tugas ptk mgmp marisar

21
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN PERISTIWA NYATA MELALUI OBSERVASI HUMANISTIK SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 30 muaro JAMBI O L E H Marisar Dwi Lestari, S.Pd PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP NEGERI 30 MUARO JAMBI Desa Pematang Gajah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi

Upload: mgmpbahasaindonesia

Post on 19-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA

    BERDASARKAN PERISTIWA NYATA MELALUI OBSERVASI HUMANISTIK

    SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 30 muaro JAMBI

    O L E H

    Marisar Dwi Lestari, S.Pd

    PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

    DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    SMP NEGERI 30 MUARO JAMBI

    Desa Pematang Gajah, Kecamatan Jambi Luar Kota,

    Kabupaten Muaro Jambi

  • v

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT,yang telah memberikan rahmat dan

    karunianya , sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas Ini sesuai dengan

    waktu yang telah ditentukan.Penelitian Tindakan Kelas Ini berjudul MENINGKATKAN KEMAMPUAN

    MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN PERISTIWA NYATA MELALUI OBSERVASI HUMANISTIK

    SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 30 MUARO JAMBI.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi

    kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas Ini.Ucapan terima

    kasih ini penulis sampaikan kepada:

    1. Bapak dan Ibu Nara Sumber di MGMP BERMUTU

    2. Ibu Darmi, S.Pd sebagai ketua MGMP BERMUTU yang telah banyak memberikan dorongan

    kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan PTK ini

    3. Teman teman sesama anggota MGMP BERMUTU

    4. Suami dan anak tercinta serta siswa - siswiku di kelas IX B

    Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan di

    SMP Negeri 30 Muaro Jambi yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian Penelitian

    Tindakan Kelas ini.

    Penelitian Tindakan Kelas ini mungkin belum sempurna, baik isi maupun tulisannya. Untuk itu

    penulis mohon masukan dari semua pihak untuk perbaikan PTK ini, agar PTK ini bisa bermanfaat

    bagi kita semua khususnya guru bahasa Indonesia.

    Muaro Jambi, Januari 2014

    Penulis

  • v

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Halaman Judul......................................................................................................................... i

    Halaman Pengesahan ............................................................................................................. ii

    Kata Pengantar ....................................................................................................................... iii

    Daftar Isi ................................................................................................................................. iv

    A b s t r a k .............................................................................................................................. v

    BAB. I . PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1

    1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

    1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 2

    1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 2

    BAB. II . KAJIAN PUSTAKA

    2.1. M e n u l i s ....................................................................................................... 3

    2.2. Naskah Drama .................................................................................................. 4

    2.3. Observasi .......................................................................................................... 4

    2.4. Humanistik ....................................................................................................... 5

    BAB. III. METODE PENELITIAN

    3.1. Subjek Penelitian ............................................................................................. 6

    3.2. Waktu dan Tempat Penelitiab ......................................................................... 6

    3.3. Prosedur Penelitian

    3.3.1. Perencanaan .......................................................................................... 6

    3.3.2. Pelaksanaan ........................................................................................... 7

    3.3.3. Observasi dan Evaluasi .......................................................................... 9

    BAB. IV . HASIL PENELITIAN ................................................................................................. 10

    BAB. V . P E N U T U P

    5.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 15

    5.2. S a r a n ........................................................................................................... 15

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 16

    LAMPIRAN - LAMPIRAN

  • v

    ABSTRAK

    Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Dalam kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) 2006, disebutkan bahwa menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata merupakan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa kelas IX SMP. Kompetensi ini bertujuan agar siswa dapat mengenal, memahami,dan menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata.

    Subjek penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kela IX B SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Dalam kenyataan di lapangan, menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata hasilnya kurang memuaskan, ini bisa dilihat dari hasil belajar siswa yang belum memuaskan karena nilai rata rata yang diperoleh siswa hanya 55,dan hampir separuh siswa memperoleh nilai dibawah KKM, bisa disimpulkan bahwa siswa mengalami hambatan dalam menulis naskah drama. Dalam pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata hambatan tersebut dapat dikategorikan menjadi hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal berupa hambatan psikologis, yakni rendahnya minat dan sikap siswa yang berpengaruh terhadap pengetahuan awal siswa yang relevan dengan menulis naskah drama,siswa sulit untuk memunculkan ide dan menyusun dialog antar tokoh, sedangkan hambatan ekternal yaitu kurangnya memberdayagunakan sarana,model ataupun strategi yang bisa digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis naskah drama.

    Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dibutuhkan strategi atau medel pembelajaran,penggunaan strategi atau model didasari oleh kebutuhan siswa dan tuntutan guru agar dapat memberikan materi yang berkualitas.Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini penulis menggunakan observasi humanistik sebagai strategi untuk melakukan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata.Melalaui observasi Humanistik yang telah dilakukan siswa, diharapkan dapat mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih menarik dan dapat meningkatkan minat siswa untuk menulis naskah drama.Peristiwa nyata atau pengalaman hidup seseorang yang diobservasinya dapat membantu siswa dalam memperoleh inspirasi, membantu kemampuan berfikir kritis siswa,membantu kepekaan emosi siswa, dan menumbuhkan imajinasi siswa dalam pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata.

    Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus .Hasil penelitian menunjukka adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis naskah dram dan mencapai target nilai rata-rata minimal yang ditentukan yaitu sebesar 65. Nilai rata rata siswa pada siklus I 64. Sedangkan nilai siswa pada siklus II adalah 77.6.Peningkatan nilai siswa dalam pembelajaran menulis naskah drama diikuti dengan perubahan perilaku siswa kearah yang positif.Siswa menjadi lebih aktif dan lebih semangat mengikuti pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata melalui observasi humanistik. Simpulan yang dapat diambil adalah melalaui observasi humanistik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata.

  • v

    BAB l

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada hakekatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh sebab itu,

    pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam

    berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang dipelajari secara lisan maupun tertulis.Ada empat

    keterampilan yang harus dimiliki siswa yaitu mendengarkan, berbicara,membaca dan

    menulis.Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

    harus dikuasai siswa.Dengan keterampilan menulis siswa dapat memberitahukan,

    melaporkan,menyakinkan dan mempengaruhi orang lain.

    Dalam kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) 2006, disebutkan bahwa menulis

    naskah drama berdasarkan peristiwa nyata merupakan standar kompetensi dan kompetensi

    dasar yang harus dikuasai oleh siswa kelas IX SMP. Kompetensi ini bertujuan agar siswa dapat

    mengenal, memahami,dan menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata.Dalam kenyataan

    di lapangan, yang bisa dilihat dari hasil belajar siswa yang belum memuaskan karena nilai rata

    rata yang diperoleh siswa hanya 55, dan hampir separuh siswa memperoleh nilai dibawah KKM,

    bisa disimpulkan bahwa siswa mengalami hambatan dalam menulis naskah drama.Dalam

    pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata hambatan tersebut dapat

    dikategorikan menjadi hambatan internal dan eksternal.Hambatan internal berupa hambatan

    psikologis, yakni rendahnya minat dan sikap siswa yang berpengaruh terhadap pengetahuan

    awal siswa yang relevan dengan menulis naskah drama, sedangkan hambatan ekternal yaitu

    kurangnya memberdayagunakan sarana,model ataupun strategi yang bisa digunakan oleh guru

    dalam pembelajaran menulis naskah drama.Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut

    dibutuhkan strategi atau medel pembelajaran,penggunaan strategi atau model didasari oleh

    kebutuhan siswa dan tuntutan guru agar dapat memberikan materi yang berkualitas.

  • v

    Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini penulis menggunakan observasi humanistik sebagai

    strategi untuk melakukan pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata.

    Melalaui observasi Humanistik yang telah dilakukan siswa, diharapkan dapat mendorong guru

    untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih menarik dan dapat meningkatkan minat siswa

    untuk menulis naskah drama. Peristiwa nyata atau pengalaman hidup seseorang yang

    diobservasinya dapat membantu siswa dalam memperoleh inspirasi, membantu kemampuan

    berfikir kritis siswa,membantu kepekaan emosi siswa, dan menumbuhkan imajinasi siswa dalam

    pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata.

    1.2 Rumusan Masalah

    Apakah melalui observasi humanistik dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah

    drama berdasarkan peristiwa nyata bagi siswa kelas IX B SMP Negeri 30 Muaro Jambi?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah agar siswa

    dapat meningkatkan minat sdan kemampuannya dalam menulis naskah drama berdasarkan

    peristiwa nyata, sehingga siswa memperoleh keterampilan menulis yang diharapkan.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Bagi siswa : Siswa termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam

    menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata

    1.4.2 Bagi guru : Dapat menambah wawasan tentang strategi pembelajaran

    1.4.3 Bagi sekolah : Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

    1.4.4 Pengembangan kurikulum : Merupakan upaya penyempurnaan kurikulum

  • v

    BAB ll

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Menulis

    Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa

    tulis untuk tujuan misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur.Hasil dari proses

    kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan.

    Menulis sebagai keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam mengemukakan

    gagasan-pikirannya kepada orang lain dengan media tulisan,melalui tulisannya penulis bisa

    menuangkan gagasan,pikiran,perasaan, pendapat,kehendak dan pengalamannya.

    Menulis arti pertamanya semula membuat huruf, angka, nama dan sesuatu tanda kebahasaan

    apapun dengan sesuatau alat tulis pada suatu halaman tertentu, kini dalam pengertian yang luas

    menulis merupakan kata sepadan yang mempunyai arti sama dengan mengarang. Jadi

    mengarang adalah rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan

    melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.(The Liang Gie.2002:3).

    Menurut Hendi Guntur Tarigan tarigan(1995: 117) menulis berarti mengekpresikan

    secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan,sarana mewujudkan itu adalah

    bahasa.Isi ekspresi melalui bahasa itu akan dimengerti orang lain atau pembaca bila dituangkan

    dalam bahasa yang teratur, sistematis, sederhana, dan mudah dimengerti.

    Menurut Gere (1985:4) menulis dalam arti komunikasi ialah menyampaikan

    pengetahuan atau informasi tentang subjek. Menuis berarti mendukung ide. Bytne (1988:1)

    mengatakan bahwa menulis tidak hanya membuat satu kalimat atau hanya beberapa hal yang

    tidak berhubungan, tetapi menghasilkan serangkaian hal yang teratur, yang berhubungan satu

    dengan yang lain dan dalam gaya tertentu.

  • v

    McCrimmon dalam St Y Slamet ( 2008 : 141) mengungkapkan pengertian menulis

    sebagai kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu objek, memilih hal-hal yang

    akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan

    mudah dan jelas.

    2.2 Naskah Drama

    Menurut KBBI naskah adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan yang belum

    diterbitkan.Menurut Imam Suryono Drama adalah suatu aksi atau perbuatan.Menurut Moltom

    drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak.

    Menurut Sendarasih naskah drama merupakan bahan dasar sebuah pementasan dan

    belum sempurna bentuknya apabila belum dipentaskan.Naskah drama juga sebagai ungkapan

    pernyataan penulis (play Wright) yang berisi nilai-nilai pengalaman umum juga merupakan ide

    dasar bagi actor.

    Berdasarkan pengertian diatas naskah drama dapat diartikan suatu karangan atau cerita

    yang berupa tindakan atau perbuatan yang masih berbentuk teks atau tulisan yang belum

    diterbitkan ( dipentaskan).

    2.3 Observasi

    Istilah observasi berasal dari bahasa Latin yang berarti melihat dan memperhatikan.

    Istilah observasi diarahkan pada pengertian memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena

    yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.

    Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu

    masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau re-checking ata pembuktian terhadap informasi/

    keterangan yang diperoleh sebelumnya.

  • v

    2.4 Humanistik

    Humanistik adalah aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950 an sebagai reaksi

    terhadap behaviorisme dan psikoanalisis, aliran ini secara ekspisit memberikan perhatian pada

    dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis.

    Permasalan ini dirangkum dalam lima postulat psikologi Humanistik dari James Bugental

    (1964)sebagai berikut:

    1. Manusia tidak bisa direduksi menjadi komponen-komponen

    2. Manusia memiliki konteks yang unik dalam dirinya

    3. Kesadaran manusia menyertakan kesadaran akan diri dalam kontek orang lain.

    4. Manusia mempunyai pikiran pkiran dan tangggung jawab.

    5. Manusia bersifat Intensional, mereka mencari makna, nilai.dan memiliki kreatifitas

    Humanistik mengatakan bahwa manusia adalah suatu ketunggalan yang mengalami,

    menghayati dan pada dasarnya aktif, punya tujuan serta punya harga diri. Manusia juga harus

    dipandang dengan penghargaan yang tinggi terhadap harga dirinya.

    Humanistik melihat kehidupan manusia sebagaimana manusia melihat kehidupan

    mereka,mereka cenderung untuk berpegang pada perspektif optimistik tentang sifat alamiah

    manusia. Mereka berfokus pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional

    untuk mengendalikan hasrat biologisnya serta dalam meraih potensi maksimal mereka. Dalam

    pandangan Humanistik manuasia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta

    mempunyai kebebasan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.

  • v

    BAB lll

    METODE PENELITIAN

    3.1 Subjek Penelitian

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas lX B SMP Negeri 30 Muaro

    Jambi. Siswa di kelas ini berjumlah 31 orang. Kelas ini dipilih sebagai subjek penelitian

    karena hasil belajar siswa selama ini di nilai paling rendah dibandingkan kelas yang lain, dan

    kelas ini juga memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang heterogen.

    3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di kelas lX B pada semester genap, yaitu bulan Januarii

    sampai bulan Februari 2014. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.

    Yang terletak di Desa Pematang Gajah Rt 22 Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi.

    3.3 Prosedur Penelitian

    3.3.1 Perencanaan

    Mempersiapkan Rencana Pembelajaran dan konsep materi yang akan dijadikan bahan

    pembelajaran yaitu:

    KD : menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata

    Indikator : Mampu menyebutkan unsur-unsur naskah drama

    : Mampu menjelaskankan langkah-langkah menulis naskah drama

    : Mampu mengidentifikasi peristiwa nyata berdasarkan observasi humanistik

    yang telah dilakukan siswa

    : Mampu mencatat urutan peristiwa untuk adegan drama satu babak

    : Mampu mengembangkan urutan peristiwa menjadi naskah drama satu

    babak

    : Mampu menyunting naskah drama yang sudah ditulis

  • v

    3.3.2 Pelaksanaan

    Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilakukan dengan dua siklus.Kompetensi Dasar

    menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata sesuai dengan silabus akan diajarkan

    dalam dua kali pertemuan.Pada saat pelaksanaan KD siswa duduk berkelompok dan

    menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata melalui observasi humanistik yang

    telah mereka lakukan.Dengan langkah-langkah siklus I sebagai berikut:

    Pertemuan pertama:

    A. Pendahuluan

    Kegiatan awal

    1. Guru mengkondisikan kelas dan melakukan apersepsi tentang pembelajaran yang

    telah lalu

    2. Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai peserta didik

    3. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang meteri yang akan dipelajari

    4. Guru memastikan setiap kelompok sudah melakukan observasi humanistik yang

    telah ditugaskan guru pada pertemuan sebelumnya

    5. Guru menyiapakan contoh naskah drama dan membagikannya kepada siswa

    B. Kegiatan Inti

    Esplorasi

    1. Peserta didik membaca dan mencermati contoh naskah drama yang dibagikan guru

    2. Peserta didik menyebutkan unsur-unsur naskah drama berdasarkan contoh naskah

    drama yang dibacanya

    3. Peserta didik mengidentifikasi peristiwa nyata berdasarkan observasi humanistik

    yang telah dilakukannya

    Elaborasi

    1. Guru memandu peserta didik untuk duduk dikelompoknya masing-masing

    2. Peserta didik berdiskusi menentukan langakah-langkah menulis naskah drama

    3. Masing masing kelompok mendiskusikan unsur-unsur naskah drama

    4. Masing masing kelompok mendiskusikan peristiwa nyata yang akan di pilih untuk

    ditulis sebagai naskah drama sesuai dengan observasi humanistik yang telah

    dilakukannya

    5. Peserta didik mendiskusikan dan mencatat urutan peristiwa untuk drama satu babak

    Konfirmasi

    1. Masing masing kelompok di tugaskan pempresentasikan hasil diskusinya dan

    kelompok lain menanggapainya.

  • v

    2. Guru memberikan penguatan baik kepada kelompok yang mempresentasikan hasil

    diskusinya dan kepada kelompok yang menanggapinya.

    C. Kegiatan Penutup

    1. Guru menanyakan apa yang menjadi kesulitan ataupun kendala yang dialami siswa

    dalam pembelajaran yang telah dilakukan

    2. Guru menugaskan siswa untuk membaca dan mencermati kembali contoh naskah

    drama sebagai pedoman untuk menulis naskah drama pada pembelajaran

    selanjutnya.

    Pertemuan kedua:

    A. Pendahuluan

    Kegiatan Awal

    1. Guru mengkondisikan kelas dan melakukan apersepsi

    2. Guru menanyakan apakah peserta didik melakukan apa yang ditugaskan

    guru pada pelajaran sebelumnya

    3. Guru memandu siswa untuk duduk berkelompok sesuai dengan kelompok

    pada pelajaran sebelumnya

    B. Kegiatan Inti

    Elaborasi

    1. Masing masing kelompok

    mengembangkan urutan peristiwa yang

    telah dicatat pada pembelajaran

    terdahulu menjadi naskah drama satu

    babak

    2. Masing-masing kelompok menyunting naskah drama yang telah ditulisnya

    Konfirmasi

    1. Masing masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

    2. Guru memberikan penguatan baik kepada kelompok yang tampil

    C. Kegiatan Penutup

    1. Peserta didik dan guru menyimpulkan cara menulis naskah drama naskah

    drama sesuai dengan unsur unsur yang harus ada dalam naskah drama

    2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi

    Siklus II menunggu refleksi siklus I

  • v

    3.3.3. Observasi dan Evaluasi

    Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat dari siswa dan guru penulis menggunakan

    instrumen:

    1. Lembar observasi kelompok

    Lembar observasi kelompok adalah lembar observasi yang harus diisi oleh siswa

    berisi hasil observasi humanistik yang telah dilakukanya atau laporan observasi

    humanistik yang telah dilakukan oleh masing-masing kelompok.

    2. Lembar observasi kegiatan siswa

    Lembar observasi kegiatan siswa berisi hal hal yang perlu diamati pada siswa pada

    saat proses belajar mengajar berlangsung.

    3. Lembar observasi untuk guru model

    Lembar observasi untuk guru model berisi hal hal yang perlu diamati pada guru

    model pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar.

    4. Lembar kerja siswa

    Lembar kerja untuk siswa terdiri dari lembar kerja individu dan lembar kerja

    Untuk kelompok

    Observer pada pelaksanaan tindakan kelas ini adalah guru - guru yang ikut dalam MGMP

    BERMUTU baik kelas satu maupun kelas dua yang beberapa diantaranya terdapat juga guru

    Bahasa Indonesia.

    Penilaian dilakukan berdasarkan hasil naskah drama yang telah ditulis siswa.Penilaian

    dilakukan berdasarkan pedoman penskoran yang telah disiapkan oleh guru.Hal yang dinilai

    adalah

    1. kelengkapan unsur naskah drama secara fisik yang meliputi: prolog, bagian narasi,tokoh,

    dialog,epilog.

    2. Kesesuaian ide antara hasil observasi humanistik yang dilakukan dengan naskah drama

    yang ditulis siswa

  • v

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Dua minggu sebelum pelaksanaan Kompetensi Dasar menulis naskah drama

    berdasarkan peristiwa nyata siswa sudah ditugaskan untuk melakukan observasi humanistik.

    Objek observasi yang disarankan guru adalah orang orang yang mempunyai semangat

    hidup tinggi walaupun dalam keadaan ekonomi yang sangat sulit. Langkah pertama yang

    dilakukan siswa membentuk kelompok. Kelompok yang disarankan guru adalah solmite,

    artinya siswa di bebaskan menentukan anggota kelompoknya sendiri, dan siswa dianjurkan

    untuk sekelompok dengan teman yang memang seide dengannya, dengan pemikiran bahwa

    siswa akan lebih tertarik melakukan observasi dan akan lebih sepaham dalam menentukan

    objek yang akan diobservasinya apabila dilakukan dengan teman yang seide atau sehati

    dengannya. Dengan syarat satu kelompok tidak boleh lebih dari empat orang. Setiap

    kelompok dibebaskan memilih objek yang akan diobservasi dan setiap kelompok diharuskan

    membuat laporan observasi yang mereka lakukan. observasi yang dilakukan harus lebih dari

    satu objek.

    Pelaksanaan pembelajaran kompetensi dasar menulis naskah drama berdasarkan

    peristiwa nyata dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.

    Siswa duduk berkelompok sesuai dengan kelompok pada saat melakukan observasi. Diskusi

    kelompok berjalan dengan lancar dan secara keseluruhan minat siswa untuk menulis sudah

    mulai nampak, Siswa mengikuti pelajaran sesuai dengan arahan guru. Pada saat proses

    belajar semua kelompok membawa hasil observasi yang telah mereka lakukan, karena

    naskah drama yang akan mereka tulis nanti harus berdasarkan hasil observasi tersebut.

    Setelah melakukan pengajaran Kompetensi Dasar menulis naskah drama berdasarkan

    peristiwa nyata yang dilakukan dalam dua kali pertemuan, diperoleh nilai siswa sebagai

    berikut:

  • v

    No NAMA Kelengkapan unsur naskah drama

    Kesesuaian ide Rata-rata nilai

    1. Ridho Akbar 60 75 67.5 2. Bimo Sucipto 60 75 67.5 3. Yogi Nopian 60 75 67.5 4. M.Rio Anugrah 60 75 67.5 5. Surya Ramadhan 40 75 57.5 6. Suhendra 40 75 57.5 7. Median Syaputra 40 75 57.5 8. Daniel Mude 40 75 57.5

    9. Togu 40 25 32.5 10. Adam Wibisono 40 25 32.5 11. Eky Pranata 40 25 32.5 12. Heryansyah 40 25 32.5 13. Ade Saputra 80 75 77.5 14. Ahmad Junaidi 80 75 77.5 15. Weri Rukamdani 80 75 77.5 16. Suzasmiati 80 75 77.5 17. Ita Rahayu 80 75 77.5 18. Lisma Noviana 80 75 77.5 19. Iin Agustiani 80 75 77.5 20. Yuyun Rosmawati 60 100 80 21. Erifal wira Y 60 100 80 22. Risintia para diva 60 100 80 23. Teguh Andrianto 60 100 80 24. Agus Sri Mulya Dewi 40 25 32.5 25. Desi Yusriana 40 25 32.5 26 Nur Aprilia Wati 40 25 32.5 27. Novita Dewi 40 25 32.5 28. Sonya 80 100 90 29. Shinta Wulandari 80 100 90 30. Vina meilani 80 100 90 31. Devi Damayanti 80 100 90

  • v

    Berdasarkan tabel nilai diatas dapat dilihat bahwa nilai siswa untuk kelengkapan unsur

    naskah drama adalah 12 orang siswa memperoleh nilai 40, 8 orang siswa memperoleh nilai 60,dan

    11 orang memperoleh nilai 80.Dapat disimpulkan bahwa 64.5 % siswa memperoleh nilai di bawah

    KKM dan hanya 35.5 % siswa yang memperoleh nilai diatas KKM.

    Sedangkan untuk kesesuaian ide naskah drama adalah 8 orang siswa memperoleh nilai 25,

    15 orang siswa memperoleh nilai 75 dan 8 orang siswa memperoleh nilai 100. Kalau dipresentasekan

    74 % siswa memperoleh nilai diatas KKM dan 26 % siswa memperoleh nilai dibawah KKM.

    Dari tabel nilai diatas juga bisa dilihat nilai rata-rata siswa kelas IX B untuk Kompetensi Dasar menulis

    naskah drama berdasarkan peristiwa nyata pada siklus I adalah 64 dan ada tiga kelompok atau

    sekitar dua belas orang siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM yang sudah ditentukan guru.

    KKM yang ditentukan adalah 65. Dapat disimpulkan bahwa ada 61 % siswa memproleh nilai diatas

    KKM dan 39 % siswa mempeoleh nilai dibawah KKM, karena masih cukup banyak siswa yang

    memperoleh nilai dibawah KKM maka penulis melanjutkan PTK ini dengan siklus II.

    Siklus II Dilaksanakan dengan kompetensi dasar yang hampir sama dengan Kompetesi dasar

    pada siklus I yaitu menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang pernah dibaca.Siklus II

    dilaksanakan dengan langkah pokok sebagai berikut:

    1. Siswa duduk berkelompok sesuai dengan klompoknya pada siklus I

    2. Siswa membaca cerpen yang sudah dipilihnya dan disarankan agar setema dengan naskah

    drama yang sudah ditulisnya pada siklus I

    3. Siswa mencatat urutan peristiwa dari cerpen yang dibacanya

    4. Siswa mengembangkan urutan peristiwa dari cerpen menjadi naskah drama satu babak

    Setelah melaksanakan siklus II diperoleh nilai sebagai berikut:

  • v

    No

    NAMA

    Kelengkapan unsur naskah

    drama Kesesuaian ide Rata-rata nilai

    1. Ridho Akbar 80 75 77.5 2. Bimo Sucipto 80 75 77.5 3. Yogi Nopian 80 75 77.5 4. M.Rio Anugrah 80 75 77.5 5. Surya Ramadhan 60 100 80 6. Suhendra 60 100 80 7. Median Syaputra 60 100 80 8. Daniel Mude 60 100 80 9. Togu 50 75 62.5 10. Adam Wibisono 50 75 62.5 11. Eky Pranata 50 75 62.5 12. Heryansyah 50 75 62.5 13. Ade Saputra 80 75 77.5 14. Ahmad Junaidi 80 75 77.5 15. Weri Rukamdani 80 75 77.5 16. Suzasmiati 80 75 77.5 17. Ita Rahayu 80 75 77.5 18. Lisma Noviana 80 75 77.5 19. Iin Agustiani 80 75 77.5 20. Yuyun Rosmawati 80 100 90 21. Erifal wira Y 80 100 90 22. Risintia para diva 80 100 90 23. Teguh Andrianto 80 75 77.5 24. Agus Sri Mulya Dewi 80 75 77.5 25. Desi Yusriana 80 75 77.5 26 Nur Aprilia Wati 80 75 77.5 27. Novita Dewi 80 75 77.5 28. Sonya 80 100 90 29. Shinta Wulandari 80 100 90 30. Vina meilani 80 100 90 31. Devi Damayanti 80 100 90

    Berdasarkan tabel nilai pada siklus II diatas dapat dilihat bahwa nilai yang diperoleh siswa

    untuk kelengkapan unsur naskah drama adalah 4 orang siswa memperoleh nilai 50, 4 orang siswa

  • v

    memperoleh nilai 60 dan 23 orang siswa memperoleh nilai 80 atau 26 % siswa memperoleh nilai

    dibawah KKM dan 74 % siswa memperoleh niai diatas KKM.

    Untuk kesesuaian ide naskah drama, 20 orang siswa memperoleh nilai 75 dan 11 orang siswa

    memperoleh nilai 100, atau 100 % siswa memperoleh nilai diatas KKM.

    Nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas IX/A pada siklus II adalah 77.6,dan ada satu kelompok

    atau empat orang siswa memperoleh nilai dibawah KKM.Siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 87

    %, dan siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM 13 %.

    Refleksi I

    Dari nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dapat dilihat bahwa sudah ada peningkatan nilai

    dari pengajaran dengan KD yang sama pada tahun sebelumnya,walaupun persentase siswa yang

    memperoleh nilai di bawah KKM masih relatif tinggi yaitu 39 %.

    Refleksi II

    Pada siklus II nilai yang diperoleh siswa sudah sangat baik walaupun masih ada satu

    kelompok atau empat orang siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM,atau 13% dari siswa

    memperoleh nilai dibawah KKM.

  • v

    BAB V

    PENUTUP

    5.1. Kesimpulan

    Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas IX B SMP

    Negeri 30 Muaro Jambi melalui observasi humanistik dilakukan dalam 2 siklus.Pada

    siklus I sudah dapat dilihat ada peningkatan nilai yang diperoleh siswa kalau

    dibandingkan dengan hasil nilai pada pengajaran dengan KD yang sama pada tahun

    sebelumnya,walaupun persentase siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM masih

    relatif tinggi yaitu 39 % Pada siklus II nilai yang diperoleh siswa sudah sangat baik,

    87 % siswa memperoleh nilai di atas KKM. Proses belajar pada siklus I dan siklus II

    berjalan dengan lancar dan menyenangkan, minat siswa untuk menulis naskah

    drama cukup tinggi, diskusi kelaspun berjalan dengan baik dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa observasi humanistik dapat meningkatkan kemampuan siswa

    dalam menulis naskah drama.

    5.2. Saran

    Sehubungan dengan penelitian tindakan Kelas yang penulis lakukan, penulis

    menyarankan supaya guru selalu berusaha untuk memberdayagunakan sarana,

    model atau strategi pembelajaran yang ada, khususnya observasi humanistik yang

    penulis nilai bisa meningkatkan minat, kepekaan emosi siswa, kemampuan berfikir

    kritis siswa, dan dapat menumbuhkan daya imajinasi siswa dalam pembelajaran

    menulis naskah drama.

  • v

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Agus, Benny Pribadi dan Dewi pandomo Putri.2005. Ragam Media Pembelajaran, Jakarta:

    Depdiknas

    2. Budiyanto, Herman. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Guru SMP/MTs/SMP-LB, Jambi. PLPG Rayon

    8 LPTK

    3.Endraswara, Suwardi. 2003. Membaca, Menulis , dan Mengajarkan Sastra, Yogyakarta:Kota

    Kembang

    4. Jabrohim,Suminti A Syajuti. 2001. Cara Menulis Kreatif, Yogyakarta : Pustaka Belajar

    5. Subyantoro, 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Semarang : Rumah Indonesia

    6. Tarigan, Hendri Guntur 1982, Menulis, Jakarta : Depdikbud

    7.W.J.S. Poerwadarminta, 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

  • v