ringkasan mo

22
Rangkuman Manajemen Operasi CHAPTER 3 CPM PERT TENTANG MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek meliputi tiga fase, yaitu: 1. Planning (perencanaan): Fase ini meliputi mengatur tujuan, menentukan proyek, dan pengorganisasian tim. 2. Scheduling (penjadwalan): fase ini menghubungkan antara orang, uang dan persediaan dengan kegiatan atau aktifitas yang spesifik dan berhubungan antar satu sama lain. 3. Controlling (pengontrolan): Di sini perusahaan memonitor sumber daya, biaya, kualitas dan anggaran. Di sini juga merevisi atau mengganti rencana dan menggeser sumber daya dalam menghadapi waktu dan permintaan biaya. Project Planning (Perencanaan Proyek) Project organization (pengorganisasian proyek): suatu pengorganisasian yang dibentuk untuk menjamin bahwa program (proyek) menerima manajemen dan perhatian yang baik. Project organization bekerja dengan baik ketika: 1. Pekerjaan dapat ditentukan dengan suatu tujuan dan deadline yang spesifik. 2. Pekerjaannya adalah suatu yang unik dan agak tidak familiar pada organisasi yang ada. 3. Pekerjaan terdiri dari tugas-tugas yang saling berkaitan secara kompleks dan membutuhkan kemampuan yang terspesialisasi. 4. Proyeknya bersifat sementara tetapi genting bagi organisasi. 5. Proyeknya memotong jalur lintas garis-garis organisasi MANAJER PROYEK Manajer proyek memiliki tanggung jawab untuk menjamin bahwa: 1. Semua kegiatan yang dibutuhkan terselesaikan dalam urutan dan waktu yang baik 2. Proyek ada dengan suatu anggaran di dalamnya. 3. Proyek mencapai tujuan kualitasnya. 4. Orang-orang yang ditugaskan dalam proyek menerima motovasi arahan dan informasi yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan mereka. WORK BREAKDOWN STRUCTURE - WBS- (STRUKTUR PERINCIAN PEKERJAAN) Ayu Ariandini - 1106022036 Manajemen

Upload: srihannaraisa8946

Post on 28-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mooo

TRANSCRIPT

Rangkuman Manajemen Operasi

CHAPTER 3 CPM PERT

TENTANG MANAJEMEN PROYEK

Manajemen proyek meliputi tiga fase, yaitu:1. Planning (perencanaan): Fase ini meliputi mengatur tujuan, menentukan proyek, dan

pengorganisasian tim.2. Scheduling (penjadwalan): fase ini menghubungkan antara orang, uang dan persediaan

dengan kegiatan atau aktifitas yang spesifik dan berhubungan antar satu sama lain.3. Controlling (pengontrolan): Di sini perusahaan memonitor sumber daya, biaya, kualitas dan

anggaran. Di sini juga merevisi atau mengganti rencana dan menggeser sumber daya dalam menghadapi waktu dan permintaan biaya.

Project Planning (Perencanaan Proyek) Project organization (pengorganisasian proyek): suatu pengorganisasian yang dibentuk untuk

menjamin bahwa program (proyek) menerima manajemen dan perhatian yang baik. Project organization bekerja dengan baik ketika:

1. Pekerjaan dapat ditentukan dengan suatu tujuan dan deadline yang spesifik.2. Pekerjaannya adalah suatu yang unik dan agak tidak familiar pada organisasi yang ada.3. Pekerjaan terdiri dari tugas-tugas yang saling berkaitan secara kompleks dan

membutuhkan kemampuan yang terspesialisasi.4. Proyeknya bersifat sementara tetapi genting bagi organisasi.5. Proyeknya memotong jalur lintas garis-garis organisasi

MANAJER PROYEK Manajer proyek memiliki tanggung jawab untuk menjamin bahwa:

1. Semua kegiatan yang dibutuhkan terselesaikan dalam urutan dan waktu yang baik2. Proyek ada dengan suatu anggaran di dalamnya.3. Proyek mencapai tujuan kualitasnya.4. Orang-orang yang ditugaskan dalam proyek menerima motovasi arahan dan

informasi yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan mereka. WORK BREAKDOWN STRUCTURE - WBS- (STRUKTUR PERINCIAN PEKERJAAN)

Work Breakdown Structure (WBS): Suatu deskripsi hierarkis dari suatu proyek yang dibuat menjadi komponen-komponen yang lebih detil.

WBS menentukan suatu proyek dengan membaginya ke dalam subkomponen utamanya, yang kemudian dibagi menjadi komponen-komponen yang lebih detil, dan akhirnya menjadi satu set aktivitas dan biaya-biaya yang berkaitan.

WBS biasanya berkurang dalam ukurannya dari atas ke bawah seperti di bawah ini:

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Proyek

Tugas utama dalam suatu proyek

Sub-tugas dalam tugas utama

Aktivitas (atau paket pekerjaan) untuk diselesaikan

Rangkuman Manajemen Operasi

Project Scheduling (Penjadwalan Proyek) Penjadwalan proyek termasuk mengurutkan dan mengalokasikan waktu ke semua aktivitas

proyek. Dalam tahap ini manajer menentukan: seberapa lama masing-masing aktivitas akan dilakukan dan menghitung berapa banyak orang dan material yang akan dibutuhkan pada masing-masing tahap produksi.

Salah satu pendekatan penjadwalan proyek yang populer adalah “Gantt Chart” Gantt Chart: bentuk pendekatan dengan biaya-rendah yang bertujuan untuk membantu

manajer untuk menjamin bahwa (1) aktivitas direncanakan, (2) order of performance didokumentasikan, (3) perkiraan waktu aktivitas dicatat, dan (4) Waktu proyek keseluruhan dibentuk.

Tujuan penjadwalan proyek:1. Menunjukan hubungan dari masing-masing aktivitas ke aktivitas lain dan ke keseluruhan

proyek.2. Mengidentifikasi aktivitas yang lebih diutamakan (precedence) di antara aktivitas yang

lain.3. Mendorong untuk mengatur realistis waktu dan perkiraan biaya untuk masing-masing

aktivitas.4. Membantu untuk memberdayakan manusia, uang, dan sumber daya material dengan

lebih baik dengan mengidentifikasikan critical bottlenecks dalam suatu proyek.

Project Controlling (Pengontrolan Proyek) Project controlling meliputi pemonitoran lebih dekat lagi dari sumber daya, biaya, kualitas,

dan anggaran. Kontrol juga bermakna untuk menggunakan suatu putaran/siklus timbal balik untuk merevisi

rencana proyek dan untuk memiliki suatu kemampuan untuk menggeser sumber daya ke arah di mana mereka paling dibutuhkan.

Laporan dan grafik PERT/CPM terkomputerisasi kini sudah tersedia secara luas di komputer personal. Beberapanya yang populer adalah Primavera, MacProject, Pertmaster, VisiSchedule, Time Line, Microsoft Project.

Program-program ini memproduksi berbagai laporan, meliputi:1. Rincian detil biaya untuk masing-masing tugas2. Kurva total program pegawai3. Tabel distribusi biaya4. Rangkuman fungsional biaya dan waktu.5. Prediksi bahan baku dan pengeluaran6. Laporan variances7. Laporan analisis waktu8. Laporan status pekerjaan.

TEKNIK MANAJEMEN PROYEK: PERT & CM

Program Evaluation and Reiew Technique (PERT) dan Critical Path Method (CPM) adalah program yang dapat membantu manajer untuk menjadwal, memonitor, dan mengontrol proyek yang besar dan kompleks.

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

PERT: Suatu teknik manajemen proyek yang menggunakan tiga perkiraan waktu untuk masing-masing aktivitas.

CPM: Suatu teknik manajemen proyek yang menggunakan hanya satu faktor waktu untuk setiap aktivitas.

Framework dari PERT dan CPM Enam langkah dasar PERT dan CPM:

1. Menentukan proyek dan menyiapkan WBS (Work Breakdown Structure)2. Mengembangkan hubungan antar-aktivitas. Menentukan aktivitas mana yang harus

diutamakan dan aktivitas mana yang harus mengikuti aktivitas lainnya.3. Menggambar jaringan yang menghubungkan semua aktivitas.4. Mengalokasikan waktu dan atau memperkirakan biaya untuk masing-masing

aktivitas.5. Menghitung alur waktu terlama di jaringan tersebut. Ini disebut dengan Critical

Path6. Menggunakan jaringan untuk membantu merencanakan, menjadwal, memonitor,

dan mengontrol proyek, Langkah kelima (membuat critical path), adalah bagian utama dari pengontrolan suatu

proyek. Aktivitas pada critical path yang merepresentasikan tugas-tugas dapat menunda proyek secara keseluruhan kalau critical path tidak diselesaikan tepat waktu.

Teknik yang digunakan dari PERT dan CPM sangat sama. Perbedaan yang utama antara keduanya adalah: PERT menggunakan tiga perkiraan waktu untuk masing-masing aktivitas. Perkiraan waktu ini digunakan untuk menghitung values dan standard deviations yang diekspektasikan untuk suatu aktivitas. Sedangkan CPM membuat asumsi bahwa waktu aktivitas diketahui dengan kepastian oleh karena itu membutuhkan hanya satu fator waktu untuk masing-masing aktivitas.

PERT dan CPM sangat penting karena PERT dan CPM dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:1. Kapan proyek secara keseluruhan dapat terselesaikan?2. Aktivitas atau tugas apa yang genting? (aktivitas yang akan menunda proyek secara

keseluruhan jika aktivitas tersebut terlambat)3. Aktivitas mana yang tidak genting? (aktivitas yang dapat berjalan terlambat tanpa

menunda penyelesaian proyek secara keseluruhan)4. Apa kemungkinannya bahwa proyek tersebut akan diselesaikan dengan tanggal

yang spesifik?5. Dalam beberapa tanggal, apakah proyek tersebut sesuai jadwal, lebih lambat

dibandingkan dengan jadwal, lebih dulu dibandingkan dengan jadwal?6. Dalam waktu yang diberikan, apakah dana yang dihabiskan sama dengan/lebih

sedikit/ lebih banyak dari yang dianggarkan?7. Apakah sumber daya yang tersedia cukup untuk menyelesaikan proyek tepat

waktu?8. Kalau proyek diselesaikan dengan waktu yang lebih pendek, Cara apa yang terbaik

untuk mencapai goal (tujuan) dengan biaya yang paling sedikit? Network Diagrams & Approeaches

Langkah pertama dalam jaringan PERT dan CPM adalah untuk membagi proyek secara keseluruhan menjadi aktivitas-aktivitas yang signifikan berdasarkan dengan WBS

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

Ada dua pendekatan yang dapat dipakai untuk menggambar jaringan proyek: Activity on node (AON) & activity on arrow (AOA). AON: suatu diagram jaringan dengan simpul-simpul yang menggambarkan aktivitass. AOA: suatu diagram jaringan dengan tanda panah yang menggambarkan aktivitas.

MENENTUKAN JADWAL PROYEK

Menentukan jadwal proyek adalah langkah setelah menggambar seluruh aktivitas beserta hubungan yang diutamakannya.

Critical Path Analysis akan membantu untuk menentukan jadwal proyek. Untuk mengetahui critical path, kita harus menghitung waktu awal dan waktu akhir untuk

masing-masing aktivitas. Ini dapat diketahui dari beberapa hal di bawah ini:1. Earliest start (ES): waktu paling awal kapan aktivitas dapat dimulai, dedngan

mengasumsikan semua predecessors sudah terselesaikan.2. Earliest Finish (EF): Waktu paling awal kapan aktivitas dapat diselesaikan3. Latest start (ES): Waktu paling terlambat kapan aktivitas dimulai sehingga tidak

menunda waktu penyelesaian dari keseluruhan proyek.4. Lstest finish (LF): Waktu paling terlambat untuk menyelesaikan aktivtas supaya tidak

menunda waktu penyelesaian dari keseluruhan proyek. ES dan EF ditentukan selama forward pass LS dan LF ditentukan selama backward pass

FORWARD PASS mulai dengan aktivitas pertama dalam suatu proyek

ES rule EF ruleSebelum aktivitas dimulai, semua immediate predecessors-nya harus diselesaikan- Kalau hanya ada satu immediate predecessors

ES = EF dari predecessors-nya-Kalau ada beberapa immediate predecessors

ES = maks (EF dari semua immediate predecessors-nya)

Waktu EF dari suatu aktivitas adalah jumlah dari ES dan waktu aktivitasnya

EF = ES + activity time

BACKWARD PASS mulai dengan aktivitas terakhir dalam suatu proyek

LS rule LF ruleLS suatu aktivitas adalah selisih dari LF dengan activity time

LF = LF - activity time

Sebelum aktivitas dimulai, semua immediate predecessors-nya harus diselesaikan- Kalau hanya ada satu immediate predecessors

LF = LS dari aktivitas yang segera mengikutinya-Kalau ada beberapa immediate predecessors

LF = min (LS dari semua aktivitas yang mengikutinya segera)

MENGHITUNG SLACK TIME dan MENENTUKAN CRITCAL PATH Setelah menghitung earliest dan latest time untuk semua aktivitas, waktunya kita

menghitung slack time dari masing-masing aktivitas. Slack lama waktu dari suatu aktivitas yang dapat ditunda tanpa menunda

keseluruhan proyek

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Slack = LS - ES Slack = LF - EF

Rangkuman Manajemen Operasi

atau

Aktivitas dengan zero slack critical activity TOTAL SLACK penundaan aktivitas yang menyebabkan tidak hanya aktivitas tersebut

yang kehilangan time slack-nya tetapi aktivitas lain juga kehilangan.

VARIABILITY IN ACTIVITY TIMES

Dalam menentukan semua earliest & latest time, kita mengadopsi pendekatan CPM dengan mengasumsikan semua activity time diketahui dan tetap secara konstan. Padahal dalam praktiknya, waktu penyelesaian suatu aktivitas tergantung pada berbagai macam faktor. Kita tidak dapat mengabaikan efek dari variabilitas dalam waktu aktivitas ini ketika menentukan jadwal suatu proyek. Namun untungnya, PERT menempatkan isu-isu ini.

PERKIRAAN TIGA WAKTU DALAM PERT PERT menggunakan kemungkinan distribusi berdasarkan tiga perkiraan untuk masing-

masing aktivitas seperti berikut ini:1. Optimistic time (a) = Waktu suatu aktivitas yang akan dipakai jika semuanya

berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Dalam memperkirakan nilai ini, seharusnya menggunakan kemungkinan yang kecil (katakan, 1/100) yang activity time ini akan ambil < a.

2. Pessimistic time(b) = Waktu suatu aktivitas yang akan dipakai dengan mengasumsikan suatu kondisi yang sangat tidak diinginkan terjadi (unfavorable condition). Dalam memperkirakan nilai ini juga seharusnya menggunakan kemungkinan yang kecil (katakan, 1/100) yang activity time akan ambil >b.

3. Most likely time (m) = perkiraan yang palking realistis dari waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.

Ketika menggunakan PERT, kita biasanya mengasumsikan bahwa perkiraan waktu mengikuti distribusi kemungkinan beta seperti pada gambar di bawah. Cara berikut digunakan untuk menghitung expected activity time

t = (a + 4m + b)/6 Untuk menghitung dispersion atau variance of conmpletion time, kita menggunakan

formula yang sama berdasarkan konsep statistika,

Variance = [(b-a)/6]3

PROBABILITY OF PROJECT COMPLETION (Kemungkinan Penyelesaian Proyek)

Variasi yang ada pada critical path dapat mempengaruhi waktu keseluruhan penyelesaian proyek. Yang mungkin juga dapat menunda waktu penyelsaian tersebut. Kejadian yang satu ini dapat membuat kekhawatiran bagi manajer. PERT menggunakan variance dari aktivitas critical path untuk membantu menentukan variance dari keseluruhan proyek. Project variance dihitung dengan menjumlahkan variances dari critical activities.

2p = project variance = (activities of activities on critical path)

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

Bagaimana bisa informasi ini dapat membantu menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan dari penyelesaian proyek tepat waktu? PERT membuat dua asumsi: (1) Total waktu penyelesaian proyek mengikuti suatu distribusi probabilitas normal, dan (2) activity times independen secara statistika.

MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK DENGAN

SUATU CONFIDENCE LEVEL

Due date = expected completion time + (Z x p)

Di mana, Z = probabilitas dari confidence level

TRADE OFF BIAYA-WAKTU dan PROJECT CRASHING

Ketika mengatur suatu proyek, ini hal yang biasa bagi para manajer proyek untuk menghadapi situasi-situasi: (1) Proyek sedang berada di belakang jadwal, dan (2) jadwal waktu penyelesaian proyek sudah dipindahkan lebih ke depan. Dalam kondisi seperti ini, beberapa atau semua aktivitas yang tersisa harus dipercepat (biasanya dengan menambahkan sumber daya) untuk menyelesaikan proyek dengan batas waktu yang diinginkan. Suatu proses dengan memendekkan waktu aktivitas dalam suatu jaringan untuk mengurangi waktu pada critical path sehingga total waktu penyelesaian berkurang disebut crashing

Manajer biasanya tertarik untuk mempercepat suatu proyek dengan tambahan biaya yang paling sedikit.

Crashing suatu proyek meliputi empat langkah-langkah berikut:

1. Hitung crash cost per minggu (atau periode waktu lainnya) untuk masing-masing aktivitas dalam suatu jaringan.

2. Dengan menggunakan activity times yang sekarang, temukan critical path dalam jaringan proyek tersebut.

3. Jika hanya ada satu critical path, pilih aktivitas pada critical path yang (a) masih dapat di-crash dan (b) memiliki crash cost per periode yang paling kecil. Jika ada lebih dari satu critical path, pilih satu aktivitas dari masing-masing critical path yang (a) masing-masing aktivitas yang dipilih masih dapat di-crash dan (b) memiliki total crash cost per periode dari semua aktivitas terpilih yang paling kecil.

4. Perbarui semua activity times. Kalau tanggal batas yang diinginkan dapat dicapai, berhentilah. Kalau tidak, kembali ke langkah kedua.

MENGUPAS TENTANG PERT DAN CPM

Manfaat menggunakan PERT dan CPM Kekurangan menggunakan PERT dan CPM

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Crash cost per period = (crash cost – normal cost)(normal time – crash time)

Rangkuman Manajemen Operasi

Berguna, khususnya untuk melakukan penjadwalan dan pengontrolan proyek besar.

Aktivitas proyek harus secara jelas ditentukan, dengan independen, dan stabil dalam hubungannya.

Konsep yang straightforward dan tidak kompleks secara matematis.

Hubungan presedensi harus dispesifikasikan dan dibuat jaringannya bersama-sama

Jaringan grafis membantu menyoroti hubungan antar aktivitas proyek

Perkiraan waktu mendorong terjadinya subjektifitas dan kecurangan oleh manajer yang takut akan bahaya sehingga menjadi overly optimistic

Analisis critical path dan slack time membantu menunjukan aktivitas yang butuh untuk dilihat lebih dekat

Near-critical path harus dimonitor dengan lebih dekat lagi karena ada danger yang melekat dari penempatan yang terdapat begitu banyak perhatian pada critical path

Dokumentasi dan grafik proyek dapat menyampaikan siapa yang bertanggung jawab untuk beberapa aktivitias Dapat diaplikasikan pada beberapa proyek yang luasBerguna dalam pemonitoran tidak hanya dalam penjadwalan tetapi juga dalam memonitor biaya dengan baik

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

CHAPTER 5 PRODUCT DESIGN

Product Decision

Tujuan dari keputusan produk adalah untuk mengembangkan dan menerapkan strategi produk yang memenuhi tuntutan pasar dengan keunggulan kompetitif

Product Strategy Option

Differentiation

Low-cost

Rapid Response

Product Life Cycle

New Product Opportunities

1. Understanding the customer

2. Economic change

3. Sociological and demographic change

4. Technological change

5. Political/legal change

6. Market practice, professional standards, suppliers, distributors

Product Development

Robust design

Produk ini dirancang sehingga variasi kecil dalam produksi atau perakitan tidak mempengaruhi produk. Biasanya menghasilkan biaya yang rendah dan kualitas yang lebih baik.

Modular design

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

- Produk yang dirancang dengan mudah tersegmentasi komponen

- Menambah fleksibilitas untuk produksi dan pemasaran

- Peningkatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

Computer-aided design (CAD)

- Menggunakan komputer untuk desain produk dan mempersiapkan dokumentasi teknik

- Siklus pengembangan yang lebih pendek, meningkatkan akurasi, biaya rendah

- Informasi dan desain dapat digunakan di seluruh dunia

Computer-aided manufacturing (CAM)

Memanfaatkan komputer khusus dan program untuk kontrol manufaktur peralatan

Benefits :

1. Product quality2. Shorter design time3. Production cost reductions4. Database availability5. New range of capabilities

Virtual reality technology

- Teknologi komputer yang digunakan untuk mengembangkan model yang interaktif, 3-D produk dari data CAD dasar

- Memungkinkan orang untuk 'melihat' desain selesai sebelum model fisik dibangun

- Sangat efektif dalam skala besar desain seperti tata letak pabrik

Value analysis

- Berfokus pada desain perbaikan selama produksi

- Mencari perbaikan yang mengarah ke produk yang lebih baik atau produk yang dapat diproduksi lebih ekonomis dengan dampak lingkungan yang kurang

Environmentally friendly design

- Mungkin untuk meningkatkan produktivitas dan menyampaikan barang dan jasa secara bertanggung jawab lingkungan dan etika

- Di OM, keberlanjutan berarti stabilitas ekologi

- Konservasi dan pembaruan sumber daya melalui siklus hidup seluruh produk

Service Design

Layanan ini biasanya mencakup langsung interaksi dengan pelanggan :

o Peningkatan kesempatan untuk kustomisasi

o Penurunan produktivitas

Biaya dan kualitas masih ditentukan pada tahap desain

o Penundaan kustomisasi o Modularisasi o Mengurangi interaksi pelanggan, seringkali melalui otomatisasi

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

CHAPTER 9 LAYOUT DECISIONS

Strategic Importance of Layout Decisions

Tujuan dari layout strategy adalah untuk membangun sebuah layout yang efektif dan efisien yang dapat mempertemukan kebutuhan kompetitif bagi perusahaan.

Types of Layout

Office Layout

membutuhkan kelompok pekerja-pekerja, peralatan mereka, dan jarak untuk menyediakan kenyamanan, keamanan, dan perpindahan informasi

Retail Layout

berdasarkan pada ide yang merupakan variasi penjualan dan profitabilitas yang secara langsung dengan perhatian/sorotan konsumen pada produk. Tujuan dalam retail layout ini adalah memaksimalkan profit per meter jarak took.

Servicescape lingkup fisik dimana sebuah servis ditempatkan dan bagaimana mereka memperngaruhi pelanggan dan karyawan. Elemen-elemen servicescape :

- Ambient condition background characteristic

- Spatial layout and functionality customer circulation path planning, aisle characteristic

- Signs, symbols, and artifacts desain bangunan yang mengangkat social

Warehousing and Storage Layout

Tujuannya adalah untuk mencari pilihan optimum antara handling cost dan associated costs dengan jarak gudang. Modern warehouse management : Automated Storage and Retrieval Systems (ASRSs)

Cross Docking menghindari penempatan material dalam gudang dengan memproses mereka hingga diterima untuk pengiriman.

Random Stocking digunakan dalam pergudangan untuk melokasikan stok dimanapun ada lokasi terbuka.

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

Customizing pergudangan untuk menambah nilai sebuah produk melalui modifikasi komponen, repair, label, dan packaging.

Fixed-Position Layout

Tersusun dari tiga factor :

1. Jarak(ruang) terbatas pada virtually all sites

2. Tingkat yang berbeda, berarti material berbeda, oleh karena itu item-item yang berbeda menjadi penting sebagai kekuatan projek

3. Volume material ayng dibutuhkan dinamis

Process-Oriented Layout

Dapat secara simultan pelihara variasi produk dan jasa yang luas. Keuntungan dari layout ini adalah penempatan alat-alat dan pekerja yang fleksibel.

Contoh proses layout pada ruang darurat :

Work Cells

Keuntungan :

1. Mengurangi work-in-process inventory

2. Lantai ruangan yang lebih sedikit

3. Mengurangi bahan baku dan perseddiaan akhir

4. Mempertinggi keinginan partisipasi karyawan

5. Meningkatkan kegunaan alat dan mesin

6. Mengurangi investasi pada mesin dan alat

Requirements :

- Mengidentifikasi kelompok produk

Staffing and balancing :

Focused Work Center dan Focused Factory :

Repetitive and Product-Oriented Layout

Asumsi:

- Volume ditambah untuk kegunaan alat yang baik

- Produk yang diminta cukup stabil

- Produk distandarisasi oleh siklusnya

- Persediaan bahan baku dan komponen ditambah dan berkualitas sama

Ada dua tipe :

1. Fabrication Line

2. Assembly Line

Keuntungan Kerugian

Variabel cost per unit rendah, karena volume tinggi, Volume yang dibutuhkan tinggi,

Biaya pemeliharaan material rendah,

Mengurangi persediaan dalam proses,

Pekerjaan pada satu titik terhenti akan berpengaruh pada semua operasi,

Pelatihan dan supervise lebih mudah, Kurangnya fleksibilitas ketika menangani produk

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

Rapid troughput.

yang bervariasi.

CHAPTER 11 MANAGING THE SUPPLY CHAIN

PENTINGNYA STRATEGI SUPPLY CHAIN

Supply-chain Management aktivitas memperoleh bahan atau jasa, mentransformasinya ke dalam barang setengah jadi, dan mengirimnya melalui system distribusi. Tujuan membangun rantai pemasok adalah focus pada memaksimalkan nilai pada konsumen. Supply-chain management termasuk menentukan :

- Transportation vendors- Credit and cash transfer- Suppliers- Distributors- Accounts payable and receivable- Warehousing and inventory- Sharing customer, forecasting, and production information

RISIKO SUPPLY CHAIN

Semakin bergantung pada supply chain, semakin banyak risiko yang akan dihadapi. Terlebih lagi jika jumlah supplier lebih sedikit, maka akan meningkatkan ketergantungan pada supplier itu. Risiko yang biasa dihadapi dalam supply-chain ini antara lain :

- risiko kualitas dan kepercayaan kepada vendor, serta - risiko politik dan mata uang

Dalam mengurangi risiko ini, manajemen harus mengurangi dan mengatasi gangguan pada :

1. Proses (komponen dan bahan baku tersedia, kualitas, dan logistic2. Kontrol (manajemen metrics dan kemampuan menjaga komunikasi untuk transaksi

keuangan, design produk, dan jadwal logistic)3. Lingkungan (tariff, perlindungan, bencana alam, fluktuasi mata uang, dan isu plitik)

ETHICS AND SUSTAINABILITY

Ada tiga aspek etika di dalam supply-chain :

1. Personal Ethic standar dan prinsip manajemen pemasok2. Ethics within the supply chain membangun standar untuk pemasok-pemasok dalam

performa etika pada supply chain3. Etchical behavior regarding the environment merupakan kebutuhan dalam

mengevaluasi dampak lingkungan sekitar dari bahan baku, proses produksi, hingga pembuangan akhir.

SUPPLY CHAIN ECONOMICS

Supply chain menyediakan peluang utama untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kontibusi margin. Berikut adalah cara yang dapat meningkatkan nilai ekonomis supply chain :

Make-or-Buy decision sebuah pilihan antara memproduksi komponen atau jasa di dalam rumah sendiri atau membelinya dari sumber luar.

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

Outsourcing mentransfer aktivitas tradisional yang dimiliki pihak internal ke pemasok eksternal .

SUPPLY CHAIN STRATEGIES

1. Many Suppliers bernegosiasi dengan banyak pemasok dan memainkan satu pemasok melawan pemasok lain

2. Few Suppliers membangun hubungan partnership jangka panjang dengan sedikit pemasok

3. Vertical Integration membangun kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau sebenarnya membeli pemasok atau distributor. Contoh :

4. Joint Ventures perusahaan membentuk sebuah kolaborasi formal antara : proses produk baru dengan skill teknologi. Trik dalam hal ini adalah kerjasama tanpa menambah atau mengakui competitive advantage.

5. Keiretsu sebuah istilah Jepang yang menggambarkan supplier yang menjadi bagian dari koalisi perusahaan. Area pertengahan antara sedikit supplier dan vertical integration.

6. Virtual companies that use suppliers on an as needed basis perusahaan yang mengandalkan variasi hubungan pemasok untuk menyediakan jasa pada permintaan. Ini juga dikenal sebagai hollow corporation atau network companies.

MANAGING THE SUPPLY CHAIN

Kesuksesan dalam memanaje supply chain dimulai dengan Mutual Agreement of Goals, diikuti oleh Trust, dan dilanjutkan dengan Compatible Organizational Structures.

Mutual Agreement of Goals mengintegrasikan supply chain dengan membuat kontrak sebuah hubungan pembelian/penjualan.

Trust penting untuk efektifitas dan efisiensi supply chain

Compatible Organizational Structures menciptakan hubungan yang positif dan dapat menjadi keuntungan yang nyata dalam membangun supply chain.

E-PROCUREMENT

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

E-Procurement menggunakan internet untukmemfasilitasi pembelian. E-Procurement dapat mempercepat pembelian, mengurangi biaya, dan mengintegrasikan supply chain, serta mempertinggi competitive advantage organisasi. Cara melakukan pemesanan secara elektronik :

- Electronic Data Interchange (EDI) sebuah format transfer data terstandarisasi untuk mengkomputerisasi komunikasi antar-organisasi.

- Advanced ShippingNotice (ASN) peringatan pengiriman secara langsung dari vendor ke pembeli.

VENDOR SELECTION

Ada tiga tingkat proses menyeleksi vendor :

1. Vendor Evaluation termasuk mencari vendor yang potensial dan menentukan kemungkinan bahwa mereka akan menjadi pemasok yang bagus.

2. Vendor Development bisa memasukkan segala sesuatu dari pelatihan, keahlian teknik dan bantuan produksi, lalu prosedur untuk transfer informasi.

3. Negotiations negosiasi mengenai elemen penting dari hubungan kontraktual. Negotiation strategies adalah pendekatan yang diambil oleh pihak supply chain untuk membangun hubungan kontraktual dengan pemasok. Ada tiga tipe : the cost-based price model, the market –based price model, dan competitive bidding.

LOGISTICS MANAGEMENT

Sebuah pendekatan yang mencari effisiensi dari operasi melalui integrasi dari semua akuisisi bahan material, perpindahan, dan aktivitas penyimpanan. Ada lima system pendistribusian :

1. Trucking2. Railroads 3. Airfreight4. Waterways5. Pipelines

MEASURING SUPPLY-CHAIN PERFORMANCE

Manajer Supply Chain membutuhkan standar untuk mengevaluasi performa dan ini penting bagi manajer dalam mengukur efisiensi supply chain. Metrics benchmark supply chain yang khas termasuk lead time, time spent placing an order, percent of late deliveries, percent of rejected material, and number of shortage per year. Rumus :

Pengukuran kedua dari supply chain performance adalah Inventory Turnover perhitungan berdasarkan tahunan. Rumus :

Pengukuran kedua dengan cara Weeks of supply , rumus :

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

Supply Chain Operation Reference (SCOR) Model kumpulan dari proses, metrics, dan praktik terbaik yang dibangun oleh dewan supply chain.

Kegunaan SCOR Model :

1. Diimplementasi untuk competitive advantage2. Didefinisi dan dikomunikasikan dengan tepat3. Fine-tuned sebagai kebutuhan untuk sebuah aplikasi spesifik

OUTSOURCING

APA ITU OUTSOURCING?

Outsourcing adalah memproduksi suatu produk atau jasa yang berasal dari sumber-sumber eksternal yang normalnya adalah bagian dari organisasi. Jika perusahaan memindahkan beberapa proses bisnis ke luar negeri tapi menguasai control, perpindahan ini disebut offshoring.

Pertumbuhan outsourcing yang terus menerus adalah karena :

1. Meningkatnya keahlian2. Mengurangi biaya transportasi yang dapat dikendalikan3. Derasnya perkembangkan dan penyebaran dalam kemajuan computer dan

telekomunikasi

Tipe-Tipe Outsourcing

Berikut adalah proses-proses bisnis yang dapat di outsource :

1. Pembelian2. Logistik3. R&D4. Fasilitas Operasi5. Manajemen jasa

6. Sumber daya manusia7. Keuangan/akuntansi8. Hubungan konsumen9. Penjualan/marketing10. Pelatihan

PERENCANAAN STRATEGIS DAN KOMPETENSI INTI

Proses perencanaan strategis dimulai dengan pernyataan misi dasar dan tujuan yang dibangun dengan cara melakukan analisa internal. Selama itu pula perusahaan mengidentifikasi kekuatan mereka seperti skills, talents, dan capabilities yang disebut Core Competencies. Contoh hubungan antara outsourcing dan core competencies :

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

TEORI COMPETITIVE ADVANTAGE

Teori ini berfokus pada ekonomi dasar outsourcing secara internasional. Teori ini menyatakan bahwa keuntungan bagi negara dalam menspesialisasi produk dan jasa dimana mereka relatif menuntungkan, dan mengimpor barang dimana mereka relatif tidak menguntungkan. Tren outsourcing semakin tumbuh, tapi bukan berarti keputusan outsourcing adalah sempurna, ada risikonya.

RISIKO OUTSOURCING

Manajemen risiko memulai analisa risiko dan hasilnya dalam strategi yang meminimalkan dampak ketidakpastian. Outsourcing dapat menjadi berisiko, mungkin separuh dari semua perjanjian outsourcing gagal karena ketidaktepatan rencana dan analisa.

ADVANTAGE AND DISADVANTAGE OF OUTSOURCING

Advantages :

- Cost Savings : kemungkinan signifikan dalam mengurangi biaya, biasanya biaya labor- Gaining outside expertise : tambahan akses untuk dasar luar negeri dari skill yang

tidak tersedia di dalam.- Improving operations and service : Menyediakan fleksibilitas dalam produksi. Ini

dapat mengizinkan klien perusahaan untuk memenangkan order melalui pengenalan dengan cepat produk dan jasa baru.

- Focusing o the supply chain : penyedia outsourcing membawa core competencies-nya

Potential Disadvantage :

- Increased transportation costs :biaya pengiriman bisa meningkat jika jarak meningkat dari perusahaan penyedia outsourcing

- Loss of Control : kehilangan control pada beberapa operasi, biaya bisa naik karena semakin sulit untuk menilai dan mengontrolnya.

- Creating future competitors- Negative impact on employees : moral pegawai bisa menurun ketika fungsi di

outsource, ketika teman mereka kehilangan pekerjaan.

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen

Rangkuman Manajemen Operasi

- Longer-term impact : risiko perusahaan yang berjalan dengan outsourcing mungkin tidak menunjukkan lini bawah sampai beberapa waktu kedepan.

Ayu Ariandini - 1106022036Manajemen