tugas semester pancasila mo-2003

31
Puji syukur kehadirat Allah SWT, pada akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk menambah wawasan kita tentang butir-butir pancasila khususnya sila kelima Pancasila. Penjelasan sila kelima dalam Pancasila sepatutnya diketahui seluas-luasnya oleh setiap warga negara Indonesia. Karena dengan mengetahui isi dari pancasila tersebut maka setiap warga negara Indonesia mengetahui pula akan hak dan kewajibannya terhadap negara, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Akhirnya diatas segala upaya penyusunan makalah ini, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kritik dan saran demi perbaikan makalah ini sangat kami harapkan. 1

Upload: nalagirl10

Post on 01-Jul-2015

245 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Semester Pancasila MO-2003

Puji syukur kehadirat Allah SWT, pada akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat

pada waktunya. Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk menambah wawasan kita

tentang butir-butir pancasila khususnya sila kelima Pancasila.

Penjelasan sila kelima dalam Pancasila sepatutnya diketahui seluas-luasnya oleh

setiap warga negara Indonesia. Karena dengan mengetahui isi dari pancasila tersebut maka

setiap warga negara Indonesia mengetahui pula akan hak dan kewajibannya terhadap negara,

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Akhirnya diatas segala upaya penyusunan makalah ini, kami sadar bahwa masih

banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kritik dan saran demi

perbaikan makalah ini sangat kami harapkan.

1

Page 2: Tugas Semester Pancasila MO-2003

Cover…………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………………………………… 1

Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 2

Bab I

Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………………………………………. 3

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………………. 3

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………………. 4

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………………………………………… 5

1.4 Metode Penulisan…………………………………………………………………………………………………………. 5

Bab II

Pembahasan…………………………………………………………………………………………………………………………………….. 6

Bab III

Kesimpulan dan Saran…………………………………………………………………………………………………………………… 19

Bab IV

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………………………….. 21

2

Page 3: Tugas Semester Pancasila MO-2003

1.1 LATARBELAKANG

Seiring dengan derasnya arus globalisasi dewasa ini yang mana setiap individu

sering melupakan bahkan mempertanyakan nilai-nilai yang ada dalam pancasila maka

dirasakan makin kuat pula desakan untuk terus menerus mengkaji nilai-nilai yang

terkandung dalam pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum yang

berlaku di negara Republik Indonesia ini.

Berbicara tentang nilai, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila memiliki arti

yang mendalam baik itu secara historis maupun pengamalannya dalam kehidupan

bermasyarakat. Nilai-nilai pancasila ini bagi bangsa Indonesia merupakan landasan

atau dasar, cita-cita dalam melakukan sesuatu, juga sebagai motivasi dalam

perbuatannya, baik dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat maupun dalam

kehidupan kenegaraan.

Bila kita lihat babak pergantian pemerintahan di Indonesia, tanpa disadari,

pancasila sedikit mengalami perubahan dalam hal penghayatannya. Setidaknya

penghayatan yang berbeda ini telah berdampak bagi reformasi hukum di indonesia.

Pancasila telah menjiwai anak-anaknya untuk terus mempertahankan cita-cita yang

ada hingga masa reformasi kini. Akan tetapi perubahan yang terjadi selalu membawa 3

Page 4: Tugas Semester Pancasila MO-2003

dampak, baik itu yang positif maupun negatif. Akan tetapi kita patut bersyukur

semenjak pergerakan G30-S yang didalangi oleh PKI, usaha untuk menjatuhkan

pancasila tidak pernah terjadi lagi.

Dalam kehidupan bermasyarakat saat ini, nilai-nilai kepancasilaan yang kita

pertahankan tersebut yang ada, seakan dikesampingkan dan itu menjadi sebuah

permasalahan baru dewasa ini. Pertanyaan yang paling dikedepankan adalah

bagaimana bentuk nyata penerapan yang cocok terhadap nilai-nilai pancasila tersebut

di dalam kehidupan bermasyarakat dewasa ini, berbangsa dan bernegara seiring

dengan derasnya arus globalisasi.

Apalagi, sekarang ini masalah keadilan yang terjadi di masyarakat kita. Betapa

sangat menyedihkannya peradilan di Negara kita ini. Padahal sangat jelas tertera pada

Pancasila sila kelima, “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, kita sebagai

bangsa Indonesia seharusnya mempedomani sila ini. Karena jika kita perhatikan lebih

detail lagi, peradilan di Indonesia ini sangatlah memprihatinkan. Untuk lebih jelasnya,

nanti akan kami jelaskan pada bab selanjutnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam paper ini adalah :

Nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam sila kelima Pancasila sebagai dasar

Negara di Indonesia ?

Bagaimana penerapan secara nyata nilai-nilai sila kelima Pancasila di Indonesia ?

Contoh kasus yang berkaitan dengan sila kelima Pancasila.

Mengapa kasus itu bisa terjadi ?

4

Page 5: Tugas Semester Pancasila MO-2003

Kesimpulan dan Saran.

1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan paper ini adalah :

Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing.

Untuk mengetahui lebih jelas dan mendalam mengenai nilai-nilai yang terkandung

dalam sila kelima Pancasila dan bagaimana penerapannya secara nyata dalam

kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

1.4 METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah metode

kepustakaan. Di mana metode kepustakaan dilaksanakan dengan mencari bahan dari

sumber-sumber yang menunjang dan berkaitan dengan materi dari paper ini.

5

Page 6: Tugas Semester Pancasila MO-2003

NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA SILA KELIMA

PANCASILA SILA KELIMA : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Melakukan perbuatan saling membantu dan gotong royong

Kegiatan antar manusia tidak saling pilih kasih atau diskriminasi

Menghormati hak-hak orang lain

Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

Sikap suka menolong dan tegas

Menghindari sikap pemerasan terhadap orang lain

Bersikap hemat dan tidak bergaya glamor

Melakukan perbuatan menjaga kepentingan umum

Suka bekerja keras dan tidak mudah putus asa

Menghargai karya orang lain

6

Page 7: Tugas Semester Pancasila MO-2003

Nilai-nilai Pancasila sebagaimana dinyatakan dalam Ketetapan MPRS No.

XX/MPRS/1966 pada hakikatnya adalah pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum serta

cita-cita moral hukum yang meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa indonesia.

Nilai-nilai pancasila memiliki sifat yang objektif dan subjektif, objektif berarti sesuai dengan

objeknya.

Selain pancasila memiliki nilai-nilai yang bersifat objektif, pancasila juga memiliki

sifat-sifat yang subjektif, dalam arti keberadaan nilai-nilai itu bergantung pada bangsa

Indonesia itu sendiri yaitu :

Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia, sebagai hasil penilaian dan

pemikiran filsafat bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila merupakan Filsafat (pandangan hidup) bangsa Indonesia yang

paling sesuai yang diyakini oleh bangsa Indonesia sebagai petunjuk yang paling baik,

benar, adil, dan bijaksana dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai pancasila mengandung keempat macam nilai kerohanian, yang

manifestasinya sesuai dengan sifat budi nurani bangsa Indonesia.

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila (Keadilan Sosial Bagi

Seluruh Rakyat Indonesia) ini antara lain meliputi: nilai keselarasan, keseimbangan, dan

keserasian yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh rakyat Indonesia, tanpa

membedakan asal suku, agama yang dianut, keyakinan politik, serta tingkat ekonominya.

Didalam sila inipun terkandung nilai kedermawanan kepada sesama, memberi tempat kepada

sesama, sikap hidup hemat, sederhana, dan kerja keras serta golongan kemasyarakatan harus

disusun sedemikian rupa sehingga tidak ada golongan yang menekan golongan lain dan

7

Page 8: Tugas Semester Pancasila MO-2003

mendapat perlakuan yang adil dalam bekerja, hidup tertib, tentram dan layak.

Sila kelima ini juga mengembangkan nilai untuk menghargai karya, dan norma yang

menolak adanya kesewenang-wenangan, serta pemerasan kepada sesama. Juga mengandung

nilai vital yaitu keniscayaan secarabersama mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial, dalam makna untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.

Nilai-nilai yang tercakup dalam sila ini memberi jaminan untuk mencapai taraf kehidupan

yang layak dan terhormat sesuai dengan kodratnya, dan menempatkan nilai demokrasi dalam

bidang ekonomi dan sosial.

Bila kita bangga sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai jatidiri sebagai bangsa

maka kita harus berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila. Terlebih lagi pada saat ini kita

hidup di zaman reformasi yang seharusnya justru kita mengembalikan nilai – nilai dasar

negara kita. Nilai-nilai Pancasila itu bagi bangsa Indonesia menjadi landasan atau dasar serta

motivasi segala perbuatannya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan

kenegaraan. Dengan kata lain nilai-nilai pancasila menjadi landasan yang diwujudkan

menjadi kenyataan.

Fakta sejarah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memperjuangkan terwujudnya nilai-nilai

pancasila itu dengan berbagai macam cara dan tahap  yang akhirnya mencapai titik kulminasi

yaitu proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Proklamasi dengan demikian merupakan

perwujudan pula dari nilai-nilai pancasila itu.

Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.

8

Page 9: Tugas Semester Pancasila MO-2003

Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama

menurut potensi masing-masing.

Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai

dengan bidangnya.

Adanya sikap saling toleransi antar sesama, dalam hal menghormati hak-hak antar

sesama manusia, sikap menghargai karya orang lain.

Semangat bangsa yang tidak mudah luntur (tidak mudah putus asa).

Sikap adil terhadap sesama diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DALAM BIDANG

HUKUM DAN HAM DI INDONESIA

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan pandangan hidup bernegara.

Berbicara tentang pancasila dalam tataran nilai berarti berbicara tentang pancasila dalam

wujud yang sangat abstrak yakni sebagai nilai-nilai dasar. Disinilah nilai-nilai dasar itu

terbebas dari ruang dan waktu sehingga dapat berlaku sepanjang masa , sementara itu pada

tataran yang paling konkret manusia senantiasa melakukan perubahan-perubahan, disinilah

timbul pertanyaan bagaimana cara menjembatani nilai-nilai pancasila dengan situasi konkret

yang terus berubah.

Nilai-nilai yang abstrak dalam ideologi pancasila tersebut apabila ingin dijadikan pedoman

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara perlu dirumuskan kedalam bentuk

yang lebih konkret berupa norma-norma. Salah satu wujud norma yang paling relevan adalah

9

Page 10: Tugas Semester Pancasila MO-2003

norma hukum.

Dalam kaitannya dengan sistem hukum dan sistem norma hukum ini oleh para pendiri

negara ini, pancasila ditempatkan pada posisi yang sangat  strategis, disatu sisi pancasila

dijadikan sebagai sumber dari semua sumber hukum atau sumber tertib hukum atau sumber

dari sistem hukum Indonesia dan di sisi yang lain pancasila berkedudukan sebagai ideologi

bangsa, ideologi negara, cita negara, dan cita hukum.

Cita hukum merupakan sumber dari segala sumber hukum atau sumber segala tertib hukum

bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sumber

dari segala sumber hukum ini diartikan sama dengan sumber dari sistem hukum. Cita hukum

(pancasila dalam perwujudan nilai) itu tidak berada dalam sistem norma hukum akan tetapi

tetap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem hukum Indonesia. Pembukaan

UUD 1945 kemudian merumuskan nilai-nilai pancasila itu dalam wujud norma hukum.

Bentuk dari konkretisasi nilai adalah norma, dan bentuk konkretisasi nilai-nilai dalam

pancasila diwujudkan dalam norma-norma khususnya norma hukum. Dalam konteks

penjabaran nilai-nilai disinggung sedikitnya terkandung tiga jenis norma yaitu :

- Pertama, norma yang terkandung dalam Ketetapan MPR No. II /MPR/ 1987 yang sekarang

dicabut dengan ketetapan MPR No. XVIII/ MPR /1998, sebagai ketetapan lembaga tertinggi

negara, ketetapan di atas (sebelum dicabut) merupakan bagian dari sistem norma hukum,

namun jika ditinjau dari kandungannya substansi norma tersebut merupakan norma moral

bagi bangsa Indonesia, melihat kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 

dewasa ini sesungguhnya norma moral demikian tetap diperlukan sebagai kode etik warga

negara.

- Kedua, Norma yang terkandung dalam UUD 1945, peraturan perundang-undangan, bahkan

peraturan kebijakan, yang secara khusus dapat disebut sebagai norma hukum (Positif)  dan

sistem hukum kita.

10

Page 11: Tugas Semester Pancasila MO-2003

- Ketiga, norma yang terkandung dalam Ketetapan MPR tentang Garis-garis Besar Haluan

Negara (GBHN). Kandungan GBHN ini secara substantif merupakan norma pembangunan

bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Norma pembangunan dalam GBHN

ini dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan, seperti dulu dalam bentuk

keputusan Presiden tentang Repelita (rencana pembangunan lima tahun).

Mengingat semua norma di atas bersifat mengikat dan dituangkan dalam format tertentu,

maka pada hakikatnya baik norma moral maupun norma pembangunan diatas merupakan

norma hukum juga. Norma-norma hukum tersebut kemudian membentuk suatu tatanan yang

harmonis dalam suatu sistem hukum, yang berfungsi sebagai sistem kontrol sosial, sarana,

penyelesaian konflik, dan sarana pembaruan masyarakat.

Penegakan Hukum Yang Lemah Menyebabkan Semakin Berkurangnya Rasa

Keadilan Bagi Masyarakat

Tanpa penegakan hukum yang kuat maka peraturan perundang-undangan tidak memiliki arti

apapun. Permasalahan ini biasanya bersumber dari kualitas sumber daya manusia yang

memadai. Hal ini dibuktikan dengan sedikitnya sumber daya manusia yang menduduki posisi

sebagai aparatur yang ahli dan tidak rentan terhadap KKN.

Di samping itu, penegakan hukum tidak berjalan karena kerap mendapat intervensi uang dan

kekuasaan. Oleh karena itu selama negara ini mengabaikan masalah keadilan maka selama itu

pula masalah penegakan hukum tidak akan bisa diterapkan dengan baik.

11

Page 12: Tugas Semester Pancasila MO-2003

Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna antara lain sebagai

dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan

makmur secara lahiriah maupun batiniah.

Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan

normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional

dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental.

Nilai Pancasila pada Sila Kelima dalam Norma Hukum

Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber nilai adalah dijadikannya nilai-nilai

dasar menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Operasionalisasi

dari nilai dasar pancasila itu adalah dijadikannya pancasila sebagai norma dasar

bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Negara Indonesia memiliki hukum

nasional yang merupakan satu kesatuan sistem hukum. Sistem hukum Indonesia itu

bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai norma dasar bernegara. Pancasila

berkedudukan sebagai grundnorm (norma dasar) atau staatfundamentalnorm (norma

fundamental negara) dalam jenjang norma hukum di Indonesia. Dan juga harus diperhatikan

dengan jelas bahwa KEADILAN SOSIAL merupakan salah satu dasar yang kuat

terbentuknya norma hukum di Negara kita ini. Karena norma hukum sangat berkaitan erat

dengan keadilan. Seperti yang sudah dikatakan diatas, bahwa tanpa adanya penegakan hukum

maupun norma hukum yang tegas, tidak akan ada penerapan keadilan yang benar-benar adil

di Indonesia ini.

12

Page 13: Tugas Semester Pancasila MO-2003

PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DALAM

KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Didalam Pancasila sila kelima, terkandung nilai keadilan yang diperuntukkan untuk setiap

warga Negara Indonesia. Tapi pada kenyataanya, nilai keadilan sangat jarang diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti peristiwa yang sering kali terjadi di sekitar kita, maupun yang sering kita liat di

televisi:

Pembagian BLT yang tidak merata atau tidak tersalurkan secara baik. Ada warga

yang sebenarnya cukup mampu malah menerima BLT, sedangkan warga yang benar-

benar membutuhkan tidak kebagian jatah BLT. Kasus semacam ini bisa kita lihat

secara nyata seperti yang terjadi di Jakarta dan di daerah sekitar kita. Sebenarnya

untuk masalah ini kita sudah terbiasa mendengarnya, tapi apakah hanya sebatas

mendengar saja? Seharusnya pemerintah mengawasi langsung peredaran BLT di

masyarakat. Meskipun kita sama-sama tahu, kalau pengawasan terhadap peredaran

seperti UANG, cukup susah atau rumit jika ingin diawasi peredarannya. Tapi tetap

saja, pemerintah harus mengontrol itu semua agar tidak terjadi penyimpangan-

penyimpangan yang tidak diinginkan sehingga rakyat kecil tidak dirugikan.

Kasus penyuapan yang dilakukan oleh Arthalita Suryani yang menyedot banyak

perhatian masyarakat Indonesia. Karena pada kasus ini, mata kita benar-benar

dibukakan sehingga kita dapat melihat jeleknya peradilan hukum di Negara kita ini

Indonesia. Seorang Arthalita bisa mendapatkan fasilitas yang melebihi hotel bintang

lima didalam bui (penjara). Sedangkan tahanan-tahanan lainnya harus tinggal didalam 13

Page 14: Tugas Semester Pancasila MO-2003

suatu ruangan kecil yang mengharuskan mereka untuk tidur berhimpitan satu sama

lain. Ini benar-benar menyedihkan. Karena penegakan hukum peradilan di Negara kita

ini bisa dikendalikan oleh UANG. Padahal seharusnya para aparat penegak hukum

haruslah lebih peka terhadap masalah yang berkaitan dengan hukum.

Pemahaman terhadap makna-makna yang terkandung dalam Pancasila sangat kurang

sehingga semakin hari semakin banyak pelanggaran-pelanggaran atau kejahatan yang terjadi

baik itu karena terpaksa ataupun dipaksa. Untuk mengatasi, melenyapkan dan memberantas

hal-hal yang berhubungan dengan pelanggaran atau kejahatan itu, di Indonesia maupun di

negara lain, terdapat polisi yang dikepalai oleh Kapolri yang dalam pelaksanaan tugasnya

bertanggung jawab kepada Presiden sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Adanya

aparat kepolisian bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang juga bertugas

memelihara keamanan, menjaga ketertiban, memberikan perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan bagi masyarakat Indonesia dan tentu saja polisi tersebut haruslah mengerti dan

memahami arti dan juga makna Pancasila secara mendalam dan perlu menanamkan makna

luhur Pancasila sebagai pedoman didalam dirinya ketika menangani kasus-kasus yang ada.

Pelayanan yang diberikan oleh aparat kepolisian dinilai sudah cukup baik jika dilihat dari

garis besarnya, tapi pada kenyataannya, zaman sekarang ini banyak aparat kepolisian yang

telah berubah fungsi yang pada dasarnya memberi ketenangan bagi masyarakat, sekarang

justru sebaliknya, memberi keresahan dan perubahan pandangan bagi masyarakat itu sendiri

mengenai aparat kepolisian.

Faktanya, bisa dilihat pada saat ini, citra seorang polisi sudah hancur dimata

masyarakat, mereka melakukan pelanggaran yang seharusnya mereka tindas. Banyak

kejadian-kejadian yang telah terungkap yang ternyata pelakunya adalah aparat kepolisian,

salah satu contohnya adalah aparat kepolisian yang menjalankan tindakan korupsi yang

14

Page 15: Tugas Semester Pancasila MO-2003

berskala kecil. Dapat kami berikan contoh yang sangat akurat dan berhubungan langsung

dengan kehidupan masyarakat, adalah pada saat kita ditilang, kita akan dikenakan sanksi

yang telah ditetapkan sesuai peraturan. Jika kita bertemu dengan polisi yang tidak jujur, maka

akan terjadi negosiasi antara pengendara dengan polisi. Itu udah termasuk KKN dalam skala

yang kecil.

Ada juga polisi yang mempersulit masyarakat untuk membuat Surat Izin Mengemudi,

dengan kesulitan ini, polisi akan meminta uang untuk kelancaran pembuatan Surat Izin

Mengemudi ini. Pelanggaran ini baru dalam skala kecil saja tapi bisa melanggar salah satu

UU REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 tentang KEPOLISIAN

NEGARA REPUBLIK INDONESIA I UMUM pasal 35 ayat 1, yakni melanggar kode

etik kepolisian dalam menjalankan tugas. Pelanggaran yang dilakukan aparat kepolisian ini

jelas tidak bersikap adil. Karena sebagai seorang aparatur Negara, polisi seharusnya

mengayomi masyarakat yang kurang pengetahuannya akan hukum menjadi masyarakat yang

mengerti dan sadar akan hukum, bukannya malah mengambil keuntungan dari kesalahan

yang dilakukan oleh masyarakat.

Di tahun 2007 Kepolisian daerah Sulawesi Tengah mencatat telah menangkap

beberapa pelaku kekerasan di Poso dan telah diproses di pengadilan, namun demikian dibalik

operasi tersebut terdapat sejumlah kekerasan terhadap sejumlah masyarakat sipil yang bukan

menjadi target operasi dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kekerasan di Poso.

Bahkan terdapat beberapa warga sipil yang tidak masuk dalam Daftar Pencarian Orang

(DPO) juga menjadi korban (meninggal dunia). Kekerasan lainnya juga terjadi sekitar bulan

Januari, Fandi (18) warga Kelurahan Buol Kecamatan Lipunoto Kabupaten Buol, dianiaya

oleh dua (2) anggota Polres Buol. Tindak kejam lainnya (penyiksaan) terhadap tahanan juga

dialami oleh tersangka Jamal Poneke, Hasan, Sabran dan Lely yang ditangkap oleh

15

Page 16: Tugas Semester Pancasila MO-2003

Kepolisian Sektor (Polsek) Ampibabo dan kemudian disiksa oleh Anggota Polsek Ampibabo

dengan tujuan untuk mendapatkan pengakuan tersangka, yang kemudian oleh Pengadilan

Negeri Palu membebaskan para terdakwa karena tidak cukup bukti, namun penyelesaian atas

penyiksaan tersebut belum memberikan rasa keadilan bagi korban.

Dari segi positifnya, aparat kepolisian memang menjalankan tugas dengan sangat baik

karena menangkap pelaku kekerasan. Namun, aparat kepolisian telah melanggar kode etiknya

sebagai seorang polisi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dengan melakukan

penyiksaan dan penganiayaan terhadap tersangka terlebih lagi pada masyarakat yang tidak

ada hubungan dengan kasus. Hal ini melanggar UNDANG-UNDANG TENTANG

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III pasal 16 ( I ) a.melakukan

penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan; Tidak ada dicantumkan bahwa

pihak yang berwenang mempunyai izin untuk bertindak lebih lanjut kecuali tersangka

melakukan pemberontakan, perlawanan ataupun pelarian. Di samping itu, polisi harus

memberi peringatan terlebih dahulu. Kasus ini juga melanggar pasal 16 ( 2 ) Tindakan lain

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf l adalah tindakan penyelidikan dan penyidikan

yang dilaksanakan jika memenuhi syarat sebagai berikut :

a. tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum

b. selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan tersebut dilakukan

c. harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya

d. pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa

e. menghormati hak asasi manusia.

16

Page 17: Tugas Semester Pancasila MO-2003

Hal ini jelas terlihat pelanggarannya, bertentangan dengan hukum, tidak patut, dan

tanpa pertimbangan yang layak, dan penganiayaan kepada orang lain walaupun orang

tersebut adalah seorang tahanan sekalipun. Bisa tergambar jelas hal ini melanggar Pancasila

sila pertama, kedua, keempat dan juga sila kelima. Walaupun tidak semua polisi yang

bersikap demikian, tetapi itulah kecenderungan pandangan masyarakat terhadap aparat

kepolisian.

Semua yang terjadi jelas karena kurangnya pemahaman aparat kepolisian terhadap

nilai-nilai Pancasila sehingga cenderung sangat kurang dalam penerapannya. Sangatlah

penting bagi seorang polisi untuk memahami nilai-nilai Pancasila dan mengamalkannya

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara agar dalam menjalankan tugas

tidak menyimpang dari kode etik dan Undang-Undang tentang kepolisian.

Dari contoh kasus di atas, perlu dibentuk Undang-Undang pemberhentian aparat kepolisian

yang tegas dan bukan hanya sekedar pajangan. Jadi polisi berpikr dua kali jika akan

melanggar peraturan, dengan resiko, mereka akan kehilangan jabatan atau dengan kata lain

dipecat tanpa dispensasi.

Dan tentu saja tugas penegakan hukum di Negara kita ini tidak bisa hanya dibebankan

kepada aparat penegak hukum saja. Karena masyarakat juga memegang peranan penting

dalam penegakan hukum di Indonesia ini. Apabila antara masyarakat dengan aparat penegak

hukum bisa sama-sama saling menghormati dan menghargai satu sama lain, maka

pelanggaran akan hukum bisa dihindari. Dan tentu saja keadilan sosial seperti yang

terkandung dalam Pancasila sila kelima yang merupakan landasan Negara kita ini bisa

diwujudkan dengan baik.

17

Page 18: Tugas Semester Pancasila MO-2003

Betapa menyenangkannya bila itu semua bisa terwujud dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara kita ini. Setiap orang akan mendapatkan keadilan, mendapatkan hidup yang layak

sebagaimana yang seharusnya mereka dapatkan, kehidupan yang selaras dan seimbang, dan

kerukunan antar sesama manusia. Sehingga tindakan penyimpangan bisa dihindari.

PENYEBAB KASUS-KASUS SEPERTI DIATAS DAPAT TERJADI

Seperti yang kita ketahui, keadilan sangat sulit kita temukan belakangan ini. Mengapa

bisa demikian?? Padahal kita sama-sama mengetahui bahwa di dalam Pancasila sila kelima,

terkandung makna yang sangat jelas bahwa Negara kita ini merupakan Negara yang sangat

memperhatikan keadilan pada setiap warga negaranya. Tapi mengapa penyimpangan-

penyimpangan itu masih terjadi??

Jawabannya cukup simple. Itu semua karena kurangnya kepedulian atau kurang pekanya

setiap warga Negara terhadap pemahaman Pancasila itu sebenarnya. Bahkan nilai-nilai

Pancasila sekarang ini dirasakan semakin lama semakin memudar. Rasa nasionalisme setiap

warga sudah mulai luntur sehingga penyimpangan-penyimpangan itu sering terjadi di

masyarakat sekarang ini. Kebanyakan orang yang melakukan tindakan criminal mengaku

bahwa mereka melakukan tindakan yang menyimpang itu secara terpaksa. Itu semua karena

tuntutan hidup yang menurut mereka sangat tidak adil bagi mereka. Bila saja keadilan itu bisa

ditegakkan dengan baik dan benar di Negara kita ini, maka hal-hal seperti itu tidak akan

terjadi.

18

Page 19: Tugas Semester Pancasila MO-2003

KESIMPULAN

Setiap negara harus mempunyai dasar negara. Dasar negara merupakan fundamen atau

pondasi dari bangunan negara. Kuatnya fundamen negara akan menguatkan berdirinya negara

itu. Kerapuhan fundamen suatu negara, beraikbat lemahnya negara tersebut. Sebagai dasar

negara Indonesia, Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara (filosofische gronslag

dari negara), Staats fundamentele norm, weltanschauung dan juga diartikan sebagai ideologi

negara (staatsidee).

Negara kita Indonesia. Dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan bernegara ini

dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila. Fundamen negara ini harus tetap kuat dan

19

Page 20: Tugas Semester Pancasila MO-2003

kokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau ideology berarti

mengubah eksistensi dan sifat negara. Keutuhan negara dan bangsa bertolak dari sudut kuat

atau lemahnya bangsa itu berpegang kepada dasar negaranya.

Maka setelah apa yang diuraikan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, Pancasila

merupakan pandangan hidup bangsa dan pandangan hidup bernegara serta nilai-nilai pancasila yang

terkandung dalam pembukaan UUD 1945 adalah sumber hukum dasar nasional. Nilai-nilai Pancasila

itu bagi bangsa Indonesia menjadi landasan atau dasar serta motivasi segala perbuatannya baik dalam

kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kenegaraan.

Nilai-nilai yang abstrak dalam ideologi pancasila tersebut apabila ingin dijadikan pedoman dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernagara perlu dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih

konkret berupa norma-norma. Salah satu wujud norma yang paling relevan adalah norma hukum.

SARAN

Untuk itu, kita sebagai warga Negara yang baik, marilah kita secara bersama-sama

menumbuhkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam diri kita masing-masing. Sehingga rasa

persaudaraan itu bisa terus terjaga dalam benak masing-masing warga Negara.

Adanya pembinaan hubungan yang baik antara warga Negara dengan aparatur Negara,

sehingga adanya sinkronisasi antara warga Negara dengan aparatur Negara maupun

pemerintahnya.

20

Page 21: Tugas Semester Pancasila MO-2003

http://lasonearth.wordpress.com/makalah/falsafah-pancasila-sebagai-dasar-falsafah-negara-

indonesia/

http://lemahnya-pemahaman-nilai-nilai.html

http://crazy%20me%E2%80%A6%E2%80%A6%20%C2%BB%20Blog%20Archive

%20%C2%BB%20PENERAPAN%20NILAI-NILAI%20PANCASILA.htm

file://2008_11_01_archive.html

www.kompas.com

21