farida iskiovet dalam buku jon peniel

13
1 Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel Oleh: Nur Agustinus Ketika saya menemukan bahwa dalam bukunya Jon Peniel yang berjudul "Ancient Atlantean Teachings and My Personal Experiences with Aliens & UFOs" terdapat sebuah cerita mengenai perjumpaannya dengan seorang duta dari PBB yang berkaitan dengan UFO, saya menjadi terhenyak dan berpikir, apakah yang dimaksud Jon Peniel adalah Farida Iskiovet? Melalui google book, saya bisa membaca sebagian isi dari buku tersebut dan nampaknya, dugaan saya benar, meski Jon Peniel tidak menyebut nama Farida secara langsung, dan menyebutnya dengan nama samaran “Helena”. Namun jika dibandingkan informasi yang ada di buku itu dengan pengalaman Farida yang tercatat di dokumen lain, tidak diragukan lagi, bahwa sosok “Helena” dalam buku Jon Peniel ini adalah Farida Iskiovet. Buku Jon Peniel yang berjudul "Ancient Atlantean Teachings and My Personal Experiences with Aliens & UFOs" terdiri dari tiga bagian. Isinya berupa catatan atau transkrip dari ceramahnya. Buku ini memang tidak diterbitkan dengan dicetak di atas kertas, melainkan hanya dijual dalam bentuk ebook. Ada sebuah situs di internet yang menjual ketiga bagian ebook ini dengan harga masing-masing 5.95 USD (total 17.85 USD). Karena saya pikir informasi yang ada sangat penting guna mendapatkan informasi mengenai Farida Iskiovet, maka saya membeli bagian yang pertama, lalu saya meminta bantuan ke komunitas BETA-UFO untuk membantu membeli bagian kedua dan ketiga. Tidak sampai sepuluh menit dari saya mengumumkan di milis BETA-UFO tentang rencana ini, Julius Perdana telah merespon dengan berpartisipasi membeli bagian yang kedua. Lalu, sekitar jam 2 pagi dini hari, Sandjaja juga memberi donasi sebesar Rp 100.000 untuk pemberlian buku tersebut. Setelah saya mengetahui hal ini pada pagi harinya, saya lalu membeli bagian ketiga dari buku tersebut. Buku tersebut dijual dalam format untuk mobipocket. Untuk bisa membacanya diperlukan software mobipocket dan user name serta passsword dari situs yang menjual ebook tersebut. Oleh karena itu, memang tidak mudah untuk mendistribusikan ebook ini kepada orang lain. Mengenai Farida Iskiovet memang ada di bagian pertama dan kedua buku ini. Meski bagian kedua tidak ada mengenai Farida Iskiovet, namun isi buku itu menarik dan banyak informasi di dalamnya mengenai penampakan UFO serta kejadian yang berkenaan dengan fenomena ini. Sebelum saya mengulas lebih lanjut informasi tentang Farida yang ada di buku ini, saya ingin menyampaikan terlebih dahulu tentang Jon Peniel, pengarang buku ini. Jon belajar di biara Tibet sejak remaja mengenai aturan spiritual kuno (yang sering dibicarakan di bacaan-bacaan Edgar Cayce) bahwa menelusuri silsilah dari Atlantis, sampai Mesit kuno dan Tibet. Di sana ia mempunyai akses ke berbagai pengajaran kuno, dan setelah menyelesaikan latihannya dan pergi, ia dikirim ke sebuah misi selama 3 tahun, di mana termasuk perjalanannya dengan “the ambassador” (Farida Iskiovet). Cayce juga meramalkan akan adanya seorang pembawa pesan spiritual penting yang namanya adalah John/Jon Peniel yang akan membawa pencerahan saat perubahan besar planet Bumi. Meskipun ia tidak menganggapnya sebagai isu

Upload: nur-agustinus

Post on 12-Jul-2015

377 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

1

Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

Oleh: Nur Agustinus

Ketika saya menemukan bahwa dalam bukunya Jon Peniel yang berjudul "Ancient Atlantean Teachings and My Personal Experiences with Aliens & UFOs" terdapat sebuah cerita mengenai perjumpaannya dengan seorang duta dari PBB yang berkaitan dengan UFO, saya menjadi terhenyak dan berpikir, apakah yang dimaksud Jon Peniel adalah Farida Iskiovet? Melalui google book, saya bisa membaca sebagian isi dari buku tersebut dan nampaknya, dugaan saya benar, meski Jon Peniel tidak menyebut nama Farida secara langsung, dan menyebutnya dengan nama samaran “Helena”. Namun jika dibandingkan informasi yang ada di buku itu dengan pengalaman Farida yang tercatat di dokumen lain, tidak diragukan lagi, bahwa sosok “Helena” dalam buku Jon Peniel ini adalah Farida Iskiovet. Buku Jon Peniel yang berjudul "Ancient Atlantean Teachings

and My Personal Experiences with Aliens & UFOs" terdiri dari tiga bagian. Isinya berupa catatan atau transkrip dari ceramahnya. Buku ini memang tidak diterbitkan dengan dicetak di atas kertas, melainkan hanya dijual dalam bentuk ebook. Ada sebuah situs di internet yang menjual ketiga bagian ebook ini dengan harga masing-masing 5.95 USD (total 17.85 USD). Karena saya pikir informasi yang ada sangat penting guna mendapatkan informasi mengenai Farida Iskiovet, maka saya membeli bagian yang pertama, lalu saya meminta bantuan ke komunitas BETA-UFO untuk membantu membeli bagian kedua dan ketiga. Tidak sampai sepuluh menit dari saya mengumumkan di milis BETA-UFO tentang rencana ini, Julius Perdana telah merespon dengan berpartisipasi membeli bagian yang kedua. Lalu, sekitar jam 2 pagi dini hari, Sandjaja juga memberi donasi sebesar Rp 100.000 untuk pemberlian buku tersebut. Setelah saya mengetahui hal ini pada pagi harinya, saya lalu membeli bagian ketiga dari buku tersebut. Buku tersebut dijual dalam format untuk mobipocket. Untuk bisa membacanya diperlukan software mobipocket dan user name serta passsword dari situs yang menjual ebook tersebut. Oleh karena itu, memang tidak mudah untuk mendistribusikan ebook ini kepada orang lain. Mengenai Farida Iskiovet memang ada di bagian pertama dan kedua buku ini. Meski bagian kedua tidak ada mengenai Farida Iskiovet, namun isi buku itu menarik dan banyak informasi di dalamnya mengenai penampakan UFO serta kejadian yang berkenaan dengan fenomena ini. Sebelum saya mengulas lebih lanjut informasi tentang Farida yang ada di buku ini, saya ingin menyampaikan terlebih dahulu tentang Jon Peniel, pengarang buku ini. Jon belajar di biara Tibet sejak remaja mengenai aturan spiritual kuno (yang sering dibicarakan di bacaan-bacaan Edgar Cayce) bahwa menelusuri silsilah dari Atlantis, sampai Mesit kuno dan Tibet. Di sana ia mempunyai akses ke berbagai pengajaran kuno, dan setelah menyelesaikan latihannya dan pergi, ia dikirim ke sebuah misi selama 3 tahun, di mana termasuk perjalanannya dengan “the ambassador” (Farida Iskiovet). Cayce juga meramalkan akan adanya seorang pembawa pesan spiritual penting yang namanya adalah John/Jon Peniel yang akan membawa pencerahan saat perubahan besar planet Bumi. Meskipun ia tidak menganggapnya sebagai isu

Page 2: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

2

yang penting, namun untuk bertahun-tahun, para pengikut Edgar Cayce yang kebanyakan dari anggota The Association for Research & Enlightenment [A.R.E.], setelah membaca buku dan mendengar pengajaran Jon Peniel, mereka yakin bahwa Jon Peniel adalah utusan yang diramalankan Cayce. Jon Peniel lahir di Amerika Serikat. Selain menulis buku tentang UFO tersebut, Jon menulis berbagai buku lain, di antaranya adalah “The Last Days of Atlantis”, “Sex and the Spiritual Guy (or Woman)”, “The Children of the Law of One & The Lost Teachings of Atlantis”, dan "The Little Book of Messages from Angels & Saints". Jon Peniel nampaknya bukan nama asli, namun merupakan nama yang dipakainya sebagai seorang guru spiritual. Ini seperti yang dinyatakannya dalam wawancara dengan Jeff Rense. Nama aslinya, sejauh ini tidak diketahui, namun dia pernah menggunakan nama samaran C. Elliot Hilton saat menulis buku “Life Control, Life Enhancement” yang diterbitkan di tahun 1984. Dalam buku Lost Teaching of Atlantis, ia menyatakan belajar di bawah pengawasan seorang guru yang bernama Zain, yang sering dipanggilnya sebagai “Father Zain”, di Tibet. Dia mengatakan telah mencapai “pencerahan” pada usia 21 tahun. Dalam buku itu juga di sebut “Mother Farida”, namun tidak diketahui, siapa Farida yang dimaksud dalam buku ini. Selain berkiprah di bidang spiritual, di masa mudanya nampaknya dia berkecimpung di dunia termasuk musik dan berhubungan dengan musisi kelas dunia. Tentu saja hal ini tidak bisa dibuktikan kebenarannya sebab tidak ada yang tahu identitas asli Jon Peniel. Menurut dugaan, dia bekerja dengan beberapa group musik atau penyanyi: - Elton John: Jon Peniel bermain gitar dalam rekaman asli studio untuk lagu “"Candle in the

Wind". Itu terjadi bersamaan saat di studio dan Elton memintanya untuk bermain gitar. - Beatles/John Lennon: Jon Peniel menggubah beberapa lagu Beatles/John Lennon dan besar

kemungkinan karyanya adalah lagi “Imagine”. - Moody Blues: Jon Peniel bekerja “di balik layar” dalam 6 album. - Neil Young: Jon Peniel bertemu Neil Young di UCLA selama melakukan penelitian dan

kemudian bersamanya bermain musik di daerah Maui, Hawaii. Kembali ke soal buku Jon Peniel, buku ini terdiri dari 3 bagian. Seperti telah disebutkan sebelumnya, buku ini merupakan transkrip ceramah dan tanya jawab diskusi yang dilakukan Jon bersama pemirsanya. Isinya termasuk menceritakan pengalaman pribadi Jon berkenaan dengan UFO/alien. Bagian yang pertama terdiri dari cerita Jon mengenai perjalanannya bersama seorang duta PBB yang berhubungan dengan alien (“alien connected”), yang telah diberi misi oleh alien dan didukung oleh Sekretaris Jenderal PBB. Jika melihat waktunya, maka Sekjen PBB waktu itu adalah U Thant (1961 - 1971) dan bukan merupakan rahasia serta memang diketahui umum jika U Thant (dari Burma) memiliki minat yang sangat besar mengenai UFO. Saat itu masalah UFO sudah dibicarakan dan telah ada resolusi yang ditanda tangani oleh 24 negara (1967 Mainz Resolution) dan menyatakan "UFOs are identified as alien space vehicles, originating from powers on celestial bodies." (UFO diidentifikasi sebagai wahana antariksa asing, berasal dari kekuatan yang ada di planet luar bumi). U Thant meninggal di tahun 1974, karena kanker paru. Saat meninggal dunia di New York, pemerintah junta militer Burma yang saat itu di bawah pimpinan Jendral Ne Win, tidak mengizinkan satupun pejabat negara menyambut jenazah dari New York.

Sekjen PBB, U Thant (1961 - 1971)

Page 3: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

3

Sekjen PBB U Thant, Ketua Majelis Umum PBB Adam Malik dan Wakil Sekjen CA Etavropoulos saat sidang

umum di PBB pada tanggal 25 Oktober 1971. (Photo oleh Keystone/Getty Images)

Selain itu ada juga tentang pertemuan yang mempesona dengan Hopi, pengajaran kuno tentang pengunjung dari luar bumi yang berbeda-beda, termasuk yang baik dan peringatan terhadap entitas yang berbahaya bagi manusia. Diceritakan juga tentang UFO dari peradaban Atlantis kuno dan Lemuria di bumi, yang masih digunakan sampai akhir tahun 1970-an, komunitas rahasia di dalam gunung Shasta di California, dan hubungannya dengan “kawah bulan” misterius di Maui. termasuk juga lorong-lorong di dalam bumi yang digunakan oleh bangsa Atlantis dan Lemuria yang sekarang digunakan oleh alien dan pemerintah (Amerika). Pada bagian berikutnya, diceritakan lebih lanjut tentang perjalanan dan pengalaman bersama “the ambassador” termasuk pertemuan dengan para selebritis yang mempunyai pengalaman close encounters of the 3rd kind (bertemu dengan makhluk alien). Pengalaman UFO oleh para geolog, fisikawan dan berbagai ilmuwan lainnya. Jon Peniel menceritakan tentang seorang arkeolog dari UCLA yang menemukan peta dari lorong kuno di dalam bumi yang digunakan oleh peradaban di masa itu serta titik-titik akses keluar masuknya. Jon Peniel dalam buku ini tidak menyebutkan nama arkeolog tersebut karena katanya arkelog tersebut ditolak hasil penelitian keilmuannya oleh ilmuwan lain dan sekarang sudah tidak lagi menjadi arkeolog. Saya melakukan penelitian di internet dan menemukan nama ilmuwan ini, yakni Vladimir Terziski, seorang ilmuwan imigran dari Bulgaria yang telah menjadi warga negara AS.

Page 4: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

4

Jon Peniel menceritakan pertemuannya tentang sang duta dari PBB ini setelah dia keluar dari biara dan berkeliling pergi ke berbagai kelompok spiritual. Hal ini ditulisnya dalam bab 4 dengan judul “Bertemu Seorang Duta Besar PBB yang Tidak Biasa”. Dia mengatakan bahwa sewaktu dia berkeliling ini, dari satu pertemuan ke pertemuan lain. dia sering berjumpa dengan seorang perempuan yang sama berulang kali, hampir di setiap negara yang dikunjunginya. Dia menulis: “Namanya adalah …. sebenarnya, saya mungkin sebaiknya menggunakan sebuah nama samaran karena saya tidak tahu apakah ia ingin saya menggunakan nama aslinya atau tidak, sebab dia dalam posisi yang sensitif, dan ini adalah persoalan yang sensitif. Tapi saya tidak pernah mendengar kabar tentang dirinya selama beberapa tahun kemudian, dan ingin mendengar darinya lagi, jadi, jika ada yang mengetahui tentang dirinya, jika bisa memintanya untuk menghubungi saya melalui Jeff Rense, saya sangat menghargainya.” Membaca ini, saya langsung mengirim email ke Jeff Rense <http://www.rense.com/> dan memberi kabar tentang Farida sekaligus menyampaikan beberapa pertanyaan tentang Farida dengan harapan Jon Peniel bisa memberi keterangan lebih lanjut. Nama samaran yang dipakai Jon Peniel untuk menyebut sang duta besar itu adalah “Helena” yang setelah saya selidiki, yang dimaksud dengan sosok Helena pasti adalah Farida Iskiovet. Jon mengatakan bahwa ia adalah seorang duta besar untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) waktu itu. Menurut Jon, dia dengan Farida sering bertemu, karena dia memiliki misi yang serupa dengannya, selain sama dengan apa yang dikerjakannya, tapi juga termasuk upaya menghubungi pemimpin agama dan spiritual di seluruh dunia untuk bekerja sama secara spiritual dan membawa ke arah kemanusiaan. Hanya saja, alasan Farida bertemu dengan pemimpin dan kelompok spiritual sedikit berbeda dengan Jon, Farida mengatakan bahwa dia melakukan hal itu karena mendapat tugas dari alien. Kisanya memang cukup menarik. Sejauh yang dingat oleh Jon, Farida mengatakan pernah di Jepang, sekitar tahun 1950-an selama World Summit Meeting. Ia saat itu belum masuk ke masalah UFO, alien atau apapun yang berkaitan dengan hal itu. Tapi suatu ketika, saat dia sedang melakukan wawancara radio, dan secara tiba-tiba, di tengah acara, ia bicara tentang alien dan UFO serta manusia perlu secara bersama dan verevolusi serta berkarya sebagai satu kesatuan. Ia tidak tahu apa yang tengah terjadi, atau megapa, tetapi hal itu begitu saja keluar dari mulutnya. “Pesan” yang ia sampaikan dalam proses channeling ini juga mengatakan bahwa jika waktunya tiba saat semua tokoh pimpinan politik, pimpinan agama dan pimpinan ilmuwan di dunia, dapat bersatu, maka kita akan bisa berkembang untuk bertemu mereka dan bekerja dengan mereka (alien). Farid memberi penjelasan bahwa entitas alien ini adalah yang di pengajaran kuno disebut “Space Brothers” (Saudara dari Antariksa), sebuah alien yang telah berevolusi secara spiritual. Setelah kejadian itu, Helena kemudian dipecat saat atasannya mengetahui apa yang dikatakan di radio. Menurut Jon, ia mengira Farida tidak menghadiri acara puncak World Summit Meeting, namun selama acara itu, telah terjadi penampakan UFO yang sangat banyak, sekitar 10 ribu laporan penampakan di seluruh Jepang. Bahkan selama 5 hari terakhir acara summit itu, terjadi penampakan di sepanjang waktu. Kemudian, kemanapun Farida pergi melancong ke manca negara, di sana setidaknya terjadi beberapa penampakan UFO. Jadi itulah sebabnya mengapa Jon dan Farida sering berjumpa, dikarenakan ia menghadiri setiap pertemuan dari kelompok spiritual yang Jon juga hadir di sana. Farida berusaha membuat semua pemimpin agama secara bersama untuk mengadakan pertemuan besar di Astrodome Houston, Texas. Jon mengatakan, dia tidak bertemu Farida saat farida berkunjung ke masyarakat ilmuwan dan politik. Mereka hanya berjumpa saat menghadiri pertemuan para pemimpin spiritual dan itu sering terjadi. Saya ingin menambahkan tentang Farida dari kliping lama yang saya punya. Kliping ini sebuah artikel yang berjudul “Dunia dan Piring Terbang” yang ditulis oleh Muchtar. Saya memperoleh

Jeff Rense

Page 5: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

5

kliping ini dari "warisan" buku kliping teman saya yang dikumpulkannya sejak sekolah dasar hingga SMA. Sayangnya dalam membuat kliping ini, teman saya tidak mencantumkan nama media dan tanggal terbitnya, jadi saya kurang mengetahui kliping ini dimuat di mana dan kapan. Potongan kliping itu adalah sebagai berikut:

Seperti di tulis di kliping tersebut, Farida rupanya cukup dikenal di Jepang dan pernah ditulis dalam buku karya Toshiya Nakaoka (di kliping ditulis Toshio, namun setelah saya teliti, sebenarnya adalah Toshiya). Toshiya mengatakan bahwa farida dalam memanggil piring terbang. Ini mengingatkan saya kepada bocah Kariya yang juga dari Jepang, yang konon bisa memanggil UFO dengan cara telepati. Sangat menarik karena dalam kliping ini disebutkan bahwa Farida menyatakan dirinya berasal dari planet Mars. Memang dalam dokumen lain, disebutkan bahwa Farida melakukan kontak dengan entitas dari planet Mars. Saya berusaha mencari buku karya Toshiya Nakaoka ini di internet dengan petunjuk yang ada di kliping tersebut dan menemukan di sebuah situs lelang Jepang. Judulnya (dalam bahasa Inggris) adalah "Flying Saucer and Alien", terbit tahun 1975. Di situs pelelangan itu, ditawarkan dengan harga 3,000 ¥ atau sekitar $33.59. Toshiya Nakaoka lahir tahun 1926 dan meninggal tahun 2001 karena kanker perut. Sampul bukunya adalah seperti ini:

Toshiya Nakaoka dan bukunya yang berjudul "Flying Saucer and Alien"

Page 6: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

6

Jon Peniel melanjutkan cerita dalam bukunya, bahwa setelah sejumlah penampakan UFO muncul di Jepang, atasannya yang semula mau memecatnya mulai menjadi peduli. Bukan hanya atasannya, namun juga diplomat penting dari berbagai negara. Ia tida hanya dikembalikan lagi posisinya oleh kedutaannya, namun ia mendapat sebuah surat dari Sekretaris Jenderal PBB waktu itu yang bernama U Thant. Yang luar biasa dari isi surat itu adalah, siapa saya yang ia datangi, diharapkan agar memberi dukungan penuh terhadap misinya. Jadi hal itu ditanggapi dengan sangat serius, oleh seorang yang sangat berkuasa. Walau nampaknya, hal ini dilakukan dengan sangat rahasia juga. Jon Peniel melihat surat itu. Dalam bukunya Jon Peniel mengatakan, “Saya tidak menghubungi U Thant dan berkata ‘Hei, apakah ini benar?!’, tapi dari semua hal yang aneh yang terjadi di sekitarnya, itu sangat-sangat nyata dan benar. Dan saya melihat ia memberi presentasi ke beberapa orang yang sangat penting, termasuk ahli fisika yang waktu itu menyelidiki tentang ‘fisika baru’ seperti disika kuantum dan ide-ide mendasar lainnya.” Perjalanan Jon Peniel dengan Farida makin sering dan tidak hanya berjumpa dengan pimpinan agama dan kelompoj spiritual, namun juga ke tokoh-tokoh masyarakat lain, hingga suatu saat mereka juga berkunjung ke reservasi indian Hopi. Menurut pemimpin spiritual Hopi, nenek moyang mereka adalah Atlantean (bangsa Atlantis) yang tinggal hingga permulaan kehancuran besar. Legenda mereka mengatakan bahwa nenek moyang mereka datang di bagian utara Arizoba dengan “tempurung kura-kura terbang” yang mana sebenarnya adalah pesawat terbang Atlantean. Kehancuran yang melanda bumi, perubahan cuaca dan iklim, dan karena mereka terlambat untuk mengungsi dari Atlantis, tidak semua dari mereka siap menghadapi hal itu. Namun sebagian dari mereka kemudian diselamatkan makhluk, yang menurut legenda mereka, berwujud seperti manusia berkepala burung yang datang keluar dari dalam bumi, yang membantu mengamankan mereka hingga musibah berakhir dan membantu menata diri lagi. Tentu saja, ini adalah dari bangsa Lemuria. Jon Peniel mengatakan bahwa mereka (Indian Hopi) menyebutnya sebagai Kachina yang pertama (the first Kachina). Boneka-boneka Kachina memang memiliki kepala burung. Catatan penulis: Hal ini mengingatkan saya ketika berkunjung ke Candi Sukuh di Desa Berjo Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, di sana juga terdapat patung manusia berkepala burung. Demikian juga di Mesir kuno dikenal ada dewa berkepala burung seperti Horus (berkepala elang). Candi Sukuh memiliki bentuk arsitektur mirip candi bangsa Maya/Aztec.

Kembali ke perjalanan Jon Peniel dengan Farida bertemu para tetua spiritual Hopi, menurut Jon, suku ini menyambutnya dengan hangat dan menurutnya memiliki banyak kemiripan dengan bangsa Tibet. Mereka lalu bertemu dengan seorang tetua, yang bernama Thomas Banyacya. Yang unik, saat berada di rumahnya, ada sebuah lukisan seorang laki-laki Hopi yang sudah tua, dengan latar belakang bulan purnama dan ada sebuah UFO melintas di langit. Jon berkata, “Sepertinya kita pergi ke tempat yang benar.”

Boneka Hopi Kachina

Page 7: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

7

Thomas Banyacya (1909-1999) - Tarian Kachina suku Hopi

Saat itu Thomas Banyacya sedang berbincang-bincang dengan beberapa orang tentang berbagai topik. Satu topik yang banyak dibicarakan adalah harapan tentang perubahan yang akan terjadi, yang mungkin bisa menghancurkan seluruh kehidupan, termasuk suku Hopi jika mereka tidak mengubah arah hidup mereka. Di masa lalu, bangsa Hopi selalu mengatakan bahwa ketika perubahan besar terjadi di bumi, mereka akan datang sebagai penyelamat, menyelamatkan mereka dan mengajari mereka. Singkat kata, mereka mengatakan siapa saja yang dapat ke sampai ke tanah Hopi, akan selamat. Namun sekarang pertanyaannya bukan pada ya atau tidak, atau berapa banyak Hopi bisa selamat, sebab banyak dari mereka telah berpaling dari alur spiritual mereka. Lalu mereka membicarakan soal lukisannya, UFO dan alien, yang katanya ia pahami dan peroleh dari pengalaman dengan hal itu. Ia berbicara tentang “Rainbow Bridge” (Jembatan Pelangi) yang nampaknya berkaitan secara metafisik dengan para shaman di Hawaii dan Kahuna Polinesia. Mereka juga berhubungan dengan para “space brothers”. Seorang gitaris rock yang terkenal, Jimi Hendrix (1942-1979), terlibat dengan hal ini. Banyak orang yang mengenalnya sebagai orang yang flamboyan dan meninggal dunia karena overdosis. Namun masih banyak hal-hal lain yang sangat menarik dari Jimi Hendrix. Albumnya yang terakhir, sebelum meninggal dunia, dinamakan “Rainbow Bridge”. Di buat bersamaan dengan sebuah even Hopi/Kahuna, di sebuah pegunungan berbentuk piramid di Haleakala, di Maui (hal ini disadari oleh Jon seakan selalu saja ada hubungan dengan Maui lagi). Pada saat itu Hendrix menjadi channel bagi para space brothers, dan banyak lirik lagunya berhubungan dengan kedatangan perubahan di bumi, pergeseran kutub, peperangan, harapan manusia bisa hidup bersama dan tentu saja tema tentang UFO dan alien. Kembali ke pertemuan dengan Thomas. Jon dan Farida kemudian mendiskusikan langkah detail dari “tantangan alien” Farida untuk menyatukan pemimpin-pemimpin dunia, di mana kemudian meminta untuk bertemu dengan para leluhur. Namun Thomas mengatakan bahwa mereka saat ini ada beberapa bagian, sebagian ingin tetao mengisolasi diri, namun sebagian ada yang ingin membantu manusia. Ia berada di posisi yang ingin membantu kemanusian, namun bukan tempatnya untuk mengatur pihak yang lain. Kekuatan medan energi Thomas besar, ia

Page 8: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

8

mengatakan ia seorang penyembuh (healer). Jon Peniel menduga bahwa Thomas adalah “titisan baru” dari para leluhur. Thomas juga mengatakan bahwa dalam beberapa hal, mereka tidak dapat bertemu dengan semuanya, tapi ia akan pergi dan melihat siapa yang dapat bertemu dengan mereka. Kemudian tiba-tiba mereka merasakan adanya sebuah serangan energi psikik … dan salah satu dari murid Jon peniel, seorang rahib baru, yang ikut bepergian dengan mereka menjadi menangis secara histeris tiada henti. Jon kemudian merasa seakan-akan ada yang menghantam lambung atau ulu hatinya dan dia menggunakan kekuatan psikik untuk bertahan sebagaimana yang pernah dipelajarinya di biara Tibet dulu, dengan berkonsentrasi untuk tetap menjaga batas. Farida kemudian tiba-tiba menjadi mengamuk histeris… meracau dan marah. Jon memutuskan untuk pergi keluar dari sana. Thomas menjadi sangat sedih dan berusaha membantu dengan energinya. Tapi itu tidak cukup kuat. Ia mengatakan bahwa itu dikarenakan adanya sebuah kekuatan, entitas yang sangat kuat (powerful) yang berusaha mencegah pertemuan dengan para leluhur itu terwujud. Jon tidak ingat apakah yang Thomas menyebut leluhur atau banyak leluhur yang melakukan hal ini, atau itu hanya salah satu bentuk dari ilmu hitam. Thomas kemudian membantu mengantar kami ke mobil dan Jon mengemudikan mobil tersebut. Farida nampak kecewa dengan terhentinya pertemuan yang hanya singkat, dan hal itu makin membakar tubuhnya serta memicu kemarahan histerik. Menurut Jon, saat itu dia bagai mengemudikan sebuah ambulan berisi pasien korban rabies dengan skizophrenia paranoid, namun semuanya berada di kursi depan dengan Jon, sementara kalau di ambulan pasien ada di belakang. Gaya Jon bercerita di bukunya memang seringkali dengan bercanda. Mendekati perbatasan, seperti biasa di sekitar Farida, sebuah orb bercahaya secara lambat melintasi jalan di depan mobil mereka. Keduanya masih tetap dalam kondisi hiruk pikuk tanpa henti. Gejala histeria, dan rasa sakit pada perut Jon baru hilang setelah mereka melewati perbatasan dan keluar dari reservasi Indian Hopi. Menurut Jon, seseorang dengan kekuatan yang luar biasa sudah pasti berusaha menghentikan pertemuan mereka. Dan ini tidak mendukung misi Farida, atau kemungkinan harapan bagi dunia akan sulit tercapai sebab jika tidak dapat berhubungan dengan para leluhur Hopi, bagaimana dia bisa menemui seseorang seperti misalnya Paus? Tapi Farida tidak menyerah dan mereka kemudian melakukan petualangan lagi berikutnya. Lalu, mereka mengalami berbagai pengalaman lain yang menarik.

Buku bagian kedua menceritakan tentang pengalaman Jon Peniel melakukan perjalanan bersama Farida bertemu seorang pendiri dan penggubah sekaligus pemain keyboard dari Moody Blues, juga tentang pengalaman perjumpaan jarak dekat Johnny Rivers dengan alien di gurun pasir California, dan pertemuan dengan seorang arkeolog dari UCLA yang menemukan sebuah peta sistem lorong kuno di dalam bumi, yang menunjukkan jalan keluar masuk di seluruh penjuru bumi. Jon juga bercerita tentang implant dari alien yang ada di tubuhnya, serta sejumlah pengalaman bertemu dengan alien. Saya hanya membahas pengalaman Jon yang berkaitan dengan Farida saja. Mari kita lompat ke perjalanan Jon Peniel bersama Farida ke sebelah Selatan California, di mana Farida telah mengatur sebuah pertemuan dengan sejumlah ilmuwan atau ahli di berbagai bidang.

Page 9: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

9

Ilmuwan pertama yang ditemui mereka adalah seorang arkeolog di UCLA (University of California, Los Angeles). Dalam bukunya, Jon tidak mau memberikan nama orang ini (dari cara menyebutnya, orang ini adalah laki-laki) dengan alsan mungkin orang tersebut sudah tidak pernah bekerja lagi. Menurutnya para arkelog yang lain telah memasukkan namanya ke dalam daftar hitam keilmuan. Jon mengatakan bahwa arkeolog ini telah menggali di suatu tempat dan menemukan sesuatu yang hasil temuannya tidak diterima oleh mayoritas arkeolog, tetapi diterima oleh para pseudoscientist, yaitu sebuah peta kuno dari saluran atau lorong bawah tanah di dalam bumi. Lorong-lorong ini dibuat dan digunakan oleh Atlantean dan Lemurian untuk melakukan perjalanan ke seluruh bumi. Fakta bahwa peta ini adalah kuno, dan bukan merupakan hoax, telah dilakukan pengujian berulang-ulang dan telah diveridikasi. Peta ini juga menunjukkan semua titik akses (masuk dan keluar) dari lorong-lorong ini. Mereka kemudian menghabiskan waktu beberapa hari dengan arkeolog ini melihat peta itu berulang-ulang dan menemukan daerah-daerah yang menakjubkan yang merupakan titik akses keluar-masuknya, dan tidak aneh jika ternyata di sana tercatat banyak aktivitas UFO yang tinggi. Jon berusaha memperhatikan dengan seserius mungkin dan mencoba untuk merekamnya ke dalam memorinya, sebab dia tahu bahwa mereka tidak akan mendapat salinannya, bahkan Jon menduga bahwa bisa saja peta itu akan “hilang”. Sayang dalam bukunya Jon tidak menyebutkan soal tahun yang pasti kapan peristiwa pertemuan ini terjadi. Namun kalau melihat perjalanan waktu dari Farida, nampaknya itu terjadi pada tahun 1970an, saat U Thant masih menjabat sebagai sekretaris Jenderal PBB. Saya mencoba mencari informasi tentang peta kuno lorong bawah tanah, dan sampai pada artikel-artikel yang berkenaan dengan peradaban di bawah bumi (subterranean civilization). Dalam buku atau tulisan Branton yang berjudul “The Omega File”, terdapat wawancara antara Vladimir Terziski dengan Sam Russell, di mana dalam wawancara itu dia menyatakan menemukan gambar dari lorong bawah tanah itu. Lalu, siapakah Vladimir Terziski ini? Menurut Branton, Vladimir Terziski adalah seorang kelahiran Bulgaria, seorang insinyur dan ahli fisika, lulus Cum Laude dari Master of Science program of Tokai University di Tokyo 1980. Bekerja sebagai peneliti energi matahari di Bulgarian Academy of Sciences, sampai akhirnya dia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1984. Ia juga seorang peneliti UFO internasional. Ia juga bersama Al Bielek mendirikan “American Academy of Dissident Scientists”. Yang menarik adalah, dalam wawancara dengan Sam Russell tersebut. Vladimir terziski mengatakan, “Saya belajar selama 3 setengah tahun, 4 tahun, Sosiologi di Arizona State University, dan di UCLA, dan saya sangat terhambat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar pada saat itu.”

Vladimir Terziski (kanan) di sebuah wawancara

Apa yang dikemukakan ini, menunjang dengan apa yang diungkapkan Jon Peniel dalam bukunya. Arkeologi memang merupakan bagian dari sosiologi (ilmu sosial), meski saya belum mendapatkan data yang memperkuat, yaitu kapan Terziski belajar sosiologi di UCLA. Apalagi ditunjang dengan kiprah Terziski mendirikan “American Academy of Dissident Scientists”, yang

Page 10: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

10

seakan ingin mempertahankan kredibilitasnya sebagai “Dissident Scientists” atau “ilmuwan yang tidak sepakat”. Pernyataan Terziski di buku maupun ceramah-ceramahnya memang spektakuler, antara lain Jerman telah mendarat di bulan di tahun 1942 dan membangun sebuah pangkalan bawah tanah di sana. Ketika Rusia dan Amerika secara rahsia mendarat di bulan di tahun 1950an, menurut Terziski, pangkalan itu masih beroperasi dan di bulan ada atmosfir, air dan tanaman (mirip dengan klaim dari George Adamski), di mana NASA menutupi hal ini. Terziski memang dituduh merekayasa video dan bukti-bukti foto yang dimiliknya. Bagi yang pernah membaca informasi soal piring terbang “Haunebu” yang dibuat oleh NAZI Jerman, Terziski adalah salah satu orang yang mempublikasikan hal itu. Kesimpulan saya tentang Vladimir Terziski adalah arkeolog yang ditemui oleh Farida bisa saja keliru dan saya masih akan terus berusaha menyelidiki lebih jauh sampai mendapat klarifikasi yang akurat.

Jon bercerita bahwa pada hari berikutnya, dia mengajak Farida untuk bertemu dengan anggota dari kelompok musik, Moody Blues. Menurut Jon, “he” tidak mau ditulis namanya, jadi Jon menyebutnya “Moody”. Ia menulis banyak dari lagu-lagu lama Moody Blues. Dalam pandangan Jon, kelompok musik ini, seperti Jimi Hendrix, menggubah banyak lagu tentang ramalan akhir jaman, UFO dan “space brothers”. Moody, sebagian besar menggubah banyak lagu-lagu berkenaan dengan topik tersebut. Jon berpikir Farida akan tertarik untuk bertemu dengannya, dan karena tidak ada rencana pertemuan dengan yang lain, Jon memutuskan mengajak Farida dan memperkenalkan mereka satu sama lain. Moody memiliki rumah baru dan studio yang terletak di tanah luas di luar Los Angeles, California. Mengenai kelompok musik Moody Blues ini dapat dibaca di situs wikipedia http://id.wikipedia.org/wiki/Moody_Blues Siapakah “Moody” ini? Mungkin tidak terlalu sulit untuk mencari jati dirinya mengingat informasi yang diberikan oleh Jon Peniel cukup banyak. Menurut Jon di bukunya ini, dia seorang pemain keyboard, penggubah lagu, dan pada tahun 70-an dia mempunyai rumah di sekitar Los Angeles. Melalui google, setelah saya membandingkan dengan informasi yang ada, saya menduga Moody adalah Michael Pinder atau Thomas “Mike” Pinder. Di sebuah interview, Pinder pernah

Page 11: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

11

mengatakan bertemu Hendrix dan berbicara soal UFO. Pada tahun 1970-an Pinder pindah ke California. Selain vokalis, sewaktu di Moody Blues, Pinder adalah pemain keyboard. Namun dalam penulisan selanjutnya saya tetap menggunakan nama “Moody” karena bisa saja dugaan saya keliru. Lihat: http://www.mikepinder.com/index1.shtml.

Mike Pinder di tahun 1973 (kiri) dan saat di depan poster lagunya “Among The Stars”.

Kembali ke pertemuan antara Farida dengan Moody, sejauh yang diingat oleh Jon, mereka makan malam dan Moody mulai bercerita kepada mereka tentang “grey”. Ia dan beberapa yang lain di meja makan, mengatakan bahwa selama pembangunan rumah, di sekitar sana serig terlihat makhluk alien kecil ini muncul dan mengintip dari balik batu dan pohon. Hal ini lama sebelum publik mengetahui atau sering mendiskusikan tentang Greys/alien, atau orang bicara tentang hal itu seperti sekarang, bahkan sebelum kisah “Betty dan Barney Hill” ramai dibicarakan. Itu untuk pertama kalinya Jon mendengar sosok dan melihat gambarnya. Moody menggambar makhluk itu dan menunjukkan kepada Farida, dan memberikan kepadanya. Farida sangat senang menerimanya. Jon juga menceritakan tentang posisi rumah Moody, di mana rumah itu dibangun di atas sebuah karang yang terjal dan posisinya agak tinggi, kira-kira 90 meter (tapi Jon mengatakan ingatan tentang ini agak kabur sebab kejadian pertemuan itu sudah sangat lama). Lalu Moody bercerita kepada mereka bahwa dia punya pengalaman yang aneh, semacam vision (penampakan) dalam mimpi setiap malam sejak dia berada tinggal di sana. Ia mengatakan dalam mimpinya, ia pergi ke seberang tebing, dan entah bagaimana kemudian masuk ke dalamnya. Ketika berada di dalam, ia melihat ada lorong yang panjang. Sejauh matanya berusaha melihat, dia tidak nampak ujung atau akhir dari lorong itu. Dan berlawanan dengan situasi di ujung sana di mana “tidak ada cahaya dan akhir dari lorong”, di ujung lorong ini (tempat di mana dia berdiri) ada sinar dan semacam peralatan ilmiah. Dalam mimpinya itu, ia menuju dan menyentuh sinar dan mengatakan bahwa sama sekali tidak terasa panas. Lalu Jon mengatakan, sehari sebelumnya mereka bertemu seorang arkeolog dan melihat peta lorong kuno. Jangan-jangan itu merupakan salah satu titik masuk, tepat di lahan milik Moody. Ia menjadi tercengang ketika mengetahui hal itu dan kemudian semua hal yang terjadi padanya menjadi masuk akal baginya.

Ada yang menarik yang diceritakan Jon, ia mengatakan bahwa ketika mereka berada di gurun Arizona, ia mendapat telepon dari Moody. Hal ini terjadi jauh sebelum ada ponsel, dan harusnya Moody tidak tahu agenda Jon Peniel maupun Farida ada di mana. Jadi, Jon sendiri tidak dapat menduga, bagaimana Moody bisa menemukannya di sana, tapi ia sedang panik. Ia mendengar

Page 12: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

12

cerita tentang Johnny Rivers dan pemberitaan buruk yang diterima Johnny Rivers setelah insiden bersama Farida di gurun Mojave (baca: moh-hah-vee atau mohavi). Apa yang terjadi dengan Farida dan Johnny Rivers di gurun Mojave? Johnny sangat terkenal di masanya. Ia memiliki perjalanan karier yang panjang sebagai penggubah lagu, dan lagu-lagunya menempati tangga hits selama lebih dari satu dekade. Jon tidak tahu kapan Johnny Rivers bertemu dengan Farida, atau apa yang terjadi sesudahnya. Dia mendengar cerita ini dari Farida. Jon mengatakan bahwa dia tidak ada di sana, jadi menurutnya dia tidak bisa mengatakan apakah ini benar atau tidak, namun Jon punya alasan untuk mempercayai apa yang diceritakan oleh Farida. Farida mengatakan pergi ke gurun Mojave bersama Johnny, mengalami beberapa kejadian pertemuan dengan UFO. Jon menekankan bahwa kemana Farida pergi, sering banyak penampakan UFO. Mereka pergi ke sana bukan untuk piknik, di sana daerah yang terpencil dan tandus. Menurut Farida, mereka keluar dari mobil, dan kemudian ada sesuatu, ada makhluk alien bersinar terang (a light glowing alien) datang mendekati mereka dan tangannya direntangkan dalam posisi bahasa tubuh yang menunjukkan “hangat dan selamat datang”. Hal ini rupanya membuat Rivers tiba-tiba menjadi panik, melompat masuk ke mobilnya dan langsung tancap gas meninggalkan Farida sendirian di tengah gurun.

Sekali lagi Jon mengatakan bahwa dia tidak dapat memverifikasi cerita ini tanpa pengakuan dari Johnny Rivers tentang hal tersebut. Namun ada beberapa faktor yang membuat Jon percaya bahwa hal itu benar. Pertama adalah Farida mendeskripsikan mobil Rivers dengan sangat akurat. Jon kenal dengan Johnny Rivers dan tahu bagaimana mobilnya. Juga, Farida tahu nama dari “orang lain yang berpengaruh” (“significant other”) pada Rivers dan bagaimana rupanya (seorang perempuan). Jadi menurut Jon, Farida setidaknya tahu dan pernah bertemu dengan Johnny Rivers. Hal lain yang membuat ceritanya kredibel adalah saat suatu ketika Jon Peniel dengan Farida sedang makan di sebuah restoran di Hollywood, ia melihat Johnny Rivers di meja seberang ruang makan, dan Farida menjadi sangat emosi, berdiri, maju mendekati meja Rivers dan

mulai meneriakinya karena ditinggal di gurun. Dan Johnny Rivers sama sekali tidak meresponnya. Tentu saja dia bisa bersikap diam saja jika ada perempuan gila. Tapi anehnya dia sama sekali tidak melakukan apa-apa seperti memanggil orang untuk membantunya atau berkata seperti “Pelayan! Bisakah perempuan gila ini diusir dari sini? Satpam, tolong satpam...” Dengan alasan itu, Jon menilai cerita yang disampaikan Farida adalah benar. Apa yang terjadi pada Farida di gurun, apakah dia bertemu dengan alien? Jon mengatakan bahwa Farida tidak menceritakan lebih detail tentang hal itu. Kembali ke cerita Moody menelpon Jon, dia mengatakan berdasarkan insiden yang dialami Johnny Rivers, ia takut mendapat publisitas negatif dan menerima masalah karenanya. Memang, orang yang terbuka bercerita tentang diculik atau bertemu alien, akan dianggap sinting dan itu bisa meruntuhkan karier. Jadi, dia ingin meminta kembali gambar yang dibuatnya, yang telah diberikan ke Farida. Ia sangat bersikukuh, apapun syaratnya, untuk bisa mendapatkan gambar itu kembali. Seperti saya sebutkan di awal, buku ini merupakan transkrip dari ceramah Jon Peniel. Waktu itu ada yang menanyakan gambar apa itu? Jon menjawab gambar yang dibuat Moody adalah sosok Grey yang mereka lihat di sekitar tempatnya ketika mereka membangun rumahnya. Ketika ditanya, apakah Farida mengembalikannya? Jon menjawab, “Saya tidak ingat, saya meragukan

Johnny Rivers (1971)

Page 13: Farida Iskiovet dalam buku Jon Peniel

13

hal itu, mengenal sifatnya.” Jon tidak tahu kabar Farida selanjutnya, apakah masih hidup atau apa yang terjadi padanya kemudian. Jon mengatakan bahwa Farida pernah ada di Puerto Rico. Jika ini dibandingkan dengan apa yang disampaikan oleh Steve Omar (Department of Interplanetary Affairs) dalam tulisan yang dibuatnya, dikatakan bahwa Farida bertemu dengan awak UFO yang mendarat dan mengatakan dari planet Mars. Kontak dilaporkan terjadi di gurun Mojave pada tahun 1971 dan beritanya muncul di halaman depan dari surat kabar utama Arizona, The Daily Arizona Republic. Cerita ini juga dimuat di halaman depan San Clemente Sun-Post di sebuah artikel yang ditulis oleh Fred Swegles. Farida Iskiovet mengatakan bahwa alien tersebut menawarkan untuk mengangkat seorang duta besar bagi konfederasi antar planet mereka dalam sistem tata surya ini, sebagai pertukaran untuk duta besar alien untuk Rapat Umum PBB, dalam usaha untuk mengadakan hubungan diplomatik dengan Bumi dan planet-planet lain yang dirugikan di jaman dulu karena kekerasan terhadap Bumi. Tetapi, persyaratan-persyaratan perdamaian ini tidak dapat diterima oleh Dewan Keamanan, dan pertukaran tersebut ditolak dalam sebuah pertemuan rahasia. Mengenai hal ini akan saya kemukakan pada bagian lain. Saya telah berhasil menghubungi Steve Omar yang tinggal di Maui dan saya dengannya telah mengadakan kontak melalui email dengan perantaraan seorang temannya yang bernama Merrell Fankhauser. Saya mendapat tawaran dari Omar untuk bergabung dengan Department of Interplanetary Affairs, sebuah divisi dari warga masyarakat kosmik planet (planetary cosmic citizens) yang disebut Xians. Saya menduga, mungkin saja salah, barangkali saja Steve Omar dan Jon Peniel adalah orang yang sama, sebab ada banyak kemiripan dalam informasi yang disampaikan. Sebagai tambahan untuk penutup bagian ini, menurut cerita yang disampaikan oleh Mike Vanderhyde, Farida pernah datang ke rumahnya pada tahun 1978. Saat itu dia berusia 13 tahun dan Farida datang ke Winnipeg, Manitoba, Canada. Mike menyebut Farida sebagai “an elderly woman from Indonesia” (seorang wanita sepuh dari Indonesia) dan dikatakannya bahwa Farida adalah blasteran indo seperti dirinya. Mike juga separuh Indonesia – Belanda. Mike menyebut Farida sebagai peramal (psychic) dan juga teman dari Dr. J. Allen Hynek, seorang astronom yang bertugas di Bluebook Project dan kemudian menjadi seorang ufolog serta mendirikan The Center for UFO Studies (CUFOS) pada tahun 1973. Mike mengatakan bahwa Farida memiliki pengalaman berjumpa dengan alien dan dia mempunyai bekas luka parut melingkar yang aneh di kakinya, di mana alien menyentuhnya dengan tangannya, membakar dan membekas secara permanen. Beberapa hari kemudian kemudian Farida datang untuk makan malam di rumah keluarga Mike, dan berbicara santai sambil meramal. Saat itu adalah malam musim dingin dan Farida sepertinya dalam kondisi yang tidak baik. Orang tua Mike kemudian membaringkannya di kursi sofa. Lalu setelah itu, terjadi hal yang aneh. Farida bangkit dan berdiri ke kamar mandi dan kemudian menjerit. Ia melihat sesuatu di cermin, mendekatinya. Ia kemudian kembali ke ruang tamu dan berbaring lagi di sofa. Ia meninggal dunia kemudian. Ayah Mike menelpon Hynek mengabari kabar itu. Mereka mengubur Farida di bawah cuaca hembusan salju di pemakaman di sebelah barat pinggir kota.

* * *

Surabaya, 23 Januari 2009 Nur Agustinus

BETA-UFO Indonesia

__._,_.___