trigger finger

12
BAB I DEFINISI Trigger finger adalah nama dari nyeri atau bunyi pada saat flexi dan extensi jari. Walaupun dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih sering terjadi pada penderita diabetes dan pada wanita, khususnya pada usia 50 – 60 tahun.(2) Trigger finger juga dikenal sebagai stenosing tenosynovitis, yaitu salah satu dari jari atau jempol kaku pada posisi yang bengkok dan kemudian bila diluruskan akan berderik, seperti pemicu yang ditarik dan dilepaskan.(1) Jika trigger finger sudah berat, maka jari akan terkunci pada posisi bengkok. Atau kondisi yang diakibatkan oleh selubung tendon flexsor jari atau jempol mengeras dan menyempit sehingga tendon flexsor tidak dapat bergerak bebas.(1) ETIOLOGI Penyebab trigger finger belum jelas, kemungkinan disebabkan oleh gerakan jari yang berulaang-ulang dan trauma lokal dengan stres dan gaya degeneratif. Ada yang menghubungkan penyebab trigger finger karena penggunaan fleksi tangan yang terus- menerus dan pada tiap individu sering dengan penyebab multifaktor.(1) Dimungkinkan akibat perubahan morfologi nodule dan katrol seperti subluksasi m. Ekstensor digitorum communis, melekatnya ligamen kolateral dari sendi metacapophalangeal pada prominen tulang pada sisi metatarsal.(3) 1 | TRIGGER FINGER

Upload: rifqizafril

Post on 25-Oct-2015

149 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Trigger Finger

BAB I

DEFINISI

Trigger finger adalah nama dari nyeri atau bunyi pada saat flexi dan extensi jari. Walaupun

dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih sering terjadi pada penderita diabetes dan pada

wanita, khususnya pada usia 50 – 60 tahun.(2)

Trigger finger juga dikenal sebagai stenosing tenosynovitis, yaitu salah satu dari jari atau

jempol kaku pada posisi yang bengkok dan kemudian bila diluruskan akan berderik, seperti

pemicu yang ditarik dan dilepaskan.(1)

Jika trigger finger sudah berat, maka jari akan terkunci pada posisi bengkok. Atau kondisi

yang diakibatkan oleh selubung tendon flexsor jari atau jempol mengeras dan menyempit

sehingga tendon flexsor tidak dapat bergerak bebas.(1)

ETIOLOGI

Penyebab trigger finger belum jelas, kemungkinan disebabkan oleh gerakan jari yang

berulaang-ulang dan trauma lokal dengan stres dan gaya degeneratif. Ada yang

menghubungkan penyebab trigger finger karena penggunaan fleksi tangan yang terus-

menerus dan pada tiap individu sering dengan penyebab multifaktor.(1)

Dimungkinkan akibat perubahan morfologi nodule dan katrol seperti subluksasi m. Ekstensor

digitorum communis, melekatnya ligamen kolateral dari sendi metacapophalangeal pada

prominen tulang pada sisi metatarsal.(3)

Kasus terberat dari trigger finger yang pernah dilaporkan, meskipun etiologinya yang tepat

belum dapat dijelaskan. Kemungkinan gerakan jari yang berulang dan trauma lokal, serta

stress dan degeneratif juga terhitung sebagai penyebab insiden trigger finger pada tangan

yang dominan.(1)

Ada laporan yang menghubungkan trigger finger dengan gerakan tangan yang sering

mencengkram dan tangan flexi, seperti menggunakan gunting dan peralatan yang digenggam.

Tetapi jika tenosynovium menjadi peradangan atau terjadi pada waktu yang lama, maka

ruang dalam selubung tendon dapat menjadi sempit dan konstriksi.

1 | T R I G G E R F I N G E R

Page 2: Trigger Finger

Fig 1: http://www.riversideonline.com/health_reference/Disease-Conditions/DS00155

PATOFISIOLOGI

Penyebab trigger finger adalah penyempitan selubung yang mengelilingi tendon di jari yang

terkena. Tendon dikelilingi oleh selubung pelindung yang dilapisi zat yang disebut

tenosynovium. Tenosynovium menghasilkan pelumas yang memungkinkan tendon untuk

meluncur dalam selubung pelindung saat menekuk dan meluruskan jari.(1)

Tetapi jika tenosynovium sering meradang atau untuk waktu yang lama, ruang dalam

selubung tendon menjadi sempit atau konstriksi. Tendon tidak dapat melalui selubung dengan

mudah.(1)

Pada trigger finger, inflamasi dan hipertrofi dari selubung retinacular semakin membatasi

tendon flexor. Selubung ini biasanya membentuk sistem katrol annular yang cruciform

disetiap digit yang berfungsi untuk memaksimalkan produksi kekuatan tendon dan efisiensi

pergerakan.(2)

2 | T R I G G E R F I N G E R

Page 3: Trigger Finger

Katrol annular pertama (A1) pada metacarpal adalah yang paling sering terkena trigger

finger, meskipun pada beberapa kasus dari triger finger pernah dilaporkan pada sistem katrol

kedua dan ketiga (A2 dan A3) sebagai aponeurosis palmar.(2)

Karena lokasinya, katrol A1 mengikuti gradien tekanan dalam kondisi normal ataupun pada

saat peregangan.gesekan berulang dan pembengkakan intratendon siakibatkan oleh

pergerakan dari flexor tendon melalui katrol A1.(2)

Fig 2 : Schematic of the fibro-osseus tunnel composed of five annular and three cruciform pulleys through which the flexor tendons run. The most common location of triggering is at the A1 pulley. (Adapted with permission from Berger RA, Weiss AC: Hand Surgery, Baltimore, MD, Lippincott, Williams, Wilkins, 2003). (www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles )

Fig 3: http://www.ssrehab.com/conditions/wristhand/trigger-finger

3 | T R I G G E R F I N G E R

Page 4: Trigger Finger

TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala trigger finger bisa berkembang dari ringan sampai berat mencakup :

1. Jari kaku, terutama di pagi hari

2. Sensasi mengklik pada saat menggerakan jari

3. Benjolan di dasar jari yang terkena

4. Jari mengunci pada posisi bengkok dan kemudian melurus

Trigger finger lebih sering terjadi pada tangan yang dominan, dan paling sering terjadi di

jempol, jari ke 3, dan jari ke 4.

Trigger finger sering terjadi di pagi hari, pada saat menggengam benda, atau ketika

meluruskan jari.(3)

Gejala klasik dari penguncian jari pada trigger finger biasanya diperlukan untuk diagnosis.

Dengan gejala yang akut pada pasien terdapat nyeri dan pembengkakan pada selubung flexor

dan pasien cenderung menghindari menggerakan jarinya.(3)

Dalam kasus ini, bila gejala klasik tidak tampak, maka diagnosis harus dibedakan dari infeksi

dan beberapa cedera traumatis lainnya.

Diagnosa dapat dilakukan dengan injeksi liducaine pada selubung flexor untuk meringankan

nyeri pada trigger finger.

X-ray dianggap tidak perlu pada pasien tanpa riwayat penyakit inflamasi atau cedera.

TERAPI

1. Terapi Konservatif

a. Injeksi Steroid

Merupakan terapi yang efektif untuk trigger finger. Tingkat keberhasilan untuk

suntikan tunggal steroid baik yang terlarut atau tidak larut pada selubung flexor

bervariasi antara 49-78%.(1)

Injeksi steroid dilakukan sebelum intervensi bedah terutama pada pasien non-diabetes

dengan gejala yang jelas dan teraba nodule.

Namun diyakini bahwa injeksi steroid kurang berhasil pada pasien dengan penyakit

lama (durasi 6 bulan), diabetes melitus dan multipel jari karena tidak dapat

mengembalikan perubahan metaplasia condroid yang terjadi pada katrol A1.(1)

Injeksi biasanya diberikan secara langsung di selubung, namun injeksi ekstrasinovial

menunjukan bahwa lebih efektif dan dapat menghindari resiko kerusakan tendon.

Ruptur tendon dilaporkan jarang terjadi. Komplikasi lain yaitu atropi kulit, nekrosis

4 | T R I G G E R F I N G E R

Page 5: Trigger Finger

lemak, hipopigmentasi kulit, elevasi transien dari serum glukosa pada pasien diabetes

melitus, dan infeksi. Jika injeksi pertama tidak menghilangkan gejala, atau kambuh

lagi maka dilakukan injeksi kedua sebagai pengobatan awal.(1)

Fig 4 : Clinical photograph demonstrating the proper site for a trigger finger injection. (A1: location of the A1 pulley, NV: location of the neurovascular bundle flanking the A1 pulley)(www.ncbi.nlm.gov/pmc/articles )

b. Splinting

Merupakan alternatif bagi pasien yang tidak menginginkan injeksi steroid atau

pembedahan. Tujuan dari splinting adalah untuk mencegah gesekan yang disebabkan

oleh gerakan tendon fleksor melalui katrol A1 yang terkena peradangan.(1)

Interphalangeal diatal (DIP) diekstensi penuh selama 6 minggu. Untuk pasien yang

terganggu dengan trigger finger pada pagi hari dapat dilakukan splinting pada malam

hari.(1)

2. Terapi Pembedahan

Terapi operatif, baik secara perkutan atau open release sangat sukses dan secara luas

dianggap sebagai terapi utama pada trigger finger. Indikasi untuk pembedahan adalah

kegagalan pengobatan konservatif untuk menghilangkan rasa sakit dan gejala.

Dalam prosedur ini, sendi metacarpophalangeal di ekstensikan dengan telapak tangan

keatas sehingga merentangkan katrol A1dan menggeser struktur neurovaskular dorsal.

Setelah etil klorida disemprotkan dan lidocaine di suntikan untuk managemen nyeri, jarum

dimasukan melalui kulit dan ke katrol A1.

5 | T R I G G E R F I N G E R

Page 6: Trigger Finger

Tingkat komplikasi sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan perkutan, yaitu distrofi

refleks simpatis, infeksi, kekakuan, transeksi saraf, insisi nyeri, deformitas fleksi, dan

kekambuhan. Namun pada umumnya prosedur ini aman dan efektif.

Fig 5 : (a) Intra-operative photo showing a thickened A1 pulley prior to release. (b) Once the A1 pulley is released the flexor tendons can be lifted out of the wound(www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles )

Diagram rencana terapi:

Menurut British Society for Surgery of the Hand

PROGNOSA

6 | T R I G G E R F I N G E R

Page 7: Trigger Finger

Terapi pembedahan perkutan trigger finger telah dilaporkan aman. Tingkat keberhasilan 74-

94% tanpa komplikasi pada tindak lanjut jangka menengah. Prosedur ini disarankan pada

individu dengan gejala yang sudah berlangsung lebih dari 4 bulan atau untuk penderita yang

telah melakukan terapi injeksi namun gagal. (4)

BAB II

7 | T R I G G E R F I N G E R

Page 8: Trigger Finger

KESIMPULAN

Trigger finger adalah suatu kondisi yang ditandai dengan penguncian jari dan kadang

menyakitkan pada saat digit flexi dan extensi. Hal ini disebabkan oleh peradangan dan

pergerakan katrol A1 yang terbatas.

Hal ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria. Diagnosa dibuat berdasarkan

gejala klasiknya dan hasil pemeriksaan. Dan pengobatan pertama meliputi injeksi steroid dan

terjadi kekambuhan.

DAFTAR ISI

8 | T R I G G E R F I N G E R

Page 9: Trigger Finger

1. www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles

2. www.bssh.ac.uk/education/guidelines/trigger.pdf

3. http://www.mayoclinic.com/health/trigger-finger/DS00155

4. http://emedicine.medscape.com/article/1244693-treatment#showall

9 | T R I G G E R F I N G E R