tugas mo 3
DESCRIPTION
makalahTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manajer merupakan salah seorang yang yang wajib untuk mempersatukan
anggota organisasi serta mengembangkan organisasi tersebut. Dalam hal ini salah satu
cara untuk mempersatukan serta mengembangkan organisasi ialah dengan cara
komunikasi yang lebih tepatnya komunikasi efektif.
Berdasarkan hasil penelitian seorang manajer bukan hanya di tuntut untuk
pinter dalam berkomunikasi yang baik melainkan seorang manajer juga harus mampu
memiliki gaya atau ciri khas sendiri dalam berkomunikasi.
Maka dengan ini kami memaparkar segala cara untuk mengetahui bagaiman
komunikasi serta komunikasi efektif dan gaya komunikasi. Sehingga diharapkan akan
membantu kita dalam hal kepemimpinan yang memiliki komunikasi efektif dan gaya
komunikasi secara sempurna.
B. BATASAN MASALAH
Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran atau kekeliruan dalam penyusunan
makalah ini, maka kami membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya
tentang:
a. Komunikasi dan unsur-unsur komunikasi.
b. Komunikasi efektif dan proses komunikasi efektif.
c. Jenis dan bentuk-bentuk komunikasi efektif.
d. Faktor yang mempengaruhi kelancaran dan penghambat serta mengatasi hambatan
dalam komunikasi efektif.
e. Gaya komunikasi dan jenis-jenis gaya berbicara dalam komunikasi efektif.
C. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI
Dalam penyusunan makalah ini, kami pemakalah mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1. Untuk mengetauhui apa itu komunikasi dan unsur-unsur apa saja yang ada di
dalam komunikasi.
2. Mengetahui serta melaksanakan komunikasi efektif baik dalam kehidupan sehari-
hari ataupun didalam organisasi.
3. Dapat memberikan gambaran kepada pembaca terhadap jenis dan bentuk-bentuk
komunikasi efektif.
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 1
4. Memberikan petunjuk bahwasanya komunikasi sangat bermanfaat dalam
kehidupan pribadi dan organisasi.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor tentang kelancaran dan hambatan serta mengatasi
hambatan dalam berkomunikasi efektif.
D. METODE PENULISAN
Dalam penyelesaian penyusunan makalah ini kami menggunakan study kepustakaan,
yaitu dengan mencari buku-buku yang berhubungan terhadap komunikasi efektif dan
gaya komunikasi dengan beberapa literature dari internet dan pandangan penulis.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab yaitu pendahuluan,
pembahasan, dan penutup.
Pada bab satu, kami sajikan pendahuluan yang berisi latar belakang yang
merupakan alasan kami untuk membahas judul makalah, yang kedua adalah
pembatasan makalah agar pembahasan makalah ini tidak simpang siur adanya. Yang
ketiga adalah tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini. Sebelumnya,
metode penulisan yang kami gunakan. Dan yang terakhir adalah sistematika penulisan
makalah.
Di dalam bab dua, kami sajikan pembahasan makalah sesuai dengan judul yang
telah ditentukan. Yang terakhir, bab tiga yang menyajikan kesimpulan sebagai
penutup.
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMUNIKASI DAN UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI.
1. Komunikasi.
Sebelum melangkah lebih jauh, marilah kita tentukan terlebih dahulu apakah
komunikasi itu. Seorang profesor di harvard pernah meminta sebuah kelas untuk
mendefinisikan komunikasi dengan membuat gambar. Sebagian besar siswa
menggambar seorang manajer berbicara atau menulis. Beberapa menempatkan “balon
berisi kata-kata” di samping karakternya; yang lain memperlihatkan lembran-
lembaran kertas dari sebuah mesin tik. Namun tidak ada satu pun yang di anggap
benar oleh profesor dalam menangkap makna dari sebuah komunikasi dan dia
menjelaskan bahwa komunikasi merupakan (to share) bukan (to speak) atau (to write).
Richard L.daft (2001: 18) dalam buku management mengatakan bahwa,
komunikasi dapat di definisikan sebagai proses dimana informasi di pertukarkan dan
di mengerti oleh dua orang atau lebih, biasanya dengan maksud untuk memberikan
motivasi atau mempengaruhi perilaku agar menjadi lebih baik lagi.
Sedangkan pengertian komunikasi menurut Mesiono (2014: 105) merupakan
sebuah kata yang berasal dari bahasa latin “communication” yang terbentuk dari kata
“com” (bahasa latin”cum”) yang artinya dengan atau “bersama dengan” dan “unio”
(bahasa latin”union”) artinya bersatu dengan. Dan dengan demikian komunikasi dapat
di artikan dengan union together atau union with artimya bersama dengan atau bersatu
dengan. Arti kata ini dapat bermakna bahwa komunikasi itu bersatu dengan orang
lain atau bersama dengan orang lain untuk melakukan kontak atau hubungan.
Dengan kata lain komunikasi berarti membagi sesuatu dengan seseorang,
tukar-menukar, membicarakan sesuatu dengan orang lain, memberitahukan sesuatu
kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Jadi
bisa di simpulkan komunikasi merupakan pemberitahuan melalui pembnicaraan,
percakapan, pertukaran pikiran atau hubunga ( hardjana, 2003 ) dalam buku
manajemen organisasi.
Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi
membantu anggota-anggota organisasi mencapai tujuan individu dan juga organisasi,
merespons dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengiirdinasikan
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 3
aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan
organisasi yang relevan.
Banyak para ahli yang mengemukakan pengertian komunikasi di antaranya:
1. Liliweri (2007) komunikasi merupakan proses pengalihan informasi dari satu
orang kepada orang lain dengan maksud tertentu.
2. Robbins (2007) yang paling penting dalam berkomunikasi ialah pemahaman agar
komunikasi itu berjalan dengan baik maksudnya ialah agar sebuah pesan yang di
kirim dapat di pahami oleh yang penerima pesan.
3. Karlfried knapp (2003) komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang
menggunakan simbol-simbol linguistik,seperti system simbol verbal (kata-kata),
verbal dan non verbal.
4. Seiler (1998) komunikasi adalah proses dengan mana simbol verbal dan non
verbal di kirimkan,di terima dan di beri arti.
Berdasarkan pengertian komunikasi di atas ada beberapa komponen dalam
komunikasi yaitu:
a. Komunikator (pengirim)
b. Proses penyampaian pesan,informasi dan berita.
c. Komunikan (penerima)
d. Media atau saluran
e. Tujuan
2. Unsur-unsur komunikasi
khaerul Umam ( 2012:158 ) menjelaskan, Dalam proses komunikasi terdapat tiga
unsur yang mutlak harus di penuhi. Ketiga unsur komunikasi itu merupakan kesatuan
yang utuh dan bulat. Apabila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan
terjadi. Dengan demikian. Setiap unsur dalam komunikasi mempunyai hubungan yang
sangat erat, dan saling ketergantungan antara satu sama lain dan artinya keberhasilan
komunikasi tergantung oleh semua unsur tersebut. Ketiga unsur komunikasi itu ialah :
1. Komunikator ( sender/pengirim )
Komunikator ( sender ) adalah orang yang menyampaikan isi pernyataannya
kepada komunikan. Komunikator bisa perseorangan, kelompok, atau organisasi
pengirim berita.
Tanggung jawab utama dari seorang komunikator ( sender/pengirim ) adalah :
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 4
a. Mengirim pesan dengan jelas.
b. Memilih saluran/media ( chanel ) yang cocok untuk mengirim pesan.
c. Meminta kejelasan bahwa pasan telah di terima dengan baik.
Oleh karenanya seorang komunikator dalam menyampaikan
pesan/informasi/berita harus memperhatikan orang yang di ajak
berkomunikasi, hal yang akan di sampaikan, dan cara menyampaikanya.
Dan dalam menyampaikan seorang komunikator juga harus menyesuaikan
tingkat kemampuan pengetahuan pihak penerima pesan.
2. Komunikan ( receiver/penerima )
Komunikan/penerima adalah pertner/rekan dari komunikator dalam komunikasi.
Sesuai dengan namanya, ia berperan sebagai penerima berita. Dalam komunikasi,
peran pengirim dan penerima selalu bergantian sepanjang pembicaraan. Penerima
harus mendengar dan menuliskan teks dengan berbagai cara ;
Tanggung jawab penerima pesan adalah :
a. Berkonsentrasi pada pesan untuk mengerti dengan baik dan benar akan
pesan yang diterima.
b. Memberikan umpan balik pada pengirim untuk memastikan
pembicaraan/pengirim bahwa pesan telah diterima dengan dimengerti. Hal
ini sangatlah penting terutama pada pesan yang dikirimkan secara lisan.
Dengan diterimanya umpan balik dari pihak komunikan, terjadi
komunikasi dua arah (two-way traffic atau two-way flow of
communication ). Dan apabila antar pengirim dan penrima berita
mempunyai pemahaman yang sama, komunikasi dapat berjalan dengan
lancar.
3. Channel ( saluran/media )
Channel adalah saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator
kepada komunikan, atau jalan yang dilalui feedback komunikasi kepada
komunikator yang digunakan oleh pengirim pesan. Dan saluran yang biasa dipakai
dalam menyampaikan pesan ialah, telepon, televisi, fotokopi, e-mail dan sms dan
sebagainya. Pemilihan channel pada komunikasi bergantung pada sifat berita yang
akan di sampaikan ( wursanto, 1994 ) dalam buku manajemen organisasi, ada tiga
macam bentuk berita ialah :
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 5
a. Berita yang bersifat audible, yaitu berita yang dapat di dengar, baik langsung
maupun tidak langsung ( telepon, radio, lonceng, sirene ).
b. Berita yang bersifat visual, yaitu berita yang dapat di lihat, yang berbentuk
tulisan, gambaran, poster serta tanda, seperti sinar lampu dan bendera.
c. Berita yang bersifat audio-visual, yaitu berita yang dapat didengar dan dilihat,
baik melaui televisi, film, pameran maupun kesenian.
Dalam praktik komunikasi, channel atau media tidak selalu diperlukan
oleh komunikator. Artinya komunikasi dapat dilakukan secara langsung tanpa
media, sehingga isi pesan komunikator sampai kepada komunikan tanpa
melalui media atau feedback dari komunikan kepada komunikator juga tidak
melalui media. Proses komunikasi ini biasanya disebut dengan komunikasi
langsung atau face to face/direct communication.
Ada beberapa ciri komunikasi face to face atau komunikasi yang
menggunakan saluran antar pribadi ( Liliweri,1991 ), yaitu :
1. Arus pesan yang cenderung dua arah.
2. Konteks komunikasi tatap muka.
3. Tingkat umpan balik yang terjadi sangat tinggi.
4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas tinggi ( selctive exposure ).
5. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat.
6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.
Namun ketika melihat era informasi saat ini, kebutuhan akan media atau
saluran terhadap unsur komunikasi sangatlah penting untuk menunjang
tingkat ke efektifan serta keakuratan dalam menyampaikan informasi. Dan
saat ini pesan melalui sms atau media lainya sangatlah bermanfaat apabila
digunakan di indonesia.
B. KOMUNIKASI EFEKTIF DAN PROSES KOMUNIKASI.
1. Komunikasi efektif.
Manullang ( 2013:78 ) dalam bukunya mengatakan bahwa komunikasi efektif
terjadi bila artian yang di maksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap
oleh penerima berita itu satu dan sama. Komunkasi yang efisien terjadi bila biayanya
minimum berdasar sumber daya yang di manfaatkan. Komunikasi sering terganggu
karena masalah semantic ( arti kata ), tidak ada umpan balik, saluran komunikasi,
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 6
gangguan fisik, perbedaan budaya dan status. Ada pedoman untuk mendapatkan
komunikasi yang efektif :
Bahwa harus mendengarkan secara aktif.
Usahakan memberikan umpan balik.
Langsung pada masalah.
Menggambarkan situasi.
Meringkas.
Para pakar di american management assosation mengungkapkan 10 aturan yang di
ikuti bila ingin membuat komunikasi dengan baik dan efektif :
1. Jelaskan konsep / ide sebelum berkomunikasi.
2. Teliti tujuan komunikasi.
3. Mempertimbangkan lingkungan dan waktu.
4. Hubungi pihak lain.
5. Waspada atas nada isi berita.
6. Komunikasikan sesuatu yang bermanfaat.
7. Tindak lanjut komunukasi yang tepat.
8. Komunikasi untuk waktu yang akan datang pula.
9. Tindakan konsisten dengan kata.
10. Menjadi pendengar yang baik.
Sedangkan Devito (1976:4) mengemukakan di dalam buku manajemen organisasi
dan beliau berpendapat lain dalam mendapatkan atau membuat komunikasi agar
bersifat yang efektif. Ada 4 hal yang harus di lakukan dalam mendapatkan
komunikasi yang efektif yaitu :
1. Keterbukaan.
2. Empathy.
3. Dukungan.
4. Kepositifan.
Berdasarkan pendapat di atas, Roger juga sejalan mengatakan bahwa komunikasi
yang efektif itu apabila kedua pihak memenuhi kondisi berikut:
a. Bertemu satu sama lain secara personal
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 7
b. Empathy secara tepat terhadap pribadi yang lain dan berkomunikasi yang dapat di
pahami satu sama lain secara berarti.
c. Menghargai satu sama lain, bersifat positif atau wajar tanpa menilai atau
keberatan.
d. Menghayati pengalaman satu sama lain dengan sungguh-sungguh, bersikap
menerima dan empathy satu sama lain.
e. Merasa bahwa saling menjaga keterbukaan dan iklim yang mendukung dan
mengurangi kecenderungan gangguan arti.
f. Memperlihatkan tingkah laku yang percaya penuh dan memperkuat perasaan
aman terhadap yang lain.
Ada pun hal-hal yang dapat membantu agar komunikasi menjadi efektif berdasarkan
pendapat George R.Terry (1993:149) dalam bukunya prinsip-prinsip manajemen :
1. Mengetahui semua hal yang ingin dikomunikasikan.
2. Berkomunikasi secukupnya.
3. Menyadari bahwa komunikasi dapat dirubah distribusinya.
4. Gunakan simbol dan alat visual yang memadai.
5. Hati-hati memilih informasi yang ingin di komunikasikan.
2. Proses Komunikasi Efektif
Proses komunikasi merupakan pertukaran informasi antara pengirim dan
penerima. Dengan demikian proses komunikasi merupakan proses timbal balik karena
antara si pengirim dan si penerima saling mempengaruhi satu samalain. Proses
komunikasi berlangsung dengan adanya komunikator, pesan dan komunikan.
Sebagaimana di kemukakan wijaya (2014: 108) dalam buku manajemen organisasi
bahwa komunikasi itu di gambarkan sebagain berikut :
Gambar di atas menunjukan bahwa dalam komunikasi itu harus ada
komunikator atau penyampai pesan, ada pesan dan ada peenerima pesan agar dengan
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 8
KOMUNIKATOR PESAN KOMUNIKAN
adanya gambar ini dapat di harapkan komunikasi berjalan dengan lancar dan sampai
dengan tujuan yang ingin di capai.
Dalam bukunya manajemen, richard L.Daft ( 2003:133) mengatakan Banyak
orang berfikir bahwa komunikasi adalah hal yang sederhana, karena orang
berkomunikasi tanpa kesadaran dan upaya. Namun, biasanya komunikasi bersifat
kompleks, dan peluang untuk mengirimkan dan menerima pesan yang salah tidak
terhitung. Untuk dapat mengetahui secara lebih lanjut tentang kompleksitas dari
proses komunikasi yaitu, dalam sebuah komunikasi adalah pengirim dan penerima.
Pengirim adalah seseorang yang bermaksud mengirim sebuah gagasan atau konsep
kepada orang lain, untuk mencari informasi atau untuk mengekspresikan suatu
pemikiran atau emosi. Penerima adalah orang yang di kirimi pesan. Pengirim
menyampaikan gagasanya dengan menggunakan simbol yang untuk membuat pesan.
Sedangkan pesan adalah formulasi nyata dari gagasan yang di kirim kepada penerima.
Pesan di kirim melalui saluran (channel), yang merupakan sarana penghantar
komunikasi dan saluran dapat berupa laporan resmi, pembicaraan telefon, atau
pertemuan tatap muka.
Hani handoko (2009:271) Proses komunikasi memungkinkan manajer untuk
mempermudah melaksanakan tugas-tugasnya mereka dalam menginformasikan
kepada bawahanya. Informasi harus di komunikasikan kepada para manajer agar
mereka mempunyai dasar perencanaan, rencana-rencana harus di komunikasikan
kepada pihak lain agar di laksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi
kepada bawahan tentang penugasan jabatan mereka. Pengarahan mengharuskan
manajer untuk berkomunikasi dengan bawahanya agar tujuankelompok dapat dicapai.
Jadi, manajer dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen mereka hanya melalui
interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.
Manullang (2013:85) di bukunya dasar-dasar manajemen mengatakan, dalam
proses komunikasi kita juga harus mengetahui arah dan tujuan dari komunikasi dan
arah dan tujuan itu bisa kita lihat sebagai berikiut :
1. Komunikasi ke atas.
Komunikasi ke atas adalah komunikasi yang mengalir ke atas, dari
karyawan ke manajer. Komunikasi ini membuat manajer tetap sadar
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 9
tentang bagaimana perasaan karyawan terhadap pekerjaanya, rekan
kerjanya dan organisasi itu secara umum. Setiap manajer juga bergantung
kepada komunikasi ke atas untuk mendapatkan ide tentang memperbaiki
suatu hal. Contoh dari komunikasi ke atas adalah laporan kinerja yang di
siapkan oleh karyawan, kotak saran, survei sikap pengawas, prosedur
keluhan, diskusi manajer – karyawan, dan sesi group informal di mana
karyawan memiliki peluang untuk mengidentifikasi dan membahas
masalah dengan manajer atau bahkan perwakilan dari manajer tingkat atas.
2. Komunikasi ke bawah.
Komunikasi ke bawah adalah suatu komunikasi yang mengalir ke bawah,
dari manajer ke karyawan. Komunikasi ke bawah di gunakan untuk
menginformasikan, mengarahkan, mengkordinasikan dan mengevaluasi
karyawan. Pada saat manajer memmbebankan sasaran kepada para
karyawanya, mereka menggunakan komunikasi ke bawah. Para manajer
juga menggunakan komunikasi kebawah dengan memberikan ke pada para
karyawanya deskripsi pekerjaan, memberitahu mereka tentang kebijakan
dan prosedur organisasi, menekankan masalah yang paling memerlukan
perhatian, atau mengevaluasi kinerja mereka.
3. Komunikasi lateral.
Komunikasi lateral adalah komunikasi yang terjadi diantara semua
karyawan di tingkatan organisasi yang sama dan komunikasi lateral di
kenal juga dengan nama komunikasi menyamping atau horizontal. Dalam
lingkungan seperti sekarang yang cepat berubah, komunikasi horizontal
sering di perlukan untuk menghemat waktu dan memudahkan koordinasi.
Akan tetapi, komunikasi jenis ini dapat menciptakan konflik jika para
karyawan tidak memberi tahu manajernya tentang keputusan yang mereka
buat atau tindakan yang mereka ambil.
4. Komunikasi diagonal.
Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang memotong baik bidang
kerja maupun tingkat organisasi. Untuk kepentingan efisiensi dan
kecepatan, komunikasi diagonal dapat menguntungkan. Dan peningkatan
penggunaan e-mail memudahkan komunikasi diagonal. Dalam organisasi,
semua karyawan berkomunikasi melalui email dengan semua karyawan
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 10
lainya, tanpa melihat bidang kerja atau tingkatan kerja organisasi. Akan
tetapi, sama seprti komunikasi lateral, komunikasi diagonal memiliki
potensi menciptakan masalah jika para karyawan tidak senantiasa memberi
informasi dan memberitahu manajernya.
Dari pandangan di atas dapat di simpulkan bahwa dalam membuat arah
dan tujuan komunikasi bukan hanya manajer saja yang berperan di
dalamnya melainkan bawahan juga berperan penting dalam menjaga serta
menciptakan hubungan yang baik dalam berkomunikasi yang
menghasilkan ke efetifitasan baik dalam hubungan pribadi ataupun
organisasi secara menyeluruh.
C. JENIS DAN BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI EEKTIF.
Di dalam organisasi ada beberapa jenis komunikasi,yaitu :
1. Komunikasi formal vs komunikasi informal.
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yangh di
ciptakan oleh hierarki wewenang dalam organisasi. Komunikasi informal terjadi
di luar saluran formal dan tak bergantung pada hierarki wewenang organisasi.
2. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral.
Komunikasi ke bawah mengalir dari peringkat atas ke peringkat bawah dalam
hierarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir dari peringkat bawah ke
peringkat atas suatu organisasi. Komunikasi lateral sejajar antar mereka yang
berada pada satu peringkat wewenang dalam organisasi. Bila tak ada komunikasi
ini terjadi kebingungan, pertentangan, dan beban lebih pada para anggota sehingga
mungkin menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam pengambilan keputusan. Jadi
jelas bahwa komunikasi penting bagi manajemen dalam peranya sebagai
pengambil keputusan. Selain itu komunikasi penting bagi manajemen dalam
peranya sebagai yang selalu melakukan hubungan pribadi dan yang selalu
memberikan informasi.
3. Komunikasi satu dan dua arah.
Pada komunikasi satu arah pengirim berita komunikasi tanpa mengharapkan atau
meminta umpan balik dari penerima. Dan pada komunikasi dua arah penerima
dapat dan memberikan umpan balik.
Sedangkan saefullah (2012:190) dalam buku manajemen pendidikan islam
mengemukakan, ada beberapa bentuk-bentuk komunikasi yaitu:
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 11
a. Dari segi penyampaian pesan, komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan
tertulis, atau secara elektronik melalui radio, televisi, telepon, internet, dan
sebagainya.
b. Segi kemasan pesan, komunikasi dapat dilakukan secara verbal ( dengan
berbicara ) atau dengan nonverbal ( dengan bahasa isyarat ). Komunikasi
verbal diwakili dalam penyebutan kata-kata, yang pengungkapanyadapat
dengan lisan atau tertulis. Komunikasi nonverbal, terlihat dalam ekspresi atau
mimik wajah, gerakan tangan, mata, dan bagian tubuh lainya.
c. Segi kemasan keresmian perilaku, saluran komunikasi yang di gunakan, dan
bentuk kemasan pesan, komunikasi dapat di kategorikan sebagai bentuk
komunikasi formal dan non formal.
d. Segi pasangan komunikasi, komunikasi dapat di lihat sebagai :
Komunikasi intrapersonal ( intra personal communication ), ialah
proses komunikasi dalam diri komunikator: pengirim dan pesanya
adalah diri sendiri ( manusia sebagai makhluk rohani ).
Komunikasi interpersonal ( inter personal comunication ) ialah
interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih ketika pengirim dapat
menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat
menerima dan menanggapinya secara langsung pula ( manusia sebagai
makhluk sosial ).
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN DAN HAMBATAN
SERTA MENGATASI HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI EFEKTIF.
Ada dua faktor yang biasa hadir dalam komunikasi, yaitu faktor penunjang
kelancaran komunikasi dan faktor penghambat komunikasi :
a. Faktor penunjang lancarnya komunikasi efektif adalah :
1. Persamaan bahasa.
2. Ketenangan dan ketentraman.
3. Kejujuran, lemah lembut, dalam berkomunikasi.
4. Komunikasi yang konsisten antara yang verbal dan nonverbal, melihat situasi
dan kondisi dengan sebaik-baiknya
5. Saling percaya
6. Memiliki kesamaan dan kepentingan
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 12
7. Adanya keseimbangan dan pengetahuan. Jika tidak harus ada pengukuran
kemampuan yang seirama dengan bahasa yang di ajak komunikasi.
8. Adanya kesamaan persepsi.
Sedangkan abdillah hanafi mengungkapkan ada 4 faktor yang dapat
mempengaruhi komunikasi menjadi efektif, yaitu :
1. Ketrampilan berkomunikasi.
2. Sikap.
3. Tingkat pengetahuan, dan
4. Posisinya dalam sistem sosial.
b. Faktor penghambat dalam komunikasi efektif adalah :
1. Perbedaan persepsi tentang pesan yang di bahas dan masing – masing
mempertahankan persepsinya.
2. Perbedaan status sosial dapat menjadi hambatan apabila tidak di jalin
hubungan kemitraan yang jelas.
3. Perbedaan kepentingan, trutama menyangkut kepentingan pribadi.
4. Perbedaan bahasa, jika kedua belah pihak menggunakan bahasa yang berbeda
yang tidak saling memahami dengan baik.
5. Situasi dan kondisi yang kurang kondusif, misalnya pada saat orang-orang
sedang menonton bioskop, dalam tempat yang gaduh, misalnya di jalan raya
berkomunikasi melalui seluler sambil membawa kendaraan.
6. Suasana hati yang kurang mendukung, misalnya sedang panik, kecewa,
frustasi, sedang sakit dan sebagainya.
7. Komunikasi dengan dua cara yang berlawanan, antara yang verbal dengan
yang nonverbal, misalnya berkomunikasi dengan orang yang tuna rungu.
8. Kekakuan para komunikan di sebabkan belum mengenal dengan dekat, adanya
permusuhan, dan sejenisnya.
9. Ketidak percayaan orang yang sudah tidak di percaya dan di sepakati sebagai
pendusta sehingga semua informasinya tidak di terima dengan baik.
10. Jarak yang terlalu jauh dan tidak ada alat atau media yang dapat membantu
terjadinya komunikasi.
Dan adapun hambatan lain yang di ungkapkan Manullang ( 2013:81 )dalam
bukunya dasar-dasar manajemen, yaitu :
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 13
a. Penyaringan.
Penyaringan adalah manipulasi atau mengubah-ubah informasi yang di
sengaja sehingga membuat informasi tersebut terlihat lebih baik dan
menyenangkan bagi sipenerima. Contoh, seseorang mengatakan kepada
manajernya apa yang ingin di dengar oleh manajernya.
b. Emosi.
Perasaan penerima disaat penerima pesan akan mempengaruhi cara
mengartikan pesan tersebut. Sehingga sering sekali terjadi kesalah pahaman
sang penerima pesan pada saat di sampaikan informasi di karenakan ketidak
fokusan sang penerima pesan.
c. Kebanjiran informasi.
Kebanjiran informasi adalah informasi yang harus kita olah melampaui
kapasitas pemerosesan.
Dan adapun cara dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam
berkomunikasi yaitu dengan cara :
1. Menggunakan umpan balik.
Masalah dapat cenderung dihindari apabila seorang manajer menggunakan
lingkaran umpan balik dalam berkomunikasi. Dan akan lebih baik lagi
seorang manajer harus meminta sang penerima pesan untuk mengatakan
kembali pesan yang telah di sampaikan oleh manajer dengan bahasanya
sendiri. Dan apabila umpan balik itu berjalan sempurna maka tingkatan
untuk timbul masalah dalam komunikasi tidak akan terjadi.
2. Menyederhanakan bahasa.
Bahasa merupakan kendala yang sangat besar dalam komunikasi, oleh
karena itu seorang manajer haruslah menyusun bahasanya terlebih dahulu
sebelum melakukan komunikasi terhadap orang lain, sehingga tingkatan
masalah seprti kesalahpaman isi pesan tidak akan terjadi lagi.
3. Menyimak dengan aktif.
Menyimak dengan aktif merupakan salah satu cara agar komunikasi
berjalan sesuai dengan rencan, untuk itu dalam bekomunikasi yang baik
haruslah saling memberikan rasa empati dalam berkomunikasi sehingga
baik manajer ataupun karyawan saling menghargai pada saat komunikasi
berlangsung.
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 14
4. Kendala emosi.
Dapat kita ketahui sikap emosional dapat mempengaruhi berjalanya suatu
komunikasi yang baik, oleh karenanya apabila seorang manajer atau
karyawan pada saat komunikasi sedang emosi atau marah itu lebih baik
proses komunikasi ditunda terlebih dahulu untuk menghindari
kesalahpahaman dalam penyampaian atau penerimaan pesan dari maksud
komunikasi.
5. Membuat tindakan.
Apabila suatu komunikasi secara perkataan tidak dapat memuaskan
maksud dari komunikasi maka hendaknya seorang manajer membuat suatu
tindakan sperti peringatan keras untuk ketercapaian maksud dari
komunikasi sebelumnya.
E. GAYA KOMUNIKASI DAN JENIS-JENIS GAYA BERBICARA DALAM
KOMUNIKASI EFEKTIF.
Gaya merupakan suatu tindakan yang keluar dari anggota tubuh yang memiliki arti
tertentu disetiap gerakanya, oleh karenanya gaya dalam komunikasasi merupakan
suatu cirikhass gerakan yang memiliki arti pada setiap gerakan-gerakan yang di
lakukan di saat komunikasi.
Menurut casse dalam buku manajemen organisasi ( 2014:127 ) beliau
mengatakan gaya komunikasi pemimpin itu sebagai berikut :
1. Gaya yang berorientasi tindakan yaitu senang melakukan tindakan penyelesaian
pekerjaan, memecahkan persoalan dan memperbaiki sesuatu.
2. Gaya yang berorientasi kepada proses, yaitu menyukai fakta-fakta, senang
mengorganisir, membuat struktur dan menyusun strategi dan taktik.
3. Gaya yang berorientasi pada orang yaitu memusatkan perhatian pada proses
sosial, interaksi antar manusia, komunikasi, kerjasama, sistem sosial dan motivasi.
4. Gaya yang berorientasi pada ide, yaitu menyukai konsep, teori, pertukaran pikiran,
inovasi, kreativitas, serta hal-hal baru serta luar biasa.
Sedangkan menurut khaerul Umam ( 2012:184 ) terdapat banyak sekali gaya
berbicar dalam komunikasi yang efektif dan gaya berbicara itu ialah :
a. Gaya berbicara dengan menghubungkan suara dengan kata-kata atau
disebut gaya bahasa.
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 15
Gaya bahasa asindenton, bertujuan agar pendengar memperhatikan
kalimat seluruhnya, bukan pada bagian-bagian kalimat.
Gaya bahasa polisidenton, bertujuan agar pendengar mengarahkan
perhatianya pada kalimat demi kalimat.
Gaya bahasa klimaks, bertujuan agar para pendengar tertarik dan
memperoleh perbandingan yang mendalam.
Gaya bahasa antiklimaks, berlawanan dengan klimaks, tetapi pada
dasarnya mempunyai tujuan yang sama.
Gaya bahasa hiperbola, bertujuan menarik perhatian orang yang
mendengarkan, misalnya : kita harus bekerja membanting tulang,
berfikir dengan memeras otak dan bekerja keras dengan memeras
keringat.
b. Gaya berbicara dengan gerak air muka ( mimik )
Gaya berbicara ini tidak menggunakan kata-kata, tidak dengan diam, tetapi
dengan gerak air muka ( wajah ). Warna muka dapat menjadi alat
komunikasi. Warna muka merah mungkin sedang marah atau malu,
sedangkan warna muka pucat mungkin sedang ketakutan, sakit, atau kaget
karena melihat atau mengalami hal-hal yang sangat luar biasa di luar
keinginan.
c. Gaya berbicara dengan gerak anggota badan ( panto mimik )
Dalam hal ini gaya komunikasinya memakai gerak tubuh seperti, geleng
kepala berarti tidak setuju, menganggukan kepala tanda setuju,
menggunakan gerak tangan menunjukan pengertian bicara tertentu,
menggaruk-garuk kepala tanda tak mengerti, atau menggigit kuku jari
tanda gugup. Cara berbicara seperti ini dapat digunakan dalam rapat yang
peserta rapatnya berjauhan.
d. Gaya berbicara dengan gerak-gerik (panto mimikm dan mimik)
Gerak-gerik termasuk bahasa dalam pengertian luas dan sebagai alat
komunikasi. Gerak bukan hasil kebudayaan, melainkan tumbuh sendiri
sebagai alat komunikasi.
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi merupakan salah satu cara yang dilakukan seorang manajer atau pemimpin
dalam membangun serta mengembangkan organisasi. Dengan adanya komunikasi semua
pekerjaan yang di lakukan seorang pemimpin akan lebih mudah karena semua tugas yang di
lakukan seorang pemimpin selalu berhungan dengan komunikasi, oleh karena itu marilah kita
sebagai calon pemimpin baik pemimpin peribadi atau kelompok pelajarilah ilmu komunikasi
agar kita bisa melaksanakan komunikasi yang baik sehingga menghasilkan komunikasi yang
efektif dan untuk menunjang komunikasi efektif dapat kita kembangkan dengan cara
memakai gaya berbicara dalam komunikasi karena gaya juga dapat menarik sebuah
komunikasi bisa lebih menjadi efektif.
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 17
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard.” Manajemen”. Jakarta: Erlangga, 2003.
Denisi, Angelo., Rizky Griffin.” Human Resource Management “. Boston: hough Ton
Mifflin,2001.
,” Academy Of Management Executive “, Vol. 14, 2000.
Handoko, Hani.” Manajemen “. Yogyakarta: Bbfe-Yogyakarta, 2009.
Hanafi, abdullah.” Memahami Komunikasi Antar Manusia “. Surabaya: Usaha Nasional, !
984.
Lado, Augutine., Mary Wilson. “ Human Resource System And Sustained Competitive
Advantage: A Competency-Based Perspective”. Academy Of Management Review. vol. XIX,
1994.
Manullang, Muhammad. “ Dasar-Dasar Manajemen “. Bandung: Cita Pustaka Media
Perintis, 2013.
Mesiono, “ Manajemen Organisasi “. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2014.
, “Manajemen Organisasi “. Bandung: cita Pustaka Media Perintis, 2012.
Miftah, Thoha. (ed). “ Perilaku Organisasi”: Konsep Dasar Dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali
Pers, 2012.
Saefullah. “ Manajemen Pendidikan Islam “. Bandung: Pustaka Setia. 2012.
Terry, George. “ Prinsip-Prinsip Manajemen “. Jakarta: Bumi Aksara, 1993.
Umam, Khaerul. “ Manajemen Organisasi “. Bandung: pustaka seta, 2012.
Wahab, Abdul Azis. “ Anatomi Organisasi Dan Kepemimpinan Pendidikan “. Bandung:
Alfabeta, 2011.
komunikasi efektif dan gaya komunikasi 18