tugas jurnal gravi komplekso
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Tugas Jurnal Gravi Komplekso
1/2
Dessy Noorlia
J0B111229
Kelompok 5
Gravimetri dan Kompleksometri
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu
unsure atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis
gravimetric meliputi transformasi unsure atau radikal senyawa murni stabil yang
dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Sehingga
dapat diketahui massa tetapnya. Dalam analisa gravimetri perlu ditambahkan
suatu reagen spesifik untuk memperoleh pengendapan yang baik. Dalam hal ini
terdapat dua macam reagen spesifik yang diantaranya adalah reagen organic dan
reagen anorganik. Pada reagen anorganik terdapat beberapa kelebihan yaitu
produk yang dihasilkan selalu atau sering menghasilakn warna yang spesifik, pada
pengendapan organic selalu mempunyai berat molekul yang besar dan zat
pengotor pada pengendap organic lebih sedikti dari pada anorganik. Analisis
gravimetri adalah metode analisis kuantitatif untuk mengetahui kadar zat yang
telah diketahui pengotornya dengan cara penimbangan. Hal-hal yang perlu
dilakukan dalm analisis gravimetric adalah pengendapan, penguapan atau
pengeringan, pengeringan dengan listrik dan cara-car fisis yang lain.
Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan cara pengendapan, penguapan
dan elektrolisis. Pada metode pengendapan, endapan yang terbentuk harus
berukuran lebih besar dari pada pori-pori alat penyaring (kertas saring), kemudian
endapan tersebut dicuci dengan larutan elektrolit yang mengandung ion sejenisdengan ion endapan. Pada Metode Penguapan, dapat digunakan untuk
menentukan kadar air(hidrat) dalam suatu senyawa atau kadar air dalam suatu
sampel basah. Pada metode elektrolisis, dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion
logam terlarut menjadi endapan logam. Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat
ditentukan berdasarkan beratnya. Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada
sampel yang diduga mengandung kadar logam terlarut cukup besar seperti air
limbah. Kinerja Metode Gravimetri antara lain: relatif lambat; memerlukan sedikit
-
7/29/2019 Tugas Jurnal Gravi Komplekso
2/2
peralatan, yakni neraca dan oven; tidak memerlukan kalibrasi karena hasil
didasarkan pada berat molekul; akurasi 1-2 bagian per seribu; sensitivitas: analit >
1%; selektivitas tidak terlalu spesifik.
Dalam analisis suatu zat kimia digunakan berbagai macam metode. Salah
satu metode yang di pakai untuk penetapan kadar logam adalah Kompleksometri.
Metode ini didasarkan atas pembentukan senyawa komplek antara logam dengan
zat pembentuk komplek. Sebagai zat pembentuk kompleks yang banyak
digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilen diamina
tetra asetat (dinatrium EDTA). Kestabilan dari senyawa komplek yang terbentuk
tergantung dari sifat kation dan pH dari larutan, sehingga titrasi harus dilakukan
pada pH tertentu. Untuk menetapkan titik akhir titrasi (TAT) digunakan indikator
logam, yaitu indikator yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion
logam. Ikatan kompleks antara indikator dan ion logam harus lebih lemah
daripada ikatan kompleks atau larutan titer dan ion logam. Larutan indikator bebas
mempunyai warna yang berbeda dengan larutan kompleks indikator. Indikator
yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah kalkon, asam kalkon
karboksilat, hitam eriokrom-T dan jingga xilenol. Untuk logam yang dengan cepat
dapat membentuk senyawa kompleks pada umumnya titrasi dilakukan secara
langsung, sedang yang lambat membentuk senyawa kompleks dilakukan titrasi
kembali. Seng merupakan salah satu logam yang membentuk senyawa komplek
dimana penetapan kadar seng menurut Farmakope Indonesia edisi III ditetapkan
secara kompleksometri menggunakan dapar amonia ammonium klorida (pH dapar
9-10), ditambah indikator EBT dan di titrasi dengan Na2EDTA. Titrasi harus
dilakukan pada pH diatas minimunm dan harus dengan campuran penahan agar
pH tidak turun selama titrasi belangsung. Adakalanya titrasi harus dilakukan padapH yang memungkinkan ion logam membentuk endapan oksida basa atau bahkan
hidroksida. Untuk mengatasi hal itu konsentrasi ion logam dibuat kecil, misalnya
0,0010 M untuk mengurangi bahaya pengendapan tersebut. Cara ini tidak selalu
efektif, sehingga digunakan bahan pengompleks kedua untuk mengikat ion logam
tersebut agar tidak mengendap. Tentu saja pengompleksan tambahan ini
mempengaruhi kesempurnaan titrasi dan selanjutnya mengharuskan penaikan pH
minimum titrasi.