mo ii inventory
DESCRIPTION
Pengertian persediaan, tujuan pengendalian persediaan, manfaat mengelola persediaan, biaya biaya persediaan, analisis ABC, Analisis EOQ dengan simulasi tabel, EOQ dengan rumusTRANSCRIPT
MANAJEMEN OPERASIONAL II
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2014
LILIA PASCA RIANI, SE., ST., M.Sc.
PERTEMUAN II – V :INVENTORY MANAGEMENT
PENGERTIAN
Pengertian persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan
yang disimpan khusus untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau masih dalam
pengerjaan proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu
penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Persediaan bahan baku/bahan mentahPersediaan Bagian produk/komponen
yang dibeliPersediaan bahan-bahan pembantu Persediaan barang-barang setengah
jadi/barang dalam proses Persediaan barang
jadi
JENIS-JENIS PERSEDIAAN
PRODUKSI
Menghendaki tingkat
persediaan yg besar
PEMBELIAN
Menghendaki tingkat
persediaan yg besar
PEMASARAN
Menghendaki tingkat
persediaan yg rendah
KEUANGAN
Menghendaki tingkat
persediaan yg rendah
PERUSAHAAN
• Adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa bergantung pada supplier.
Fungsi decoupling
• Mempertimbangkan penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.
Fungsi economic lot sizing
• Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman. Dengan mempertimbangkan peramalan permintaan melalui data masa lalu untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan atau fluktuasi harga.
Fungsi antisipasi
FUNGSI PERSEDIAAN
Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan
Menghilangkan resiko dari material yang dipesan berkualitas tidak baik sehingga harus dikembalikan.
Untuk mengantisipasi bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada di pasaran
Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi.
Mencapai penggunaan mesin yang optimal
PERANAN PERSEDIAAN
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persediaan
Untuk melangsungkan usahanya dengan lancar maka kebanyakan perusahaan merasakan perlunya mempunyai persediaan. Besar kecilnya persediaan yang dimiliki perusahaan ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain:
1. Volume yang dibutuhkan untuk melindungi jalannya perusahaan terhadap gangguan kehabisan yang akan dapat menghambat atau mengganggu jalannya proses produksi2. Volume produksi yang direncanakan, yang sangat
tergantung pada volume penjualan yang direncanakan.3. Besarnya pembelian bahan baku setiap kali pembelian
untuk mendapatkan biaya pembelian yang minimal.4. Estimasi tentang fluktuasi harga bahan yang
bersangkutan di waktu-waktu yang akan datang.
5. Peraturan-peraturan pemerintah yang menyangkut persediaan bahan.
6. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak atau turun kualitasnya.7. Biaya penyimpanan dan resiko
penyimpanan di gudang
Biaya Pemesanan (ordering Cost, Procurement Costs) : Biaya yg dikeluarkan sehubungan dengan
kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari pemesanan sampai tersedia
barang di gudang.Biaya administrasi & Penempatan Order
Biaya Pemilihan Vendor atau Pemasok
Biaya Pengangkutan & Bongkar Muat
Biaya Penerimaan & Pemeriksaan Barang
BIAYA-BIAYA DALAM PERSEDIAAN
Kalo Perusahaan
memproduksi psd sendiri spt : Mesin,
Peralatan atau proses
manufaktur lain dari suatu
rencana produksi,
maka biaya ini disebut
Set-up Costs
• Biasanya bersifat variabel terhadap frekuensi pesanan
• Total biaya pemesanan
–TOC = F. ( S / Q )
Keterangan :Q = kuantitas pesananS = Penjualan tahunanF = Biaya tetap
Biaya Penyimpanan (Carriying Costs, holding Costs) meliputi :
Biaya sewa gudang
Biaya administrasi pergudangan
Biaya Gaji Pelaksana pergudangan
Biaya listrik
Biaya asuransi dan penyusutan barang selama dlm penyimpanan
• Biasanya bersifat variabel terhadap jumlah inventori yang dibeli
• Total biaya penyimpanan :
–TCC = C. P. A • Persediaan rata-rata
– Averrage = Q / 2
= ( S / N ) / 2 Keterangan :Q = kuantitas pesananS = Penjualan tahunanN = Frekwensi pemesanan C = Biaya penyimpananP = Harga beli per unit
Total Biaya Persediaan • TIC = TCC + TOC
atau • TIC = C. P. ( Q / 2 ) + F. ( S / Q)Keterangan :Q = kuantitas pesananS = Penjualan tahunanF = Biaya tetapC = Biaya penyimpananP = Harga beli per unit
MODEL-MODEL PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Persediaan dibedakan berdasarkan nilai investasi/nilai persediaan yang terpakai dalam satu periode.Nilai persediaan yang dimaksud adalah volume persediaan yg disebut “Volume tahunan Rupiah”
KLASIFIKASI ABC
Kriteria masing-masing kelas dalam metode ini adalah sbb :
Kelas A : Persediaan memiliki nilai volume
tahunan rupiah yg tinggi mewakili 70 % dari total
nilai persediaan.
Kelas B : Persediaan dg nilai volume tahunan rupiah yg menengah
mewakili 20 % dari total nilai persediaan tahunan.
Kelas C : Barang yg nilai volume tahunan rupiahnya rendah, yg mewakili 10 % dari total nilai persediaan.
Kasus 1 :
Suatu perusahaan dlm proses produksinya menggunakan 10 item bahan baku. Kebutuhan persediaan selama satu tahun dan harga bahan baku per unit seperti dalam tabel berikut :
Item Kebutuhan (unit/tahun) Harga (rupiah/unit)
123456789
10
8003000600800
100024001800780780
1000
600100
2200550
1500250
25001500
12200200
analisa :
Item Volume tahunan
(Unit)
Harga per unit(rupiah)
Volume tahunan(ribu Rp)
Nilai Kumulatif(Ribu Rp)
Nilai Kumulatif
(%)
Kelas
1 800 600 480
2 3000 100 300
3 600 2200 1320
4 800 550 440
5 1000 1500 1500
6 2400 250 600
7 1800 2500 4500
8 780 1500 1170
9 780 12200 9516
10 1000 200 200
analisa :
Item Volume tahunan
(Unit)
Harga per unit(rupiah)
Volume tahunan(ribu Rp)
Nilai Kumulatif
(%)
Kelas
9 780 12200 9516
7 1800 2500 4500
5 1000 1500 1500
3 600 2200 1320
8 780 1500 1170
6 2400 250 600
1 800 600 480
4 800 550 440
2 3000 100 300
10 1000 200 200
analisa :Item Volume
tahunan(Unit)
Harga per unit(rupiah)
Volume tahunan(ribu Rp)
Nilai Kumulatif(Ribu Rp)
9 780 12200 9516 9516
7 1800 2500 4500 14016
5 1000 1500 1500 15516
3 600 2200 1320 16836
8 780 1500 1170 18006
6 2400 250 600 18606
1 800 600 480 19086
4 800 550 440 19526
2 3000 100 300 19826
10 1000 200 200 20026
analisa :
Item Volume tahunan
(Unit)
Harga per unit
(rupiah)
Volume tahunan(ribu Rp)
Nilai Kumulatif(Ribu Rp)
Nilai Kumulatif
(%)
Kelas
9 780 12200 9516 9516 47,5
7 1800 2500 4500 14016 70,0
5 1000 1500 1500 15516 77,5
3 600 2200 1320 16836 84,1
8 780 1500 1170 18006 89,9
6 2400 250 600 18606 92,9
1 800 600 480 19086 95,3
4 800 550 440 19526 97,5
2 3000 100 300 19826 99,0
10 1000 200 200 20026 100,0
Hasil analisa 1:
Item Volume tahunan
(Unit)
Harga per unit
(rupiah)
Volume tahunan(ribu Rp)
Nilai Kumulatif(Ribu Rp)
Nilai Kumulatif
(%)
Kelas
9 780 12200 9516 9516 47,5 A
7 1800 2500 4500 14016 70,0 A
5 1000 1500 1500 15516 77,5 B
3 600 2200 1320 16836 84,1 B
8 780 1500 1170 18006 89,9 B
6 2400 250 600 18606 92,9 C
1 800 600 480 19086 95,3 C
4 800 550 440 19526 97,5 C
2 3000 100 300 19826 99,0 C
10 1000 200 200 20026 100,0 C
Tugas 1 :
Suatu perusahaan dlm proses produksinya menggunakan 8 item bahan baku. Kebutuhan persediaan selama satu tahun dan harga bahan baku per unit seperti dalam tabel berikut :
Item Kebutuhan (unit/tahun) Harga (rupiah/unit)
12345678
802401709003007065
280
600100
2200550
1500250
25001500
Tugas 2 :
Item Kebutuhan (unit/tahun) Harga (rupiah/unit)
123456789
101112
20384210405570302540
10098
1000300
15009000800
155030025010090
4501800
• TUGAS LATIHAN
1. Pusat perbelanjaan Sentani Square City (SSC) membuka cabang baru di Koya Barat. Terdapat banyak sekali barang yang harus disediakan untuk menjaga permintaan konsumen seperti dlm tabel berikut. Saudara diminta untuk menentukan klasifikasi barang yang harus mendapatkan perhatian utama.
Barang Permintaan/tahun (unit) Harga per unit( ribuan rupiah)
ABCDEFGHIJ
500040001500300
200015001000500600
2800
102545
100080104025
60025
PERTEMUAN BERIKUTNYA ECONOMIC ORDERING QUANTITY
• Model EOQ (Economic Ordering Quantity) adalah Suatu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan paling optimal.
• Optimal : paling efisien : biaya paling rendah
KUANTITAS PESANAN EKONOMIS ( E O Q)
Ordering Cost
Holding Cost
Biaya total palin
g renda
h
ASUMSI pada EOQ
Barang yg dipesan & disimpan hanya satu macam.
Kebutuhan/permintaan barang diketahui & konstan.
Biaya pemesanan & biaya penyimpanan diketahui dan konstan.
Harga barang tetap & tidak tergantung dari jumlah yg dibeli.
Waktu tenggang (lead time) diketahui dan konstan.
Contoh Kasus • PT. Feminim merupakan suatu perusahaan yg
memproduksi tas wanita. Perusahaan ini memerlukan suatu komponen material sebanyak 12.000 unit selama satu tahun. Biaya pemesanan komponen itu Rp. 50.000 utk setiap kali pemesanan, tidak tergantung dari jumlah komponen yg dipesan. Biaya penyimpanan (per unit/tahun) sebesar 10 % dari nilai persediaan. Harga komponen Rp. 3.000 per unit.
Tentukan jumlah pesanan yg paling ekonomis (EOQ) yg memberikan biaya total persediaan rendah.
Frekuensi Pesanan (Kali)
Jumlah Pesanan (Unit)
Psd Rata-rata (Unit)
Biaya pemesanan (Rp)
Biaya penyimpanan (Rp)
Biaya Total (Rp)
1 12,000 6,000 50,000 1,800,000 1,850,000
2 6,000 3,000 100,000 900,000 1,000,000
3 4,000 2,000 150,000 600,000 750,000
4 3,000 1,500 200,000 450,000 650,000
5 2,400 1,200 250,000 360,000 610,000
6 2,000 1,000 300,000 300,000 600,000
7 1,714 857 350,000 257,100 607,100
8 1,500 750 400,000 225,000 625,000
• Grafik
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
1600000
1800000
2000000
1 2 3 4 5 6 7 8
Biaya pemesanan (Rp)
Biaya penyimpanan (Rp)
Biaya Total (Rp)
Kasus II • PT. Murti Autoparts merupakan suatu perusahaan
yg memproduksi komponen kendaraan bermotor. Perusahaan ini memerlukan material komponen sebanyak 30.000 unit selama satu tahun. Biaya pemesanan komponen itu Rp. 70.000 utk setiap kali pemesanan, tidak tergantung dari jumlah komponen yg dipesan. Biaya penyimpanan (per unit/tahun) sebesar 10 % dari nilai persediaan. Harga komponen Rp. 4.000 per unit.
Tentukan jumlah pesanan yg paling ekonomis (EOQ).
Tabel Simulasi :Frekuensi Pesanan (Unit)
Jumlah Pesanan / Q (Unit)
Persediaan Rata-rata /(Unit)
Biaya Persediaan (Rp)
Biaya Penyimpanan (Rp)
Total Biaya (Rp)
1 30000 15000 70.000 6.000.000 6.070.000
2 15000 7500 140.000 3.000.000 3.140.000
3
4
5
2
Q
Analisa dg FORMULA :• D = Jumlah kebutuhan barang
(unit/tahun)• S = TOC = By pemesanan /
Ordering Cost (rupiah/pesanan)• c = By penyimpanan (% thd
nilai barang)• H = TCC = c x P = biaya
penyimpanan (rupiah/unit/tahun)• Q = jumlah pemesanan
(unit/pesanan)• F = frekuensi pemesanan• T = jarak waktu antar pesanan
(tahun, hari)• TC / TIC = biaya total persediaan
(rupiah/tahun)
H
DSQ
2*
EOQ dengan RUMUS :
*Q
D * F
*F
kerja hari *T
• Grafik
Q
Q/2
0
Jumlah Persediaan (unit)
Tingkat persediaan
Rata-rata persediaan
Waktu
unitQ 000.2* 300)000.50)(000.12)(2(
• EOQ dpt dihitung :
• Frekuensi Pesanan :
• Jika 1 tahun = 365 hari, maka jangka waktu antar tiap pesanan
unitQ 2000* 300)50000)(12000)(2(
tahunkaliF QD /6* 2000
12000*
hariT pesananFrekuensi
tahunperjahari61* 6
365ker
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN PERSEDIAAN
Teori tradisional
Teori EOQ
Teori MRP
Teori MRP II
Teori ERP
JIT
TEORI TRADISIONAL
Memaksimalkan laba mensyaratkan perlunya meminimalkan biaya yang
berkaitan dengan persediaan
Meminimalkan biaya pemesanan = menyimpan & memproduksi barang
dalam jumlah yang besarMemininalkan biaya penyimpanan = memesan dalam jumlah kecil =
intensitas pemesanan akan semakin sering dan meningkatkan biaya
pemesanan Keseimbangan antara kedua hal ini membuat perusahaan menerapkan
kebijakan yg efektif dalam hal menyimpan persediaan
EOQ dengan Safety Stock
• Jika perusahaan menetapkan jumlah minimum persediaan yang harus ada digudang (Safety Stock) maka jumlah barang yang ada di gudang:
• Setiap kali jumlah persediaan mencapai Safety Stock maka perusahaan harus segera membeli sebesar EOQ
• Persediaan digudang tidak pernah mencapai nol
= EOQ + Safety Stock
SAFETY STOCK :Safety Stock/Iron Stock yaitu persediaan minimal yang harus ada
untuk menjamin kelancaran proses produksi akibat adanya kemungkinan kekurangan persediaan (out of stock).
Adanya Safety stock/Iron Stock bahkan security stock sebagai sumber inefisiensi. Oleh karena itu sebisa mungkin persediaan minimal jumlahnya harus ditekan (seminimal mungkin)
Out of Stock bisa terjadi karena beberapa hal :1. Penggunaan bahan dasar di dalam proses produksi yang
lebih besar dari pada yang diperkirakan sebelumnya.2. Pesanan/pembelian bahan dasar tidak dapat tepat datang
pada waktunya (atau lead time tidak terpenuhi/tidak tepat)
Reorder Point (ROP)
Reorder point adalah titik yang menunjukkan jumlah barang yang harus ada di gudang, sewaktu perusahaan harus mengadakan pemesanan lagi, sehingga penerimaan material yang dipesan itu tepat waktu dimana persediaan diatas safety stock sama dengan nol
Safety stock adalah batas pengaman persediaan yang harus ada dalam gudang untuk menjaga kontinuitas produksi.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besarnya Reorder point adalah :1. Penggunaan selama tenggang waktu mendapatkan barang (procurement lead time).2. Besarnya safety stock.
Reorder Point (ROP)
Reorder point =
safety stock + penggunaan selama
lead ti
me
Reorder
point =
Prosestase tertentu
dr. SafetyStock +
Kebutuhan
Lead Time
Lead Time =
Penggunaan
bahan
baku
selama
tenggang waktu mendapatkan barang
.
TEORI MRP I
MRP merupakan metode perencanaan dan penjadwalan pesanan dan inventory untuk
memperoleh material yang tepat dari sumber yang tepat, untuk penempatan yang tepat, dan
pada waktu yang tepat.
KOMPONEN MRP• Perencanaan dalam skala total bersifat
jangka panjang yang kemudian dalam pelaksanaan nya dibuat secara lebih terperinci untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.
Jadwal Produksi Induk (Master Production
Scheduling)
• Daftar komponen, data lengkap mengenai bahan baku, dan urutan proses produksi yang diperlukan untuk membuat atau merakit satu unit produk.
Struktur Produk (Bill Of Material / BOM)
• Catatan tentang persediaan komponen digudang yang sudah dipesan. Catatan ini harus salalu uptu date atas transaksi-transaksi yang terjadi seperti penerimaan, pengeluaran, produk gagal, produk rusak, produk kadaluarsa untuk menghindadi kesalahan dalam pemrosesan.
Catatan Daftar Persediaan (Inventory
Records File)
45
Contoh BOM
Daun Meja
Kaki
Palang PanjangPalang Pendek
46
Struktur Produk / Bill of MaterialMeja
Kaki(4)
Palang Panjang(2)
Palang Pendek(2)
Daun Meja(1)
Rakitan Kaki (1)
TEORI MRP II
• MRP berevolusi menjadi MRP II (Manufacturing Resources Planning, yang melingkupi faktor tambahan seperti perencanaan jangka panjang, master schedulling, rough cut capacity planning dan shoop floor control. MRP I telah memasukan unsur pengawasan dan pelaporan. Setelah MRP I perusahaan menyadari bahwa banyak hal yang harus dipadukan antara lain keuangan, peramalan, sales order, analisa penjualan, distribusi, quality control serta sistem pelaporan dan pengawasan lebih lanjut.
•MRP II - Berdasarkan MRP - Metode terkomputerisasi untuk perencanaan simultan terhadap semua sumber daya dalam sebuah perusahaan, meliputi financials, manufacturing dan manajemen distribusi.
ENTERPRISES RESOURCES PLANNING (ERP)
Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik,
distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti
bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
Keuntungan penggunaan ERP• Integrasi data keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik
• Standarisasi Proses Operasi
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk
• Standarisasi Data dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda
• Keuntungan yg bisa diukur
Penurunan inventori, Penurunan tenaga kerja secara total, Peningkatan service level, Peningkatan kontrol keuangan, penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi
*• Persediaan diperoleh dan
dimasukkan dalam produksi tepat pada saat dibutuhkan.
* • Tidak ada persediaan mengendap digudang
*
• Hal yang dibutuhkan:• 1. Sistem informasi persediaan
dan produksi yang tepat• 2. Pembelian dengan efisiensi
tinggi• 3. Pemasok yang dapat
diandalkan• 4. Pengelolaan yang efisien
JUST IN TIME (JIT)
SILAHKAN BERTANYA