sogol tugas ptk
TRANSCRIPT
UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA MATERI USAHA DAN ENERGI
MELALUI MODEL PEMEBELAJARAN SISTEM STAD (Student
Team Achievenment Devision) PADA SISWA KELAS X
SMK RISTEK KIKIN JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyak kalangan pelajar menganggap bahwa belajar adalah
aktivitas yang tidak menyenangkan ,duduk berjam-jam dengan
mencurahkan perhatian dan pikiran pada suatu pokok bahasan ,baik yang
sedang disampaikan guru maupun yang sedang dihadapi di meja
belajar.Kegiatan ini hamper selalu dirasakan sebagai beban dari pada
upaya aktif untuk memperdalam ilmu.
Menurunya gairah belajar,selain disebabkan oleh ketidak tepatan
metodologis,juga berakar pada paradigma pendidikan konvensional yang
selalu menggunakan metode pengajaran klasikal dan ceramah,tanpa
pernah diselingi berbagai metode yang menantang untuk berusaha .
Termasuk adanya penyekat ruang structural yang begitu tinggi antara guru
dan siswa .
Peristiwa yang menonjol ialah siswa kurang berpastisipasi,kurang
terlibat,dan tidak punya inisiatif serta kontributif baik secara intelektual
maupun emosional. Pertanyaan dari siswa ,gagasan ataupun pendapat
jarang muncul. Kalaupun ada pendapat yang muncul jarang diikuti oleh
gagasan lain sebagai respon .
Setidaknya ada tiga factor penyebab rendahnya partisipasi siswa
dalam PBM yakni : 1. Siswa kurang memiliki kemampuan untuk
merumuskan gagasan sendiri. 2. Siswa kurang memliliki keberanian untuk
menyampaikan pendapat kepada orang lain dan 3. Siswa belum terbiasa
bersaing menyampaikan pendapat dengan teman yang lain.
Di jenjang pendidikan SMA/SMK, mata pelajaran fisika
merupakan mata pelajaran yang berfungsi untuk memperluas wawasan
pengetahuan tentang materi,meningkatkan ketrampilan
ilmiah,menumbuhkan sikap ilmiah dan kesadaran/kepedulian pada produk
teknologi melalui penerapan teori/prinsip fisika yang dikuasai
sebelumnya,serta kesadaran kepada kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) 2006, mata
pelajaran fisika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam semesta serta mengagungkan kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis, dan
dapat bekerja sama dengan orang lain .
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan
merakit intrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, menafsirkan
data serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan
tertulis.
Agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai, maka diperlukan
peningkatan mutu pendidikan, salah satunya adalah memperbaiki teknik
penyajian dalam proses belajar mengajar.
Belajar mengajar merupakan suatu proses yang tidak sekedar
menyerap informasi guru, tetapi melibatkan berbagai kegiatan maupun
tindakan yang harus dilakukan siswa agar terjadi proses belajar yang
efektif sehingga mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan .
Mengajar pada hakikatnya merupakan serangkaian peristiwa yang
dirancang oleh guru dalam memberi dorongan kepada siswa belajar.
Rangkaian peristiwa dalam mengajar ini diterima oleh semua siswa secara
individual. Artinya setiap individu siswa memperoleh pengaruh dari luar
dalam proses belajar dengan kadar berbeda-beda sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Dalam proses belajar mengajar harus lebih mengutamakan siswa
yang harus belajar. Selain itu kegiatan guru mengajar harus selalu
berorientasi kepada siswa. Materi yang akan disajikan oleh guru harus
disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan kematangan siswa.
Untuk meningkatkan aktivitas siswa di dalam proses belajar mengajar,
perlu diciptakan suatu pendekatan yang dapat meningkatkan partisipasi,
minat, rasa ingin tahu dan dapat memusatkan perhatian terhadap masalah
yang sedang dibahas.
Keberhasilan belajar bukanlah yang berdiri
sendiri,melainkanbanyak yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
Berbagai faktor dimaksud diantaranya adalah tujuan,guru,anak
didik,kegiatan pengajaran ,dan evaluasi.
Keunggulan system STAD adalah adanya kerja sama dalam
kelompok dan dalam menentukan keberhasilan kelompok tergantung
keberhasilan individu sehingga setiap anggota kelompok tidak bias
menggantungkan pada anggota yang lain. Setiap siswa mendapat
kesempatan sama untuk menunjang timnya mendapat nilai yang
maksimum sehingga termotivasi untuk belajar . Dengan demikian setiap
individu merasa mendapat tugas dan tanggung jawab sendidi-sendiri
sehingga tujuan pembelajaran kooperatif dapat berjalan bermakna dan
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal sesuai tujuan kurikulum
.
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas,permasalahan yang ada
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana menggunakan system STAD agar dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran fisika?
2. Apakah penggunaan system STAD mampu meningkatkan
kemampuan kognitif dan efektif siswa terhadap materi fifika ?
C. Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian
tindakan kelas ini ,yaitu metode pengajaran dengan menggunakan sisten
STAD .Dengan system ini ,diharapkan partisipasi kontributif dan inisiatif
siswa dalam bentuk keberanian menyampaikan
pendapat,ide,gagasan,pertanyaan ,sanggahan,kerja individu secara
tersetruktur,kerja kelompok serta tanggung jawab terhadap diri dan
kelompok meningkat.Dengan kata lain kreativitas dan keberanian siswa
dalam KBM meningkat.
D. Tujuan PTK
Setelah kegiatan pelatihan penggunaan system STAD diharapkan :
1. Proses belajar mengajar Fisika dikelas tidak lagi berjalan secara
menoton
2. Ditemukan strategi pembelajaran yang tepat
3. Metode yang digunakan bersifat tidak lagi konvensional,akan
tetapi lebih bersifat variatif
4. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas
mandiri,kelompok,baik yang terstruktur maupun yang tidak
meningkat
5. Kualitas pembelajarn Fisika meningkat
6. Prestasi siawa siswa mengungkapkan ppendapat,ide,pertanyaan
dan saran meningkat
E. Manfaat Peneltian
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan penelitian tindakan ini antara
lain :
1. Guru dapat meningkatkan strateri pembelajarn Fisika ?
2. Siswa merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan
untuk menyampaikan pendapat ,gagasan ,ide,dan pertanyaan .
3. Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Fisika
4. Siswa lebih bersemangat untuk mengikuti pelajaran maupun
mempelajari materi pelajaran meskipun belum diajarkan
5. Guru dapat meningkatkan hasil PBM fisika
6. Siswa lebih berani dan tidak janggung janggung lagi
mengungkapkan pendapat baik kepada kelompok maupun
kepada seluh siswa sehingga lebih suka ulanhan harian lisan
dari pada tertulis.
7. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta
mampu mempertanggung jawabkan segala tugas individu
maupun kelompok
8. Seluruh siswa mengusai materi pelajaran secara tuntas karena
selaindiajar oleh guru juga diberi masukkan dan bimbingan dari
teman satu kelompok
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Partisiipasi siswa dalam KBM
Menurut Tannenbaun dan Hahn: Partisipasi merupakan suatu
tingkat sejauh mana peran anggota melibatkan diri didalam kegiatan
dan menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam pelaksanaan
kegiatan dan menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut. Sedangkan menurut Dusseldorp :
partisipasi diartikan kegiatan atau keadaan mengambil bagian dalam
suatu aktifitas untuk mencapai suatu kemanfaatan secara optimal .
2. Pengertian system STAD
STAD (student Team Achievement Devisiaon) merupakan salah
satu system pembelajaran kooperatif yang didalamnya siswa dibentuk
kedalam kelompok belajar yang terdiri empat atau lema anggota yang
mewakili siswa dngan tingkat kemampuan dan jenis kelamin yang
berbeda.
Menurut Slavin STAD ada lima komponen utama yaitu : presentasi
kelas,kelompok kelas,tes,nilai peningkatan individu dan penghargaan
kelompok
3. Hakikat Belajar
Banyak definisi para ahli tentang belajar diantaranya adalah
sebagai berikut :
Skinner (dalam Barlow,1985) mengartikan” belajar sebagai sesuatu
proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara
progresif “ .
Hilgard & Bower dalama bukunya Theories of learning (1975)
mengemukakan bahwa” belajar berhubungan dengan perubahan
tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang
disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi
itu,dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar
kecendrungan respon pembawaan,kematangan atau keadaan-keadaan
sesaat seseorang(misalnya kelelahan,pengaruh obat dan sebagainya) “.
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku”. Seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan,
daya piker dan lai lain kemauannya.
4. Hakikat Hasil Belajar
Untuk menetapkan keberhasilan anak didik atau siswa mencapai
tujuan-tujuan pengajaran diperlukan penilaian atau evaluasi. Dari hasil
penilaian dapat diketahui tingkat pencapaian tujuan pengajaran oleh
siswa dalam bentuk hasil belajar yang dicapainya dan dapat
memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar atau remedial program bagi
siswa.
Purwanto mengatakan bahwa hasil belajar merupakan prestasi
yang dapat digunakan untuk menilai hasil pelajaran yang diberikan
guru kepada siswanya atau dosen kepada mahasiswanya dalam waktu
tertentu.(1992;120)
5. Hakikat FISIKA
Kata Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti alam. Maka
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam.
Fisika mempunyai pengaruh yang luas pada bidang-bidang ilmu
pengetahuan yang lainnya, karena Fisika memberikan prinsip-prinsip
dasar mengenai gejala-gejala alam yang terjadi disekitar kehidupan ini.
(Marthen Kanginan,2006;1)
B. Hipotesis tindakan
Dengan diterapkan model pembelajaran metode STAD dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam mata pelajaran fisika materi usaha
dan energy di SMK RISTEK KIKIN Jakarta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK RISTEK KIKIN Jakarta yang
beralamat di Jl. Raya Penggilingan No. 149 Cakung Jakarta Timur
Kelas X tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 40 orang
yang terdiri dari 40 siswa laki-laki
2. Waktu pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2011/2012 yaitu bulan
Juli –Desember 2011
3. Siklus penelitian
PTK ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk melihat peningkatan hasil
belajar dan aktifitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran fisika
melalui pembelajarn metode STAD
B. Subyek Penelitian
1. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK RISTEK KIKIN
Jakarta Jl. Raya penggilingan No.149 Cakung Jakarta Timur
2. Jumlah siswa yang menjadi sasaran PTK adalah 40 siswa yang terdiri
dari 40 siswa laki-laki
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah
peneltian tindakan kelas
D. Prosedur penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini , peneliti melalui 2 siklus yaitu
Siklus I
a. Tahap perencanaan (Planing)
Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam menggunakan model
pembelajaran STAD pada materi Usaha dan energy di SMK RISTEK
KIKIN guru menyusun RPP berdasarka SK dan KD dalam materi
usaha dan energy kelas X dimulai dari mengidentifikasi
masalah ,menganalisa dan merumuskan masalah ,merancang model
pembelajaran interaktif kontruktif ,kontektual,menyiapkan
instrument,menyusun kelompok siswa ,dan merencanakan tugas
kelompok .
b. Tahap tindakan (Action )
1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan perencanaan awal
2. Menyiapkan model pembelajaran (kontektuak dan lingkungan
sekolah)
3. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langah kegiatan
sesuai dengan rencana
4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya
kegiatan yang dilaksanakan
5. Mengantisipasi dengan elakukan solusi apabila menemui
kesukaran saat melakukan tahap tindakan
c. Tahap mengamati
1. Melakukan diskusi dengan guru serta berkolaborasi untuk rencana
observasi
2. Melakukan pengamatan terhadap penyiapan model pembelajaran
waktu yang dilakukan guru kelas X
3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan model pembelajaran interatif
4. Melakukan diskusi dengan guru matematika membahas tentang
kelemahan kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta
memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya
d. Tahap refleksi
1. Menganalisis temuan-temuan saat melakukan observasi
pelaksanaan observasi
2. Menganalisis kelemahan dan kelebihan guru saat menerapkan
model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok dan
mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya
3. Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran
interaktif dengan kerja kelompok
4. Melakukan refleksi terhadap kreatifitas siswa dalam pembelajaran
usaha dan energy
5. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar .
Berdasarkan hasil observasi peneliti mencoba merinci kemudian
menganalisa permasalahan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung pada siklus pertama yang harus diperbaiki atau
ditingkatkan pada siklus kedua.
Siklus II
Tahap refleksi/siklus II meliputi :
a. Tahap perencanaan (planning) siklus kedua:
1. Hasil refleksi di evaluasi ,didiskusikan dan mencari upaya
perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya
2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran
3. Merancang perbaikan ke 2 berdasarkan refleksi siklus 1
b. Tahap melakukan tindakan (action)
1. Melakukan analisa pemecahan masalah
2. Melaksanakan tindakan perbaikan ke 2 dengan memaksimalkan
penerapan model pembagian interaksi dengan kerja kelompok
c. Tahap mengamati (observasi)
1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran
interaktif dengan kerja kelompok
2. Mencatat perubahan yang terjadi
d. Tahap refleksi
1. Merefleksi proses pembelajaran dengan kerja kelompok
2. Merefleksi hasil kerja siswa dengan penerapan model pembelajaran
interaktif dengan kerja kelompok
3. Menganalisa hasil temuan
4. Merekomendasikan dengan pihank-pihak yang terkait
E. Rincian Pembiayaan
No. Jenis Penggunaan Rincian Jumlah
1. Penyiapan bahan ajar Rapat pendahuluan (3 org x 1 hari- Transport:3x1xRp.20.000- Kumsumsi:3x1xRp.10.000.- Penyusunan draf bahan ajar
Rp. 60.000Rp. 30.000Rp. 75.000\
2. Persiapan lapangan Penyusunan panduan kerjaRapat pembahasan Penyusunan proposanPenyusunan pedoman pengamatan dan intrumen yang diperluka n
Rp. 75.000Rp. 50.000Rp. 20.000Rp. 50.000Rp. 50.000
3. Penelitian siklus 1 observasi latihan pelaksanaanmelaksanakan tindakan siklus 1Refleksi dan evaluasi
Rp. 50.000Rp. 50.000Rp. 50.000Rp. 50.000
4. Penelitiqn siklus II Idem Rp. 50.000
5. Analisis Data Mengalisis hasil tes Rp. 20.000
6. Seminar Foto Copy Rp. 30.000
7. Perbaikan laporan Rp. 50.000
8. Laporan akhir Rp. 50.000
Jumlah Rp. 820.000
F. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4
1 Persiapan V
2 Pelaksanaan Siklus 1 V
a. Perencanaan Tindakan V
b. Pelaksanaan Tindakan V
c. Analisis & Refleksi V
3 Pelaksanaan Siklus 2 V
a. Perencanaan Tindakan V
b. Pelaksanaan Tindakan V
c. Analisis & Refleksi V
4 Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
V
5 Penggandaan dan Pengiriman Hasil
V
G.Daftar Kepustakaan
• Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka
• Ismail. (2003). Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran), Modul
Diklat Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran
Matematika. Jakarta: Direktorat PLP.
• Rahmadi Widdiharto. (2006). Model-model Pembelajaran Matematika.
Makalah diklat guru pengembang matematika SMP. Yogyakarta: PPPG
Matematika.
• Slavin (1994). Cooperative Learning, Theory, Research, and Practice
(Second Edition).
BIODATA PESERTA PLPG
Nama : SOGOL
Nomor Pesera : 11016418413766
Tempat/Tgl Lahir : Lampung 14 September 1967
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD Negeri Lampung
SMP Negeri 1 Purbolinggo Lampung
SMA Negeri 1 Sukadana Lampung
IKIP Jakarta 1992
Alamat Rumah : Jl. Komarudin No. 215 Rt.010/05 Pulogebang Cakung
Jakarta Timur 13950 Telp. 021 4803605
Hp. 081380397232
Unit Kerja : SMK RISTEK KIKIN Jakarta
Jl.Raya Penggilingan No.149 Penggilingan Cakung
Telp 012 460 4823