laporan ski

13

Click here to load reader

Upload: chriz-katili

Post on 30-Jun-2015

152 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN SKI

KAPAK PERIMBAS

TUGASMata Kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia

Disusun oleh

Puteri Nainggolan2108013

DESAIN KOMUNIKASI VISUALINSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA

Jl. Dipatiukur 80-84 Bandung2011

Page 2: LAPORAN SKI

I. PENDAHULUAN

Kagum dan takjub adalah ekspresi yang penulis rasakan ketika mengunjungi

Museum Sri Baduga yang beralamat pada Jl. BKR no. 185 Bandung Selatan.

Kekaguman penulis rasakan karena melihat benda-benda bersejarah yang

menceritakan tentang keindahan dari kemisteriusan masa lalu yang ada di

sana. Namun sayangnya museum tersebut sepi dari pengunjung. Sedih sekali,

padahal dari museum tersebut kita bisa tahu banyak tentang sejarah

kebudayaan bangsa. Hal tersebut terjadi karena nilai-nilai kecintaan

masyarakat terhadap kebudayaan bangsa mulai pudar dewasa ini akibat

pengaruh globalisasi dan modernisasi. Untuk itulah penulis ingin menulis

laporan ini sebagai bentuk kecintaan penulis terhadap kebudayaan bangsa,

semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

1.1 LATAR BELAKANG

Karya tulis ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai

mata kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia dan juga sebagai laporan

dari study-field yang penulis lakukan di Museum Sri Baduga Bandung

Selatan tentang artefak-artefak jaman pada pra-sejarah.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui sejarah

kebudayaan bangsa yang tertuang dalam bentuk artefak jaman pra-

sejarah, dan juga untuk menambah pengetahuan penulis tentang

kebudayaan pada jaman pra-sejarah.

1.3 BATASAN MASALAH

Disini penulis tidak akan membahas secara keseluruhan tentang jaman

pra-sejarah, dan juga tidak akan membahas artefak-artefak lain selain

Kapak Perimbas.

Puteri Nainggolan 2108013 Kapak Perimbas | 1

Page 3: LAPORAN SKI

II. PEMBAHASAN

A. SEKILAS TENTANG ZAMAN PRA-SEJARAH

Zaman prasejarah dimulai dari adanya manusia sampai kepada ada

keterangan-keterangan tertulis yang sampai kepada kita. Jaman dimana

manusia masih belum mengenal tulisan sehingga sulit bagi kita untuk

mengetahui kebudayaan mereka secara pasti. Namun dari peninggalan-

peninggalan yang ada, atau yang sering kita sebut artefak, kita bisa mengetahui

pola kehidupan serta perkembangan kebudayaan mereka saat itu.

Zaman Batu adalah masa di zaman prasejarah yang luas, ketika manusia

menciptakan alat dari batu (karena tak memiliki teknologi yang lebih baik).

Kayu, tulang, dan bahan lain juga digunakan, tetapi batu (terutama flint)

dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat memotong dan senjata. Istilah ini

berasal sistem tiga zaman. Zaman Batu sekarang dipilah lagi menjadi masa

Paleolitikum, Mesolitikum, megalithikum dan Neolitikum, yang masing-masing

dipilah-pilah lagi lebih jauh.

a. Palaeolithikum (Zaman Batu Tua)

Pada zaman ini manusia masih hidup berpindah-pindah dan tidak

menetap disatu tempat. Alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan

belum dihaluskan, Contoh : Kapak Genggam, alat-alat dari tulang

binatang, flakes.

b. Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)

Mulai hidup menetap di goa-goa, alat-alat yang digunakan adalah

pengembangan dari alat-alat pada zaman palaeolithikum yang telah lebih

di haluskan. Mulai mencocok tanam secara sederhana. Contoh alat-alat

Puteri Nainggolan 2108013 Kapak Perimbas | 2

Page 4: LAPORAN SKI

pada zaman ini: Kapak Genggam, kapak pendek, pipisan, alat serpih, alat-

alat dari tulang binatang.

c. Neolithikum (Zaman Batu Muda)

Pada zaman ini alat-alat sudah di haluskan. Contoh : Kapak persegi, kapak

bahu, kapak lonjong, perhiasan, pakaian dari kulit kayu, tembikar.

Zaman batu ini berlangsung cukup lama sejak sekitar 600.000 tahun yang

silam, manusia pada masa itu harus berjuang keras demi kelangsungan

hidupnya. Peradaban manusia purba terbagi menjadi beberapa masa yaitu

masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam dan masa

perundagian. Setiap masa memiliki ciri khasnya sendiri. Munculnya alat-alat

batu tersebut adalah untuk membantu manusia pada zaman tersebut untuk

memudahkan hidup mereka dalam mencari, dan mengolah makanan serta

mempertahankan diri dari serangan musuh dan binatang buas.

Dari sejumlah 157 buah sampel penemuan artefak batu yang diambil secara

selektif dalam penelitian di Situs Baturaja (aliran sungai ogan),maka berhasil

diketahui ciri-ciri teknologi maupun morfologi alat-alat tersebut. Sehigga alat-

alat batu tersebut dapat di golongkan menjadi 2 tipe utama : Masif dan Non

Masif (serpihan). Sejumlah 12 temuan alat batu yang termasuk di dalam tipe

massif diantaranya berupa: kapak perimbas (chopper) sebanak 6 buah, proto

kapak genggam sebanyak 1 buah, kapak penetak (chopping tool) 3 buah, dan

pick sebanyak 2 buah. Sedangkan sebanyak 145 buah temuan alat batu non

massif digolongkan menjadi berikut : serpih dengan retus, serpih tanpa retus,

bilah, serut samping, serut ujung, serut cekung, lancipan, limas, serut gigir,

pisau, dan batu inti. (Prospek Arkeolog, Jatmiko; 1996, 4)

Puteri Nainggolan 2108013 Kapak Perimbas | 3

Page 5: LAPORAN SKI

B. KAPAK PERIMBAS

a. Ciri dan bentuk

Kapak perimbas adalah tajamnya yang berbentuk konveks (cembung) atau

kadang-kadang lurus diperoleh melalui pemangkasan pada salah satu sisi

pinggiran batu. Kulit batu masih melekat pada bagian besar permukaan

batu. (Marwati Djoened Poesponegoro; 2008, 96)

b. Ukuran

Ukuran kapak perimbas yang tersebar penemuannya memiliki ukuran yang

berbeda-beda, namun ukuran terbesar dan terkecil yang ditemukan di situs

Baturaja Sumatera Selatan adalah sebagai berikut :

- Maksimum : Panjang 15 cm; lebar 9,8 cm; tebal 5,1 cm.

- Minimum : Panjang 9,8 cm; lebar 8,1 cm; tebal 6,3 cm

(Prospek Arkeolog, Jatmiko; 1996, 27)

Puteri Nainggolan 2108013 Kapak Perimbas | 4

Page 6: LAPORAN SKI

c. Bahan

Bahan kapak perimbas biasanya terbuat dari bahan jasper, kuarsa, atau fosil

kayu.

d. Cara penggunaan

Kapak perimbas termasuk dalam golongan massif. Kapak perimbas tidak

bertangkai dan cara penggunaannya adalah dengan cara di genggam

ditangan.

e. Fungsi dan kegunaan

Kapak perimbas digunakan manusia purba pada zaman batu untuk berburu,

mengolah dan meramu makanan, serta untuk mempertahankan diri.

f. Cara pembuatan

Cara pembuatan kapak perimbas ini dengan cara pemangkasan sebongkah

batu sehingga memperoleh suatu bentuk.

Puteri Nainggolan 2108013 Kapak Perimbas | 5

Page 7: LAPORAN SKI

g. Lokasi penemuan

Penemuan Kapak perimbas ini tersebar di sepanjang daerah sumatera

hingga ke bali. Juga di beberapa tempat yang memiliki bebatuan seperti

bahan untuk membuat alat batu tersebut. Ditemukan dua ribu alat batu di

Kali Baksoko, kabupaten Pacitan, tempat penemuan itu ditentukan sebagai

kompleks kapak perimbas dengan sebutan Budaya pacitan. Semua jenis

kapak batu itu umumnya berbentuk besar dan cara pembuatannya kasar.

Daerah penyebaran kapak perimbas ini adalah di daerah Punung, Gombong,

jampang kulon, dan Parigi (jawa). Di Sumatera kapak perimbas ditemukan

di daerah Tambangsawah, Lahat, dan Kalianda. Di Sulawesi kapak ini

ditemukan di daerah Cabbenge. Di Bali kapak ini ditemukan di daerah

Sembiran dan Trunyan. Di Sumbawa kapak tersebut ditemukan di daerah

Batutring. Di Flores kapak tersebut ditemukan di daerah wangka, Soa,

Maumere, dan mangeruda, dan di Timor kapak perimbas ditemukan di

daerah Atambua dan Ngoelbaki. Jenis kapak perimbas ini juga ditemukan di

negara-neara Asia yang lain, seperti Pakistan, Birma, Malaysia, Cina,

Thailand, Filipina dan Vietnam.

h. Penggologan

Kapak Perimbas budaya Pacitan oleh Heekeren dibagi dalam beberapa jenis

atas dasar ciri-ciri pokok yang sudah sebagai landasan penggolongan

Movious. Jenis-jenis penggolongan itu adalah:

1) Tipe setrika (iron-heater chopper) berciri: berbentuk panjang

menyerupai setrika, berpenampang lantang plano-konveks, dan

memperlihatkan penyerpihan yang memancang dan tegas.

2) Tipe kura-kura (tortoise ) berciri: beralas membulat dengan

permukaan atas yang cembung dan meninggi.

Puteri Nainggolan 2108013 Kapak Perimbas | 6

Page 8: LAPORAN SKI

Gambar Kapak Perimbas

dari Sarmbungmacan,

Kabupaten Ngawi, Jawa

Timur (Sumber : Marwati

Djoened Poesponegoro, Sejarah

Nasional Indonesia 1,

Halaman 108

Gambar Kapak Perimbas

dari Paroto, Sulawesi

Selatan.(Sumber : Marwati

Djoened Poesponegoro, Sejarah

Nasional Indonesia 1,

  Halaman 114)

Gambar Kapak Perimbas dari

Sembiran dan desa Trunyan, Bali.

3) Tipe serut samping (side scraper) berciri: berbentuk tidak teratur

dan tampak gelap, tajamnya dibuat pada sebelah sisi.

Puteri Nainggolan 2108013 Kapak Perimbas | 7

Page 9: LAPORAN SKI

III. DAFTAR PUSTAKA

1) Jatmiko (1996). Prospek Arkeolog, Teknologi Artefak batu dari situs

Baturaja Sumetera Selatan. Balai Arkeolog Bandung.

2) Koleksi Museum Sri Baduga, 2011.

http://www.sribadugamuseum.com/koleksi.php

3) Zaman Prasejarah, 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Prasejarah

4) Hand Axe & Chopper, Museum Bali. 2011

http://blog.baliwww.com/guides/349

5) Marwati Djoened Poesponegoro, (1975) Sejarah Nasional Indonesia 1.

Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Jakarta.

Puteri Nainggolan 2108013 Kapak Perimbas | 8