git trigger 1

23
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas pertolongan-NYA kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Saluran Pencernaan Bagian Atas’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada fasilitator, yang telah membimbing kami dari diskusi sampai pada tahap pembuatan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman- teman mahasiswa yang telah memberi kontribusi, baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, serta bermanfaat bagi kita semua, walaupun masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini baik dalam isi maupun cara penyajian makalah. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah-makalah kami berikutnya. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Page 1 of 23

Upload: hylmiiy-dbrainmarshal

Post on 30-Jan-2016

268 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Modul Gastro Intestinal (Tutor fk baiturrahmah)

TRANSCRIPT

Page 1: GIT Trigger 1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas pertolongan-NYA kami

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Saluran Pencernaan Bagian Atas’. Meskipun

banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami

berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada fasilitator, yang telah membimbing kami dari

diskusi sampai pada tahap pembuatan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih

kepada teman-teman mahasiswa yang telah memberi kontribusi, baik langsung maupun tidak

langsung dalam pembuatan makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, serta bermanfaat bagi kita semua, walaupun masih banyak terdapat

kekurangan pada makalah ini baik dalam isi maupun cara penyajian makalah. Oleh karena itu

kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat

membangun untuk kesempurnaan makalah-makalah kami berikutnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Padang, Oktober 2015

Penulis

Page 1 of 18

Page 2: GIT Trigger 1

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................ 1

Daftar Isi......................................................................................................................... 2

BAB I Pendahuluan........................................................................................................ 3

BAB II Pembahasan....................................................................................................... 4

Step 1.................................................................................................................. 4

Step 2.................................................................................................................. 4

Step 3.................................................................................................................. 4

Step 4.................................................................................................................. 5

Step 5.................................................................................................................. 6

Step 7.................................................................................................................. 6

BAB III Penutup............................................................................................................ 17

Daftar Pustaka................................................................................................................ 18

Page 2 of 18

Page 3: GIT Trigger 1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.

Secara spesifik, sistem pencernaan berfungsi untuk mengambil makanan, memecahnya menjadi molekul nutrisi yang lebih kecil, menyerap molekul tersebut ke dalam aliran darah, kemudian membersihkan tubuh dari sisa pencernaan [1].

organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok:

Diagram sistem pencernaan manusia bagian perut

Saluran pencernaan

Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.

Organ pencernaan tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.

Page 3 of 18

Page 4: GIT Trigger 1

BAB IIPEMBAHASAN

Trigger 1: Saluran Pencernaan Bagian Atas

Bila kita makan atau minum bahan makannan yang mengandung karbohidrat, lemak. Protein atau serat makanan maka makanann tersebut melalui berbagai orga darn jaringan didaerah saluran pencernaan bagian ata dimulai dari organ-organ dimulut, esopagus, gaster dan usus halus, dimana sejauh ini terjadi proses pencernaan dan penyerapan makanan. Beberapa hormone ikut dalam mengontrol proses pencernaan. Berbagai enzim, zat kimia dan bahan pelicin (mucin) dihasilkan berbeda-beda sesuai dengan dimana dia berada seperti mulut, gaster dan usus halus. Disamping itu terdapat berbagai organ seperti pankreas, hati, kandungan empedu yang menghasilkan berbagai enzim dan berbagai zat kimia untuk membantu proses pencernaan.

Bgaiamana anda menyimpulkan tentang apa dan dimana terjadi proses-proses pencernaan dan penyerapan makanan tersebut.

Step 1 (Clarify Unfamiliar Terms)

1. Organ: kumpulan dari beberapa jaringan yang memiliki fungsi yang sama.2. Jaringan: kumpulan dari beberapa organ yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.3. Gaster: lambung4. Mucin: suatu zat yang berperan sebagai pelicin yang terdapat pada organ pencernaan.5. Esophagus: saluran pencernaan bagian atas/kerongkongan.6. Penkreas: suatu organ yang berperan dalam sistem pencernaan yang berfungsi untuk

membentuk hormon-hormon pencernaan.

Step 2 (Define The Problems)

1. Apa saja organ-organ pencernaan bagian atas? Dan apa fungsinya?2. Bagaimana proses pencernaan dan penyerapan makanan?3. Apa saja hormon yang berperan dalam pencernaan dan apa fungsi masing-masingnya?4. Bagaimana peranan mucin dalam pencernaan dan apa fungsinya?5. Enzim apa saja yang berperan dalam pencernaan dan apa fungsinya?6. Apa jenis-jenis zat kimia yang berperan dalam proses pencernaan?

Step 3 (Brainstrom Possible Hypothesis Or Explanation)

1. -Cavum oris sebagai tempat awal terjadinya proses pencernaan-Lidah sebagai pengecap rasa-Dentis menghaluskan makanan

Page 4 of 18

Page 5: GIT Trigger 1

-Glandula saliva menghasilkan air ludah-olo pharing untuk menelan makanan-esophagus sebagai penyalur makanan ke gaster-Gaster tempat menghancurkan makanan menjadi molekul yang lebih kecil.-usus halus tempat penyerapan zat-zat makanan.-Pankreas menghasilkan enzim.-Kandung empedu tempat menghasilkan enzim-enzim pencernaan-hati menetralisir racun.

2. Pertama kali makanan masuk ke mulut, dihancurkan oleh dentis dan salifa dengan bantuan lidah. Setelah itu masuk ke tenggorokan melalui olo pharing (m. Sfingter oro esophagus Inferior) dan masuk ke dalam esophagus dan di teruskan ke gaster. Makanan dihancurkan dengan bantuan gastrin untuk meningkatkan asam lambung untuk memecah makanan. Selanjutnya makanan masuk ke usus halus dan terjadi penyerapan makanan dengan bantuan enzim pankreas yang masuk ke usus halus. Di usus terjadi gerakan peristaltik.

3. Pending.4. Sebagai pelicin pada organ pencernaan.5. –Glandula salifa menghasilkan enzim amilase untuk mengubah amilum menjadi

maltosa-Lambung -Peptin, mengubah peptin menjadi pepton.

-Renin, mengubah karsinogen menjadi kasein.-Pankreas -Lipase, mengubah lemak trigliserida menjadi gliserol.

-Tripsin, mengubah protein menjadi polipeptida.-usus halus -maltase, mengubah maltosa menjadi glukosa.

-Laktase, mengubah protein menjadi glukosa dan galaktosa.-kandung empedu asam empedu.

Step 4 (Arrange Explanation Into A Tentative Solution)

Page 5 of 18

GastroIntestinal

Sistem Pencernaan Bagian Atas

BiokimiaHistologiFisiologiAnatomi

Page 6: GIT Trigger 1

Step 5 (Define Learning Objectives)

1. Anatomi organ saluran pencernan bagian atas2. Fisiologi organ saluran pencernan bagian atas3. Histologi organ saluran pencernan bagian atas4. Biokimia enzim dan hormon yang berperan dalam saluran pencernan bagian atas.

Step 7 ( Share The Result Of Information Gathering and Private Study)

1. Cavum orisbatas-batas:labium oris (bibir) di anterior (terdapat lipatan muskular sekeliling mulut, dapat bergerak karena memiliki otot, yaitu M. Orbicularis oris), pipi di lateral, palatum di superior dan diaphragma oris di inferios sebagai dasar. Ke posterior cavum oris membuka oropharynx melalui isthmus fauciumterdapat: -lingua (lidah)

- gigi- muara ductus glandula salivarius

VESTIBULUM ORISruangan yang dikelilingi oleh labium oris dan pipi di anterior dan arcus alveolaris dengan gigi-geligi di posterior. Kedalam vestibulum oris setinggi Molar II atas bermuara ductus gladula parotis.CAVUM ORIS PROPRIABagian cavum oris yang terletat di posterior dari arcus alveolaris dan gigi-geligi

Page 6 of 18

Page 7: GIT Trigger 1

Lingua/ lidahDibagi oleh sulcus terminalis (v terbalik) menjadi pars oralis dan par pharyngeus. Pars oralis terdapat pada 2/3 anterior yaitu pada corpus linguae. Pars pharyngeus bagian dari 1/3 posterior linguae yaitu pada radix linguae

otot intinsic: m. Longitudinalis superior m. Longitudinalis inferior

m. Tranversus linguam. Verticalis lingua

otot extrinsic: m. Styloglossusm. Hyoglossusm. Genioglossusm. palatoglossus

PALATUM:1. PALATUM DURUMDibentuk oleh processus palatinus ossis maxillae dan lamina horizontalis ossis palatini. Pada palatum durum terdapat foramen incisivus tepat dibelakang incisivus I

2. PALATUM MOLLEMelekat pada tepi posterior palatum durum. Palatum molle meluas ke posterior membentuk tepi bebas yang lengkung dan memiliki tonjolan yaitu uvula

otot-otot: m. Levator veli palatinim. Tensor veli palatinim. Palatoglossusm. Palatopharyngeusm. Uvula

Page 7 of 18

Page 8: GIT Trigger 1

PHARYNX1. NASOPHARYNX berada di belakang cavum nasi, dari conchae sampai setinggi palatum molle (isthmus pharyngeum).2. OROPHARYNX dibelakang cavum oris, mulai dari palatum molle sampai tepi atas epiglotis3. LARINGOPHARYNX

dari tepi atas epiglotis sampai tepi bawah cartilago cricoidotot circular: m. Constrictor pharyngeus superior

m. Constrictor pharyngeus inferior m. Constrictor pharyngeus mediana

otot longitudinal :m. Stylopharyngeusm. Salphingopharyngeusm. palatopharyngeus

OESOPHAGUS-Merupakan pipa muscular.-Menghubungkan Pharynx dengan Gaster-Bagian atas (2/3) merupakan otot lurik-Bagian bawah (1/3) merupakan otot polos

Gaster – ventriculus

bagian:

fundus, terletak sebelah cranial terhadap tingkat pertemuannya dengan esofagus

corpus (badan), menyusun bagian utama lambung

pars pylorica, antrum pyloricum dan pylorus

Page 8 of 18

Page 9: GIT Trigger 1

Dinding gaster: dari luar ke dalam

1. Lapisan serosa2. lapisan muscularis: -longitudinal (luar)

-circular (dalam)

-oblique (di fundus)

3. Lapisan submucosa 4. Lapisan mucosa

Duodenum

berbentuk huruf c, ± 25 cm

terdiri dari: pars superior

pars descendens

pars horizontal

pars ascendens

Tunica muscularis: longitudinal

circularis

Page 9 of 18

Page 10: GIT Trigger 1

JEJUNUM-ILEUM

jejunum 2/5 proximal; ileum 3/5 distal

terdapat alat penggantung: mesentrium pada dindind posterior abdomen yang mengandung neurovascular

dinding:

tunica serosa

tunica muscularis: -longitudinal

-circular

tunica mucosa: -plica circularis

-villi

- kelenjar

- lymphe

2. Fisiologi (Mekanisme pencernaan & penyerapan makanan)Proses encernaan makanan dan penyerapan makanan

a. Secara mekanik, oleh otot polos dan organ cerna. Dilakukan oleh: gigi, kontraksi otot polos

b. Kimiawi, oleh enzim cerna

PROSES MEKANIK DALAM GIT Proses mengunyah

Page 10 of 18

Page 11: GIT Trigger 1

Tindakan mengunyah dapat volunter, tapi sebgian besar mengunyah selama makan adalah reflek ritmik yang dihasilkan oleh pengaktifan otot rangka rahang, bibir, pipi dan lidah sebagai respons terhadap tekanan makanan pada jaringan mulut

MenelanProses volunter yang diakhiri oleh proses involunter. Dimuali ketika bolus secara sengaja didorong oleh lidah ke belakang mulut menuju faring. Ketika masuk faring bolus makanan harus diarahkan ke dalam esofagus dan dicegah masuk lubang-lubang lain

TRANSPORTASI DAN PENCAMPURAN MAKANAN Esofagus

Peristaltik primer, dari pangkal ke ujung esofagus, mendorong bolus didepannya yang masing melemas (relaksasi) untuk masuk ke lambungPeristaltik sekunder, terjadi oleh peregangan makanan yang lebih besar pada esofagus.

LambungPenyimpanan makananmelalui basic electrical rhythm (BER) lambung, merupakan gerakan ke arah antrum, dengan potensial gelombang yang lambat menyapu ke bawah sepanjang lambung menuju sfingter pilorus.mencampur makanankontraksi peristaltik antrum yang kuat mencampur makanan dengan sekresi lambung untuk menghasilkan kimus. Setiap gelombang peristaltik antrum mendorong kimus maju menuju sfingter pilorus kemudian isi lambung di keluarkan sedikit demi sedikit ke duodenum Pengosongan (pemindahan)Selain mencampur isi lambung, kontraksi peristaltik atrum adalah gaya pendorong untuk pengosongan isi lambung. Pengosongan ini di kontrol oleh faktor di gaster dan duodenum

Usus halusMENCAMPUR

1) Regangan usus oleh chyme, sehingga terjadi kontrasi segmenterdiri dari:kontraksi kosentrik dengan panjang kontraksi 1 cmterbentuk segmen1 set segmen selesai ® terbentuk kontraksi segmen berikutnya

2) Gelombang peristaltik yang mendorong chyme sepanjang usus

3. HISTOLOGIa) Rongga mulut

Bibirmelindungi terbukanya rongga mulut, tediri dari 4 area

Page 11 of 18

Page 12: GIT Trigger 1

- Area kutaneus- Area merah bibir- Area labialis- Pars marginalis

Lidahlidah adalah massa otot rangka yang ditutupi oleh suatu membran mukosa dengan struktur bervariasi sesuai daerahnya. Serabut ototnya saling menyilang dalam 3

bidang dan berkelompok membentuk berkas yang dipisahkan oleh jaringan ikat. Membran mukosa bertekstur licin di permukaan bawah lidah. Permukaan dorsal lidah ditutupi disebelah anterior oleh sejumlah tonjolan kecil yang disebut papilla.

Papila filiformis, bejumlah cukup banyak, bebrbentuk kerucut memanjang dan memiliki banyak lapisan tanduk.

Papilla fungiformis, berjumlah lebih sedikit, sedikit bertanduk, dan berbentuk jamur denga inti jaringan ikat dan sebaran kuncup kecap pada permukaan atasnya.

Papilla foliata, kurang berkembang ada orang dewasa. Papilla vallata, berjumlah paling sedikit dan merupakan papilla terbesar di lidah.

Gigi

Subtantia enamelum

Komponen tubuh manusia yang paling keras dan terdiri atas kira-kira 98% mineral dan materi organik lainnya yang terdiri atas sedikitnya 2 protein, amelogenin dan enamelin, tetapi tanpa kolagen. Email terdiri atas batang atau kolom panjang, yaitu bantang email (prisma), yang diganbungkan oleh email lain.

Pulpa dentis

Page 12 of 18

Page 13: GIT Trigger 1

Terdiri atas jaringan ikat longgar yang menyerupai mesenkim. Komponen utamanya adalah lapisan odontoblas, sejumlah besar fibroblas, serabut kolagen halus, dan subtansi dasar. Pulpa merupakan jaringan yang banyak mengandung pembuluh darah dan saraf.

Peridonsisom

Terdiri atas sementum, ligamen periodontal, tulang alveolar, dan gingiva. Sementum menutupi dentin akar gigi dan susunannya serupa dengan tulang, meskipun tidak terdapat osteon dan pembuluh darah. Ligamen periodontal terdiri atas jaringan ikat dengan tebal 150 hingga 350 mm dengan berkas serat kolagen yang menghubungkan sementum dengan tulang alveolar. Gingiva adalah membran mukosa yang melektat erat pada periosteum tulang maksila dan mandilbula. Gingiva terdiri atas epitel berlapis gepeng dan lamina propria yang mengandung banyak apil jaringan ikat.

Esofagus

Merupakan saluran berotot, dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dengan sel-sel punca yang tersebar di seluruh lapisan basal

Page 13 of 18

Page 14: GIT Trigger 1

Lambung

berbentuk sebagai kantung dalam cavum amdominale dan dibungkus oleh tunica serosa. Struktus microscopis:

membran mucosa: tidak ada absorbsi makanan

kasar lipatan memanjang: rugae

epitel silindris selapis

lamina propria (jaringan pengikat)

Tunika muscularis mocosae

Page 14 of 18

Page 15: GIT Trigger 1

Usus halus

Membran mukosa:

Permukaan usus halus belipat-lipat permanen sirkular (plicae circulares), yang terdiri atas mukosa dan sub mukosa. Vili usuus merupakan tonjolan mukosa (epitel dan lamina propria). Pada duodenum vili ini berbentuk daun, tetapi berangsung berubah bentuk menyerupai jari saat mendekati ileum

Lamina propria

Terdiri atas jaringan ikat longgrar dengan pembuluh darah, limfe, serabut saraf dan sel-sel otot polos. Bagian proksimal duodenum memiliki banyak kelenjar mukosa tubular, yaitu kelenjar duodenum atau kelenjan brunner.

Page 15 of 18

Page 16: GIT Trigger 1

4. Biokimia (hormon dan enzim dalam sistem pencernaan)

Enzim dan hormon pencernaan pada muut.

Enzim ptialin (amilase mulut/amilase oral)

Enzim ptialin termasuk sebagai enzim α-amilase,yaitu enzim yang memecah amilum

(polisakarida) menjadi maltosa (disakarida) dan polimer kecil sakarida lainya .        

Enzim ini terutama dihasilkan oleh kelenjar parotis. Tetapi karena makanan berada

dalam mulut tidak seberapa lama, tidak sampai 5% dari amium dapat terhidrolisis

disini. Walaupun demikian, kerja ptialin dapat bertahan hingga satu jam saat makanan

memasuki lambung.

Enzim dan hormon pencernaan lambung

1. Asam HCL, Berfungsi:

1. Mengaktifkan zimogen pepsinogen menjadi pepsin2. Sebagai disinfektan untuk mematikan kuman3. Menonaktifkan enzim ptialin yang bekerja dimulut jika jumlah sekresi HCL nya

jumlahnya sudah besar4. Merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus5. Memacu terbukanya klep pyloric lambung sehingga chime bisa turun ke usus 12 jari6. Merangsang tertutupnya klep isosekum duodenum karena asam7. Membuat PH lambung menjadi rendah (PH 4)

2. Hormon Gastrin, Berfungsi:

Page 16 of 18

Page 17: GIT Trigger 1

1. Memacu sekresi enzim pepsinogen2. Memacu keluarnya HCL (asam klorida)

3. Enzim Renin, Berfungsi: Menegendapkan protein susu (kasein) dari air susu (ASI). Pada bayi akan disekresi dalam jumlah besar dan akan berkurang banyak ketika dewasa.

5. Mukus, Berfungsi: melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCL.

Enzim dan Hormon pencernaan Usus Halus

1. Disakaridase, berfungsi: menguraikan disakarida menjadi monosakarida.2. Erepsinogen, Berfungsi: erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin.

Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.3. Hormon Sekretin, Berfungsi: merangsang kelenjar pankreas mengeluarkan senyawa

kimia yang dihasilkan ke usus halus.4. Hormon CCK (Kolesis Tokinin), Berfungsi: merangsang hati untuk mengeluarkan

cairang empedu ke dalam usus halus.

Enzim dan hormon pencernaan pankreas

1. Bikarbonat, Berfungsi: menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung.

2.  Enterokinase, Berfungsi: mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.

3. Amilase, Berfungsi: mengubah amilum menjadi disakarida.4. Lipase, Berfungsi: mencerna Lemak menjadi asam lemak dan gliserol.5. Kimotripsin, Berfungsi: mengubah peptone menjadi asam amino.6. Nuklease, Berfungsi: munguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus prospat.7. Hormon insulin, Berfungsi: menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi

kadar normal.8. Hormon Glukagon: menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal.

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan

Sistem pencernaan bagian atas terbagi atas anatomi, histologi, fisiologi da biokimia.Makanan yang masuk kedalam Organ-organ sistem pencernaan dengan dibantu oleh sistem

Page 17 of 18

Page 18: GIT Trigger 1

pendaharan serta persyarafan memiliki fungsinya tersediri, dengan mekanisme pencernan, penyerapan, pencampuran, pemindahan, serta penghancuran makanan yang berbeda dengan bantuan zat zat kimia seperti Enzim & Hormon yang dihasilkan oleh organ sistem pencernaan diatas.

Baik bagi mahasiswa agar mengetahui seluruh sub-pokok pembahasan diatas karena satu dengan lainnya sangatlah memiliki keterkaitan yang kuat selain dari membantu sebagai calon dokter yang kompeten untuk mendiagnosa suatu permasalahan atau penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

http://scribd.com

https://myzamm.wordpress.com/2013/01/20/fungsi-hormon-enzim-dalam-pencernaan/

Page 18 of 18