laporan praktikum mo

16
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN MINERALOGI OPTIK & PETROGRAFI DISUSUN OLEH MARGONO 12.11O.1O80 JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

Upload: alfian-rezpect

Post on 09-Nov-2015

249 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

MOP

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGANMINERALOGI OPTIK & PETROGRAFI

DISUSUN OLEH

MARGONO

12.11O.1O80JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2013

GEOLOGI REGIONAL1. Lokasi Pengamatan di WatuadegLakasi pengamatan 1 berada di Kali Opak, Dusun Watuadeg, Desa Jogotirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman, DIY. Secara fisiografis, daerah ini merupakan perbukitan kecil-kecil dengan ketinggian kurang dari 100 m, yang di sekitarnya berupa dataran pesawahan subur. Perbukitan kecil tersebut tersusun oleh batuan gunung api Tersier, yang menjadi penyusun sebagian Pegunungan Selatan. Dataran pesawahan di sekitarnya terdiri atas endapan aluvium sebagai bahan rombakan produk Gunung Api Merapi, yang terletak 30 km di sebelah utara daerah penelitian. Secara umum, aliran sungai di wilayah ini berpola paralel, yang berhulu di Gunung Api Merapi. Sungai utama di daerah penelitian adalah Kali Opak. Sungai itu mempunyai cabang Kali Gendol yang hulunya di bawah Kawah Gendol di puncak Merapi.Stratigrafi Pegunungan Selatan, termasuk daerah penelitian, telah dipelajari oleh Rahardjo drr. (1977) serta Surono drr. (1992) dan hasilnya disajikan pada Gambar 2. Sebagai batuan tertua di Pegunungan Selatan adalah batuan malihan berumur Pratersier, yang tersingkap di Perbukitan Jiwo, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Di Pegunungan Selatan bagian barat, di atas batuan malihan tersebut secara berturut-turut diendapkan Formasi Gamping-Wungkal, Kebo-Butak, Semilir, Nglanggeran, Sambipitu, Oyo, Wonosari, Kepek, dan endapan aluvium. Formasi Gamping-Wungkal tersusun oleh batugamping dan batupasir kuarsa, yang juga tersingkap di Perbukitan Jiwo, Bayat. Litologi penyusun utama Formasi Kebo-Butak sampai dengan Formasi Nglanggeran adalah batuan gunung api, baik berupa bahan piroklastika, epiklastika maupun lava koheren. Secara regional, batuan gunung api Tersier di daerah penelitian dimasukkan ke dalam Formasi Semilir yang terdiri atas breksi dan batulapili kaya akan pumis, serta tuf. Formasi Sambipitu bagian bawah masih tersusun oleh batuan klastika gunung api, tetapi semakin ke atas mengandung bahan karbonat, sedangkan Formasi Oyo dan Wonosari hampir seluruhnya tersusun oleh batugamping. Satuan batuan Tersier paling atas adalah Formasi Kepek, yang tersusun oleh napal dan batugamping berlapis. Seluruh ba-tuan Pratersier dan Tersier tersebut ditindih secara tidak selaras oleh endapan aluvium, yang utamanya berasal dari Gunung Api Merapi. Sesar utama di daerah ini adalah Sesar Opak, yang berarah barat daya - timur laut

2. Lokasi Pengamatan di BayatLokasi daerah Bayat berada kurang lebih 25 km di sebelah timur kota Yogyakarta. Secara umum fisiografi Bayat dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah di sebelah utara Kampus Lapangan terutama di sisi utara jalan raya Kecamatan Wedi yang disebut sebagai area Perbukitan Jiwo (Jiwo Hills).Perbukitan Jiwo

Perbukitan Jiwo merupakan inlier dari batuan Pre-Tertiary dan Tertiary di sekitar endapan Quartenary, terutama terdiri dari endapan fluvio-volcanic yang berasal dari G. Merapi. Elevasi tertinggi dari puncak-puncak yang ada tidak lebih dari 400 m di atas muka air laut, sehingga perbukitan tersebut merupakan suatu perbukitan rendah. Perbukitan Jiwo dibagi menjadi dua wilayah yaitu Jiwo Barat dan JiwoTimur yang keduanya dipisahkan oleh Sungai Dengkeng secara antecedent. Sungai Dengkeng sendiri mengalir mengitari komplek Jiwo Barat, semula mengalir ke arah South-Southwest, berbelok ke arah East kemudian ke North memotong perbukitan dan selanjutnya mengalir ke arah Northeast. Sungai Dengkeng ini merupakan pengering utama dari dataran rendah di sekitar Perbukitan Jiwo.Gambar 4.2. Pembagian fisiografi daerah Bayat di mana Perbukitan Jiwo Barat dan Timur dipisahkan oleh Sungai Dengkeng. Dataran rendah ini semula merupakan rawa-rawa yang luas akibat air yang mengalir dari lembah G. Merapi tertahan oleh Pegunungan Selatan. Genangan air ini, di utara Perbukitan Jiwo mengendapkan pasir yang berasal dari lahar. Sedangkan di selatan atau pada bagian lekukan antarbukit di Perbukitan Jiwo merupakan endapan air tenang yang berupa lempung hitam, suatu sedimen Merapi yang subur ini dikeringkan (direklamasi) oleh pemerintah Kolonial Belanda untuk dijadikan daerah perkebunan. Reklamasi ini dilakukan degan cara membuat saluran-saluran yang ditanggul cukup tinggi sehingga air yang dating dari arah G. Merapi akan tertampung di sungai sedangkan daerah dataran rendahnya yang semula berupa rawa-rawa berubah menjadi tanah kering yang digunakan untuk perkebunan. Sebagian dari rawayang semula luas itu disisakan di daerah yang dikelilingi Puncak Sari, Tugu, dan Kampak di Jiwo Barat, dikenal sebagai Rawa Jombor. Rawa yang disisakan itu berfungsi sebagai tendon untuk keperluan irigasi darah perkebunan di dataran sebelah utara Perbukitan Jiwo Timur. Untuk mengalirakan air dari rawa-rawa tersebut, dibuat saluran buatan dari sudut Southwest rawa-rawa menembus perbukitan batuan metamorfik di G.Pegat mengalir ke timur melewati Desa Sedan dan memotong Sungai Dengkeng lewat aqueduct di sebelah seatan Jotangan menerus ke arah timur. Daerah perbukitan yang tersusun oleh batugamping menunjukkan perbukitan memanjang dengan punggung yang tumpul sehingga kenampakan punca-puncak tidak begitu nyata. Tebing-tebing perbukitannya tidak terlalu terbiku sehingga alur-alurnya tidak banyak dijumpai (Perbukitan Bawak-Temas di Jiwo Timur dan Tugu-Kampak di Jiwo Barat). Untuk daerah yang tersusun oleh batuan metamorfik perbukitannya menunjukkan relief yang lebih nyata dengan tebing-tebing yang terbiku kuat. Kuatnya hasil penorehan tersebut menghasilkan akumulasi endapan hasil erosi di kaki perbukitan ini yang dikenal sebagai colluvial. Puncak-puncak perbukitan yang tersusun dari batuan metamorfik terlihat menonjol dan beberapa diantaranya cenderung berbentuk kerucut seperti puncak Jabalkat dan puncak Semanggu. Daerah degan relief kuat ini dijumpai daerah Jiwo Timur mulai dari puncak Konang kea rah timur hingga puncak Semanggu dan Jokotuo. Daerah di sekitar puncak Pendul merupakan satu-satunya tubuh bukit yang seluruhnya tersusun oleh batuan beku. Kondisi morfologinya cukup kasar mirip perbukitan metamorfik namun relief yang ditunjukkan puncaknya tidak sekuat perbukitan metamorfik.Daerah Jiwo Timur

Daerah ini mencakup sebelah timur Sungai Dengkeng yang merupakan deretan perbukitan yang terdiri dari Gunung Konang, Gunung Pendul, Gunung Semangu, Di lereng selatan Gunung Pendul hingga mencapai bagian puncak, terutama mulai dari sebelah utara Desa Dowo dijumpai batu pasir berlapis, kadang kala terdapat ragmen sekis mika ada di dalamnya. Sedangkan di bagian timur Gunung Pendul tersingkap batu lempung abu-abu berlapis, keras, mengalami deformasi lokal secara kuat hingga terhancurkan. Hubungan antar satuan batuan tersebut masih memberikan berbagai kemungkinan karena kontak antar satuan terkadang tertutup oleh koluvial di daerah dataran. Kepastian stratigrafis antar satuan batuan tersebut barn dapat diyakini jika telah ada pengukuran umur absolut. Walaupun demikian berbagai pendekatan penyelidikan serta rekontruksi stratigrafis telah banyak dilakukan oleh para ahli. Daerah perbukitan Jiwo Timur mempunyai puncak-puncak bukit berarah barat-timur yang diwakili oleh puncak-puncak Konang, Pendul dan Temas, Gunung J okotuo dan Gunung T emas. Gunung Konang dan Gunung Semangu merupakan tubuh batuan sekismika, berfoliasi cukup baik, sedangkan Gunung Pendul merupakan tubuh intrusi mikrodiorit. Gunung Jokotuo merupakan batuan metasedimen (marmer) dimana pada tempat tersebut dijumpai tanda-tanda struktur pense saran. Sedangkan Gunung Temas merupakan tubuh batu gamping berlapis. Di sebelah utara Gunung Pendul dijumpai singkapan batu gampmg nummulites, berwarna abu-abu dan sangat kompak, disekitar batu gamping nummulites tersebut terdapat batu pasir berlapis. Penyebaran batugamping nummulites dijumpai secara setempat-setempat terutam di sekitar desa Padasan, dengan percabangan ke arah utara yang diwakili oleh puncak Jopkotuo dan Bawak. Di bagian utara dan tenggara Perbukitan Jiwo timur terdapat bukit terisolir yang menonjol dan dataran aluvial yang ada di sekitamya. Inlier (isolated hill) ini adalah bukit Jeto di utara dan bukit Lanang di tenggara. Bukit Jeto secara umum tersusun oleh batu gamping Neogen yang bertumpu secara tidak selaras di atas batuan metamorf, sedangkan bukit Lanang secara keseluruhan tersusun oleh batu gamping Neogen.

DATA LAPANGANDari praktikum lapangan ini, dari setiap lokasi pengamatan didapat data-data sebagai berikut:LP1

Hari/ tanggal: Sabtu, 17 Mei 2014

Lokasi

: Dusun Watuadeg, Desa Jogotirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman

Koordinat:

Waktu

: 08.30 WIB

Cuaca

: Berawan

Morfologi: Sungai

Vegetasi: Jarang (pahon jati,bambu)

Litologi: Batuan beku (lava basalt berstruktur bantal)

Arah aliran lava : NE

Sketsa Lokasi

Lokasi pengamatn 1. Sungai dengan arah aliran NE

Singkapan Lava basaltDeskripsi Batuan

Warna

: Hitam

Struktur: Pillow Lava(bantal)Tekstur: Hipokristalin, porfiritik, inequigranular

Komposisi: Pirosen, Plagioklas, masa dasar gelas

Nama Batuan: Lava basalt berstruktur bantal

LP2

Hari/ tanggal: Sabtu, 17 Mei 2014

Lokasi

: Dusun Gunung GajahKoordinat:

Waktu

: 10.55 WIB

Cuaca

: Cerah

Morfologi: Dataran

Vegetasi: Sedang (pahon jati)

Litologi: Batuan beku ()

Sketsa Lokasi

Singkapan diorit yang telah mengalami pelapukan mengulit bawang

Deskripsi Batuan

Warna

: Segar : abu-abu

Lapuk: coklat kekuningan

Struktur: MasifTekstur: Holokristalin, porfiritik, inequigranular

Komposisi: Hornblende, Piroksen, Na-Plagioklas

Nama Batuan: DioritLP3

Hari/ tanggal: Sabtu, 17 Mei 2014

Lokasi

: Dusun Gunung GajahKoordinat:

Waktu

: 11.42 WIB

Cuaca

: Cerah

Morfologi: Dataran

Vegetasi: Sedang (pahon jati)

Litologi: Batuan beku ( Diorit )

Sketsa Lokasi

LP4

Hari/ tanggal: Sabtu, 17 Mei 2014

Lokasi

: Watu PrahuKoordinat:

Waktu

: 13.48 WIB

Cuaca

: Berawan

Morfologi: Lereng bukit

Vegetasi: Lebat (pahon jati,mahoni)

Litologi: Batuan Sedimen ( Batugamping Numulites)

Sketsa Lokasi

Singkapan batugamping

Fosil Numilites

Diskripsi Batuan

Warna

: Segar : putih kecoklatan

Lapuk: abu-abu kehitaman

Struktur: Berfosil (Numulites)

Tekstur: Ukuran butir : pasir sedang-kerikil

Bentuk butir: menbulat tanggung-membulat

Sortasi: baik

Kemas: tertutup

Komposisi: Fragmen: fosil numulites

Matrik: pasir

Semen: karbonatan ()

Nama Batuan: Batugamping Numulites

LP5

Hari/ tanggal: Sabtu, 17 Mei 2014

Lokasi

: Dusun Jokotuwo, Desa Tawang RejoKoordinat:

Waktu

: 14.29 WIB

Cuaca

: Berawan

Morfologi: Tebing

Vegetasi: Jarang

Litologi: Batuan Metamorf ( Sekis Hijau)

Sketsa Lokasi