tugas gadar asfiksia berat

Upload: aim-aimma

Post on 10-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

portofolio

TRANSCRIPT

Borang Portofolio

PORTOFOLIO

KASUS KEGAWATDARURATANASFIKSIA BERAT

Oleh :dr. Zahrotul aimah

RSUD KAJENKABUPATEN PEKALONGAN2015

BorangPortofolio

No. ID dan Nama Peserta:dr. Zahrotul aimah

No. ID dan NamaWahana : RSUD Kajen

Topik:kegawatdaruratan kedokteran (Asfiksia Berat)

Tanggal (kasus) : 20/08/2015

NamaPasien :By. Ny. SS

TanggalPresentasi : No.danNamaPendamping : dr.Imam Pdr. Siti Hannah

TempatPresentasi:RSUD Kajen

ObyektifPresentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran TinjauanPustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi :

Tujuan :Mengetahui respon kegawat daruratan asfiksia berat

Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas : Diskusi Presentasi dan diskusi E-mail Pos

Data Pasien :Nama : By. Ny. SSNomor RM :053709

Nama Klinik: IGDTelp :Terdaftar sejak :20 Agustus 2015

Data utamauntukbahandiskusi :

1.Diagnosis / gambaran klinis :Bayi perempuan lahir spontan dari ibu G1P0A0 hamil aterm (39 minggu),curiga janin besar dan kala I lama, saat lahir tidak langsung menangis, APGAR Score 2-6-9, ketuban keruh (+), bau (-), kental (-), mekonium (+), tali pusat baik (+),BB : 3800 gram LK : 33 cm, PB 51 cm, LD : 35, anus (+),.

2. Riwayat penyakit dahulu :

3. Riwayat penyakit :

4. Riwayat keluarga :

DaftarPustaka

1. Abdoerrachman, dkk. 1985. Ilmu Kesehatan Anak : Asfiksia Neonatorum. Jilid 3. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia, hal. 1072-1081.2. Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSMH. 2010. Standar Penatalaksanaan Ilmu Kesehatan Anak. RSMH, Palembang, Indonesia, hal. 1.3. Dewi, Novita, dkk. Faktor Resiko Asfiksia Neonatorum pada Bayi Cukup Bulan. Berkala Ilmu Kedokteran, Vol. 37, No. 3, 2005, hal. 143-149.4. Health Technology Assesment Indonesia Depkes RI. 2008. Pencegahan dan Penatalaksanaan Asfiksia Neonatorum Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.5. IDAI. 2004. Asfiksia Neonatorum. Dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; hal. 272- 276.6. Indahwati, Elvi. 2010. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Asfiksia Neonatorum di Instalasi Rawat Inap Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari - 31 Desember 2008. Skripsi, Jurusan Kedokteran Unsri (tidak dipublikasikan).7. Wiknjosastro, dkk. 2005. Ilmu Kebidanan : Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, Indonesia, hal. 771 - 784.

Hasil Pembelajaran :1. Mengetahui diagnosis asfiksia berat2. Mengatasi kegawat daruratan asfiksia berat3. Penatalaksanaan selanjutnya pada bayi post asfiksia berat

1. Subyektif : Bayi perempuan lahir spontan dari ibu G1P0A0 hamil aterm (39 minggu), curiga janin besar dan kala I lama, saat lahir tidak langsung menangis, APGAR Score 2-6-9 dilakukan pembersihan jalan nafas + rangsang taktil, ketuban keruh (+), bau (-), kental (-), mekonium (+), tali pusat baik (+)BB : 3800 gram LK : 33 cm, PB 51 cm, LD : 35, anus (+),pemeriksaan umum didapatkan tampak sakit , aktifitas: kurang aktif, refleks hisap: lemah, tangis: merintih, nadi 90 x/menit, isi dan tegangan kurang, pernapasan 48 x/menit, suhu badan 36,4 oC.

2. Obyektif :PemeriksaanFisik:KU : AS : 2-6-9VS :Nadi : 90 x/mnt, isi dan tegangan kurangRR :48 x/mnt Suhu: 36,50CBB : 3800 gramLK : 33 cmLD : 35 cmPB : 51 cm

Kepala : mesocephal , caput succedaneum (+)Mata : CA -/- , SI -/-, pupil isokorThorax : simetris, ketinggalan gerak (-) Cor : Bunyi jantung I & II reguler Pulmo : SD vesikuler +/+, rhonki -/- , wheezing -/-Abdomen : Datar, lemas, BU (+)Ekstremitas : jari jari tangandan kaki lengkap, rajah tangan dan kaki terbentuk sempurna

3. Assessment :BBLC, lahir spontan, lahir dari ibu G1P0A0 hamil aterm (39 minggu) dengan janin besar dan kala I lama. Lahir tidak langsung menangis, nafas megap megap, , ketuban keruh (+), bau (-), kental (-), mekonium (+), tali pusat baik (+),pemeriksaan umum didapatkan tampak sakit , aktifitas: kurang aktif, refleks hisap: lemah, tangis: merintih, nadi 90 x/menit, isi dan tegangan kurang, pernapasan 48 x/menit, suhu badan 36,4 oC.Pada pemeriksaan fisik didapatkan : KU : AS : 2-6-9VS :Nadi : 90 x/mnt, isi dan tegangan kurangRR :48 x/mnt Suhu: 36,50CBB : 3800 gramLK : 33 cmLD : 35 cmPB : 51 cm

Kepala : mesocephal , caput succedaneum (+)Mata : CA -/- , SI -/-, pupil isokorBibir : sianosisThorax : simetris, ketinggalan gerak (-) Cor : Bunyi jantung I & II reguler Pulmo : SD vesikuler +/+, rhonki -/- , wheezing -/-Abdomen : Datar, lemas, BU (+) Ekstremitas : jari jari tangandan kaki lengkap, rajah tangan dan kaki terbentuk sempurnaGDS : 63Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik pasien ini mengalami kegawat daruratan yaitu asfiksia berat

4. Plan :Diagnosis : BBLC, CB, SMK, spontan dengan asfiksia berat dan susp. Neotanal infeksius

Terapi di PONEK:AS : 2-6-9

BBL tidak menagis, kulit kebiruan, tonus otot lemah, HR : 90x/m

Bersihkan jalan nafas, rangsang taktil

Bayi merintih, nafas megap megap, badan kemerahan ekstrimitas masih sianosis, HR : 110Tho : C : BJ I & II reg, P : RH (+/+)

Bersihkan jalan nafasO2, Lpm

Menangis , nafas baik, tubuh dan ekstrimitas kemerahan, gerak kurang aktif, HR : 156 x/m, Suara paru : bersih

ThermoregulasiInj. Neo K 1 mgIFVD RL 10 cc/kgbb 1 jam pertama, selanjutnya sesuai kebutuhan cairanInj. Cefotaxime 2 x 75 mgImunisasi heb. BObservasi KU bayi Puasa 6 jam pertamaCek GDSCek DR

Follow up di ruang HCUObjektifAssesment dan Plan

20 Agustus 2015, post observasi 6 jamKel= menangis, gerak aktifKU/ Kesadaran : Composmentis VS : RR : 34 kali/ menit N : 135kali/ menit T : 37,0 BB : 3800 gram

Lab : GDS : 63 AL : 21.000 HB : 14,1 g/dl AT : 135. 0000 Ass : BBLC, CB, SMK, Spontan, post asfiksia berat dengan neonatal infeksius H-I

IVFD D 9% sesuai kebutuhan cairanInjeksi cefotaxim 2x 75mgLatihan menetek

21 Agustus 2015Kel= menangis, gerak aktifKU/ Kesadaran : Composmentis VS : RR : 34 kali/ menit N : 135kali/ menit T : 37,0 BB : 3750 gramBAB (+), BAK (+) minum (+), muntah/gumoh (-)

Ass : BBLC, CB, SMK, Spontan, post asfiksia berat dengan neonatal infeksius H-2

P :IVFD D7% sesuai kebutuhan cairan Injeksi cefotaxime 2x75mg

22 Agustus 2015Kel= menangis kuat, gerak aktifKU/ Kesadaran : Composmentis VS : RR : 34 kali/ menit N : 135kali/ menit T : 37,0 BB : 3750 gramBAB (+), BAK (+) minum susu baik (+), muntah/gumoh (-)

23 Agustus 2015 Kel= menangis kuat, gerak aktifKU/ Kesadaran : Composmentis VS : RR : 34 kali/ menit N : 135kali/ menit T : 37,0 BB : 3750 gramBAB (+), BAK (+) minum susu baik (+), muntah/gumoh (-)

Ass : BBLC, CB, SMK, Spontan, post asfiksia berat dengan neonatal infeksius H-3

P : minum bagus, infus aff Injeksi Cefotaxime 2x75mg

Ass : BBLC, CB, SMK, Spontan, post asfiksia berat

P : BLPL

ASFIKSIA NEONATORUM

1. Definisi Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir1.Menurut American College of Obstetricans and Gynecologists (ACOG) dan American Academy of Pediatrics (AAP), seorang neonatus disebut mengalami asfiksia bila memenuhi kondisi sebagai berikut.a. Nilai Apgar menit kelima 0-3.b. Adanya asidosis pada pemeriksaan darah tali pusat (pH