ummu hani - 5215097005 (jurnal metlit elektro)

21
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK LISTRIK TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK LISTRIK DI SMK KARYA GUNA JAKARTA Penulis Skripsi : Galih Saputra Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro 2007 Dosen Pembimbing : Aris Sunawar S.Pd M.T Drs. Edi Sutadi Dosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Penulis Jurnal : Ummu Hani 5215097005 Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektronika 2009 ABSTRACT Galih SAPUTRA, The relationship between interest in Electrical Engineering Drawing Learn to Draw Learning Outcomes Electrical Engineering SMK Karya Guna in Jakarta. Thesis, Faculty of Jakarta State University, Department of Electrical Engineering, Electrical Engineering Program Educational Studies, 2012. The study aims to determine whether there is a relationship between interest in learning to draw with the results of studying electrical engineering electrical engineering drawing. Besides it is also to know the interest in learning to draw correlations with the results of studying electrical engineering electrical engineering drawing. The experiment was conducted in Jakarta SMK Karya Guna. The method used is descriptive method. The population in this study is that the entire class X SMK Jakarta To Work program engineering electric power installations. Instruments used in the study were questionnaires interest in learning and test results to learn to draw electrical engineering. Instrument tested to 35 respondents. Measurement of interest in learning to use the instrument of interest to learn that 40 grains composed of both questions, the Likert scale using a 1-5 scoring. Results were analyzed using a variant of the item, the total variance and the level of reliability by using Alpha Crombach. While the measurement of learning outcomes electrical engineering drawing using a multiple-choice objective questions with a score of 0-1 as many as 30 questions. Before the instrument is used to first test performed on the 35 respondents to the item about the problem as much as 40 points. The results of trials in the analysis of the validity of

Upload: hani-alattas

Post on 28-Apr-2015

60 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK LISTRIK TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK LISTRIK DI SMK KARYA

GUNA JAKARTA

Penulis Skripsi :

Galih Saputra

Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro 2007

Dosen Pembimbing :

Aris Sunawar S.Pd M.T

Drs. Edi Sutadi

Dosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro

Penulis Jurnal :Ummu Hani 5215097005

Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektronika 2009

ABSTRACT

Galih SAPUTRA, The relationship between interest in Electrical Engineering Drawing Learn to Draw Learning Outcomes Electrical Engineering SMK Karya Guna in Jakarta. Thesis, Faculty of Jakarta State University, Department of Electrical Engineering, Electrical Engineering Program Educational Studies, 2012.

The study aims to determine whether there is a relationship between interest in learning to draw with the results of studying electrical engineering electrical engineering drawing. Besides it is also to know the interest in learning to draw correlations with the results of studying electrical engineering electrical engineering drawing. The experiment was conducted in Jakarta SMK Karya Guna. The method used is descriptive method. The population in this study is that the entire class X SMK Jakarta To Work program engineering electric power installations.

Instruments used in the study were questionnaires interest in learning and test results to learn to draw electrical engineering. Instrument tested to 35 respondents. Measurement of interest in learning to use the instrument of interest to learn that 40 grains composed of both questions, the Likert scale using a 1-5 scoring. Results were analyzed using a variant of the item, the total variance and the level of reliability by using Alpha Crombach. While the measurement of learning outcomes electrical engineering drawing using a multiple-choice objective questions with a score of 0-1 as many as 30 questions. Before the instrument is used to first test performed on the 35 respondents to the item about the problem as much as 40 points. The results of trials in the analysis of the validity of the measured item, index of difficulty, distinguishing features and level of reliability using the KR20.

From the test results data analysis requirements of research conducted using the test for normality. The results of the test for normality of the data studied electrical engineering drawing is LH

= 0.04433 < Lt = 0.1498, which means the data are normally distributed. Data normality test results of the study of electrical engineering drawing LH = 0.11924 < Lt = 0.1498, which means the data are normally distributed. The second test is a prerequisite that the linearity test. This test shows the simple linear regression equation is Y = -5.05+0.69X with k = 20. Test keberartian simple linear regression equation coefficients show accept H1 with Freg = 309.5 and Ftabel = 4.13 which means that the coefficient of simple linear regression equation is not equal to zero (mean) while the linearity test of the regression line with the FTC = 2.31 and Ftabel = 3.19 showed a mean accept H0 linear regression line is.

Page 2: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

The results of calculation of interest in learning to draw a correlation coefficient of electrical engineering with the study of electrical engineering drawing is calculated using the formula "Pearson Product Moment” followed by t-test at α = 0.05. Obtained from the calculation of rxy = 0.951, the results obtained and tcount = 17.833 TTable = 1.692 thus tcount > TTable so that it can be concluded that there is a positive and significant relationship between interest in learning to draw with the results of studying electrical engineering electrical engineering drawing in class X Installation of Electric Power Engineering at SMK Jakarta Karya Guna school year 2011.

LATAR BELAKANG

Setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya menginginkan anaknya berprestasi yang baik. Namun untuk mencapai hal tersebut bukanlah suatu hal yang mudah. Karena keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain, faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam diri anak atau siswa, seperti kesehatan, mental, tingkat kecerdasan, minat dan sebagainya. Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri anak, seperti kebersihan rumah, udara, lingkungan, keluarga, masyarakat, teman, guru, media, sarana dan prasarana belajar.

Sudah disadari baik oleh guru, siswa dan orang tua bahwa dalam belajar di sekolah, inteligensi (kemampuan intelektual) memerankan peranan yang penting, khususnya berpengaruh kuat terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Makna tersebut mempunyai arti bahwa semakin tinggi kemampuan inteligensi seorang siswa, maka semakin besar peluangnya untuk berprestasi. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan inteligensi seorang siswa, maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh prestasi. Meskipun peranan inteligensi sedemikian besar namun perlu diingat bahwa faktor-faktor lain pun tetap berpengaruh.

Minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi juga dapat mendorong orang untuk tetap melakukan

dan memperoleh sesuatu. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Nasution bahwa pelajaran akan berjalan lancar apabila ada minat. Anak-anak malas, tidak belajar, gagal karena tidak ada minat.

Dalam kegiatan belajar, minat mempunyai peranan yang sangat penting. Bila seorang siswa tidak memiliki minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari maka sulit diharapkan siswa tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Sebaliknya, apabila siswa tersebut belajar dengan minat dan perhatian besar terhadap objek yang dipelajari, maka hasil yang diperoleh lebih baik. Seperti yang diungkapkan oleh Efendi dan Praja bahwa “belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat”.

Dari keterangan di atas, dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki minat dengan siswa yang tidak memiliki minat dalam belajar akan terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut tampak jelas dengan ketekunan yang terus menerus. Siswa yang memiliki minat maka siswa tersebut akan terus tekun ketika belajar sedangkan siswa yang tidak memiliki minat walaupun siswa tersebut mau untuk belajar akan tetapi siswa tersebut tidak terus untuk tekun dalam belajar.

Begitu pula dalam proses belajar mengajar dalam mata pelajaran menggambar teknik listrik. Tinggi rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran menggambar teknik listrik tentunya akan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar yang akan dicapai oleh siswa.

PEVOTE Vol. 7, No.12, April 2012 : 1-8 1

Page 3: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

Sehubungan dengan masalah tersebut, peneliti bermaksud mengkajinya dalam skripsi dengan judul hubungan antara minat belajar Menggambar Teknik Listrik dengan hasil belajar Menggambar Teknik Listrik di SMK Karya Guna Jakarta.

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Apakah dengan mengembangkan minat siswa, dapat meningkatkan hasil belajar?

2. Apakah untuk belajar diperlukan minat yang besar terhadap suatu pelajaran?

3. Apakah terdapat hubungan antara minat belajar menggambar teknik listrik dengan hasil belajar menggambar teknik listrik?

4. Apakah guru harus mengembangkan variasi gaya mengajar untuk menimbulkan minat siswa?

PEMBATAS MASALAH

Karena begitu luasnya permasalahan yang ada dan waktu penelitian yang terbatas maka penelitian hanya dibatasi pada masalah apakah terdapat hubungan antara minat belajar menggambar teknik listrik dengan hasil belajar menggambar teknik listrik diukur pada ranah kognitif.PERUMUSAN MASALAH

Dari pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut, yaitu:“Apakah terdapat hubungan positip antara minat belajar Menggambar Teknik Listrik dengan hasil belajar Menggambar Teknik Listrik?”

TUJUAN PENELITIAN

Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian adalah 1. Memperoleh informasi pengaruh

minat belajar menggambar teknik listrik dengan hasil belajar menggambar teknik listrik di SMK Karya Guna Jakarta Selatan.

2. Mengetahui seberapa besar minat belajar siswa-siswa.

3. Mengetahui usaha-usaha yang dilakukan pengajar di dalam menumbuhkan minat belajar siswa.

MANFAAT PENELITIAN

Peneliti berharap ada manfaat yang dapat diambil oleh pihak terkait seperti peneliti sendiri, orang tua dan bagi para pendidik khususnya guru. Dari hasil penelitian nantinya akan diketahui apakah ada hubungan antara minat dan hasil belajar, maka bagi peneliti sebagai calon guru dan guru harus berusaha menumbuh kembangkan minat yang ada pada siswa. Sedangkan bagi orang tua hendaknya mengetahui dan mengarahkan minat anaknya, dan bagi sekolah sendiri berusaha melengkapi sarana dan prasarana yang ada karena dapat menimbulkan minat siswa untuk belajar.

KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGERTIAN MINAT BELAJAR

Untuk dapat melihat keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar, seluruh faktor-fakor yang berhubungan dengan guru dan murid harus dapat diperhatikan. Mulai dari perilaku guru dalam mengajar sampai dengan tingkah laku siswa sebagai timabal balik dari hasil sebuah pengajaran.

Menurut Sabri, minat adalah “kecenderungan untuk selalu

Hubungan Antara Minat Belajar Menggambar Teknik ListrikTerhadap Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik (Galih Saputra) 2

Page 4: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu, orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu”.1

Menurut Syah, minat adalah “kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.2

Menurut Marimba, minat adalah “kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu”.3

Menurut Shalahuddin, minat adalah “perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan”.4 Dengan begitu minat, tambah Mahfudh, sangat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang aktif dalam suatu pekerjaan, atau dengan kata lain, minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan.

Dari keempat pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa minat akan timbul apabila mendapatkan rangsangan dari luar. Kecenderungan untuk merasa tertarik pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan yang senang apabila ia terlibat aktif didalamnya. Dan perasaan senang ini timbul dari lingkungan atau berasal dari objek yang menarik.

PENGERTIAN MENGGAMBAR TEKNIK

Yogaswara mengatakan bahwa gambar teknik merupakan alat komunikasi orang orang teknik, atau merupakan bahasa orang – orang teknik.5 Sato dan Hartanto mengemukakan bahwa gambar

1 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Cet. Ke-11 (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995) h. 842 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan

pendekatan Baru Cet. Ke-6 (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001) h. 136

3 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Cet. Ke-4 (Bandung: PT. Alma.arif, 1980) h. 79

4 Mahfudh Shahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan Cet. Ke- 1 (Surabaya: Bina Ilmu, 1990) h. 95

merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai “bahasa teknik” atau “bahasa untuk sarjana teknik”.6 Atau dapat dikatakan bahwa bahasa teknik adalah alat untuk menyatakan ide seorang sarjana teknik berupa gambar.

Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk bahasa maupun gambar. Gambar bagaimanaun juga merupakan bahasa teknik, diharapkan bahwa gambar harus meneruskan keterangan–keterangan secara tepat dan objektif.

Siswa mampu mengoperasikan peralatan gambar dan memilih kelengkapan alat gambar teknik listrik dan dapat juga mengerti tentang standarisasi dalam gambar teknik:

1. Macam – macam alat gambar :a. Kertas Gambarb. Pensil dan rapidoc. Jangkad. Penggarise. Sablon (Mal)f. Penghapus

2. Standarisasi Gambar Teknika. Standarisasi huruf dan angkab. Standarisasi garisc. Standarisasi penggunaan garisd. Garis – garis berimpite. Skala Gambarf. Tingkat pengecilang. Tingkat pembesaran

BELAJAR

Menurut Hakim, belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti 5 Eka Yogaswara, Gambar Teknik Mesin SMK Jilid 1 (Bandung: Armico, 1999) h. 96G. T. Sato dan N. S. Hartanto, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO Cet. Ke-7 (Jakarta: Pradnya Paramita, 1996) h. 1

PEVOTE Vol. 7, No.12, April 2012 : 1-8 3

Page 5: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

peningkatkan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan yang lainnya.7

Menurut Hilgard dan Bower, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi.8

Menurut Siregar dan Nara dalam bukunya ‘Teori Belajar dan Pembelajaran’ mendefinisikan “Belajar sebuah proses yang kompleks yang di dalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi, ada penerapan pengetahuan, menyimpulkan makna.9 Para penulis Psikologi Belajar juga pada umumnya mengganggap belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang sebagai hasil dari sebuah pengalaman.

HASIL BELAJAR

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal, dalam arti yang terjadi pada diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian berpengaruh pada perilaku.

Menurut Jihad dan Haris, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.10 Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang relatif menetap. Setelah melalui

7 Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif (Jakarta: Puspa Swara,2005) h. 18 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 1996) h. 849 Eveline Siregar dan Hartini, Teori Belajar dan

Pembelajaran (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010) h. 4

10 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009) h. 14

proses belajar, maka siswa siswa dapat diharapkan mencapai tujuan belajar yang disebut juga hasil belajar yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar. Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap sikap yang baru, yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.11

Menurut Slameto, hasil belajar adalah sekumpulan tugas atau pertanyaan yang dapat dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan mengukur kemajuan belajar siswa.12 Hasil belajar yang dimaksud merupakan kebulatan pola tingkah laku yang terlihat pada perbuatan reaksi dan sikap, baik fisik maupun mental. Untuk mencapai hasil belajar yang ideal, kemampuan para pendidik teristimewa dalam membimbing belajar murid-muridnya amat dituntut. Jika guru dalam keadaan siap dan memiliki profisiensi (berkemampuan tinggi) dalam menunaikan kewajibannya, harapan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas sudah tentu akan tercapai.13

Setidaknya terdapat 4 unsur dalam proses belajar mengajar, yaitu tujuan-bahan-metode dan alat serta penilaian.14 Tujuan sebagai arah dari proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan agar dimiliki siswa setelah belajar. Bahan adalah seperangkat pengetahuan ilmiah yang dijabarkan dari kurikulum untuk disampaikan dalam proses belajar-mengajar agar mencapai tujuan yang ditetapkan. Terakhir penilaian yang merupakan alat untuk mengetahui tingkat

11 ibid., h. 1512 Slameto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bina Aksara, 1988) h. 3013 Muhibbin Syah, Op. Cit., h.6314 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar-

Mengajar (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004) h. 22

Hubungan Antara Minat Belajar Menggambar Teknik ListrikTerhadap Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik (Galih Saputra) 4

Page 6: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

keberhasilan proses dan hasil belajar siswa.

Berdasar pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah segala macam prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kemampuan siswa atau seberapa jauh siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

KERANGKA BERFIKIR

Proses belajar mengajar sebagai suatu sistem dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah minat belajar. Minat belajar yaitu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat juga diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karenanya apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat memiliki hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal tersebut menunjukan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada sesuatu, karena merasa ada kepentingan dengan sesuatu.

Belajar dengan minat akan mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat timbul apabila siswa tertarik akan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa yang dipelajarinya atau dikerjakannya bermakna bagi dirinya. Pelajaran menggambar teknik listrik merupakan mata pelajaran pokok yang harus dikuasai oleh siswa SMK jurusan listrik. Hal tersebut dikarenakan keberadaan menggambar teknik listrik dalam kehidupan manusia memiliki peran dan manfaat yang sangat besar. Pada industri-industri keberadaan gambar teknik listrik tidak dapat dipisahkan. sehingga pada akhir tujuan dari pelajaran menggambar teknik listrik siswa dapat mengaplikasikan pada mata pelajaran

lainnya yang sangat erat hubungannya, hal tersebut sejalan dengan apa yang menjadi tujuan dan tuntutan pada sekolah kejuruan yaitu melahirkan tenaga kerja terampil dan siap pakai.

Minat yang tidak disertai dengan usaha yang baik, maka belajar juga akan sulit berhasil dengan baik. Jadi dapat terlihat jelas bahwa tentang minat akan selalu berkaitan dengan dengan kebutuhan atau keinginan. Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sebagai individu. Oleh karenanya, yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa selalu butuh dan ingin belajar.

Dengan demikian minat merupakan hal penting yang harus dimiliki siswa. Dengan adanya minat menjadikan siswa menjadi berusaha lebih giat di dalam belajar dan memberi pengaruh terhadap prestasi belajarnya. Jadi minat merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar yang pada akhirnya member pengaruh pada prestasi belajarnya.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih suka sesuatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam bentuk aktivitas.

Dapat disimpulkan bahwa minat belajar merupakan salah satu faktor internal yang turut memberi pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan dari pengkajian terhadap literatur yang relevan dan kerangka berpikir, maka ditarik suatu hipotesis sebagai berikut: “Terdapat hubungan yang positip antara minat belajar menggambar teknik listrik dengan hasil

PEVOTE Vol. 7, No.12, April 2012 : 1-8 5

Page 7: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

belajar menggambar teknik listrik pada siswa SMK Karya Guna Jakarta”.

TUJUAN PENELITIAN

Dalam penulisan skripsi, tujuan yang ingin peneliti capai adalah ingin mengetahui apakah ada hubungan yang positip antara minat belajar menggambar teknik dengan hasil belajar siswa, dan bagaimana hasil belajar siswa dalam mata pelajaran menggambar teknik pada siswa SMK Karya Guna Jakarta.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan peneliti bertempat di SMK Karya Guna Jakarta. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September sampai Desember 2011.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Metode deskriptif korelasional digunakan karena peneliti ingin memperoleh gambaran tentang hubungan antara minat belajar gambar teknik listrik dengan hasil belajar gambar teknik listrik.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang akan dihubungkan, yaitu minat belajar menggambar teknik listrik sebagai variabel X dan hasil belajar menggambar teknik listrik sebagai variabel Y. Adapun bentuk hubungan yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini ditunjukan pada gambar 1

Gambar 1. Konsetalasi Hubungan

Keterangan:X : Minat belajar menggambar teknik listrikY : Hasil belajar menggambar teknik listrikPOPULASI

Yang dimaksud dengan populasi adalah “Keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, peristiwa sebagai sumber data yang menilai karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian”.15

Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X di SMK Karya Guna Jakarta sebanyak 39 siswa teknik instalasi tenaga listrik

SAMPEL

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi16. Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti, sehingga dapat mewakili keseluruhan populasi.

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu prosedur yang menyebabkan suatu elemen khusus digambarkan dari kerangka sampling yang mewakili daftar aktual elemen-elemen yang mungkin terdapat di dalam populasi. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai macam teknik sampling yang digunakan.

Dalam hal ini peneliti menggunakan Random sampling. pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak sederhana tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Jadi dalam penelitian, peneliti

15 Herman wasito, Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992) h. 4916 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010) h. 81

Hubungan Antara Minat Belajar Menggambar Teknik ListrikTerhadap Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik (Galih Saputra) 6

X Y

Page 8: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

mengambil sampel dengan cara diundi sebanyak 35 siswa.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dalam penelitian yaitu memberikan tes untuk mengukur prestasi siswa dan menggunakan kuesioner (angket) sebagai alat untuk mengukur minat belajar siswa..

Dalam penelitian terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu variabel minat belajar menggambar teknik listrik sebagai variabel bebas (X) dan hasil belajar menggambar teknik listrik sebagai variabel terikat (Y).

Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik

Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data dari responden, instrumen terlebih dahulu akan diujicobakan tingkat validitas dan reliabilitasnya. Melalui uji validitas dan perhitungan reliabilitas akan menentukan instrumen layak digunakan untuk menjaring data sehingga memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian.

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah ”suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan data kesahihan sesuatu instrumen”.17 Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Uji validitas variabel Y dilakukan dengan cara menganalisis per butir item instrumen. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Person.18 Rumus tersebut sebagai berikut:

17Arikunto, op.cit., h. 168.18 Ibid., h. 170.

rXY =

n∑ XY−(∑ X ) (∑ Y )

√ {(n∑ X2)−(∑ X )2} {(n∑ Y 2)−(∑Y )2}Keterangan:

rXY : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Yn : Jumlah Subjek PenelitianX : Skor tiap itemY : Jumlah skor total item∑X2 : Jumlah kuadrat skor setiap butir ítem∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total ítem∑XY : Jumlah hasil kali antara skor butir X dengan skor total butir Y2. Perhitungan Reabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.19 Pengujian reliabilitas dilaksanakan dengan rumus K-R.20, sebagai berikut:

r11=n

n−1S2−∑ p .q

S2

Keterangan :

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhanp = Proporsi subyek yang menjawab item dengan benarq = Proporsi subyek yang menjawab item dengan salahΣpq = Jumlah hasil perkalian antara p dan qn = Banyaknya itemS = Standar deviasi dari tes

Minat Belajar Menggambar Teknik Listrik1. Pengujian Validitas

Uji validitas variabel X dilakukan dengan cara menganalisis per butir item instrumen. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah dengan

19 Arikunto, op.cit., h. 178

PEVOTE Vol. 7, No.12, April 2012 : 1-8 7

Page 9: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Person.2. Perhitungan Reabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.20

Untuk menghitung reliabilitas variabel X digunakan rumus alpha cronbach.21 Rumus alpha cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, berikut rumus alpha cronbach:

r11=[ k(k−1 ) ] [1−∑ σb

2

σ12 ]

Keterangan:r11 : Reliabilitas instrumenk : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soalσ b

2 : Jumlah varians butir

σ 12 : Varians total

TEKNIK ANALISIS DATA1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors dengan kiretria pengujian data dianggap normal jika Lhitung < Ltabel dengan taraf signifikansi α = 0,05.Dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:Lhit : Harga mutlak terbesarF‹zi› : Peluang angka bakuS‹zi› : Proposi angka baku

2. Uji Linieritasa). Uji keberartian regresi Untuk pengujian linieritas dengan

persamaan regresi antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) dihitung dengan rumus :

20 Arikunto Suharsimi, Ibid., hlm. 178.21 Ibid., hlm. 195.

Y=a+bX

a=(∑Y ) (∑ X2)−(∑ X ) (∑ XY )

n∑ X2−(∑ X )2

b=n∑ XY−(∑ X ) (∑ Y )

n∑ X2−(∑ X )2

Keterangan :a : uji koefisien regresib : uji regresi liniern : jumlah sampel

b). Uji kelinieran regresia. Menghitung jumlah kuadrat total

JK (T )=∑Y 2

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi (a)

JK (a )=(∑Y )2

n

c. Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a

JKb/a=b {∑ XY(∑ X ) (∑ Y )

N }d. Menghitung jumlah kuadrat residu

JKres=JK (T )−JK (a)−JK (b/a )e. Menghitung jumlah derajat kekeliruan

JK( E )={∑ Y i2 (∑ Y )2

ni}

f. Menghitung jumlah kuadrat

ketidakcocokan

JK ( TC )=JK ( res )−JK ( E )

g. Menghitung jumlah derajat kebebasan

1. Dk (T) = n

2. Dk reg (a)= 1

3. Dk reg (b/a) = 1

4. Dk res = n – 2

5. Dk (TC) = k – 2

6. Dk (G) = n – k h. Menghitung Fhitung

1. Menentukan arah regresi Freg = MK (reg) : MK (S)

Hubungan Antara Minat Belajar Menggambar Teknik ListrikTerhadap Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik (Galih Saputra) 8

Lhit = F(Zi) – S(Zi)

Page 10: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

2. Menentukan F linier Ftuna cocok = MK (TC) : MK(G)

PENGUJIAN HIPOTESISUji hipotesis dilakukan untuk

mengetahui kedudukan suatu hipotesis, apakah hipotesis diterima atau ditolak. Pengujian menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson untuk memperoleh koefisien korelasi (r) dengan rumus sebagai berikut :

Langkah selanjutnya adalah mengalisis hipotesis melalui pengujian terhadap koefisien korelasi dengan rumus rumus uji – t :

ttabel yang dihasilkan pada dk = n − 2 serta taraf signifikansi pada α 0,05 = 1,692. maka kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak

Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima

HIPOTESIS STATISTIKBerdasarkan hipotesis

penelitian, maka dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut :Ho : ρ = 0Ha : ρ > 0Keterangan :Ho = Tidak ada hubungan positip

antara minat belajar menggambar teknik listrik dengan hasil belajar menggambar teknik listrik

Ha = Terdapat hubungan yang positip yang antara minat belajar

menggambar teknik listrik dengan hasil belajar menggambar teknik listrik.

Deskripsi Data Minat BelajarSesuai dengan indikator variabel

minat belajar yang diteliti, digunakan angket dengan 30 item pernyataan mengenai minat belajar Menggambar Teknik Listrik.

Dari hasil penelitian diperoleh data dari 35 orang siswa yang menjadi responden didapat skor tertinggi 138 dan skor terendah 97 dengan skor rata-rata sebesar 112,83 dan simpangan baku sebesar 12,58. Perolehan data selengkapnya dapat dijelaskan dalam tabel 1.Tabel 1 Distribusi Frekuensi Minat BelajarDeskripsi Data Hasil Belajar

Sesuai dengan indikator variabel hasil belajar menggambar teknik listrik

yang diteliti, digunakan instrumen dengan 30 item.

Dari hasil penelitian diperoleh data dari 35 orang siswa yang menjadi responden didapat skor tertinggi 86 dan skor terendah 60 dengan skor rata-rata 73,03 dan simpangan baku sebesar 9,14. Perolehan data selengkapnya dapat dijelaskan dalam tabel 2.Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar

PEVOTE Vol. 7, No.12, April 2012 : 1-8 9

rXY =

n∑ XY−(∑ X ) (∑ Y )

√ {(n∑ X2)−(∑ X )2} {(n∑ Y 2)−(∑Y )2}

t =

r √n−2

√1−r2

  Kelas Interva

l

Batas NyataFrekuensi Absolut

Frekeuensi Relatif

 Bawa

h Atas

197-103 97,5 103,

510

28,57%

2104-110

103,5 110,5

514,29%

3111-117

110,5 117,5

1028,57%

4118-124

117,5 124,5

38,57%

5125-131

124,5 131,5

38,57%

6132-138

131,5 138,5

411,43%

  ∑ 35 100%

Page 11: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

 Kelas

Interval

Batas NyataFrekuensi Absolut

Frekeuensi Relatif

No BawahAta

s

1 60-63 60,5 63,5 7 20,00%

2 64-67 63,5 67,5 4 11,43%

3 68-71 68,5 71,5 6 17,14%

4 72-75 71,5 75,5 2 5,71%

5 76-79 76,5 79,5 4 11,43%

6 80-83 80,5 83,5 8 22,86%

7 84-87 83,5 87,5 4 11,43%

  ∑ 35 100%

Pengujian Persyaratan Analisis1. Uji Normalitas

Berdasarkan pengujian normalitas yang menggunakan uji Liliefors, nilai kritis L dari n = 35 dengan taraf signifikansi α = 0,05 adalah 0,1497 dan dari skor variabel (X) minat belajar diperoleh Lhitung = 0,04432 dan skor variabel (Y) hasil belajar siswa diperoleh Lhitung = 0,1192. Nilai Lhitung dari kedua variabel tersebut terlihat bahwa Ltabel

(angka kritis) lebih besar dari Lhitung, yang berarti bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2. Uji LinieritasUji linieritas regresi adalah uji

yang dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien persamaan regresi linier sederhana berarti atau tidak dan juga untuk mengetahui apakah garis regresi berupa garis linier atau tidak, uji linieritas hampir sama dengan uji normalitas yaitu merupakan prasyarat sebelum melakukan perhitungan uji korelasi. Persamaaan regresi linier sederhana dapat dilihat selengkapnya pada lampiran. Uji linieritas menggunakan persamaan regresi linier sederhana dengan persamaan sebagai berikut:Ŷ = a + bX

Keterangan :Ŷ = variabel terikata = konstanta (koef.a)X = variabel bebasb = kemiringan (koef.b)

Hipotesis yang diuji adalah :

Menguji keberartian koefisien persamaan garis regresi linier sederhana.

a. H0 : Koefisien-koefisien regresi (koefisien arah b) sama dengan nol (tidak berarti);F(reg) < Ftabel

b. H1 : Koefisien garis regresi tidak sama dengan nol (berarti)F(reg) > Ftabel

Menguji linieritas garis regresia. Garis regresi linier bila FTC < Ftabel

b. Garis non linier bila FTC > Ftabel

Uji regresi linier dilakukan dengan harapan diterima H0. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh data seperti ditunjukan pada tabel 3.

Harga Fregresi dan Ftuna cocok dengan rumus di bawah :

1. Fregresi ; F(reg) = MK(reg) : MK (S) = 2568,87 : 8,3 = 309,5Ftuna cocok ; FTC = MK(TC) : MK(G) = 3 : 1,3 = 2,31

Sumber

Variansdk JK MK Fh Ft

total 35 189504 5414

309,5*

4,13

Koef. A

Koef.

Reg

Sisa

1

1

33

186861

2568,87

74

-

2568,87

8,3

Tuna

Cocok

Galat

18

15

54

20

3

1,32,31ns 3,48

Fhitung diperoleh diperoleh berdasarkan perhitungan menggunakan rumus-rumus sedangkan Ftabel diperoleh berdasarkan dk pembilang dan dk penyebut dan dicocokan pada Tabel Distribusi F. Ftabel untuk uji keberartian koefisien menggunakan dk pembilang = 1

Hubungan Antara Minat Belajar Menggambar Teknik ListrikTerhadap Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik (Galih Saputra) 10

Page 12: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

dan dk penyebut = n-2 = 35-2 = 33. Ftabel

untuk uji kelinieran menggunakan dk pembilang = 18 dan dk penyebut = 15.

Pengujian Hipotesis dan PembahasanDalam penelitian hipotesis yang

dirumuskan adalah Hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan terdapat hubungan antara minat belajar menggambar teknik listrik dengan hasil belajar menggambar teknik listrik di SMK Karya Guna Jakarta.

Setelah data yang diperoleh diolah dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment, maka diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,95183. Pengujian hipotesis terhadap koefisien korelasi antara minat belajar menggambar teknik listrik dengan hasil belajar menggambar teknik listrik dilakukan dengan uji t. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t menghasilkan thitung sebesar 17,833. Untuk uji dengan dk = n – 2 = 35 – 2 = 33 serta taraf signifikansi α = 0,05 dari daftar distribusi t diperoleh nilai ttabel

adalah sebesar 1,692. Ini berarti bahwa thitung lebih besar dari ttabel. Hal ini menyatakan terdapat hubungan yang antara minat belajar menggambar teknik listrik dengan hasil belajar menggambar teknik listrik, maka tinggi rendahnya minat belajar ada hubungannya dengan hasil belajar.

Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi Product Moment antara minat belajar menggambar teknik listrik dengan hasil belajar menggambar teknik listrik di SMK Karya Guna Jakarta, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (H0) yang dirumuskan ditolak dan menerima hipotesis alternatif (Ha).

Terlihat adanya hubungan antara minat belajar menggambar teknik listrik dengan hasil belajar menggambar teknik listrik di SMK Karya Guna Jakarta. Dapat dikatakan bahwa minat belajar menggambar teknik listrik mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar menggambar teknik listrik di SMK Karya Guna Jakarta.Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan perhitungan korelasi Product Moment antara minat belajar siswa dengan hasil belajar siswa diperoleh nilai r sebesar 0,9059 dan hasil pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh sebesar 17,833. Berdasarkan tabel Uji-t terlihat bahwa thitung lebih besar dari ttabel melakukan uji pada dk=35 (35-2) dan taraf signifikasi α= 0,05 didapat ttabel = 1,692 dan thitung

17,832. sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian (Ha) yang diajukan dapat diterima. Terlihat adanya hubungan yang positip antara minat belajar menggambar teknik listrik dengan hasil belajar menggambar teknik listrik di SMK Karya Guna Jakarta.

Kontribusi yang diberikan minat belajar dengan hasil belajar adalah sebesar 0,9059 atau 90,60%. Dari nilai tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa minat belajar menggambar teknik listrik memberikan pengaruh yang positif pada hasil belajar menggambar teknik listrik, disamping faktor-faktor yang lainnya.Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian terdapat beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Dalam penelitian ini ada beberapa yang menjadi keterbatasan penelitian yaitu:

1. Soal tes instrumen yang dibuat untuk penelitian hanya untuk mengukur hasil belajar menggambar teknik listrik.

2. Terbatasnya sampel, karena dalam penelitian sampel yang diambil hanya siswa yang mengikuti mata pelajaran menggambar teknik listrik, sehingga hasil penelitian hanya berlaku bagi daerah populasi penelitian saja.

3. Penelitian hanya mencakup satu sekolah dengan jumlah responden penelitian terbatas yaitu 35 siswa. Sehingga kesimpulan yang ada hanya untuk tempat penelitian berlangsung.

4. Penelitan hanya membahas hubungan antara minat belajar menggambar teknik listrik dengan

PEVOTE Vol. 7, No.12, April 2012 : 1-8 11

Page 13: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

hasil belajar menggambar teknik listrik.

KesimpulanBerdasarkan dari hasil penelitian

dan analisa yang telah peneliti uraikan dalam bab IV mengenai hubungan antara minat dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi menggambar teknik listrik, maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil perhitungan penelitian yang peneliti lakukan yaitu melakukan interpretasi sederhana dan melakukan interpretasi dengan membandingkan nilai rxy dengan rtabel ternyata terdapat korelasi antara minat dengan hasil belajar siswa dalam bidang studi menggambar teknik listrik yaitu korelasi yang signifikan. Diperoleh hasil perhitungan korelasi rxy

antara minat belajar siswa dengan hasil belajar siswa diperoleh nilai r sebesar 0,9059 dan hasil pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh sebesar 17,833. Dari tabel Uji-t terlihat bahwa thitung lebih besar dari ttabel melakukan uji satu pihak pada dk=33 (35-2) dan taraf signifikasi α= 0,05 didapat ttabel = 1,677 dan thitung 17,832. Dengan demikian, terlihat adanya hubungan yang positip antara minat belajar menggambar teknik listrik dengan hasil belajar menggambar teknik listrik pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Karya Guna Jakarta tahun ajaran 2011.Saran-saran

Saran-saran peneliti tujukan kepada : guru bidang studi menggambar teknik listrik khususnya dan para guru umumnya untuk lebih menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar kepada siswa dengan cara :1. Mengemas materi menggambar teknik

listrik dengan sebaik-baiknya agar tidak membosankan agar dalam proses belajar mengajar guru lebih memperhatikan bagaimana agar siswa pada saat proses belajar menggambar teknik listrik dapat memahami pelajaran yang telah disampaikan, agar siswa dapat mandapatkan hasil

yang lebih baik didalam proses pembelajaran.

2. Bagi orang tua harus menyadari bahwa anak membutuhkan perhatian dan support dalam belajar. Bagi para orang tua disarankan mau mendengarkan apa yang diminati anak dan apa yang tidak, sehingga orang tua bisa memberikan arahan positif bagi kemajuan anak dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad M. 1980. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. Alma.arif.

Alisuf S. 1995. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.

Arikunto S. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.Arikunto S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Elizabeth H. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Hallen A. 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Pers.

Herman W. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mahfudh S. 1990. Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina Ilmu.

Muhibin S. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ngalim P. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution S. 1998. Didaktik Azas-Azas Mengajar. Bandung: Jemmars.

Kurt S. 1987. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Oemar H. 2009 Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Thursan H. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.

Usman E dan Juhaya S. 1993. Pengantar Psikologi. Bandung: Angkasa.

Hubungan Antara Minat Belajar Menggambar Teknik ListrikTerhadap Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik (Galih Saputra) 12

Page 14: Ummu Hani - 5215097005 (Jurnal Metlit Elektro)

PEVOTE Vol. 7, No.12, April 2012 : 1-8 13