tugas metlit

21
Daun Katuk Meningkatkan Dan Melancarkan Produksi ASI Disusun Oleh : Isnawati (2008730016) Ninda Putri Rahayu (2008730026) Gemala Ryan Anggraini (2008730068) Agnestia Ayu Utami Program studi dokter Fakultas kedokteran dan kesehatan

Upload: drkarinasandraamilia

Post on 07-Aug-2015

58 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas metlit

Daun Katuk Meningkatkan

Dan Melancarkan Produksi ASI

Disusun Oleh :

Isnawati (2008730016)

Ninda Putri Rahayu (2008730026)

Gemala Ryan Anggraini (2008730068)

Agnestia Ayu Utami

Program studi dokter

Fakultas kedokteran dan kesehatan

Universitas muhammadiyah Jakarta

2011

Page 2: tugas metlit

Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Klik Dokter Menuju Indonesia Sehat

www.kompas.com

www.medika.com

www.depkes.com

www.wikipedia.com

Page 3: tugas metlit

A.Latar Belakang

Daun katuk banyak ditemukan di setiap tempat terutama di

indonesia dan banyak mitos yang menyatakan bahwa mengkonsumsi

daun katuk setelah melahirkan dapat meningkatkan produksi ASI.

Pada umumnya daun katuk  (Sauropus androgynus) digunakan

sebagai sayuran. Di Indonesia daun katuk digunakan untuk melancarkan

air susu ibu, obat borok, bisul, demam, dan darah kotor. Dan pada saat

sekarang ini, daun katuk telah diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka

yang berkhasiat untuk melancarkan ASI (air susu ibu). Sepuluh sediaan

fitofarmaka daun katuk sebagai pelancar ASI telah beredar di Indonesia

pada tahun 2000.

Pengetahuan masyarakat akan manfaat katuk dalam meningkatkan

produksi ASI yang masih terbatas inilah yang membuat peneliti banyak

meneliti kandungan apasaja yang terdapat dalam daun katuk yang dapat

meningkatkan produksi ASI. Dalam hal melancarkan produksi ASI tidak

hanya daun katuk yang berkhasiat sebagai pelancar ASI. Karena pada

prinsipnya semua sayuran yang berwarna hijau tua bisa melancarkan

ASI, misalnya daun pepaya, daun singkong, daun kacang panjang

(lembayung), dan bayam. Selain itu yang lebih menentukan proses

menyusui adalah sucking reflect atau reflek menghisap pada bayi.

Semakin sering dihisap, produksi ASI akan semakin banyak karena

Page 4: tugas metlit

hormon oksitosin dan prolaktin yang ada ikut terpacu untuk terus

memproduksi ASI.

B.Rumusan masalah

Adakah perbedaan produksi ASI ibu yang mengkonsumsi daun katuk

dan yang tidak mengkonsumsi daun katuk?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah daun katuk dapat meningkatkan atau

merangsang produksi ASI.

D. Kerangka Teori

Tanaman Katuk

Daun katuk adalah daun dari tanaman Sauropus adrogynus(L)

Merr, familiEuphorbiaceae Terdapat di berbagai daerah di India,

Malaysia dan Indonesia.Di Indonesia tumbuh di dataran dengan

ketinggian 0-2100 m di atas permukaan laut.

Tanaman ini berbentuk perdu. Tingginya mencapai 2-3 m. Cabang-

cabang agak lunak dan terbagi Daun tersusun selang-seling pada satu

tangkai, berbentuk lonjong sampai bundar dengan panjang 2,5 cm dan

lebar 1,25-3 cm. Bunga tunggal atau berkelompok tiga. Buah bertangkai

panjang 1,25 cm.(2) Tanaman katuk dapat diperbanyak dengan stek dari

Page 5: tugas metlit

batang yang sudah berkayu, panjang lebih kurang 20 cm disemaikan

terlebih dahulu. Setelah berakar sekitar 2 minggu dapat dipindahkan ke

kebun. Jarak tanam panjang 30 cm dan lebar 30 cm. Setelah tinggi

mencapai 50-60 cm dilakukan pemangkasan agar selalu didapatkan daun

muda dan segar.

Kandungan zat yang terdapat dalam tanaman katuk

Daun katuk dapat mengandung hampir 7% protein dan serat kasar

sampai 19%. Daun ini kaya vitamin K, selain pro-vitamin A (beta-

karotena), B, dan C. Mineral yang dikandungnya adalah kalsium (hingga

2,8%), besi, kalium, fosfor, dan magnesium. Warna daunnya hijau gelap

karena kadar klorofil yang tinggi. Daun katuk dapat diolah seperti

kangkung atau daun bayam. Ibu-ibu menyusui diketahui mengonsumsi

daunnya untuk memperlancar keluarnya ASI. Perlu diketahui, daun

katuk mengandung papaverina, suatu alkaloid yang juga terdapat pada

candu (opium). Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping

seperti keracunan papaverin.

Efek samping dari penggunaan tanaman katuk

Page 6: tugas metlit

mengkonsumsi jus daun katuk mentah (150 g) selama 2 minggu - 7

bulan, terjadi efek samping dengan gejala sukar tidur, tidak enak

makan dan sesak nafas.

selama 7 bulan berupa gejala obstruksi bronkiolitis sedang sampai

parah

konsumsi selama 22 bulan atau lebih menyebabkan gejala

bronkiolitis obliterasi yang permanen

obat antiobesitas (pelangsing tubuh)

Daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI

Daun katuk mengandung steroid dan polifenol yang dapat

meningkatkan kadar prolaktin.

Pada pemberian daun katuk ditemukan peningkatan kadar hormon

steroid adrenal.

Kadar prolaktin yang tinggi akan meningkatkan, mempercepat dan

memperlancar produksi ASI. Daun katuk juga mengandung

alkaloid, sterol, flavonoid dan tannin.

Yang menentukan peningkatan Produksi ASI

Page 7: tugas metlit

ASI adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-

bulan pertama kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal

dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan

pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang paling

sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan

tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal

sampai usia 4-6 bulan.

Produksi ASI dalam tubuh wanita pun dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk gaya hidup. Oleh karena itu cara untuk mengatasinya harus terdiri dari berbagai aspek.

Pertama-tama yang harus diketahui oleh para ibu baru adalah aneka bahan makanan yang mengandung Anti-Galactogogues. Anti-Galactogogues adalah bahan yang bisa menghentikan produksi ASI. Biasanya terkandung dalam sayuran, tumbuhan juga obat-obatan.

Sayuran dan tumbuhan yang mengandung Anti-Galactogogues antara lain kol dan daun mint. Sedangkan obat-obatan yang perlu dihindari adalah pseudoephedrine (obat untuk penyakit ginjal) dan anti-histamines (obat anti mabuk).

Hal lain yang akan menambah produksi ASI adalah sebagai berikut.

1. TidurProduksi ASI juga ditentukan oleh kondisi fisik dan mental seseorang. Tidur yang cukup akan membuat kondisi fisik dan mental menjadi pulih. Bahkan seorang mama baru disarankan untuk tidur 10 jam per-hari layaknya seorang bayi untuk memulihkan keadaan fisiknya.

Page 8: tugas metlit

2. Minum Air

Dehidrasi merupakan salah satu penyebab berkurangnya produksi ASI. Oleh karena itu, disarankan bagi para ibu untuk minum air secukupnya agar produksi ASI lancar.

3. Diberi rangsangan

Terkadang ASI susah keluar bukan karena produksinya rendah, melainkan butuh rangsangan. Karena sucking reflect atau reflek menghisap pada bayi akan juga berperan dalam meningkatkan produksi ASI. Semakin sering dihisap, produksi ASI akan semakin banyak karena hormon oksitosin dan prolaktin yang ada ikut terpacu untuk terus memproduksi ASI.

Kualitas ASI bisa menurun bila status gizi ibu memburuk. Jika terus menerus berlanjut, kebutuhan gizi buah hati bisa tidak terpenuhi secara maksimal. Untuk meningkatkan kualitas dan produksi ASI, berikut tips yang bisa diterapkan:

1. Minum jus buah segar setiap hari.

2. Jangan banyak makan camilan yang tidak sehat dan tidak memberi asupan gizi. Lebih baik makan sereal, susu, dan buah.

3. Perbanyak konsumsi sayur dan buah. Sayuran hijau akan meningkatkan asupan zat besi untuk menangkal anemia pada ibu dan bayi. Buah sebagai anti oksidan agar ibu tidak mudah sakit.

4. Makan saja jika merasa lapar. Biarpun jika dihitung-hitung dalam sehari kita bisa makan lebih dari lima kali. Tapi it’s OK.

5. Konsumsilah makanan yang mengandung kalsium dan zat besi, seperti ikan dan minum susu khusus ibu menyusui yang mengandung

Page 9: tugas metlit

DHA, asam folat, kalsium, vitamin, zat besi, dan prebiotik FOS. Bila perlu, konsumsi pula suplemen yang mengandung kalsium.

6. Pilih makanan yang mengandung lemak esensial (karena ini penting untuk otak dan imunitas bayi) seperti minyak ikan, telur, biji bunga matahari, dll.

7. Pastikan banyak minum air putih.

8. Relaks dan percaya diri produksi ASI kita berlimpah.

9. Upayakan istirahat cukup untuk menekan stress yang akan menghambat produksi ASI. Pada 4-8 minggu pertama, biasanya ibu perlu begadang untuk menyusui. Jadi, sesuaikan waktu ibu dengan waktu tidur buah hati dan istirahat 7-8 jam sehari.

10. Lakukan olahraga secara rutin. Ini bertujuan agar suasana hati jadi bahagia dan selanjutnya akan meningkatkan hormone untuk menunjang produksi ASI. Olahraga yang bisa dilakukan seperti jalan sehat atau aerobic. Lakukan olahraga ringan ini secara berkala dengan durasi waktu secukupnya.

 

E. Hipotesis dan Operasionalisasi Hipotesis

Hipotesis

ibu – ibu yang mengkonsumsi katuk mempunyai produksi ASI yang

baik atau produksi ASInya meningkat.

Operasionalisasi Hipotesis

Variabel Bebas : Mengkonsumsi daun katuk

Page 10: tugas metlit

Definisi Operasional : Mengkonsumsi 100 g daun katuk /

hari dalam 1 minggu dan berapa

peningkatan produksi ASI

Kategori :Mengkonsumsi daun katuk atau tidak

mengkonsumsi daun katuk

Level of Measurement : Nominal

Variabel Tergantung :Terjadi peningkatan produksi ASI

atau tidak terjadi peningkatan produksi

ASI

Definisi Operasional :Peningkatan produksi ASI ditandai

dengan frekuensi pemberian dan

kepuasan anak meminum ASI yang

ditandai dengan sering menangis atau

tidak.

Level of Measurement : Nominal

F.Desain dan Metodologi Penelitian

Rancangan Penelitian

Page 11: tugas metlit

Peneliti menggunakan rancangan penelitian eksperimental. Dengan

membagi secara random kemudian membandingkan dua kelompok pada

ibu-ibu yang baru melahirkan di sekitar perumahan cireundeu.

Kelompok yang pertama yaitu ibu-ibu setelah melahirkan yang

mengkonsumsi daun katuk setiap 100 gram per harinya dan kelompok

yang kedua ibu-ibu yang tidak mengkonsumsi daun katuk setelah

melahirkan.penelitian dilakukan selama 1 minggu.

Sebelum dilakukan penelitian , peneliti melakukan pengamatan terlebih

dahulu megetahui frekuensi pemberian ASI dan tingkat kepuasan bayi

yang ditandai menangis/tidak sebelum dilakukan penelitian. Setelah 1

minggu kemudian, diamati kembali apakah terdapat peningkatan

frekuensi pemberian ASI atau tidak yang ditandai dengan tingkat

kepuasan bayi (menangis/tidak).

Subjek Penelitian

Sampel 10 orang ibu setelah melahirkan di perumahan cireudeu

kemudian secara random dibagi menjadi 2 bagian :

- 5 orang ibu yang mengkonsumsi daun katuk setiap harinya

- 5 orang tidak mengkonsumsi daun katuk

Instrumentasi

Page 12: tugas metlit

Data dari penelitian yang didapat (dengan melakukan dua

perlakuan yang berbeda tersebut) dikumpulkan. Kelompok pertama yang

setelah melahirkan mengkonsumsi daun katuk setiap 100 gram per

harinya dan kelompok yang kedua tidak mengkonsumsi daun katuk

setelah melahirkan. Kemudian dilihat apakah ada perbedaan diantara

keduanya.

Pengumpulan Data

Pra konsumsi

Mengetahui frekuensi pemberian ASI dan tingkat kelaparan bayi

Pasca konsumsi

Mengetahui frekuensi pemberian ASI dan tingkat kelaparan bayi

setelah 1 minggu.

Data Pra Konsumsi

Subjek

Penelitian

Frekuensi Pemberian ASI per hari dan tingkat

kelaparan bayi

Ibu 1 5 kali/hari,bayi sering menangis

Ibu 2 7 kali/hari,bayi tenang

Ibu 3 4 kali/hari,bayi sering menangis

Ibu 4 5 kali/hari,bayi sering menangis

Ibu 5 6 kali/hari,bayi sering menangis

Page 13: tugas metlit

Ibu 6 4 kali/hari,bayi sering menangis

Ibu 7 5 kali/hari,bayi sering menangis

Ibu 8 8 kali/hari,bayi tenang

Ibu 9 5 kali/hari,bayi sering menangis

Ibu 10 7 kali/hari,bayi tenang

Data Pasca Konsumsi

Mengkonsumsi Katuk

Pra Konsumsi Pasca Konsumsi Produksi ASI

Ibu 1 5kali/hari,bayi sering

menangis

9kali/hari,bayi jarang

menangis

Meningkat

Ibu 2 7kali/hari,bayi tenang 7kali/hari,bayi tenang Tetap/tidak

meningkat

Ibu 3 4kali/hari,bayi sering

menangis

8kali/hari,bayi tenang Meningkat

Ibu 4 5kali/hari,bayi sering

menangis

10kali/hari,bayi jarang

menangis

Meningkat

Ibu 5 6kali/hari,bayi sering

menangis

6kali/hari,bayi sering

menangis

Tetap/tidak

meningkat

Tidak mengkonsumsi Katuk

Pra Konsumsi Pasca Konsumsi Produksi ASI

Ibu 6 4kali/hari,bayi sering 4kali/hari,bayi sering Tetap/tidak

Page 14: tugas metlit

menangis menangis meningkat

Ibu 7 5kali/hari,bayi sering

menangis

5kali/hari,bayi sering

menangis

Tetap/tidak

meningkat

Ibu 8 8kali/hari,bayi tenang 8kali/hari,bayi tenang Tetap/tidak

meningkat

Ibu 9 5kali/hari,bayi sering

menangis

5kali/hari,bayi sering

menangis

Tetap/tidak

meningkat

Ibu 10 7kali/hari,bayi tenang 7kali/hari,bayi tenang Tetap/tidak

meningkat

Uji Statistik

Dengan menggunakan uji beda dua mean “uji beda dua mean dependen

(paired sample)”

Hipotesis

Ho;δ=0 (tidak ada perbedaan produksi ASI antara sebelum dan sesudah

mengkonsumsi katuk)

Ha;δ#0 (ada perbedaan produksi ASI antara sebelum dan sesudah

mengkonsumsi katuk)

Perhitungan uji t :

Data Sebelum konsumsi : 5,7,4,5,6

Data Sesudah konsumsi : 9,7,8,10,6

Page 15: tugas metlit

Standard Deviasi : 4,0,4,5,0

Rata-rata deviasi = 2,6

Standar deviasi = 2,4

Dari tabel didapatkan nilai p= >0,025

Maka, pv lebih besar dari alpha sehingga hipotesis nol gagal ditolak

Analisis Data

Dari 10 orang ibu yang baru melahirkan pada ibu –ibu yang

mengkonsumsi katuk terjadi peningkatan produksi ASI akan tetapi pada

ibu – ibu yang tidak mengkosumsi katuk produksi ASI nya tetap atau

tidak mengalami peningkatan.

G. Kesimpulan

Mengkonsumsi daun katuk setelah melahirkan dapat membantu untuk

meningkatkan produksi

ASI.