tugas lapter

7
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kapasitas Bandara Udara (Contoh Kasus: Kabut Asap Akibat Pembakaran Hutan di Sumatera, dan Abu Vulkanik Akibat Meletusnya Gunung Raung dan Gunung Lokon) Bandara udara atau yang lebih sering dikenal dengan bandara adalah adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya (UU No.1 tentang Penerbangan) . Sebagai tempat yang digunakan oleh pesawat udara, bandara memiliki kapasitas yang berbeda-beda dan dalam pengoperasiannya kapasitas tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor lingkungan. Faktor lingkungan adalah hal-hal seperti cuaca, bencana alam, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi kapasitas bandara dan juga dapat mempengaruhi penerbangan yang ada pada bandara. Pada umumnya hal-hal yang termasuk pada faktor lingkungan merupakan hal yang berada di luar kuasa manusia, sehingga ketika hal tersebut terjadi maka akan berdampak

Upload: alvinamn

Post on 27-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lapter

TRANSCRIPT

Page 1: tugas lapter

Pengaruh Lingkungan Terhadap Kapasitas Bandara Udara

(Contoh Kasus: Kabut Asap Akibat Pembakaran Hutan di Sumatera, dan Abu

Vulkanik Akibat Meletusnya Gunung Raung dan Gunung Lokon)

Bandara udara atau yang lebih sering dikenal dengan bandara adalah adalah

kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai

tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat

barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan

fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas

penunjang lainnya (UU No.1 tentang Penerbangan). Sebagai tempat yang digunakan oleh

pesawat udara, bandara memiliki kapasitas yang berbeda-beda dan dalam pengoperasiannya

kapasitas tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor lingkungan.

Faktor lingkungan adalah hal-hal seperti cuaca, bencana alam, dan sebagainya yang

dapat mempengaruhi kapasitas bandara dan juga dapat mempengaruhi penerbangan yang

ada pada bandara. Pada umumnya hal-hal yang termasuk pada faktor lingkungan

merupakan hal yang berada di luar kuasa manusia, sehingga ketika hal tersebut terjadi maka

akan berdampak besar terhadap aktivitas pada bandara dan juga jadwal penerbangan yang

ada. Sebagai contoh ketika terjadi gangguan cuaca seperti hujan deras ataupun angin

kencang pada suatu wilayah dapat mengakibatkan pembatasan jadwal bagi penerbangan

yang akan melewati wilayah tersebut, hal itu dikarenakan dapat mengancam keselamatan

pesawat beserta isinya.

Sama halnya dengan bencana alam, seperti meletusnya gunung berapi, kebakaran

hutan, ataupun banjir yang dapat mempengaruhi aktivitas bandara beserta kapasitasnya.

Ketika terjadi bencana alam berupa gunung berapi, penerbangan yang berangkat ataupun

menuju wilayah yang dipengaruhi oleh abu vulkanis gunung berapi akan mengalami

pembatasan bahkan pembatalan penerbangan, dan dampak yang lebih parahnya lagi

bandara yang berada disekitarnya dapat mengalami penutupan sementara.

Page 2: tugas lapter

Sebagai negara kepulauan, transportasi udara yaitu pesawat merupakan salah satu

transportasi penting dan banyak diminati oleh penduduk Indonesia karena kemampuannya

untuk mereduksi waktu perjalanan dibandingkan denga moda transportasi lainnya. Apabila

terdapat hal yang mengganggu jadwal penerbangan maka akan berdampak langsung kepada

penduduk Indonesia, khususnya bagi penduduk yang mengandalkan transportasi udara pada

kehidupan sehari-harinya.

Seperti yang diketahui, akhir-akhir ini dunia penerbangan Indonesia sedang

mengalami gangguan bencana alam yaitu kebakaran hutan dan juga gempa bumi akibat

meletusnya gunung berapi. Gangguan tersebut memiliki dampak yang bervariasi, mulai dari

pembatalan penerbangan sampai ditutupnya bandara untuk sementara waktu.

Kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera sangatlah berdampak besar pada aktivitas

di Sumatera tidak terkecuali aktivitas bandara dan penerbangan. Kebakaran hutan yang

terjadi menghasilkan kabut asap yang mengganggu visibility atau jarak pandang visual.

Seperti pemberitaan yang dikutip dari airport duty manager Bandara Sultan Syarif Kasim II

dikatakan bahwa jarak pandang disekitar Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru)

hanya 500 meter pada sabtu 13 September 2015, padahal untuk melakukan pendaratan

dibutuhkan jarak pandang minimal 1000 meter yang telah ditetapkan oleh Bandara Sultan

Syarif Kasim II.

Gambar 1. Kabut Asap Pada Bandara Bandara Sultan Syarif Kasim II

Sumber : news.okezone.com/read/2014/09/13/340/1038726/kabut-asap-riau-ganggu-

penerbangan

Page 3: tugas lapter

Hal yang sama juga terjadi di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (Jambi) pada

tanggal 12 Oktober 2015 jarak pandang hanya sejauh 900 meter yang dikutip dari akun

Bandara Sultan Thaha Syaifuddin berdasarkan update BMKG Pukul 11.00 WIB. Untuk

jarak pandang sendiri memiliki kategori yang berbeda dan pengaruhnya pun berbeda-beda

terhadap operasi penerbangan, kategori tersebut adalah Visual Flight Rules (VFR) yaitu

jarak pandang lebih dari 3 mil, Instrument Flight Rules (IFR) yaitu jarak pandang 1 sampai

3 mil, dan Poor Visibility Condition (PVC) yaitu jarak pandang kurang dari 1 mil. Ketika

terjadi gangguan seperti kabut asap, seringkali jarak pandang turun hingga kategori PVC

yang dapat dikatakan tidak aman untuk melakukan pendaratan ataupun penerbangan. Selain

berdampak pada sisi udara, pada sisi darat sendiri juga timbul permasalahan yaitu

menumpuknya penumpang yang berencana untuk berpergian menggunakan pesawat

terbang dan juga menimbulkan kerugian materi yang dirasakan oleh bandara, maskapai

penerbangan dan penumpang.

Kemudian terjadi juga bencana alam berupa meletusnya Gunung Raung dan

Gunung Lokon yang menimbulkan penutupan sementara bandara yang berada disekitarnya

akibat gunung yang melontarkan material vulkanik nya dengan ketinggian yang bervariasi.

Gambar 2. Gunung Raung (Jawa Timur) Kembali Melontarkan Material Vulkaniknya

Sumber : news.liputan6.com/read/2270008/5-bandara-ditutup-akibat-letusan-gunung-raung

Page 4: tugas lapter

Pihak Bandara mengatakan bahwa penyebab terganggunya jadwal penerbangan dan

juga dilakukannya penutupan bandara adalah jarak pandang yang rendah sehingga

mengganggu pesawat yang akan melakukan penerbangan ataupun pendaratan, selain itu

pihak bandara juga mengatakan bahwa material vulkanik yang dilontarkan oleh gunung

yang meletus dapat masuk ke mesin pesawat dan menggangu kinerja mesin pesawat yang

dipaksa untuk terbang pada kondisi tersebut. Sama halnya dengan hal yang ditimbulkan

oleh gangguan kabut asap, gangguan material vulkanik juga menyebabkan kerugian pada

sisi darat sehingga menimbulkan kerugian materi yang dirasakan oleh bandara, maskapai

penerbangan dan penumpang. Kemudian dapat dirasakan juga pengaruh gangguan ini

terhadap kapasitas bandara yang mengalami penundaan atau pembatalan penerbangan yaitu

menumpuknya penumpang yang berencana untuk berpergian menggunakan pesawat

terbang tetapi tertahan di bandara.

Kapasitas bandara-bandara terdekat juga akan dipengaruhi meskipun tetap dapat

beroperasi dan tidak terkena gangguan abu vulkanik. Hal ini disebabkan oleh pengalihan

penerbangan yang dilakukan untuk alasan keselamatan sehingga menimbulkan kepadatan

pada bandara-bandara tersebut karena harus menampung pesawat melebihi kapasitasnya.

Referensi :

Website Direktorat Jenderal Perhubungan Udara- Kementerian Perhubungan Republik

Indonesia <http://hubud.dephub.go.id/?id/page/detail/44>

Tanjung, Banda Haruddin. (23 september 2015). Kabut Asap Riau Ganggu Penerbangan.

<http://news.okezone.com/read/2014/09/13/340/1038726/kabut-asap-riau-ganggu-

penerbangan>

Divianta, Dewi. (8 Agustus 2015). Abu Raung Menyelimuti Bandara Bali Tutup Pukul

06.20-12.00 WITA. <http://news.liputan6.com/read/2289028/abu-raung-

menyelimuti-bandara-bali-tutup-pukul-0630-1200-wita>

Page 5: tugas lapter

Liputan 6. (10 Juli 2015). Bandara Ditutup Akibat Letusan gunung Raung.

<http://news.liputan6.com/read/2270008/5-bandara-ditutup-akibat-letusan-gunung-

raung>

Liputan 6. (30 Agustus 2015). Gunung Lokon Meletus BandaraSam Ratulangi Ditutup.

<http://news.liputan6.com/read/2305126/gunung-lokon-meletus-bandara-sam-

ratulangi-ditutup>