desa - undana.ac.id · menumbuhkan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa, pendekatan desa...

26

Upload: duongphuc

Post on 16-Aug-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

MENGARUSUTAMAKAN PROGRAM KERJA KKN TEMATIK DESA MEMBANGUN KE DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Diterbitkan pertama kali olehKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik IndonesiaCetakan pertama, Februari 2019

Penulis : Saraswati Soegiharto Lis PurbandiniEditor : Sugiarto ASDesain dan ilustrasi : Donald Bason

Diperkenankan untuk melakukan modifikasi, penggandaan maupun penyebarluasan buku ini untuk kepentingan pendidikan dan bukan untuk kepentingan komersial dengan tetap mencantumkan atribut penyusun dan keterangan dokumen ini secara lengkap.

Isi dari publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia

MENGARUSUTAMAKAN PROGRAM KERJA KKN TEMATIK DESA MEMBANGUN KE DALAM

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN INFORMASI

KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

USAID LESTARIMelindungi Hutan, Mengurangi Emisi, Melestarikan Keanekaragaman Hayati

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

KATA PENGANTAR

Terbitnya Undang-Undang No. 6/2014 tentang Desa mengubah paradigma pembangunan desa. Dalam paradigma baru tersebut pembangunan desa menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan sehingga peran masyarakat menjadi sangat penting. Pembangunan desa dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu desa membangun dan membangun desa, yang keduanya dapat diintegrasikan ke dalam perencanaan pembangunan desa. Selama ini dalam proses perencanaan pembangunan desa keterlibatan masyarakat belum optimal sehingga program pembangunan desa belum mewadahi kebutuhan masyarakat. KKN Tematik Desa Membangun yang menempatkan mahasiswa untuk mendampingi masyarakat dalam proses pembangunan desa merupakan salah satu cara meningkatkan partisipasi masyarakat, sehingga diharapkan program pembangunan desa dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Modul mengarusutamakan Program Kuliah Kerja Nyata Tematik Desa Membangun dimaksudkan sebagai acuan bagi mahasiswa dalam mengarusutamakan program kerja KKN ke dalam perencanaan pembangunan desa.

Kami mengucapkan terima kasih kepada USAID LESTARI yang telah mendukung penyusunan modul ini.

Kepala Pusat

Penelitian dan Pengembangan,

Dr. Suprapedi, M.Eng.

NIP. 19610926 198803 1 002

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................................................1

1.2 Perencanaan Pembangunan Desa.......................................................................................................................2

1.3 Kegiatan Pembangunan Desa.................................................................................................................................3

1.4 Posisi Program KKN Tematik Desa Membangun dalam Konteks Perencanaan Pembangunan Desa......................................................................................................................................................6

1.5 Tata Kelola Waktu Pelaksanaan KKN di Desa...................................................................................................8

BAB II LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PROGRAM KERJA KKN TEMATIK DESA MEMBANGUN.......................................................................................................................................10

2.1 Pengkajian Keadaan Desa.......................................................................................................................................10

2.1.1 Perkenalan dan Sosialisasi KKN Tematik Desa Membangun....................................................10

2.1.2 Pengumpulan Data/Informasi Keadaan Desa dan Pencermatan Dokumen Perencanaan Pembangunan Desa.........................................................................................................11

2.2 Pencermatan Kegiatan RPJM Desa/RKP Desa.............................................................................................14

2.3 Menyusun Program Kerja KKN..............................................................................................................................14

2.3.1 Penyusunan Perencanaan Program Kerja KKN.................................................................................14

2.3.2 Pertemuan Pembahasan Program Kerja KKN...................................................................................15

BAB III PENUTUP.................................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................................17Lampiran 1. Format Pencermatan RPJM Desa................................................................................................................18Lampiran 2. Format Pencermatan Kegiatan RPJM Desa dan RKP Desa..........................................................19Lampiran 3. Format Program Kerja KKN Tematik Desa Membangun...............................................................20

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

BAB 1 PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Pembangunan desa dan perdesaan seringkali dipahami sebagai upaya pengurangan ketimpangan spasial antar-wilayah, pembukaan akses dari keterisolasian, dan pengentasan kemiskinan, yang secara umum dilakukan melalui pengadaan dan pembangunan infrastruktur fisik. Pembangunan sering diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan fasilitas dan infrastruktur fisik yang didatangkan dari luar, dan dilaksanakan dengan peran pemerintah yang sangat dominan, dan dengan perencanaan dari atas (top down). Meski ada upaya untuk menerapkan model-model perencanaan dari bawah (bottom up), namun masih sangat terbatas. Karena orientasi pembangunan lebih pada pengadaan dan penyediaan infrastruktur fisik, maka pembangunan dengan orientasi nonfisik seperti kebersamaan, kegotong-royongan, kekeluargaan, musyawarah, demokrasi, kemandirian, keberlanjutan lingkungan hidup dan partisipasi menjadi terabaikan.

1

Mahasiswa melakukan pengamatan kondisi permukiman di desa lokasi KKN

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

2

Dengan ditetapkannya UU No. 6/2014 tentang Desa memberikan pandangan baru tentang pembangunan desa yang menempatkan masyarakat desa sebagai subjek pembangunan. Dalam pembangunan desa tersebut dilakukan melalui dua pendekatan yaitu desa membangun dan membangun desa. Untuk menumbuhkan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa, pendekatan desa membangun terus didorong serta diupayakan untuk mengembangkan model-model implementasinya. Dalam kaitan inilah dikembangkan model KKN Tematik Desa Membangun. Model ini merupakan integrasi penyelenggaraan program Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi, ke dalam pembangunan desa dengan penekanan pada pendekatan desa membangun.

Modul ini membahas praktik mengarusutamakan program kerja KKN ke dalam perencanaan pembangunan desa agar program kerja KKN dapat berkelanjutan dalam pembangunan desa yang sedang berjalan atau yang akan dilaksanakan. Tujuan pengarusutamaan program kerja KKN ke dalam perencanaan pembangunan desa adalah agar program kerja yang disusun selaras dengan rencana pembangunan desa yang berkelanjutan sehingga kegiatan KKN dapat mempunyai manfaat yang nyata bagi pembangunan desa. Oleh karenanya modul ini penting dipahami oleh peserta KKN yang akan mendampingi masyarakat dalam melakukan penyusunan atau pencermatan terhadap RPJM Desa dan RKP Desa.

Pengarusutamaan program kerja KKN dalam konteks KKN Tematik Desa Membangun tidak boleh terlepas dari paradigma pembangunan desa sebagaimana diamanahkan dalam undang-undang. Dalam perspektif desa membangun, desa dipandang sebagai paduan antara entitas masyarakat desa yang kuat dan pemerintah desa yang kuat. Oleh karenanya peran aktif masyarakat dalam seluruh proses pembangunan sangat penting. Melalui pendekatan Tematik Desa Membangun diharapkan pengarusutamaan program kerja KKN memberi ruang luas bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam membangun dan mengatur diri sendiri.

Pembangunan desa dilaksanakan melalui tiga tahapan kegiatan yaitu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

1.2 Perencanaan Pembangunan Desa

Pembangunan desa sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Pembangunan desa merupakan

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

suatu proses yang dilaksanakan melalui tiga tahapan kegiatan meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan/evaluasi.

Undang-undang desa tersebut mengamanahkan pembangunan desa dilaksanakan melalui dua pendekatan yaitu desa membangun dan membangun desa, yang keduanya diintegrasikan dalam perencanaan pembangunan desa. Desa membangun merupakan pendekatan yang memberi ruang luas bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam membangun dan mengatur diri sendiri.

Perencanaan pembangunan desa, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa (Pasal 4), merupakan proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan unsur masyarakat secara partisipatif, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa. Perencanaan pembangunan desa menjadi pedoman bagi pemerintah desa dalam menyusun rancangan rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan.

Berdasarkan periode waktu, perencanaan pembangunan desa dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun, dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Pada RKP Desa terdapat Daftar Usulan RKP Desa, yaitu penjabaran RPJM Desa yang menjadi bagian dari RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan diusulkan Pemerintah Desa kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui mekanisme perencanaan pembangunan daerah.

1.3 Kegiatan Pembangunan Desa

Kegiatan pembangunan desa telah termaktub dalam RPJM Desa yang berlaku selama 6 tahun sejak terpilihnya kepala desa. RPJM Desa itu sendiri merupakan hasil dari perumusan visi dan misi kepala desa, arah kebijakan pembangunan desa, dan rencana kegiatan. Arah kebijakan pembangunan desa mempunyai keterkaitan dengan pembangunan daerah sehingga program-program pembangunan desa harus mengacu pada perencanaan pembangunan daerah. Hal-hal yang direncanakan dalam pembangunan desa meliputi 4 bidang kegiatan yaitu: (1) Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, (2) Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa, (3) Bidang Pembinaan Kemasyarakatan, serta (4) Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

3

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

4

Secara spesifik, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa (Pasal 4) ke empat bidang kegiatan tersebut masing-masing mencakup kegiatan sebagai berikut.

Tabel 1. Bidang Kegiatan dalam Pembangunan Desa

1. Bidang PenyelenggaraanPemerintahan Desa, antara lain:

a. Penetapan dan penegasan batas desa;

b. Pendataan Desa;

c. Penyusunan tata ruang Desa;

d. Penyelenggaraan musyawarah Desa;

e. Pengelolaan informasi Desa;

f. Penyelenggaraan perencanaan Desa;

g. Penyelenggaraan evaluasi tingkatperkembangan pemerintahan Desa;

h. Penyelenggaraan kerjasama antarDesa;

i. Pembangunan sarana dan prasaranakantor Desa;

j. Kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan,antara lain:

a. Pembinaan lembagakemasyarakatan;

b. Penyelenggaraan ketentraman danketertiban;

c. Pembinaan kerukunan umatberagama;

d. Pengadaan sarana dan prasaranaolah raga;

e. Pembinaan lembaga adat;

f. Pembinaan kesenian dan sosialbudaya masyarakat;

g. Kegiatan lain sesuai kondisi Desa.

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

5

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa, antara lain:

a. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan lingkungan Desa, antara lain:

• Tambatan perahu;

• Jalan pemukiman;

• Jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian;

• Pembangkit listrik tenaga mikrohidro;

• Lingkungan permukiman masyarakat Desa;

• Infrastruktur Desa lainnya sesuai kondisi Desa.

b. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan, antara lain:

• Air bersih berskala Desa;

• Sanitasi lingkungan;

• Pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu;

• Sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.

c. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan, antara lain:

• Taman bacaan masyarakat;

• Pendidikan anak usia dini;

• Balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;

• Pengembangan dan pembinaan sanggar seni;

• Sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi Desa.

d. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi, antara lain:

• Pasar Desa;

• Pembentukan dan pengembangan BUM Desa;

• Penguatan permodalan BUM Desa;

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat, antara lain:

a. Pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;

b. Pelatihan teknologi tepat guna;

c. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat Desa, dan Badan Pemusyawaratan Desa;

d. Peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain:

• Kader pemberdayaan masyarakat Desa;

• Kelompok usaha ekonomi produktif;

• Kelompok perempuan,

• Kelompok tani,

• Kelompok masyarakat miskin,

• Kelompok nelayan,

• Kelompok pengrajin,

• Kelompok pemerhati dan perlindungan anak,

• Kelompok pemuda;

• Kelompok lain sesuai kondisi Desa.

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

6

Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pengabdian masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. KKN merupakan salah satu bentuk pelaksanaan pengabdian masyarakat dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Pelaksanaan pengabdian masyarakat

• Pembibitan tanaman pangan;

• Penggilingan padi;

• Lumbung Desa;

• Pembukaan lahan pertanian;

• Pengelolaan usaha hutan Desa;

• Kolam ikan dan pembenihan ikan;

• Kapal penangkap ikan;

• Cold storage (gudang pendingin);

• Tempat pelelangan ikan;

• Tambak garam;

• Kandang ternak;

• Instalasi biogas;

• Mesin pakan ternak;

• Sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.

e. Pelestarian lingkungan hidup, antara lain:

• Penghijauan;

• Pembuatan terasering;

• Pemeliharaan hutan bakau;

• Perlindungan mata air;

• Pembersihan daerah aliran sungai;

• Perlindungan terumbu karang;

• Kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

Dalam konteks perencanaan pembangunan desa, KKN Tematik Desa Membangun pada prinsipnya adalah menyusun perencanaan KKN secara partisipatif, dan berbasis pada proses pembangunan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai pembangunan desa. Perencanaan pembangunan desa dalam hal ini tertuang dalam RPJM Desa dan RKP Desa

1.4 Posisi Program KKN Tematik Desa Membangun dalam Konteks Perencanaan Pembangunan Desa

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

7

dilakukan sesuai dengan budaya akademik, keahlian, dan/atau otonomi keilmuan sivitas akademika serta kondisi sosial budaya masyarakat. Sebagian Perguruan Tinggi melaksanakan KKN secara reguler sebagai kegiatan wajib mahasiswa.

KKN Tematik Desa Membangun merupakan kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengetahuan dan pengalaman bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan desa. Pemaduan tersebut diperlihatkan dalam ganbar berikut ini.

KKN Tematik Desa Membangun tidak mengambil alih peran yang sudah berjalan dalam pembangunan desa seperti pendamping/kader desa, kepala desa, tokoh masyarakat, dan para pihak lainnya. Peran KKN Tematik Desa Membangun diharapkan dapat berperan dalam memberikan nilai tambah bagi proses pembangunan desa dengan tetap mengedepankan peran para pihak dalam pembangunan desa. KKN Tematik Desa Membangun merupakan investasi sosial jangka panjang yaitu menanamkan pengetahuan mengenai situasi dan dinamika pembangunan desa kepada generasi muda yang akan memegang tongkat estafet pembangunan di Indonesia.

Proses memadukan KKN Tematik Desa Membangun dengan proses pembangunan desa ditempuh melalui beberapa kegiatan berikut ini.

1) Pengkajian Keadaan Desa

2) Pencermatan Perencanaan Pembangunan Desa

3) Menyusun Program Kerja KKN

Proses pelaksanaan dari ketiga kegiatan tersebut dijelaskan dalam modul ini. Seluruh kegiatan yang dilakukan dalam mengarusutamakan program kerja KKN Tematik Desa Membangun dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

8

aparat desa, masyarakat desa, termasuk kelompok perempuan dan difabel.

1.5 Tata Kelola Waktu Pelaksanaan KKN di Desa

Tata kelola waktu pelaksanaan di desa penting diperhatikan oleh mahasiswa sebagai Tim Kerja KKN selama penempatan di desa. Pelaksanaan KKN Tematik Desa Membangun dilakukan kurang lebih selama 60 hari terhitung sejak kedatangan hingga terminasi. Secara umum tata kelola waktu pelaksanaan terdiri atas penyusunan perencananaan program kerja KKN, implementasi program kerja KKN, dan pelaporan. Dengan waktu yang terbatas tersebut maka KKN Tematik Desa Membangun menetapkan alokasi waktu untuk setiap kegiatan di desa sebagaimana pada Tabel 2. Penting untuk diperhatikan bahwa program kerja KKN harus berada dalam arusutama perencanaan desa. Pengarusutamaan dilakukan melalui serangkaian kegiatan pelaksanaan KKN, dimulai sejak sosialisasi KKN kepada unsur-unsur terkait di desa hingga pembahasan program kerja KKN untuk mendapatkan masukan sebelum program dilaksanakan oleh mahasiswa.

Tabel 2. Tata Kelola Waktu Pelaksanaan KKN Tematik Desa Membangun

No. Kegiatan Keluaran Pihak yang Terlibat Jumlah Hari

1. Kedatangan 1 hari

2.. Perkenalan dan Sosialisasi KKN Tematik Desa Membangun

FotoCatatan

Kepala Desa, Aparatur pemerintahan desa, BPD, tokoh masyarakat, kelompok pemuda, perempuan, difable, dan tokoh lainnya.

1 hari

3. Pengumpulan data dan informasi kondisi desa dan Pencermatan Dokumen Perencanaan Pembangunan Desa

Tabel Pencermatan Masalah dalam RPJM Desa/ RKP Desa

Aparatur pemerintahan desa, BPD, tokoh masyarakat, kelompok pemuda, perempuan, defabel dan tokoh lainnya

2 hari

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

9

No. Kegiatan Keluaran Pihak yang Terlibat Jumlah Hari

4. Pencermatan Kegiatan RPJM Desa/RKP Desa

Catatan: Termasuk wawancara dan observasi lapangan

Tabel Prior-itas Masa-lah, Penyebab dan Potensi Desa

Aparatur pemerintahan desa, warga masyarakat

3 hari

5. Penyusunan perencanaan Program Kerja KKN

Tabel Prior-itas Proker KKN

Aparatur pemerintahan desa

1 hari

6. Pertemuan pembahasan Program Kerja KKN

Catatan: termasuk evaluasi awal yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi

Persetujuan proker KKN dari Kepala desa

Kepala Desa, aparatur pemerintahan desa, BPD, tokoh masyarakat, ke-lompok pemuda, per-empuan, difable, dan tokoh lainnya.

1 hari

7 Pendampingan mahasiswa atas pelaksanaan kegiatan RPJM Desa/RKP Desa sesuai Program Kerja KKN

• Catatanlapan-gan

• LaporanAkhirKKN

Tokoh masyarakat, kelompok pemuda, perempuan, difable, dan tokoh lainnya.

48 hari

8. Evaluasi manfaat KKN Laporan Evaluasi Pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, ke-lompok pemuda, per-empuan, difable, dan tokoh lainnya.

1 hari

9. Presentasi akhir pelaksanaan KKN Tematik Desa Membangun, termasuk rekomendasi untuk RPJM Desa/RKP Desa

Catatan: termasuk evaluasi akhir yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi

Catatan diskusi Kepala Desa, Aparatur pemerintahan desa, BPD, tokoh masyarakat, ke-lompok pemuda, per-empuan, difable, dan tokoh lainnya.

1 hari

10. Terminasi 1 hari

Total 60 hari

Sambutan kepala desa dan masyarakat desa atas kedatangan mahasiswa di desa.

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

10

BAB 2

Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan mahasiswa KKN dalam mengarusutamakan program kerja KKN dalam perencanaan desa. Kegiatan yang dilakukan meliputi (1) Pengkajian keadaan desa, (2) Pencermatan kegiatan RPJM Desa/RKP Desa, (3) Menyusun Program Kerja KKN. Langkah-langkah pada kegiatan ini merupakan rangkaian dalam pelaksanan KKN Tematik Desa Membangun. Adapun kegiatan dan langkah-langkah kegiatan tersebut dijelaskan sebagai berikut.

2.1 Pengkajian Keadaan Desa2.1.1 Perkenalan dan Sosialisasi KKN Tematik Desa Membangun

Kegiatan awal bersama masyarakat adalah pertemuan warga dalam rangka perkenalan dan sosialisasi mengenai maksud, tujuan KKN Tematik Desa Membangun dilaksanakan, peserta KKN yang terlibat, dan hasil yang diharapkan melalui KKN ini. Kegiatan ini dilakukan oleh perguruan tinggi bersama-sama dengan kepala desa di lokasi penempatan KKN. Kegiatan ini diharapkan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, aparatur pemerintah desa, dan BPD.

Dalam kegiatan ini Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mahasiswa sudah mempersiapkan bahan presentasi yang berisi jadwal selama penempatan dan dukungan yang diharapkan dari pemerintah desa. Salah satu bentuk dukungan yang diharapkan adalah membantu memberikan dokumen-dokumen perencanaan pembangunan desa. Dokumen RPJM Desa, RKP Desa, dan APB Desa yang diminta adalah yang sudah disahkan dalam bentuk peraturan desa (Perdes) untuk periode pemerintahan desa yang sedang berjalan. Penetapan Perdes dilakukan oleh Kepala Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD).

LANGKAH-LANGKAH MENGARUSUTAMAKAN PROGRAM KERJA KKN TEMATIK DESA MEMBANGUN DALAM PERENCANAAN DESA

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

Teknik Identifikasi Lima Modal

Identifikasi lima modal dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang aset masyarakat yang meliputi 5 modal (sumber daya) di desa yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber-sumber keuangan desa, sumber daya fisik dan sumber daya sosial. Identifikasi dilakukan melalui diskusi dengan melibatkan aparat desa, tokoh masyarakat, perwakilan masyarakat dan kelompok perempuan.

Teknik identifikasi lima modal dalam KKN Tematik Desa Membangun bertujuan meningkatkan pengetahuan mahasiswa menggunakan teknik identifikasi lima modal dan dapat mempraktikkan teknik lima modal serta membahas hasil identifikasinya dengan tokoh-tokoh masyarakat.

Pencermatan RPJM Desa dan RKP Desa dapat dilakukan dengan mengidentifkasi masalah, penyebab dan potensi desa berdasarkan identifikasi lima modal yang dilakukan sebelumnya. Mahasiswa dapat mencari informasi dengan mengidentifikasi lima modal (sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber-sumber keuangan desa, sumber daya fisik dan sumber daya sosial) bersumber dari data desa yang tertuang dalam RPJM Desa. Dengan mengetahui lima modal maka mahasiswa akan dapat mengidentifikasi masalah-masalah dan potensi penyelesaiannya.

11

2.1.2 Pengumpulan Data/Informasi Keadaan Desa dan Pencermatan Dokumen Perencanaan Pembangunan Desa

Dokumen perencanaan pembangunan desa yang dikumpulkan yaitu RPJM Desa, RKP Desa, dan APB Desa pada tahun berjalan. Mahasiswa KKN diharapkan dapat mengidentifikasi masalah, kebutuhan dan potensi sumber daya desa berdasarkan pencermatan terhadap RPJM Desa dan RKP Desa. Dalam proses pengkajian ini, diharapkan masyarakat dan aparatur desa dapat terlibat secara aktif mengklarifikasi dan memberi masukan kepada mahasiswa.

Pada tahap ini diharapkan mahasiswa dapat mempraktikkan teknik pengkajian keadaan desa untuk mengumpulkan data/informasi sebagai bahan menyusun perencanaan rencana aksi KKN. Pengkajian keadaan desa dapat diawali dengan mengidentifikasi lima modal berdasarkan data desa yang tertuang dalam RPJM Desa. Selanjutnya untuk menemukan masalah dan potensi desa, mahasiswa dapat menggunakan beberapa teknik pengkajian desa yang dapat digunakan yaitu sejarah desa, teknik sketsa desa, teknik diagram kelembagaan, kalender musim, dan teknik pengkajian desa lainnya yang relevan dalam penyusunan perencanaan pembangunan desa. Ragam teknik pengkajian keadaan desa ini dapat dilihat dalam Modul Teknik Pengkajian Desa sebagai salah satu rangkaian dari Modul KKN Tematik Desa Membangun.

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

12

Kegiatan identifikasi masalah dan potensi desa bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam menemukenali masalah, penyebab, dan potensi menggunakan Teknik Lima Modal (sumber daya) yang ada di desa. Mahasiswa juga dapat menemukenali kaitan antara masalah-masalah desa dengan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan potensi ekonomi lokal, dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Kegiatan ini membutuhkan waktu 2 hari mulai dari sosialisasi hingga pencermatan RPJM Desa.

Langkah-langkah identifikasi lima modal sebagai berikut:

1. Diskusikan dalam kelompok dengan menjawab pertanyaan berikut ini:(batasi waktu diskusi selama lebih kurang 2-3 jam)a. Apa saja aset/modal yang dimiliki oleh desa?b. Bagaimana kondisinya ? (kualitas, tingkat kerusakan,

keberfungsiannya). Sumber informasi diperoleh dari RPJM Desa danData Potensi Desa yang ada di Kantor Desa.

2. Isikan jawabannya dalam tabel di bawah ini.

Catatan: Mahasiswa dapat mengajak partisipasi aparatur desa dan masyarakat untuk mengidentifikasi lima modal di desa.

Mahasiswa berdiskusi mencermati RPJM Desa melibatkan warga desa

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

13

No. Jenis Sumber Daya

Aset Desa Kondisi Aset

Contoh Contoh

1. Sumber Daya Fisik

Aset Prasarana UmumA. Jalan

Total 5,6 km,Rusak berat 2 km.

B. Jembatan Total 3 unitRusak berat 1 unit

C. Gorong-gorong dan seterusnya

2.. Sumber Daya Manusia

Banyak pemuda Pendidikan rendah

Perangkat Desa Ada Kurang inovatif

Lembaga Pendidikan ada Tidak Ada peserta

3. Sumber Daya Sosial

Lembaga adat Tidak berjalan

Komunitas Pemuda Di dominasi perempuan

Lembaga Keagamaan Ada kegiatan setiap jumat

4. Sumber Daya Alama

Air Terjun Belum dikelola

Perbukitan sebagai tempat pengembalaan

Sungai banyak sampah

5. Sumber Daya Sosial

APBDesa Alokasi kecil utk Permodalan Masyarakat

Bantuan Modal UMKM Belum dapat diakses

Bantuan Kredit Mikro Terkendala jaminan modal

3. Berdasarkan aset yang telah teridentifikasi tersebut, diskusikan dalamkelompok apa saja permasalahan yang dihadapi desa, penyebab, danpotensi yang dimiliki desa untuk memecahkan penyebab permasalahantersebut. Batasi waktunya selama lebih kurang 2-3 jam.

4. Diskusikan apakah permasalahan tesebut masuk dalam salah satu darikeempat hal berikut: (a) kebutuhan dasar, (b) pembangunan sarana danprasarana; (c) pengembangan potensi ekonomi lokal, (d) pemanfaatansumber daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan. Kemudian,berilah checklist berdasarkan diskusi kelompok.

5. Gunakan Format Pencermatan RPJM Desa (Lampiran 1) untukmenyelesaikan poin 3 dan 4 di atas.

6. Kelompok diskusi juga dapat memanfaatkan teknik pengkajian keadaandesa lainnya untuk mengisi Format Percermatan RPJM Desa.

Tabel 3. Form Isian Identifikasi Lima Modal

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

14

2.2 Pencermatan Kegiatan RPJM Desa/RKP Desa

Pencermatan ini dilakukan untuk memahami program desa dengan mempelajari relevansi hasil pencermatan dokumen perencanaan desa dengan realitas permasalahan di desa. Yang dimaksud dengan masalah dalam hal ini adalah kesenjangan antara kenyataan (realita) dengan suatu yang diharapkan secara positif (baik) atau direncanakan untuk dicapai. Pencermatan juga dilakukan untuk mempelajari peluang mengoptimalkan program sehingga menghasilkan kegiatan yang lebih sesuai dengan kebutuhan desa. Mahasiswa diberikan waktu 3 hari untuk melakukan wawancara dengan masyarakat dan observasi lapangan, sekaligus proses pencermatan kegiatan RPJM Desa. Diharapkan dari observasi dan wawancara ini mahasiswa dapat mendiskusikan dua hal berikut ini dalam diskusi kelompok.

(1) Relevansi masalah dalam RPJM Desa dengan realitas permasalahan di desa (kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan potensi ekonomi lokal, dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan);

(2) Kegiatan-kegiatan RPJM Desa/RKP Desa mana saja yang mempunyai sumber daya yang dapat menjawab permasalahan di desa.

Dari kegiatan ini diharapkan memberikan pemahaman mahasiswa terhadap kegiatan yang tertuang dalam RPJM Desa/RKP Desa, serta mengusulkan kegiatan alternatif apabila dianggap dapat menyelesaikan permasalahan di desa. Lembar kerja kegiatan pengkajian keadaan desa dapat dilihat pada Lampiran 2. Format Pencermatan Kegiatan RPJM Desa/RKP Desa.

2.3 Menyusun Program Kerja KKN2.3.1 Penyusunan Perencanaan Program Kerja KKN

Kegiatan menyusun perencanaan Program Kerja KKN (Proker KKN) dilakukan setelah mahasiswa melakukan pengkajian keadaan desa. Pada tahap ini mahasiswa seharusnya sudah mempunyai pengetahuan mengenai bagaimana mengidentifikasi lima modal di desa, kemudian mencermati masalah dan kegiatan yang relevan dengan keadaan desa. Dalam kegiatan menyusun perencanaan Proker KKN, mahasiswa diharapkan melakukan pemilihan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan tiga hal yaitu relevansi dengan permasalahan desa, mendorong partisipasi warga, dan waktu penempatan mahasiswa.

Kegiatan penyusunan Proker KKN dilaksanakan oleh mahasiswa berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam mencermati RPJM Desa/RKP Desa dan observasi lapangan. Oleh karenanya Proker KKN harus berkaitan erat dengan empat bidang pembangunan desa. Tujuan penyusunan Proker KKN adalah menghasilkan perencanaan kerja mahasiswa yang telah dianalisis relevan dengan permasalahan di desa. Proker KKN berisi mengenai bidang pembangunan desa, Proker/kegiatan yang akan dilaksanakan mahasiswa,

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

15

lokasi, dan waktu. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan memasukkan kegiatan-kegiatan prioritas ke dalam Format Program Kerja KKN Tematik Desa Membangun (Lampiran 3).

Manfaat penyusunan Proker KKN antara lain: (1) ada acuan yang jelas kegiatan mahasiswa selama penempatan, (2) perguruan tinggi memahami kebutuhan mahasiswa KKN, dan (3) pemerintah desa dapat membantu terselenggaranya Proker KKN. Waktu yang diberikan dalam menyusun perencanaan Program Kerja KKN hanya 1 hari, sehingga diharapkan diskusi kelompok dapat berjalan efektif.

2.3.2 Pertemuan Pembahasan Program Kerja KKN

Proker KKN yang telah disusun mahasiswa kemudian dipresentasikan dan dibahas bersama kepala desa, aparatur desa, BPD, tokoh masyarakat, dan warga masyarakat lainnya. Masukan dari para pihak diperbaiki kembali oleh mahasiswa. Proker KKN dapat dijalankan setelah ditandatangani oleh Dosen Pembimbing Lapangan dan kepala desa.

Di akhir pembahasan Proker KKN, perguruan tinggi bersama-sama Kemendesa PDTT melakukan monitoring untuk melihat perkembangan dan menerima masukan atas pelaksanaan KKN di desa. Instrumen monitoring dapat dilihat dalam Panduan Teknis Pelaksanaan KKN Tematik Desa Membangun. Pertemuan pembahasan Proker KKN dan monitoring dilaksanakan selama 1 hari.

Mahasiswa datang ke pelosok-pelosok desa bertemu dengan berbagai kelompok: termasuk perempuan, difable, dll.

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

16

BAB 3 PENUTUPDalam mempercepat pembangunan desa, perguruan tinggi memiliki program-program yang langsung menyentuh masyarakat desa, terutama melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diikuti oleh mahasiswa. Bahkan pada sebagian perguruan tinggi, KKN menjadi mata kuliah wajib. Program KKN secara sistemik memadukan antara dunia akademis dan riset dengan dunia pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat. Namun diakui bahwa mayoritas pelaksanaan KKN saat ini masih sebagai pemenuhan kewajiban kuliah mahasiswa dan memiliki fokus yang berbeda-beda, sehingga kurang sinergis dilihat dari perspektif pembangunan desa.

Melalui KKN Tematik Desa Membangun, diharapkan dapat dilakukan integrasi penyelenggaraan program Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi, ke dalam pembangunan desa dengan penekanan pada pendekatan desa membangun. Integrasi ini dapat dilakukan baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan/evaluasi pembangunan desa dengan mendorong terjadinya proses yang partisipatif dan inklusif.

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

17

DAFTAR PUSTAKAPeraturan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Permendesa PDTT Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendamping Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa.

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

18

Lam

pira

n 1.

Form

at P

ence

rmat

an R

PJM

Des

a

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

19

Lam

pira

n 2.

Form

at P

ence

rmat

an K

egia

tan

RPJM

Des

a da

n RK

P D

esa

MEN

GA

RUSU

TAM

AK

AN

PRO

GRA

M K

ERJA

KKN

TEM

ATIK

DES

A M

EMBA

NG

UN

KE

DA

LAM

PER

ENC

AN

AA

N P

EMBA

NG

UN

AN

DES

A

20

Lam

pira

n 3.

Form

at P

rogr

am K

erja

KKN

Tem

atik

Des

a M

emba

ngun

DIK

ETA

HU

I OLE

H,

(

)

KEPA

LA D

ESA

DIS

ETU

JUI O

LEH

,

(

)

DO

SEN

PEM

BIM

BIN

G L

APA

NG

AN

KEMENDESA