laporan perhitungan kuantitas mo

33
PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME I. KOMPETENSI UMUM Praktikan dapat mengetahui cara menghitung kuantitas pada suatu sediaan. II. KOMPETENSI KHUSUS Praktikan dapat menentukan jumlah ALT bakteri, ALT kapang, dan MPN dari mikroorganisme yang terdapat dalam pembersih wajah PONDS , minuman Vegeta rasa anggur, minuman kemasan Cimory, Coklat cadbury, dan minuman kemasan Futami. III. PRINSIP Menentukan perhitungan kuantitas dengan uji ALT bakteri menggunakan medium NA, uji ALT jamur menggunakan medium PDA dan uji MPN menggunakan medium LB. IV. LANDASAN TEORI Evaluasi kuantitatif mikroorganisme isolasi dan identifikasi dalam sampel biologis yang berbeda adalah penting dalam mikrobiologi. Pada evaluasi konsentrasi bakteri dalam air dan makanan dapat memberikan informasi penting tentang sifat dapat NITA REZKIANA ANNWAR IKRAM PRATAMA, S.Farm 150 2013 0180

Upload: nitha-styles-stifler

Post on 07-Nov-2015

61 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

dimaksudkan untuk mengetahui lakaknya suatu produk beredar di pasaran.

TRANSCRIPT

PERHITUNGAN KUANTITAS MIKROORGANISME

I. KOMPETENSI UMUMPraktikan dapat mengetahui cara menghitung kuantitas pada suatu sediaan.II. KOMPETENSI KHUSUS Praktikan dapat menentukan jumlah ALT bakteri, ALT kapang, dan MPN dari mikroorganisme yang terdapat dalam pembersih wajah PONDS , minuman Vegeta rasa anggur, minuman kemasan Cimory, Coklat cadbury, dan minuman kemasan Futami.III. PRINSIPMenentukan perhitungan kuantitas dengan uji ALT bakteri menggunakan medium NA, uji ALT jamur menggunakan medium PDA dan uji MPN menggunakan medium LB.IV. LANDASAN TEORIEvaluasi kuantitatif mikroorganisme isolasi dan identifikasi dalam sampel biologis yang berbeda adalah penting dalam mikrobiologi. Pada evaluasi konsentrasi bakteri dalam air dan makanan dapat memberikan informasi penting tentang sifat dapat diminum dan sifat dapat dimakan (komisi internasional tentang spesifikasi mikrobiologi untuk makanan). Seperti cara, evaluasi kuantitas mikroorganisme dikamar operasi, persiapan obat laboratorium, unit berawatan intensif, dan lingkungan lain yang juga sangat berharga (Balows, 1988).Mikroorganisme, terutama bakteri, sangat bervariasi dalam kebutuhan nutrisi dari satu jenis ke jenis yang lain. Pada garam anorganik tertentu, beberapa bakteri memanfaatkan nitrogen di udara untuk membentuk protein dan memanfaatkan karbondioksida di udara untuk memperoleh energy atau untuk membentuk senyawa dimana mereka dapat memperoleh energy. Yang lainnya dapat memanfaatkan garam anorganik sederhana seperti nitrat, sebagai sumber nitrogen, dan senyawa organic yang relative sederhana, seperti laktat, sebagai sumber energy (Vieira, 1996).Untuk menghitung. Metode menghitung tergantung pada media tertentu yang digunakan dan pH dan persyaratan inkubasi. Oleh karena itu akurasi penentuan kuantitatif mungkin rendah, tergantung pada bahan dan metode teknis yang digunakan. Tekad tunggal umumnya tidak dapat diandalkan ; rata-rata beberapa penentuan memberikan akurasi yang lebih besar, terutama jika metode perhitungan yang tidak standar (Balows, 1988).Metode-metode juga juga dapat diklasifikasikan secara langsung, yang mengevaluasi jumlah bakteri secara langsung dan tidak langsung, yang menetukan nomor bakteri melalui berbagai metabolit dan aktivitas mikroorganisme. Kebanyakan metode tidak langsung banyak digunakan dalam penelitian (Balows, 1988).Jumlah mikroba menimbulkan baik masalah teknis dan interpretative. Pertama, adalah penting untuk membedakan antara mikroorganisme yang layak dan tidak laying umumnya hadir dalam betuk agregat. Ketika menggunakan metode perhitungan biasa mikroba, agregat bakteri dihitung sebagai bakteri tunggal. Dengan demikian, unit jangka pembentuk koloni (CFU) telah digunakan untuk menunjukkan bakteri hidup yang dievaluasi dengan menghitung jumlah koloni terlihat pada plate agar (Balows,1988).Rata-rata jumlah bakteri/persegi dihitung dari jumlah yang dibuat dalam kotak yang cukup (biasanya 100) untuk menghasilkan jumlah yang signifikan dari bakteri (misalnya 100 sampai 1000 dan lebih > 300). Jumlah yang terbaik dibuat dan disiapkan mengandung antara 2 dan 10 bakteri/persegi (Grigorova, 1990).Memperkirakan kekeruhan adalah cara praktis untuk memantau pertumbuhan bakteri. Bakteri berkembangbiak dalam media cair, media menjadi keruh alau cloudly dengan sel. Itrumen yang digunakan untuk mengukur kekeruhan adalah spektrofotometer. Jumlah cahaya hilang atau tersebar berbanding terbalik dengan konsentrasi sel atau berbanding lurus dengan absorbansi (juga disebut densitas optic, OP). hilangnya cahaya dapat ditentukan dengan mengukur jumlah tersebar atau dipantulkan (nefelometri) atau jumlah cahaya yang ditransmisikan (turbidimetri) (Csuros, 1999).Metode lain untuk menghitung jumlah bakteri dalam sampel adalah jumlah paling mungkin (MPN). Metode estimasi statistik ini didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar jumlah bakteri yang dibiarkan tumbuh pada media padat. Pernyataan MPN hanya kemungkinan 95 % bahwa populasi bakteri berada dalam kisaran tertentu dan bahwa MPN adalah statistik jumlah yang paling mungkin (Scuros, 1999).Sebagai uji MPN digunakan untuk mendeteksi keompok coliform dalam sampel air. Seperti yang dibahas sebelumnya, coliform terjadi pada sejumlah besar saluran pencernaan manusia dan hewan. Sementara tidak biasanya pathogen sendiri, mereka menunjukkan adanya limbah dan dengan demikian, pathogen karena mereka berasal dari situs yang sama dari tubuh (Scuros, 1999).Penentuan jumlah angka mikroorganisme sangat penting dilakukan untuk menetapkan keamanan suatu sediaan farmasi dan makanan. Berbagai metode telah dikembangkan untuk menghitung jumlah mikroorganisme. Metode ini menghitung jumlah sel, massa sel, atau isi sel yang sesuai dengan jumlah sel. Ada empat macam cara yang umum digunakan untuk memperkirakan besar populasi mikroorganisme, yaitu (Harmita, 2008) :1. Perhitungan langsung (direct count), adalah jumlah sel atau bio,assa mikroorganisme ; sel dihitung langsung dibawah mikroskop atau dengan penghitung partikel elektronik.2. Pengukuran langsung (direct measurement), biomassa mikroorganisme ; massa sel ditentukan dengan menimbang atau mengukur berat seluruh sel ; biomassa dapat dikolerasikan dengan jumlah sel dengan membandingkannya pada kurva standar.3. Perhitungan tidak langsung (indirect count) jumlah sel ; mikroorganisme dalam sampel dikonsentrasikan dan ditanam pada media yang sesuai.4. Perkiraan tidak langsung (indirect estimate) biomassa mikroorganisme ; biomassa mikroorganisme diperkirakan dengan mengukur komponen biokimia sel mikroorganisme yang relatif kostan, seperti protein adenosine trifosfat (ATP), lipopolisakarida (LPS), murein, dan klorofil.V. METODE KERJAA. ALATAlat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Autoklaf, botol semprot aquadest, cawan petri steril, enkas, Erlenmeyer, inkubator, lampu bunsen, rak tabung, spoit, tabung durham, tabung reaksi , dan oven.B. BAHANBahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Aquadest steril, NA (Nutrient Agar), Cimory, coklat cadbury, Vegeta herbal rasa anggur, frutami rasa green tea, medium LB (Lactosa Broth), medium PDA (Potato Dextrosa Agar), dan PONDS.

C. Cara Kerjaa. Pengujian ALT Bakteri1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. Diambil 3 cawan pertri yang steril dan diberi etiket.3. Masing-masing cawan petri diisi 1 ml sampel berdasarkan pengencerannya.4. Ditambahkan 10 ml medium NA kedalam cawan petri, kemudian dihomogenkan, dibiarkan memadat, dan diinkubasi di inkubator selama 1 x 24 jam pada suhu 37 C.5. Diamati jumlah bakteri yang tumbuh dan dihitung nilai ALT nya.b. Pengujian ALT Kapang1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. Diambil 3 cawan petri yang steril da diberi etiket masing-masing label 10-1, 10-2, dan 10-3.3. Dari botol pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3, masing-masing cawan petri diisi 1 ml sampel berdasarkan tempat/label pegencerannya.4. Ditambahkan 10 ml medium PDA kedalam cawan petri, kemudian dihomogenkan, dibiarkan memadat, dan diinkubasi di enkas selama 3 x 24 jam.5. Diamati jumlah koloni yang tumbuh dan dihitung nilai ALT nya.

b.

VI. HASIL PRAKTIKUM1. Foto PengamatanLABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ALT Bakteri Konsentrasi 10-2

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ALT Bakteri Konsentrasi 10-2

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ALT Bakteri Konsentrasi 10-2

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ALT Bakteri Konsentrasi 10-3

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ALT Bakteri Konsentrasi 10-4

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MPN Bakteri Konsentrasi 10-1 dan 10-3

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ALT KapangKonsentrasi 10-1

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ALT Kapang Konsentrasi 10-2

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ALT Kapang Konsentrasi 10-3

2. Tabel Pengamatan ATL BakteriKELSampelJumlah bakteri pada pengenceran

10010-110-210-310-4

1Vegeta herbal rasa anggur##11116#

2PONDS##526972

3Cimory##125136142

4Coklat cadbury##21126

5Frutami rasa green tea##6843648TBD

MPM ColiformKELSampelJumlah tabung positif

10010-110-210-310-4

1Vegeta herbal rasa anggur+ + ++ + ++ + +##

2PONDS#_ _ __ _ __ + _#

3Cimory##_ _ __ _ __ + _

4Coklat cadbury#+ + ++ + +_ _ _#

5Frutami rasa green tea#_ _ _+ + +_ _ _#

Keterangan : # : tidak dikerjakan + : berubah warna hijau-kuning- : tidak terjadi perubahan

ALT JamurKELSampelJumlah bakteri pada pengenceran

10010-110-210-310-4

1Vegeta herbal rasa anggur001##

2PONDS#35269#

3Cimory#4527093#

4Coklat cadbury##74TBUD

5Frutami rasa green tea#404405272#

Keterangan :

# : tidak dikerjakan

VII. PEMBAHASAN Pada percobaan ini kita melakukan pengenceran beberapa kali tujuannya adalah agar dapat mengurangi jumlah mikroba yang terdapat pada suatu sampel tertentu sehingga memudahkan pada perhitungan jumlah mikroba yang akan dihitung dan untuk menginaktifkan pengawet. Dan MPN yaitu metode yang menggunakan medium cair dalam tabung reaksi dimana perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu ditumbuhi oleh mikroba setelah diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Dimana pengamatannya dilihat dengan adanya perububahan warna dari hijau menjadi kuning serta terbentuknya gas atau gelembung pada tabung durham. Satuannya adalah APM/g atau APM/ml.Pada percobaan ini digunakan medium PDA (Potato Dextrose Agar) untuk menumbuhkan kapang, karena kapang membutuhkan sumber karbohidrat yang lebih untuk pertumbuhannya, dimana sumber karbohidrat ini dapat diperoleh dari medium PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung ekstrak kentang (potato) yang kaya akan karbohidrat. Sedangkan untuk menumbuhkan bakteri digunakan medium NA (Nutrient Agar) karena bakteri membutuhkan nitrogen organik untuk pertumbuhannya, dimana sumber nitrogen organik ini dapat diperoleh dari medium NA (Nutrient Agar) yang mengandung ekstrak beef dan pepton yang mengandung nitrogen organik.Pada percobaan ini kita juga menggunakan medium LB, tujuannya adalah agar kita dapat mengetahui apakah dalam suatu tabung reaksi positif terdapat bakteri koliform atau tidak, dimana pengamatannya itu berdasarkan ada tidaknya gelembung gas ataupun terjadinya perubahan warna yaitu dari hijau menjadi kuning. Sedangkan untuk bakteri E.coli dikatakan positif bila terjadi perubahan warna dan terdapat gelembung gas pada tabung durham (tabung durham berada dipermukaan cairan).Pada metode MPN (Most probable number) digunakan medium cair yaitu LB yang dimasukkan dalam tabung reaksi. Disini dilakukan pengujian bakteri dalam sampel menggunakan 6 tabung reaksi, dimana dalam tabung berisi medium LB. Setelah itu ditambahkan sampel hasil pengeceran 10-1 dan 10-3 sebanyak 1 ml, dimana masing-masing pengenceran terdiri dari tiga tabung reaksi.Tiga tabung tersebut tersebut berisi tabung durham untuk menampung gas hasil fermentasi dari bakteri, jika dalam sampel terdapat bakteri, maka setelah diinkubasi selama 24 jam akan terjadi perubahan warna medium dari hijau menjadi kuning dan terbentuk gelembung gas pada medium disebabkan karena bakteri memfermentasikan laktosa dengan pembentukan asam laktat dan gas CO2, dimana asam yang terbentuk akan menyebabkan perubahan pH sehingga warna medium berubah menjadi warna kuning sedangkan gas CO2 yang terbentuk akan tersimpan dalam tabung durham.Pada percobaan ini untuk perhitungan angka lempeng total (ALT) bakteri diambil 3 pengenceran terakhir karena diinginkan jumlah bakteri yang sesedikit mungkin untuk mempermudah perhitungan jumlah bakteri. Sedangkan untuk angka lempeng total (ALT) kapang diambil 3 pengenceran awal dilihat dari laju pertumbuhan kapang, dimana waktu pertumbuhan kapang lebih lambat dan juga ukuran koloninya yang besar.Syarat perhitungan ALT bakteri yaitu rangenya dimulai dari 30-300 APM/g/ml. Bila rangenya di bawah dari 30 maka diambil pengenceran yang terendah, dan jika range nya diatas 300 maka diambil pengenceran yang tertinggi. Sedangkan syarat perhitungan ALT kapang rangenya dimulai dari 10-150 APM/g/ml. Bila range nya di bawah 10 maka diambil pengenceran yang terendah, dan jika range nya di atas 150 maka diambil pengenceran yang tertinggi. Bila pada percobaan perhitungan ALT bakteri atau kapang diperoleh 1 data yang masuk range, maka data tersebut yang dilaporkan. Bila diperoleh 2 data yang masuk range, maka kedua data tersebut dibandingkan. Dan jika ketiga data masuk range, maka diambil 2 data yang berdekatan kemudian dibandingkan hasilnya. Jika dari hasil perhitungan diperoleh nilai yang lebih kecil dari 2 maka diambil pengenceran terendah dan bila dari hasil perhitungan diperoleh nilai lebih besar dari 2 maka diambil pengenceran yang tertinggi.Adapun faktor kesalahan dalam praktikum ini adalah :1. Tidak berhati-hati dalam mengerjakan2. Kurangnya komunikasi yang terjadi antar praktikan, dan3. Kerjasama yang kurang baik.

VIII. KESIMPULANDari praktikum didapatkan hasil sebagai berikut :4. MPN ColiformUntuk sampel PONDS tidak terdapat bakteri coliform karena pada tabung reaksi tidak terjadi perubahan warna hijau menjadi kuning, juga tidak terdapat gelembung gas pada tabung durham.5. ALT Bakteri Untuk sampel PONDS ditemukan koloni bakteri.3. ALT KapangUntuk sampel PONDS ditemukan koloni kapang pada konsentrasi 10-1 3, pada konsentrasi 10-2 52, pada konsentrasi 10-3 69. IX. SARAN Sebaiknya dalam praktikum ini menggunakan lebih banyak medium dengan konsentrasi yang berbeda-beda sehingga praktikan dapat membedakan hasil yang didapatkan. Dan dapat membandingkan dari tebel SNI yang sudah tersedia.

X. DAFTAR PUSTAKABalows, Albert. 1988. Laboratory Diagnosis of Infectious Diseases Principles and Practice. New York : Springer-Veriag.

Csuros, Maria. 1999. Microbiological Examination of Water and Wastewater. USA : CRC Press LLC.

Grigorova, R. 1990. Methods in Microbiology. London : Academic Press INC.

Harmita. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati. Jakarta : Erlangga.

Saxena, N.P. 2003. Microbiology. Jakarta : KRISHNA Prakarshan Media.

XI. LAMPIRAN SKEMA KERJA

1ml 1ml 1ml Sampel 9 ml 9 ml 9 ml 1 gr/ml air steril = 10-1 air steril = 10-2 air steril =10-3 Diencerkan ALT Kapang=PDA1ml 1ml 1 ml 1 ml ALT Bakteri= NA 1 ml 1 ml 1m l 1 ml

1m 1ml 1mlMPN = LB

Masing-masing 9 ml Diinkubasi

Diamatia. Perhitungan ALT dan MPNb. Uraian sampel1. Air suling (Dirjen POM,1979)Nama resmi: Aqua destillataSinonim : AquadesRM / BM : H2O / 18,02 Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau Tidak berasa. Kegunaan : Sebagai pelarutPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.2. Agar (Dirjen POM,1979) Nama resmi : Agar Sinonim : Agar-AgarPemerian :Berkas potongan memanjang, berlekatan atau berbentuk keping, serpih atau butiran, jingga lemah kekuningan sampai kuning pucat atau berwarna, tidak berbau atau lemah, rasa berlendir.Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air mendidih.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.Kegunaan : Sebagai pemadat3.Dextrosa (Dirjen POM, 1995)Nama resmi:Dextrosum / GlucosumSinonim:GlukosaRM / BM:C6H12O6.H2O / 198,17 Pemerian:Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih; tidak berbau; rasa manis. Kelarutan:Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam etanol (95 %) P Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba.

NITA REZKIANA ANNWAR IKRAM PRATAMA, S.Farm150 2013 0180