tugas ski - teori kelahiran seorang pemimpin

5
Teori Kelahiran Seorang Pemimpin Pada hakikatnya setiap manusia adalah seorang pemimpin dan setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Manusia sebagai pemimpin minimal harus mampu memimpin dirinya sendiri. Dalam lingkungan organisasi harus ada pemimpin yang secara ideal dipatuhi dan disegani oleh bawahannya. Kepemimpinan dapat terjadi melalui dua bentuk, yaitu: kepemimpinan formal (formal leadership) dan kepemimpinan informal (informal leadership). Kepemimpinan formal terjadi a pabila dilingkungan organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi tersebut diisi oleh orang- orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi, sedang kepemimpinan informal terjadi, di mana kedudukan pemimpin dalam suatu organisasi diisi oleh orang-orang yang muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karena kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimilikinya dirasakan mampu memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota organisasi yang bersangkutan. Pembahasan tentang kepemimpinan tidak lepas dari kelahiran atau asal-usul pemimpin sendiri, maka disini akan dibahas mengenai beberapa teori tentang kelahiran pemimpin menurut para ahli, antara lain: 1. Teori Hereditas (Keturunan) Teori ini antara lain dipelopori oleh Galton (1879). Menurutnya pemimpin itu muncul dari keturunan orang- orang terkemuka. Dia berpendapat bahwa pemimpin itu muncul berdasarkan warisan atau keturunan. Sementara itu Wiggmas (1931) berpendapat bahwa keberlangsungan hidup yang terbaik dan perkawinan campuran di antara mereka menghasilkan kelas aristokrat yang secara biologis berbeda dengan kelas yang lebih rendah. Dari kelas aristokrat itulah biasanya seorang pemimpin akan muncul. Sedangkan menurut Carlyle (1841), sebagai individu, pemimpin memiliki bakat bawaan yang diperoleh dari keturunann yang khas.

Upload: thy1495

Post on 23-Sep-2015

53 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

teori-teori yang menjelaskan tentang kelahiran pemimpin

TRANSCRIPT

Teori Kelahiran Seorang PemimpinPada hakikatnya setiap manusia adalah seorang pemimpin dan setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Manusia sebagai pemimpin minimal harus mampu memimpin dirinya sendiri. Dalam lingkungan organisasi harus ada pemimpin yang secara ideal dipatuhi dan disegani oleh bawahannya. Kepemimpinan dapat terjadi melalui dua bentuk, yaitu: kepemimpinan formal (formal leadership) dan kepemimpinan informal (informal leadership). Kepemimpinan formal terjadi apabila dilingkungan organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi tersebut diisi oleh orang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi, sedang kepemimpinan informal terjadi, di mana kedudukan pemimpin dalam suatu organisasi diisi oleh orang-orang yang muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karena kecakapan khusus atau berbagai sumber yang dimilikinya dirasakan mampu memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota organisasi yang bersangkutan.Pembahasan tentang kepemimpinan tidak lepas dari kelahiran atau asal-usul pemimpin sendiri, maka disini akan dibahas mengenai beberapa teori tentang kelahiran pemimpin menurut para ahli, antara lain:1. Teori Hereditas (Keturunan)Teori ini antara lain dipelopori oleh Galton (1879). Menurutnya pemimpin itu muncul dari keturunan orang-orang terkemuka. Dia berpendapat bahwa pemimpin itu muncul berdasarkan warisan atau keturunan. Sementara itu Wiggmas (1931) berpendapat bahwa keberlangsungan hidup yang terbaik dan perkawinan campuran di antara mereka menghasilkan kelas aristokrat yang secara biologis berbeda dengan kelas yang lebih rendah. Dari kelas aristokrat itulah biasanya seorang pemimpin akan muncul. Sedangkan menurut Carlyle (1841), sebagai individu, pemimpin memiliki bakat bawaan yang diperoleh dari keturunann yang khas.Pengikut aliran ini menyusun teorinya berdasarkan induktif dengan memopelajari sifat-sifat yang menonjol dari pimpinan berdasarkan keberhasilan mengenai tugas yang dijalankan pemimpin terutama kemampuan untuk memimpin. Aliran ini mengansumsi bahwa para pemimpin yang berhasil memainkan peranan itu karena ia memiliki sifat-sifat unik dan kualitas superior.Jika dilihat dari prespektif islam, teori asal usul kepemimpinan berdasarkan keturunan sangat deterministik, sehingga menganggap lingkungan keluarga tidak ikut berpengaruh. Dalam sebuah Hadist yang sahih, Nabi SAW. Pernah bersabda : Setiap byi dilahirkan dalam keadaan fitrah, ayah dan ibunya akan menjadikan ia Yahudi, Nasrani, atau Majusi (HR. Al-Bukhari). Hadist tersebut memberi isyarat bahwa faktor lingkungan sangat signifikan dalam membentuk karakter seseorang, termaksud dalam hal memunculkan karakter seorang pemimpin.Oleh sebab itu, teori tersebut akan lebih lengkap jika mengakomodasi ciri-ciri unik mengenai kualitas pemimpin dengan memperhatikan pengaruh lingkungan keluarga,sosial, budaya, dan zaman dimana ia dibesarkan. Maka jika ditarik kesimpulannya ciri-ciri dari teori kepemimpinan ini adalah: Kurang demokratis Kurang Kharismatik

2. Teori EnvironmentalTeori ini berpendapat bahwa munculnya kepemimpinan disebabkan oleh faktor lingkungan sosial yang merupakan tantangan untuk diatasi atau diselesaikan. Tokoh pendukung teori ini antara lain adalah Mumforf (1909) yang mengatakan bahwa pemimpin muncul disebabkan oleh kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan dia memecahkan masalah sosial dalam keadaan tertekan atau perubahan dan adaptasi. Kepemimpinan menurutnya merupakan innate dan menjadi modal dasar kecenderungan kekuatan sosial yang dimilikinya.Sedangkan Schneider (1937) menyatakan bahwa jumlah para pemimpin militer Inggris sebanding dengan banyaknya jumlah konflik yang terjadi pada bangsa itu. Jadi, menurutnya situasi sosio kultural erat kaitannyua dengan prestasi kepemimpinan. Senada dengan Schneider, Murphy mengatakan bahwa kepemimpinan sebenarnya tidak terletak pada prestasi individu, melainkan merupakan suatu fungsi dari peristiwa. Jadi kepemimpinan merupakan faktor instrumen pemimpin dalam memecahka masalah yang muncul.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teori Environmental seorang pemimpin itu muncul karena faktor situasi atau momen tertentu. Teori tersebut kurang memperhatikan aspek-aspek pre-disposisi yang berlaku pada seprang pemimpin. Jadi teori ini menolak adanya faktor Hereditas (keturunan/warisa) untuk menjadi seorang pemimpin.Jika dilihat dari prespektif Islam, maka faktor keturunan jugan mempunya peran yang cukup signifikan untuk melahirkan seorang pemimpin yang berkualitas. Itulah mengapa menurut hadist Nabi SAW., seorang sebelum menikah dianjurkan untuk mencari pasangan hidupnya dari bibit atau keturunan yang baik. Asumsinya adalah bibit yang baik pasti menghasilkan keturunan yang baik pula. Hal ini sebagaimana dikatakan dalam Hadist yang sahih, Nabi bersabda : Perempuan itu biasanya dinikahi karena empat hal yaitu 1) karena hartanya, 2) karena cantiknya, 3) nasab (keturunannya), 4) agamanya. Pilihlah yang mempunya agama yang baik maka kamu akan beruntung (HR-Bukhari). Kriteria memiliki pasangan (suami-istri) karena faktor keturunan itu sebenarnya tidak dinaifkan oleh Hadist tersebut, dengan catatan ia tetatp memiliki kualitas agama yang baik.

3. Teori Situasi PersonalTeori ini berpendapat bahwa adanya interaksi antara pemimpin dan situasinya membentuk tipe pemimpin tertentu. Jadi, disitu ada field dynamic of leadership. Setiap situasi dapat membentuk seseorang untuk menjadi pemimpin. Proses antar individu dengan lingkungan memiliki dinamika tersendiri yang merupakan suatu sistem interaksi dalam membentuk pemimpin dan kepemimpinan.

4. Teori HumanistikTeori humanistik menyatakan bahwa fungsi kepemimpinan adalah mengatur kebebasan individu untuk dapat merealisasikan motivasi rakyatnya agar dapat bersama-sama mencapai tujuan. Oleh sebab itu, dalam teori ini yang penting adalah organisasi yang baik dapat memperhatikan faktor-faktor kebutuhan rakyatnya. Organisasi ini berfungsi sebagai wadah untuk mengontrol sebuah kegiatan agar benar-benar lebih terarah dan memiliki tanggung jawab yang jelas. Intinya dalam teori humanistik ini menekankan adanya suatu organisasi, jika ada organisasi, maka disitu akan muncul pemimpin.

5. Teori FitrahTeori ini berangkat dari suatu asumsi dasar bahwa manusia itu merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial yang hidup di masyarakat pasti akan terjadi tarik-menarik kepentingan satu dengan yang lainnya. Maka perlu ada sistem yang mengatur dan yang memimpinnya. Biasanya umat akan menyerahkan kepada pemimpin dalam mengelola dan me-manage urusan-urusan sosial kemasyarakatan mereka agar tidak terjadi kezaliman diantara mereka. Seandainya tidak ada pemimpin niscaya mereka akan kacau.Menurut teori ini, kepemimpinan diciptakan untuk menggantikan kenabian (likhilafata an-Nubuwwah) dalam rangka menjaga agama dan mengatur dunia. Teori model ini dikemukakan oleh al-mawardi. Menurutnya, fitrah manusia akan menyerahkan masalah-masalah mereka kepada pemimpinnya, maka menurut teori ini, kepemimpinan merupakan keniscayaan sejarah. Hukum menegakkannya dalah wajib baik ditinjau dari perspektif akal maupun syariat, maka ketaatan pemimpin juga merupakan hal yang wajib dalam teori ini, seperti yang terdapat dalam sebuah ayat Al-Quran yang artinya Wahai orang-orang yang beriman taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dan pemimpin kalian atau ulil amri (Qs. An-Nisa: 59)

Sumber : Zainuddin, Muhadi, Lc., M.A. & Dr. Abd. Mustaqin, M.Ag. 2005. Studi Kepemimpinan Islam (Konsep, Teori, dan Praktiknya dalam Sejarah). Yogyakarta: UII Press.