isi makalah mo

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telah banyak dikatakan bahwa tujuan umum perusahaan (bisnis) adalah “membuat suatu produk atau jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya, dan menjual dengan harga wajar.” Sebuah keputusan yang perlu dilakukan oleh manajer operasi adalah menemukan cara produksi yang terbaik. Setelah berbagai produk dan jasa di rancang, spesifikasi-spesifikasi lainnya harus diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau menyediakan jasa. Desain proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik tetapi juga menyangkut pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Berdasarkan hal di atas, maka kami memutuskan menyusun sebuah makalah yang berjudul “Perancangan Proses Produksi.” B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan seleksi proses? 2. Apa saja aliran dalam proses produksi? 3. Apa saja perbedaan karakteristik proses? 4.Apa saja klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan? 5.Apa saja keputusan-keputusan seleksi proses? 1

Upload: purnama-sari

Post on 10-Jan-2017

130 views

Category:

Economy & Finance


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi makalah mo

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Telah banyak dikatakan bahwa tujuan umum perusahaan (bisnis) adalah “membuat suatu

produk atau jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya, dan menjual dengan harga wajar.”

Sebuah keputusan yang perlu dilakukan oleh manajer operasi adalah menemukan cara

produksi yang terbaik. Setelah berbagai produk dan jasa di rancang, spesifikasi-spesifikasi

lainnya harus diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau

menyediakan jasa. Desain proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik tetapi juga

menyangkut pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Berdasarkan hal di atas, maka kami memutuskan menyusun sebuah makalah yang

berjudul “Perancangan Proses Produksi.”

B.       Rumusan Masalah

1.    Apakah yang dimaksud dengan seleksi proses?

2.    Apa saja aliran dalam proses produksi?

3. Apa saja perbedaan karakteristik proses?

4. Apa saja klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan?

5. Apa saja keputusan-keputusan seleksi proses?

C. Tujuan Penulisan

Mengetahui seleksi proses, aliran dalam proses produksi, perbedaan karakteristik proses,

klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan, keputusan-keputusan seleksi proses,

analisis bagan proses

1

Page 2: Isi makalah mo

BAB IIPERANCANGAN PROSES PRODUKSI

Rancangan proses

Diantara keputusan penting yang harus diambil oleh para manajer operasi adalah keputusan yang meliputi rancangan proses fisik untuk memproduksi barang dan jasa.

A. Seleksi proses

Seleksi proses merupakan serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan peralatan yang digunakan. Proses produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran prosesnya maupun tipe pesanan langganan. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran :

1. Aliran Garis

Aliran garis mempunyai cirri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir dan urutan akhir operasi-opersai yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa selalu tetap. Untuk operasi-operasi aliran garis, produk harus distandardisasi dengan baik dan mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Operasi-operasi individual sedapat mungkin diletakkan berdekatan dan diusahakan seimbang agar suatu operasi tidak mengakibatkan penundaan operasi berikutnya.

Operasi-operasi aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe produksi, yaitu :

A. Produksi Massa (mass production)

Memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut sebagai repetitive process. Produksi massa bersangkutan dengan tipe operasi lini perakitan, seperti yang digunakan dalam industry barang-barang elektronika, mobil, dan sebagainya.

B. Produksi Terus-menerus (continuous production)

2

Page 3: Isi makalah mo

Produksi yang ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama untuk menghindari penyetelan-penyetelan, persiapan-persiapan lain dan kemacetan-kemacetan yang mahal. Produksi terus menerus tampak dalam industri-industri proses, seperti industry kimia, kertas, baja, bir, dan sebagainya. Meskipun ke dua tipe operasi ini mempunyai karakteristik aliran garis, proses terus menerus cenderung untuk memproduksi lebih banyak produk-produk yang telah distandardisasi dan mempunyai tingkat otomatis lebih tinggi.

Pola aliran garis ini ditunjukkan pada gambar 1.1.

Gambar 1.1. Pola Aliran Garis

Operasi-operasi garis biasanya efisien tetapi tetapi tidak fleksibel. Efisiensi ini diakibatkan oleh substitusi proses operasi padat karya (labor intensive) dengan proses padat modal (capital intensive), dan standardisasi pengerjaan tugas rutin. Tingkat efisiensi yang tinggi dipergunakan untuk menutup biaya peralatan-peralatan khusus (special-purpose) melalui produksi dalam volume yang relative besar. Di samping itu, operasi garis mensyaratkan suatu lini produk standar yang relative stabil sepanjang waktu. Karena standardisasi dan organisasi operasi-operasi yang berurutan ini, maka sulit dan mahal untuk mengubah produk atau volume dalam opersai-operasi aliran garis, sehingga operasi-operasi ini relative tidak fleksibel.

Keputusan untuk menggunakan operasi-operasi garis hendaknya tidak hanya berdasarkan pertimbangan efisiensi saja, tetapi perlu di pertimbangkan factor-faktor lain, seperti keusangan produk, ketidak puasan kerja karyawan karena kebosanan, dan risiko perubahan teknologi proses. Contoh : Produksi mie instant, surat kabar, dll.

2. Aliran Intermiten (terputus-putus)

Suatu proses aliran intermiten mempunyai cirri produksi dalam kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalam pusat-pusat kerja menurut tipe-tipe ketrampilan atau peralatan yang serupa. Suatu produk atau pekerjaan akan mengalir hanya melalui pusat-pusat kerja yang diperlukan. Jadi aliran bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir tidak mempunyai pola yang pasti, seperti ditunjukkan dalam gambar sbb:

3

inputProses 1 Proses 2 Proses 3 Proses 4

output

Page 4: Isi makalah mo

Operasi-operasi intermiten adalah sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena operasi-operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja berketrampilan tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul dan kualitas, disamping juga tidak efisien. Salah satu karakteristik pokok suatu proses intemiten adalah peralatan dan ketrampilan kerja yang sama dikelompokkan pada satu tempat (area), yang dikenal sebagai bentuk layout proses. Sebaliknya aliran garis dikenal sebagai layout produk karena berbagai proses, peralatan dan ketrampilan kerja diletakkan atas dasar urut-urutan pengerjaan produk. Istilah operasi-operasi intermiten sering disebut job shops. Bagaimanapun juga, istilah “job shop” kadang-kadang digunakan hanya untuk menyatakan operasi-operasi intermiten yang memproduksi barang-barang berdasarkan spesifikasi pesanan langganan. Karena kebalauan dan konotasi pabrik “job shop” ini, kita lebih baik menggunakan istilah “operasi intermiten”. Operasi intermiten dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak standardisasi atau volume produksinya rendah, karena operasi ini adalah paling ekonomis dan melibatkan risiko yang paling kecil. Bentuk-bentuk operasi intermiten biasanya tampak dalam siklus kehidupan awal semua produk, untuk produk-produk yang dibuat atas dasar pesanan, dan untuk produk-produk dengan pasar bervolume rendah. Contoh : Produksi furniture dan kerajinan lainnya

Gambar 1.2. Pola Aliran Intermiten

3. Aliran Proyek

Aliran ini digunakan unuk memproduksi produk-produk khusus atau unik. Biasanya setiap unit produk dibuat sebagai sauatu barang tunggal. Masalah signifikan dalam manajemen

4

input

inputproses 1

proses 2input

proses 3

proses 4output

output

input

Page 5: Isi makalah mo

proyek adalah perencanaan, pengurutan, scheduling dan pengawasan kegiatan-kegiatan individual yang mengarahkan penyelesaiaan proyek secara keseluruhan. Contoh dari aliran proyek ini antara lain adalah : Pesawat, kapal, kereta api, jembatan, gedung dll.

Bentuk operasi-operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan akan kreativitas dan kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Kita sulit untuk mengotomatisasikan proyek-proyek karena hanya dikerjakan sekali, sehingga peralatan serba guna kadang-kadang dapat digunakan untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Proyek-proyek ditandai dengan biaya yang tinggi dan kesulitan dalam perencanaan dan pengawasan manajerial. Ini diakibatkan karena proyek pada dasarnya sukar dirumuskan, dan mungkin merupakan subyek derajat perubahan dan inovasi yang tinggi. Secara konseptual urutan kegiatan proyek ditunjukkan dalam gambar 1.3.

Gambar 1.3. Pola Aliran Proyek

 

B. Perbedaan Karakteristik Proses

Tabel 1.1 Perbedaan Karakteristik Proses

Karakteristik Garis Intermiten ProyekProduk

Tipe order Kontinyu/kumpulan besar

Kumpulan Unit Tunggal

Aliran produk Berurutan Berpola tidak pasti Tidak adaVariasi produk Rendah Tinggi Sangat tinggi

5

INPUTPROSES 1

PROSES 2 PROSES 4

PROSES 2

PROSES 2OUTPUT

Page 6: Isi makalah mo

Tipe pasar Massa Pesanan Khusus (unik)Volume Tinggi Menengah Unit tunggal

Tenaga kerjaKetrampilan Rendah Tinggi TinggiTipe kegiatan Bersifat pengulangan Tidak rutin Tidak RutinUpah Rendah Tinggi Tinggi

KapitalInvestasi Tinggi Menengah RendahPersediaan Rendah Tinggi MenengahPeralatan Mesin khusus Serba guna Serba guna

SasaranFleksibilitas Rendah Menengah TinggiBiaya Rendah Menengah TinggiKualitas Konsisten Lebih variabel Lebih variableWaktu penyelesaian Rendah Menengah Tinggi

Perencanaan dan Pengawasan

Produksi Mudah Sulit SulitKualitas Mudah Sulit SulitPersediaan Mudah Sulit Sulit

Dimensi kritis lainnya yang mempengaruhi pemilihan proses adalah apakah produk dibuat untuk persediaan atau untuk pesanan dan dikenal sebagai jenis produksi untuk persediaan (production-to-stock) dan produksi untuk pesanan (production-to-order). Masing-masing proses ini mempunyai kebaikan dan kelemahan tersendiri, dimana proses produksi untuk persediaan akan berproduksi lebih cepat pada harga lebih rendah, tetapi kurang fleksibel dalam pemilihan produk dibanding proses produksi untuk pesanan.

Proses produksi untuk pesanan. Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan jasa-jasa atas dasar permintaan atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam proses produksi untuk pesanan, kegiatan-kegiatan untuk pemrosesan menyesuaikan dengan spesifikasi pesanan langganan secara individual. Spesifikasi produk yang dipesan biasanya tidak distandardisasikan. Siklus perencanan produksi mulai pada saat langganan menetukan spesifikasi produk yang dia inginkan. Atas dasar pesanan langganan tersebut, perusahaan akan menetapkan harga dan waktu penyelesaian. Setelah pesanan diterima proses selanjutnya menentukan proses perakitan dan komponen-komponen atau proses produksi dan bahan-bahan yang diperlukan, alokasi pembebanan kerja tiap-tiap departemen, prioritas pesanan, skedul-skedul produksi,

6

Page 7: Isi makalah mo

rencana proses, dan sebagainya. Proses produksi untuk pesanan berakhir dengan pengiriman produk kelangganan.

Faktor penting pelaksanaan operasi-operasi untuk poses produksi untuk pesanan adalah waktu penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, langganan sering ingin mengetahui terlebih dahulu berapa lama pesanan akan diselesaikan. Bila waktu penyelesaian disetujui oleh langganan, kemudian operasi-operasi harus mengendalikan aliran pesanan untuk menepati jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Ini berarti bahwa waktu penyelesaian hendaknya ditetapkan secara realistic dengan kerjasama antara bagian produksi dan pemasaran.

Produk untuk persediaan. Perusahaan-perusahaan yang berproduksi untuk persediaan mempunyai masalah yang sama sekali berbeda. Pertama, operasi produksi untuk persediaan menghasilkan garis produk yang distandardisasikan. Permintaan langganan dipenuhi dengan produk-produk standar ini dari persediaan. Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak pasti dam merencanakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu, forecasting, manajemen persediaan, dan perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi bagi suatu operasi produksi untuk persediaan.

Dalam operasi produksi untuk persediaan, siklus perencaan produksi mulai dengan forecast penjualan yang akan menentukan spesifikasi dan kuantitas produk yang dapat dijual selama periode waktu tertentu. Langkah selanjutnya adalah penyusunan skedul-skedul produksi induk dengan memadukan hasil forecast penjualan dan rencana volume persediaan. Dalam situasi ini, factor-faktor yang penting diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi (persediaan dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan, pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari persediaan.

Secara ringkas, proses produksi untuk pesanan terutama bersangkutan dengan waktu penyelesaian dan pengendalian aliran pesanan. Proses harus cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai macam pesanan langganan. Sedangkan proses produksi untuk persediaan terutama diarahkan untuk pemenuhan rencana produksia dan persediaan serta efisiensi operasi-operasi.

C. Klasifikasi proses produksi berdasarkan tipe langganan dibagi dua, yaitu :

1.      Proses Produksi untuk Pesanan.

Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan jasa-jasa atas dasar permintaan atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam proses produksi untuk pesanan, kegiatan pemrosesan menyesuaikan denganspesifikasi pesanan langganan secara individual.

7

Page 8: Isi makalah mo

Faktor terpenting dalam pelaksanaan proses produksi untuk pesanan adalah waktu penyelesaian. Sebelum pesanan dilakukan, harus dilakukan kesepakatan waktu penyelesaian terlebih dahulu.

2.      Proses Produksi untuk Persediaan

Proses ini menetapkan bahwa perusahaan selalu melakukan kegiatan produksi guna mengisi persediaan yang ada. Permintaan langganan  dipenuhi dengan produk-produk standar dari persediaan. Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak pasti dan merencanakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu, forecasting, manajemen persediaan, dan perencanaan kapasitas menjadi esensial bagi suatu operasi produksi untuk persediaan.

Faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi (persediaan dan kapasitas) dan pelayanan langganan, yang mencakup perputaran persediaan, pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari persediaan.

Perbedaan pokok kedua jenis proses produksi tersebut dijelaskan dalam tabel 1.2. berikut ini :

Tabel 1.2. Pesanan Vs Persediaan

Karakteristik Pesanan PersediaanProduk Spesifikasinya ditentukan langganan

Tidak distandarisasi

Volume kecil

Variasi besar

Relatif mahal

Spesifikasinya ditentukan perusahaan

Distandarisasikan

Volume besar

Variasi kecil

Relatif murahSasaran Pemenuhan waktu penyelesaiaan dan

pengelolaan kapasitasKeseimbangan persediaan, kapasitas dan pelayanan

Masalah utama Ketepatan pengiriman

Pengawasan pengiriman

Forecasting

Perencanaan produksi

8

Page 9: Isi makalah mo

Pengendalian persediaan

D. Keputusan-keputusan seleksi prosesTelah mengklasifikasikan proses produksi atas dasar dua dimensi : aliran produk dan tipe

order langganan. Yaitu suatu matriks dengan enam proses yang berbeda. Dalam suatu perusahaan, setiap produk tertentu diproduksikan oleh salah satu dari enam proses tersebut, tetapi dapat juga suatu campuran produk sering harus diproduksikan oleh campuran berbagai tipe produksi dalam perusahaan yang sama. Sangat umum bagi organisasi-organisasi untuk mempunyai beberapa tipe proses yang berbeda dengan fasilitas phisik yang sama.

Klasifikasi proses ini dapat diguakan untuk beberapa tujuan : untuk mengkatogorikan berbagai tipe masalah keputusan berbeda yang dihadapi dalam

operasi-operasi

untuk seleksi proses. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut :

a. Kebutuhan modal. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Proses aliran garis biasanya akan memerlukan modal lebih besar daripada aliran intermiten atau proyek.

b. Kondisi pasar. Apa kebutuhan dan keinginan para langganan ? apakah perkiraan volume penjualan pada harga yang drencanakan dapat menghasilkan laba yang diinginkan ? apakah kondisi persaingan sekarang dan diwaktu yang akan datang menguntungkan ?

c. Tenaga kerja. Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan suatu jenis proses pada biaya wajar ? bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja di waktu yang akan datang ? proses aliran garis biasanya memerlukan tenaga kerja berketrampilan relative rendah dan murah dibandingkan proses intermiten dan proyek.

d. Bahan mentah. Apakah bahan mentah tersedia dalam jumlah yang memadai ? apakah ada perubahan-perubahan mentah dalam proses produksi ? bentuk proses proyek adalah relative lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan bahan-bahan yang berbeda-beda bila diperlukan.

e. Teknologi. Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi baik untuk proses maupun produk. Apakah teknologi produk dan proses cukup stabil untuk

9

Page 10: Isi makalah mo

mendukung proses selama proses waktu tertentu ? penilaian kondisi teknologi merupakan bagian penilaian risiko proses. Pada umumnya, urutan tingkat risiko dari yang tinggi sampai yang terendah adalah garis, intermiten dan proyek.

f. Ketrampilan manajemen. Dapatkah perusahaan menguasai dan memelihara tipe ketrampilan-ketrampilan manajemen yang dibutuhkan ? sebagai contoh, untuk proses intermiten, perusahaan munkin akan memerlukan ketrampilan manajemen operasi dalam forecasting, scheduling dan pengendalian persediaan. Tetapi proses aliran garis juga memerlukan penguasaan ketrampilan-ketrampilan tersebut, bahkan lebih “sophisticated”. Sedangkan proses proyek memerlukan penguasaan teknik-teknik perencanaan dan pengawasan proyek tertentu.

E. Pemilihan diantara berbagai alternative pemrosesan.

Banyak keputusan-keputusan seleksi proses bersangkutan dengan kapasitas-kapasitas peralatan atau proses alternatif untuk memproduksi tingkat keluaran tertentu. Dalam masalah ini, analisis break event dapat digunakan untuk membantu pembuatan keputusan pemilihan di antara berbagai proses alternatif tersebut, melalui perbandingan keuntungan-keuntungan relatif setiap proses.

Sebagai contoh, dalam perusahaan manufacturing, proses-proses yang memerlukan mesin-mesin sederhana, dimana mudah penyiapannya, biasanya beroperasi dengan kecepatan rendah dan memakan biaya. Dilain pihak, volume-volume keluaran yang lebih besar mungkin memerlukan penggunaan mesin-mesin lebih cepat dengan biaya-biaya penyiapan lebih besar, tetapi beroperasi dengan biaya lebih rendah. Sering ada beberapa metode alternative dan setiap alternative mungkin merupakan alternative yang paling ekonomis untuk “range” volume keluaran tertentu. Metode yang sebaiknya digunakan tergantung pada tingkat volume keluaran yang diharapkan.

Keputusan-keputusan membuat atau membeli dapat mencakup faktor-faktor yang tidak berwujud. Tetapi perusahaan penting menetapkan kelayakan ekonomi untuk melakukan penilaian faktor-faktor berwujud. Akhirnya pemilihan suatu proses yang paling ekonomis sering juga harus konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi dan lingkungannya.

F. Strategi Proses

10

Page 11: Isi makalah mo

Strategi proses atau transformasi adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara membuat produk dan jasa yang dapat memenuhi persyaratan dari konsumen dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya.

Adapun tipe-tipe strategi proses, meliputi: Fokus Pada Proses

Perusahaan yang menggunakan strategi fokus pada proses berarti mengatur fasilitas yang digunakan untuk operasional di sekeliling proses untuk menghasilkan produksi dengan volume produksi rendah tetapi variasinya tinggi.

Contoh perusahaan yang menggunakan strategi fokus pada proses : Dalam sebuah pabrik, proses yang ada mungkin berupa departemen yang menangani

pengelasan, penghalusan, dan pengecatan. Dalam sebuah kantor, proses yang ada dapat berupa penanganan utang, penjualan, dan

pembayaran. Dalam sebuah restoran proses tersebut, mungkin berupa bar, panggangan, dan pembuat

roti.

Fokus Berulang

Proses berulang berada di antara strategi yang terfokus pada produk dan proses. Proses berulang menggunakan modul.

Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya, yang sering berada dalam proses yang kontinu.

Lini proses berulang (repetitive process) sama dengan lini perakitan klasik. Lini yang secara luas digunakan di dalam hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan

rumah tangga; lebih terstruktur dan karenanya menjadi lebih tidak fleksibel dibandingkan adanya customizing yang lebih dibandingkan suatu proses kontinu; modul (sebagai contoh, daging, keju, saus, buah tomat, bawang) dirakit untuk mendapatkan suatu quasi-custom produk, yaitu roti lapis keju.

Dengan cara ini, perusahaan memperoleh keunggulan ekonomis dari model yang kontinu (di mana banyak modul disiapkan) dan keunggulan umum model, yaitu volume rendah, dengan banyak variasi

Fokus pada produk

Proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah adalah proses fokus pada produk (product-focused).

11

Page 12: Isi makalah mo

Fasilitas diatur di sekeliling produk. Proses ini disebut juga dengan proses kontinu, sebab mempunyai lintasan produksi yang sangat panjang, dan kontinu.

Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bohlam lampu, bir, dan baut dibuat melalui suatu proses yang kontinu

Beberapa produk, seperti bohlam lampu, dibuat dalam proses yang diskrit; yang lain, seperti gulungan kertas, adalah non-diskrit

Perusahaan dapat mendirikan fasilitas yang terfokus pada produk hanya dengan standardisasi dan pengendalian kualitas yang efektif.

Sebuah organisasi yang memproduksi bola lampu yang sama, atau roti hot dog setiap hari dapat mengatur fasilitas di sekitar produk.

Sebuah organisasi memiliki kemampuan yang tidak bisa dipisahkan untuk menetapkan standar dan menjaga kualitas tertentu, yang berbanding terbalik dengan organisasi yang memproduksi produk unik tiap hari, seperti percetakan atau rumah sakit umum.

Fokus Mass Customization

Para manajer operasi telah memproduksi jasa dan barang pilihan ini melalui apa yang dikenal sebagai mass customization.

Tetapi mass customization bukan hanya tentang variasi produk, tetapi bagaimana secara ekonomis mengetahui dengan apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan menginginkannya

Mass customization merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik, secara cepat dan murah.

Mass customization memberikan kita variasi produk yang biasanya disediakan oleh manufaktur yang bervolume rendah (terfokus pada proses) dengan biaya seperti manufaktur yang bervolume tinggi dan terstandardisasi (terfokus pada produk).

Bagaimanapun, untuk mencapai mass customization merupakan suatu tantangan yang membutuhkan peningkatan kemampuan operasional. Kaitan antara logistik, produksi dan penjualan semakin erat. Para manajer operasi harus menggunakan sumber daya organisasi yang imajinatif dan agresif untuk membentuk proses yang gesit, yang memproduksi produk tertentu dengan cepat dan murah.

12

Page 13: Isi makalah mo

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN

Desain ialah langkah pertama dalam suatu fase pengembangan bagi setiap produk atau

sistem yang direkayasa. Desain juga didefinisikan sebagai proses aplikasi berbagai teknik

danprinsip bagi tujuanpendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau sistem dalam detail

yangmemadai untuk memungkinkan realisasi. Desain Proses ialah suatu kegiatan dengan

melibatkan tenaga manusia, bahan sertaperalatan untuk menghasilkan produk yang berguna baik

barang atau jasa. Proses produksi pada hakekatnya merupakan proses perubahan (transformasi)

daribahan/komponen (input) menjadi produk yang lain yang mempunyai nilai.Proses produksi

saat ini berkembang pesat karena kemajuan teknologidan didorong oleh usaha untuk

meningkatkan kualitas produktivitas dan fleksibilitas produk. Seleksi proses merupakan

serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan peralatan yang digunakan. Proses

produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran yaitu aliran garis, aliran Intermiten

(terputus-putus),dan aliran proyek serta tipe pesanan langganan. Strategi proses atau transformasi

adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa.

Adapun tipe-tipe strategi proses, meliputi:

1.    Fokus Pada Proses

2.    Fokus Berulang

3.    Fokus Pada Produk

4.    Fokus Mass Customization

Perencanaan proses berkenaan dengan perancangan dan implementasi sistem kerja yang

akan memproduksi produk yang akan diinginkan dalam kuantitas yang diperlukan.

13

Page 14: Isi makalah mo

SARAN

Dalam suatu perusahaan sering sekali dihadapkan terhadap masalah produksi barang dan jasa. Perusahaan dituntut agar barangyang diproduksi harus sesuai dengan apa yangdiinginkan oleh konsumen. Dan untuk mewujudkan hal tersebut maka perusahaan harusmendesain suatu cara untuk mengatasi masalah tersebut, oleh karena itu desain prosesmerupakan salah satu cara yang efektif untuk mengatsi masalah pada manajemen operasionalperusahaan.

Menurut penulis, masih banyak hal-hal di Perusahaan yang perlu diperbaiki demimenyambut era globalisasi. Bidang-bidangproduksi seperti baran dan jasaharus banyak mengalami perubahan mengarah kepada yang lebih baik. Globalisasi tidak bisa kita hindari, tetapi perlu untuk tetap menyesuaikan dengan teknologi yang ada. Penulis yakin meskipun secanggih-canggihnya perubahan zaman nanti, apabila kita tetap berpegang teguh terhadap desain proses tersebut, maka produksi perusahaan akan menjadi semakin baik kedepannya

14

Page 15: Isi makalah mo

DAFTAR PUSTAKA

1.    Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2005

2.    Darman, Manajemen Operasional, Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB

3.    T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE-Yogyakarta,

Yogyakarta, 2000

4. Agus Ahyari, 986. ManajemenProduksi.Perencanaan Sistem Produksi . Buku 1 dan 2.

BPFEYogyakarta

5. Zulian Yamit,2003. Manajemen Produksi dan Operasi Ekonisia. Fakultas Ekonomi

UII.Yogyakarta

15