ski 1 pengantar

27
Mata Kuliah Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia Sejarah Kebudayaan Indonesia

Upload: abrori-rozaq

Post on 30-Jun-2015

576 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ski 1 pengantar

Mata Kuliah Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan IndonesiaSejarah Kebudayaan Indonesia

Page 2: Ski 1 pengantar

SEJARAH

• Etimologi: Syajaratun: asal-usul/pohon/silsilah

• Sejarah sebagai: peristiwa & kisah• Cirinya: spasial, temporal, & fungsional• Model: l’evenemant, conjunctuur,

loungeduree (ciri sejarah kebudayaan)• Mazhab sejarah: Annales (Bloch &

Febvre) & New Historian (James Harvey Robinson).

Page 3: Ski 1 pengantar

1.PENGERTIAN

2.WUJUD

3.UNSUR

Page 4: Ski 1 pengantar

• Pada umumnya orang awam mengartikan kebudayaan secara sempit, seperti kebudayaan adalah hasil seni, keindahan, tari-tarian. (dalam Pelly dan Menanti, 1994: 22).

Page 5: Ski 1 pengantar

• "Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehldupan bermasyarakat, yang dijadlkan miliknya dengan belajar. (Koentjaraningrat. 2003:72)

Page 6: Ski 1 pengantar

• Menurut: C. Wissler, C. Kluckhohn, A. Davis, A. Hoebel.

• Segala tindakan yang harus dibiasakan dengan belajar (Koentjaraningrat. 2003:73)

Page 7: Ski 1 pengantar

• Saya berbeda paham tentang pengertian kebudayaan itu dengan Prof. Koentjaraningrat, perbedaan itu adalah penjelmaan perbedaan paham saya dengan umumnya antropologi dan ilmu-ilmu sosial akademik konvensional. (STA dalam Alfian 1985: 142)

Page 8: Ski 1 pengantar

• Prof. Koentjaraningrat memakai konsep-konsep antropologi akademik tradisional, (STA dalam Alfian 1985:143)

• Saya mcsti berfilsafat kembali tentang manusia sebagai makhluk yang menciptakan kebudayaan dan hidup sepanjang sejarah dalam berbagai-bagai kebudayaan yang selalu mengalami perubahan. (STA dalam Alfian 1985:143)

Page 9: Ski 1 pengantar

• Budi sebagai sumber kebudayaan (STA dalam Alfian 1985:145)

• Yang dinamakan kebudayaan itu adalah penjelmaan nilai-nilai. (STA dalam Alfian 1985:145)

Page 10: Ski 1 pengantar

• Dalam pengertian sehari-hari, istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari. Akan tetapi apabila istilah kebudayaan diartikan menurut ilmu-ilmu sosial, maka kesenian merupakan salah-satu bagian saja dari kebudayaan (Soerjono Soekanto. 2004:172).

Page 11: Ski 1 pengantar

• "kebudayaan" dari kata Sanskerta

• buddhayah, • bentuk jamak dari buddhi • yang berarti • "budi" atau "kekal". • (Koentjaraningrat. 2003:73)

Page 12: Ski 1 pengantar

• Menurut BAKKER kata kebudayaan dari "Abhyudaya",

• Sansekerta

• Kata "Abhyudaya" menurut Sanskrit Dictionary (Macdonell, 1954):

• Hasil baik, kemajuan, kemakmuran yang serba Iengkap.

Page 13: Ski 1 pengantar

• Culture dari kata Latin • colere • "mengolah", "mengerjakan", • dan berhubungan dengan tanah atau bertani• sama dengan "kebudayaan", • berkembang menjadi” • "segala daya upaya serta tindakan manusia

untuk mengolah tanah dan mengubah alam". (Koentjaraningrat. 2003:74)

Page 14: Ski 1 pengantar

• (1) IDEAS,

• (2) ACTIVITIES,

• (2) ARTIFACTS,

J.J. Honingmann J.J. Honingmann tiga gejala kebudayaan, yaknitiga gejala kebudayaan, yakni

(dalam Koentjaraningrat. (dalam Koentjaraningrat. 2003:2003:74)74)

Page 15: Ski 1 pengantar
Page 16: Ski 1 pengantar

Penamaan Indonesia

• Nusantara

• Nanyang

• Nederlandsch-Indie

Page 17: Ski 1 pengantar

Penamaan Indonesia

• George Samuel Windsor Earl (Inggris) Earl menyebut bangsa yang tinggal di kepulauan Nusantara dengan nama Indu-nesian dan Melayunesians pada 1850 dalam tulisannya tentang Karakteristik Pokok Bangsa-Bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia .

Page 18: Ski 1 pengantar

Penamaan Indonesia

• James Richardson Logan (Inggris) pada 1863 dalam tulisannya berjudul The Ethnology of The India Archipelago (Journal of The Indian Archipelago and Eastern). Karya Logan itu dibuat sejak tahun 1847 dan baru terbit tahun 1863. Dalam karangannya tersebut ia menyebut Kepulauan Nusantara dengan nama Indonesia. Tetapi rupanya Logan telah mengadopsi kata Indu-nesian dari Earl untuk membentuk kata Indonesia itu.

Page 19: Ski 1 pengantar

Penamaan Indonesia

• Adolf Bastian (Etnolog Jerman)Bastian menggunakan nama Indonesien pada 1884 dalam karangan ilmiahnya berjudul Indonesien Oder Die Inseln Des Malayischen Archipels. Bastian dipastikan mengambil kata tersebut dari karya Logan. Sejak itu nama Indonesia makin populer digunakan untuk menyebut wilayah yang juga disebut sebagai Hindia Belanda

Page 20: Ski 1 pengantar

Penamaan Indonesia

• C. van Vollenhoven (ahli Hukum Adat Belanda) menggunakan nama Indonesier untuk menggantikan nama Inlander dalam karangannya yang berjudul Het Adatrecht van Nederlands-Indie.

Page 21: Ski 1 pengantar

Penamaan Indonesia

• Nama Indonesia berasal dari dua kata Indo dan Nesos (Yunani). Indo berarti India atau Hindia, sedangkan Nesos berarti kepulauan. Dengan demikian arti nama Indonesia adalah Kepulauan Hindia atau India. Earl beralasan kata Nesos digunakan karena kata Nusa sangat mirip dengan kata Nesos yang berarti pulau atau kepulauan (Melayu). Kedua kata itu memiliki riwayat yang mungkin sama tuanya.

• Sedangkan Logan dan kemudian Adolf Bastian mengikuti jejak Earl menggunakan kata Indonesia rupanya karena mendukung pendapat tentang ketuaan kata Nusa dan Nesos tersebut.

Page 22: Ski 1 pengantar

Perkembangan alam pikiran manusia (van Peursen)

• Tahapan Mitis

• Tahapan Ontologis

• Tahapan Fungsional

Page 23: Ski 1 pengantar

Periodesasi Sejarah Kebudayaan

a. Kebudayaan Prasejarah

b. Kebudayaan Hindu Budha

c. Kebudayaan Islam

d. Kebudayaan Indis

e. Kemajuan Iptek

Page 24: Ski 1 pengantar

Perubahan Kebudayaan

• Faktor-faktor yang mempengaruhi

perubahan kebudayaan

a. Faktor Eksternal: Jarak, waktu, derajat penerimaan

b. Faktor Internal: invensi ide, teknologi, sosial

• Local Genius dan Akulturasi

Page 25: Ski 1 pengantar

Rujukan:• Alfian, ed. 1985. Persepsi Masyarakat tentang

Kebudayaan Kumpulan Karangan. Jakarta: Gramedia.

• Koentjaraningrat. 2003. Pengantar Antropologi –Jilid 1, cetakan kedua, Jakarta: Rineka Cipta.

• Nugrahanto, Widyo. 2008. Sejarah Munculnya Nama Indonesia, Jurusan Ilmu Sejarah Unpad.

• Soerjono Soekanto. 2004. Sosiologi Suatu Pengantar. Cetakan ke-37. Jakarta Raja Grafindo Persada.

• Usman Pelly dan Asih Menanti. 1994. Teori-teori Sosial Budaya. Jakarta: Proyek P&PMTK Dirjen PT. Depdikbud.

Page 26: Ski 1 pengantar

Buku/Bacaan Wajib (BW)

• Ayatrohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya.

• Ekadjati, Edi S (ed). 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta: Girimukti Pusaka

• Ekadjati, Edi S. 1995. Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). Jakarta: Pustaka Jaya.

• Ekadjati, Edi S.2003 Kebudayaan Sunda; Zaman Pajajaran Jilid 2. Bandung: Pustaka Jaya

• Lombard, Denys. 1996. Nusa Jawa: Silang Budaya. Jilid I, II, III. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

• Rahardjo, Supratikno. 2002. Peradapan Jawa: Dinamika Pranata Politik, Agama, dan Ekonomi Jawa Kuno. Jakarta: Komunitas Bambu

• Soekiman, Djoko. 2000. Kebudayaan Indis. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya.

• Soekmono, R. 1985. Sejarah Kebudayaan Indonesia I, II, III.. Yogyakarta: Kanisius

• Zeffry. 1998. Manusia, Mitos, dan Mitologi. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia

Page 27: Ski 1 pengantar

Buku/Bacaan Anjuran (BA)

• Bernet Kempers, AJ. 1959. Ancient Indonesian Art. Amsterdam: C.P.J. van Det Peet.

• Geertz, Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan. Jogjakarta: Kanisius.

• Heekeren, H.R. van. 1972. The Stone Age of Indonesia. The Hague-Martinus Nijhoff.

• Linton, Ralph. 1984. The Study of Man (suatu Penyelidikan tentang Manusia). Bandung: Jemmars.

• Wichs, R. 1992. Money, Markets, and Trade in Early Southeast Asia: The Development of Indigenous Monetary Systems to AD 1400. Southeast Asia Program. Ithaca: Cornell University Press.