jon hendri tugas ptk

58
1 UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KERINCI Penelitian Tindakan Kelas Disusun Oleh: JON HENDRI NIP . 19760903 200604 1 011 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KERINCI

Upload: maryanto-sumringah-sma-9-tebo

Post on 16-Apr-2017

77 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jon hendri tugas ptk

1

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE

PROBLEM SOLVING DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KERINCI

Penelitian Tindakan Kelas

Disusun Oleh:JON HENDRI

NIP . 19760903 200604 1 011

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KERINCISMA NEGERI 8 KERINCI

Page 2: Jon hendri tugas ptk

2

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan yang serba maju, modern dan serba canggih seperti saat ini,

pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup.

Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

kualitas sumber daya manusia. Melalui penyelenggaraan pendidikan diharapkan

dapat mencetak manusia-manusia berkualitas yang akan mendukung tercapainya

sasaran pembangunan nasional. Dalam pasal 20 UU tahun 2003, pendidikan

nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang

dimiliki peserta didik agar menjadi manusia yang berkualitas dengan ciri-ciri

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, beriman,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta

bertanggung jawab (UU no 20 tahun 2003).

Kini semakin disadari bahwa pendidikan memainkan peranan yang sangat

penting didalam kehidupan dan kemajuan umat manusia. Pendidikan merupakan

suatu kekuatan yang dinamis dalam kehidupan setiap individu, yang

mempengaruhi perkembangan fisiknya, daya, jiwa, sosial dan moralitasnya, atau

dengan perkataan lain, pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam

mempengaruhi kemampuan, kepribadian dan kehidupan individu dalam

pertemuan dan pergaulannya dengan sesama, serta hubungannya dengan Tuhan.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan-

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang

akan datang.

Mutu pendidikan sangat erat hubungannya dengan mutu Siswa, karena

Siswa merupakan titik pusat proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam

meningkatkan mutu pendidikan harus diikuti dengan peningkatan mutu Siswa.

Peningkatan mutu Siswa dapat dilihat pada tingginya tingkat prestasi belajar

Page 3: Jon hendri tugas ptk

3

Siswa, sedangkan tingginya tingkat prestasi belajar Siswa dipengaruhi oleh

besarnya minat belajar Siswa itu sendiri.

Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah kurikulum.

Kurikulum disusun untuk mendorong anak berkembang ke arah tujuan

pendidikan. Tujuan pendidikan ini dicoba diwujudkan dalam kurikulum tiap

tingkat dan jenis pendidikan, diuraikan dalam bidang studi dan akhirnya dalam

tiap pelajaran yang diberikan oleh guru di dalam kelas.

Dalam mencapai tujuan pendidikan ini, pemerintah menggagas

diberlakukannya kurikulum baru yaitu kurikulum Kurikulum 2013, Kurikulum

2013 merupakan kurikulum yang menekan karakter siaswa dalam proses

pembelajara. Kurikulum 2013 tersebut memberikan keleluasaan kepada sekolah

untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum

sekolah sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi keunggulan lokal yang bisa

dimunculkan oleh sekolah.

Upaya pemerintah dalam bentuk Kurikulum 2013 ini merupakan

pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Dengan menggunakan Kurikulum 2013 diharapkan peserta

didik bisa mencapai kompetensi-kompetensi dan karakter tertentu yang sudah

ditentukan sebagai kriteria keberhasilan.

Masih rendahnya hasil belajar Matematika di SMA Negeri 8 Kerinci yang

nilai rata pada kelas XI IPA adalah 60,5 sedangkan KKM yang diharapkan adalah

70 ini disebabkan oleh masih dominannya skill menghafal daripada skill

memproses sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini, minat belajar Siswa

terhadap mata pelajaran Matematika masih tergolong sangat rendah. Hal ini dapat

dilihat pada sikap Siswa selama mengikuti proses pembelajaran tidak fokus dan

ramai sendiri. Bahkan ada sebagian Siswa yang menganggap mata pelajaran

Matematika tidak begitu penting dikarenakan walaupun masuk pada mata

pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional (UN). Faktor minat itu juga

dipengaruhi oleh adanya metode mengajar yang digunakan guru dalam

menyampaikan materi. Metode yang konvensional seperti menjelaskan materi

secara abstrak, hafalan materi dan ceramah dengan komunikasi satu arah, yang

Page 4: Jon hendri tugas ptk

4

aktif masih didominasi oleh pengajar, sedangkan Siswa biasanya hanya

memfokuskan penglihatan dan pendengaran. Kondisi pembelajaran seperti inilah

yang mengakibatkan Siswa kurang aktif dan pembelajaran yang dilakukan kurang

efektif. Disini guru dituntut untuk pandai menciptakan suasana pembelajaran

yang menyenangkan bagi Siswa sehingga Siswa kembali berminat mengikuti

kegiatan belajar.

Setiap proses belajar dan mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur

antara lain tujuan, bahan, alat, dan metode, serta evaluasi. Unsur metode dan alat

merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi

sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada

tujuan. Dalam pencapaian tujuan tersebut, metode pembelajaran sangat penting

sebab dengan adanya metode pembelajaran, bahan dapat dengan mudah dipahami

oleh Siswa.

Selain itu penggunaan metode pembelajaran yang mengajarkan Siswa dalam

pemecahan masalah, terutama pemecahan masalah dalam kehidupan sehari- hari

masih kurang. Pengembangan metode pembelajaran tersebut sangat perlu

dilakukan untuk menjawab kebutuhan keterampilan pemecahan permasalahan

yang harus dimiliki oleh Siswa. Metode pembelajaran problem solving atau

pemecahan masalah kegunaannya adalah untuk merangsang berfikir dalam situasi

masalah yang komplek. Dalam hal ini akan menjawab permasalahan yang

menganggap sekolah kurang bisa bermakna dalam kehidupan nyata di

masyarakat.

Penggunaan metode dalam pembelajaran sangat diutamakan guna

menimbulkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang Siswa berperan aktif

dalam proses pembelajaran. Melalui metode problem solving diharapkan dapat

lebih mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan dan nantinya

dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang selanjutnya dapat

meningkatkan hasil belajar Siswa.

SMA Negeri 8 Kerinci adalah salah satu sekolah yang terletak di Kecamata

Batang Merangin, kabupaten Kerinci, propinsi Jambi. Kegiatan pembelajaran di

SMA Negeri 8 Kerinci ini masih termasuk tradisional karena kebanyakan guru

Page 5: Jon hendri tugas ptk

5

hanya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi, sehingga Siswa

merasa bosan dalam megikuti proses pembelajaran. Hal itu diketahui dari hasil

survei yang telah dilakukan. Dari hasil survei tersebut bahwa pembelajaran

Matematika kurang diminati oleh Siswa. Dalam proses pembelajaran terlihat

masih rendah perhatian Siswa, Siswa kurang berpartisipasi, sedangkan guru hanya

menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan mencoba melakukan

penelitisan dengan judul: Pengunaan Metode Problem Solving Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 8

Kerinci Tahun Pembelajaran 2016/2017

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah

Apakah melalui penggunaan metode Pembelajaran Problem Solving dalamn

meningkatan Hasil belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 8

Kerinci Tahun Pelajaran 2017/2018?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelian ini adalah untuk mengetahui Apakah melalui penggunaan

metode Pembelajaran Problem Solving dalamn meningkatan Hasil belajar

Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kerinci Tahun Pelajaran

2017/2018?

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Guru

1) Mampu menganalisa terjadinya permasalahan-permasalahan

pembelajaran dan mampu mengatasi permasalahan tersebut.

2) Mampu menumbuhkan suasana pembelajaran yang kondusif dan

meningkatkan kemandirian Siswa.

b. Bagi peneliti

Page 6: Jon hendri tugas ptk

6

Dapat menambah pengalaman peneliti untuk terjun ke bidang

pendidikan.

c. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk

menumbuhkan minat belajar Siswa sehingga prestasi belajar Siswa

meningkat.

Page 7: Jon hendri tugas ptk

7

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hakekat Pembelajaran Matematika

Selama hidup di dunia, manusia tidak akan pernah berhenti belajar. Karena

dalam setiap aspek kehidupan pasti terdapat kejadian yang dapat dijadikan

pembelajaran. Selain itu, belajar dapat dilakukan dimana pun, kapan pun dan

dalam keadaan bagaimana pun. Menurut Gagne yang dikutip dalam Dimyati dan

Mudjiono (2002:10) “Belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah

sifat stimulasi lingkungan melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas

baru”.

Definisi lain juga dikemukakan oleh Nana sudjana (2009:28) “Belajar

adalah Proses yang aktif, Belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi

yang ada disekitar individu”. Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat.

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan

tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan, dan kemampuannya.

Sedangkan menurut Abu ahmadi dan Widodo supriyono (2004:128)

“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan". Agus

Suprijono (2010:3) Mengemukakan bahwa “Belajar dalam idealisme berarti

kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan

tingkah lakunya, serta keterampilannya menuju perubahan yang lebih dan menuju

ke perkembangan pribadi seutuhnya.

Page 8: Jon hendri tugas ptk

8

Sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada hakekatnya adalah suatu

proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik,

sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses

belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Nana Sudjana dalam Syaiful Bahri

Djamarah dan Aswan Zain (1995:39) “ Mengajar adalah proses memberikan

bimbingan/bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar”.

Sedangkan Menurut Uzer Usman (2008:6) “Mengajar merupakan suatu usaha

mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan

pengajaran yang menimbulkan proses belajar”.

Kemudian Nana Sudjana (2009:43) mengungkapkan bahwa “Pengajaran

pada dasarnya adalah suatu proses, terjadinya interaksi guru-siswa melalui

kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan, yakni kegiatan belajar siswa dengan

kegiatan mengajar guru”. Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan pokok dalam

keseluruhan proses belajar mengajar di sekolah. Berhasil tidaknya tujuan

pendidikan tergantung bagaimana situasi dan kondisi proses belajar mengajar

yang dialami siswa.

Sedangkan Saiful Sagala (2010:61) mengemukakan bahwa “Pembelajaran

ialah Membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar

merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan”. Pendapat serupa juga

diungkapkan Dimyati dan Mujiono dalam Syaiful Sagala (2010:62)

“Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain

instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada

penyediaan sumber belajar”. Selanjutnya Menurut Wahyudin Djumanta (2005:iv)

“Pembelajaran Matematika memiliki tujuan untuk melatih berfikir, bernalar,

memecahkan masalah, dan menyampaikan informasi atau gagasan yang dapat

diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu”.

Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa pembelajaran

matematika dibutuhkan teori belajar untuk membuat siswa belajar secara aktif dan

untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan keuletan siswa, serta perlunya

penyediaan sumber belajar dengan tujuan untuk melatih berfikir dan bernalar

siswa, agar siswa bisa belajar secara aktif.

Page 9: Jon hendri tugas ptk

9

2.2. Metode Pembelajaran Matematika

Metoda mengajar pembelajaran adalah cara atau strategi yang digunakan

oleh guru dalam mengajar, tujuannya adalah agar anak didik dapat menerima

dan mengerti dengan materi yang sedanng diajarkan atau disampaikan.

Banyak metoda yang dapat dilakukan oleh guru tapi yang terpenting

adalah metoda tersebut harus sesuai dengan materi yang di ajarkan dan metoda

yang diggunakan harus menarik perhatian anak didik agar mereka menyukai

metoda tersebut, jika mereka menyukai metoda tersebut secara otomatis materi

yang kita ajarkan akan lebih mudah mereka pahami

Menurut Ahmad Sabri (2005:52) Syarat-syarat yang harus yang harus

diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran adalah

sebagai berikut :

1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau

gairah belajar siswa.

2. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar

lebih lanjut, seperti melakukan inovasi dan ekspotasi.

3. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa

untuk mewujudkan hasil karya

4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan

kepribadian siswa.

5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar

sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.

6. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan

nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, berdasarkan dari beberapa pendapat ahli di atas maka metode yang

baik bagi penulis itu adalah metode yang jika digunakan dalam mengajar suatu

materi pelajaran, dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang

menyenangkan serta dapat menimbulkan motivasi bagi peserta didik sehingga

tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai.

2.3. Metode Problem Solving

Page 10: Jon hendri tugas ptk

10

Metode problem solving atau sering juga disebut dengan nama Metode

Pemecahan Masalah merupakan suatu cara mengajar yang merangsang

seseorang untuk menganalisa dan melakukan sintesa dalam kesatuan struktur

atau situasi di mana masalah itu berada, atas inisiatif sendiri. Metode ini

menuntut kemampuan untuk dapat melihat sebab akibat atau relasi- relasi

diantara berbagai data, sehingga pada akhirnya dapat menemukan kunci

pembuka masalahnya. Kegiatan semacam ini merupakan ciri yang khas

daripada suatu kegiatan intelegensi. Metode ini mengembangkan kemampuan

berfikir yang dipupuk dengan adanya kesempatan untuk mengobservasi

problema, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun suatu hipotesa,

mencari hubungan (data) yang hilang dari data yang telah terkumpul untuk

kemudian menarik kesimpulan yang merupakan hasil pemecahan masalah

tersebut. Cara berfikir semacam itu lazim disebut cara berfikir ilmiah. Cara

berfikir yang menghasilkan suatu kesimpulan atau keputusan yang diyakini

kebenarannya karena seluruh proses pemecahan masalah itu telah diikuti dan

dikontrol dari data yang pertama yang berhasil dikumpulkan dan dianalisa

sampai kepada kesimpulan yang ditarik atau ditetapkan.

Cara berfikir semacam itu benar- benar dapat dikembangkan dengan

menggunakan Metode Pemecahan Masalah,pemecahan masalah sangat penting

namun pemecahan masalah sering salah paham akan hal itu. Uraian ini

menunjukkan pengertian masalah, terminologi dari pemecahan masalah dan

bentuk- bentuk pemecahan masalah yang berguna. Kita sebaiknya

mendefinisikan apa permasalahannya sebagai langkah awal dari pemecahan

masalah. Namun, pemecahan masalah sering melupakan langkah awal ini.

Selanjutnya, kita sebaiknya mengakui terminologi umum seperti tujuan, situasi,

masalah, penyebab, penyebab yang bisa dipecahkan, persoalan, dan solusi.

Bahkan, konsultan- konsultan yang seharusnya menjadi pemecah permasalahan

yang mahir sering kebingungan dengan terminologi pemecahan masalah.

Misalnya, beberapa konsultan kemungkinan berpikiran mengenai persoalan

sebagai masalah atau sebagian dari mereka menganggap masalah- masalah

sebagai penyebab. Namun persoalan harusnya merupakan rujukan untuk

Page 11: Jon hendri tugas ptk

11

memecahkan masalah- masalah dan masalah- masalah seharusnya ekspresi

negatif sedangkan persoalan- persoalan seharusnya merupakan ekspresi positif

(Shibata, 1998: 1).

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya

sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab

dalam problem solving dapat menggunakan metode- metode lainnya dimulai

dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Langkah- langkah

metode ini antara lain:

a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh

dari Siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.

b. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan

masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku- buku, meneliti,

bertanya, berdiskusi, dan lain- lain.

c. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini

tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua

diatas.

d. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini Siswa

harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa

jawaban tersebut betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban

sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban

ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti, demonstrasi, tugas

diskusi, dan lain-lain.

e. Menarik kesimpulan. Artinya Siswa harus sampai kepada kesimpulan

terakhir tentang jawaban dari masalah yang ada (Nana Sudjana, 1989: 85-

86).

Penyelesaian masalah dalam metode problem solving ini dilakukan melalui

kelompok. Suatu isu yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam pelajaran

diberikan kepada Siswa untuk diselesaikan secara kelompok. Masalah yang

dipilih hendaknya mempunyai sifat conflict issue atau kontroversial,

masalahnya dianggap penting (important), urgen dan dapat diselesaikan

(solutionable) oleh Siswa (Gulo, 2002: 116).

Page 12: Jon hendri tugas ptk

12

Tujuan utama dari penggunaan metode Pemecahan Masalah adalah:

a. Mengembangkan kemampuan berfikir, terutama didalam mencari sebab-

akibat dan tujuan suatu masalah. Metode ini melatih Siswa dalam cara-cara

mendekati dan cara-cara mengambil langkah-langkah apabila akan

memecahkan suatu masalah.

b. Memberikan kepada Siswa pengetahuan dan kecakapan praktis yang

bernilai/bermanfaat bagi keperluan hidup sehari-hari. Metode ini

memberikan dasar-dasar pengalaman yang praktis mengenai bagaimana

cara-cara memecahkan masalah dan kecakapan ini dapat diterapkan bagi

keperluan menghadapi masalah-masalah lainnya didalam masyarakat.

Suatu masalah dapat dikatakan masalah yang baik bila memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut:

a. Jelas, dalam arti bersih dari pada kesalahan-kesalahan bahasa maupun isi

pengertian yang berbeda. Istilah yang dipergunakan tidak memiliki dua

pengertian yang dapat ditafsirkan berbeda-beda.

b. Kesulitannya dapat diatasi. Maksudnya ialah bahwa pokok persoalan yang

akan dipecahkan tidak merupakan pokok berganda/kompleks.

c. Bernilai bagi Siswa. Hasil ataupun proses yang diamati Siswa harus

bermanfaat dan menguntungkan pengalaman Siswa atau memperkaya

pengalaman Siswa.

d. Sesuai dengan taraf perkembangan psikologi Siswa. Masalah yang

dipecahkan tidak terlalu mudah tetapi juga tidak terlalu sulit. Jadi harus

sesuai dengan kapasitas pola pikir Siswa.

e. Praktis, dalam arti mungkin dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Atau,

problema itu diambil dari praktek kehidupan sehari-hari, dari lingkungan

sekitar dimana Siswa itu berada (Jusuf Djajadisastra, 1982: 20-21).

Problem solving melatih Siswa terlatih mencari informasi dan mengecek

silang validitas informasi itu dengan sumber lainnya, juga problem solving

melatih Siswa berfikir kritis dan metode ini melatih Siswa memecahkan dilema

(Omi Kartawidjaya, 1988: 42). Sehingga dengan menerapkan metode problem

Page 13: Jon hendri tugas ptk

13

solving ini Siswa menjadi lebih dapat mengerti bagaimana cara memecahkan

masalah yang akan dihadapi pada kehidupan nyata/ di luar lingkungan sekolah.

Untuk mendukung strategi belajar mengajar dengan menggunakan metode

problem solving ini, guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki

permasalahan. Materi pelajaran tidak terbatas hanya pada buku teks di sekolah,

tetapi juga di ambil dari sumber-sumber lingkungan seperti peristiwa-peristiwa

kemasyarakatan atau peristiwa dalam lingkungan sekolah (Gulo, 2002: 114).

Tujuannya agar memudahkan Siswa dalam menghadapi dan memecahkan

masalah yang terjadi di lingkungan sebenarnya dan Siswa memperoleh

pengalaman tentang penyelesaian masalah sehingga dapat diterapkan di

kehidupan nyata.

Kebaikan atau keuntungan dalam penerapan metode problem solving:

a. Mendidik Siswa untuk berfikir secara sistematis.

b. Mendidik berfikir untuk mencari sebab-akibat.

c. Menjadi terbuka untuk berbagai pendapat dan mampu membuat

pertimbangan untuk memilih satu ketetapan.

d. Mampu mencari berbagai cara jalan keluar dari suatu kesulitan atau masalah.

e. Tidak lekas putus asa jika menghadapi suatu masalah.

f. Belajar bertindak atas dasar suatu rencana yang matang.

g. Belajar bertanggung jawab atas keputusan yang telah ditetapkan dalam

memecahkan suatu masalah.

h. Tidak merasa hanya bergantung pada pendapat guru saja.

i. Belajar menganalisa suatu persoalan dari berbagai segi.

j. Mendidik suatu sikap-hidup, bahwa setiap kesulitan ada jalan

pemecahannya jika dihadapi dengan sungguh-sungguh.

Sedangkan kelemahan atau kekurangan metode problem solving

(pemecahan masalah):

a. Metode ini memerlukan waktu yang cukup jika diharapkan suatu hasil

keputusan yang tepat. Padahal kita ketahui bahwa jam-jam pelajaran selalu

terbatas.

Page 14: Jon hendri tugas ptk

14

b. Dalam satu jam atau dua jam pelajaran mungkin hanya satu atau dua

masalah saja yang dapat dipecahkan, sehingga mungkin sekali bahan

pelajaran akan tertinggal.

c.Metode ini baru akan berhasil bila digunakan pada kurikulum yang berpusat

pada anak dengan pembangunan semesta, dan bukan dari kurikulum yang

berpusat pada mata pelajaran seperti pada kurikulum

konvensional/tradisional.

d. Metode ini tidak dapat digunakan di kelas- kelas rendahan karena

memerlukan kecakapan bersoal-jawab dan memikirkan sebab akibat

sesuatu.

Beberapa saran dalam menggunakan metode ini sehingga kelemahan-

kelemahan di atas bisa diatasi:

a.Perkenalkan kepada Siswa beberapa masalah yang hampir sama.

b. Masalah yang diajukan harus cocok dengan tingkat kedewasaan serta

tingkat keterampilan Siswa.

c.Siswa harus melihat masalah itu sebagai sesuatu yang penting.

d. Bantulah Siswa dalam mendefinisikan dan membatasi masalah yang akan

dipelajari.

e.Teliti apakah bahan dari sumber cukup dan bisa didapatkan oleh Siswa.

f. Berilah petunjuk dan pengarahan jika perlu tetapi jangan berlebih.

g. Bantulah Siswa membuat kriteria sehingga evaluasi memadai (Omi

Kartawidjada, 1988: 57-58).

2.4. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar merupakan salah satu indikator dalam melihat sejauh mana

tujuan pengajaran matematika sekolah dapat dicapai. Hasil belajar pada

dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Ini menunjukkan bahwa

optimalnya hasil belajar tergantung pada proses belajar siswa dan proses

mengajar guru.

Menurut Sudjana (2002: 22) ”hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Page 15: Jon hendri tugas ptk

15

Secara garis besar, hasil belajar ini diklasifikasikan oleh Benyamin Bloom

menjadi 3 ranah yaitu:

a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

c. Ranah psikomotor, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek, yakni gerakan refleks,

keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan dan

ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan

interpretatif.

Tercapainya atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil

belajar yang diperoleh oleh siswa. Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik

diperlukan proses belajar yang efektif.

Proses belajar akan berhasil bila hasilnya mampu membawa perubahan

dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap dari anak

(Djamarah, 2000:12). Hasil belajar dapat diketahui melalui penilaian terhadap

nilai hasil belajar yang akan menunjukkan sejauh mana pencapaian pemahaman

materi yang dikuasai oleh siswa. Hasil belajar siswa biasanya diberikan dalam

bentuk nilai. Siswa yang nilainya tinggi menunjukkan hasil belajar yang baik dn

siswa yang nilainya rendah berarti pemahaman masih kurang baik sehingga

hasil belajarnya pun kurang baik.

2.5. Penelitian yang relevan

Nutri Aryanti (2007) dalam penelitian yang berjudul: Peningkatan Hasil

Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Problem Solving di SMP

Negeri 2 Pakem Sleman Yogyakarta (skripsi). Hasil penelitian ini membuktikan

bahwa penerapan metode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar

Siswa.

2.6. Hipotesis Tindakan

Page 16: Jon hendri tugas ptk

16

Berdasarkan rumusan masalah pada bab 1 maka hipotesis tindakan pada

penelitian ini adalah: Metode pembelajaran Problem Solving dapat Meningkatkan

hasil belajar Matematika Siswa SMA Negeri 8 Kerinci tahun pelajaran 2017/2018

Page 17: Jon hendri tugas ptk

17

BAB IIIPROSEDUR PENELITIAN

3.1. Subjek Penelitian

Sebjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kerinci

yang berjumlah 20 orang dengan rincian laki-laki 8 Orang dan Perempuan 12

Orang, dimana Pada umumnyapekerjaan orang tua mereka tersebut adalah

Petani dan belum ada yang tamat SMA.

3.2. Setting Penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Sekolah ini berada di tengah perkampungan dan letak yang

strategis, sehingga proses pembelajaran tidak terganggu, serta sebagian

dikelilingi areal perumahan penduduk sehingga membuat suasana

belajar Aman, nyaman dan tenang.

SMA ini berstatus Negeri, mempunyai 10 tingkat kelas yaitu

kelas Dengan rata-rata jumlah Siswa perkelas 30 Siswa. Pelajaran

Matematika di kelas XI IPA dipegang oleh Peneliti sendiri dan kelas ini

merupakan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.

Sebelum dipaparkan hasil penelitian barikut ini adalah hasil

observasi sebelum diadakan penelitian. Guru sebagai pengelola

pembelajaran kurang bervariasi di dalam penggunaan metode

pembelajaran. Meskipun sudah ada penggabungan metode pembelajaran

tetapi metode ceramah masih mendominasi kegiatan pembelajaran. Hal

ini terjadi karena metode ceramah dianggap sebagai metode yang paling

mudah untuk mengatur kelas dan menyajikan informasi. Kelebihan ini

cenderung menjadikan ceramah sebagai metode andalan dalam proses

pembelajaran, sehingga komunikasi yang terjadi dalam kegiatan

pembelajaran adalah satu arah, yaitu dari guru ke Siswa.

Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran Matematika

menjadikan Siswa pasif sehingga pencapaian hasil belajar terlihat

kurang optimal. Pada saat pembelajaran berlangsung sebagian besar

peserta didik ramai sendiri, tidak ada Siswa yang mengajukan

Page 18: Jon hendri tugas ptk

18

pertanyaan atau memberikan tanggapan terhadap materi yang

disampaikan oleh guru, bahkan ketika guru memberi kesempatan untuk

bertanya, tidak ada yang bertanya. Sewaktu guru memberikan

pertanyaan, Siswa hanya diam, tidak memberi respon terhadap

pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa kurang termotivasi dalam

mengikuti proses pembelajaran Matematika.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan januari Sampai April

2017dengan rincian sbb:

No Uraian Kegiatan

Bulan

Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan Siklus I V V

2 Pelaksanaan tidakan Sklus

I

V V

3 Observasi siklus I V V

4 Refleksi Siklus I V

5 Perencanaan Siklus II V V

6 Pelaksanaan tidakan Sklus

II

V V

7 Observasi siklus II V V

8 Refleksi Siklus II V

9 Penyusunan Lap. PTK V V

10 Seminar Hasil Penelitian V

11 Revisi lap. PTK V V

3.3. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan

Untuk melaksanaan penelitian penulis menyiapkan beberapa

perencanaan diantaranya.Mengembang kan RPP, Membuat RPP,

Menyiapkan media, Menyiapkan Intrumen, Menyiapkan jadwal

2. Pelaksanaan

Page 19: Jon hendri tugas ptk

19

Penelitian ini direncanakan 2 siklus dengan setiap siklus 2 kali pertemuan

degan langkaqh pelaksanaan adalah sebagai berikut:

1. Pelajaran diawali dengan salam dan presensi.

2. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

3. Guru menjelaskan mengenai materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media yang disesuaikan dengan materi.

4. Guru membentuk kelompok untuk melaksanakan Problem Solving.

5. Guru memberikan permasalahan untuk dipecahkan semua kelompok.

6. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk memecahkan permasalahan.

7. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya.

8. Secara bersama-sama membuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok.

9. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam beberapa siklus, pada tiap

siklus guru menggunakan metode problem solving dan media yang

disesuaikan materi pelajaran. Selanjutnya diberikan evaluasi tiap siklus

yang hasilnya sebagai bahan perencanaan dan perbaikan untuk siklus

selanjutnya.

3. Observasi

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung diadakan observasi yang

dilakukan oleh peneliti terhadap aktivitas peserta didik. Dengan aspek yang

diamati adalah

Aspek yang diamati Banyak Siswa yang

diamati

%Tase

1. Mengajukan pertanyaan

2. Menanggapi respon Siswa

3. Menjawab pertanyaan guru

4. Memperhatikan penjelasan guru

5. Diskusi kelompok

6. Diskusi kelas

4. Refleksi

Page 20: Jon hendri tugas ptk

20

Refleksi ini diadakan berdasarkan dari catatan dan pengamatan yang

telah dilakukan oleh guru dan peneliti. Peneliti bersama dengan guru

kemudian membahas dampak yang dihasilkan dan membandingkan dengan

keadaan sebelum diberi tindakan

3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah dengan teknik observasi atau pengamatan secara

langsung untuk mengamati tindakan dengan menggunakan metode

problem solving. Selanjutnya pada tiap siklus dilaksanakan tes untuk

mengetahui hasil belajar Siswa.

Menurut Suharsimi Arikunto (2003: 136), instrumen penelitian

adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti

lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar observasi/pengamatan

Lembar observasi/pengamatan, yaitu lembar yang berisi

indikator-indikator proses pembelajaran dalam melaksanakan

pengamatan di kelas. Lembar observasi yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah lembar observasi untuk memperoleh gambaran

tentang pembelajaran dengan menggunakan metode problem

solving. Terdiri dari sebagai berikut: Mengajukan pertanyaan,

Menanggapi respon Siswa lain, Menjawab pertanyaan guru,

Memperhatikan penjelasan guru, Diskusi kelompok dan Diskusi

kelas.

2. Tes akhir siklus

Berupa tes yang diberikan setiap akhir siklus yang akan

digunakan sebagai umpan balik untuk mengetahui perubahan yang

Page 21: Jon hendri tugas ptk

21

terjadi akibat metode problem solving terhadap hasil belajar

matematika Siswa.

3.4.2. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui

seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi

informasi bermakna.

2. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana

dalam bentuk paparan naratif, representasi tabular termasuk dalam

format matriks, grafis, dan sebagainya.

3. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data

yang telah terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat dan

atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian

yang luas.

3.5. Kriteria Keberhasilan Penelitian

Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas ini berhenti jika nilai rata-rata

Siswa pada indikator peningkatan hasil belajar matematika melaui penerapan

Metode Problem Solving telah mencapai nilai rata-rata hasil belajar adalah

mencapai Nilai KKM yang ditetapkan yaitu sebesar 70 dan 85% Siswa tuntas

dalam belajar. Jika terjadi sebaliknya maka akan dilanjutkan pada siklus

berikutnya sampai terpenuhi nilai KKM yang telah ditetapkan sebagai batas

keberhasilan dalam penelitian.

Dengan kriteria keberhasilan yang di tetapkan seperti yang tertera dalam

tabel berikut:

Kriteri keberhasilan Keterangan

85 – 100 Sangat Baik

70 – 84 Baik

55 – 69 Cukup

40 – 54 Kurang

Page 22: Jon hendri tugas ptk

22

<40 Sangat Kurang

Page 23: Jon hendri tugas ptk

23

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono. (1995). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada.

Anas Sudijono. (2005). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta : Proyek Pengembangan Tenaga Pendidikan.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Asri Budiningsih (2003), Belajar dan Pembelajaran Jakarta : Rineka Cipta

BSNP (2006). Pedoman Penilaian Hasil Belajar di Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar

Page 24: Jon hendri tugas ptk

24

Dwi Hastuti (2008), Implementasi metode kooperatif teknik group investigation untuk meningkatkan kualitas pembelajaran MATEMATIKA di SMA N 1 Jatisrono Wonogiri (skrMatematikai). Sarjana Pendidikan: FKIP. Universitas Indonesia

Hartini (2003), Dasar-dasar Manajemen Jakarata : Bumi Aksara

Hartini (2003), Peningkatan Hasil Belajar MATEMATIKA Melalui Penggunaan Alat Peraga Visual di SMP N 1 Pajangan (skrMatematikai). Sarjana Pendidikan: FKIP. Universitas Muhammadiyah djogja

Mahardiyanto (2007), Penerapan Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar MATEMATIKA Siswa Kelas XI MATEMATIKA 3 SMA Negeri 2 Ngaglik (skrMatematikai) ,Sarjana Pendidikan: FKIP. Universitas Jakarta

Nana Sudjana . (2005). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.

Nana Sudjana. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Nana Sudjana. (1996). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito

Nana Sudjana. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Nurdin Dian Kusuma (2008), Efektivitas Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang (skripsi). Sarjana Pendidikan: FKIP. Universitas Muhammadiyah Yogyakarata

Nursid Sumaatmadja, (1984), Manusia dalam Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan Hidup Bandung : ISBN

Nursid Sumaatmadja, (2001), matematika Sebagai Ilmu-Ilmu Sosial dan Kajian Sosial Jakarta : Bumi Aksara

Nutri Aryanti (2007), Peningkatan Hasil Belajar matematika Melalui Penerapan Metode Problem Solving di SMP Negeri 2 Pakem Sleman Yogyakarta (skripsi). Sarjana Pendidikan: FKIP. Universitas Gajah Mada

Saidi Harjo, (2005), Cakrawala Pengetahuan Sosial Jakarta : Bumi Aksara

Sri Rumini, (1995), Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta : Rineka Cipta

Suwarsih Madya (1994), Pendoman Penulisan Karya Ilmiah, Jakarta : Bina Aksara

Page 25: Jon hendri tugas ptk

25

W. Gulo, (2002), strategi Belajar Mengajar Jakarata : Grasindo

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Nama Sekolah : SMA NEGERI 8 KERINCIMata Pelajaran : MatematikaKelas / Program : XI (Sebelas) / IPASemester : Genap

Standar Kompetensi : 4. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah.

Kompetensi Dasar : 4.1. Menggunakan algoritma pembagian sukubanyak untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian.

Indikator : 1. Menentukan derajat dan koefisien-koefisien tiap suku dari sukubanyak serta mengidentifikasi bentuk matematika yang merupakan sukubanyak.

2. Menentukan nilai dari suatu sukubanyak dengan menggunakan cara substitusi langsung dan skema.

3. Menyelesaikan operasi antar sukubanyak yang meliputi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian sukubanyak.

4. Menentukan koefisien yang belum diketahui nilainya dari dua sukubanyak yang sama.

5. Menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear atau

Page 26: Jon hendri tugas ptk

26

kuadrat serta menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagiannya dengan menggunakan cara pembagian sukubanyak bentuk panjang dan sintetik (Horner).

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (3 pertemuan).

A. Tujuan Pembelajaran

a. Peserta didik dapat menentukan derajat dan koefisien-koefisien tiap suku dari sukubanyak serta mengidentifikasi bentuk matematika yang merupakan sukubanyak serta menentukan bentuk matematika yang merupakan sukubanyak

b. Peserta didik dapat menentukan nilai dari suatu sukubanyak dengan menggunakan cara substitusi langsung dan skema.

c. Peserta didik dapat menyelesaikan operasi antar sukubanyak yang meliputi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian sukubanyak.

d. Peserta didik dapat koefisien yang belum diketahui nilainya dari dua sukubanyak yang sama.

d. Peserta didik dapat menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear atau kuadrat serta menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagiannya dengan menggunakan cara pembagian sukubanyak bentuk panjang dan sintetik (Horner).

B. Materi Ajar

a.Pengertian sukubanyak: Derajat dan koefisien-koefisien sukubanyak. Pengidentifikasian sukubanyak Penentuan nilai sukubanyak.

b.Operasi antar sukubanyak: Penjumlahan sukubanyak. Pengurangan sukubanyak. Perkalian sukubanyak. Kesamaan sukubanyak.

c.Pembagian sukubanyak: Bentuk panjang. Sintetik Horner (bentuk linear dan bentuk kuadrat).

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, diskusi.

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama (Siklus I )

PendahuluanApersepsi :Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik

diharapkan dapat menentukan derajat dan koefisien-koefisien tiap

Page 27: Jon hendri tugas ptk

27

suku dari sukubanyak, mengidentifikasi bentuk matematika yang merupakan sukubanyak, dan menentukan nilai dari suatu sukubanyak dengan menggunakan cara substitusi langsung dan skema.

Kegiatan Intia. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu

misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai cara menentukan derajat dan koefisien-koefisien tiap suku dari sukubanyak , mengidentifikasi bentuk matematika yang merupakan sukubanyak, dan cara menentukan nilai dari suatu sukubanyak dengan menggunakan cara substitusi langsung dan skema kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XI Semester Genap Jilid 2B, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 2-5 mengenai pengertian sukubanyak dan hal 6-11 mengenai cara menentukan nilai sukubanyak dengan cara substitusi langsung dan skema).

b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai cara menentukan derajat dan koefisien-koefisien tiap suku dari sukubanyak, menentukan bentuk matematika yang merupakan sukubanyak, dan menentukan nilai sukubanyak dengan menggunakan cara substitusi langsung dan skema.

c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket pada hal. 3 mengenai cara menetukan derajat dari sukubanyak dan koefisien-koefisien tiap sukunya, hal. 6-7 mengenai cara menentukan nilai sukubanyak dengan substitusi langsung, dan hal. 8-9 mengenai cara menentukan nilai sukubanyak dengan cara skema.

d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai penentuan derajat sukubanyak dan koefisien-koefisien tiap suku suatu sukubanyak, mengenai penyusunan sukubanyak berdasarkan derajatnya, dan pengidentifikasian bentuk matematika yang merupakan sukubanyak dan cara menentukan nilai sukubanyak dengan substitusi langsung atau skema dari “Aktivitas Kelas“ dalam buku paket hal. 4 dan 10 sebagai tugas individu.

e. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal dari Aktivitas Kelas dalam buku paket pada hal. 4 dan 10.

f. Peserta didik mengerjakan beberapa soal Latihan dalam buku paket hal. 4-5 dan hal. 10-11 sebagai tugas individu.

Penutupa. Peserta didik membuat rangkuman dari materi mengenai cara menentukan derajat

dan koefisien-koefisien tiap suku dari sukubanyak, mengidentifikasi bentuk matematika yang merupakan sukubanyak, dan menentukan nilai sukubanyak dengan substitusi langsung dan skema.

b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.c. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan pengertian

sukubanyak (derajat dan koefisien-koefisien tiap suku), pengidentifikasian bentuk matematika yang merupakan sukubanyak , dan penentuan nilai sukubanyak dengan substitusi langsung dan skema dari Aktivitas Kelas dan Latihan soal yang belum terselesaikan di kelas atau dari referensi lain.

Pertemuan Kedua (Siklus I)

Page 28: Jon hendri tugas ptk

28

PendahuluanApersepsi : - Mengingat kembali mengenai pengertian sukubanyak dan cara

menentukan nilai sukubanyak.- Membahas PR.

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan operasi antar sukubanyak yang meliputi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian sukubanyak dan menentukan koefisien yang belum diketahui nilainya dari dua sukubanyak yang sama.

Kegiatan Intia. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu

misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai cara menyelesaikan operasi antar sukubanyak meliputi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian sukubanyak serta cara menentukan koefisien yang belum diketahui nilainya dari dua sukubanyak yang sama, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XI Semester Genap Jilid 2B karangan Sri Kurnianingsih, dkk hal. 11-12 mengenai penjumlahan dan pengurangan sukubanyak, hal.12 mengenai perkalian sukubanyak, dan hal. 13 mengenai kesamaan sukubanyak).

b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan cara menyelesaikan operasi antar sukubanyak meliputi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian sukubanyak serta cara menentukan koefisien yang belum diketahui nilainya dari dua sukubanyak yang sama.

c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket pada hal 11 mengenai operasi penjumlahan dan pengurangan sukubanyak, hal. 12 mengenai perkalian sukubanyak, dan hal. 13 mengenai penentuan koefisien yang belum diketahui nilainya dari dua sukubanyak yang sama.

d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai cara menyelesaikan operasi antar sukubanyak meliputi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian, serta kesamaan sukubanyak dari Aktivitas Kelas dalam buku paket hal. 12 dan 13 sebagai tugas individu.

e. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal dari Aktivitas Kelas dalam buku paket pada hal. 12 dan 13.

f. Peserta didik mengerjakan beberapa soal Latihan dalam buku paket mengenai cara menyelesaikan operasi antar sukubanyak pada hal. 14 sebagai tugas individu.

Penutupa. Peserta didik membuat rangkuman dari materi cara menyelesaikan operasi antar

sukubanyak dan kesamaan sukubanyak.b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.c. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan materi cara

menyelesaikan operasi antar sukubanyak dan kesamaan sukubanyak dari soal-soal pada Aktivitas Kelas dan Latihan soal yang belum terselesaikan di kelas atau dari referensi lain.

Page 29: Jon hendri tugas ptk

29

Pertemuan Ketiga ( Siklus II )

PendahuluanApersepsi : - Mengingat kembali mengenai pengertian sukubanyak.

- Membahas PR.Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik

diharapkan dapat menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear atau kuadrat serta menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagiannya dengan menggunakan cara pembagian sukubanyak bentuk panjang dan sintetik (Horner).

Kegiatan Intia. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu

misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear atau kuadrat serta menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagiannya dengan menggunakan cara pembagian sukubanyak bentuk panjang dan sintetik (Horner), kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan : buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XI Semester Genap Jilid 2B, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 15-18 mengenai cara pembagian sukubanyak bentuk panjang dengan pembaginya berbentuk linear dan kuadrat, hal. 19-22 mengenai pembagian sukubanyak cara sintetik (Horner) dengan pembaginya berbentuk linear, dan hal. 22-24 mengenai pembagian sukubanyak cara sintetik (Horner) dengan pembaginya berbentuk kuadrat).

b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear atau kuadrat serta menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagiannya dengan menggunakan cara pembagian sukubanyak bentuk panjang dan sintetik (Horner).

c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket pada hal. 16 mengenai cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear dengan menggunakan pembagian bentuk panjang, hal. 17 mengenai cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk kuadarat dengan menggunakan pembagian bentuk panjang, hal. 20 dan hal. 21 mengenai cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear menggunakan cara sintetik (Horner), dan hal. 23 mengenai cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk kuadrat menggunakan cara sintetik (Horner).

d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear dan kuadarat dengan menggunakan cara pembagian sukubanyak bentuk panjang dan sintetik (Horner), dari Aktivitas Kelas dalam buku paket hal. 17, 20, 22, dan 24 sebagai tugas individu.

e. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal dari Aktivitas Kelas dalam buku paket pada hal. 17, 20, 22, dan 24.

Page 30: Jon hendri tugas ptk

30

f. Peserta didik mengerjakan beberapa soal Latihan dalam buku paket mengenai pembagian sukubanyak bentuk panjang pada hal. 18 dan mengenai pembagian sukubanyak cara sintetik (Horner) pada hal. 25 sebagai tugas individu.

Penutupa. Peserta didik membuat rangkuman dari materi mengenai cara menentukan hasil bagi

dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear atau kuadrat serta menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagiannya dengan menggunakan cara pembagian sukubanyak bentuk panjang dan sintetik (Horner).

b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.c. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan materi mengenai

cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear atau kuadrat serta menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagiannya dengan menggunakan cara pembagian sukubanyak bentuk panjang dan sintetik (Horner), dari soal-soal Aktivitas Kelas yang belum terselesaikan di kelas, Latihan soal, atau dari referensi lain.

E. Alat dan Sumber Belajar

Sumber :- Buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XI Semester Genap

Jilid 2B, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 2-5, 6-11, 11-14, dan 15-25). - Buku referensi lain.Alat :- Laptop- LCD- LKS

F. Penilaian

Teknik : tugas individu.Bentuk Instrumen : uraian singkat.Contoh Instrumen :

1. Tentukan derajat beserta dengan koefisien-koefisien dan konstanta yang ada pada sukubanyak berikut:

a. .

b. .

c. .

2. Tentukan bentuk matematika berikut merupakan sukubanyak atau bukan:

a. .

b. .

3. Diketahui sukubanyak dan . Tentukan:

a. dan derajatnya,

Page 31: Jon hendri tugas ptk

31

b. dan derajatnya,

c. dan derajatnya.

4. Tentukan nilai p dari kesamaan sukubanyak berikut.

5. Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian serta derajatnya pada pembagian sukubanyak berikut dan nyatakan hasilnya dalam bentuk persamaan dasar pembagian:

a. dibagi oleh .

b. dibagi oleh .

c. dibagi oleh . Pualu Sangkar, 12 Januari 2016 Mengetahui , Guru Mata Pelajaran Matematika Kepala Sekolah

SUDIRMAN, S.Pd JON HENDRI, S.Pd.,M.Si.,M.Si NIP.19701071997021005 NIP. 19760903 200604 1 011

Page 32: Jon hendri tugas ptk

32

Kompetensi Dasar : 4.2. Menggunakan teorema sisa dan teorema faktor dalam pemecahan masalah.

Indikator : 1. Menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear dan kuadrat dengan menggunakan teorema sisa.

2. Membuktikan teorema sisa.3. Menentukan faktor linear dari sukubanyak dengan

menggunakan teorema faktor.4. Membuktikan teorema faktor.5. Menentukan akar-akar suatu persamaan suku

banyak.

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (3 pertemuan).

A. Tujuan Pembelajaran

a. Peserta didik dapat menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear dan kuadarat dengan menggunakan teorema sisa.b. Peserta didik dapat membuktikan teorema sisa.c. Peserta didik dapat menentukan faktor linear dari sukubanyak dengan

menggunakan teorema faktor.d. Peserta didik dapat membuktikan torema faktor.e. Peserta didik dapat menentukan akar-akar suatu persamaan suku banyak.

B. Materi Ajar

a. Teorema sisa:

Pembagian dengan .

Pembagian dengan .

Pembagian dengan

Pembagian dengan b. Teorema faktor

Persamaan sukubanyak Akar-akar rasional persamaan sukubanyak:

Menentukan akar-akar rasional suatu persamaan sukubanyak Menentukan akar-akar mendekati akar nyata persamaan sukubanyak

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, diskusi.

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Keempat (Siklus II )

Pendahuluan

Page 33: Jon hendri tugas ptk

33

Apersepsi : - Mengingat kembali cara menentukan nilai sukubanyak dan pembagian sukubanyak bentuk panjang dan sintetik (Horner).

- Membahas PR.Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik

diharapkan dapat menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear dan kuadrat dengan menggunakan teorema sisa dan membuktikan teorema sisa.

Kegiatan Intia. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu

misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear dan kuadrat dengan menggunakan teorema sisa dan membuktikan teorema sisa, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XI Semester Genap Jilid 2B, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 26-28 mengenai pembagian sukubanyak oleh bentuk linear dan hal. 28-33 mengenai pembagian sukubanyak oleh bentuk kuadrat).

b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear dan kuadrat dengan menggunakan teorema sisa dan membuktikan teorema sisa.

c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket pada hal. 26 dan hal. 28 mengenai pembagian sukubanyak oleh bentuk linear menggunakan teorema sisa, hal. 29 dan hal 30 mengenai pembagian sukubanyak oleh bentuk kuadrat menggunakan teorema sisa.

d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai pembagian sukubanyak oleh bentuk dan pembagian sukubanyak oleh bentuk kuadrat dari Aktivitas Kelas dalam buku paket hal. 27, 28, 29, dan 33 sebagai tugas individu.

e. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal dari Aktivitas Kelas dalam buku paket pada hal. 27, 28, 29, dan 33.

f. Peserta didik mengerjakan beberapa soal Latihan dalam buku paket hal. 33-34 sebagai tugas individu.

g. Peserta didik diingatkan untuk mempelajari kembali materi mengenai cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear dan kuadarat dengan menggunakan teorema sisa.

Penutupa. Peserta didik membuat rangkuman dari materi mengenai cara menentukan hasil bagi

dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear dan kuadarat dengan menggunakan teorema sisa dan membuktikan teorema sisa.

b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.c. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan cara menentukan

hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian sukubanyak oleh bentuk linear dan kuadarat dengan menggunakan teorema sisa dari Aktivitas Kelas atau Latihan soal yang belum terselesaikan di kelas atau dari referensi lain.

Page 34: Jon hendri tugas ptk

34

Pertemuan Kelima (Siklus III )

PendahuluanApersepsi : Mengingat kembali cara menentukan nilai sukubanyak dan cara

menyelesaikan operasi antar sukubanyak yang meliputi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian sukubanyak.

Motivasi : Agar peserta didik dapat menentukan faktor linear dari suatu persamaan sukubanyak dengan menggunakan teorema faktor, membuktikan teorema faktor, dan menentukan akar-akar suatu persamaan sukubanyak.

Kegiatan inti:a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu

misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai cara menentukan faktor linear dari suatu persamaan sukubanyak dengan menggunakan teorema faktor, membuktikan teorema faktor, dan menentukan akar-akar suatu persamaan sukubanyak, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XI Semester Genap Jilid 2B, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 34-37 mengenai cara menentukan faktor linear dari sukubanyak dengan menggunakan teorema faktor dan hal. 38-49 mengenai cara menentukan akar-akar suatu persamaan sukubanyak.

b. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai cara menentukan faktor linear dari suatu persamaan sukubanyak dengan menggunakan teorema faktor, membuktikan teorema faktor, dan menentukan akar-akar suatu persamaan sukubanyak.

c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket pada hal. 34 mengenai cara menentukan faktor linear dari suatu sukubanyak dengan menggunakan teorema faktor, hal. 39-40 mengenai cara menyelesaikan suatu persamaan sukubanyak dengan menentukan faktor linearnya, dan hal 44 mengenai cara menyelesaikan suatu persamaan sukubanyak dengan menggunakan grafik.

d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai cara menentukan faktor linear dari suatu sukubanyak dengan mengguankan teorema faktor dan menyelesaikan suatu persamaan sukubanyak dengan menentukan faktor linearnya dari Aktivitas Kelas dalam buku paket hal. 35, 37, 43, dan 49 sebagai tugas individu.

e. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal dari Aktivitas Kelas dalam buku paket pada hal. 35, 37, 43, dan 49.

f. Peserta didik mengerjakan beberapa soal Latihan dalam buku paket hal. 37-38 dan hal 49-50 sebagai tugas individu.

g. Peserta didik diingatkan untuk mempelajari kembali materi mengenai pengertian sukubanyak, operasi antar sukubanyak, teorema sisa, teorema faktor, dan persamaan sukubanyak untuk menghadapi ulangan harian pada pertemuan berikutnya.

Penutupa. Peserta didik membuat rangkuman dari materi mengenai cara menentukan faktor

linear dari suatu persamaan sukubanyak dengan menggunakan teorema faktor, membuktikan teorema faktor, dan menentukan akar-akar suatu persamaan sukubanyak.

Page 35: Jon hendri tugas ptk

35

b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.c. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan cara menentukan

faktor linear dari suatu persamaan sukubanyak dengan menggunakan teorema faktor, membuktikan teorema faktor, dan menentukan akar-akar suatu persamaan sukubanyak dari Aktivitas Kelas atau Latihan soal yang belum terselesaikan di kelas atau dari referensi lain.

Pertemuan Keenam ( siklus III )

PendahuluanApersepsi : Mengingat kembali materi mengenai pengertian sukubanyak,

operasi antar sukubanyak, teorema sisa, teorema faktor, dan persamaan sukubanyak.

Motivasi : Agar peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan pengertian sukubanyak, operasi antar sukubanyak, teorema sisa, teorema faktor, dan persamaan sukubanyak.

Kegiatan Inti a. Peserta didik diminta untuk menyiapkan kertas ulangan dan peralatan tulis

secukupnya di atas meja karena akan diadakan ulangan harian.b. Peserta didik diberikan lembar soal ulangan harian.c. Peserta didik diingatkan mengenai waktu pengerjaan soal ulangan harian, serta

diberi peringatan bahwa ada sanksi bila peserta didik mencontek.d. Guru mengumpulkan kertas ulangan jika waktu pengerjaan soal ulangan harian

telah selesai.PenutupPeserta didik diingatkan untuk mempelajari materi pada bab berikutnya, yaitu tentang komposisi fungsi dan fungsi invers.

E. Alat dan Sumber Belajar

Sumber :- Buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XI Semester Genap

Jilid 2B, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 26-34 dan hal. 34-50). - Buku referensi lain.Alat :- Laptop- LCD- LKS

F. Penilaian

Teknik : tugas individu, ulangan harian.Bentuk Instrumen : uraian singkat, pilihan ganda.Contoh Instrumen :

1. Tentukan hasil bagi dan sisa pada pembagian berikut serta derajatmya:

a. dibagi oleh

b. dibagi oleh

c. dibagi oleh

Page 36: Jon hendri tugas ptk

36

2. Faktorkanlah sukubanyak .

3. Tentukan akar-akar rasional dari persamaan

4. Tentukan hasil dan sisa pembagian dari pembagian oleh .5. Tentukan apakah bentuk matematika berikut merupakan sukubanyak atau bukan.

a. b.

6. Diketahui adalah faktor dari sukubanyak . Salah satu faktor lainnya adalah....

a. d.

b. e.

c.

Sangkar, 12 Januari 2016 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Matematika Kepala Sekolah

SUDIRMAN, S.Pd JON HENDRI, S.Pd.,M.Si NIP.19701071997021005 NIP. 19760903 200604 1 011

Page 37: Jon hendri tugas ptk

37

AKHIR SIKLUS I

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Soal

1. Tentukan derajat beserta dengan koefisien-koefisien dan konstanta yang ada pada sukubanyak berikut:

a. .

b. .

c. .

2. Tentukan bentuk matematika berikut merupakan sukubanyak atau bukan:

a. .

b. .

3. Diketahui sukubanyak dan . Tentukan:

a. dan derajatnya,

b. dan derajatnya,

c. dan derajatnya

Page 38: Jon hendri tugas ptk

38

SOAL AKHIR SIKLUS II

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Soal

1. Tentukan nilai p dari kesamaan sukubanyak berikut.

2. Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian serta derajatnya pada pembagian sukubanyak berikut dan nyatakan hasilnya dalam bentuk persamaan dasar pembagian:

a. dibagi oleh .

b. dibagi oleh .

c. dibagi oleh .

Page 39: Jon hendri tugas ptk

39

SOAL AKHIR SIKLUS III

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Soal

1. Tentukan hasil bagi dan sisa pada pembagian berikut serta derajatmya:

a. dibagi oleh

b. dibagi oleh

c. dibagi oleh

2. Faktorkanlah sukubanyak .

3. Tentukan akar-akar rasional dari persamaan

4. Tentukan hasil dan sisa pembagian dari pembagian oleh .5. Tentukan apakah bentuk matematika berikut merupakan sukubanyak atau bukan.

Page 40: Jon hendri tugas ptk

40