tugas mo 3

28
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manajer merupakan salah seorang yang yang wajib untuk mempersatukan anggota organisasi serta mengembangkan organisasi tersebut. Dalam hal ini salah satu cara untuk mempersatukan serta mengembangkan organisasi ialah dengan cara komunikasi yang lebih tepatnya komunikasi efektif. Berdasarkan hasil penelitian seorang manajer bukan hanya di tuntut untuk pinter dalam berkomunikasi yang baik melainkan seorang manajer juga harus mampu memiliki gaya atau ciri khas sendiri dalam berkomunikasi. Maka dengan ini kami memaparkar segala cara untuk mengetahui bagaiman komunikasi serta komunikasi efektif dan gaya komunikasi. Sehingga diharapkan akan membantu kita dalam hal kepemimpinan yang memiliki komunikasi efektif dan gaya komunikasi secara sempurna. B. BATASAN MASALAH Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran atau kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, maka kami membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya tentang: a. Komunikasi dan unsur-unsur komunikasi. b. Komunikasi efektif dan proses komunikasi efektif. c. Jenis dan bentuk-bentuk komunikasi efektif. KOMUNIKASI EFEKTIF DAN GAYA KOMUNIKASI 1

Upload: hijri

Post on 11-Dec-2015

233 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Manajer merupakan salah seorang yang yang wajib untuk mempersatukan

anggota organisasi serta mengembangkan organisasi tersebut. Dalam hal ini salah satu

cara untuk mempersatukan serta mengembangkan organisasi ialah dengan cara

komunikasi yang lebih tepatnya komunikasi efektif.

Berdasarkan hasil penelitian seorang manajer bukan hanya di tuntut untuk

pinter dalam berkomunikasi yang baik melainkan seorang manajer juga harus mampu

memiliki gaya atau ciri khas sendiri dalam berkomunikasi.

Maka dengan ini kami memaparkar segala cara untuk mengetahui bagaiman

komunikasi serta komunikasi efektif dan gaya komunikasi. Sehingga diharapkan akan

membantu kita dalam hal kepemimpinan yang memiliki komunikasi efektif dan gaya

komunikasi secara sempurna.

B. BATASAN MASALAH

Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran atau kekeliruan dalam penyusunan

makalah ini, maka kami membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya

tentang:

a. Komunikasi dan unsur-unsur komunikasi.

b. Komunikasi efektif dan proses komunikasi efektif.

c. Jenis dan bentuk-bentuk komunikasi efektif.

d. Faktor yang mempengaruhi kelancaran dan penghambat serta mengatasi hambatan

dalam komunikasi efektif.

e. Gaya komunikasi dan jenis-jenis gaya berbicara dalam komunikasi efektif.

C. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI

Dalam penyusunan makalah ini, kami pemakalah mempunyai beberapa tujuan, yaitu :

1. Untuk mengetauhui apa itu komunikasi dan unsur-unsur apa saja yang ada di

dalam komunikasi.

2. Mengetahui serta melaksanakan komunikasi efektif baik dalam kehidupan sehari-

hari ataupun didalam organisasi.

3. Dapat memberikan gambaran kepada pembaca terhadap jenis dan bentuk-bentuk

komunikasi efektif.

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 1

4. Memberikan petunjuk bahwasanya komunikasi sangat bermanfaat dalam

kehidupan pribadi dan organisasi.

5. Untuk mengetahui faktor-faktor tentang kelancaran dan hambatan serta mengatasi

hambatan dalam berkomunikasi efektif.

D. METODE PENULISAN

Dalam penyelesaian penyusunan makalah ini kami menggunakan study kepustakaan,

yaitu dengan mencari buku-buku yang berhubungan terhadap komunikasi efektif dan

gaya komunikasi dengan beberapa literature dari internet dan pandangan penulis.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab yaitu pendahuluan,

pembahasan, dan penutup.

Pada bab satu, kami sajikan pendahuluan yang berisi latar belakang yang

merupakan alasan kami untuk membahas judul makalah, yang kedua adalah

pembatasan makalah agar pembahasan makalah ini tidak simpang siur adanya. Yang

ketiga adalah tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini. Sebelumnya,

metode penulisan yang kami gunakan. Dan yang terakhir adalah sistematika penulisan

makalah.

Di dalam bab dua, kami sajikan pembahasan makalah sesuai dengan judul yang

telah ditentukan. Yang terakhir, bab tiga yang menyajikan kesimpulan sebagai

penutup.

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. KOMUNIKASI DAN UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI.

1. Komunikasi.

Sebelum melangkah lebih jauh, marilah kita tentukan terlebih dahulu apakah

komunikasi itu. Seorang profesor di harvard pernah meminta sebuah kelas untuk

mendefinisikan komunikasi dengan membuat gambar. Sebagian besar siswa

menggambar seorang manajer berbicara atau menulis. Beberapa menempatkan “balon

berisi kata-kata” di samping karakternya; yang lain memperlihatkan lembran-

lembaran kertas dari sebuah mesin tik. Namun tidak ada satu pun yang di anggap

benar oleh profesor dalam menangkap makna dari sebuah komunikasi dan dia

menjelaskan bahwa komunikasi merupakan (to share) bukan (to speak) atau (to write).

Richard L.daft (2001: 18) dalam buku management mengatakan bahwa,

komunikasi dapat di definisikan sebagai proses dimana informasi di pertukarkan dan

di mengerti oleh dua orang atau lebih, biasanya dengan maksud untuk memberikan

motivasi atau mempengaruhi perilaku agar menjadi lebih baik lagi.

Sedangkan pengertian komunikasi menurut Mesiono (2014: 105) merupakan

sebuah kata yang berasal dari bahasa latin “communication” yang terbentuk dari kata

“com” (bahasa latin”cum”) yang artinya dengan atau “bersama dengan” dan “unio”

(bahasa latin”union”) artinya bersatu dengan. Dan dengan demikian komunikasi dapat

di artikan dengan union together atau union with artimya bersama dengan atau bersatu

dengan. Arti kata ini dapat bermakna bahwa komunikasi itu bersatu dengan orang

lain atau bersama dengan orang lain untuk melakukan kontak atau hubungan.

Dengan kata lain komunikasi berarti membagi sesuatu dengan seseorang,

tukar-menukar, membicarakan sesuatu dengan orang lain, memberitahukan sesuatu

kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Jadi

bisa di simpulkan komunikasi merupakan pemberitahuan melalui pembnicaraan,

percakapan, pertukaran pikiran atau hubunga ( hardjana, 2003 ) dalam buku

manajemen organisasi.

Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi

membantu anggota-anggota organisasi mencapai tujuan individu dan juga organisasi,

merespons dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengiirdinasikan

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 3

aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan

organisasi yang relevan.

Banyak para ahli yang mengemukakan pengertian komunikasi di antaranya:

1. Liliweri (2007) komunikasi merupakan proses pengalihan informasi dari satu

orang kepada orang lain dengan maksud tertentu.

2. Robbins (2007) yang paling penting dalam berkomunikasi ialah pemahaman agar

komunikasi itu berjalan dengan baik maksudnya ialah agar sebuah pesan yang di

kirim dapat di pahami oleh yang penerima pesan.

3. Karlfried knapp (2003) komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang

menggunakan simbol-simbol linguistik,seperti system simbol verbal (kata-kata),

verbal dan non verbal.

4. Seiler (1998) komunikasi adalah proses dengan mana simbol verbal dan non

verbal di kirimkan,di terima dan di beri arti.

Berdasarkan pengertian komunikasi di atas ada beberapa komponen dalam

komunikasi yaitu:

a. Komunikator (pengirim)

b. Proses penyampaian pesan,informasi dan berita.

c. Komunikan (penerima)

d. Media atau saluran

e. Tujuan

2. Unsur-unsur komunikasi

khaerul Umam ( 2012:158 ) menjelaskan, Dalam proses komunikasi terdapat tiga

unsur yang mutlak harus di penuhi. Ketiga unsur komunikasi itu merupakan kesatuan

yang utuh dan bulat. Apabila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan

terjadi. Dengan demikian. Setiap unsur dalam komunikasi mempunyai hubungan yang

sangat erat, dan saling ketergantungan antara satu sama lain dan artinya keberhasilan

komunikasi tergantung oleh semua unsur tersebut. Ketiga unsur komunikasi itu ialah :

1. Komunikator ( sender/pengirim )

Komunikator ( sender ) adalah orang yang menyampaikan isi pernyataannya

kepada komunikan. Komunikator bisa perseorangan, kelompok, atau organisasi

pengirim berita.

Tanggung jawab utama dari seorang komunikator ( sender/pengirim ) adalah :

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 4

a. Mengirim pesan dengan jelas.

b. Memilih saluran/media ( chanel ) yang cocok untuk mengirim pesan.

c. Meminta kejelasan bahwa pasan telah di terima dengan baik.

Oleh karenanya seorang komunikator dalam menyampaikan

pesan/informasi/berita harus memperhatikan orang yang di ajak

berkomunikasi, hal yang akan di sampaikan, dan cara menyampaikanya.

Dan dalam menyampaikan seorang komunikator juga harus menyesuaikan

tingkat kemampuan pengetahuan pihak penerima pesan.

2. Komunikan ( receiver/penerima )

Komunikan/penerima adalah pertner/rekan dari komunikator dalam komunikasi.

Sesuai dengan namanya, ia berperan sebagai penerima berita. Dalam komunikasi,

peran pengirim dan penerima selalu bergantian sepanjang pembicaraan. Penerima

harus mendengar dan menuliskan teks dengan berbagai cara ;

Tanggung jawab penerima pesan adalah :

a. Berkonsentrasi pada pesan untuk mengerti dengan baik dan benar akan

pesan yang diterima.

b. Memberikan umpan balik pada pengirim untuk memastikan

pembicaraan/pengirim bahwa pesan telah diterima dengan dimengerti. Hal

ini sangatlah penting terutama pada pesan yang dikirimkan secara lisan.

Dengan diterimanya umpan balik dari pihak komunikan, terjadi

komunikasi dua arah (two-way traffic atau two-way flow of

communication ). Dan apabila antar pengirim dan penrima berita

mempunyai pemahaman yang sama, komunikasi dapat berjalan dengan

lancar.

3. Channel ( saluran/media )

Channel adalah saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator

kepada komunikan, atau jalan yang dilalui feedback komunikasi kepada

komunikator yang digunakan oleh pengirim pesan. Dan saluran yang biasa dipakai

dalam menyampaikan pesan ialah, telepon, televisi, fotokopi, e-mail dan sms dan

sebagainya. Pemilihan channel pada komunikasi bergantung pada sifat berita yang

akan di sampaikan ( wursanto, 1994 ) dalam buku manajemen organisasi, ada tiga

macam bentuk berita ialah :

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 5

a. Berita yang bersifat audible, yaitu berita yang dapat di dengar, baik langsung

maupun tidak langsung ( telepon, radio, lonceng, sirene ).

b. Berita yang bersifat visual, yaitu berita yang dapat di lihat, yang berbentuk

tulisan, gambaran, poster serta tanda, seperti sinar lampu dan bendera.

c. Berita yang bersifat audio-visual, yaitu berita yang dapat didengar dan dilihat,

baik melaui televisi, film, pameran maupun kesenian.

Dalam praktik komunikasi, channel atau media tidak selalu diperlukan

oleh komunikator. Artinya komunikasi dapat dilakukan secara langsung tanpa

media, sehingga isi pesan komunikator sampai kepada komunikan tanpa

melalui media atau feedback dari komunikan kepada komunikator juga tidak

melalui media. Proses komunikasi ini biasanya disebut dengan komunikasi

langsung atau face to face/direct communication.

Ada beberapa ciri komunikasi face to face atau komunikasi yang

menggunakan saluran antar pribadi ( Liliweri,1991 ), yaitu :

1. Arus pesan yang cenderung dua arah.

2. Konteks komunikasi tatap muka.

3. Tingkat umpan balik yang terjadi sangat tinggi.

4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas tinggi ( selctive exposure ).

5. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat.

6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.

Namun ketika melihat era informasi saat ini, kebutuhan akan media atau

saluran terhadap unsur komunikasi sangatlah penting untuk menunjang

tingkat ke efektifan serta keakuratan dalam menyampaikan informasi. Dan

saat ini pesan melalui sms atau media lainya sangatlah bermanfaat apabila

digunakan di indonesia.

B. KOMUNIKASI EFEKTIF DAN PROSES KOMUNIKASI.

1. Komunikasi efektif.

Manullang ( 2013:78 ) dalam bukunya mengatakan bahwa komunikasi efektif

terjadi bila artian yang di maksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap

oleh penerima berita itu satu dan sama. Komunkasi yang efisien terjadi bila biayanya

minimum berdasar sumber daya yang di manfaatkan. Komunikasi sering terganggu

karena masalah semantic ( arti kata ), tidak ada umpan balik, saluran komunikasi,

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 6

gangguan fisik, perbedaan budaya dan status. Ada pedoman untuk mendapatkan

komunikasi yang efektif :

Bahwa harus mendengarkan secara aktif.

Usahakan memberikan umpan balik.

Langsung pada masalah.

Menggambarkan situasi.

Meringkas.

Para pakar di american management assosation mengungkapkan 10 aturan yang di

ikuti bila ingin membuat komunikasi dengan baik dan efektif :

1. Jelaskan konsep / ide sebelum berkomunikasi.

2. Teliti tujuan komunikasi.

3. Mempertimbangkan lingkungan dan waktu.

4. Hubungi pihak lain.

5. Waspada atas nada isi berita.

6. Komunikasikan sesuatu yang bermanfaat.

7. Tindak lanjut komunukasi yang tepat.

8. Komunikasi untuk waktu yang akan datang pula.

9. Tindakan konsisten dengan kata.

10. Menjadi pendengar yang baik.

Sedangkan Devito (1976:4) mengemukakan di dalam buku manajemen organisasi

dan beliau berpendapat lain dalam mendapatkan atau membuat komunikasi agar

bersifat yang efektif. Ada 4 hal yang harus di lakukan dalam mendapatkan

komunikasi yang efektif yaitu :

1. Keterbukaan.

2. Empathy.

3. Dukungan.

4. Kepositifan.

Berdasarkan pendapat di atas, Roger juga sejalan mengatakan bahwa komunikasi

yang efektif itu apabila kedua pihak memenuhi kondisi berikut:

a. Bertemu satu sama lain secara personal

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 7

b. Empathy secara tepat terhadap pribadi yang lain dan berkomunikasi yang dapat di

pahami satu sama lain secara berarti.

c. Menghargai satu sama lain, bersifat positif atau wajar tanpa menilai atau

keberatan.

d. Menghayati pengalaman satu sama lain dengan sungguh-sungguh, bersikap

menerima dan empathy satu sama lain.

e. Merasa bahwa saling menjaga keterbukaan dan iklim yang mendukung dan

mengurangi kecenderungan gangguan arti.

f. Memperlihatkan tingkah laku yang percaya penuh dan memperkuat perasaan

aman terhadap yang lain.

Ada pun hal-hal yang dapat membantu agar komunikasi menjadi efektif berdasarkan

pendapat George R.Terry (1993:149) dalam bukunya prinsip-prinsip manajemen :

1. Mengetahui semua hal yang ingin dikomunikasikan.

2. Berkomunikasi secukupnya.

3. Menyadari bahwa komunikasi dapat dirubah distribusinya.

4. Gunakan simbol dan alat visual yang memadai.

5. Hati-hati memilih informasi yang ingin di komunikasikan.

2. Proses Komunikasi Efektif

Proses komunikasi merupakan pertukaran informasi antara pengirim dan

penerima. Dengan demikian proses komunikasi merupakan proses timbal balik karena

antara si pengirim dan si penerima saling mempengaruhi satu samalain. Proses

komunikasi berlangsung dengan adanya komunikator, pesan dan komunikan.

Sebagaimana di kemukakan wijaya (2014: 108) dalam buku manajemen organisasi

bahwa komunikasi itu di gambarkan sebagain berikut :

Gambar di atas menunjukan bahwa dalam komunikasi itu harus ada

komunikator atau penyampai pesan, ada pesan dan ada peenerima pesan agar dengan

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 8

KOMUNIKATOR PESAN KOMUNIKAN

adanya gambar ini dapat di harapkan komunikasi berjalan dengan lancar dan sampai

dengan tujuan yang ingin di capai.

Dalam bukunya manajemen, richard L.Daft ( 2003:133) mengatakan Banyak

orang berfikir bahwa komunikasi adalah hal yang sederhana, karena orang

berkomunikasi tanpa kesadaran dan upaya. Namun, biasanya komunikasi bersifat

kompleks, dan peluang untuk mengirimkan dan menerima pesan yang salah tidak

terhitung. Untuk dapat mengetahui secara lebih lanjut tentang kompleksitas dari

proses komunikasi yaitu, dalam sebuah komunikasi adalah pengirim dan penerima.

Pengirim adalah seseorang yang bermaksud mengirim sebuah gagasan atau konsep

kepada orang lain, untuk mencari informasi atau untuk mengekspresikan suatu

pemikiran atau emosi. Penerima adalah orang yang di kirimi pesan. Pengirim

menyampaikan gagasanya dengan menggunakan simbol yang untuk membuat pesan.

Sedangkan pesan adalah formulasi nyata dari gagasan yang di kirim kepada penerima.

Pesan di kirim melalui saluran (channel), yang merupakan sarana penghantar

komunikasi dan saluran dapat berupa laporan resmi, pembicaraan telefon, atau

pertemuan tatap muka.

Hani handoko (2009:271) Proses komunikasi memungkinkan manajer untuk

mempermudah melaksanakan tugas-tugasnya mereka dalam menginformasikan

kepada bawahanya. Informasi harus di komunikasikan kepada para manajer agar

mereka mempunyai dasar perencanaan, rencana-rencana harus di komunikasikan

kepada pihak lain agar di laksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi

kepada bawahan tentang penugasan jabatan mereka. Pengarahan mengharuskan

manajer untuk berkomunikasi dengan bawahanya agar tujuankelompok dapat dicapai.

Jadi, manajer dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen mereka hanya melalui

interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.

Manullang (2013:85) di bukunya dasar-dasar manajemen mengatakan, dalam

proses komunikasi kita juga harus mengetahui arah dan tujuan dari komunikasi dan

arah dan tujuan itu bisa kita lihat sebagai berikiut :

1. Komunikasi ke atas.

Komunikasi ke atas adalah komunikasi yang mengalir ke atas, dari

karyawan ke manajer. Komunikasi ini membuat manajer tetap sadar

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 9

tentang bagaimana perasaan karyawan terhadap pekerjaanya, rekan

kerjanya dan organisasi itu secara umum. Setiap manajer juga bergantung

kepada komunikasi ke atas untuk mendapatkan ide tentang memperbaiki

suatu hal. Contoh dari komunikasi ke atas adalah laporan kinerja yang di

siapkan oleh karyawan, kotak saran, survei sikap pengawas, prosedur

keluhan, diskusi manajer – karyawan, dan sesi group informal di mana

karyawan memiliki peluang untuk mengidentifikasi dan membahas

masalah dengan manajer atau bahkan perwakilan dari manajer tingkat atas.

2. Komunikasi ke bawah.

Komunikasi ke bawah adalah suatu komunikasi yang mengalir ke bawah,

dari manajer ke karyawan. Komunikasi ke bawah di gunakan untuk

menginformasikan, mengarahkan, mengkordinasikan dan mengevaluasi

karyawan. Pada saat manajer memmbebankan sasaran kepada para

karyawanya, mereka menggunakan komunikasi ke bawah. Para manajer

juga menggunakan komunikasi kebawah dengan memberikan ke pada para

karyawanya deskripsi pekerjaan, memberitahu mereka tentang kebijakan

dan prosedur organisasi, menekankan masalah yang paling memerlukan

perhatian, atau mengevaluasi kinerja mereka.

3. Komunikasi lateral.

Komunikasi lateral adalah komunikasi yang terjadi diantara semua

karyawan di tingkatan organisasi yang sama dan komunikasi lateral di

kenal juga dengan nama komunikasi menyamping atau horizontal. Dalam

lingkungan seperti sekarang yang cepat berubah, komunikasi horizontal

sering di perlukan untuk menghemat waktu dan memudahkan koordinasi.

Akan tetapi, komunikasi jenis ini dapat menciptakan konflik jika para

karyawan tidak memberi tahu manajernya tentang keputusan yang mereka

buat atau tindakan yang mereka ambil.

4. Komunikasi diagonal.

Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang memotong baik bidang

kerja maupun tingkat organisasi. Untuk kepentingan efisiensi dan

kecepatan, komunikasi diagonal dapat menguntungkan. Dan peningkatan

penggunaan e-mail memudahkan komunikasi diagonal. Dalam organisasi,

semua karyawan berkomunikasi melalui email dengan semua karyawan

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 10

lainya, tanpa melihat bidang kerja atau tingkatan kerja organisasi. Akan

tetapi, sama seprti komunikasi lateral, komunikasi diagonal memiliki

potensi menciptakan masalah jika para karyawan tidak senantiasa memberi

informasi dan memberitahu manajernya.

Dari pandangan di atas dapat di simpulkan bahwa dalam membuat arah

dan tujuan komunikasi bukan hanya manajer saja yang berperan di

dalamnya melainkan bawahan juga berperan penting dalam menjaga serta

menciptakan hubungan yang baik dalam berkomunikasi yang

menghasilkan ke efetifitasan baik dalam hubungan pribadi ataupun

organisasi secara menyeluruh.

C. JENIS DAN BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI EEKTIF.

Di dalam organisasi ada beberapa jenis komunikasi,yaitu :

1. Komunikasi formal vs komunikasi informal.

Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yangh di

ciptakan oleh hierarki wewenang dalam organisasi. Komunikasi informal terjadi

di luar saluran formal dan tak bergantung pada hierarki wewenang organisasi.

2. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral.

Komunikasi ke bawah mengalir dari peringkat atas ke peringkat bawah dalam

hierarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir dari peringkat bawah ke

peringkat atas suatu organisasi. Komunikasi lateral sejajar antar mereka yang

berada pada satu peringkat wewenang dalam organisasi. Bila tak ada komunikasi

ini terjadi kebingungan, pertentangan, dan beban lebih pada para anggota sehingga

mungkin menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam pengambilan keputusan. Jadi

jelas bahwa komunikasi penting bagi manajemen dalam peranya sebagai

pengambil keputusan. Selain itu komunikasi penting bagi manajemen dalam

peranya sebagai yang selalu melakukan hubungan pribadi dan yang selalu

memberikan informasi.

3. Komunikasi satu dan dua arah.

Pada komunikasi satu arah pengirim berita komunikasi tanpa mengharapkan atau

meminta umpan balik dari penerima. Dan pada komunikasi dua arah penerima

dapat dan memberikan umpan balik.

Sedangkan saefullah (2012:190) dalam buku manajemen pendidikan islam

mengemukakan, ada beberapa bentuk-bentuk komunikasi yaitu:

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 11

a. Dari segi penyampaian pesan, komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan

tertulis, atau secara elektronik melalui radio, televisi, telepon, internet, dan

sebagainya.

b. Segi kemasan pesan, komunikasi dapat dilakukan secara verbal ( dengan

berbicara ) atau dengan nonverbal ( dengan bahasa isyarat ). Komunikasi

verbal diwakili dalam penyebutan kata-kata, yang pengungkapanyadapat

dengan lisan atau tertulis. Komunikasi nonverbal, terlihat dalam ekspresi atau

mimik wajah, gerakan tangan, mata, dan bagian tubuh lainya.

c. Segi kemasan keresmian perilaku, saluran komunikasi yang di gunakan, dan

bentuk kemasan pesan, komunikasi dapat di kategorikan sebagai bentuk

komunikasi formal dan non formal.

d. Segi pasangan komunikasi, komunikasi dapat di lihat sebagai :

Komunikasi intrapersonal ( intra personal communication ), ialah

proses komunikasi dalam diri komunikator: pengirim dan pesanya

adalah diri sendiri ( manusia sebagai makhluk rohani ).

Komunikasi interpersonal ( inter personal comunication ) ialah

interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih ketika pengirim dapat

menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat

menerima dan menanggapinya secara langsung pula ( manusia sebagai

makhluk sosial ).

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN DAN HAMBATAN

SERTA MENGATASI HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI EFEKTIF.

Ada dua faktor yang biasa hadir dalam komunikasi, yaitu faktor penunjang

kelancaran komunikasi dan faktor penghambat komunikasi :

a. Faktor penunjang lancarnya komunikasi efektif adalah :

1. Persamaan bahasa.

2. Ketenangan dan ketentraman.

3. Kejujuran, lemah lembut, dalam berkomunikasi.

4. Komunikasi yang konsisten antara yang verbal dan nonverbal, melihat situasi

dan kondisi dengan sebaik-baiknya

5. Saling percaya

6. Memiliki kesamaan dan kepentingan

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 12

7. Adanya keseimbangan dan pengetahuan. Jika tidak harus ada pengukuran

kemampuan yang seirama dengan bahasa yang di ajak komunikasi.

8. Adanya kesamaan persepsi.

Sedangkan abdillah hanafi mengungkapkan ada 4 faktor yang dapat

mempengaruhi komunikasi menjadi efektif, yaitu :

1. Ketrampilan berkomunikasi.

2. Sikap.

3. Tingkat pengetahuan, dan

4. Posisinya dalam sistem sosial.

b. Faktor penghambat dalam komunikasi efektif adalah :

1. Perbedaan persepsi tentang pesan yang di bahas dan masing – masing

mempertahankan persepsinya.

2. Perbedaan status sosial dapat menjadi hambatan apabila tidak di jalin

hubungan kemitraan yang jelas.

3. Perbedaan kepentingan, trutama menyangkut kepentingan pribadi.

4. Perbedaan bahasa, jika kedua belah pihak menggunakan bahasa yang berbeda

yang tidak saling memahami dengan baik.

5. Situasi dan kondisi yang kurang kondusif, misalnya pada saat orang-orang

sedang menonton bioskop, dalam tempat yang gaduh, misalnya di jalan raya

berkomunikasi melalui seluler sambil membawa kendaraan.

6. Suasana hati yang kurang mendukung, misalnya sedang panik, kecewa,

frustasi, sedang sakit dan sebagainya.

7. Komunikasi dengan dua cara yang berlawanan, antara yang verbal dengan

yang nonverbal, misalnya berkomunikasi dengan orang yang tuna rungu.

8. Kekakuan para komunikan di sebabkan belum mengenal dengan dekat, adanya

permusuhan, dan sejenisnya.

9. Ketidak percayaan orang yang sudah tidak di percaya dan di sepakati sebagai

pendusta sehingga semua informasinya tidak di terima dengan baik.

10. Jarak yang terlalu jauh dan tidak ada alat atau media yang dapat membantu

terjadinya komunikasi.

Dan adapun hambatan lain yang di ungkapkan Manullang ( 2013:81 )dalam

bukunya dasar-dasar manajemen, yaitu :

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 13

a. Penyaringan.

Penyaringan adalah manipulasi atau mengubah-ubah informasi yang di

sengaja sehingga membuat informasi tersebut terlihat lebih baik dan

menyenangkan bagi sipenerima. Contoh, seseorang mengatakan kepada

manajernya apa yang ingin di dengar oleh manajernya.

b. Emosi.

Perasaan penerima disaat penerima pesan akan mempengaruhi cara

mengartikan pesan tersebut. Sehingga sering sekali terjadi kesalah pahaman

sang penerima pesan pada saat di sampaikan informasi di karenakan ketidak

fokusan sang penerima pesan.

c. Kebanjiran informasi.

Kebanjiran informasi adalah informasi yang harus kita olah melampaui

kapasitas pemerosesan.

Dan adapun cara dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam

berkomunikasi yaitu dengan cara :

1. Menggunakan umpan balik.

Masalah dapat cenderung dihindari apabila seorang manajer menggunakan

lingkaran umpan balik dalam berkomunikasi. Dan akan lebih baik lagi

seorang manajer harus meminta sang penerima pesan untuk mengatakan

kembali pesan yang telah di sampaikan oleh manajer dengan bahasanya

sendiri. Dan apabila umpan balik itu berjalan sempurna maka tingkatan

untuk timbul masalah dalam komunikasi tidak akan terjadi.

2. Menyederhanakan bahasa.

Bahasa merupakan kendala yang sangat besar dalam komunikasi, oleh

karena itu seorang manajer haruslah menyusun bahasanya terlebih dahulu

sebelum melakukan komunikasi terhadap orang lain, sehingga tingkatan

masalah seprti kesalahpaman isi pesan tidak akan terjadi lagi.

3. Menyimak dengan aktif.

Menyimak dengan aktif merupakan salah satu cara agar komunikasi

berjalan sesuai dengan rencan, untuk itu dalam bekomunikasi yang baik

haruslah saling memberikan rasa empati dalam berkomunikasi sehingga

baik manajer ataupun karyawan saling menghargai pada saat komunikasi

berlangsung.

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 14

4. Kendala emosi.

Dapat kita ketahui sikap emosional dapat mempengaruhi berjalanya suatu

komunikasi yang baik, oleh karenanya apabila seorang manajer atau

karyawan pada saat komunikasi sedang emosi atau marah itu lebih baik

proses komunikasi ditunda terlebih dahulu untuk menghindari

kesalahpahaman dalam penyampaian atau penerimaan pesan dari maksud

komunikasi.

5. Membuat tindakan.

Apabila suatu komunikasi secara perkataan tidak dapat memuaskan

maksud dari komunikasi maka hendaknya seorang manajer membuat suatu

tindakan sperti peringatan keras untuk ketercapaian maksud dari

komunikasi sebelumnya.

E. GAYA KOMUNIKASI DAN JENIS-JENIS GAYA BERBICARA DALAM

KOMUNIKASI EFEKTIF.

Gaya merupakan suatu tindakan yang keluar dari anggota tubuh yang memiliki arti

tertentu disetiap gerakanya, oleh karenanya gaya dalam komunikasasi merupakan

suatu cirikhass gerakan yang memiliki arti pada setiap gerakan-gerakan yang di

lakukan di saat komunikasi.

Menurut casse dalam buku manajemen organisasi ( 2014:127 ) beliau

mengatakan gaya komunikasi pemimpin itu sebagai berikut :

1. Gaya yang berorientasi tindakan yaitu senang melakukan tindakan penyelesaian

pekerjaan, memecahkan persoalan dan memperbaiki sesuatu.

2. Gaya yang berorientasi kepada proses, yaitu menyukai fakta-fakta, senang

mengorganisir, membuat struktur dan menyusun strategi dan taktik.

3. Gaya yang berorientasi pada orang yaitu memusatkan perhatian pada proses

sosial, interaksi antar manusia, komunikasi, kerjasama, sistem sosial dan motivasi.

4. Gaya yang berorientasi pada ide, yaitu menyukai konsep, teori, pertukaran pikiran,

inovasi, kreativitas, serta hal-hal baru serta luar biasa.

Sedangkan menurut khaerul Umam ( 2012:184 ) terdapat banyak sekali gaya

berbicar dalam komunikasi yang efektif dan gaya berbicara itu ialah :

a. Gaya berbicara dengan menghubungkan suara dengan kata-kata atau

disebut gaya bahasa.

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 15

Gaya bahasa asindenton, bertujuan agar pendengar memperhatikan

kalimat seluruhnya, bukan pada bagian-bagian kalimat.

Gaya bahasa polisidenton, bertujuan agar pendengar mengarahkan

perhatianya pada kalimat demi kalimat.

Gaya bahasa klimaks, bertujuan agar para pendengar tertarik dan

memperoleh perbandingan yang mendalam.

Gaya bahasa antiklimaks, berlawanan dengan klimaks, tetapi pada

dasarnya mempunyai tujuan yang sama.

Gaya bahasa hiperbola, bertujuan menarik perhatian orang yang

mendengarkan, misalnya : kita harus bekerja membanting tulang,

berfikir dengan memeras otak dan bekerja keras dengan memeras

keringat.

b. Gaya berbicara dengan gerak air muka ( mimik )

Gaya berbicara ini tidak menggunakan kata-kata, tidak dengan diam, tetapi

dengan gerak air muka ( wajah ). Warna muka dapat menjadi alat

komunikasi. Warna muka merah mungkin sedang marah atau malu,

sedangkan warna muka pucat mungkin sedang ketakutan, sakit, atau kaget

karena melihat atau mengalami hal-hal yang sangat luar biasa di luar

keinginan.

c. Gaya berbicara dengan gerak anggota badan ( panto mimik )

Dalam hal ini gaya komunikasinya memakai gerak tubuh seperti, geleng

kepala berarti tidak setuju, menganggukan kepala tanda setuju,

menggunakan gerak tangan menunjukan pengertian bicara tertentu,

menggaruk-garuk kepala tanda tak mengerti, atau menggigit kuku jari

tanda gugup. Cara berbicara seperti ini dapat digunakan dalam rapat yang

peserta rapatnya berjauhan.

d. Gaya berbicara dengan gerak-gerik (panto mimikm dan mimik)

Gerak-gerik termasuk bahasa dalam pengertian luas dan sebagai alat

komunikasi. Gerak bukan hasil kebudayaan, melainkan tumbuh sendiri

sebagai alat komunikasi.

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 16

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Komunikasi merupakan salah satu cara yang dilakukan seorang manajer atau pemimpin

dalam membangun serta mengembangkan organisasi. Dengan adanya komunikasi semua

pekerjaan yang di lakukan seorang pemimpin akan lebih mudah karena semua tugas yang di

lakukan seorang pemimpin selalu berhungan dengan komunikasi, oleh karena itu marilah kita

sebagai calon pemimpin baik pemimpin peribadi atau kelompok pelajarilah ilmu komunikasi

agar kita bisa melaksanakan komunikasi yang baik sehingga menghasilkan komunikasi yang

efektif dan untuk menunjang komunikasi efektif dapat kita kembangkan dengan cara

memakai gaya berbicara dalam komunikasi karena gaya juga dapat menarik sebuah

komunikasi bisa lebih menjadi efektif.

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 17

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard.” Manajemen”. Jakarta: Erlangga, 2003.

Denisi, Angelo., Rizky Griffin.” Human Resource Management “. Boston: hough Ton

Mifflin,2001.

,” Academy Of Management Executive “, Vol. 14, 2000.

Handoko, Hani.” Manajemen “. Yogyakarta: Bbfe-Yogyakarta, 2009.

Hanafi, abdullah.” Memahami Komunikasi Antar Manusia “. Surabaya: Usaha Nasional, !

984.

Lado, Augutine., Mary Wilson. “ Human Resource System And Sustained Competitive

Advantage: A Competency-Based Perspective”. Academy Of Management Review. vol. XIX,

1994.

Manullang, Muhammad. “ Dasar-Dasar Manajemen “. Bandung: Cita Pustaka Media

Perintis, 2013.

Mesiono, “ Manajemen Organisasi “. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2014.

, “Manajemen Organisasi “. Bandung: cita Pustaka Media Perintis, 2012.

Miftah, Thoha. (ed). “ Perilaku Organisasi”: Konsep Dasar Dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali

Pers, 2012.

Saefullah. “ Manajemen Pendidikan Islam “. Bandung: Pustaka Setia. 2012.

Terry, George. “ Prinsip-Prinsip Manajemen “. Jakarta: Bumi Aksara, 1993.

Umam, Khaerul. “ Manajemen Organisasi “. Bandung: pustaka seta, 2012.

Wahab, Abdul Azis. “ Anatomi Organisasi Dan Kepemimpinan Pendidikan “. Bandung:

Alfabeta, 2011.

komunikasi efektif dan gaya komunikasi 18