skripsi peran badan permusyawaratan desa dalam ...repo.apmd.ac.id/536/1/skripsi ikbal...

61
i SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DI DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULON PROGO Disusun Oleh Ikbal Hidayat No Mahasiswa : 14520164 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

i

SKRIPSI

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DESA DI DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH

KABUPATEN KULON PROGO

Disusun Oleh

Ikbal Hidayat

No Mahasiswa : 14520164

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 2: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

ii

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DESA DI DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH

KABUPATEN KULON PROGO

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1)

Program Studi Ilmu Pemerintahan

Disusun oleh:

IKBAL HIDAYAT

14520164

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2018

Page 3: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

iii

Page 4: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

iv

Page 5: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

v

MOTTO

“Fa-biayyia alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban, Maka Nikmat Tuhanmu Manakah

yang Kamu Dustakan, Ar-Rahman”

“Man jadda wajadda (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil) Man

shabara zhafira (Siapa yang bersabar pasti beruntung) Man sara ala darbi washala

(Siapa menapaki jalannya akan sampai tujuan)”

Page 6: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah hirobbil’alamin saya ucapkan kepada Alloh Azza Wa

Jalla, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta nikmat yang

teramat banyak, dan junjungan Nabi Muhammad SAW sehingga peneliti bisa

menyelesaikan Studi di Program Strata 1 (S1) Ilmu Pemerintahan di Sekolah

Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa Yogyakarta.

Peneliti mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak-

pihak yang telah membantu peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini, skripsi

ini peneliti persembahkan kepada :

1. Kedua orang tua peneliti, Bapak Zakaria dan Ibu Dedeh Asiah. Mereka

adalah orang tua yang selalu mendukung dan mensupport peneliti dalam

segala bidang terutama dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Kakak saya Leni Maryani, yang telah memberikan dorongan semangat

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

3. Teman-teman saya seperjuangan angkatan 2014 Dian Wahyu, Rayan

Suryadeni, Mardi Dwi Wijaya, Singgih Pambudi, Yoga Oktoranda, Dina

Fitriana, Nency Andella, David Darmanto, Raden Gilang CN, Uci Sanusi,

Ade Fitri, Gusti, Muhammad Firdaus, Khoulud Beby Bestiani, Meidina

Setianingrum, Valentina Olimpia Beka, Desi Purnamasari dan lain-lain.

4. Dan informan yang telah memberikan keterangan pada saat penelitian,

Khususnya Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon

Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Page 7: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Alloh Azza Wa Jalla yang telah

memberikan nikmat, hidayah serta inayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini tanpa ada kendala dan halangan suatu apapun. Dengan judul “Peran Badan

Permusyawaratan Desa Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Desa

Pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Skripsi ini disusun

dalam rangka menyelesaikan studi dan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Strata 1

(S1) pada jurusan Ilmu Pemerintahan di Sekolag Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

“APMD” Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung, skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.

Bantuan dan dukungan baik berupa moril dan spiritual dari semua pihak sangat

membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu peneliti akan

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Habib Muhsin, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

2. Bapak Gregorius Sahdan, S.IP., M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan

STPMD “APMD” Yogyakarta periode 2015-2019. Dan

3. Bapak Drs. Hastowiyono, MS. Sebagai Dosen Pembimbing peneliti yang telah

memberikan bimbingan serta arahannya sehingga sampai terselesaikannya skripsi

ini.

Page 8: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

vii

4. Bapak/ibu Dosen, yang telah banyak memberikan materi kuliah khususnya dosen

jurusan Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

“APMD” Yogyakarta.

5. Seluruh staff dan karyawan-karyawan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat

Desa “APMD” Yogyakarta.

Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat

bagi peneliti maupun pihak-pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 11 Oktober 2018

(Ikbal Hidayat)

Page 9: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... ix

INTISARI ................................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1

B. PERUMUSAN MASALAH ................................................................................. 8

C. TUJUAN PENELITIAN ...................................................................................... 9

D. MANFAAT PENELITIAN .................................................................................. 9

E. KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................................. 10

Peran Badan Permusyawaratan Desa .................................................................... 10

a. Peran................................................................................................................. 10

b. Pemerintahan Desa ........................................................................................... 11

c. Peran Pemerintah Desa .................................................................................... 13

d. BPD (Badan Permusyawaratan Desa ............................................................... 20

F. Ruang lingkup penelitian

a. Peran BPD dalam menyelenggarakan Musyawarah Desa ............................... 33

b. Peran BPD dalam kerjasama pembuatan Peraturan Desa ................................ 33

c. Peran BPD dalam menyalurkan aspirasi masyarakat ....................................... 33

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian ................................................................................................. 33

2. Unit Analisis .................................................................................................... 34

3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 36

a. Observasi .......................................................................................................... 36

b. Wawancara ....................................................................................................... 36

c. Dokumentasi .................................................................................................... 37

Page 10: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

viii

4. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 37

BAB II PROFIL DESA PAGERHARJO KECAMATAN

SAMIGALUH KABUPATEN KULON PROGO .................................. 39

1. Sejarah Desa ..................................................................................................... 39

2. Geografis .......................................................................................................... 41

3. Demografi ........................................................................................................ 42

4. Pemerintahan .................................................................................................... 46

BAB III DESKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA ............ 50

1. Peran BPD Dalam Penyelenggaraan Musyawarah Desa ...................................... 50

a. Peran aktif BPD dalam Penyelenggaraan Musyawarah Desa .......................... 52

b. Pokok bahasan dan tujuan yang dihasilkan dalam Penyelenggaraan

Musyawarah Desa ............................................................................................ 56

c. Kerjasama yang dilakukan BPD bersama Kepala Desa atau Perangkat Desa

dalam kegiatan Musyawarah Desa ................................................................... 60

2. Peran BPD dalam kerjasama pembuatan Peraturan Desa ..................................... 65

a. Kerjasama BPD dan Kepala Desa dalam pembuatan Peraturan Desa ............. 65

b. Keterlibatan Masyarakat dalam Penyusunan Peraturan Desa .......................... 69

c. Sikap BPD dalam pembuatan Peraturan Desa ................................................. 73

3. Peran BPD dalam menyalurkan Aspirasi Masyarakat .......................................... 78

a. Responsifitas BPD dalam menanggapi Aspirasi dari Masyarakat ................... 79

b. Realisasi Aspirasi oleh BPD ............................................................................ 82

c. Program prioritas dalam menjaring Aspirasi Masyarakat ................................ 86

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 91

A. KESIMPULAN..................................................................................................... 91

B. SARAN ................................................................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Informan ......................................................................................... 35

Tabel I1.I Nama-nama Lurah / Kepala Desa Sesudah Berdirinya

Desa Pagerharjo ........................................................................................ 40

Tabel II.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 43

Tabel II.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ........................................................ 43

Tabel II.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tinggkat Pendidikan .............................. 44

Tabel II.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ................................... 44

Tabel II.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama .................................................... 45

Page 12: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

x

INTISARI

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah sebuah lembaga di desa yang

mewakili masyarakat desa dalam penyelenggaraan pemerintahan. BPD merupakan

lembaga yang mempunyai kewenangan untuk mengawasi kinerja pemerintah desa.

Desa Pagerharjo di Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo merupakan salah

satu desa, dimana peran BPD dalam menyelenggarakan Pemerintahan Desa tidak

maksimal. Untuk itu, peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Peran Badan

Permusyawaratan Desa Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa?” karena ingin

mengetahui: Bagaimana Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan di Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten

Kulon Progo?

Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk

menggambarkan peran BPD dalam menyelenggarakan pemerintahan desa di Desa

Pegerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Peran BPD dalam

menyelenggarakan Pemerintahan Desa dilihat dari aspek penyelenggaraan

Musyawarah Desa, kerjasama dalam pembuatan Peraturan Desa dan menjaring

aspirasi masyarakat. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti berusaha mengumpulkan,

mengorganisir dan menyajikan dan menginterpretasikan data-data yang dibutuhkan

agar dapat ditarik kesimpulan yang objektif sesuai dengan fakta-fakta yang ditemukan

di lapangan. Peneliti menentukan informan yang akan dimintai informasi dan

keterangan dengan jumlah 14 informan, yang meliputi dari Kepala Desa Pagerharjo,

Sekretaris Desa Pagerharjo, anggota BPD Desa Pagerharjo, Kepala Urusan

Pembangunan, Kepala Seksi Kemasyarakatan, Kepala Dukuh, Tokoh Masyarakat, dan

masyarakat Desa Pagerharjo.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan di lapangan, dapat diketahui

bahwa peran BPD dalam menyelenggarakan pemerintahan desa, dapat disimpulkan

sebagai berikut, Pertama Peran aktif dan tanggungjawab dalam menjalankan

Musyawarah Desa sudah berjalan dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya sebagai wakil dari masyarakat. Namun tidak semua anggota berperan aktif

dalam memberikan ide-ide dan inovasi dalam musyawarah desa, hanya sebagian

orang yang menjadi ujung tombak dalam keatifan BPD, dimana pelaksanaan

musyawarah desa itu banyak pihak yang berpartipasi walaupun dari lapisan

masyarakat hanya beberapa saja. Kedua, hubungan kerjasama antara Pemerintah Desa

dan BPD dalam pembuatan peraturan desa pada prinsipnya kurang terjalin dengan

baik, dan memberikan ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk dapat berperan

serta dalam penyusunan pembuatan Peraturan Desa. Ketiga, Responsipitas BPD

dalam menanggapi aspirasi dari masyarakat, bahwasanya BPD belum mampu

menjalankan peran dan fungsinya dengan baik dalam menjaring aspirasi dari

masyarakat. BPD hanya menyerap aspirasi yang merupakan bagian dari program

prioritas desa, sedangkan program yang bukan prioritas desa cenderung diabaikan.

Selain itu masyarakat juga kurang begitu paham tentang peran BPD, jadi masyarakat

menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Pemerintah Desa.

Kata Kunci : Peran, Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa

Page 13: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah Desa sebagai ujung tombak dalam sistem pemerintah daerah

akan berhubungan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Karena itu,

sistem dan mekanisme penyelenggaraan pemerintah daerah sangat didukung dan

ditentukan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

sebagai bagian dari Pemerintah Daerah. Struktur kelembagaan dan mekanisme

kerja di semua tinggkatan pemerintah, khususnya pemerintah desa harus

diarahkan untuk dapat menciptakan pemerintahan yang peka terhadap

perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Dalam rangka

melaksanakan kewenangan yang dimiliki untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakatnya, dibentuklah Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

sebagai badan legislasi dan wadah yang berfungsi untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat. Sebagai lembaga Desa yang terlibat

melaksanakan fungsi Pemerintahan, tetapi tidak secara penuh ikut mengatur dan

mengurus Desa.

Menurut Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang

Desa yang dimaksud dengan desa adalah

“Desa adalah desa dan adat atau yang disebut dengan nama lain,

selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahah,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,

dan/ atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan

Negara Kesatuan Republik Indionesia”

Page 14: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

2

“ Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain

adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya

merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan

ditetapkan secara demokratis”

Hal tersebut lantas diperburuk dengan dikeluarkannya BPD dari unsur

penyelenggara Pemerintahan Desa ditambah dengan dikurangi peran legislasinya.

Meski demikian, peran politik BPD diperkuat pada aspek pengawasan terhadap

kinerja Pemerintahan Desa. Disamping itu, BPD dibebani tugas sebagai

penanggung jawab penyelenggaraan Musyawarah Desa yang merupakan forum

pertemuan dari seluruh pemangku kepentingan yang ada di Desa. Lembaga yang

merupakan representasi warga desa ini adalah aktor politik desa yang

menjalankan komunikasi politik dengan Pemerintahan Desa. Komunikasi politik

yang dijalankan hendaknya diarahkan untuk memperkuat demokrasi Desa. Ini bisa

dilakukan salah satunya adalah dengan mengadvokasi warga masyarakat tentang

pentingya keterbukaan informasi publik pemerintahan desa yang juga merupakan

badan publik yang diwajibkan Undang-undang untuk menerapkannya.

Berdasarkan paparan di atas, artikel konseptual ini hendak mendiskusikan peran

strategis BPD sebagai unsur masyarakat sipil untuk melakukan advokasi akan

pentingnya implementasi keterbukaan informasi publik. Ini tidak hanya akan

memperkuat fungsi pengawasan BPD tapi juga sekaligus meneguhkan posisi

tawar masyarakat dalam proses politik Desa sehingga terjadi check and balance

dalam kehidupan demokrasi Desa.

Akuntabilitas Pemimpin tidak hanya diukur dari integritasnya yang bersih

dari korupsi, tetapi juga juga ditentukan oleh karakter lain seperti inovatif,

visioner, proaktif, progresif dan berkinerja baik. Implementasi prinsip menjadi

Page 15: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

3

keniscayaan saat ditemukan fakta bahwa kehidupan demokrasi desa justru

bermuara pada ketimpangan sosial ekonomi di kalangan wara masyarakat. Untuk

itu, mekanisme pengawasan ketat demi keberingambangan politik check and

balances mutlak diterapkan. BPD menjadi aktor strategis yang bertanggungjawab

untuk melaksanakan hal ini. Di samping itu, BPD harus mampu melembagakan

nilai-nilai kebebasan, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Agar dapat

berjalan, dimensi tata kelola organisasi warga sipil dan partisipasi perlu menjadi

perhatian utama. Ini sekaligus menjadi solusi untuk memperkuat hak-hak warga,

citizenship dan kedaulatan rakyat. Organisasi dan partisipasi warga ini tidak cukup

hanya diwadahi sebagai invited participation lewat lembaga kemasyarakatan, tapi

mereka harus didorong untuk mengorganisir diri mereka secara mandiri sebagai

popular participation. UU No. 6 tahun 2014 tidak mengatur secara eksplisit

organisasi warga itu, tetapi pada prinsipnya sesuai Pasal 68, warga masyarakat

mempunyai hak untuk berpartisipasi, yang tentu bisa menggunakan organisasi

mandiri sebagai wadah partisipasi. Yang terakhir adalah bahwa pemikiran kaum

komunitarian sangat cocok dengan konteks sosiokultural masyarakat desa. Asas

kebersamaan, kegotongroyongan, kekeluargaan dan musyawarah dalam UU No. 6

tahun 2014 mencerminkan pemikiran kaum komunitarian (Sutoro Eko. 2014:157).

BPD merupakan lembaga perwakilan desa yang menjalankan fungsi

pengawasan, legislasi dan penganggaran. Dengan seting politik seperti ini,

parlemen Desa ini akan mampu menciptakan mekanisme check and balance

dalam percaturan politik yang selanjuntnya akan menyehatkan demokrasi Desa.

Sejarah perkembangan, BPD telah mengalami beberapa kali perubahan peran,

Page 16: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

4

fungsi dan kedudukan. Mulai dari hanya sekedar lembaga pelengkap “pemanis”

demokrasi akibat kedudukannya dibawah kendali Kepala Desa. Lembaga yang

disebut sebagai Lembaga Musyarawah Desa ini ditegaskan dalam UU No 5 /1979.

Perubahan signifikan kemudian terjadi dalam UU No 22/1922. Nama lembaga ini

berubah dari lembaga permusyawaratan menjadi perwakilan dengan kedudukan

politik yang strategis sebagai penyelenggara Pemerintahan Desa sehingga

posisinya setara dengan Kepala Desa. Peran dan fungsinya juga diperluas yang

tidak hanya peran perwakilan tapi juga meliputi Legislasi, Pengawasan, dan

Penganggaran. Namun, peran dan fungsi ini seperti tercatat dalam UU No

32/2004. Kemudian diperlemah dengan membatasinya sebatas pada legislasi dan

perwakilan. Ini terjadi meski kedudukannya sejajar dengan Kepala Desa sebagai

penyelenggara Pemerintahan Desa. Peran, fungsi dan posisinya semakin

dipersempit pada UU No. 6 tahun 2014. Disini fungsi legislasi BPD dibatasi.

Sekarang ia berada di luar struktur penyelenggara Pemerintahan Desa. Ini

dapat dilihat dari pengertian BPD menurut Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa yang menyatakan Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan

nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi Pemerintahan yang

anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan

wilayah dan ditetapkan secara demokratis. Hal ini kemudian dipertegaskan dalam

Pasal 26 pasal 1 yang menyatakan Kepala Desa bertugas menyelenggarakan

Pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan

kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Ini bertolak belakang

dengan ketentuan UU No 32/2014 yang dipertegas dalam Pasal 1 angka 8

Page 17: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

5

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, bahwa Badan

Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat

BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan

Desa. Berkaitan dengan sejarah perkembangan BPD dari tahun 1979 hingga 2014.

Sementara perbandingan konten antara UU No 32/2004 dan UU No 6/2014 dilihat

dari sisi kedudukan, fungsi politik dan hukum.

Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan

keterwakilan wilayah. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku

adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat

lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan

kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan anggota BPD tidak

diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berfungsi menetapkan Peraturan Desa

bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat yang

diwakilinya.

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dapat membuat Rancangan

Peraturan Desa yang secara bersama-sama Pemerintah Desa ditetapkan menjadi

Peraturan Desa. Dalam hal ini, BPD sebagai lembaga yang memiliki fungsi

pengawasan dan memiliki kewajiban untuk melakukan kontrol terhadap

implementasi Peraturan Desa serta anggaran dan belanja desa (APBDesa).

Dalam rangka melaksanakan kewenangan yang dimiliki untuk mengatur

dan mengurus kepentingan masyarakatnya, dibentuklah Badan Permusyawaratan

Page 18: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

6

Desa (BPD) sebagai lembaga legislasi dan wadah yang berfungsi untuk

menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Lembaga ini pada hakikatnya

adalah mitra kerja Pemerintah Desa yang memiliki kedudukan yang sejajar dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan

masyarakat.

Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa pasal 55

dijelaskan Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi: a. membahas dan

menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa; b. menampung

dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan c. melakukan pengawasan kinerja

Kepala Desa. Pasal 56 ayat (1) Anggota Badan Permusyawaratan Desa merupakan

wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang

pengisiannyadilakukan secara demokratis. (2) Masa jabatan anggota Badan

Permusyawaratan Desa selama 6 (enam) tahun dan dapat dipilih untuk masa

keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali berturut-turut, masa keanggotaan BPD

selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji.

Pimpinan BPD terdiri dari atas 1 (satu) orang sekertaris.Ketentuan tersebut

termasuk dalam UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa.

Dengan demikian BPD (Badan Permusyawaratan Desa) yang merupakan

lembaga pengawas Desa yang mempunyai fungsi pengawasan dan sangat

diharapkan untuk bisa menjalankan perannya secara sungguh-sungguh. Selain

melihat langsung bagaimana program kerja pemerintahan desa berjalan, BPD juga

mendapat laporan secara tertulis sehingga bisa melakukan „checks and balances‟

Page 19: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

7

antara rencana penganggaran, durasi yang dibutuhkan sebuah proyek dan hasil

yang dicapai Desa.

Badan Permusyawaratan Desa berfungsi membahas dan menyepakati

rancangan Peraturan Desa berama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan

aspirasi masyarakat melakukan pengawasan kunerja Kepala Desa. BPD

mempunyai wewenang :

a. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa;

b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan

peraturan kepala desa;

c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa;

d. Membentuk panitia pemilihan kepala desa;

e. Menggali,menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan

aspirasi masyarakat; dan

f. Menyusun tata tertib BPD.

Perencanaan pembangunan desa adalah sesuatu yang sangat penting.

Karena dari perencanaan pembangunan inilah arah pembangunan desa ditentukan.

Karena itu sudah menjadi kewajiban pemerintahan desa untuk menampung

aspirasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa. Aspirasi masyarakat

dapat ditampung dengan cara melibatkan Badan Permusyawaratan Desa dalam

perencanaan pembangunan tersebut, karena pada dasarnya merekalah yang

menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

Page 20: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

8

Berdasarkan pengamatan awal dan informasi yang didapatkan oleh peneliti

bahwa kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Pagerharjo kurang

berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari tugas pengawasan BPD di Desa

Pagerharjo terkesan hanya sekedar organisasi saja, karena banyaknya keluhan dari

masyarakat mengenai kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan

seperti lambatnya pengurusan surat-surat, terkait dengan kegiatan-kegiatan desa,

program-program Desa, dan tidak adanya komunikasi dengan masyarakat

setempat, seharusnya BPD untuk lebih memaksimalkan tugasnya sebagai

pengawas Pemerintah Desa. Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, penulis

tertarik untuk mengkaji permasalahan-permasalahan tersebut dengan mengangkat

suatu judul penelitian yaitu “Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam

menjalankan tugas dan fungsinya untuk mengawasi Pemerintah Desa, di Desa

Pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo.”

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dimaksudkan untuk mengungkapkan pokok-poko

pikiran secara jelas dan sistematis mengenai hakekat dari masalah tersebut.

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang di atas, maka berikut

dirumuskan tentang beberapa permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana Peran Badan Permusyawaratan Desa dalam pelaksanaan

tugas dan fungsinya dalam rangka pelaksanaan pemerintahan Desa di

Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.

Page 21: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

9

2. Apa faktor penghambat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam

menjalankan tugas dan fungsinya di Desa Pagerharjo, Kecamatan

Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak

dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunyah harus jelas diketahui

sebelumnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan

Desa di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon

Progo.

2. Untuk mengetahui faktor penghambat Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) dalam menjalankan tugas dan fungsinya di Desa Pagerharjo,

Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat dilakukanya penelitia ini adalah:

1. Secara Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meberi sumbangan bagi

pengembangan konsep-konsep atau teori-teori ilmu pengetahuan yang

diperoleh dari bangku kuliah atau selama proses pendidikan dengan

kenyataan yang ada di masyarakat.

Page 22: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

10

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi

bagi ketua BPD dan Kepala Desa khususnya di Desa Pagerharjo,

Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.

E. Kerangka Konseptual

Peran Badan Permusyawaratan Desa

a. Peran

Peran merupakan perilaku yang dituntut untuk memenuhi harapan dari apa

yang diperankan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1988)

Dalam organisasi peran adalah suatu prilaku dari seseorang atau

sekelompok orang yang diharapkan oleh orang lain atau masyarakat apabila

terjadi suatu interaksi sehubungan dengan kedudukan pemegang kebijakan

tertentu, pendapat lain peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan

oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.

Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan

bersifat stabil. Peran dalam bentuk dari prilaku yang diharapkan dari seseorang

pada situasi tertentu. (Kozier Barbara,1995:21)

Dari pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa peran adalah suatu sikap

atau prilaku yang dituntut dan diharapkan mampu menyelesaikan berbagai

permasalahan.

Page 23: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

11

Sementara itu menurut Horton dsn Hunt peran adalah perilaku yang

diharapkan dari seseorang dalam suatu status tertentu. (Horton dan Hunt, 1993:

120).

Dari pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa peran adalah suatu

prilaku yang terdapat pada seseorang yang memiliki status dan diharapkan oleh

seseorang untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Sedangkan menurut Astrid peran adalah dinamisasi status ataupun

penggunaan dari hak dan kewajiban ataupun suatu obyektif sedangkan status

adalah kedudukan obyektif yang memberi hak dan kewajiban kepada orang-orang

yang menempati kedudukan tersebut (Astrid S). Peran juga merupakan sesuatu

yang dapat dimainkan sehingga seseorang dapat diidentifikasi perbedaannya

dengan orang lain. (Usman, 2004:71)

Dari beberapa pendapat tentang peran di atas dapat disimpulkan bahwa

peran adalah suatu perilaku yang terdapat pada seseorang yang memiliki status

dan fungsi sosial serta mampu menggunakan hak dan kewajibannya dan

diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan.

b. Pemerintahan Desa

Desa merupakan organisasi pemerintahan terendah dan merupakan suatu

organisasi pemerintahan yang secara langsung brhubungan dengan masyarakat.

Dengan demikian desa menjadi sumber utama dan pertama berbagai macam data

serta bermacam-macam keterangan yang diperlukan oleh pemerintah dalam ranka

Page 24: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

12

menyusun rencana pembangunan daerah maupun nasional, desa memberikan

pelayanan, bantuan dan melaksanakan berbagai urusan pada masyarakat.

Pemerintah Desa bertanggung jawab terhadap pengelolaan rumah tangga

di desanya, memenuhi rakyat banyak di desanya serta mengelola potensi-potensi

lokal yang ada sehingga dapat digunakan meningkatkan kapasitas dan manfaat

dalam pembanguna masyarakat. Stuktur organisasi yang jelas dalam pemerintahan

di Desa akan mempermudah kinerja dalam melaksanakan tugasnya maka

pelaksanaan suatu pemerintahan desa diperlukan adanya kinerja yang jelas dalam

rangka mempermudah pelaksanaan tugas. (Widjaja,2004).

Pemerintah Desa adalah unsur penyelenggaraan pemerintahan desa,

menurut Nurcholis, (2005: 138) pemerintah mempunyai tugas pokok:

1. Melaksanakan urusan rumah tangga desa, urusan pemerintahan umum,

membangun dan membina masyarakat.

2. Menjalankan tugas pembantuan dari pemerintah, Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Kabupaten.

Pemerintah Desa merujuk pada perangkat desa yang terdiri dari Kepala

Desa dan perangkat desa lainnya, yang merupakan bagian integral dari aparatur

Pemerintahan Indonesia. (Taliziduhu,1983:50).

Adapun Kepala Desa merupakan penanggungjawab penyelenggaraan

Pemerintahan Desa yang dipilih melalui pemilihan langsung oleh warga desa.

Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam) tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Kepala Desa merupakan penyelenggara

Page 25: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

13

utama dibidang pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan unsur

pemerintahan umum termasuk pembinaan ketentraman dan ketertiban di Desa.

(Kansil, 1991:197)

c. Peran Pemerintah Desa

Peran Pemerintah Desa adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh Kepala

Desa bersama aparat Pemerintahan Desa dalam menjalankan program kerja yang

telah diatur dan dibuat berdasarkan kepentingan Pemerintah Desa dan kepentingan

masyarakat untuk menciptakan sebuah pemerintahan yang baik. Pemerintahan

Desa membawahi masyarakat yang ada di Desa serta memiliki peran yang sangat

signifikan dalam pengembangan serta pembangunan Desa. Salah satu peran yang

dilaksanakan oleh pemerintahan desa adalah penyusunan Peraturan Desa.

Undang-undang No 6 Tahun 2014 Pemerintah Desa adalah penyelenggara

urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem

pemerintahhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Bintarto R (1969;95), pengertian Desa adalah sebagai berikut :

Pengertian desa adalah suatu perwujudan geografi yang ditimbulkan oleh

unsur sosial, politis, dan kultural yang terdapat dalam hubungan dan pengaruh

timbal balik dengan daerah-daerah lain.

Kemudian pengertian Pemerintah Desa sendiri, menurut Momon Soetisna

Sendjaja dan Sjachran Basan (1983;90) yaitu :

Page 26: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

14

“Pemerintahan Desa adalah kegiatan dalam rangka menyelenggarakan

pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah desa”

Desa adalah wilayah yang penduduknya saling mengenal, hidup bergotong

royong, memiliki adat istiadat yang sama, dan mempunyai tata cara sendiri dalam

mengatur kehidupan masyarakatnya.

Desa merupakan garda depan dari sistem pemerintahan Republik

Indonesia yang keberadaanya merupakan ujung tombak dari plaksanaan

kehidupan yang demokratis di daerah. Peran masyarakat desa sesungguhnya

merupakan cermin atas sejauh mana aturan demokrasi diterapkan dalam

Pemerintahan Desa sekaligus merupakan ujung tombak implementasi kehidupan

demokrasi bagi setiap warganya. Menurut kamus Wikipedia bahasa Indonesia

Pemerintah menurut etimologi berasal dari kata “Perintah”, yang berarti suatu

individu yang memiliki tugas sebagai pemberi perintah. Definisi dari

Pemerintahaan adalah suatu lembaga yang terdiri dari sekumpulan orang-orang

yang mengatur suatu masyarakat yang memiliki cara dan strategi yang berbeda-

beda dengan tujuan agar masyarakat tersebut dapat tertata dengan baik. Begitupun

dengan keberadaan Pemerintahan Desa yang telah dikenal lama dalam tatanan

Pemerintahan di Indonesia bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka.

Sementara itu dalam sistem Pemerintahan Indonesia juga dikenal

Pemerintahan Desa dimana dalam perkembangannya desa kemudian tetap dikenal

dalam tata Pemerintahan di Indonesia sebagai tinggkat pemerintahan yang paling

bawah dan merupakan ujung tombak pemerintahan dan diatur dalam peraturan

Page 27: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

15

perundang-undangan. Selain itu juga banyak ahli yang mengemukakan pengertian

tentang desa diantaranya;

Widjaja (2004;3), mengemukakan mengenai pengertian dari desa adalah

suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak

asal-usul yang bersifat istimewa dimana landasan pemikiran dalam mengenai

pemerintahan desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli,

demokratisasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Selain itu tinjauan tentang desa juga banyak dikemukakan dalam undang-

undang maupun peraturan-peraturan pemerintah sebagaimana yang terdapat dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2015 Tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa yang

memberikan penjelasan mengenai pengertian desa yang dikemukakan bahwa :

Pasal 1 angka 1 disebutkan bahwa :

“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,

selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakasa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui

dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Pasal 1 angka 2 disebutkan bahwa :

“Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia”

Pasal 1 angka 3 disebutkan bahwa :

Page 28: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

16

“Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain

dibantu oleh prangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintah

Desa”

Pemerintah desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kepala desa

dan perangkat desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Undang-

undang Nomor 6 Tahun 2014 pasal 23 menjelaskan pemerintah desa secara lebih

rinci dan tegas yaitu bahwa pemerintahan desa terdiri atas Kepala Desa dan

Perangkat Desa, adapun yang disebut perangkat desa disini adalah Sekertaris

Desa, pelaksana teknis lapangan, seperti Kepala Urusan, dan unsur kewilayahan

seperti Kepala Dusun atau dengan sebutan lain.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Kepala Desa bertanggung

jawab kepada masyarakat melalui surat keterangan persetujuan dari BPD dan

menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Bupati dengan tembusan

camat. Adapun Perangkat Desa dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab

kepada Kepala Desa Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Desa dan Perangkat

Desa berkewajiban melaksanakan koordinasi atas segala pemerintahan desa,

mengandalkan pengawasan, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

masing-masing secara berjenjang. Apabila terjadi kekosongan perangkat desa,

maka Kepala Desa atas persetujuan BPD mengangkat pejabat perangkat Desa.

Kepala Desa merupakan kepala pemerintahan di tingkat Desa. Kepala

Desa berdasarkan pasal 26 ayat 1 Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa

bertugas menyelenggarakan :

Page 29: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

17

a. Pemerintahan Desa

b. Melaksanakan Pembangunan Desa

c. Pembinaan kemasyarakatan Desa

d. Pemberdayaan masyarakat Desa

Atas dasar tersebut, Kepala Desa memiliki wewenang yang sesuai dengan

tugas-tugasnya itu. Diantaranya adalah, bahwa Kepala Desa berwenang untuk :

a. Meminpin penyelenggaraan Pemerintah Desa;

b. Mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa;

c. Memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan Aset Desa;

d. Menetapkan Peraturan Desa;

e. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

f. Membina ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa;

Pemerintah desa adalah aktor terpenting dalam menyelenggarakan

pemerintahan desa, dalam hal ini kepala desa merupakan seseorang yang memiliki

kewenangan terbesar dalam penyelanggaraan desa. Adapun tugas, wewenang dan

kewajiban Kepala Desa adalah sebagai berikut :

A. Tugas Kepala Desa

Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa.

Melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan

pemberdayaan masyarakat Desa.

Page 30: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

18

B. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Desa mempunyai wewenang

a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

b. Mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa;

c. Memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa;

d. Menetapkan Peraturan Desa;

e. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

f. Membina kehidupan masyarakat Desa;

g. Membina ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa;

h. Membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta

mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif

untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa;

i. Mengembangkan sumber pendapatan Desa;

j. Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagai kekayaan Negara guna

meningkatkan kesejahtraan masyarakat Desa;

k. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa;

l. Memanfaatkan teknologi tepat guna;

m. Mengordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif;

n. Mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunju kuasa

hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan; dan

o. Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 31: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

19

C. Adapun kewajiban Kepala Desa yaitu :

a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika;

b. Meningkatkan kesejahtraan masyarakat Desa;

c. Memelihara ketentuan dan ketertiban masyarakat Desa;

d. Menaati dan menegakan peraturan perundang-undangan;

e. Melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender;

f. Melaksanakan perinsip tata Pemerintahan Desa yang akuntabel,

transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari

kolusi, korupsi, dan nepotisme;

g. Menjalin kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pemangku

kepentingan Desa;

h. Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik;

i. Mengelola Keuangan dan Aset Desa;

j. Melaksanakan unrusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Desa;

k. Menyelesaikan perselisihan masyarakat di Desa;

l. Mengembangkan perekonomian masyarakat Desa;

m. Membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat Desa;

n. Memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di Desa;

o. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan

lingkungan hidup; dan

Page 32: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

20

p. Memberikan informasi kepada masyarakat Desa.

d. BPD (Badan Permusyawaratan Desa)

BPD adalah Badan permusyawaratan Desa yang terdiri atas pemuka-

pemuka masyarakat yang ada di desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat,

membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta

melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Badan Permusyawaratan Desa merupakan perwujudan demokrasi di desa.

Demokrasi yang dimaksud adalah bahwa agar dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan harus memperhatikan aspirasi dari masyarakat

yang diartikulasikan dan diagresiasikan oleh BPD dan lembaga masyarakat lainya.

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berfungsi menetapkan Peraturan

Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat

(UU No. 6 Tahun 2014 pasal 55). Oleh karenanya BPD sebagai badan

permusyawaratan yang berasal dari masyarakat desa, disamping menjalankan

fungsinya sebagai jembatan penghubung antara Kepala Desa dengan masyarakat

desa, juga dapat menjadi lembaga yang berperan sebagai lembaga representasi

dari masyarakat.

Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi:

a. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama

Kepala Desa;

b. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat

Desa;danw.hukumonline.com

c. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.

Page 33: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

21

Sehubungan denga fungsinya menetapkan Peraturan Desa maka BPD

berama-sama dengan Kepala Desa menetapkan Peraturan Desa sesuai dengan

aspirasi yang datang dari masyarakat, namun tidak semua aspirasi dari masyarakat

dapat ditetapkan dalam bentuk peraturan desa tapi harus melalui proses sebagai

berikut :

a. Artikulasi adalah penyerapan aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh

BPD

b. Agresi adalah proses mengumpulkan, mengkaji dan membuat prioritas

aspirasi yang akan dirumuskan menjadi Peraturan Desa.

c. Formulasi adalah prosesa perumusan masalah Rancangan Peraturan

Desa yang dilakukan oleh BPD dan/atau oleh Pemerintah Desa.

d. Konsultasi adalah proses dialog bersama antara Pemerintah Desa dan

BPD dengan masyarakat.

Dari berbagai proses tersebut kemudian barulah satu Peraturan Desa dapat

ditetapkan, hal ini dilakukan agar peraturan yang ditetapkan tidak bertentangan

dengan kepentingan umum, peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan

yang lebih tinggi tingkatanya.

Adapun materi yang diatur dalam peraturan desa harus memperhatikan

dasar-dasar dan kaidah-kaidah yang ada seperti :

a. Landasan hukum materi yang diatur, agar Peraturan Desa yang

diterbitkan oleh Pemerintah Desa mempunyai landasan hukum;

Page 34: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

22

b. Landasan filosofis materi yang diatur, agar peraturan desa yang

diterbitkan oleh Pemerintah Desa jangan sampai bertentangan dengan

nilai-nilai hakiki yang dianut ditengah-tengah masyarakat.

c. Landasan kultural materi yang diatur, agar Peraturan Desa yang

diterbitkan oleh Pemerintah Desa tidak bertentangan dengan nilai-niali

yang hidup ditengah-tengah masyarakat;

d. Landasan politis materi yang diatur, agar Peraturan Desa yang

diterbitkan oleh Pemerintah Desa dapat berjalan sesuai dengan tujuan

tanpa menimbulkan ggejolak di tengah-tengah masyarakat.

Materi muatan peraturan perundang-undangan harus mengandung azas

pengayoman, kemanusiaan, kebangsaan, kekeluargaan, kenusantaraan, Bhineka

Tunggal Ika, keadilan, kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan,

keterlibatan dan kepastian hukum, dan/atau keseimbangan, keserasian, dan

keselarasan.

Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan yang

ditetapkan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Pimpinan BPD dipilih dari

dan oleh anggota BPD. Masa jabatan BPD adalah 6 (enam) tahun terhitung sejak

tanggal pengucapan sumpah/janji. Anggota Badan Permusyawaratan Desa dapat

dipilih untuk masa keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut

atau tidak secara berturut-turut. Adapun jumlah anggota Badan Permusawaratan

Desa menurut (Undang-undang No 6 Tahun 2014: pasal 58) sebagai berikut :

Page 35: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

23

1. Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan dengan

jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 9

(Sembilan) orang, dengan memperhatikan wilayah, perempuan,

penduduk, dan kemampuan keuangan Desa.

2. Peresmian anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota.

3. Anggota Badan Permusyawaratan Desa sebelum memangku jabatannya

bersumpah/berjanji secara bersama-sama di hadapan masyarakat dan

dipandu oleh Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk.

4. Susunan kata sumpah/janji anggota Badan Permusyawaratan Desa

sebagai berikut:

“Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan

memenuhi kewajiban saya selaku anggota Badan Permusyawaratan

Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya;

bahwa saya selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan

Pancasila sebagai dasar Negara, dan bahwa saya akan menegakkan

kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 serta melaksanakan segala peraturan perundang-

undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi Desa, daerah, dan

Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Untuk menjadi anggota BPD harus memenuhi persyaratan tertentu

diantaranya adalah penduduk desa warga Negara Republik Indonesia dengan

beberapa persyaratan. Yang bisa diangkat menjadi Anggota BPD diantaranya

Page 36: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

24

berasal dari Ketua Rukun Warga, Pemangku Adat, Golongan Profesi, Pembuka

Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Wanita dan/atau pembuka masyarakat lainnya,

dan wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah,

serta beberapa persyaratan lain.

Peraturan Bupati Kulon Progo nomor 6 tahun 2007 tentang pedoman tata

tertib Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Badan Permusyawaratan Desa mempunyai tugas :

a. Menggali aspirasi masyarakat;

b. Menampung aspirasi masyarakat;

c. Mengelola aspirasi masyarakat;

d. Menyalurkan aspirasi masyarakat;

e. Menyelenggarakan musyawarah BPD;

f. Menyelenggarakan musyawarah Desa;

g. Membentuk panitia pemiliah Kepala Desa;

h. Menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk pemilihan Kepala

Desa antarwaktu;

i. Membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa bersama Kepala

Desa;

j. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan Pemerintah Desa

dan lembaga Desa lainya; dan

k. Melaksanakan tugas lain yang diatur dalam ketentuan perundang-

undangan.

Page 37: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

25

Hak dan Pengawasan BPD yaitu :

a. Mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan

Pemerintahan Desa kepada Pemerintahan Desa;

b. Menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;

dan

c. Mendapatkan biyaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

1) BPD melakukan pengawasan melalui monitoring dan evaluasi

pelaksanaan tugas Kepala Desa.

2) Monitoring dan evaluasi sebagai mana dimaksud pada ayat (1) terhadap

perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penyelenggaraan

Pemerintahan Desa.

Kewajiban anggota BPD yaitu :

a. Memegang teguh dan mengamalkan pancasila, melaksanakan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Republik Indonesia

dan Bhinneka Tunggal Ika;

b. Melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

c. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi,

kelompok, dan/atau golongan;

Page 38: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

26

d. Menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa;

e. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga

Pemerintah Desa dan lembaga desa lainnya; dan

f. Mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan

penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori

penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola

Pemerintahan yang baik.

Selain tugas pokok Yng sudah disebutkan diatas, peran BPD dalam ikut

serta menyelenggarakan pemerintahan desa adalah menyelenggarakan

musyawarah desa Musdes), Secara umum penyelenggaraan Musyawarah Desa

menurut, UU No 6 tahun 2014 pasal 54 disebutkan bahwa :

Musyawarah Desa merupakan forum permusyawaratan yang diikuti oleh

secara umum penyelenggaraan Musyawarah Desa menurut, UU No 6 tahun 2014

pasal 54 disebutkan bahwa :

1. Musyawarah desa merupakan forum permusyawaratan yang diikuti oleh

Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat

Desa untuk memusyawarahkan hal yang bersifat strategis dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

2. Hal yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi :

a. Penataan Desa;

b. Perencanaan Desa;

Page 39: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

27

c. Kerjasama Desa;

d. Rencana investasi yang masuk ke Desa;

e. Pembentukan BUM Desa;

f. Penambahan dan pelepasan Aset Desa; dan

g. Kejadian luar biasa.

3. Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

paling kurang sekali dalam 1 (satu) tahun.

4. Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibiyayai dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Peran BPD dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan

pemerintahan di Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo.

1. Pengetahuan Masyarakat tentang Peran BPD di Desa Pagerharjo

2. Pelaksanaan Tugas pokok dan Fungsi BPD

a. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat

b. Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa

c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa

d. Menetaplkan peraturan desa bersama Kepala Desa

Penyelenggaran Pemerintahan Desa berdasarkan Asas :

a. Kepastian hukum;

b. Tertib penyelenggaraan pemerintahan;

c. Tertib kepentingan umum;

d. Keterbukaan;

Page 40: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

28

e. Proporsionalitas;

f. Profesionalitas;

g. Akuntabilitas;

h. Efektivitas dan efisiensi;

i. Kearifan lokal;

j. Keberagaman; dan

k. Partisipatif.

5. Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat

Desa untuk memusyawarahkan hal yang bersifat strategis dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

6. Hal yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi :

a. Penataan Desa;

b. Perencanaan Desa;

c. Kerjasama Desa;

d. Rencana investasi yang masuk ke Desa;

e. Pembentukan BUM Desa;

f. Penambahan dan pelepasan Aset Desa; dan

g. Kejadian luar biasa.

7. Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

paling kurang sekali dalam 1 (satu) tahun.

8. Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibiyayai dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Page 41: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

29

Peran BPD dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan

pemerintahan di Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo.

1. Pengetahuan Masyarakat tentang Peran BPD di Desa Pagerharjo

2. Pelaksanaan Tugas pokok dan Fungsi BPD

a. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat

b. Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa

c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa

d. Menetaplkan peraturan desa bersama Kepala Desa

Penyelenggaran Pemerintahan Desa berdasarkan Asas :

a. Kepastian hukum;

b. Tertib penyelenggaraan pemerintahan;

c. Tertib kepentingan umum;

d. Keterbukaan;

e. Proporsionalitas;

f. Profesionalitas;

g. Akuntabilitas;

h. Efektivitas dan efisiensi;

i. Kearifan lokal;

j. Keberagaman; dan

k. Partisipatif.

Posisi baru BPD itu akan menimbulkan beberapa kemungkinan plus minus

relasi antara Kepala Desa, BPD dan masyarakat. Menurut (Sutoro Eko,2017:116).

Page 42: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

30

Pertama, fungsi politik BPD yang menguat akan memperkuat kontrol dan

legitimasi kekuasaan Kepala Desa. Pada saat yang sama musyawarah desa akan

menciptakan kebersamaan (kolektivitas) antara Pemerintahan Desa, BPD,

lembaga kemasyarakatan dan unsur-unsur masyarakat untuk membangun dan

melaksanakan visi-misi perubahan Desa. Musyawarah Desa juga menghindrkan

relasi konfiktual bead to bead antara kepala desa dan BPD. Kedua, Kepala Desa

yang mempunyai hasrat menyelewengkan kekuasaan bisa mengabaykan

kesepakatan yang dibangun dalam pembahasan berama antara Kepala Desa dan

BPD maupun kesepakatan dalam musyawarah desa. Kepala Desa bisa

menetapkan APBDes dan Peraturan Desa secara otokratis dengan mengabaikan

BPD dan musyawarah desa, meskipun proses musyawarah tetap ditempuh secara

prosedural. Tindakan kepala desa ini legal secara hukum tetapi tidak legitimate

secara politik. Kalau hal ini ayng terjadi maka untuk menyelamatkan desa sangat

tergantung pada bekerjanya fungsi politik BPD dan kuasa rakyat (people power).

Memang agak sulit mengkonstruksi hubungan antara Kepala Desa dan

BPD agar mampu menjamin check and balances dan akuntabilitas. Selama ini

secara empirik ada empat pola hubungan antara BPD dengan Kepala Desa :

1. Dominatif: ini terjadi bilamana Kepala Desa sangat dominan/berkuasa

dalam menentukan kebijakan Desa dan BPD lemah, karena Kepala

Desa meminggirkan BPD, atau karena BPD pasif atau tidak paham

terhadap fungsi peranannya. Fungsi pengawasan BPD terhadap kinerja

Kepala Desa tidak dilakukan oleh BPD. Implikasinya kebijakan desa

Page 43: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

31

menguntungkan kelompok Kepala Desa, kuasa rakyat dan demokrasi

desa juga lemah.

2. Kolutif: hubungan Kepala Desa dan BPD terlihat harmonis yang

bersama-sama berkolusi, sehingga memungkinkan melakukan tindakan

korupsi. BPD sebagai alat legitimasi keputusan kebijakan desa.

Implikasinya kebijakan keputusan desa tidak berpihak warga atau

merugikan warga, karena ada pos-pos anggaran/keputusan yang tidak

disetujui warga masyarakat. Musyawarah desa tidak berjalan secara

demokratis dan dianggap seperti sosialisasi dengan hanya

menginformasikan program pembangunan fisik. Warga masyarakat

kurang dilibatkan dan bilamana ada komplain dari masyarakat tidak

mendapat tanggappan dari BPD maupun Pemerintah Desa.

Implikasinya warga masyarakat bersikap pasif dan membiarkan

kebijakan desa tidak berpihak pada warga desa.

3. Konfliktual: antara BPD dengan Kepala Desa sering terjadi

ketidakcocokan terhadap keputusan desa, terutama bilamana

keberadaan BPD bukan berasal dari kelompok pendukung Kepala Desa.

BPD dianggap musuh Kepala Desa, karena kurang memahami peran

dan fungsi BPD. Musyawarah desa diselenggarakan oleh Pemerintah

Desa dan BPD tidak dilibatkan dalam musyawarah internal

pemerintahan desa. Dalam musyawarah desa tidak membuka ruang

dialog untuk menghasilkan keputusan yang demokratis, sehingga

menimbulkan konfik.

Page 44: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

32

4. Kemitraan: antara BPD dengan Kepala Desa membangun hubungan

kemitraan yang kritis (critial partner). “Kalau benar didukung, kalau

salah diingatkan”, ini prinsip kemitraan dan sekaligus check and

balances. Ada saling pengertian dan menghormati aspitrasi warga untuk

melakukan check and balances. Kondisi seperti ini akan menciptakan

kebijakan desa yang demokratis dan berpihak pada warga.

Pola kemitraan bisa terjerumus ke dalam pola kolutif kalau relasi kades-

BPD dilakukan secara tertutup dan tidak ada diskusi yang kritis. Namun jika pola

kemitraan berlangsung secara normatif dan terbuka, maka pola ini menjadi format

terbaik hubungan antara Kepala Desa dan BPD. Sesuai anjuran kaum

komunitarian, pola kemitraan memungkinkan Kepala Desa dan BPD terus-

menerus melakukan deliberasi untuk mengambil keputusan kolektif sekaligus

sebagai cara untuk membangun kebaikan bersama.

Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang berfungsi

mengakomodasi aspirasi masyarakat dalam pembangunan, namun ada pula yang

hanya berperan sebagai lembaga pelengkap Pemerintahan Desa, yang tugas dan

fungsinya kurang efektif, sehingga seakan-akan membuat peran Kepala Desa

sangat mutlak dalam membuat Peraturan Desa atau dalam membuat perencanaan

pembangunan desa. Peran Badan Permusyawaratan Desa akan efektif atau tidak

efektif tergantung dari partisipasi masyarakat desa masing-masing. Apabila

partisipasi warga masyarakat desa baik, maka peran atau kinerja Badan

Permusyawaratan Desa akan lebih efektif, serta sekaligus dapat merealisasikan

pembanguna desa sesuai dengan keinginan masyarakat, begitupun sebaliknya.

Page 45: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

33

Peran BPD di Desa Pagerharjo kurang berjalan dengan baik , tetapi masih ada

beberapa elemen dari masyarakat yang belum terwakili sehingga mempengaruhi

tugas pokok dan fungsi BPD. Pelaksanaan tugas dan fungsi dari BPD tersebut

dalam pelaksanaannya belum efektif. Salah satu penyebab ketidak efektifan

pelaksanaan tugas dan fungsi dari lembaga ini khususnya pelaksanaan fungsi

legislasi karena minimnya pemahaman serta keterampilan dan kemampuan

anggota BPD terhadap pelaksanaan fungsi legislasi tersebut.

F. Ruang lingkup penelitian

Ruang Lingkup penelitian ini adalah mengenai peran Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa

menjadi :

a. Peran BPD dalam menyelenggarakan Musyawarah Desa.

b. Peran BPD dalam kerjasama pembuatan Peraturan Desa.

c. Peran BPD dalam menyalurkan Aspirasi Masyarakat.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

Nawawi Metode Deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang

diselidiki dengan menggambarkan, melukiskan keadaan subyek atau obyek

penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang

berdasarkan fakta yang tampak atau sebagai mana adanya. (Nawawi,1992:63)

Page 46: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

34

Jenis penelitian yang digunakan penyusun adalah Deskriptif yaitu

penelitian yang terbatas pada usaha untuk mengungkapkan suatu masalah atau

keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk

mengungkap fakta (Nawawi,1992). Penelitian Deskriptif bertujuan mengetahui

perkembangan sarana fisik tertentu atau Frekuensi terjadinya suatu aspek

fenomena tertentu (Masri Singarimbun dan effendi,1989:3). Dengan keterangan

tersebut dapat dikaitkan bahwa jenis penelitian dalam penyusunan dalam

penyususunan ini adalah Deskriptif Kualitatif yaitu hanya tertuju pada pemecahan

maslah yang menggambarkan data atau fakta secara empiris tentang peran BPD

dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Pendekatan kualitatif digunakan karena fakta yang merupakan kenyataan

yang komplek dan tidak mudah. Selain itu penelitian ini tidak dimaksudkan untuk

membentuk teori tertentu yakni membentukkan hipotesis yang telah

dibangun.Penelitian ini dimaksudkan untuk menguraikan fakta-fakta yang

berkaitan dengan Peran Badan Permusyawaratan Desa dalam Pelaksanaan

Pemerintahan Desa.

2. Unit Analisis

Unit analisis adalah unit yang akan dianalisis atau obyek yang akan

diteliti. Penelitian ini difokuskan pada peran Badan Permusyawaratan Desa dalam

penyelenggaraan Pemerintah Desa, di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh,

Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY. Pada dasarnya jumlah informan atau

narasumber tidak dibatasi, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan dan kelengkapan

Page 47: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

35

data. Teknik penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive (Moleong,

2002), artinya narasumber akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Lokasi

penelitian ini adalah Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon

Progo.

Pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan Purposive

dengan subyek dalam penelitian berjumlah sebanyak 14 (empat belas) orang yang

terdiri dari:

a. Angota BPD

b. Kepala Desa

c. Perangkat Desa : Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Seksi, dan

Dukuh

d. Tokoh Masyarakat

e. Masyarakat

TABEL I.I

Daftar Informan

NO Nama Jenis

Kelamin Umur

Tingkat

Pendidikan Status Sosial

1 Widayat Laki-Laki 42 SLTA Kepala Desa

2 Setiyoko Laki-Laki 24 S1 Sekretaris Desa

3 Supanto Laki-Laki 37 SLTA Kasi (Masyarakat)

4 Wahid

Cahyono Laki-Laki 31 S1 Kaur Pembangunan

5 Sarjo Laki-Laki 54 D2 Wakil BPD

6 Parjiyo Laki-Laki 56 SLTA BPD Plono Timur

7 Sardy Laki-Laki 65 D2 BPD Ngelinggo

Timur

8 Teguh

Kumoro Laki-Laki 50 SLTA

Dukuh Ngelinggo

Barat

Page 48: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

36

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan data di atas dapat dianalisis bahwasanya informan yang

berjenis kelamin Laki-laki lebih banyak dari informan perempuan, informan

berusia 40-60 lebih banyak dari informan yang berusia 21-30, dilihat dari tingkat

pendidikan Strata (S1) / D2 / SLTA / SMA kebanyakan pendidikan akhir SLTA /

Sederajat.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Metode yang dingunakan dengan cara pengamatan dan mencatat

dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.

Observasi ini adalah suatu cara untuk meneliti semua elmen yang ada di

wilayah penelitian. Teknik observasi ini merupakan suatu cara

pengumpulan data untuk penelitian, dengan mengamati sifat dan keadaan

semua elemen dengan segala fenomena sosial yang ada.

b. Wawancara

Merupakan percakapan dengan maksud tertentu, yang mana

percakapan tersebut dilakukan oleh dua belah piahak yaitu pewawancara

9 Paulus Prio

Saptono Laki-Laki 35 SMA Dukuh Plono Timur

10 Yuliana Perempuan 58 SMA Dukuh Plono Barat

11 Suroto Laki-Laki 53 SMA Masyarakat

12 Kuku

Ariatin Laki-Laki 30 SMA Masyarakat

13 Yohana

Supriati Perempuan 62 SMA Tokoh Masyarakat

14 Agus

Wibowo Laki-Laki 40 SMK Masyarakat

Page 49: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

37

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberi jawaban

atas pertanyaan itu. (Moleong 1990:135). Dalam proses wawancara

tersebut maka dipergunakan pedoman wawancara yang telah

dipersiapkan sebelumnya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah : “Laporan tertulis dari suatu peristiwa yang

isinya terdiri dari suatu penjelasan dan pemikiran terhadap suatu

peristiwa itu ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau meneruskan

keterangan mengenai peristiwa tersebut, dengan penilisan ini kita dapat

memasukan notulen rapor, iklan dan sebagainya ke dalam pengertian

dokumen”. (Surachman, 1978: 125).

Teknik dokumentasi digunakan utuk mendapat data yang

berkaitan dengan obyek penelitian berupa buku-buku, surat-surat yang

berupa catatan, dokumen atau laporan-laporan, peraturan perundang-

undangan serta kebijakan tertulis yang terdapat dilokasi penelitian.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan penyusun adalah teknik analisi data

secara Kualitatif. Menuurut Silalahi Analisa data Kualitatif dilakukan apabila data

empiris yang diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata

dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-

kategori/struktur klasifikasi. (Silalahi,2000:339)

Page 50: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

38

Menurut Miles dan Huberman kegiatan analisis terdiri dari tiga alur

kegiatan yang terdiri secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data,

penarikan kesimpulan/verifikasi. (Silalahi,2000:339).

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu

bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian

rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan

diverifikasi.

b. Penyajian Data

Penyajian data yaitu sebagai sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan.

c. Menarik Kesimpulan

Kegiatan analisis yang ketiga adalah menarik kesimpulan dan

verifikasi. Ketika kegiatan pengumpulan data dilakukan, seorang

penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat

keteraturan, pola-pola penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang

mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan atau

kesimpulan-kesimpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung.

Page 51: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

39

BAB II

PROFIL DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH

KABUPATEN KULON PROGO

1. SEJARAH DESA

Setiap desa atau daerah memiliki sejarah dan latar belakang yang

berbeda, yang merupakan pencerminan dari karakter dan ciri khas tertentu

dari suatu daerah.

Sejarah desa atau daerah selalu menjadi cerita turun temurun dari

penduduk desa atau daerah setempat sehingga sulit untuk mencari fakta,

karena masing-masing individu menjabarkan dengan kapasitas kemampuan

dirinya dalam menyerap isi sejarah tersebut. Dan tidak jarang cerita tersebut

dihubungkan dengan mitos pada tempat-tempat tertentu yang dianggap

keramat oleh masyarakat setempat, seperti halnya di Desa Purwoharjo

memiliki adat dan tradisi yang merupakan identitas desa secara turun-

temurun.

Berdasarkan hal tersebut di atas, akhirnya melahirkan gagasan dan

pemikiran dari Para Tokoh, baik Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh

Masyarakat, dan semua elemen masyarakat yang ada, dengan penuh semangat

dan harapan membangun kelurahan maka timbulah satu ide, bagaimana jika

tiga tersebut digabung yaitu Kelurahan Plono dengan seorang Lurah bernama

Slamet Karyo Sentono, dari ketiga kelurahan tersebut akhirnya digabung

menjadi satu kelurahan dan nama kelurahan diambil dari huruf-huruf tertentu

Page 52: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

40

dari tiga kelurahan yaitu P adalah Plono, GER adalah Gegerbajing, dan Jo

adalah Kalirejo maka tersusunlah sebuah kalimat yang berbunyi

PAGERHARJO yang berarti desa yang ramai dan kaya.

Tabel. II.I

NAMA – NAMA LURAH / KEPALA DESA

SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA DESA PAGERHARJO

No Periode Nama Lurah/ Kepala Desa Keterangan

1 s/d tahun 1948 Kariyo Sentono Kelurahan Plono

2 s/d tahun 19 R. Dermo Kelurahan Gegerbajing

3 s/d tahun 1948 R. Udikromo Kelurahan Kalirejo

4 1949 – 1990 Kariyo Sentono Desa Pagerharjo

5 1991 – 1999 Samso Desa Pagerharjo

6 2000 – 2013 Dra. Keksi Wuryaningsih Desa Pagerharjo

7 2014 –sekarang Widayat Desa Pagerharjo

Sumber: Monografi Desa Pagerharjo 2017

Dari tabel di atas dijelaskan bahwa pada tahun 1948 Desa Pagerharjo

dibagi menjadi 3 (tiga) kelurahan yaitu Kelurahan Plono, Kelurahan Gegerbajing,

Kelurahan Kalirejo dan dipimpin oleh masing-masing lurah. Kelurahan Plono

dipimpin oleh Kariyo Sentono, Kelurahan Gegerbajing dipimpin oleh R. Dermo,

Kelurahan Kalirejo dipimpin oleh R. Udikromo. Dan pada Tahun 1949 ketiga

kelurahan tersebut digabung menjadi satu yaitu PAGERHARJO, dan kelurahan

diganti dengan DESA, maka namanya menjadi DESA PAGERHARJO. Pada

Tahun 1949 sampai pada Tahun 1990 Desa pagerharjo dipimpin oleh Kariyo

Sentono, Tahun 1991 sampai Tahun 1999 dipimpin oleh Samso, Tahun 2000

sampai Tahun 2013 dipimpin oleh Dra. Keksi Wuryaningsih, dan Tahun 2014

sampai sekarang Desa Pagerharjo dipimpin oleh Widayat.

Page 53: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

41

2. GEOGRAFIS

Desa Pagerharjo merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Samigaluh

Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Pagerharjo memiliki

wilayah seluas 1.069,5115 Ha.

1. Batas Wilayah

Batas wilayah desa pagerharjo adalah sebagai berikut :

a. Utara : KabupatenMagelang

b. Selatan : Desa Banjarsari

c. Barat : Kabupaten Purworejo

d. Timur : Desa Ngargosari Samigaluh

2. Pembagian Wilayah Administrasi

Wilayah desa pagerharjo dibagi menjadi 20 pedukuhan diantaranya :

a. Pedukuhan Separang

b. Pedukuhan Sarigono

c. Pedukuhan Ngemplak

d. Pedukuhan Plono Barat

e. Pedukuhan Plono Timur

f. Pedukuhan Nglinggo barat

g. Pedukuhan Nglinggo Timur

h. Pedukuhan Jobolawang

i. Pedukuhan Ngaglik

j. Pedukuhan Ngentak

Page 54: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

42

k. Pedukuhan Sinogo

l. Pedukuhan Gegerbajing

m. Pedukuhan Kemesu

n. Pedukuhan Kalirejo Utara

o. Pedukuhan kalirejo Selatan

p. Pedukuhan Kalinongko

q. Pedukuhan jetis

r. Pedukuhan Beteng

s. Pedukuhan Suren

t. Pedukuhan Mendolo

3. DEMOGRAFI

Kondisi demografi suatu wilayah merupakan suatu proses perubahan

menuju kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu manusia merupakan obyek

dan subyek dalam pembangunan, yang artinya disini manusia sebagai pelaksana

sekaligus sasaran dari pembangunan tersebut.

Berdasarkan data registrasi penduduk jumlah penduduk warga Desa

Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta secara keseluruhan sejumlah 5.111 jiwa yang terdiri dari 1.467

kepala keluarga.

Jumlah laki-laki : 2.573 jiwa

Jumlah perempuan : 2.538 jiwa

Page 55: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

43

1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel II. 2

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis kelamin

No Keterangan Jumlah Persentase (%)

1. Laki-laki 2.573 50,34 %

2. Perempuan 2.538 49,66%

Jumlah 5.111 100 %

Sumber :Monografi Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan data di atas dapat dianalisis bahwa jumlah penduduk Desa

Pagerharjo yang berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 50,34 %lebih

banyak atau dominan dari jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan

dengan persentase 49,66%

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

TABEL II.3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase (%)

1. 0-15 tahun 890 17,41 %

2. 16-55 tahun 3.172 62,06 %

3. Diatas 55 tahun 1.049 20,52 %

Jumlah 5.111 100 %

Sumber : Monografi Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan data sebelumnya dapat dianalisis bahwa penduduk yang

berusia 16 s/d 55 tahun lebih banyak atau dominan yaitu dengan jumlah 3.172

jiwa dengan persentase 62,06 % dari jumlah penduduk yang berusia diatas 55

tahun yaitu dengan jumlah 1.049 jiwa dengan persentase 20,52 % dan penduduk

berusia 0 s/d 15 tahun dengan jumlah 890 jiwa dengan persentase 17,41 %.

Page 56: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

44

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel II. 4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1. Tidak tamat SD 2 0,10 %

2. SD 221 11,52 %

3. SLTP 730 38,06 %

4. SLTA 872 45,46 %

5. Diploma 36 1,88 %

6. Sarjana 57 2,97 %

Jumlah 1.918 100 %

Sumber :Monografi Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan data di atas dapat dianalisis bahwa tingkat pendidikan SLTA

lebih banyak atau dominan yaitu 45,46 % dari Tingkat pendidikan yang lainnya.

Akan tetapi dapat dikatakan bahwa pendidikan yang ada di desa pagerharjo relatif

normal, dimana pendidikan dari jenjang SD sampai dengan SLTA jumlahnya

tidak terlalu jauh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat dijunjung

tinggi oleh pemerintah desa pagerharjo untuk meningkatkan mutu kualitas SDM

yang berkualitas dan berkarakter sejak dini.

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Tabel II. 5

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

1. BuruhTani 132 3,39 %

2. Petani 1.905 48,93 %

3. Peternak 1.203 30,90 %

4. Pedagang 60 1,54 %

5. TukangKayu 87 2,23 %

6. TukangBatu 91 2,34 %

Page 57: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

45

7. Penjahit 13 0,33 %

8. PNS 63 1,62 %

9. Pensiunan 92 2,36 %

10. TNS – Polri 8 0,21 %

11. PerangkatDesa 26 0,67 %

12. BuruhIndustri 205 5,27 %

13. TukangCukur 8 0,21 %

Jumlah 3.893 100 %

Sumber :Monografi Desa Pagerharjo Tahun 2017

Berdasarkan data sebelumnya dapat dianalisis bahwa mata pencaharian

atau pekerjaan yang paling banyak diminati masyarakat Pagerharjo adalah petani

dengan sejumlah 1.906 orang (48,93 %) dan yang paling sedikit adalah TNS –

Polri dan Tukang Cukur sebanyak 8 orang (0,21 %). Berdasarkan tabel di halaman

48 dapat dikatakan bahwa di Desa Pagerharjo terdapat mata pencaharian yang

beragam. Namun demikian pemerintah desa perlu melakukan inovasi untuk

membuka lapangan pekerjaan yang menampung tenaga kerja dari masyarakat

setempat agar dapat mencukupi kebutuhan mereka. Jika dilakukan hal tersebut

maka secara tidak langsung masyarakat dapat menghidupi kehidupannya sendiri.

5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Tabel II. 6

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah Persentase

1. Islam 3.924 76,78 %

2. Kristen

protestan

425 8,32 %

3. Kristen katolik 759 14,85 %

4. Hindu - -

5. Budha - -

6. Kepercayaan 3 0’06 %

Jumlah 5.111 100 %

Sumber :Monografi Desa Pagerharjo Tahun 2017

Page 58: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

46

Berdasarkan data dihalaman sebelumya dapat dianalisis bahwa warga

masyarakat Desa Pagerharjo mayoritas menganut Agama Islam dengan

perbandingan Islam 76,78 %, Katolik 14,85 %, Protestan 8,32 % dan kepercayaan

0,06 %.

4. PEMERINTAHAN

Berbicara mengenai Pemerintahan Desa berarti mencakup Kepala Desa

atau yang disebut dengan nama lain dibantu oleh perangkat desa sebagai unsur

penyelenggara Pemerintah Desa.

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

DESA PAGERHARJO

Sumber : Monografi Desa Pagerharjo Tahun 2017

Kepala Seksi

Kesejahteraan Kepala Seksi

Pelayanan

KEPALA DESA

Kepala

Urusan

Umum &

Tata Usaha

Kepala

Seksi

Pemerintah

an

Kepala Urusan

Keuangan

Kepala

Urusan

Perencanaan

SEKRETARIS DESA

Kepala Dusun

Page 59: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

47

Keterangan :

Kepala Desa : Widayat

Sekretaris Desa : Setiyoko S.Pd

Kaur Umum Aparatur Desa dan Aset Desa : Heri Yuliati

Kaur Perencanaan dan Keuangan : Karti Maharsiwi

Seksi Pemerintahan : Bambang Untoro

Seksi Kemasyarakatan : Supanto

Seksi Kesejahteraan : Wackid Cahyono

(1) Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa ditetapkan dengan Peraturan

Desa tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa dengan

berpedoman pada Peraturan Daerah.

(2) Nomenklatur / penyebutan jabatan Kepala Desa, Sekretaris Desa, Dukuh

dan staf tetap Kepala Desa, Sekretaris Desa, Dukuh dan staf.

(3) Nomenklatur / penyebutan jabatan Kepala Bagian Pemerintahan, Kepala

Bagian Pembangunan, Kepala Bagian Kemasyarakatan, Kepala Bagian

Umum, dan Kepala Bagian Pendapatan berubah menjadi Kepala Seksi

Pemerintahan, Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan, Kepala

Seksi Kemasyarakatan, Kepala Urusan Umum Aparatur Desa dan Aset, dan

Kepala Urusan Perencanaan dan Keuangan.

(4) Contoh peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum

dalam Lampiran Huruf A dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Peraturan Bupati ini.

Page 60: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

48

(5) Contoh Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran Huruf B

dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Badan Permusyawaratan Desa sejatinya merupakan lembaga yang

melaksanakan fungsi perwakilan Pemerintahan Desa berdasarkan representasi

wilayah dan ditetapkan secara demokratis, sekaligus lembaga perwujudan

demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur

penyelenggara. BPD yang ada di Desa Pagerharjo dalam menyelenggarakan

musyawarah desa sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi tidak semua anggota

BPD berperan aktif dalam memberikan inovasi atau ide-ide dalam musyawarah

desa.

Desa sudah diberikan kewenangan yang sangat besar yaitu mengurus

urusan rumah tangganya sendiri seperti halnya dalam pembuatan Peraturan Desa.

Peraturan Desa adalah kesepakatan antara Pemerintah Desa dengan BPD.

kerjasama yang terjadi antara Pemerintah Desa dengan BPD dalam pembuatan

Peraturan Desa yang ada di Desa Pagerharjo belum berjalan dengan baik

dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi antara kedua lembaga ini salah

satunya adalah sering terjadi ketidak sepahaman antara BPD dan Kepala Desa

dalam pembuatan peraturan desa.

Peran BPD dalam menyalurkan aspirasi masyarakat di Desa Pagerharjo

belum terlalu maksimal karena BPD kurang aktif dalam mengikuti rapat, BPD

juga harus mempunyai kemampuan dalam menyampaikan aspirasi masyarakat,

Page 61: SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM ...repo.apmd.ac.id/536/1/SKRIPSI IKBAL HIDAYAT_14520164 2.pdfSEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2018

49

sehingga aspirasi masyarakat dapat segera di realisasikan, dalam penyaluran

aspirasi masyarakat biasanya langsung kepada Pemerintah Desa tanpa melewati

anggota BPD yang ada di pedukuhanya. Bahkan jarang aspirasi yang disampaikan

secara langsung kepada BPD, kendala yang dihadapi dalam menyalurkan aspirasi

mayarakat di Desa Pagerharjo, kurangnya kesadaran warga masyarakat tentang

pentingnya menyalurkan aspirasi, rendahnya tingkat pendidikan sebagian warga

masyarakat, keterbatasan waktu dan anggaran kegiatan forum yang resmi.