tugas jurnal metlit

16
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah SMK Mutiara 17 Agustus merupakan sekolah menengah yang baru berdiri 2 tahun. Dari hasil analisis peneliti selama observasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Mutiara 17 Agustus ternyata, sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Salah satunya fasilitas wifi, sekolah yang sayang sekali jika pada saat praktikum hanya digunakan untuk membuka facebook, twitter, dan youtube yang tidak terkait dengan mata pelajaran, sehingga siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, siswa menggangap kegiatan praktikum sebagai sarana “online gratis”. Ketika guru sedang menjelaskan siswa sedang online, tidak ada partisipasi siswa sehingga berakibat siswa tidak mengerti dengan apa penjelasan dari guru. Selama PPL, Peneliti mengajar mata pelajaran produktif yaitu Macromedia Flash 8. Selama mengajar peneliti tidak dibekali buku paket ataupun modul untuk mengajar dari pihak sekolah. Awlanya peneliti mencatat di papan tulis, namum sedikit sekali yang menulis dan mencatat. Karena tidak memiliki catatan dan buku paket tentunya siswa tidak bisa mengulangi pelajaran dirumah, sehingga ketika pembelajaran akan dimulai mereka cenderung acuh dalam pembelajaran. Mereka tidak paham dan mengerti dengan apa penjelasan dari guru kemarin dan hari ini, sehingga media internetlah sebagai media pembelajaran mereka, sekaligus pelarian mereka. Sebagai guru mata pelajaran Macromedia Flash 8 dan peneliti sadar akan peran dan pengaruhnya mata pelajaran tersebut integrasinya dengan pengaruh informasi melallui media internet. Tentu peneliti perlu menyesuaikan diri dengan teknologi terkini ketika mengajar. Jika guru tetap mempertahankan cara mengajarnya yang konvensional dimana siswa hanya sebagai penonton tidak dipungkiri siswa akan

Upload: richimaryadi

Post on 22-Jun-2015

1.272 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas jurnal metlit

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang MasalahSMK Mutiara 17 Agustus merupakan sekolah menengah yang baru berdiri 2

tahun. Dari hasil analisis peneliti selama observasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Mutiara 17 Agustus ternyata, sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Salah satunya fasilitas wifi, sekolah yang sayang sekali jika pada saat praktikum hanya digunakan untuk membuka facebook, twitter, dan youtube yang tidak terkait dengan mata pelajaran, sehingga siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, siswa menggangap kegiatan praktikum sebagai sarana “online gratis”. Ketika guru sedang menjelaskan siswa sedang online, tidak ada partisipasi siswa sehingga berakibat siswa tidak mengerti dengan apa penjelasan dari guru.

Selama PPL, Peneliti mengajar mata pelajaran produktif yaitu Macromedia Flash 8. Selama mengajar peneliti tidak dibekali buku paket ataupun modul untuk mengajar dari pihak sekolah. Awlanya peneliti mencatat di papan tulis, namum sedikit sekali yang menulis dan mencatat. Karena tidak memiliki catatan dan buku paket tentunya siswa tidak bisa mengulangi pelajaran dirumah, sehingga ketika pembelajaran akan dimulai mereka cenderung acuh dalam pembelajaran. Mereka tidak paham dan mengerti dengan apa penjelasan dari guru kemarin dan hari ini, sehingga media internetlah sebagai media pembelajaran mereka, sekaligus pelarian mereka.

Sebagai guru mata pelajaran Macromedia Flash 8 dan peneliti sadar akan peran dan pengaruhnya mata pelajaran tersebut integrasinya dengan pengaruh informasi melallui media internet. Tentu peneliti perlu menyesuaikan diri dengan teknologi terkini ketika mengajar. Jika guru tetap mempertahankan cara mengajarnya yang konvensional dimana siswa hanya sebagai penonton tidak dipungkiri siswa akan berontak dan malas belajar. Siswa mengangap guru tidak bisa memenuhi apa yang mereka butuhkan.

Bedasarkan kondisi diatas, peneliti ingin mengintegrasikan komputer dengan internet dalam pembelajaran. Peneliti tertarik dengan media blog sebagai sumber pembelajaran. Adapun blog yang digunakan adalah Blogspot. Alasan kenapa peneliti menggunakan blog adalah karena blog lebih mudah dan sinpel dibandigkan dengan web. Tanpa harus mengerti bahasa pemrograman pun dapat menambah fitur-fitur yang kiranya dapat menunjang dalam kegiatan pembelajaran. Semua materi pelajaran di posing ke blog baik itu power-point, kisi-kisi, :jobsheet, video, ulangan, hasil ulangan dan siswa bisa mendownloadnya.

Selama pembelajaran siswa difokuskan ke komputer dan blog. Siswa yang aktif mengakses blog guru. Peneliti dan guru pamong hanya sebagai fasilitator saja jika ada keluhan pada saat pembelajaran. PTK ini lebih ditekankan pada proses perbaikan pembelajaran dengan penerapan “Model pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran berbasis blog”, bukan penekanan pada peningkatan hasil belajar guna menghindari manipulasi dan rekayasa data, sebab pada dasarnya PTK adalah

Page 2: tugas jurnal metlit

upaya perbaikan pembelajaran berbasis kelas. Namun PTK ini tetap menggunakan indikator proses perbaikan pembelajaran. Melalui PTK ini peneliti ingin mempermudah siswa dalam mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKN). Artinya semakin vbanyakn siswa yang mencapai nilai ketuntasan dalam proses pembelajaran, maka semakin tinggi prosentase ketuntasan klasikan dari siklus I ke siklus II.

B. Perumusan MasalahSesuai dengan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan dikaji pada penilitian ini adalah:1. Apakan melalui model pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran

berbasis blog dapat memperbaiki proses pembelajaran pada mata pelajaran Dasar Macromedia Flash 8?

2. Apakah ada peningkatan hasil belajar animasi pada mata pelajaran Dasar Macromedia Flash 8 siswa kelas X SMK Muitara 17 Agustus dengan menguunakan model media pembelajaran berbasis blog?.

3. Apakah ada kepuasan bagi siswa setelah dapat menggunakan model pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran berbasis blog?

4. Apakah ada kepuasan yang dirasakan oleh petinggi sekolah (stakeholder)setelah dilakukan PTK di sekolah mereka?

C. Tujuan PenelitianBedasarkan uraian permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:1. Memperbaiki proses pembelajaran Dasar Macromedia Flash 8 dengan

menerapkan model pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran berbasis blog

2. Mengetauhi peningkatan hasil belajar menggambar animasi pada mata pelajaran Dasar Macromedia Flash 8 siswa kelas X SMK Muitara 17 Agustus dengan menguunakan model media pembelajaran berbasis blog

3. Mengetahui kepuasan siswa setelah diajar dengan model pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran berbasis blog

4. Mengetahui kepuasan para petinggi sekolah(stakeholder) melalui pelaksaan PTK di sekolah mereka.

D. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan memberikan manfaat , diantaranya:1. Bagi Guru

a. Menambah wawasan guru untuk menerapkan model pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran berbasis blog.

b. Menjadi umpan balik untuk mengetaui kesulitan siswa yang dihadapi siswa.c. Mengeksplorasikan kemampuan guru dalam menggunakan metode

pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran berbasis blog2. Bagi Siswa

a. Menggembangkan kemmapuan berfikir, belajar mandiri, serta ketrampilan menggambar animasi menggunakan Macromedia Flash 8

Page 3: tugas jurnal metlit

b. Mengurangi intesitas siswa dalam mengakses situs yang tidak bermanfaatc. Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan melalui pembelajaran onlined. Meningkatkan hasil belajar siswa khusunya pada mata pelajaran Dasar

Macromedia Flash 8.3. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan kualitas pembelajaran internet yang bermutu.b. Berbagi informasi dengan sekolah lain dalam menerapkan pembelajaran aktif.

4. Bagi Penelitia. Memperoleh pengalaman strategi pembelajaran, melakukan seleksi materi,

dan mengembangkan seleksi instrumentb. Memperoleh pengalaman tentang pelaksanaan model pembelajaran interaktif

dan media pembelajaran berbasis blog yang berorientasi pada hasil belajar siswa.

Page 4: tugas jurnal metlit

BAB II

KERANGKA TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Teorotik1. Hakekat Model Pembelajaran Interaktif

Ketika guru melaksanakan pembelajaran dikelas , pada dasarnya guru tersebut sedang memperaktekan model pembelajaran. Dalam proses kegiatan pembelajaran, seorang guru terlebih dahulu mempersiapkan apa yang akan disampaiakan pada siswa dengan menyusun persiapan pembelajaran atau rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran memuat topik yang akan dibahas, tujuan pembelajaran, alat-alat yang digunakan, langkah-langkah pembelajaran atau skenario pembelajaran, serta peralatan yang akan digunakan.

Model pembelajaran menurut Rahmat Widodo diartikan sebagai kerangka koseptual yang melakukan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertenru dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar. Banyak model-model pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Pada prinsipnya pengembangan model pembelajaran bertujuan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien, menyenangkan dan bermakna serta mengaktifkan siswa.

2. Pembelajaran InteraktifPembelajaran interaktif menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Fandy pada

blognya adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. UUSPN Mo. 20 Tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.

Dalam pembelajaraan guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkan sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir SISWA dan memahami berbagai model pembelajaran

3. Hakikat Pembelajaraan Berbasis Blog

Menurut Premky dalam Bani, peran guru pada era digital harus mendengarkan

para siswa digital native. Hal itu sangat penting karena menurut Premky sekolah

yang ada masih tertahan di abad 20. artinya gaya dan caranya dalam

menyelenggarakan pendidikan masih bernafaskan suasana pendidikan abad 20,

Page 5: tugas jurnal metlit

padahal para siswa telah bergerak maju ke abad 21. Pertanyaannya adalah

bagaimana guru dapat menyesuaikan diri dan memberikan pendidikan yang

relevan kepada siswa abad 21.

Berdasarkan lingkungan pertumbuhannya menurut Bona, para siswa yang ada

di sekolah-sekolah abad 21 ini merupakan para siswa digital nattve. Mereka

menjadi natiir speaker teknologi, lancar dalam bahasa digital komputer, video

gnmes, dan Internet Para siswa digital nattve akan tenis berkembang dan berubah

sedemikian cepat dan orang dewasa termasuk para gurunya tidak akan mampu

untuk mengimbangi. Fenomena kesenjangan antara siswa digital nattve dan guru

digital immigrant tidak bisa dihadapi dengan metode tradisional seperti itwrvtce

tramlng. karena hal i tuakan sangat sia-sia Sekolah memerlukan solusi yang

radikal. Solusi yang radikal itu misalnya, mengajarkan aljabar secara efektif

dengan menggunakan video game. Dengan itu, maka siswa akan terlibat secara

aktif dalam pembelajaran Di lain pihak, guru juga harus benar-benar dipersiapkan

untuk menghadapi tantangan pendidikan abad 21 yang sedemikian itu,

4. Hakikat Hasil BelajarArikumo mengatakan bahwa basil belajar adalah hasil akhir setelah

mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati dan dapat diukur . Perubahan yang dimaksud tidak halnya perubahan pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap, pengertian, dan penghargaan diri pada individu lembut

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal

cenderung menargetkan hasil yang berciri sebagai berikut

1. Kepuasan dan kebanggan yang dapat menumbuhkan motivasi pada diri

siswa.

2. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya.

3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama

diiingatnya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari

aspek lain dan dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi

dan pengetahuan lainnya.

4. Kemampuan siswa mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya

terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan

mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

Hasil pemiaian peda dasarnya adalah Hasil belajar yang diukur. Dan evaluasi

yang dilakukan terhadap informasi hasil pengukuran dan penilaian. Hasil

pengukuran berbentuk skor (angka) yang kemudian skor ini dinilai.

Page 6: tugas jurnal metlit

B. Kerangka BerfikirKondisi awalGuru belum memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran, guru masih berfokus pada papan tulis dan metode ceramahPra siklus – banyak siswa yang membuka situs youtube,facebook dan twitter, siswa menggangap kegiatan praktikum tersebut sebagai media online gratis, banyak siswa yang tidak memperhatikan guru dan tidak ada partisipasi siswa dalam pembelajaran.Tindakan Guru memanfaatkan sarana internet yaitu blog dimana semua materi yang akan disampaikan di unngah dan siswa dapat mengaksesnya pada saat kegiatan pembelajaran.Siklus I – pembelajaran sudah mulai efektif, siswa sudah mulai aktif dan merespon apa yang diajarkan oleh guru, selain itu siswa juga sudah dapat mengerjakan menggambar animasi sesuai yang disajikan di blog.Persentase ketuntasan klasikal siswa > 50% dan harus ditingkatkan pada silus selanjutnya.Kondisi akhirGuru melakukan wawancara dan penyebaran angket kepada siswa untuk mengetahui tingkat kepuasan siswa terhadap model pembelajarn siswa berbasis blog.Siklus IIProses pembelajaran semakin efektif ditandai dengan tingkat keseriusan siswa dan antusias siswa terhadap mata pelajaran yang disajikan.Terjadi kenaikan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan klasikal siswa dari tingkat sebelumnya.Ada kepuasan siswa setelah diajar dengan blog.

C. Hipotesis Penelitian

Bedasarkan kerangka berfikir yang telah dituangkan diatas maka hipotesis penelitian yang akan diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “ Melalui Model Pembelajaran Interaktif dengan Media Pembelajaran Berbasis Blog dapat Meningkatkan Hasil belajar Menggambar Animasi pada Mata Pelajaran Dasar Macromedia Flsah 8 Multimedia Kelas X SMK Mutiara 17 Agustus Bekasi”

Page 7: tugas jurnal metlit

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan PenelitianPenelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas. Penelitian ini disusun untuk memecahkan suatu masalah, diuji cobakan dalam situasi sebenarnya dengan melihat kekurangan dan kelebihan serti melakukan perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan. Upaya perbaikan in dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban ata permasalahan yang diangkat dari kegiatan sehari-hari di kelas. Penelitian tindaka adalah upaya kolaboratif antara guru dan siswa, suatu keija sama denga persepektif berbeda. Misalnya bagi guru untuk kepentingan penelitian guru r sendiri dan bagi siswa peningkatan hasil belajarnya.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian pada penelitian ini berpedoman pada proses penelitian yang

digunakan oleh Kemmis dan Taggart yang meliputi rcncana tindakan, bertindi dan

melakukan refleksi dan merancang tindakan selanjutnya.

Page 8: tugas jurnal metlit

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pembahasan Temuan Hasil Penelitian

1. Siklus I

1.1 Dampak Perlakuan Siklus I

Selama perlakuan siklus I dilakukan siswa sudah mulai berkonsentrasi

dengan materi yang diajarkan peneliti, Mereka pun mulai terbiasa

membuka blog yang peneliti buat saat pelajaran akan di mulai. Banyak

siswi yang selalu bertanya "Bu, hari ini buka blog ibu yang judulnya apa

bu’’?. Dan selama dilakukan pengamatan mereka terlihat serius

menyaksikan video yang disajikan di blog. Dan setiap praktek sebagian

siswa selalu berhasil membuat animasi seperti apa yang disajikan di blog.

Namun masih ada siswa yang masih belum bisa menggambar seperti apa

yang disajikan di blog.

1.2 Refleksi Siklus I

Permasalahan yang terjadi peneliti disebabkan tetjadi adanya

kesenjangan antara yang dibutuhkan siswa dan yang dijelaskan guru

Selama pembelajaran siswa cenderung acuh. mereka sibuk membuka

focebook twittter dan youtube yang tidak ada kaitannya dengan materi

pelajaran. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka, mereka seakan

mempunyai dunia mereka sendiri. Disinilah peneliti merenung dan

memperbaiki diri tentang penyampaian materi kepada siswa .

Pada lembar pengamatan aktivitas siswa yang diisi oleh guru pamong persentasi aktivitas siswa sebesar 65 % dan termasuk kategori cukup baik. Semua kasti pengamatan dari guru pamong dijadikan acuan agar di siklus II terjadi peningkatan

Hasil angket dan siswa sebanyak 10 orang menjawab model

pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran berbasis blog menarik

dan mudah dimengerti Semua siswa menjawab merasa senang dan bangga

jika nilai mereka dipajang di blog dan mereka mengaku lebih termotivasi

lagi dalam belajar Sebanyak 7 siswa menjawab sering membuka blog

peneliti, sisanya mengaku jarang dan hanya membuka blog ketika

disekolah atau menjelang ulangan saja.

Page 9: tugas jurnal metlit

2. Siklus II

2.1 Dampak Perlakuan Siklus II

Siklus II diawali dengan momen refleksi nkJus I. siklus II

berdampak pada diri siswa yaitu dengan adanya peningkatan nilai

tesHal tersebut dikarenakan semakin antusianya siswa dalam

mengikuti pelajaran.

2.2 Refleksi Silus II

Hasil dari siklus sebelumnya peneliti anggap sudah cukup

berhasil mengatasi masalah peneliti yang dihadapi di kelas. Siswa

sudah tidak membuka facebook, twitter, youtube, namun karena

indikator keberhasilan PTK masih Kurang dari target sehingga harus

diperbaiki pada siklus II.

Selama siklus II perlakuan yang dilakukan ke siswa sebenarnya

tidak terlalu jauh berbeda dengan siklus I, namun disini peneliti

meminta guru pamong untuk membantu langsung selama

pembelajaran, tidak hanya sebagai pengamat dan penilai saja. Guru

pamong masih mengisi lembar pengamatan untuk siklus II.

Pengamatan yang dilakukan guru pamong juga masih sama dan siklus

sebelumnya dari aktivitas siswa, kinerja siswa, dan kemampuan

peneliti dalam pengelolaan pembelajaran interaktif berbasis blog.Pada siklus II mengalami peningkatan. Aktivitas siswa

mendapat persentase 72,5%, kinerja siswa mendapat persentase sebesar 75%, dan kemampuan peneliti dalam pengelolaan pembelajaran mendapat persentase 78%. Dan semuanya termasuk kategori baik. Pada siklus II terjadi peningkatan jumlah siswa yan tuntas dari 9 orang menjadi 10 orang. Hal ini berarti dari 5 siswa yang adai tuntas pada siklus I berkurang menjadi 4 orang. Dan 4 orang yang tidak tuntas di siklus Il ini merupakan siswa yang sama yang tidak tuntas juga pada siklus I Nilai rata-rata pada siklus II naik menjadi 79,1 dan persentase ketuntasan klasika siswa juga naik menjadi 71,4%. Persentase ketuntasan klasikal sudah mencapi target indikator

Page 10: tugas jurnal metlit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dapur disimpulkan

sebagaiBerikut:

1. Pada hasil penelitian menunjukkan sejak diterapkan model pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran berbasis blog pada mata pelajaran Dasar Macromedia Flash 8 pada siswa kelas X Multimedia SMK Mutiara 17 Agustus ada perbaikan pada proses pembelajaran hal mi ditandai dengan semakin berkurangnya intensitas siswa membuka facebook, twitter, dan youtube yang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran. Partisipasi mereka selama pembelajaran pun meningkat hal tersebut ditandai semakin serius dan antusias siswa selama pembelajaran. Mereka yang sebelumnya tidak mengerti cara menggambar animasi menggunakan Macromedia Flash 8 dan mereka mulai memahaminya hal tersebut ditandai dengan banyak siswa yang selalu berhasil menggambar animasi seperti yang disajikan video di blog.

2. Ada peningkatan hasil belajar menggambar animasi pada mala pelajaran Dasar

Macromedia Flash 8 sejak diterapkan model pembelajaran interaktif dengan media

pembelajaran berbasis blog yaitu pada siklus I nilai rata-rata siswa 78,4 meningkat

pada siklus II menjadi 79,1.3. Ada kepuasan siswa setelah diajar melalui model pembelajaran interaktif dengan

media pembelajaran berbasis blog sebesar 77% siswa menjawab puas pada model pembelajaran tersebut.

B. Saran Atas dasar kesimpulan maka disarankan:

1. Model pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran berbasis blog akan lebih baik jika pihak sekolah memblokir situs-situs yang tidak bermanfaat dalam proses kegiatan belajar mengajar seperti faccbook. youiubc dan rwtttrr karena masih ada siswa yang mencuri-curi waktu untuk membuka situs /acebook, yovtvbe dan twilter ketika Kegiatan Pembelajaran berlangsung

2. Model pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran berbasis blog akan lebih efektif bila pihak sekolah memperbanyak jumlah unit komputer. Dan wifi d ¿sekolah benar-benar dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pembelajaran karena menurut peneliti masih banyak karyawan sekolah yang memainkan game online disaat Jkegiatan pembelajaran berlangsung.

3. Peneliti mengharapkan setiap guru memiliki blog sehingga tidak tergantung pada penggunaan buku paket saja sebagai sumber belajar.

Page 11: tugas jurnal metlit

4. Peneliti mengharapkan ada penelitian tindakan kelas berikutnya yang mengangkat model pembelajaran interaktif dan pembelajaran berbasis blog ataupun modifikasinya karena literatur model pembelajaran ini masih sedikit dan sulit.

5. menyarankan akan lebih baik jiigi pembelajaran berbasis internet sistem penilaian pun juga dilakukan secara oniitw dan hal tersebut dapat didukung dengan penggunaan database online dan soal-soal online pada situs yang disediakan secara online

Page 12: tugas jurnal metlit

DAFTAR PUSTAKA

,PengertianBelajardanHasilBelajar.Dalamhttp://duniabaca.com/pengertian-belajar-hasil-belajar.html.diunduh pada 4 mei 2011.

,PembelajaranMatematikaDiSekolah. Dalamhttp://defantri.blogspot.com/2009/05pembelajaran-matematika-disekolah.html.diunduh pada 11 April 2011.

Pumomo. Edy dan Munadi, Sudji. Evaluasi Hasil Belajar Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Di sekolah Menengah Kejuruan.2005.FT UNY.

Riduan dan Sunarto-2009. Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan- Sosial,

Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis.Bandung: Alfabeta.

Namwar, Yousef, and Rastago, Azam.” Weblog as a Learning Tools in higher

Education” Turkish Online Journal of Distance Education-TODJE July 2008 ISSN 1302-

6849 Volume:9 Number 3 Article 15.

Fandi.2010. Peranan CTL dalam mengimplementasikan Pembelajaran

Interaktif.dalamhttp://fandi4tarakan.wordpress.com/2010/02.17.peranan-ctl

dalammengimplementasikan-pembelajaran-interaktif/.diunduh pada 04 Mei2011.