refleksi kasus achilles tendinitis & trigger finger · 2019. 12. 6. · refleksi kasus achilles...
TRANSCRIPT
REFLEKSI KASUS
ACHILLES TENDINITIS & TRIGGER FINGER
Dosen Pembimbing :
dr. Fajar Maskuri, M.Sc, Sp.S
Disusun oleh :
Sandy Nur Vania Putri
15/380906/KU/17787
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF
RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT, DAN
KEPERAWATAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
2
DESKRIPSI KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. PA Usia : 58 tahun 7 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sleman, DIY
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status : Sudah menikah
No. RM : 13-85-xx
Masuk RS : 29/11/2019
B. ANAMNESIS
1. KELUHAN UTAMA
Nyeri pada kedua tumit dan kaku pangkal jempol tangan kanan dan kiri
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
5BSMRS : OS riwayat terjatuh terserempet lalu mengeluhkan nyeri tajam dan panas
pada kedua kaki terutama tumit. Nyeri dirasakan terus menerus dengan intensitas
ringan terkadang sedang, memburuk bila beraktivitas terutama berjalan dan membaik
saat os tidur. Os sudah periksa pada dokter orthopaedi lalu dilakukan x-ray, dikatakan
hasil normal
2BSMRS : Os juga mengeluhkan pangkal jempol tangan kiri terasa nyeri dan kaku.
Keluhan muncul tiba-tiba, saat jempol ditekuk harus diluruskan dengan bantuan jari
lain hingga berbunyi “klik”, lalu keluhan membaik dan dapat muncul lagi. 1BSMRS
keluhan yang sama muncul di pangkal jempol tangan kanan. Os menyangkal
melakukan aktivitas fisik yang berat.
HMRS : Os datang ke poliklinik saraf RSA UGM dengan keluhan nyeri tumit dirasa
memberat, mengganggu aktivitas dan muncul bengkak pada tumit kaki kanan dan kiri.
Kaku pada jempol tidak kunjung membaik. Nyeri kepala, mual muntah disangkal.
3
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
a. Riwayat keluhan serupa : disangkal
b. Riwayat trauma sebelumnya : terjatuh 5 bulan yll
c. Riwayat penyakit paru : disangkal
d. Riwayat penyakit jantung : disangkal
e. Riwayat hipertensi : disangkal
f. Riwayat kejang : disangkal
g. Riwayat DM : disangkal
h. Riwayat stroke : disangkal
i. Riwayat alergi : disangkal
j. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan : disangkal
k. Riwayat Keganasan : disangkal
4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
a. Riwayat keluhan serupa : disangkal
b. Riwayat hipertensi : disangkal
c. Riwayat diabetes mellitus : disangkal
d. Riwayat jantung : disangkal
e. Riwayat stroke : disangkal
5. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien merupakan ibu rumah tangga. Pasien tinggal bersama suami dan anaknya.
Hubungan pasien dengan keluarga dan lingkungan sekitar baik. Pasien berasal dari
keluarga golongan ekonomi menengah dan merupakan pasien BPJS.
6. ANAMNESIS SISTEM
a. Sistem Serebrospinal : tidak ada keluhan
b. Sistem Muskuloskeletal : Nyeri pada tumit kanan dan kiri, nyeri dan
kaku pada pangkal jempol tangan kanan dan kiri
c. Sistem Kardiovaskuler : tidak ada keluhan
d. Siste, Gastrointestinal : tidak ada keluhan
e. Sistem Pernapasan : tidak ada keluhan
f. Sistem Integumen : tidak ada keluhan
g. Sistem urogenital : tidak ada keluhan
4
7. RESUME ANAMNESIS
Perempuan, usia 58 tahun, datang ke poliklinik saraf RSA UGM (29/11/2019) datang
ke poliklinik saraf RSA UGM mengeluhkan nyeri pada tumit kanan dan kiri sejak 5
bulan yll dirasa memburuk. Nyeri bertambah berat saat berjalan dan membaik saat
tidur. Selain itu os mengeluhkan kaku dan nyeri tiba-tiba pada pangkal jempol tangan
kanan dan kiri sejak 2 bulan yll, keluhan diperingan jika jempol diluruskan hingga
berbunyi “klik”.
C. DIAGNOSIS SEMENTARA
• Diagnosis Klinis : Nyeri somatik achilles dextra et sinistra cum nyeri 1st finger
of hand dextra et sinistra
• Diagnosis Topis : Tendon dan otot achilles dextra et sinistra cum tendon
flexor 1st MCP joints dextra et sinistra
• Diagnosis Etiologis : Achilles tendinitis dd achilles tendonosis dd degenerative
joints disease cum trigger finger dd osteoarthritis
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. STATUS GENERALIS a. Kondisi umum : Baik b. Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6) c. Status nutrisi : gizi cukup d. Tanda Vital :
• Tekanan darah : 120/75 mmHg • HR : 90 x/min, reguler, simetris, kuat • RR : 20 x/min • Suhu : 36,5 C • SpO2 : 98% • VAS : 3
e. Kepala : Normosefal, konjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Pupil isokor, RC (+/+) f. Leher : Limfonodi dbn g. Thoraks : simetris, vesicular (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-) h. Abdomen : Supel, nyeri tekan -, BU + i. Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2, nyeri tekan + kedua ekstremitas bawah, krepitasi - Edema + kedua ekstremitas bawah
5
2. STATUS NEUROLOGIS
a. Kepala : Pupil isokor (⌀ 3mm/3mm), RC (+/+), RK (+/+)
b. Nn. craniales : dalam batas normal Saraf Kranialis Kanan Kiri
N. I Olfaktorius
Daya penghidu tdp Tdp
N. II Optikus
Daya penglihatan normal normal
Lapang penglihatan normal normal
Melihat Warna normal normal
N. III Okulomotorius
Ptosis tidak ada tidak ada
Gerak mata ke medial normal normal
Gerak mata ke atas normal normal
Gerak mata ke bawah normal normal
Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Bentuk pupil bulat bulat
Reflek cahaya langsung normal normal
Reflek cahaya konsensual normal normal
N. IV Trochlearis
Gerak mata ke lateral bawah normal normal
N. V Trigeminus
Mengigit tdn tdn
Membuka mulut normal normal
Sensibilitas muka atas normal normal
Sensibilitas muka tengah normal normal
Sensibilitas muka bawah normal normal
N. VI Abdusen
Gerak mata ke lateral normal normal
N. VII Fasialis
Kerutan kulit dahi normal normal
Kedipan mata normal normal
6
Lipatan naso labial normal normal
Sudut mulut normal normal
Mengerutkan dahi normal normal
Mengerutkan alis normal normal
Menutup mata normal normal
Meringis tdn tdn
Menggembungkan pipi tdn tdn
N. VIII Akustikus
Mendengar suara berbisik normal normal
N. IX Glosofaringeus
Arkus faring normal normal
N. X Vagus
Denyut nadi / menit 70 x/menit 70 xmenit
Bersuara normal normal
Menelan normal normal
N. XI Aksesorius
Memalingkan ke depan normal normal
Sikap bahu normal normal
Mengangkat bahu normal normal
N. XII Hipoglossus
Sikap lidah normal normal
Artikulasi Tidak jelas
Menjulurkan lidah normal normal
Kekuatan lidah normal normal
Trofi otot lidah eutrofi eutrofi
c. Nystagmus : -/-
d. Leher : Kaku Kuduk (-)
e. Gerakan abnormal : tidak ditemukan
f. Sensibilitas : dbn
7
g. Ekstremitas :
h. Vegetatif : BAB dan BAK tidak ada keluhan
3. STATUS PSIKIATRIS
a. Tingkah laku : Normoaktif
b. Perasaan hati : Normotimik
c. Orientasi : Baik
d. Kecerdasan : Baik
e. Daya ingat : Baik
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Ultrasonografi Musculoskeletal Doppler regio achiles dextra :
Tampak ujung distal tendon achilles membesar, kalsifikasi (+), bentuk normal,
ukuran 0.7cm, tendon achilles dextra intact, tak tampak ruptur
Tendon peroneal dan tibialis posterior : dalam batas normal
Tak tampak cairan di bursa
Kesan : Gambaran calcific tendinosis tendon achilles dextra
• Ultrasonografi Musculoskeletal Doppler regio achiles sinistra:
Tampak ujung distal tendon achilles membesar, kalsifikasi multiple bentuk bercak
di tendon (+) distal, bentuk normal, ukuran 0.7cm, tendon achilles sinistraintact, tak
tampak ruptur
Pemeriksaan Lengan Kanan Lengan Kiri Tungkai Kanan Tungkai Kiri
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Kekuatan 5/5/5 5/5/5 5/5/5 5/5/5
Refleks
Fisiologi
+2 +2 +2 +2
Refleks
Patologis
Negatif Negatif Negatif Negatif
Clonus Negatif Negatif
8
Tendon peroneal dan tibialis posterior : dalam batas normal
Tak tampak cairan di bursa
Kesan : Gambaran calcific tendinosis tendon achilles sinistra
F. DIAGNOSIS AKHIR
• Diagnosis Klinis : Nyeri somatik achilles dextra et sinistra cum nyeri 1st finger
of hand dextra et sinistra
• Diagnosis Topis : Tendon achilles dextra et sinistra cum tendon
flexor 1st MCP joints dextra et sinistra
• Diagnosis Etiologis : Achilles tendinitis cum trigger finger
G. TATA LAKSANA
• Tablet Natrium diklofenak 2x50mg
• Tablet paracetamol 4x500mg
• vitamin B1 (thiamin) 2x50mg
• Tablet Methylprednisolone 3x4mg tapp off 2x4mg
• Istirahatkan kaki dan tangan
• Kurangi aktivitas repetitif pada tangan
• Fisioterapi
H. PROGNOSIS
• Death : ad bonam
• Disease : ad bonam
• Disability : ad bonam
• Discomfort : dubia ad bonam
• Dissatisfaction : ad bonam
• Destitution : ad bonam
9
PEMBAHASAN
A. TENDINITIS
a. Definisi
Tendinitis adalah peradangan pada tendon ( jaringan ikat yang menghubungkan
tulang dan otot). Proses inflamasi akan menyebabkan tendon teriritasi oleh otot
sehingga nyeri bila digerakan.
b. Etiology
• Kerja berlebihan otot dan tendon
• gesekan dan penekanan berulang-ulang
• gerakan tidak sesuai
• sudden injury
c. Faktor Resiko
• Usia : semakin tua tendon menjadi kurang flexible dan lebih rentan pada cedera
• Profesi : repetitive movement involvement memiliki resiko lebih tinggi
• Sports : tennis, basket, golf, baseball
• Medical conditions : DM, rheumatoid arthritis
d. Diagnosis
• Anamnesis
o nyeri, kaku dan bengkak pada tendon yang iritasi
o nyeri memburuk dengan aktifitas
o onset umumnya gradual
• Pemeriksaan fisik :
o range of movement mengalami penurunan
o creaky sound may be heard
o nyeri tekan pada daerah tendon otot achilles
o tanda-tanda inflamasi +
o Tes neurologis : penurunan kekuatan otot dapat terjadi, refleks normal
10
e. Pemeriksaan Penunjang
• X-Ray : menunjukan deposit kalsium disekitar tendon, kalsifikasi intratendineous
• Ultrasonography (USG) muskuloskeletal : menilai fungsi tendon, adanya rupture
atau instabilitas
• MRI
f. Tata Laksana
• Non-operative
a. activity modification, shoe wear modification, RICE
b. Medications : NSAIDs
c. injections : avoid steroid injections due to risk of Achilles tendon rupture
• Operative
a. retrocalcaneal bursa excision, debridement of diseased tendon, calcaneal bony
prominence resection
i. indications “ failure of nonoperative management and < 50% of
Achilles needs to be removed
b. tendon augmentation or transfer (FDL, FHL, or PB) vs. suture anchor repair
B. TRIGGER FINGER a. Definisi
Trigger Finger adalah kondisi pembengkakan fusiform dan terbentuknya nodulus
pada tendo otot fleksor jari daerah metakarpofalangeal
11
b. Etiology
• Idiopathic
• Medical conditions ( DM, rheumatoid arthritis)
• Aktivitas berat dan repetitive pada tangan
c. Faktor Resiko
• Usia : semakin tua tendon menjadi kurang flexible dan lebih rentan pada cedera
• Profesi : repetitive movement involvement memiliki resiko lebih tinggi
• Sports : tennis, basket, golf, baseball
• Medical conditions : DM, rheumatoid arthritis
d. Diagnosis
• Anamnesis
o Nyeri sendi interfalangeal proksimal pada pagi hari.
o Bila jari/ ibu jari difleksikan akan sulit untuk diekstensikan kembali secara
aktif.
o Bila diekstensikan secara pasif akan timbul bunyi ” klek”disertai nyeri di
daerah metacarpofalangeal
• Pemeriksaan fisik :
o Tendovaginitis otot-otot fleksor jari tangan.
o Nyeri sendi interfalangeal.
o Ekstensi pasif jari:nyeri metacarpofalangeal.
o Fleksi jari: sulit diekstensikan kembali secara aktif.
e. Diagnosis Banding
• Rheumatoid Arthritis
• Osteoarthritis
f. Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium :
o Darah rutin
o Rheumatoid Faktor
• Radiologi : X-foto pada jari yang sakit
12
g. Tata Laksana
• NSAID (Na diklofenak 75-150 mg/hari, meloxicam 7,5-15 mg/hari,
acetaminophen 2-4 gr/hari, ketoprofen 75 mg/hari, dll)
• Injeksi lokal kortikosteroid
• Konsul Rehabilitasi Medik untuk fisioterapi
• Injeksi proloterapi
• Pembedahan, bila dengan terapi konservatif dan injeksi tidak ada perbaikan
h. Prognosis
• Death : ad bonam
• Disease : ad bonam
• Disability : ad bonam
• Discomfort : dubia ad bonam
• Disatisfaction : ad bonam
• Distitution : ad bonam
13
REFERENSI
• Martin SA, Allan RH. Samuel,s manual of neurologic therapeutic. Lippincott
williams & wilkins. 2012
• Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
• PERDOSSI.2016.Acuan Panduan Praktis Klinis Neurologi 2016.
• Waldman SD. Atlas of common pain syndromes. 3rd. 2012