peran pemerintah daerah dalam pembangunan ...repository.umrah.ac.id/3621/1/iid...
TRANSCRIPT
1
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBANGUNAN AKSES
TELEKOMUNIKASI DI DESA TERPENCIL
(Studi Pada Desa Teluk Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas)
Iid Trianis 1, Nur Aslamaturrahmah Dwi Putri
2, Nazaki
3
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Desa Teluk Siantan merupakan desa yang sama sekali tidak tersentuh oleh
telekomunikasi, padahal desa ini berdekatan dengan desa lainnya yang walaupun
signal yang diterima tidak kuat tetapi masih muncul di beberapa waktu jika cuaca
bagus. Warga desa Teluk Siantan mengeluhkan lemahnya sinyal alat komunikasi.
Warga mengaku kesulitan, karena komunikasi sangat penting untuk mengabarkan
berita, mengetahui permasalahan yang terjadi di luar desa, mengetahui berita
penting, atau berkomunikasi dengan saudara atau keluarga yang ada di luar desa
Teluk Siantan. Selama ini masyarakat di Desa Teluk Siantan seperti terisolasi
karena jarangnya mengetahui kabar dan berita yang terjadi di luar desa Teluk
Siantan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pembangunan Akses Telekomunikasi Di Desa Terpencil (Studi Pada Desa Teluk
Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas). Pada penelitian ini penulis
menggunakan jenis penelitian Deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian
berkenaan dengan Peran Pemerintah Daerah Dalam Pembangunan Akses
Telekomunikasi Di Desa Terpencil (Studi Pada Desa Teluk Siantan Kabupaten
Kepulauan Anambas) belum terlaksana dengan baik karena di Desa Teluk Siantan
hingga saat ini belum dilakukan pembangunan apapun, bahkan masih dalam
rencana pada tahun 2019 Dinas Kominfo melalui kegiatan sewa bandwith
direncanakan akan memberi akses internet ke Desa Teluk Bayur sehingga
berimbas ke Desa Teluk Siantan hal ini sudah tertuang dalam DPA dinas
Kominfo.
Kata Kunci : Peran Pemerintah, Pembangunan, Akses Telekomunikasi.
1 Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Negara Universitas Maritim Raja Haji Tanjungpinang
2 Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Maritim Raja Haji Tanjungpinang
3 Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Maritim Raja Haji Tanjungpinang
2
PENDAHULUAN
Pemerintahan daerah sangat di tuntut untuk mengatasi kesenjangan ini
maka perlu dilakukan terobosan berupa program transmigrasi dan mobilitas
penduduk yang memiliki seperangkat kegiatan, seperti: penataan ruang, penataan
pemukiman penduduk, dan penyempurnaan sarana dan prasarana sehingga tingkat
kesejahteraan masyarakat dapat di tingkatkan. Pemerintah daerah juga perlu
membimbing, mengontrol, dan memberdaykan masyarakat dan pemerintah desa,
agar bisa menepatgunakan Dana-dana yang di berikan pemerintah daerah untuk
pembangunan serana dan prasarana.
Terdapat beberapa faktor yang mendorong perubahan ketimpangan di
Indonesia, salah satunya adalah perbedaan pembangunan infrastruktur
antarwilayah. Sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi, infrastruktur
berperan signifikan dalam pengembangan wilayah, Hal ini karena perkembangan
ekonomi telah menuntut ketersediaan sarana dan prasarana infrastruktur yang
memadai. Keberadaan infrastruktur mendorong peningkatan produktivitas faktor-
faktor produksi. Perbaikan infrastruktur meningkatkan investasi dan pertumbuhan
ekonomi, karena investasi akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Dengan
demikian, perkembangan infrastruktur dengan pembangunan ekonomi memiliki
hubungan yang sangat erat dan saling tergantung satu sama lain. Ketimpangan
pembangunan infrastruktur yang terjadi juga akan berperan terhadap kesenjangan
pembangunan ekonomi yang berujung pada ketimpangan kesejahteraan
antarwilayah.
3
Kebijakan pemerintah dalam mengurangi kesenjangan wilayah desa dan
kota antara lain dengan menerbitkan Undang-Undang (UU) Desa untuk
pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa, dan pengembangan kawasan
perdesaan. UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa menjadi prioritas penting bagi
Pemerintah Joko Widodo. Desa akan diberdayakan menjadi “kekuatan besar’
yang akan memberikan kontribusi terhadap misi Indonesia yang berdaulat,
sejahtera dan bermartabat.
Program Pembangunan Desa Broadband Terpadu (DBT) merupakan
program yang dicanangkan pemerintah dalam rangka pengembangan potensi desa.
melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Program ini
dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi Informasi (Kemkominfo). Program
DBT diperuntukkan bagi desa nelayan, desa pertanian, dan desa pedalaman untuk
mendukung dan membantu kegiatan masyarakat setempat sehari-hari. Desadesa
yang menjadi sasaran program DBT yaitu desa 3T (tertinggal, terdepan, terluar)
yang akan dilengkapi dengan fasilitas jaringan atau internet, perangkat akhir
pengguna dan aplikasi yang sesuai dengan karakteristik penduduk setempat.
Pembangunan pedesaan dewasa ini mengalami perubahan signifikan
dalam konsep maupun prosesnya. Konsep pembangunan tidak lagi sebatas pada
sektor agraris dan infrastruktur dasar tapi mengarah pada pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Pembangunan TIK bagi masyarakat memang dianggap akan memberikan
perubahan-perubahan mendasar, terutama peningkatan kualitas kehidupan. seiring
perkembangan dan kemajuan zaman dibutuhkan sarana informasi teknologi
bebasis multi media guna menunjang kegiatan sosial-ekonomi masyarakat
4
Penggunaan sarana informasi tekhnologi pembangunan prasarana didesa sangat
lah penting untuk menunjang potensi didesa seperti jaringan komunikasi dan
internet , didesa sangat lah sulit untuk berkomunikasi. hal karena persoalan jarak
yang jauh.
Komunikasi yang ada di Indonesia tidak merata karena banyak pedesaan
terpencil yang tidak mendapatkan berbagai informasi penting. Desa-desa yang
sulit untuk melakukan akses jaringan sosial dan masih banyak kaum awam yang
tidak mengerti apa pentingnya media elektronik bagi kehidupan mereka. Untuk
mendapatkan informasi-informasi penting dan teraktual di pedesaan memerlukan
waktu yang cukup lama. Tidak seperti halnya ketika kita berada di kota dan
menggunakan kecanggihan telepon seluler yang dimiliki.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan jaman yang
semakin modern, cara berkomunikasi antara individu juga mengalami perubahan.
Perubahan saat ini yang paling cepat adalah perubahan teknologi dan komunikasi.
Jika pada zaman dulu orang berkomunikasi secara lisan dan bertatap muka pada
zaman sekarang yang serba canggih ini, orang tidak lagi harus bertemu dengan
lawan bicaranya untuk menyampaikan pesan karena alat komunikasi seperti
ponsel dan smartphone menjadi perangkat yang mampu mengantarkan pesan
tersebut dalam hitungan detik. Dengan bentuknya yang praktis dan mempunyai
fungsi yang beragam, ponsel atau smartphone menjadi perangkat yang membuat
hidup seseorang menjadi mudah.
Seiring perkembangan dan kemajuan zaman dibutuhkan sarana informasi
teknologi bebasis multi media guna menunjang kegiatan sosial-ekonomi
masyarakat Penggunaan sarana informasi tekhnologi, pembangunan prasarana
5
didesa sangat lah penting untuk menunjang potensi didesa seperti jaringan
komunikasi dan internet , didesa sangat lah sulit untuk berkomunikasi, karena
jaringan masih tidak stabil dan sama sekali tidak ada,jaringan telekomunikasi
sangat lah penting untuk menunjang kebutuhan masyarakat untuk mempermudah,
mengakses internet atau pun mendukung seperti kegiatan perkantoran Semua
warga bisa menyerap berita atau informasi dengan lebih mudah dan cepat.
masyarakat berharap ajringan telekomunikasi didesa akan cepat dibangun guna
menunjang kebutuhan hidup bermasyarakat
Kehadiran telekomunikasi menjadikan manfaat besar untuk daerah-daerah
terpencil, karena jika tidak ada komunikasi maka akses informasi sangat terbatas
yang membuat daerah tersebut terisolir. Layanan telekomunikasi membuat
dampak adanya minat investasi yang tumbuh. Selain membuka keterisolasian,
adanya jaringan telekomunikasi memberikan dampak positif terhadap
perekonomian masyarakat, kemudian internet sangat dibutuhkan untuk
menjalankan roda pemerintahan dan menggembangkan perekonomian masyarakat
di Desa
Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan salah satu Kabupaten yang
wilayahya masih memiliki banyak pulau terluar. Pulau-Pulau terluar ini dahulunya
banyak mengalami ketertinggalan termasuk masalah teknologi. Namun saat ini
tidak demikian, Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan jaman
yang semakin modern, cara berkomunikasi antara individu juga mengalami
perubahan begitu juga di Kabupaten Kepulauan Anambas. Perubahan saat ini
yang paling cepat adalah perubahan teknologi dan komunikasi.
6
Keterbatasan telekomunikasi di Kepulauan Anambas, salah satu kabupaten
di Provinsi Kepulauan Riau yang berbatasan dengan sejumlah negara, dibahas
pemerintah pusat. Infrastruktur telekomunikasi yang sejak dahulu menjadi
kendala. Ada infrastruktur telekonomunikasi di Anambas, tetapi tidak berfungsi
secara maksimal karena perusahaan mengalami kerugian, masalah telekomunikasi
di Kepri, terutama di Anambas dan Natuna tidak bisa dianggap sebelah mata
karena mempengaruhi sektor lainnya seperti pertahanan keamanan, transportasi,
kinerja pemerintahan daerah, perekonomian, sosial, pariwisata dan budaya.
Akses telekomunikasi dalam penelitian ini adalah Jaringan telekomunikasi
adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapannya yang digunakan
dalam melakukan aktivitas telekomunikasi. Jaringan telekomunikasi merupakan
bagian dari kegiatan penyelenggaraan telekomunikasi yang telah diatur oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dalam Undang-
Undang Telekomunikasi nomor 36 tahun 1999
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kepulauan Anambas
merupakan dinas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan
Pemerintah Kabupaten di bidang Komunikasi dan Informatika sesuai dengan
ruang lingkup tugasnya. Berdasarkan rencana strategi Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Kepulauan Anambas 2016-2021 ditemukan bahwa sampai
dengan akhir tahun 2016 pengembangan Komunikasi dan Informatika, baik itu
menyangkut piranti lunak, piranti keras dan infrastruktur jaringan di
Kabupaten Kepulauan Anambas berupa:
1. Pembangunan Jaringan Fiber Optic di Tarempa. Fiber Optic
dimaksudkan untuk mendukung Jaringan Internet, VOIP termasuk juga
7
untuk pengembangan LAN/WLAN dalam mengembangkan e-
Government.
2. Internet (hotspot) untuk seluruh masyarakat. Jaringan internet (hotspot)
dipergunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Setiap orang yang hendak
menggunakan hotspot Anambas harus mendaftarkan diri di Kantor
Diskominfo untuk mendapatkan ID dan Password. Sedangkan untuk
sekolah di Kabupaten Anambas, hamper 70 persen sudah menggunakan
hotspot untuk data pokok pendidik atau dapodik yang harus dilaporkan ke
pusat.
3. Telepon VOIP (Voice Over Internet Protocol) pada sebagian SKPD
Telepon VOIP mempermudah komunikasi antar SKPD dan akan terus
dikembangkan.
4. Penyebaran perangkat Radio SSB di kecamatan dan desa Penyebaran
perangkat Radio SSB untuk menjangkau terutama daerah-daerah yang
masih belum terjangkau oleh sinyal handphone. Unit yang sudah terpasang
21 unit. Sedang dilaksanakan pemasangan sebanyak 15. Sehingga total
perangkat radio SSB 36 unit.
5. Pengembangan website. Website Kabupaten Kepulauan Anambas
www.anambaskab.go.id Website berisi mengenai berbagai informasi
mengenai SKPD, pengumuman lelang, potensi wisata Anambas, maupun
berita-berita umum yang berhubungan dengan Kabupaten Kepulauan
Anambas. Saat ini Diskominfo sendiri yang mengumpulkan berita untuk
ditampilkan dalam website. Diharapkan di masa mendatang, seluruh
8
SKPD secara proaktif memberikan informasi mengenai konten apapun
yang ingin ditampilkan untuk masyarakat.
6. Tower Bersama. Pembangunan tower bersama dimaksudkan sebagai
sarana provider telekomunikasi untuk membangun BTS dan juga untuk
perangkat telekomunikasi lainnya.
7. Masterplan e-Government. Perencanaan masterplan e-government
merupakan tahap awal dalam mengembangkan e-government di
Kabupaten Kepulauan Anambas. E-government dimaksudkan untk
mendukung aktivitas-aktivitas pemerintahan dan meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat
Namun berdasarkan hasil identifikasi permasalahan dengan menggunakan
berbagai dokumen perencanaan dan kajian di tingkat nasional dan kabupaten,
maka didapatkanlah permasalahan-permasalahan yang dikelompokkan dalam 3
kelompok permasalahan sebagai berikut:
1. Masih ada sebagian penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas yang belum
mendapatkan sinyal telekomunikasi seluler.
2. Tuntutan publik akan akses internet sangat besar. Dewasa ini kebutuhan
masyarakat untuk mengakses internet semakin besar, untuk mengatasi
masalah ini Pemerintah Daerah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika
berupaya membuat program kegiatan pengadaan jaringan internet di Kota
Tarempa, namun Jaringan internet (hotspot) ini hanya disediakan untuk
Perangkat Daerah di Kabupaten Kepulauan Anambas, dan belum seluruh
Perangkat Daerah yang terjangkau jaringan internet, hal ini disebabkan oleh
9
keterbatasan kapasitas internet yang tersedia sehingga user id yang
diberikan untuk masing-masing Perangkat Daerah pun dibatasi.
3. Belum bisa dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menguatkan
jaringan produksi dan pemasaran UMKM khususnya sektor perikanan dan
perkebunan
Jika di lihat setiap hari di Kabupaten Kepulauan Anambas informasi yang
masuk atau diterima melalui berbagai media, berikut media yang sering di
gunakan :
Tabel I.1 Media yanag digunakan di Kabupaten Kepulauan Anambas
No Jenis Media Keterangan
1 Televisi Sebagian daerah bisa mengakses televise dengan
chanel tertentu saja untuk menyiarkan berita
2 Radio Menggunakan radio Republik Indonesia (RRI) namun
sinyal penerimaan juga tidak terlalu baik
3 Koran/Media
Cetak
Media cetak di bawa dari Anambas namun tidak
semua pulau atau desa masuk koran karena
keterbatasan akses
4 Jaringan telepon Informasi diberikan kepada orang di luar daerah,
namun sinyal telpon juga tidak baik
5 Internet Informasi diberikan lewat akses internet, beberapa
titik di anambas memiliki internet khususnya kantor
pemerintahan tetapi untuk masyarakat sangat terbatas,
bahakan di beberapa wilayah tidak ada sama sekali
Sumber : Hasil penelitian, 2019
Berdasarkan data yang di dapatkan dan dari hasil observasi diketahui
bahwa ada beberapa media informasi yang digunakan, namun saat ini mengikuti
perkembangan zaman, di Kabupaten Kepulauan Anambas banyak masyarakat
yang menggunakan internet atau jaringan telepon untuk mendapatkan informasi,
Dengan jaringan internet banyak informasi yang di dapatkan dengan mudah dan
cepat. Namun memang di Anambas sangat terbatas.
10
Desa Teluk Siantan merupakan desa yang sama sekali tidak tersentuh oleh
telekomunikasi, padahal desa ini berdekatan dengan desa lainnya yang walaupun
signal yang diterima tidak kuat tetapi masih muncul di beberapa waktu jika cuaca
bagus. Warga desa Teluk Siantan mengeluhkan lemahnya sinyal alat komunikasi.
Warga mengaku kesulitan, karena komunikasi sangat penting untuk mengabarkan
berita, mengetahui permasalahan yang terjadi di luar desa, mengetahui berita
penting, atau berkomunikasi dengan saudara atau keluarga yang ada di luar desa
Teluk Siantan. Selama ini masyarakat di Desa Teluk Siantan seperti terisolasi
karena jarangnya mengetahui kabar dan berita yang terjadi di luar desa Teluk
Siantan.
Salah satu permasalahan bukti terisolasinya Desa Teluk Siantan adalah
pada Bulan Oktober tahun 2018 terjadi kecelakaan kapal feri menuju anambas,
kejadian pada tanggal 11 oktober namun masyarakat Desa Teluk Siantan tidak
mengetahuinya, karena tidak ada informasi yang masuk, setelah seminggu
kemudian sampai berita tersebut di bawa oleh salah satu masyarakat yang dating
ke Tarempa dan kembali lagi ke Desa Teluk Siantan. Ini adalah salah satu
permasalahan yang ada di Teluk Siantan, segala informasi penting tidak masuk ke
desa tersebut tepat waktu.
Pemerintah daerah seharusnya untuk lebih serius menangani masalah ini
karena sinyal pada zaman sekarang ini sangat dibutuhkan. untuk memberi
informasi atau berkomunikasi diluar daerah yang saat ini bukan membaik tetapi
semakin sulit. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengangkat serta meneliti dengan judul “Peran Pemerintah Daerah Dalam
11
Pembangunan Akses Telekomunikasi Di Desa Terpencil (Studi Pada Desa Teluk
Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas)”
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptof dengan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu,
observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Alat penelitian yang
digunakan adalah pedoman wawancara, yang menjadi fokus dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui Peran Pemerintah Daerah Dalam Pembangunan Akses
Telekomunikasi Di Desa Terpencil (Studi Pada Desa Teluk Siantan Kabupaten
Kepulauan Anambas)
PEMBAHASAN
Pemerintah sebagai regulator adalah menyiapkan arah untuk
menyeimbangkan penyelenggaraan pembangunan melalui penerbitan peraturan-
peraturan. Sebagai regulator, pemerintah memberikan acuan dasar kepada
masyarakat sebagai instrumen untuk mengatur segala kegiatan pelaksanaan
pembangunan. ewasa ini, peran komunikasi dirasakan sangat penting terutama
dalam pembangunan. Penggunaan komunikasi pun disesuaikan dengan fungsi
serta tujuan yang diinginkan. Tujuan komunikasi tersebut mencakup
menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan hidup serta menciptakan
dan memupuk hubungan dengan orang lain. Adapun fungsi yang berkaitan dengan
tujuan tersebut sebagai fungsi isi yang melibatkan pertukaran informasi yang
diperlukan dan fungsi hubungan yang melibatkan informasi mengenai suatu
hubungan dengan orang lain (Mulyana, 2001). Berdasarkan hasil penelitian maka
dapat dianalisa bahwa adanya peraturan yaitu Peraturan Daerah Kabupaten
12
Kepulauan Anambas Nomor 06 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2020. Melalui komunikasi yang baik
antara pemerintah dan masyarakat begitu juga sebaliknya, maka pembangunan
yang direncanakan bersama antara pemerintah dengan masyarakat akan
memberikan manfaat positif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara terminologi, komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu
pernyataan (pesan) oleh sumber kepada penerima baik secara verbal maupun
nonverbal yang menimbulkan makna tertentu yang dapat dipahami baik sumber
maupun penerima (feedback) melalui saluran tertentu. Adapun pengertian
pembangunan itu sendiri adalah suatu proses perubahan sosial dengan partisipatori
yang luas dalam suatu masyarakat yang bertujuan untuk kemajuan sosial dan
material. Termasuk didalamnya bertambah besarnya keadilan, kebebasan, kualitas
lainnya yang dihargai untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar
yang diperoleh dari lingkungan mereka.
Peran pemerintah sebagai regulator dalam pembangunan telekomunikasi
sudah berjalan, hal ini dapat dilihat adanya pembahasan khusus dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 06 Tahun 2016 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2020 dimana di
dalam perda ini dijelaskan bahwa Keterisoliran wilayah dalam hal transportasi dan
komunikasi menyebabkan target-target pembangunan menjadi terhambat.
Ketersediaan infrastruktur menjadi prasyarat utama peningkatan konektivitas baik
transportasi dan komunikasi. Dan hal ini memerlukan peran akftif daerah dalam
melakukan kerjasama dengan berbagai pihak karena pembangunan infrastruktur
tidak dapat dipenuhi oleh APBD dalam waktu yang relatif singkat. Perhatian
13
terhadap peningkatan konektivitas juga telah menjadi perhatian pemerintah pusat
dalam peningkatan pemerataan pembangunan termasuk di wilayah perbatasan.
Kemudian perbaikan telekomunikasi juga merupakan salah satu dari 7 misi dari
Kabupaten Kepulauan Anambas 2016- 2021 tersebut, dapat ditempuh melalui 7
(tujuh) misi pembangunan salah satunya adalah Membangun konektivitas
(transportasi dan telekomunikasi) wilayah dan sistem logistik daerah yang handal.
Sasarannya adalah meningkatkan pemanfaatan teknologi internet. Berikut rincian
rencana pembangunan telekomunikasi :
1. Sasaran :
Program Pengembangan dan Perluasan Jaringan Teknologi Komunikasi
dan Informasi
2. Indikator kinerja :
Jumlah Desa/Kelurahan yang terjangkau Akses Telekomunikasi
3. Capaian kinerja :
Tahun 2017 dengan dana 2.904.900.000 dan 2018 6 titik desa dengan
dana 410.600.000
4. Target :
Titik dan 18 Desa
Peran pemerintah sebagai dinamisator dalam pembangunan
telekomunikasi sudah cukup baik., adanya wadah musrenbang sebagai bentuk
partisipasi masyarakat terhadap pembangunan, walaupun tidak semua hasil
keputusan musrenbang langsung dapat direalisasikan seperti dalam pembangunan
telekomunikasi ini. Setiap tahun pada bulan Januari, biasanya didesa-desa
diselenggarakan musrenbang untuk menyusun Rencana Kerja Pembangunan Desa
14
(RKP Desa). Penyusunan dokumen RKP Desa selalu diikuti dengan penyusunan
dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa), karena suatu
rencana apabila tanpa anggaran sepertinya akan menjadi dokumen atau berkas
belaka. Kedua dokumen ini tidak terpisahkan, dan disusun berdasarkan
musyawarah dan mufakat. RKP Desa dan APB Desa merupakan dokumen dan
infomasi publik. Pemerintah desa merupakan lembaga publik yang wajib
menyampaikan informasi publik kepada warga masyarakat. Keterbukaan dan
tanggung gugat kepada publik menjadi prinsip penting bagi pemerintah desa.
RKP Desa ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Desa dan
disusun melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang)
tahunan atau biasa disebut musrenbang Desa. Dokumen RKPDesa kemudian
menjadi masukan (input) penyusunan dokumen APB Desa dengan sumber
anggaran dari Alokasi Dana Desa (ADD), Pendapatan Asli Desa (PA Desa),
swadaya dan pastisipasi masyarakat, serta sumber-sumber lainnya yang tidak
mengikat, pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas dalam perannya sebagai
fasilitator sudah cukup baik, pemerintah sudah bekerja sama dengan berbagai
operator seluler, memberikan kemudahan, mengundang investor sampai dengan
bekerjasama dengan Proyek Palapa Ring. Namun hal ini belum cukup karena
belum meratanya telekomunikasi ini.
Dari hasil observasi penelitian maka diketahui bahwa akses
telekomunikasi yang disediakan operatir yaitu telkomsel dan indosat (tower
berada di Desa Air Asuk Kecamatan Siantan Tengah), kurang meratanya karena
belum adanya anggaran khusus pemerintah daerah dalam pembangunan
telekomunikasi ini. Padahal dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan
15
Anambas Nomor 06 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2016-2020 dana untuk pembanguan sudah ada mulai
dari tahun 2016 hingga tahun 2020. Di Desa Teluk siantan ini memang belum ada
sama sekali jaringan utama.
Secara umum di Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki fasilitas
stelekomunikasi yaitu jaringan operator seluler telkomsel dan indosat kemudian
jaringan internet gratis BAKTI (Badan Aksesabilitas Telekomunikasi dan
Informatika) di SMP. Maka karena masih adanya permasalahan tersebut
perencanaan pembangunan mulai dilakukan hal ini tertuang dalam RPJM
Kabupaten Kepulauan Anmbas tahun 2016-2020. Namun perencanaan pada tahun
2019 adalah Dinas Kominfo melalui kegiatan sewa bandwith direncanakan akan
memberi akses internet ke Desa Teluk Bayur sehingga berimbas ke Desa Teluk
Siantan hal ini sudah tertuang dalam DPA dinas Kominfo, Dinas Kominfo juga
akan melakukan pengajuan proposal untuk bekerjasama dengan pihak swasta dan
izin dan kemenkominfo.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian berkenaan dengan Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pembangunan Akses Telekomunikasi Di Desa Terpencil (Studi Pada Desa Teluk
Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas) belum terlaksana dengan baik karena di
Desa Teluk Siantan hingga saat ini belum dilakukan pembangunan apapun,
bahkan masih dalam rencana pada tahun 2019 Dinas Kominfo melalui kegiatan
sewa bandwith direncanakan akan memberi akses internet ke Desa Teluk Bayur
sehingga berimbas ke Desa Teluk Siantan hal ini sudah tertuang dalam DPA dinas
Kominfo.
16
Namun peran pemerintah secara umum sudah mulai berjalan, usaha-usaha
pemerintah untuk melakukan perbaikan telekomunikasi sudah dilakukan seperti
pemerintah sudah memasukan pembanguan telekomunikasi dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 06 Tahun 2016 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2020 dimana di
dalam perda ini dijelaskan bahwa Keterisoliran wilayah dalam hal transportasi dan
komunikasi menyebabkan target-target pembangunan menjadi terhambat
kemudian pemerintah memfasilitasi dengan adanya musrenbang. Musrenbang
Desa adalah forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan
(stakeholder) desa untuk menyepakati Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP)
tahun anggaran yang direncanakan. Musrenbang Desa dilaksanakan setiap bulan
Januari dengan mengacu pada RPJM desa. Setiap desa diamanatkan untuk
menyusun dokumen rencana 5 tahunan yaitu RPJM Desa dan dokumen rencana
tahunan yaitu RKP Desa
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Rozali. 2007. Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala.
Daerah Secara Langsung. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Adisasmita, Rahardjo, 2006, Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Bintaro, R., 2003, Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya, Jakarta : Ghalia.
Indonesia.
Kasryno, F, 1994 Prospek Pengembangan Ekonomi Pedesaan, Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta.
Kusnardi, Moch. dan Saragih, R. Bintan, 2008, Ilmu Negara, Gaya Media.
Pratama, Jakarta.
17
Labolo, Muhadam. 2010. Memahami Ilmu Pemerintahan, Rajawali Press, Edisi 6,.
Jakarta,
Ndraha, Talidziduhu. 2005. Metodologi Ilmu Pemerintahan. Jakarta : CV. Rineka
Cipta.
Sadu Wasistiono & Irwan Tahir, 2006: Prospek Pengembangan Desa, Bandung:
CV. Fokusmedia.
Sondang P. Siagian, 2001, Administrasi Pembangunan, Bumi Aksara
Suharto, Edi. 2016. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,
Bandung:Refika Aditama.
Suparmoko, M. 2002. Ekonomi Publik, Untuk Keuangan dan Pembangunan.
Daerah. Andi. Yogyakarta.
Soekanto, Soerjono, 2003. Sosiologi suatu pengantar. PT Raja Grafindo
Persada.Jakarta.
Tjokrowinoto M. 2000. Pembangunan : Dilema dan Tantangan. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar Offset.
Tjokroamidjojo. 2000.Perencanaan Pembangunan, Masagung, Jakarta
Widjaja, A.W. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Bulat, dan Utuh.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada