fild stadi peran kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

33
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Desa Guali Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna merupakan salah satu desa yang jauh dengan pusat ibukota kabupaten Muna. Masyarakat mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pembangunan, termasuk dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Peran-serta kepala desa dalam penyelenggaraan pelayanan publik didefinisikan sebagai suatu partisipasi seluruh anggota masyarakat, baik individu, keluarga atau pun kelompok, untuk bersama-sama mengambil tanggung jawab, mengembangkan kemandirian, menggerakkan, dan melaksanakan upaya penyelenggaraan pelayanan publik. Banyak hasil dari program- program penyelenggaraan pelayanan publik yang berlandaskan peran-serta masyarakat termasuk program pemerintah desa kurang berkembang bahkan ada yang sudah tidak berlanjut . Hal ini disebabkan karena para petugas lapangan sebagai motivator dari program/proyek tersebut di atas kurang/tidak memberikan dorongan/motivasi kepada masyarakat khususnya kepada kepala desa lebih lanjut secara terus-menerus. Pemerintah atau swasta yang mempengaruhi keberadaan peran- serta masyarakat tidak satu pun yang dapat berkesinambungan. Demikian pula faktor demografi, seperti usia, agama, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan (tingkat ekonomi) dan sebagainya yang merupakan faktor yang tidak dianggap dapat mempengaruhi peran-serta masyarakat. Satu-satunya faktor dari masyarakat yang masih mungkin dapat melakukan dorongan/motivasi secara berkesinambungan adalah faktor tokoh masyarakat yang dalam hal ini adalah Kepala Desa. Peranan kepala desa akan sangat penting apabila mereka aktif untuk mendatangi masyarakat, sering menghadiri pertemuan-pertemuan, dan dalam setiap kesempatan selalu

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 03-Nov-2014

27 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Desa Guali Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna merupakan salah satu desa yang jauh

dengan pusat ibukota kabupaten Muna. Masyarakat mempunyai peranan penting dalam

keberhasilan pembangunan, termasuk dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Peran-serta

kepala desa dalam penyelenggaraan pelayanan publik didefinisikan sebagai suatu partisipasi

seluruh anggota masyarakat, baik individu, keluarga atau pun kelompok, untuk bersama-sama

mengambil tanggung jawab, mengembangkan kemandirian, menggerakkan, dan

melaksanakan upaya penyelenggaraan pelayanan publik. Banyak hasil dari program-program

penyelenggaraan pelayanan publik yang berlandaskan peran-serta masyarakat termasuk

program pemerintah desa kurang berkembang bahkan ada yang sudah tidak berlanjut . Hal ini

disebabkan karena para petugas lapangan sebagai motivator dari program/proyek tersebut di

atas kurang/tidak memberikan dorongan/motivasi kepada masyarakat khususnya kepada

kepala desa lebih lanjut secara terus-menerus.

Pemerintah atau swasta yang mempengaruhi keberadaan peran-serta masyarakat tidak

satu pun yang dapat berkesinambungan. Demikian pula faktor demografi, seperti usia, agama,

pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan (tingkat ekonomi) dan sebagainya yang merupakan

faktor yang tidak dianggap dapat mempengaruhi peran-serta masyarakat. Satu-satunya faktor

dari masyarakat yang masih mungkin dapat melakukan dorongan/motivasi secara

berkesinambungan adalah faktor tokoh masyarakat yang dalam hal ini adalah Kepala Desa.

Peranan kepala desa akan sangat penting apabila mereka aktif untuk mendatangi

masyarakat, sering menghadiri pertemuan-pertemuan, dan dalam setiap kesempatan selalu

menjelaskan manfaat program pemerintah desa. Para pimpinan masyarakat ini aktif pula

dalam mengajak warga masyarakat untuk mengelola kegiatan pemerintah desa. Apabila

masyarakat melihat bahwa tokoh mereka yang disegani ikut serta dalam kegiatan tersebut,

maka masyarakat pun akan tertarik untuk ikut serta.

Dalam Undang-Undang Pelayanan Publik terdapat pengertian Pelayanan publik

merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas

barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan

publik, Penyelenggara pelayanan publik atau Penyelenggara merupakan setiap institusi

penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan Undang-

Undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata

untuk kegiatan pelayanan publik, atasan satuan kerja Penyelenggara merupakan pimpinan

satuan kerja yang membawahi secara langsung satu atau lebih satuan kerja yang

melaksanakan pelayanan publik, Organisasi penyelenggara pelayanan publik atau Organisasi

Penyelenggara merupakan satuan kerja penyelenggara pelayanan publik yang berada di

Page 2: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

lingkungan institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang

dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik, Pelaksana pelayanan publik atau

Pelaksana merupakan pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam

Organisasi Penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan

pelayanan publik, masyarakat merupakan seluruh pihak, baik warga Negara maupun

penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan

sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Standar pelayanan merupakan tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan

janji Penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat,

mudah, terjangkau, dan terukur, Maklumat pelayanan merupakan pernyataan tertulis yang

berisi keseluruhan rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam standar pelayanan, Sistem

informasi pelayanan publik atau Sistem Informasi merupakan rangkaian kegiatan yang

meliputi penyimpanan dan pengelolaan informasi serta mekanisme penyampaian informasi

dari Penyelenggara kepada masyarakat dan sebaliknya dalam bentuk lisan, tulisan latin,

tulisan dalam huruf Braile, bahasa gambar, dan/atau bahasa lokal, serta disajikan secara

manual ataupun elektronik, Mediasi merupakan penyelesaian sengketa pelayanan publik antar

para pihak melalui bantuan, baik oleh ombudsman sendiri maupun melalui mediator yang

dibentuk oleh ombudsman, Ajudikasi merupakan proses penyelesaian sengketa pelayanan

publik antar para pihak yang diputus oleh ombudsman, peran pemerintah mempunyai

kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, baik yang diselenggarakan oleh

penyelenggara Negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh badan usaha

milik negara, badan usaha milik daerah, dan badan hukum milik negara serta badan swasta,

maupun perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang

sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara

dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Jadi, yang ternyata lebih penting bagi peningkatan peran-serta masyarakat dalam

program penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia ialah tidak lepas peran kepala desa.

Kenyataan ini membuktikan bahwa peran kepala desa paternalistik masih menghasilkan

peran-serta masyarakat yang tinggi . Oleh karena itu kehadiran sosok kepala desa sangat

diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan di desa. Kehadirannya sangat

diperlukan dalam menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di wilayahnya

masing-masing, khususnya untuk pemerataan hasil-hasil pembangunan dengan

menumbuhkan prakarsa serta menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat dalam

pembangunan sesuai dengan Undang-Undang Tentang Pemerintah Daerah Nomor 32 Tahun

2004 Pasal 202. Dalam Undang-Undang tersebut di sebutkan:

       1. Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa.

Page 3: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

       2. Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa lainnya.

       3. Sekretaris desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diisi dari pegawai negeri sipil yang

memenuhi persyaratan.

Peran kepala desa sangat di butuhkan demi memberikan pelayanan sempurna, meskipun

terdapat kasus dalam memberikan pelayan seperti penyelenggaraan pelayanan di desa berupa

pembuatan surat domisili bagi masyarakat desa. Kepala desa tidak ada di kantor desa atau di

rumah justru kepala desa ada di perkebunan. Hal ini peran kepala desa sangat di butuhkan

dalam penyelenggara pelayanan publik karena peranan Kepala Desa mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan.

I.2 Rumusan Masalah Penelitian

Dari penjelasan yang dikemukakan dalam latar belakang di atas,mengenai mengapa

penelitian ini harus dilaksanakan, dapat diambil sebuahrumusan masalah pokok dari

penelitian ini yaitu :

“Bagaimana peranan kepala desa dalam Pembagunan masyarakat desa?

I.3 Tujuan Penelitian

Sebagai suatu penelitian yang terencana, terorganisir, dan terarahdengan baik, penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui peranan kepala desa dalam Pembagunan masyarakat desa?

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan atau diinginkan dalam penelitian ini, antara lainmemberikan

manfaat teoritis dan manfaat praktis :

1.Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat mengembangkan kajian dan konsep yang lebih mendalam tentang

peran Kepala Desa, sebagai pemimpin desa, dalam pembangunan Desa serta

implementasinya sehingga dapat dijadikan dasar danacuan untuk penelitian selanjutnya.

Selain itu konsep tersebut diharapkandapat berkembang dan meningkatkan mutu

pemerintahan desa sehingga dapatmencapai pembangunan Desa yang ideal.

2.Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan:

a.  Dapat memberikan manfaat bagi Kepala Desa  dalam mengelola pemerintahan desanya

menyangkut fungsi dan perannya sebagai pemimpin formal desa dalam meningkatkan mutu

atau kualitas pembangunan Desa

b. Di samping itu, juga sebagai input bagi pengelola pemerintahan desalainnya maupun

pemerintahan supra-desa dalam menentukan arahkebijakan yang menuju pada upaya

perbaikan mutu pemerintahan danpembangunan desa.

c. Selanjutnya manfaat yang diharapkan berupa pengetahuan mengenaiperan Kepala Desa

dalam Otonomi Desa, yang dapat dijadikan acuan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan

untuk penelitian selanjutnya yang ingin dikembangkan.

Page 4: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

BAB II

KERANGKA TEORI

Bab ini mengemukakan teori-teori yang relevan dengan penelitian iniyaitu: pembangunan

Desa, dan juga mencoba menjelaskan mengenai konsep Peran Kepala Desa. Adapun teori-

teori tersebut akan dijadikan landasan sekaligus sebagai alat pembatas dalam upaya

melakukan analisis serta mengungkapkan gejala-gejala yang berkenaan dengan objek

penelitian ini

II.1 Pembangunan Desa

Dinamika sosial mempunyai makna yang strategis dalam proses pembangunan sesuai dengan

era globalisasi dan arus informasi yang semakin deras dalam puncak keunggulan

budaya.Dikatakan bermakna strategis dikarenakan dinamika sosial mempunyai interelasi,

interdependensi, dan korelasi yang erat dengan perkembangan budaya, pertumbuhan

ekonomi, serta pembinaan politik yang bersifat integral komprehensif dalam rangka

meningkatkan kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan pada hakikatnya adalah perubahan yang terencana dari suatu situasi ke

situasi lainnya yang dinilai lebih baik (Katz dalam Moeljarto, 1987). Konsep pembangunan

mempunyai kaitan erat dengan nilai, strategi, dan indikator yang sekaligus menjadi domain

setiap negara berkembang. Dalam konsep pembangunan terdapat interpetasi yang secara

diametric bertentangan satu sama lain, mulai dari perbedaan perpektif ontologi dan

epistemology pada tingkat filsafat sampai pada tingkat empiric. Paradigma pertumbuhan

sosial ekonomi ditinjau dari konsep pembangunan ‘growth paradigm’  menimbulkan

kelompok negara maju dan berkembang. Untuk mengejar ketertinggalan sosial ekonominya,

negara-negara berkembang menerapkan konsep paradigma pertumbuhan (growth paradigma)

yang ditandai oleh meningkatkan pertumbuhan pendapatan nasional (gross national product).

Peningkatan GNP ternyata tidak menjamin adanya pemerataan distribusi pendapatan nasional

dan harapan ‘trickle down effect’.

Bahkan belum bisa mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan.

Mengingat paradigma pertumbuhan telah menimbulkan ketimpangan yang lebih besar, maka

diterapkan alternative lain, yakni konsep pembangunan dengan paradigma pertumbuhan dan

pemerataan. Hasil konsep yang disebut belakangan termanifestasikan dalam perbaikan sosial

ekonomi masyarakat, meskipun dikhawatirkan terjadi eksploitasi terhadap SDA yang

mengancam kelangsungan pembangunan berkelanjutan yang didukung oleh pendekatan

konsep pembangunan manusia (human development).

Kegagalan orientasi pembangunan yang berparadigma pada pertumbuhan dan

pemerataan, selain karena lebih menekankan pendekatan ‘human development’ juga karena

lebih menekankan model pembangunan kebutuhan dasar manusia (basic needs strategy).

Page 5: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

Kebutuhan dasar manusia mempunyai tingkatan berupa kebutuhan fisiologis, rasa aman,

hubungan sosial, harga diri dan aktualisasi diri (Abraham Maslow, 1954).

Menurut Streeten (dalam Supriatna, 1997), mengatakan bahwa terjadinya perbedaan

dalam menentukan kebutuhan dasar setiap negara, pada hakikatnya berdasarkan pada

pendekatan tiga tujuan pokok yaitu :

1. Terpenuhinya kebutuhan minimum keluarga untuk konsumsi, pangan, papan dan

sandang

2. Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan publik

3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam formulasi dan implementasi program atau

kebijaksanaan yang menyangkut diri masyarakat. Pendekatan pendidikan peningkatan

kualitas sdm. Salah satu ciri utama negara berkembang adalah komitmen dan konsistensi

mereka terhadap pembangunan nasional. Pembangunan nasional pada prinsipnya

merupakan perubahan sosial yang besar dari satu situasi dan situasi lain yang lebih

bernilai.

Perubahan sosial yang terjadi dalam system sosial harus memenuhi persyaratan fungsional

yaitu :

1. Adaptation

2. Goal attainment

3. Integration

4. Latent maintenance (pemeliharaan pola)

Sistem sosial budaya menurut komponennya dapat membentuk keluarga, ekonomi,

pemerintahan, agama, pendidikan dan kelas atau lapisan masyarakat. Komponen-komponen

tersebut dapat dipengaruhi oleh :

1. Ekologi, tempat dan geografi dimana masyarakat berada

2. Demografi menyangkut populasi, susunan penduduk dan cirri-cirinya

3. Kebudayaan, menyangkut nilai-nilai sosial, system kepercayaan dan norma-norma

dalam masyarakat

4. 4.    Kepribadian meliputi sikap mental, semangat temperamen dan cirri-ciri

psikologis masyarakat

5. Waktu, sejarah dan latar belakang masa lampau masyarakat tersebut (Slamet

Margono, 1985)

Perubahan sosial acap relevan dengan perubahan ekonomi, politik dan kebudayaan,

termasuk di dalamnya ileum pengatahuan dan teknologi melalui proses pendidikan secara

timbale balik. Pendidikan dapat mempercepat proses perubahan dalam bidang teknologi,

sosial. Ekonomi, politik dan budaya.

Fungsi, peran dan kedudukan pendidikan dalam proses transformasi sosial dalam

rangka modernisasi melalui berbagai program pembanunan sosial, terutama peningkatan

kualitas manusia sebagai makhluk sosial sangat startegis dan menyeluruh.

Page 6: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

Modernisasi yang menimbulkan perubahan sosial tidak akan ber;angsung tanpa

didukung oleh SDM terdidik dan berkualitas.

Pengertian Pembangunan Masyarakat Desa Menurut Para Ahli

·      Menurut PBB:

Pembangunan Masyarakat/Pembangunan Komunitas adalah suatu proses melalui usaha dan

prakarsa masyarakat sendiri maupunkegiatan pemerintahan dalam rangka memperbaiki

kondisi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan Masyarakat Desa = Rural Community

Development Komunitas / community = masyarakat yang berada dalam batas batas wilayah

tertentu.

·      Menurut Sanders, Pembangunan Masyarakat dapat dipandang pada:

1. Proses

2. Program, ext. Raskin, BLT

3. Gerakan, ex. KB untuk pembatasan kalahiran

4. Metode

·      Menurut Jim Ife: Enam Dimensi Pembangunan Masyarakat

PM dari aspek spiritual ex. Program kerja KKN dengan mengadakan pengajian di lokasi

KKN PM dari aspek lingkungan ex. Penanaman pohon dalam lingkup RW, kerja bakti

pembersihan lingk

·      Menurut Soetomo:

PM adalah proses perubahan yang bersifat multi dimensi menuju kondisi semakin

terwujudnya hubungan yang serasi antara NEEDS and RESOURCES melalui pengembangan

kapasitas masyarakat untuk membangun. Ex. Daerah Kasongan mempunyai sumber daya

berupa tanah liat, sedangkan di masyarakat dibuthkan produk gerabah. Berarti dalam hal ini

terjadilah pembangunan masyarakat dari produksi tanah liat (gerabah) untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Awal tahun 1951 Pembangunan Masyarakat dimaknai sebagai pendidikan, karena dengan

pendidikan diharapkan dapat terwujudnya pembangunan bagi masyarakat.

Proses Pembangunan Masyarakat:

1. Rendahnya modal finansial

2. Minimnya sarana infrastruktur (jalan, sarana transport)

3. Rendahnya kesadaran masyarakat (kedisiplinan kurang)

4. Rendahnya kualitas SDM

5. Rendahnya komunikasi, informasi dan koordinasi

6. Berkurangnya tokoh panutan (tokoh masyarakat)

Keberhasilan pembangunan dapat diukur dari:

1. Terberantasnya pengangguran

2. Terberantasnya kemiskinan

Page 7: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

è  Bank Dunia memberikan ukuran pendapatan

    minimal $2 per hari per kepala

3. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya

    Bacaan tambahan:

    Kompas 12 November 2001: Tabel Utang Luar Negeri

    Kompas 20 Feberuari 2005: mengenai Multinational Corporation

   “Republik Kapling”

II.2 Peran Kepala Desa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peran didefinisikan sebagaiseperangkat tingkat

yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukandalam masyarakat. Sedangkan

peranan adalah bagian dari tugas yang harusdilaksanakan oleh orang tersebut. Pendapat lain

dikemukakan oleh Blalock Jr.yang mengatakan bahwa peranan adalah konsep yang dipakai

untuk mengetahui pola tingkah laku yang teratur dan relatif bebas dari orang-orangtertentu

yang kebetulan menduduki berbagai posisi, dan menunjukkan tingkahlaku Jadi dapat

dikatakan bahwa peran yang dijalankan oleh individutersebut berkaitan erat dengan posisi

atau kedudukannya dalam suatu bentuk sistem sosial tertentu.Tak jauh berbeda dengan

pendapat Blalock, Pareek mengemukakan bahwa peran adalah sekumpulan fungsi yang

dijalankan oleh seseorangsebagai tanggapan terhadap harapan-harapan dari para anggota lain

yangpenting dalam sistem sosial yang bersangkutan; dan harapan-harapan sendiridari jabatan

yang ia duduki dalam sistem sosial itu Hal yang sama jugadikemukakan oleh Soekanto yang

mengatakan bahwa peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan

sebagai suatu proses Atau dengan kata lain peran merupakan wujud dari penyesuaian diri

terhadap

kedudukan atau posisi yang dimiliki dalam suatu sistem sosial tertentu.Sehingga proses

pelaksanaan peran tersebut menjadikan pelaku tersebutmenjalankan suatu fungsi

tertentu.Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kejelasanperan, yaitu

1. Adanya kepastian akan kewenangan yang dimiliki

2. Tingkat kepastian akan sasaran dan tujuan dari pekerjaan

3. Adanya rasa tanggung jawab atas suatu pekerjaan

4. Tingkat kepastian pembagian waktu kerja

5. Tingkat ketepatan pembagian waktu kerja

6. Adil tidaknya beban kerja dan volume kerja yang harus dikerjakan

7. Tingkat kejelasan mengenai pelaksanaan tugas yang diberikan oleh atasan.

Konsepsi peranan merupakan kunci integritas orang dengan organisasi.Orang dan organisasi

bertemu melalui peranan. Organisasi mempunyaistruktur dan sasarannya sendiri. Demikian

pula, orang mempunyai kepribadiandan kebutuhannya (motivasi). Ini semua berinteraksi, dan

diharapkan akansedikit banyak berintegrasi di dalam peran. Peran juga merupakan

suatukonsepsi sentral dalam motivasi kerja.

Page 8: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

Hal inilah yang menyebabkan sumber daya manusia tak dapat dipisahkan dengan peranan

(role). Sumber daya manusia yangdiinginkan disini adalah sumber daya manusia yang

berkualitas karena secaraempiris keberadaan faktor lain sangat tergantung dari faktor ini.

Misalnya,desa akan kesulitan dalam mengembangkan diri dan melangsungkan hidupnyatanpa

sumber daya manusia yang berkualitas walaupun ia memiliki sumberdaya alam, sarana dan

prasarana yang baik.Faktor sumber daya manusia yang secara potensial berpengaruhterhadap

pelaksanaan Otonomi Desa adalah aparatur pemerintahan desa,khususnya Kepala Desa. Tak

dapat dipungkiri bahwa kelangsungan ataukeberhasilan pembangunan daerah sangat

bergantung pada pemimpin daerahyang bersangkutan. Begitupun dalam pembangunan desa,

Kepala Desasebagai pemimpin desa (secara formal) mempunyai peran penting

dalammenentukan keberhasilan pembangunan di desanya. Kepala Desa adalah wakildesa

yang ditunjuk secara formal dan dipercaya oleh pemerintah sertamasyarakat desa untuk

menjalankan tugas maupun fungsinya sebagai pucuk pimpinan organisasi pemerintahan desa.

Menurut Ndraha (1991 : 152), KepalaDesa sebagai wakil pemerintah di desa yang

bersangkutan adalah penguasa tunggal dalam arti:

1.Memimpin pemerintahan desa

2.Mengkoordinasikan pembangunan desa

3.Membina kehidupan masyarakat di segala bidang

Kepala Desa sebagai bagian integral pembangunan desa, memegangtugas yang lebih besar

termasuk tanggung jawab kepada masyarakat desadibanding pemerintah atasan yang

memberi tugas dan wewenang. Sebagaibagian integral dari pembangunan desa, Kepala Desa

tak terlepas daripemerintahan desa sebagai organisasi tempat ia bekerja dan

menjalankanperannya. Dalam 2 (dua) konsepsi peran yang telah dikemukakan diatas,Kepala

Desa juga berinteraksi dengan organisasinya yaitu pemerintahan desa.Kepala Desa harus

dapat mengintegrasikan antara kepribadian dankebutuhannya dengan struktur dan sasaran

pemerintahan desa. Hal ini pentingdilakukan untuk menjamin peran yang dilakukan oleh

Kepala Desa tersebut terlaksana dengan baik dan sesuai dengan keinginan serta

kebutuhanmasyarakat desa. Dengan peran yang dijalankannya, Kepala Desa dapatberinteraksi

dengan pemerintahan desa. Kepala Desa adalah bagian dari pemerintahan desa dan

memegang tugas dan kewajiban untuk kelangsungandan keberhasilan pemerintahan desa.

Kepala Desa menempati posisi strategisyang bukan saja mewarnai melainkan juga

menentukan ke arah mana suatudesa tersebut akan dibawa. Kepala Desa menjadi penting

peranannya karenadialah yang bertugas untuk memimpin dan menggerakkan

partisipasimasyarakat dalam mempercepat pembangunan desa.

Kepala Desa umumnya mempunyai peran yang cukup besar dalampemerintahan desa,

terutama untuk desa yang didasarkan pada ikatan daerahbukan desa yang berdasarkan atas

ikatan Genealogis  (hubungan darah). Untuk desa berdasar hubungan darah, Kepala Desa

hanyalah bagian atau instrumendari sistem kekerabatan atau adat istiadat yang ada. Desa

Page 9: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

yang berdasarkan hubungan darah ini umumnya terdapat di berbagai daerah di luar

kecamatan gunung sugih. Desa-desa di luar kecamatan gunung sugih, kebanyakan merupakan

desa yang berdasarkan ikatan daerah. Pada desa ini, Kepala Desa tidak ditetapkan berdasar

atas hukum adat tetapi berdasar atas sistem pemilihan yang telah lama dikenal oleh

masyarakat desa. Kepala Desa ini memainkan perannya secara lebih otonom dan individual

dibandingkan Kepala Desa di luar Kecamatan gunung sugih. Kepala Desa sebagai aktor

utama dari kepemimpinan lokal dalampemerintahan desa berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku adalah seorang  tokoh di desa yang memenuhi berbagai persyaratan,

berhasil memenangkan pemilihan (dipilih oleh rakyat desa) dan diangkat oleh Pemerintah

Republik Indonesia, sehingga menjadi pemimpin pemerintahantertinggi di desanya. Sejak

dahulupun fiigur  Kepala Desa sebagai pemimpindalam masyarakat desa itu sudah demikian

adanya dalam kehidupanmasyarakat pedesaan (Sunardjo. 1984 : 148). Keberadaan sosok

Kepala Desa ini menjadi penting manakala ia dapat bertindak sebagai fasilitator,

inovatormaupun motivator untuk mengarahkan warganya dalam rangka pembangunandesa.

Di samping itu juga dapat bertindak sebagai pemimpin diantara semuaPerangkat Desa untuk

secara bersama melaksanakan pemerintahan desa.Kepemimpinan merupakan aspek penting

bagi seorang pemimpin,sebab seorang pemimpin harus berperan sebagai organisator

kelompoknyauntuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Dalam hal ini, Kepala

Desaberperan sebagai organisator pemerintahan di desanya untuk mencapai

tujuanpembangunan desanya dalam Otonomi Desa. Dalam Otonomi Desa, KepalaDesa

mempunyai peran untuk mengurus kepentingan masyarakat desanyasesuai dengan kondisi

sosial budaya setempat.Teori-teori kepemimpinan yang berkembang di masyarakat

sangatbanyak, tetapi disini hanya akan dikemukakan tentang dua teori yang cukupmenarik

perhatian pengamat dan praktisi pengembangan sosial.

1.    Teori Kepemimpinan Karismatik (Charismatic Leadership) : pengikutmemberikan

atribut-atribut heroik atau kemampuan kepemimpinan yangluar biasa bila mereka mengamati

perilaku-perilaku para pemimpin itu.

Pemimpin-pemimpin karismatik menampilkan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Memiliki visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas.

b. Mengkomunikasikan visi itu dengan efektif 

c. Mendemonstrasikan konsistensi dan focus

d. Mengetahui kekuatan-kekuatan sendiri dan memanfaatkannya.

2.    Teori Kepemimpinan Transformasional (Transformational Leadership ). Pemimpin-

pemimpin transaksional membimbing atau memotivasipengikutnya ke arah tujuan yang telah

ditentukan dengan cara menjelaskanketentuan-ketentuan tentang peran dan tugas. Pemimpin

transaksionalmemberikan upah atau hadiah sebagai motivasi dalam kerja

pengikut.Pemimpin-pemimpin transformasional memberikan pertimbangan yangbersifat

individual, stimulasi intelektual, dan memiliki kharisma.Kepemimpinan transformasional

Page 10: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

berkembang dari kepemimpinantransaksional. Asumsi yang mendasari kepemimpinan

transformasional adalahbahwa setiap orang akan mengikuti seseorang yang dapat

memberikanmereka inspirasi, mempunyai visi yang jelas, serta cara dan energi yangbaik

untuk mencapai sesuatu tujuan baik yang besar. Bekerja sama denganseorang pemimpin

transformasional dapat memberikan suatu pengalamanyang berharga, karena pemimpin

transformasional biasanya akan selalumemberikan semangat dan energi positif terhadap

segala hal dan pekerjaantanpa kita menyadarinya. Pemimpin transformasional akan memulai

segalasesuatu dengan visi, yang merupakan suatu pandangan dan harapankedepan yang akan

dicapai bersama dengan memadukan semua kekuatan,kemampuan dan keberadaan para

pengikutnya. Mungkin saja bahwasebuah visi ini dikembangkan oleh para pemimpin itu

sendiri atau visitersebut memang sudah ada secara kelembagaan yang sudah

dibuatdirumuskan oleh para pendahulu sebelumnya dan memang masih sahihdan selaras

dengan perkembangan kebutuhan dan tuntutan pada saat sekarang. Pemimpin

transformasional pada dasarnya memiliki totalitasperhatian dan selalu berusaha membantu

dan mendukung keberhasilanpara pengikutnya.

     Tentu saja semua perhatian dan totalitas yang diberikanpemimpin transformasional tidak

akan berarti tanpa adanya komitmenbersama dari masing-masing pribadi pengikut. Setiap

peluang yang adaakan diperhatikan dan digunakan untuk mengembangkan visi bersama

dalam mencapai sesuatu yang terbaik. Dalam membangun pengikut,pemimpin

transformasional sangat berhati-hati demi terbentuknya suatusaling percaya dan terbentuknya

integritas personal dan kelompok. Seringpula terjadi bahwa dalam kepemimpinan

transformasional visi merupakanidentitas dari pemimpin dan atau identitas dari kelompok itu

sendiri.Pemimpin transformasional sangat memahami berbagai strategibaru yang efektif

untuk mencapai suatu tujuan yang besar. Mungkin sajatidak dalam bentuk petunjuk-petunjuk

teknis yang tersurat. Sebetulnya haltersebut sudah dapat kita pahami melalui visi yang ada

serta dalam suatuproses penemuan dan pengembangan dari pemimpin dan kelompok

itusendiri. Dengan kesadaran bahwa di dalam proses penemuan dan pengembangan mungkin

saja terjadi kendala atau kegagalan. Namun setiap kendala atau kegagalan itu hendaknya

dijadikan suatu pelajaran untuk menjadi lebih baik dan efektif dalam mencapai suatu tujuan

yang besartersebut. Memang cukup sukar untuk kita dapat memahami

kepemimpinantransformasional dalam pengertian yang sedalam-dalamnya. Sudah

banyak para praktisi umum ataupun praktisi pendidikan, maupun praktisiorganisasional yang

memberikan definisinya, antara lain:

“transformational leadership as a process where leader and followers engagein a mutual

process of raising one another to hinger levels of morality and motivation (Burns, 1978) 22”.

Kepemimpinan  transformasional menurut Burns merupakan suatu proses dimana pemimpin

dan pengikutnya bersama-sama salingmeningkatkan dan mengembangkan moralitas dan

motivasinya. Definisiyang diungkapkan oleh Bass lebih melihat bagaimana

Page 11: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

pemimpintransformasional dapat memberikan dampak atau pengaruh kepada

parapengikutnya sehingga terbentuk  rasa percaya, rasa  kagum  dan rasa segan .Dengan

bahasa sederhana, kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan dan dipahami sebagai

kepemimpinan yang mampu.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa mempunyai wewenang :

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakanyang ditetapkan

bersama BPD;

2. Mengajukan rancangan peraturan desa;

3. Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersamabpd;

4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB Desauntuk dibahas

dan ditetapkan bersama BPD;

5. Membina kehidupan masyarakat desa;

6. Membina perekonomian desa;

7. Mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;

8. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum

untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundangundangan; dan

9. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan

10. Dan dalam melaksanakan tugas dan wewenang tersebut, Kepala Desa mempunyai

kewajiban sebagai berikut :

o Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sertamempertahankan dan memelihara

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

o Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

o Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;

o Melaksanakan kehidupan demokrasi;

o Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas  dari Kolusi,

Korupsi dan Nepotisme;

o Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa;

o Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundangundangan;

o Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik;

o Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan desa;

o Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa;

o Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa;

o Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa;

o Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adatistiadat;

o Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; dan

Page 12: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

o Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.

Dalam menjalankan berbagai tugas dan kewajiban yang diembannya,Kepala Desa tentu

saja tidak bekerja sendiri. Menurut UU Nomor 32 tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah,

yang dimaksud dengan PemerintahanDesa adalah Pemerintah Desa dengan Badan

Permusyawaratan Desa. Danyang dimaksud dengan Pemerintah Desa adalah Kepala Desa

denganPerangkat Desa, yang didalam Perangkat Desa terdapat Sekretaris Desa danPerangkat

Desa lainnya. Dan dalam prakteknya, pemerintahan desapun sangatdidukung oleh masyarakat

desa, tokoh masyarakat yang ada di desa, dan juga lembaga kemasyarakatan yang ada di

desa.

Kepala Desa yang dibeberapa Desa dikenal dengan  sebutan Lurah, menurut Tjiptoherijanto

hendaknya :

1. Dapat ngemong (mengasuh) artinya dapat mangasuh penduduk desa.

2. Mampu ngomong (berbicara), artinya mempunyai kemampuan dankemauan berbicara

serta menjelaskan sesuatu masalah, baik ke bawah(kepada penduduk desanya) maupun

pihak atas desa (Camat, Bupati.Gubernur) mengenai persoalan-persoalan yang

menyangkut kepentingan-kepentingan desa dan warga desa.

3. Bersedia diomong-omongkan (dibicarakan atau dipergunjingkan) artinyasiap sedia dan

berhati lapang dalam menerima kritik serta saran, baik yangdiberikan oleh pemuka desa

maupun dari penduduk desa. Kemampuan untuk “ngemong” ini terutama disebabkan

oleh kondisi sosial budaya desa yang hubungan kemasyarakatannya masih erat. Begitu

pula hubungan antara Kepala Desa dengan masyarakatnya. Kepala Desa lebih bias

membaur dengan kehidupan  dan  masyarakat desa karena ia juga bagian darimasyarakat

desa dan tinggal di desa tersebut. Kedekatan-kedekatan Kepala Desa dengan masyarakat

desa membuat peran Kepala Desa lebih kompleks,tak hanya dalam bidang administratif

tapi juga dalam membina kehidupan sosial di desanya dari berbagai fungsi dan

kewajiban yang harus diemban oleh seorang Kepala Desa menunjukkan bahwa peran

Kepala Desa dalam upayapembangunan Desa sangatlah besar. Otonomi Desa yang

merupakan wujudpembangunan Desa yang telah ada sejak dulu tak terlepas dari peran

Kepala Desa sebagai tokoh sentral dalam Pemerintahan Desa.

II.3 . Kerangka Pikir Penelitian

Penelitian ini berangkat dari pengertian bahwa Desa atau yang disebut dengan  kata lainnya,

yang  selanjutnya  disebut  Desa  adalah kesatuan  masyarakat hukum yang memiliki

wewenang untuk mengatur dan menguruskepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-

usul dan adat istiadatsetempat yang diakui oleh sistem pemerintahan nasional dan berada di

daerahKabupaten. Pengertian tersebut membawa ke dalam konsep otonomi asli yangtelah

dimiliki desa sejak dulu, yang membuat desa mempunyai hak otonomiterbesar dibanding

otonomi yang dimiliki oleh pemerintah Provinsi,Kabupaten/Kota.Dalam pemerintahannya,

Page 13: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

Desa dipimpin oleh Kepala Desa. KepalaDesa sebagai pemimpin tertinggi formal di sebuah

desa dipandang mempunyaipotensi lebih untuk menguasai aktivitas-aktivitas di sebuah desa.

Kepala Desa juga mempunyai kekuasaan untuk mengarahkan pembangunan danmasyarakat

di desa tersebut sesuai keinginannya. Dalam hubungannya sebagaipenguasa, Kepala Desa

mempunyai tugas untuk memimpin pemerintahandesa,  mengkoordinasikan  pembangunan

desa dan  membina kehidupan masyarakat di segala bidang.Keberadaan sosok Kepala Desa

sebagai pemimpin menjadi pentingmanakala ia dapat bertindak sebagai fasilitator, innovator

maupun motivator untuk mengarahkan warganya dan juga Perangkat Desa lainnya dalam

rangkapembangunan desa dan melaksanakan pemerintahan desa. Kepemimpinan merupakan

aspek penting  bagi  seorang  pemimpin, dalam  hal ini,  Kepala  Desa berperan sebagai

organisator pemerintahan di desanya untuk mencapai tujuan pembangunan masyarakat

desanya. Kepala Desa mempunyai peran untuk mengurus secara mandiri kepentingan

masyarakat desanya sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat. Pembangunan masyarakat

desa merupakan hal yang mencakup pengelolaan pemerintahan desa secara keseluruhan

dimana Kepala Desa ikut berperan di dalamnya. Kerangka pikir seperti itulah yang digunakan

dalam penelitian ini.

koordinasi

a. adalah peran Kepala Desa sebagai organisator

b. adalah peran Kepala Desa sebagai innovator

c. adalah peran Kepala Desa sebagai

d. adalah peran Kepala Desa sebagai fasilitator Lingkaran  besar merupakan wilayah

peran yang dimiliki Kepala Desa, dan lingkaran tersebut berada dalam sebuah kotak

Otonomi Desa motivator.

1. Definisi Konseptual

     Definisi konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini adalahmengenai konsep Peran

Kepala Desa dan Kualitas Otonomi Desa.

a. Peran Kepala Desa adalah serangkaian  tindakan yang harus dilakukan Kepala Desa

sebagai pemimpin tertinggi formal desa.

b. Pembangunan masyarakat  Desa adalah  sejauh mana desa dapat berkembang secara

mandiri dan mengembangkan desanya sesuai dengan system sosial budaya setempat.

2. Operasional

Berdasarkan  konsesp yang  telah diuraikan diatas, maka dapat dibuat suatu definisi

operasional, yaitu bagaimana konsep-konsep atau variabel-variabel yang ada diukur, dilihat

untuk mengetahui besar kecilnya.Hal-hal yang digunakan untuk menunjukkan Peran Kepala

Desa, yaitu:

A.  Peran Kepala Desa sebagai Organisator yaitu tindakan Kepala Desadalam

mengorganisasi semua aktor yang terlibat dalam pemerintahandan pembangunan desa.

Diukur dengan indikator :

Page 14: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

1. Kejelasan kerja yang diberikan Kepala Desa kepada bawahan

2. Kepastian kerja yang diberikan Kepala Desa kepada bawahan

3. Adanya hubungan kerjasama dan koordinasi yang baik antaraKepala Desa dengan

bawahan

B. Peran Kepala Desa sebagai Fasilitator yaitu tindakan Kepala Desadalam penyediaan

fasilitas, sarana dan prasarana yang mendukung proses pemerintahan dan pembangunan

desa. Diukur dengan indikator:

1. Kesesuaian kesediaan dengan kebutuhan

2. Kecepatan penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana

3. Tingkat kemanfaatan fasilitas, sarana dan prasaran

C. Peran Kepala Desa sebagai Inovator  yaitu  tindakan  Kepala Desa dalam  memunculkan

ide dan pemikiran akan  hal-hal baru yang belum pernah ada di desa yang  mendukung 

pemerintahan dan  pembangunan desa.

Diukur Dengan Indikator :

1. Frekuensi pemberian ide baru

2. Ketepatan ide dengan kebutuhan

3. Ketepatan ide dengan kemampuan

4. Kepastian  pengembangan  ide.

Page 15: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu strategi cara, prosedur, metode, alat,aturan atau langkah-

langkah yang ditempuh peneliti di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab

peneliti di dalam metode penelitian adalah Denganpendekatan apakah penelitian akan

dilakukan?; Bagaimanakah data akandiperoleh?; Bagaimana data yang telah terkumpul

tersebut akan dianalisis?; danakhirnya Bagaimanakah penelitian tersebut akan dilaporkan?

Berikut adalah metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini :

III.1 LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini Di Lakukan  Di Desa Guali  Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna.

III.2 DESAIN PENELITIAN

Sesuai dengan tujuannya, research dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan,

mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan

menggunakan metode-metode ilmiah Dengan demikian, metode penelitian merupakan cara

atau jalan yangditempuh oleh peneliti untuk memperoleh kebenaran atau jawaban

darirumusan masalah dalam suatu penelitian. Setiap penelitian mempunyai carapandang

tersendiri saat ia memutuskan atau menetapkan sesuatu metodedalam sebuah penelitiannya.

Penetapan metode biasanya tergantung pada jenis masalah yang diteliti. Sebuah masalah

dapat saja melahirkan beberapa metode penelitian yang berbeda, manakala sudut pandang

yang digunakan berbeda.Jenis penelitian yang digunakan disini adalah jenis penelitian

kualitatif.Menurut Bogdan dan Taylor, metode penelitian kualitatif sebagai prosespenelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupunlisan dari orang-orang

yang berperilaku yang dapat diamati. Definisi yanghampir sama juga diungkapkan Nasution,

yaitu bahwa metode penelitiankualitatif adalah pengamatan orang dalam lingkungan

hidupnya, berinteraksidengan mereka, berusaha memahami dunia dan tafsiran mereka tentang

dunia sekitarnya. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk membuatgambaran

atau deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang akan diselidiki makapenelitian ini akan menggunakan

pendekatan deskriptif. Menurut Sanapiah (1995), pendekatan deskriptif adalah penelitian

yang melukiskan secara tepatsifat-sifat suatu individu, suatu gejala-gejala, kejadian-kejadian

dan lain lainyang merupakan objek penelitian. Tujuannya adalah untuk memecahkanmasalah,

menuturkan, menganalisa, mengklarifikasi, membandingkan, danlain-lain. Metodologi

penelitian yang digunakan sebagai pijakan dalamanalisis penelitian ini adalah fenomenologi

interpretatif. Metodologi yangberlandaskan fenomenologi, menuntut pendekatan holistik,

Page 16: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

mendudukkanobyek penelitian dalam suatu konstruksi ganda, melihat obyeknya dalam

satukonteks yang natural, bukan parsial, Fenomenologi interpretatif ini digunakan karena

dapat mengangkat fenomena yang ada di lapangankemudian dilakukan interpretasi sesuai

dengan point of view Dalam menganalisis permasalahan yang ada. Interpretasi ini ditujukan

untuk menghadirkan pemahaman yang lebih objektif atas kenyataan tersebut.

Berdasarkan karakteristik permasalahannya, penelitian inimenggunakan metode

penelitian studi Lapangan. Tujuan dari studikasus adalah untuk mempelajari secara intensif

tentang latar belakang keadaansekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu,

kelompok,lembaga atau masyarakat. Untuk mengantisipasi kedangkalan hasil yangdiperoleh

dari pendekatan deskripstif, maka peneliti mencoba menggunakan metode fild stadi

eksploratif. Metode eksploratif akan lebih mampumengungkapkan fenomena yang terjadi

secara lebih mendalam. Metode yang demikian akan memberi manfaat dalam memaparkan

data, menggambarkan fenomena dan informasi yang lebih luas dalam menganalisa fenomena

sosialyang ada sehingga hasilnya lebih mendekati objektifitas, meskipun tetap

adasubjektifitas di sana.

III.3 Teknik Analisis Data

 Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode deskriptif.

Dimana peneliti akan menyajikan hasil penelitian terkait dengan fenomena yang diteliti

secara gamblang melalui gambaran yang jelas.

Page 17: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Peran Kepala Desa Guali sebagai Organisator yaitu tindakan Kepala Desadalam

mengorganisasi semua aktor yang terlibat dalam pemerintahandan pembangunan desa.

Diukur dengan indikator :

1. Kejelasan kerja yang diberikan Kepala Desa guali kepada bawahan

2. Kepastian kerja yang diberikan Kepala Desa guali kepada bawahan

3. Adanya hubungan kerjasama dan koordinasi yang baik antaraKepala Desa guali

dengan bawahan

Peran Kepala Desa sebagai Fasilitator yaitu tindakan Kepala Desadalam penyediaan fasilitas,

sarana dan prasarana yang mendukung proses pemerintahan dan pembangunan desa. Diukur

dengan indikator:

1. Kesesuaian kesediaan dengan kebutuhan

2. Kecepatan penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana

3. Tingkat kemanfaatan fasilitas, sarana dan prasaran

Peran Kepala Desa Guali sebagai Inovator  yaitu  tindakan  Kepala Desa guali dalam 

memunculkan  ide dan pemikiran akan  hal-hal baru yang belum pernah ada di desa yang

mendukung  pemerintahan dan  pembangunan desa.

Diukur Dengan Indikator :

1. Frekuensi pemberian ide baru

2. Ketepatan ide dengan kebutuhan

3. Ketepatan ide dengan kemampuan

4. Kepastian  pengembangan  ide.

B. SARAN

Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu saran yang sifatnya

membangun sangat kami harapkan

Page 18: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

DAFTAR PUSTAKA

Bayu surjaningrat, pemerintahan -administrasi desa dan kelurahan, aksara baru,

jakarta, 1985.

F.x.siola, pembangunan dan pengembangan desa terpadu, usaha nasional, surabaya,

1985.

Pemerintahan daerah, kota dan desa, gunung agung, jakarta, 1984.

Soetarjo. K, desa, balai pustaka, jakarta, 1984.

sahabat bersama of http://sobatbaru.blogspot.com/2010/12/pengertian-kepala-desa.

Unvad  2012 of http://blogs.unpad.ac.id/kknm2012/2012/02/01/tugas-dan-wewenang-

kepala-desa /

Page 19: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

FILD STADYANALISA PELAKSANAAN

KEWENANGAN PEMERINTAH DESA LAPOKAINSE KECAMATAN

KUSAMBI KABUPATEN MUNA

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUSTAMIN

PRODI : ILMU PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2013

Page 20: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT 

yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini, namun penulis menyadari fild study ini belum dapat dikatakan

sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga

selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW,

kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku

umatnya.

fild study ini penulis membahas mengenai “PERAN KEPALA DESA DALAM

PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA”, dengan fild study penulis mengharapkan agar

dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan fild study ini.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya.

Raha, Agustus 2013

Penyusun

Page 21: Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... i   

Daftar Isi................................................................................................................. ii    

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................ 3

BAB II KERANGKA TEORI .................................................................................. 4

2.1 Pembangunan Desa...................................................................................... 4

2.2 Peran Kepala Desa...................................................................................... 7

2.3 Kerangka Pikir Penelitian......................................................................... 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................. 12

3.1 Loksasi Penelitian..................................................................................... 15

3.2 Desain Penelitian........................................................................................ 15

3.3 Teknik Analisa Data................................................................................ 16

BAB IV PENUTUP................................................................................................. 17

A. Kesimpulan.................................................................................................. 17

B. Saran............................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 18