tugas farmasi bahari

8
TUGAS FARMASI BAHARI REVIEW JURNAL KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN TOTAL SENYAWA FENOLIK EKSTRAK KASAR ALGA COKLAT Sargassum cristaefolium DARI PANTAI SUMENEP MADURA ANITA ANGGRAENI A 0122 100 REGULER SORE

Upload: athara-somana

Post on 31-Jan-2016

68 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

farmasi bahari

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Farmasi Bahari

TUGAS FARMASI BAHARI

REVIEW JURNAL

KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN TOTAL SENYAWA

FENOLIK EKSTRAK KASAR ALGA COKLAT Sargassum cristaefolium

DARI PANTAI SUMENEP MADURA

ANITA ANGGRAENI

A 0122 100

REGULER SORE

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA

YAYASAN HAZANAH

BANDUNG

2015

Page 2: Tugas Farmasi Bahari

REVIEW JURNAL

PAEOPHYTA

Disusun oleh Anita Anggraeni

NPM A 0122 100

Penulis Ahwalul Lailiyah, Tri Kusnoto Adi , Abdul Hakim dan Eriyanto Yusnawan

Tahun 2014

Judul Kapasitas Antioksidan Dan Kandungan Total Senyawa Fenolik

Ekstrak Kasar Alga Coklat Sargassum cristaefolium Dari Pantai Sumenep

Madura

I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang dan Tujuan Penelitian

Sumber daya kelautan merupakan kekeyaan alam yang memiliki

peluang untuk dapat dimanfaatkan. Salah satu sumber daya alam

tersebut adalah alga. Di indonesia , alga merah terdiri dari 452 jenis

alga dan alga coklat 134 jenis ( Moosa, 1999). Menurut Aslan (1998),

rumput laut (alga) mengandung komponen penting yang dibutuhkan

dalam proses fisiologi hewan dan manusia. Rumput laut (alga) kaya

akan karnohidrat, protein, lipid dan mineral. Penemuan terakhir bahwa

rumput laut (alga) berpotensi senagai antivirus (Manilal, dkk.,2009),

antibakteri (Izzati, 2007), antijamur (Khazanda dkk.,2007), antitumor

(Zandi, dkk.,2010) dan antioksidan (Lestario, dkk.,2008).

Penemuan rumput laut berpotensi sebagai antioksidan.

Berdasarkan penemuan tersebut dilakukan penelitian kapasitas

Antioksidan yang berasal dari alga coklat.

Senyawa antioksidan memiliki peran yang sangat penting dalam

kesehatan. Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa senyawa

antioksidan mengurangi resiko terhadap penyakit kronis seperti kanker

penyakit jantung koroner, katarak, penuaan dini dan lainnya yang

disebabkan reaksi radikal bebas. Karakter utama senyawa antioksidan

adalah kemampuannya untuk menangkap radikal bebas. (Amarowitz

dalam Rohman dan Riyanto, 2005).

Page 3: Tugas Farmasi Bahari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas antioksidan

dan kandungan fenolik total pada ekstrak alga coklat Sargassum

cristaefolium dari Pantai Sumenep Madura.

II. Landasan Teori

II.1.1 Alga Coklat Sargassum cristaefolium

Alga coklat Sargassum cristaefolium merupakan salah satu marga

Sargassum termasuk dalam kelas Phaeophyceae. Ada 150 jenis Marga

Sargassum yang dijumpai di daerah perairan tropis, subtropis dan

daerah bermusim dingin (Nizamuddin, 1970). Habitat alga Sargassum

tumbuh diperairan pada kedalaman 0,5–10 m, ada arus dan

ombak.Pertumbuhan alga ini sebagai makro alga bentik melekat pada

substrat dasar perairan. Di daerah tubir tumbuh membentuk rumpun

besar, panjang thalli utama mencapai 0,5-3 m dengan untaian cabang

thalli terdapat kantong udara (bladder), selalu muncul di permukaan

air. (www.rumputlaut.org).

Di Indonesia diperkirakan terdapat lebih dari 15 jenis alga

Sargassum dan yang telah dikenal mencapai 12 jenis. Sedangkan di

perairan Indo-Pasifik tercatat 58 jenis. Alga Sargassum tumbuh

sepanjang tahun, alga ini bersifat “perenial” atau setiap musim barat

maupun timur dapat dijumpai di berbagai perairan (Bosse, 1928).

Spesifikasi khusus dari Sargassum cristaefolium C. Agardh yaitu

mempunyai thalli bulat pada batang utama dan agak gepeng pada

percabangan, permukaan halus atau licin. Percabangan dichotomous

dengan daun bulat lonjong, pinggir bergerigi, tebal dan duplikasi

(double edged). Vesicle melekat pada batang daun, bulat telur atau

elip, bentuk bladder bulat lonjong (Tetsuro Ajisaka, 2006).

Berdasarkan hierarki taksonomi Sargassum cristaefolium C.

Agardh 1820 menurut NODC Taxonomic Code, database (version

8.0) (1996) adalah sebagai berikut :

Domain : Eukaryota - Whittaker & Margulis,1978

Kingdom : Chromista - T. Cavalier-Smith, 1981

Subkingdom : Chromobiota - Cavalier-Smith, 1991

Page 4: Tugas Farmasi Bahari

Infrakingdom : Heterokonta - (Cavalier-Smith, 1986) Cavalier-Smith,

1995

Phylum : Ochrophyta - (Cavalier-Smith, 1986) T. Cavalier-Smith,

1995

Subphylum : Phaeista - Cavalier-Smith, 1995

Infraphylum : Chrysista - (Cavalier-Smith, 1986) Cavalier-Smith,

1995

Superclass : Phaeistia - Cavalier-Smith, 1995

Class : Phaeophyceae

Order : Fucales - Kylin

Family : Sargassaceae

Genus : Sargassum

Specific descriptor : cristaefolium - C. Agardh

Scientific name : Sargassum cristaefolium C. Agardh

Sumber : NODC Taxonomic Code, database (version 8.0)Acquired :

1996

Kandungan S. cristaefolium C. Agardh Alga ini diklasifikasikan

berdasarkan kandungan pigmen dalam 4500 spesies dari alga merah

(Rhodophyta) dengan pigmen r-phycoerythrin dan c-phycocyanin;

selain itu 3000 spsies dari alga coklat (Phaeophyta) memiliki pigmen

seperti xanthophylls dan fucoxanthins, dan sejumlah 7000 spesies dari

alga hijau (Chlorophyta) dengan chlorophyll a dan b, karoten dan

beberapa xanthophills. (Dring, 1982)

Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk pembuatan obat

adalah alga coklat khususnya Sargasum dan Turbinaria. Pengolahan

rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa senyawa

natrium alginat. Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan dalam

pembuatan obat antibakteri, antitumor, penurunan darah tinggi dan

mengatasi gangguan kelenjar (Parveen dan Viqar, 2002). Dan sebagai

antioksidan (Lestario dkk., 2008).

Page 5: Tugas Farmasi Bahari

1.2.2 Radikal Bebas dan antioksidan

Radikal bebas adalah atom atau molekul apa saja yang memiliki

satu atau lebih elektron bebas . radikal bebas dianggap berbahaya

karena bersifat tidak stabil dan menjadi sangat reaktif dalam upaya

mendapatkan pasangan elektronnya sehingga menyebabkan

terbentuknya radikal baru. Radikal bebas mengganggu keutuhan sel

karena dapat bereaksi dengan komponen sel. Pembentukan radikal

baru ini dapat menimbulkan kerusakan berbagai komponen sel seperti

DNA. Untuk menghindari timbulnya reaksi tersebut tubuh kita

memerlukan suatu senyawa penting yang dapat menghambat atau

menghentikan reaksi radikal bebas yaitu antioksidan.

Antioksidan merupakan senyawa pendonor elektron atau reduktan.

Senyawa antioksidan memiliki berat molekul kecil tetapi mampu

mengaktivasi reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya

radikal bebas. Antioksidan dapat berasal dari berbagai sumber bahan

alam ataupun sintetik. Akan tetapi antioksidan alami lebih aman

untuk dikonsumsi dan lebih mudah diserap oleh tubuh dari pada

antioksidan sintetis (Madhavi, dkk., 1996). Senyawa antioksidan

alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik yang berasal dari

golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin dan asam- asam

organic polifungsional. Komponen ini mampu menghambat reaksi

oksidasi dan menangkap radikal bebas, hal ini dikarenakan adanya

gugus hidroksil pada struktur kimianya (Daniels dalam Parwata,

dkk.,2009).

Page 6: Tugas Farmasi Bahari

III. Metode Penelitian

3.1. Alur Penelitian

S. cristaefolium(sampel basah)

Preparasi Sampel( Sampel Kering)

Analisis KadarGaram

Analisis KadarAir

Ekstrak Kasar Metanol Ekstrak KasarN-Hexan

Ekstraksi (Maserasi)

Uji Kapasitas Antioksidan dengan

metode DPPH

Pengukuran kandungan senyawa fenolik total

Identifikasi golongan dengan uji fitokimia

Pemisahan dengan KLT

Uji Triterpenoid dan steroid

Uji Flavonoid Uji Alkaloid