navigasi ikbal

Upload: imam-sholichin

Post on 15-Jul-2015

654 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Navigasi adalah penetuan posisi dan arah perjalanan, baik di medan perjalanan atau di peta. Navigasi terdiri atas navigasi darat, sungai, pantai dan laut, namun yang umum digunakan adalah navigasi darat. Navigasi darat adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas. Pekerjaan navigasi darat di lapangan secara mendasar adalah titik awal perjalanan (intersection dan resection), tanda medan, arah kompas, menaksir jarak, orientasi medan dan resection, perubahan kondisi medan dan mengetahui ketinggian suatu tempat. Alat-alat navigasi terdiri dari: Kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angin berdasarkan sifat magnetik kutub bumi. Arah mata angin utama yang bisa ditentukan adalah N (north = utara), S (south = selatan), E (east = timur) dan W (west = barat), serta arah mata angin lainnya yaitu NE (north east = timur laut), SE (south east = Tenggara), SW (south west = barat daya) dan NW (north west = barat laut). Jenis kompas yang umum digunakan adalah kompas sylva, kompas orientasi, dan kompas bidik/prisma. Altimeter adalah alat untuk menentukan ketinggian suatu tempat berdasarkan perbedaan tekanan udara. Peta adalah gambaran sebagian/seluruh permukaan bumi dalam bentuk dua dimensi dengan perbandiangan skala tertentu. Jenis-jenis peta terdiri dari peta teknis, peta topografi dan peta ikhtisat/geografi/wilayah. Bagian-bagian peta antara lain judul, nomor, koordinat, skala, kontur, tahun pembuatan, legenda, dan deklinasi magnetis. GPS (Global Positioning System) adalah sistem radio-navigasi global yang terdiri dari beberapa satelit dan stasiun bumi. Fungsinya adalah menentukan

lokasi, navigasi (menentukan satu lokasi menuju lokasi lain), tracking (memonitor pergerakan seseorang/benda), membuat peta di seluruh

permukaan bumi, dan menetukan waktu yang tepat di tempat manapun. Pada praktikum lapangan ini, kami dapat mengetahui macam-macam alat navigasi dan cara pemakaiannya serta membaca dan menganalisis arah navigasi, di praktikum lapangan ini juga kami dsapat mengetahui kapal yang menggunakan alat-alat navigasi. 1.2. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum lapangan ini, diantaranya yaitu : y y y Praktikan dapat mengetahui macam-macam alat navigasi, Praktikan dapat mengetahui cara menggunakan alat-alat navigasi, Praktikan dapat mengetahui cara membaca dan menganalisis arah navigasi, y Praktikan dapat mengetahui kapal yang menggunakan alat navigasi.

1.3. Mamfaat Praktikum Kegiatan praktikum lapangan ini sngat bermamfaat untuk menanbah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang alat-alat navigasi dan cara menggunakannya, kami juga dapat mengetahui kapal yang menggunakan alat navigasi dan cara menganalisis dari cara kerja alat navigasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Navigasi Navigasi adalah penetuan posisi dan arah perjalanan, baik di medan perjalanan atau di peta. Navigasi terdiri atas navigasi darat, sungai, pantai dan laut, namun yang umum digunakan adalah navigasi darat. Navigasi merupakan pengetahuan untuk mengetahui keadaan suatu medan yang akan dihadapi atau posisi kita di alam bebas dan menentukan arah serta tujuan perjalanan di alam bebas. Navigsi laut adalah ilmu yang mengajarkan cara-cara mengemudikan kapal dari suatu tempat ke tempat lain dengan aman dan ekonomis. Secara umum, navigasi ada 3 (tiga) :

y

Ilmu pelayaran datar

Ilmu pelayaran yang didasarkan pada benda-benda duniawi sebagai pedoman pelaksanaannya (burung, gunung, tanjung, pulau kecil).

y

Pelayaran astronomi

Ilmu pelayaran yang didasarkan pada benda-benda angkasa sebagai pedoman pelaksanaannya (matahari, bulan, bintang).

y

Navigasi elektronik

Ilmu pelayaran yang didasarkan pada benda-benda elektronik sebagai pedoman pelaksanaannya. Dalam navigasi darat kita memerlukan penggunaan peralatan seperti : 1. Penggunaan kompas 2. Pembacaan peta 3. Penggunaan tanda-tanda alam yang membantu kita dalam menentukan arah

Pengetahuan tentang navigasi darat ini merupakan bekal yang sangat penting bagi kita bila berada di alam bebas seperti , gunung hingga rimba belantara. Untuk itu memerlukan alat-alat terebut. Peralatan yang biasa digunakan dalam navigasi darat terutama bila kita sedang menjelajahi hutan, gunung atau rimba belantara meliputi : 1. Penggaris 2. Kompas 3. Peta topografi 4. Pensil 5. Altimeter 6. Busur derajat 7. Konektor

Dalam pengertian lainnya navigasi pelayaran adalah Merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mengajarkan cara untuk melayarkan sebuah kapal dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan selamat aman dan ekonomis. Sebagai Negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan, sejak lama masyarakat Indonesia telah melakukan pelayaran secara tradisional, dengan dibekali pengetahuan secara turun-temurun. Dalam perkembangan ilmu pelayaran, berawal sejak manusia

menggunakan laut untuk berenang, menyelam, berperahu dan dalam mengambil sumber daya alam yang berada di laut, misalnya seperti ikan, udang, kepiting dan lain-lain. Keingintahuan yang dalam mengenai samudra menimbulkan minat untuk melakukan berbagai pelayaran. Pengalaman dan pengetahuan perlahan didapatkan mulai dari cara mengemudikan kapal, menggunakan angin untuk berlayar, mengetahui perubahan arus dan gelombang dan mengetahui pengaruh bintang dan matahari terhadap kondisi laut. Aktivitas pelayaran yang meningkat seiring dengan waktu mengakibatkan manusia tersebar dari pulau ke pulau. Ilmu pelayaran diperoleh nenek moyang secara otodidak. Selama pelayaran, para penjelajah maupun pedagang mengumpulkan dan menukarkan informasi dari hasil pengamatan mereka mulai dari morfologi pantai hingga

pada jalur pelayaran. Mereka menyajikannya dalam bentuk peta yang awalnya masih sederhana. Penggunaan peta pun mulai populer di kalangan pedagang dan penjelajah untuk menggambarkan letak suatu daerah. Bagaimanapun, para penjelajah pada saat itu masih mendapat kesulitan dalam menentukan arah yang tepat. Pada zaman itu juga ditemukan bahwa bumi memiliki medan magnet di bagian Utara dan Selatan. Penemuan ini kemudian dikembangkan dalam pembuatan kompas untuk menunjukkan arah dalam melakukan pelayaran, yang merupakan unsur penting dalam pelayaran. Sebab, ia menjadi alat navigasi yang membantu menentukan arah dan tempat. Alat lain yang juga dibutuhkan adalah astrolobe, untuk menentukan lokasi menurut pengukuran tinggi matahari. Pelaut kita sudah mengenal kompas dari kapal-kapal Arab dan Persia yang sudah berabad-abad datang ke perairan Indonesia. Pelayaran besar di masa yang lalu telah memberi kontribusi terhadap ilmu pengetahuan mengenai laut baik secara fisik, kimia dan biologi. Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi mampu menciptakan instrumen/alat yang bisa mengukur dengan ketepatan dan ketelitian. Inovasi teknologi telah menjadi kritis pada Perang Dunia II. Berbagai instrumen seperti sonar, radar, pendetektsi tekanan, dan perekam kedalaman dikembangkan. Baik sarana seperti kapal-kapal modern di buat sebagai alat transportasi antar pulau dengan kecepatan dan kapasitas penumpang yang cukup besar. Kapal bawah laut juga diciptakan untuk meneliti keadaan di bawah laut, baik itu bentuk dari dasar laut maupun biota-biota laut. Secara garis besar ilmu pelayaran dapat dibagi atas : 1. Ilmu Pelayaran Datar, yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakan benda bumiawi (Pulau, Gunung, Tanjung, Suar, dlsb),sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu tempat ke tempat lain

2. Ilmu Pelayaran Astronomis, Yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakan benda benda angkasa (Matahari, Bulan, Bintang,dlsb), sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu tempat ke tempat lain 3. Navigasi Electronics, Yaitu Ilmu Navigasi yang berdasarkan atas alat alat elektronika seperti radio pencari arah (RDF). RADAR,LORAN, DECCA, dsb. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita miliki saat ini, telah memberikan kemudahan dalam berbagai pelayaran. Sistem navigasi yang semakin modern memudahkan kita untuk mengetahui arah pelayaran dengan cermat. Kita juga dapat mengetahui posisi dari kapal yang sedang berlayar dan dapat berhubungan langsung dengan orang lain sehingga tidak terjadi tabrakan.

2.2 Fungsi Navigasi Pelayaran Berdasarkan definisinya navigasi adalah suatu proses dalam

menjalankan kapal dari satu tempat ketempat tujuan dengan cara yang paling aman dan efisien, maka dapat dikaitkan dengan fungsi navigasi tersebut yaitu agar pelayaran dalam mencapai suatu tujuan aman dan efisien. Fungsi navigasi pada pelayaran antara lain :y y y y y

Mengurangi resiko pelayaran Mengetahui jalur-jalur daerah penangkapan ikan Memenuhi ketentuan atau peraturan pelayaran yang berlaku Memperkirakan jarak terdekat dalam mencapai sasaran navigasi Daerah penangkapan ikan: dengan ditemukannya sumberdaya perikanan di lokasi tertentu, yang memungkinkan untuk dimanfaatkan pada hari berikutnya

y y

Penempatan alat penangkap ikan yang stasioner atau menetap Menentukan perairan/lokasi yang berbahaya atau untuk kapal penangkap ikan dapat merusak alat penangkap ikan

2.3 PT (Persero) Perikanan Samudra Besar Cabang Benoa, Bali PT Perikanan Samudra Besar berdiri sejak 12 Mei 1972 dengan kantor pusat di Jakarta, sedang cabangnya ada di Surabaya, Ujung Pandang, Sabang (Aceh), dan Benoa Bali. PT Perikanan Samudra Besar bergerak di bidang penanganan dan processing dan pemasaran sera penyimpanan (pendinginan) ikan tuna baik dalam keadaan segar maupun yang sudah dikemas untuk di ekspor. Proses penangkapan ikan tuna yang spesiesnya bermacam-macam dilakukan dengan metode pemancingan long-line. Daerah penangkapannya sangat luas, dari Samudera Hindia, Laut Banda, Laut Timor, dan daerah-daerah yang masih termasuk zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia. Kegiatan operasional penangkapan ikan di laut, khususnya ikan tuna mulai meningkat dilakukan sejak telah diumumkannya oleh Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian bahwa lokasi Benoa, Bali dan Sabang, Aceh sebagai tempat yang layak untuk basis operasi kapal-kapal tuna pada tahun 1971. PT (Persero) Perikanan Samudra Besar Cabang Benoa, Bali sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN), yang dahulu berada di bawah Direktorat Jenderal Perikanan bekerja sama dengan perusahaan Jepang Nichiro Gyo Gyo Kaisha sampai dengan saat ini telah melakukan kegiatan operasi kapal penangkap tuna. PT (Persero) Perikanan Samudra Besar Cabang Benoa, Bali dengan mengandalkan bekal pengalaman yang cukup lama telah dimiliki sejak tahun 1972, peluang lokasi fishing ground sampai dengan zona ekonomi eksklusif Indonesia (ZEEI) sebagai tempat dilaksanakannya penangkapan tuna secara professional, yang didukung oleh pertumbuhan industri hulu dan industri hilir dalam pembangunan ekonomi kelautan nasional, serta berpeluang juga untuk melakukan kegiatan komersialisasi berupa perdagangan ekspor dan perbelian ikan lokal, yang sangat mendukung keberhasilan produktivitas perusahaan. PT. Perikanan Samudra Besar cabang Benoa, Bali merupakan salah satu perusahaan perikanan yang berbasis di Benoa. PT. Perikanan Samudra Besar cabang Benoa, Bali merintis usaha penangkapan tuna long line pada tahun 1973. Semakin banyak perusahaan perikanan yang berorientasi ekspor di Bali, tentu semakin ketat persaingan antar perusahaan untuk merebut pangsa pasar ekspor.

Jumlah perusahaan perikanan yang mengekspor produk ikan tuna yang terdaftar di Dinas Perikanan dan Kelautan Bali tahun 2001 sebanyak 34 perusahaan. Pesaing utama perusahaan adalah PT. Balinusa Windu Mas. Menghadapi persaingan tersebut, PT. Perikanan Samudra Besar cabang Benoa, Bali harus menerapkan strategi bisnis yang tepat untuk memenangkan persaingan bisnis, sehingga target ekspor tahun 2002 PT. Perikanan Samudra Besar cabang Benoa, Bali, yaitu 442.432 kg, dengan nilai US $ 2,064,925.95 dapat tercapai. PT. Perikanan Samudra Besar cabang Benoa, Bali relatif lebih unggul dalam pengalaman bisnis, penyediaan fasilitas, pangsa ekspor dan pengenalan nama dibanding PT. Balinusa Windu Mas (memiliki rating 4). PT. Perikanan Samudra Besar cabang Benoa, Bali yang merupakan perusahaan perintis (pioner) tuna long line di Indonesia pada tahun 1973, memiliki pengalaman bisnis yang luas dan lama (29tahun) dalam usaha tuna long line. PT. Perikanan Samudra Besar sudah dikenal, didukung oleh banyak cabang-cabang PT. Perikanan Samudra Besar tersebar di luar Bali. Namun, PT. Perikanan Samudra Besar cabang Benoa, Bali masih kalah dalam kualitas, segmentasi pasar ekspor dan diversifikasi produk.

BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan praktikum lapangan Navigasi dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2011. Dan bertempat di PT. BALI OCEAN ANUGERAH LINGER INDONESIA Jl Ikan Tuna Raya Barat IV,Pedungan, Denpasar Selatan, DENPASAR.

3.2 Metode Pengamatan Metode pengamatan yang dilakukan selama kegiatan praktikum lapangan Navigasi yaitu melalui pengamatan secara langsung di lapangan dengan melihat alat-alat yang digunakan dalam penangkapan ikan dan metode penangkapan yang dilakukan di kapal tersebut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan Kegiatan yang dilaksanakan pada saat praktikum lapangan di Pelabuhan Tanjung Benoa antara lain adalah pengamatan terhadap KM BALI PERMAI 169, berukuran 120 GT dan terdapat 8 buah palka Kapal KM Bali Permai 169 memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk menangkap ikan, dan untuk pelatihan pelayaran (navigasi). Karakteristik Kapal KM BALI PERMAI 169 adalah: Jenis Kapal Berat Kapal Kontruksi Kapal Type Kapal Alat Tangkap Alat Bantu : Kapal Tangkap : 120 GT : Fiber : Multi Purpose (Segala Jenis Alat Tangkap) : Pancing (longline), Purse Seine : y y y y y y y y y y y y Radar Stir Kapal Auto Pilot Box Magnetic Compas Radio Komunikasi Tuas Gas Global Positioning System ( GPS ) Echo Sounder Sistem Starter Kapal Telepon Satelit Peta Teropong

4.2 Pembahasan Adapun fungsi, mekanisme kerja, dan spesifikasi teknis dari komponen navigasi yang terdapat pada KM Bali Permai 169 adalah:

1. Radar Radar merupakan salah satu alat bantu navigasi elektronika , yang digunakan untuk mendeteksi obyek (target/ sasaran) berdasarkan prinsip pengukuran waktu tempuh yang diperlukan untuk merambatkan pulsa sinyal gelombang elektromagnetik, sejak sinyal tersebut dipancarkan oleh transmitter hingga gema (echo) yang dipantulkan oleh obyek dan diterima pada receiver. Sinyal elektromagnetik yang ditampilkan oleh obyek ke pesawat penerima tersebut selanjutnya tergambar pada layar kaca (Position Plan Indicator atau PPI), sehingga arah baringan dan jarak pengamat terhadap obyek dapat diketahui. Obyek pengamatan radar dapat berupa: kapal, pulau, radar reflektor, pelampung rambu dan benda lainnya yang dapat memantulkan gelombang elektromagnetik, bahkan awan yang rendah serta hujanpun dapat dideteksi oleh radar. Panjang gelombang yang dipancarkan radar adalah beberapa milimeter hingga satu meter. Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan kadangkadang dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat oleh radar. Secara garis besar komponen radar tersusun antara lain : transmitter,scanner, receiver dan display unit. y Transmitter

Transmitter (pemancar), adalah salah satu komponen radar yang menghasilkan pulsa gelombang elektromagnetik. Pulsa tersebut disalurkan ke scanner untuk selanjutnya dipancarkan keluar menuju obyek (target / sasaran). Pada transmitter terdapat tabung microwave oscilator (dinamakan magnetron), yang menghasilkan gelombang elektromagnetik berfrekuensi tinggi

antara 3.000 ~ 10.000 MHz (Megahertz). Pada kapal perang digunakan frekuensi hingga mencapai 30.000 MHz.

y

Scanner

Scanner merupakan antenna pemancar dan penerima pulsa (transmitter and receiver) gelombang microwave. Scanner bergerak berputar pada sumbunya menempuh putaran 360 derajat secara terus menerus dan berulang-ulang. Sambil bergerak berputar, scanner memusatkan gelombang elektromagnetik dan memancarkannya secara terus menerus pada selang waktu tertentu menuju obyek. Pantulan (echo) geleombang elektromagnet yang dipantulkan oleh obyek kemudian diterima kembali pada scanner untuk selanjutnya diteruskan ke unit penerima (receiver ).

y

Receiver

Receiver berfungsi menerima dan memperkuat sinyal gelombang pantulan (echo) yang diperoleh dari obyek dan merubahnya menjadi sinyal listrik untuk kemudian diteruskan ke display unit.

y

Display Unit

Display unit menerima sinyal yang dikirimkan oleh receiver, kemudian ditampilkan data obyek berupa gambar pada layar kaca yang terbuat dari tabung CRT (cathode ray tube). Layar tampilan pada tabung CRT tersebut dinamakan Position Plan Indicator (PPI). Pengamat dapat melihat atau mengamati keadaan obyek dari tampilan display unit ini berupa baringan dan jarak dari kapal pengamat ke obyek. Pada display unit ini dilengkapi dengan tombol-tombol yang berfungsi untuk mengoperasikan radar tersebut.

Gambar. Radar (Radio Detection and Ranging) Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar. Radar (Radio Detection and Ranging) Sumber : dokumentasi pribadi

2. Stir Kapal atau Sistem Kemudi Kapal Manual Kemudi kapal manual merupakan suatu alat kapal yang digunakan untuk mengubah dan menentukan arah gerak kapal, baik arah lurus maupun belok kapal. Kemudi kapal ditempatkan diujung belakang lambung kapal/ buritan di belakang propeller kapal. prinsip kerja kemudi kapal yaitu dengan mengubah arah arus cairan yang mengakibatkan perubahan arah kapal. Cara kerja kemudi kapal yaitu kemudi digerakkan secara mekanis atau hidrolik dari anjungan dengan menggerakkan roda kemudi. Kemudi kapal manual ini berfungsi ketika akan bersandar di pelabuhan dan posisi Auto Pilot harus dalam keadaan mati.

Gambar Sistem Kemudi Kapal Manual Sumber : dokumentasi pribadi

3. Sistem Kemudi Kapal Otomatis (Auto Pilot) Salah satu tujuan penggunaan autopilot pada kapal laut adalah untuk mempermudah awak kapal dalam usaha mengendalikan arah gerak kapal agar tetap berada pada suatu lintasan lurus yang diinginkan. Disamping itu juga seyogianya autopilot dapat pula digunakan untuk mengatur kapal agar mengikuti perpindahan arah gerak dan suatu arah ke arah yang lain. Auto pilot pada kapal didorong oleh kompas giro. Kompas giro tidak bersifat magnetik tetapi bekerja pada prinsip inersia gyroscopic dan menunjuk ke utara yang sebenarnya. Setelah ditetapkan, kompas giro akan mengarahkan kapal dalam garis lurus sampai dimatikan.Beberapa Auto pilot dapat terhubung ke GPS, Loran, sonar dan radar untuk menghindari atau tabrakan (dengan membunyikan alarm) dengan benda-benda mengambang atau tetap.

Gambar Sistem Kemudi Kapal Otomatis (Auto Pilot) Sumber : dokumentasi pribadi

4. Kompas atau Box Magnetic Compas Pedoman atau kompas adalah alat bantu navigasi utama dalam pelayaran, dengan alat ini seorang navigator dapat menentukan arah pelayaran sarana apungnya. Kompas dibuat berdasarkan magnet yang cenderung untuk selalu menunjukan arah Utara, sehingga arah-arah lainnya dapat ditentukan sedemikian rupa berdasarkan keliling lingkaran cakrawala 360. Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan

magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama

dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah. Kompas yang digunakan pada kapal adalah kompas Magnetic dan kompas Giro.

Gambar. Kompas Magnetic Sumber : dokumentasi pribadi

5. Radio Komunikasi

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik. Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet,

dan cahaya terlihat. Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolakbalikdan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi. Fasilitas radio ini digunakan sebagai alat komunikasi untuk berkomunikasi dengan sesama kapal lain dalam satu rombongan.

Gambar. Radio Komunikasi Sumber : dokumentasi pribadi

6. Tuas Gas Fungsi tuas gas pada kapal untuk untuk mengendalikan laju kapal dengan dimajukan ataupun dapat dimundurkan.

Gambar Sistem Tuas Gas Sumber : dokumentasi pribadi

7. Global Positioning System ( GPS ) GPS merupakan teknologi navigasi melalui satelit. Teknologi ini memetakan benda-benda yang ada di permukaan bumi dengan menggunakan sinyal-sinyal satelit GPS. Dengan menggunakan GPS receiver, satelit GPS akan memetakan posisi Anda saat itu dan mengirimkannya ke GPS receiver. GPS yang merupakan kepanjangan dari Global Positioning System, adalah suatu system radio navigasi dan penentuan posisi yang berbasis satelit yang dapat digunakan oleh orang banyak sekaligus dalam segala cuaca, serta didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu, secara kontinyu diseluruh dunia (Abidin, 1995). Penerima GPS memperoleh signal dari beberapa satelit yang mengorbit di Bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 aktif dan tiga buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima diseluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit.

Gambar. GPS Sumber : dokumentasi pribadi

GPS ini dapat membantu menentukan posisi lintang dan bujur diatas permukaan bumi secara tepat. Dalam perikanan tangkap dapat digunakan untuk mencari posisi pemasangan alat tangkap, menandai posisi dasar perairan yang merusak alat penangkap ikan tertentu, memonitor pergerakan alat penangkap ikan yang dihanyutkan, menandai daerah penangkapan ikan yang berpotensi untuk penangkapan hari berikutnya. Dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dimanfaatkan untuk pengawasan kapal ikan, migrasi ikan, pemetaan potensi SDI, dll-nya.

8. Echo Sounder Echo sounder merupakan salah satu alat yang umum digunakan para pelaut untuk mengetahui kondisi dasar laut (kedalaman dan kontur). Peralatan ini menggunakan prinsip kerja sonar. Echo Sounder merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan

komunikasi di laut. Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo).

Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor.

Gambar. Echo Sounder Sumber : Internet 9. Sistem Starter Kapal Sistem starter kapal untuk mesin penggerak kapal dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu secara manual, elektrik dan dengan menggunakan udara tekan. Penggunaan udara bertekanan selain untuk start mesin utama juga digunakan untuk start generator set, untuk membersihkan sea chest, untuk membunyikan horn kapal, dan menambah udara tekan untuk sistem hydrophore.

Gambar. Starter Kapal Sumber : dokumentasi pribadi

10. Telepon Satelit Telepon satelit adalah alat untuk berkomunikasi dua arah antara anjungan dan ruang-ruang dikapal atau alat komunikasi antar ruangan. Untuk komunikasi antar anjungan dengan kamar mesin dipasang telepon khusus.

11. Peta Peta merupakan perlengkapan utama dalam penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan/skala tertentu. Di dalam peta laut terdapat banyak tanda dan simbol, yang semuanya dimaksudkan untuk membantu seorang navigator agar dalam melayarkan kapalnya dapat tiba dengan selamat di tempat tujuan serta effisien. Tanda-tanda dan simbol-simbol yang ada harus dapat dibaca dan diinterpretasikan dengan baik sehingga fungsi peta dapat benar-benar dirasakan manfaatnya.

Gambar. Peta Sumber : internet 12. Teropong Teropong atau teleskop terdiri dari lensa kaca cekung. Fungsinya adalah salah satu alat untuk mengidentifikasi dan melihat keadaan sekitar ketika sedang berlayar.

Gambar. Teropong

BAB V KESIMPULAN

Navigasi adalah penetuan posisi dan arah perjalanan, baik di medan perjalanan atau di peta. Navigasi terdiri atas navigasi darat, sungai, pantai dan laut, namun yang umum digunakan adalah navigasi darat. Navigasi darat adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas. Pekerjaan navigasi darat di lapangan secara mendasar adalah titik awal perjalanan (intersection dan resection), tanda medan, arah kompas, menaksir jarak, orientasi medan dan resection, perubahan kondisi medan dan mengetahui ketinggian suatu tempat. Kegiatan yang dilaksanakan pada saat praktikum lapangan di Pelabuhan Tanjung Benoa antara lain adalah pengamatan terhadap KM BALI PERMAI 169, berukuran 120 GT dan terdapat 8 buah palka Kapal KM Bali Permai 169 memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk menangkap ikan, dan untuk pelatihan pelayaran (navigasi).

Karakteristik dari Kapal KM BALI PERMAI 169 Jenis kapal adalah kapal tangkap,Berat Kapal adalah 120 GT,Kontruksi Kapal adalah Fiber, Type Kapal adalah Multi Purpose (Segala Jenis Alat Tangkap),Alat Tangkapnya adalah Pancing (longline) dan Purse Seine Dan Alat Bantu yang ada dikapal Radar,Stir Kapal,Auto Pilot,Box Magnetic Compas Radio Komunikasi,Tuas Gas,Global Positioning System ( GPS ),Echo Sounder,Sistem Starter Kapal,Telepon Satelit,Peta,dan Teropong.

DAFTAR PUSTAKA