tp salep
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 TP Salep
1/28
1. Pengertian salep
Menurut Scovilles (338)
Salep adalah sediaan semi padat yang lembut biasanya menghandung bahan-
bahan obat dan ditujukan untuk penggunaan luar dari badan atau membran
mukosa.
Menurut ! !" (#8)
Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada
kulit dan selaput lendir
Menurut ! !!! (33)
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar. $ahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam
dasar salep yang cocok.
Menurut %&S #8 th (#'#8)
Salep adalah sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian luar
pada kulit atau membran mukosa. $iasanya tapi tidak selalu mengandung
bahan-bahan obat.
Menurut &resc ( 8)
Salep adalah sebagai sediaan lemak dari konsistennya mudah digunakan
pada kulit dengan pengocokan.
Menurut *op +ooper (#, )
Salep adalah sediaan semipadat untuk penggunaan pada kulit atau membran
mukosa.
Menurut mphar (3#')
Salep adalah sediaan semi padat untuk penggunaan eksterna sepertikonsistensinya salep dapat digunakan pada kulit dengan mudah.
Menurut achman ('3 )
-
8/10/2019 TP Salep
2/28
-
8/10/2019 TP Salep
3/28
peningkatan kekuatan dari pemakaian. &asta biasanya dibuat dengan
penambahan serbuk yang tidak larut dalam jumlah yang sama (biasanya
56 atau lebih) pada basis salep biasa sehingga mengubah nilai yield
salep dari plastis menjadi aliran dilatan.
+erates adalah sdiaan semipadat yang mengandung konsentrasi lilin
relati2 tinggi dimana nilai yield yang juga besar diperbolehkan digunakan
secara langsung pada kulit. &enyebaran bahan biasanya dengan bantuan
kain sebelum digunakan.
&laster adalah sediaan padat atau semipadat yang tidak bisa disebar pada
temperatur kamar plaster dibuat dengan melebur massa dan mencampur
leburan diatras bahan pembantu.
+ataplasma atau poulitices dide2inisikan sebagai massa basah dari bahan
padat digunakan pada kulit dalam mengurangi in2lamasi dan dalam
beberapa kasus bereaksi sebagai counteriritan. *alam sejarah poultices
disusun dari tanah liat yang lain seperti kaolin dan atau 2la7seed.
Menurut achman (338)
&asta adalah dispersi konsentrasi tinggi dari bahan-bahan yang
diserbukkan yang tidak larut ( 5 hingga '56) dalam basis berair atau
basis lemak. $asis lemak kurang berminyak baik sebagai bahan pengeras
dalam konsistensi salep karena sejumlah besar dari bahan yang
diserbukkan ada. &asta melekat baik pada kulit dan berman2aat dalam
pengobatan kronik atau luka licheni2ied. Sebagai contoh pasta gelatin
ink 9S& :: digunakan ketika lapisan pelindung pada kulit diinginkan
mengikuti penguapan dari air. &asta memberikan lapisan pelindung danketika ditutupi dengan pembalut yang cocok mencegah kritikan dari
kulit pasien oleh goresan.
;elli adalah basis larut air disediakan dari gum-gum alam seperti
tragakan pektin alginat dan bopoglisin atau dari derivat-derivat sintetik
-
8/10/2019 TP Salep
4/28
dari bahan-bahan alam sepeti methylcelulosa dan natrium
carbo7imetilselulosa.
-
8/10/2019 TP Salep
5/28
karena itu adalah perhatian khusus dari 2armasis dan ahli kulit. =pidermis
bervariasi ketebalannya dari # mm pada telapak tangan dan tumit kaki
hingga 5 # mm atau lebih kurang pada bagian 4ajah dan badan. *imana
ditutupi dengan lapisan permukaan yang disusun dari lemak teremulsi.
apisan ini tidak berlanjut dan tahanannya sangat sedikit untuk penetrasi
molekul.
Menurut ahli histologi epidermis diklasi2ikasikan kedalam '
lapisan1
#. Stratum corneum atau lapisan tanduk
. Stratum lusidum kadang-kadang disebut >lapisan penghalang?($arier layer).
3. Stratum granulosum atau lapisan granular
. Stratum malpighii lapisan sel berduri.
'. Stratum germinativum lapisan sel basal.
@arus diingat bah4a pembagian ini menghadirkan perubahan dalam
struktur sel karena satu bergerak terhadap permukaan dibandingkan
perbedaan lapisan yang memisah lapisan ini digabung ke lapisan satu yang
lain hampir selalu tidak kelihatan.
Stratum corneum atau lapisan tanduk terdiri dari beberapa lapisan
sel pipih yang disusun oleh keratin. apisan ini lebih tebal pada tumit kaki
dan telapak tangan (5 A-5 8 mm) dan sangat tipis pada 4ajah.
apisan tanduk kasar dan merupakan lapisan yang relati2 tidak
sensiti2 yang secara terus menerus terkelupas dan digantikan. Sel-sel mati
yang secara tetap terkelupas digantikan oleh klari2ikasi dari sel lain yang
tumbuh dari germinal atau basal lapisan dan dipoli2erasi atau ditekan dari
ba4ah. 0omposisi kimia dari stratum corneum adalah protein 8'6 (kira-kira
#'6 larut air A'6 keratin atau protein sitoplasma dan '6 membran
protein) lemak B-,6 (+ #5-+ #8 asam lemah jenuh dan tidak jenuh dan ester-
-
8/10/2019 TP Salep
6/28
ester trigliserida dan kolesterol dan sterol yang berhubungan)C yang lain
A-86 (mukopolisakarida karbohidrat mucin asam lipo amino dll).
apisan lemak menutupi stratum corneum biasanya mempunyai p@
'-A '. $erdasarkan uji bagian dengan p@ 4anita biasanya sedikit lebih
tinggi (kurang asam) daripada pria. &erbedaan drastis pada p@ ini disebut
>mantel asam? mungkin menurunkan kemampuan kulit untuk menahan
serangan bakteri. ;acobi dan @einrich memilih mantel asam pada kulit
sebagai garis a4al dari ketahanan tubuh mela4an pengaruh luar.
&eck dkk menitikberatkan bah4a keasaman persen tidak membuat
mantel asam suatu penghalang 4aktu serangan bakteri dan jamur. Si2at bakteriostatik dari mantel asam mungkin dihubungkan dengan kapasitas
mendapar dari mantel asam pada kulit baiknya dengan kapasitas mendapar
dari mantel asam. 0eringat dan sebum sekat bakteriostatik dan 2ungistatik
berhubungan dengan adanya asam amino bebas protein debis asam lemak
asam laktat dan karbonat dan laktat.
0arena lapisan tanduk disusun sebagian besar oleh keratin protein
yang menyerap sejumlah besar air dan senya4a polar lainnya mungkin
menjadi tempat penyimpanan untuk bahan penetrasi dengan cara demikian
mempertahankan gradien konsentrasi maksimum hanya kira-kira pada
stratum lusidum. &enetran seperti ion-ion dan Dat pe4arna dapat mengikat
stratum corneum dan peningkatan penetrasinya mele4ati lubang dari 2olikel
rambut.
0emampuan dari keratin epidermal untuk menyerap air dapat
mempengaruhi penetrasi dengan cara lain. 0etika lapisan tanduk dihidrasi
dengan baik senya4a hidro2ilik dan hidro2obik dapat berpenetrasi ke
stratum lusidum lebih cepat. ;adi absorbsi perkutan dari beberapa senya4a
dapat ditingkatkan dengan 2ormulasi 2armasetis untuk menghasilkan lapisan
oklusi2 pada permukaan kulit. &enutupan kulit dengan lapisan oklusi2 seperti
4ragging dengan lapisan plastik adalah seperti menghasilkan derajat yang
-
8/10/2019 TP Salep
7/28
lebih tinggi dari oklusi2 daripada diperoleh dengan salep. &engaruh dari
oklusi2 dihubungkan dengan hidrasi yang lebih baik dari stratum corneum
dan suatu peningkatan dalam temperatur permukaan dari kulit. MekenDie dan
stoughter telah menunjukkan bah4a konsentrasi e2ekti2 yang minimal secara
topikal digunakan kortikosteroid adalah ditandai pengurangan saat tepat
penggunaan dioksklusi.
apisan terluar adalah sel pipih terkeratinisasi dalam stratum
corneum diajarkan dengan beberapa untuk mengurangi pengemasan yang
penuh daripada berbatasan untuk lapisan granular menekankan dari daerah
antara stratum corneum dan lapisan granular (stratum lusidum) sebagai>Dona penghalang? Dona ini yang ketebalannya beberapa mikron dilaporkan
untuk beraksi sebagai penghalang untuk trans2er air yang melalui kulit.
*aerah penghalang dilaporkan mencegah penetrasi molekul yang
mempunyai berat molekul lebih besar dari 55-355. =ksistensi dari Dona
penghalang tidak membuktikan secara benar dan beberapa teori mengenai
absorbsi perkutan dibandingkan seluruh stratum corneum sebagai lapisan
yang tersusun kompak (#5-'5 mikron tebalnya) yang bertindak sebagai
penghalang utama untuk penetrasi. Setelah penetrasi pada stratum corneum
penetran dipaparkan pada lapisan dengan tebal 55 mikron dari jaringan
yang tinggal dermis yang dapat menjadi penghalang yang baik untuk
molekul non polar karena si2at berairnya. 0emudian molekul yang
berpenetrasi pada stratum corneum baik yang terlihat pada epidermis paling
ba4ah atau dermis atau yang terba4a oleh cairan jaringan dalam dermis ke
aliran darah dan lim2atik.
Ereger mempercayai bah4a 2akta-2akta untuk mendukung
keberadaan Dona penghalang pada dasar dari stratum corneum tidak
meyakinkan karena jika lapisan seperti ini ada satu diharapkan lebih
berubah secara kritis pada permeabilitas dengan pengelupasan lapisan terluar
-
8/10/2019 TP Salep
8/28
dari kulit dan mende2enisikan hubungan kelarutan penetran dengan
permeabilitas.
0ligman telah mengajukan bah4a seluruh lapisan tanduk termasuk
dalam 2ungsi penghalang. &andangan ini mendapat penerimaan dari peneliti
lain dan telah ditegaskan kembali oleh Scheuplein Matatsy dkk
memberikan bukti penyaranan bah4a membran plasma protein dari sel
tanduk dapat juga mengambil bagian dalam 2ungsi penghalang.
apisan paling dalam dari epidermis stratum germinativum atau
lapisan sel basal adalah lapisan yang produkti2. *alam lapisan ini secara
tetap terjadi mitosis kemajuan sel anak akhir terhadap permukaan kulitkarena beberapa sel bermigrasi. Sel-sel tersebut berubah dalam bentuk dan
komposisinya sampai sel-sel ini menjadi sel tanduk pada stratum corneum.
*ermis atau kulit sejati berbeda secara mor2ologi dari epidermis.
*ermis terdiri dari jaringan berserat tebal bersama dengan pembuluh darah
dari limpa 2olikel rambut dan kelenjar sebaseus dan kelenjar keringat aorta
dan serabut sara2 karena lapisannya berair ini nmungkin bertindak sebagai
penghalang untuk le4atnyab molekul non polar.
4. Jalur penetrasi
Menurut &rescription ( 3')
0emungkinan jalur penetrasi.
-
8/10/2019 TP Salep
9/28
Ereger mengatakan bah4a rute masuknya bahan-bahan dan melalui
kulit adalah epidermis itu sendiri penetran bergerak antara sel-sel dan
mungkin melalui epidermis dibandingkan melalui struktur pelengkap yaitu
2olikel rambut dan kelenjar keringat. Eerger menganggap bah4a ketahanan
terhadap masuknya sebagai si2at dari matriks sel-sel keratin dari epidermis
tidak sempurna oleh proses akti2. &elepasan sel-sel terkeratinisasi dari kulit
manusia oleh pelepasan berulang-ulang dari kulit pada perekat telah
menunjukkan untuk membuat kulit lebih permeabel daripada kulit normal
terhadap air anestetik lokal dan ion-ion endogen. Masing-masing pelepasan
mengangkat beberapa bahan tidak permeabel dan atau mengganggunya padatingkat yang rendah. &ada beberapa lapisan yang terakhir diangkat dengan
pelepasan yang sempurna permeabilitas dari kulit yang tersisa meningkat
besar. &eningkatan ini mungkin dikarenakan reduksi pada lapisan tipis kulit
yang tersisa dan atau hal ini mungkin menunjukkan bah4a lapisan ba4ah
stratum corneum yang diangkat oleh pengelupasan adalah kurang permeabel
dari lapisan-lapisan yang diangkat. Menurut MarDulli membran diangkat
dengan kadang-kadang mempunyai impermeabilitas yang besar atau
mendekati besar seperti pada semua kulit.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetrasi
Menurut &rescription ( 3')
aktor-2aktor berikut harus dipertimbangkan dalam beberapa absorpsi
perkutan1
#) 0ondisi kulit
) 0elarutan penetrasi
3) 0onsentrasi penetran
) @idrasi kulit
') &emba4a
A) &elarut
-
8/10/2019 TP Salep
10/28
B) aktor lain
Kondisi Kulit
0erusakan kulit seperti yang disebabkan oleh tergores melepuh
terpotong dan lain-lain dan proses modi2ikasi kulit seperti eksim dan
hipermia dikenalsebagai yang mempengaruhi permeabilitas yaitu ada
tanda peningkatan dalam penetrasi obat seperti trauma. &era4atan
kulit dengan keratolitik atau dengan pelarut organik seperti aseton
alkohol atau heksan dapat meningkatkan permeabilitas epidermis
terhadap air e2eknya bervariasi dengan bahan keratolitik yang
digunakan dan lamanya 4aktu epidermis terpapar terhadap pelarut
organik.
Kelarutan penetran
Si2at kelarutan dari penelitian mungkin lebih penting dalam ukuran
molekul dalam penetran terhadap kemampuan berpenetrasi pada
kulit 4alaupun molekul memerankan beberapa bagian dalam
penentuan kecepatan penetrasi dari bahan-bahan melalui kulit.
Molekul-molekul sekecil helium melalui kulit dengan sangat cepatsedangkan molekul yang besar seperti serum albumin manusia
melalui kulit sangat lambat. Menurut Eregear dengan range yang
sempit dari ukuran molekul tak ada hubungan antara ukuran dan
kecepatan penetrasi.
Konsentrasi Penentran
Shellnire menemukan bah4a 2aktor utama yang mempengaruhi
penetrasi ttotal dari penggunaan obat adalah hidrasi kulit konsentrasi penetran dan keadaan larutan dalam pemba4a dan 4aktu kontak dari
sediaan obat pada kulit.
Menurut @iguchi untuk semua penetran kecepatan penetrasi
dikontrol dengan kekurangan permeabilitas kulit. ;ika satu pendapat
-
8/10/2019 TP Salep
11/28
bah4a pemba4a yang mengandung penetran tak cukup besar
mempengaruhi kulit kemudian kecepatan penetrasi perkutan adalah
maksimum untuk penetran yang mempunyai kemungkinan potensial
termodinamik lebih tinggi. ;ika aktivitas termodinamik dari penetran
dalam pemba4a berbeda disebut konstan kemudian kecepatan dari
penetran dalam suatu pemba4a tidak konstan. !ni bervariasi dengan
si2at pelarut untuk penetran dan konsentrasi-konsentrasi dari
penetran-penetran kemudian semua pemba4a mengandung penetran
dalam suspensi (sediaan yang mempunyai obat padat dalam
kesetimbangan larutan sejati) tidak menghasilkan kecepatan penetrasiyang sama karena 4alaupun karena jika saturasi melibatkan
kecenderungan molekul untuk bersatu. ;umlah dari molekul dalam
larutan adalah 2aktor penting karenaperubahan dalam arah yang
diberikan melalui suatu membrane (kulit) tergantung pada
konsentrasi (tepatnya aktivitas) dalam 2ase a4al (pemba4a).
ktivitas meningkat terhadap kejenuhan pemba4a. ktivitas adalah
2aktor yang penting dibandingkan beberapa konsentrasi mutlak dan
kemudian untuk konsentrasi yang diberikan dari penetran pemba4a
yang mempunyai a2initas lebih rendah untuk penetran secara normal
menghasilkan penetrasi lebih cepat saat kelarutan dilebihkan dalam
semua pemba4a. %eduksi ukuran partikel dari penetran tersuspensi
mempengaruhi penetrasi.
@iguchi menitikberatkan pada gradient konsentrasi yang besar dapat
dikembangkan dalam 2ase salep (langkah control kecepatan adalah
2ase penggunaan dibandingkan dalam penghalang kulit) seperti
pengembangan dalam hal mempengaruhi absorpsi oleh kulit terluka
atau penetran yang kelarutannya lebih tinggi disuspensikan dalam
basis salep. *alam pengujian matematiknya pada bagian yang
terakhir. @iguchi menunjukkan bah4a kecepatan penetran dari salep
-
8/10/2019 TP Salep
12/28
tipe suspensi dapat diatur dengan mengontrol konsentrasi penetran
kelarutan dari penetran (;ika bagian basis berair digunakan kelarutan
dapat divariasikan dengan mengubah p@ e2ekti2 dari pemba4a untuk
yang tidak larut dalam dasar obat) dan konstanta di2usi dari penetran
dalam pemba4a (&engurangan viskositas pemba4a harus
menghasilkan peningkatan koe2isien di2usi untuk obat).
idrasi Kulit
@iguchi menyatakan bah4a karena air diserap baik khusus oleh
protein dari degradasi protein menghasilkan kandungan terluar dari
kulit. &erubahan si2at dari beberapa lapisan adalah mungkin
dipengaruhi secara kuat dengan adanya air. *engan menggunakan
gliseril monostearat sebagai penetran dan membrane arti2icial sebagai
penghalang. @iguchi mendemonstrasikan hubungan antara
permeabilitas permeabilitas dan kelembaban relati2. &ada kelembaban
permeabilitas yang rendah secara relati2 tidak sensiti2 pada
kelembababan relati2 sedangkan pada kelembaban relati2 mendekati
#556 kecepatan penetrasi menjadi sangat tergantung pada aktivitasair. @iguchi menghubungkan hal ini dengan inhibisi air oleh 2ase
penghalang yang dapat terpapar tekanan air yang disaturasi dan
akibat perubahan dalam konsentrasi hidrasi dan koe2isien aktivitas
penetran.
Shelmire menyimpulkan bah4a 2aktor penting dalam penetran
kecepatan di2usi penetran dari pemba4a ke permukaan kulit adalah
derajat hidrasi pada antarmuka kulit pemba4a dan temperature
pemba4a dengan sekresi kulit.
Pem!a"a
iteratur kedokteran dan 2armasi penuh dengan laporan yang
bertentangan pada pentingnya pemba4a dalam absorpsi perkutan dari
-
8/10/2019 TP Salep
13/28
penetran. $arr dalam artikel pengulangan pada absorpsi perkutan
mendiskusikan beberapa lapisan yang berla4anan ini. Satu yang
harus diingat studi absorpsi perkutan yang dicoba dalam he4an yang
permeabilitas kulitnya yang berbeda dibandingkan dengan manusia.
Sebagai contoh 4alaupun 2olikel rambut tidak dipertimbangkan
sebagai rute terpenting dari masalah penetran pada manusia
kebanyakan mamalia mempunyai lebih banyak rambut dari kulit pada
manusia. 0emudian dalam manusia daerahdari epitalium dengan
2olikel rambut kecil relati2 pada kulit. &erhitungan yang sama mutu
kulit kelinci atau kuda menunjukkan bah4a lebih banyak epitalium2olikel rambut dari pada yang menutupi permukaan kulit. ;adi
mamalia tertentu potensial untuk penetrasi melalui 2olikel rambut
sangat besar. 0enyataannya permeabilitas dari kulit penjerat untuk
beberapa bahan bermacam-macam adalah 3-' kulit manusia.
Selanjutnya kebanyakan studi dihubungkan dengan penggunaan kulit
manusia adalah hanya untuk ppenetran khusus misalnya asam
salisilat dan !odin atau kalium !odida.
Pelarut
@iguchi berpendapat bah4a penggunaan beberapa pelarut
dinampakkan menyebabkan perubahan penandaan dalam tahanan
penghalang kulit terhadap penetrasi.
Menurut %othman bah4a penyerapan beberapa bahan larut air dan
larut lemak ditunjukkan melalui pelarut organik yang melarutkan
atau modi2ikasi lapisan jaringan dalam epidermis telah didirikan.
$eberapa pelarut polar seperti propilenglikol telah ditemukan untuk
memperlambat penetrasi atau mempunyai pengaruh. !ni mungkin
disebabkan oleh konsentrasi propilenglikol yang digunakan dalam
pemba4a dan kelarutan penetran dalam propilenglikol. ktivitas
-
8/10/2019 TP Salep
14/28
termodinamik dari penetran akan meningkat sampai jenuh dari
pemba4a oleh karena itu selalu diharapkan konsentrasi
propilenglikol pada invitri @aocinolene asetonida dan ester asetat.
@asilnya menunjukkan bah4a pelepasa maksimal pada konsentrasi
yang diberikan pada steroid diperoleh pada pemba4a yang kira-kira
mengandung sejumlah minimum dari propilenglikol yang dibutuhkan
melarutkan steroid secara sempurna.. penurunan pelepasa steroid saat
kelebihan propilenglikol ada untuk meningkatkan a2initas pemba4a
untuk steroid. Saat sejumlah propilenglikol ada tidak cukup untuk
melarutkan semua steroid kemudian di2usi ke dalam 2ase reseptor (analog dengan kulit in vivo) menjadi batas kecepatan disolusi dan
kecepatan pelepasan dikurangi.
Faktor #ain
Eempat pengolesan dan lama pengolesan ketika kontak merupakan
2aktor yang mempengaruhi absorpsi penetran perkutan. /bat yang
berpenetrasi ke dalam stratum korneum ketika lapisan keratin terluar
tipis.Menurut Shelmire kecepatan absorpsi berbanding langsung dengan
ketipisan kulit yang menghalang dan luas absorpsi berbanding
langsung ke daerah kulit yang tertutupi oleh salep.
Meskipun secara in vitro kulit telapak tangan lebih permeabel
terhadap air disbanding kulit tangan iodin berpenetrasi pada kulit
telapak tangan hanya #F3 dari kecapatan penetrasi kulit lengan
nsecara in vivo menggunakan tri n-butil 2os2at. Mannuli menujukkan
bah4a secara in vitro kulit plantar berpenetrasi lebih lembut dari
pada kulit daerah lain ia juga menujjukkan bahan kulit postanicular
dan serotal paling permeabel terhadap tri-n-butil 2os2at. $lank dkk
membandingkan permeabiliats kulit serotal dan abdominal dengan
-
8/10/2019 TP Salep
15/28
hydrogen sul2ide asam salisilat dan tekanan uap. $ahan-bahan
tersebut menunjukkan bah4a kulit serotal lebih permeabel
dibandingkan kulit abdominal dari bahan ini. Secara umum kualitati2
obat yang diserap dibanding dengan 4aktu pemba4a berkontak
dengan kulit. $agaimanapun juga hal ini dipengaruhi oleh perubahan
konsentrasi obat yang akan merubah derajat hidrasi kulit dan
penyerapan air dari emulsi pemba4a. Macknion menunjukkan bah4a
laju penetrasi dari suatu pengobatan menurun dengan 4aktu karena
jaringan jadi jenuh oleh obat.
$. Komposisi salep
Menurut *op +ooper (#, )
$asis biasanya anhidrous dan secara umum mengandung satu atau lebih
bahan obat dalam suspensi atau larutan.
Menurut achman ('3,)
&enggunaan dari bahan-bahan pada kulit yang kasar seperti emolien
pengemulsi lemak minyak lilin derivat selulosa humektan derivat lanolin
dan basis absorbsi air mempunyai pengetahuan khusus dari hasil spesi2ik.%. Pem!agian salep
Menurut Scovilles (33,)
Salep diklasi2ikasikan menurut1
!. Si2at terapeutik berdasarkan penetrasinya
(#) Salep epidermik1 ditujukan semata-mata untuk aksi pada permukaan
dan bereaksi sebagai pelindung antiseptik astringen counter iritan
dan parasitis. Secara umum basis yang digunakan adalah petrolatum.
( ) Salep endodermik ditujukan untuk melepaskan bahan obat yang
berpenetrasi kedalam tapi tidak melalui kulit. Salep endodermik
diabsorbsi sebagian dan bereaksi sebagai emolien stimulan dan iritan
-
8/10/2019 TP Salep
16/28
lokal. $asis salep yang paling baik untuk kelas ini adalah minyak
nabati dan lemak alami.
(3) Salep diadermik ditujukan untuk melepaskan obat yang menembus
melalui kulit dan menghasilkan e2ek dasar. !ni tidak umum dan
termasuk penggunaan khusus dari obat-obat yang sama seperti
senya4a merkuri iodida dan belladonae. $asis diadermik yang
paling baik adalah lanolin anhidrat lanolin hidrat dan minyak
teobroma.
!!. 0omposisi dan si2at umum 2armasetik
(#) Salep hidro2obikC salep dengan basis berminyak. Mengandungcampuran lemak-lemak minyak dan 4a7 dan dapat dicuci dengan air.
( ) Salep hidro2ilikC salep dengan si2at mempunyai jumlah air yang agak
banyak 4alaupun biasanya emulsi minyak dalam air dengan
konsistensi ringan dari pada salep hidro2obik. Salep ini dapat juga
menjadi air dalam minyak campuran yang mengandung sterol dari
petrolatum. =mulsi mFa lebih mudah dibersihkan dari kulit dengan
air.
Menurut &rescription ( 35)
-
8/10/2019 TP Salep
17/28
basis. Eipe emulsi dan basis larut air termasuk kelompok ini. 0lasi2ikasi
ini tidak logis karena absorbsi dapat sedikit basis salep tergantung pada
kelarutan dari obat luas hidrasi dan kondisi dari kulit.
Menurut merican &harmacy (3#B)
Salep pasta obat pena4ar serata dan plaster dikelompokkan
bersama-sama menurut kesamaan si2at 2armasetisnya sama baiknya dengan
kesamaannya dalam tujuan terapeutis.
Sediaan lemak berminyak diketahui sebagai >emolien? (dari bahasa
latin emoline menjadi lembut) seperti digunakan untuk aksi lokal pada kulit.
Sediaan ini digunakan sebagai1
#) &elindung
) $ahan pelembut atau membuat kulit lebih lunak dan
3) &emba4a atau carier untuk obat yang lebih akti2.
&ada kasus yang terakhir sediaan tersebut dapat sebagai pemba4auntuk obat-obat yang mempunyai tujuan utamanya sebagai akti2 lokal yang
mana diinginkan utamanya pelepasan yang lambat pada obat dari basis
selama periode 4aktu yang lama atau mungkin digunakan sebagai pemba4a
untuk obat dari absorbsi dan e2ek sistemik diinginkan. &ada kasus ini salep
seharusnya digosok melalui kelenjar sebaseus.
Salep diklasi2ikasikan paling baik menurut tipenya (berdasarkan
komposisinya)
!. $asis salep /leogenesis
#. nhidrous
. Eidak segera menyerap air (hidro2obik)
3. Eidak larut dalam air
-
8/10/2019 TP Salep
18/28
. Eidak tercuci
!!. $asis salep absorbsi
#. nhidrous
. kan menyerap air (hidro2ilik)
3. Eidak larut air
. 0ebanyakan tidak tercuci
!!!. $asis salep emulsi
. =mulsi tipe 4Fo
#. @idrous
. kan menyerap air
3. Eidak larut air
. Eidak tercuci
'. =mulsi 4Fo
$. =mulsi tipe oF4
#. @idrous
. kan menyerap air 3. Eidak larut air
. Eercuci
'. =mulsi oF4
!". $asis salep larut air
#. nhidrous
. kan menyerap air
3. arut air
. Eercuci
'. $erminyak
Menurut *op +ooper (#, )
Salep diklasi2ikasikan menurut penggunaan 1
-
8/10/2019 TP Salep
19/28
/bat jera4at G resorsinol sul2ur.
ntibiotik G basitrasin klortetrasiklin neomisin.
$ahan anti2ungi G asam benDoat asam salisilat Dink undecenoat.
$ahan antiin2lamasi G betametason valerat 2lusinolonasetanid
hidrokortison hidrokortison asetat triamsinolon asetonid.
ntipruritik (obat penghilang gatal-gatal) G benDokain coal tar.
ntiseptik G merkuri amoniakal n/.
stringen G calamin cairan hamantelis n/.
+ounter iritant G capsicum oleoresin iodin metil salisilat. &engobatan dandru22 G asam salisilat.
0eratolitik (obat penghilang keratin) G resorsinol asam salisilat sul2ur.
&arasitisida G sul2ur.
&rotekti2 G calamin n/.
&engobatan prosiasis G coal tar kortikosteroid dithranol asam salisilat.
&. 'fek lokal
Menurut &rescription ( ,)
&engobatan topikal diresepkan untuk menghasilkan e2ek khusus yang
berman2aat e2ek dasar dari kebanyakan bahan yang digunakan pada kulit
diindikasikan dengan nama generiknya.
$ahan antipruritik menghilangkan gatal-gatal dengan berbagai cara.
9mumnya digunakan bahan dan kekuatan termasuk mentol 5 '6 2enol
5 '6 champor 6 dan coal tar '-#56.
0eratoplastik cenderung meningkatkan ketebalan lapisan tanduk. sam
salisilat #- 6 adalah contoh bahan keratoplastik sedangkan bahan yang
lebih kuat dari bahan asam salisilat adalah keratolitik.
-
8/10/2019 TP Salep
20/28
0eratolitik bahan keratolitik mengangkat atau melembutkan lapisan
tanduk. 9mumnya digunakan bahan dari tipe ini termasuk asam salisilat
-#56 resorsinol - 6 dan sul2ur -#56. $ahan perusak yang kuat
adalah trikoloroasetat dengan kekuatan penuh.
$ahan eksimatis menghilangkan keringat dan ekskresi vaskular dengan
beberapa cara beberapa dapat bertindak sebagai pelindung keratolitik
dan antipekritik umumnya bahan antieksim termasuk -'6 dan
hidrokarbon dan derivatnya 5 '-#6 dicampur dengan lotion atau salep.
ntiparasit menghancurkan atau menghambat pertumbuhan dan
gangguan mikroorganisme. $ahan dari tipe ini termasuk benDil benDoat
#5-356 emulsi atau lotion salep sul2ur H-etil-/erotonolotomedin #56
dan gamma benDil klorida.
$ahan antibakteri dan antijamur manghancurkan atau menghambat
bakteri dan jamur. 9mumnya bahan yang digunakan termasuk
iodoklorhidrosiIuin 36 dan antibiotik seperti basitrasin '55 unitFgm
salep tetrasiklin @+l 36 dan krim kloromiktin. $ahan antijamur
termasuk salep benDoat dan asam salisilat asam andekonoat danankadikanoat adalah basis bervariasi krim tolna2tat 6 dan krim
mistatin #55.555 unitFgm.
ntiseborrheis adalah bahan yang meringankan seborhoa (kelebihan
penyaluran sebum dari kelenjar) dengan aksi yang bervariasi yaitu anti
pruritik resistinol dan salep sul2ur salep asam dan bahan ini.
=molien adalah bahan yang melembutkan permukaan kulit basis mineral
petrolatum putih dan krim aFm adalh contoh sebagai bahan ini.(. Pengertian !asis
Menurut Scovilles (3 5)
-
8/10/2019 TP Salep
21/28
$asis salep adalah bahan atau bagian dari salep yang berperan sebagai
carrier atau pemba4a untuk obat. 0enyataannya basis salep dapat dikatakan
sebagai salep tanpa adanya obat didalamnya.
Syarat-syarat !asis yang ideal
Menurut merican &harmacy (3 5)
Menurut $eeler beberapa peneliti telah menggambarkan basis yang
ideal seperti yang ditunjukkan dengan si2at 2isika kimia diba4ah ini1
Stabil
Hetral dalam reaksi
Eidak berminyak
ksi tidak berkurang
Eidak mengiritasi
Eidak mendehidrat
Eidak higroskopik
*apat dicuci dengan air
*apat bercampur dengan semua bahan obat $ebas dari bau yang tidak enak
Eidak meninggalkan noda
=2isien pada kulit kering berminyakFlembab
*apat menjadi medium yang dapat larut secara kimia dan lemakFair
*apat merupakan sediaan stok untuk penggunaan selanjutnya
Eersusun atas bahan kimia yang diketahui komponennya
*apat menyimpan sekurang-kurangnya '56 air
Mudah dicampur oleh 2armasis
MeleburFmelembut pada suhu tubuh
11. Pemilihan !asis
-
8/10/2019 TP Salep
22/28
Menurut Scovilles (33,)
$anyak 2aktor yang termasuk dalam seleksi basis salep. Si2at alami
bahan obat yang dicampurkan kestabilannya dan aksi terapetik yang
diinginkan adalah sangat penting. Sebagai contoh obat yang terhidrolisis
dengan cepat lebih stabil dalam basis hidrokarbon daripada dalam basis yang
mengandung air 4alaupun dapat lebih e2ekti2 pada yang terakhir. aktor
penting lainnya adalah karakteristik umum dari kulit pasien apakah kering
atau berminyak terang atau gelap daerah kulit yang terluka apakah
berambut atau tidak jenis luka ada apakah kering atau basah. =2ek kimia
dari pemba4a pada obat dan obat pada pemba4a dan aksi dari pemba4a
pada kulit.
Menurut ! !" (#8)
&emilihan dasar salep tergantung pada beberapa 2aktor seperti
khasiat yang diinginkan si2at bahan obat yang dicampurkan stabilitas
kjetahanannya sediaan jadi. *alam beberapa hal perlu menggunakan dasar
salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan
misalnya obat yang cepat terhidrolisa lebih stabil dalam dasar salephidrokarbon dari pada dasar salep yang mengandung air. Meskipun obat
tersebut bekerja dalam dasar salep yang mengandung air.
Menurut &arrot (3A')
Salep harus stabil secara kimia dan 2isika campuran obat harus
terdistribusi seragam sebagai salep yang diinginkan untuk kulit sensiti2
penyakit kulit atau kulit rusak setiap bahan yang tidak larut harus dikuraIngi
sampai ukuran cukup kecil untuk mencegah rasa berpasir atau iritasi.
"iskositas dari salep harus memungkinkan untuk mudah
dikeluarkan dari tube dan mudah digunakan selama masih melekat pada
kulit. ;ika salep disimpan pada lingkungan yang cukup hangat untyk
-
8/10/2019 TP Salep
23/28
melunakkan salep serbuk yang tidak larut dapat menyerap dari salep tipe
suspensi dari 2ase terdispersi dapat memisah dalam salep tipe emulsi.
12. Pem!uatan Salep )S*o+ille,s 352
Salep disiapkan oleh tiga metode umum1 &encampuran mekanik dari
bahan-bahan peleburan dan reaksi kimia. Metode pertama digunakan jika
lemak lembut dan bahan minyak sebagai basis metode kedua digunakan jika
lilin dan bahan-bahan yang mempunyai titik lebur lebih tinggi dicampur dan
metode ketiga adalah salah satu metode tertentujika dibuat salep yang khusus.
Penyiapan dengan pen*ampuran /ekanik
@al ini dapat dibentuk oleh triturasi bahan-bahan dalam
lumpang sampai diperoleh salep yang lembut atau dengan menggosokkan
bahan-bahan tersebut pada papan salep dengan spatula. Metode yang
diguankan tergantung pada pilihan pribadi tetapi prosedur yang lebih akhir
digunakan paling dipertimbangkan mengenai palin mudahnya dan paling baik
karena partikel-partikel yang tidak halus lebih mudah ditekan keluar dan salep
lebih mudah dan sempurna dipindahkan dari papan dari pada lumpang dan
alu. &apan juga lebih baik karena tidak mengabsorbsi dan mudah dibersihkan.*ua papan yang sesuai pada sisi ba4ah yang satunya dicat hitam dan pada
posisi ba4ah yang lain dicat putih jadi salep ber4arna cerah dapat dibuat
pada latar belakang yang ber4arna gelap dan salep yang ber4arna gelap pada
sisi latar belakang yang ber4arna cerah jadi pembuatannya mudah diamati
pada 4aktu pencampuran. umpang lebih dipilih jika banyak cairan yang
dicampurkan atau kadang kala jika salep yang sangat kental atau serata
dicampurdengan salep yang lembut. &ada kasus dimana salep yang kental
harus lebih dahulu ditriturasi dengan jumlah yang kecil (setengah sampai
sama dengan massa padat) dari bahan yang lembut sampai tercampura baik
kemudian sisanya harus dicampurkan. Selama pencamputran yang pertama
lemak yang keras akan menjadi lembut dengan triturasi pembuatan selama
-
8/10/2019 TP Salep
24/28
pencampuran menjadi lebnih mudah. Metode yang sama harus diikuti jika
pencampurannyapada papan.
Salep yang berpasir tidak disukai dalam 2armasi dan sering mengiritasi
jika digunakan pada permukaan lembut dan sensiti2. hli 2armasi tidak boleh
menyimpan salep kecuali salep tersebut telah lembut dengan sempurna dan
homogen. 9ntuk menyiapkan salep yang memuaskan sering memakan banyak
4aktu dan keterampilan tetapi hasil akhir seringkali menjadi lebih buruk.
#e+igasi adalah proses dimana sangat membantu ahli 2armasi dalam
penyiapan salep yang lembut. evigasi mungkin dapat dide2inisikan sebagai
sebuah proses dimana bahan padatan ditriturasi dengan cairan dimana ia tidak larut jadi pembuatannya terbagi halus dan sering menyebabkan butir-butir
pada salep. Mungkin contoh terbaik adalah nilai dari proses ini
menggambarkan penyiapan salep yang mengandung n/. evigasi pertama
adalah n/ dalam jumlah yang kecil dari pasta lembut gliserin diperoleh
dimana dapat masuk lebih mudah pada basis lemak. &erhatian harus diberikan
untuk mendapat hanya jumlah kecil dari cairan levigasi bagaimanpun karena
gliserin dalam (salep Merkuri amoniak) garam adalah pertama digosok
menjadi serbuk yang halus dengan sedikit minyak mineral sebagian untuk
mendapat bentuk halus dari bagian dan sebagian karena garam dapat
dikurangi oleh penggesekan jika usaha dalam membuat serbuk halus dalam
bentuk yang kering.
Salep yang paling baik diperoleh jika bahan obat berada dalam bentuk
larutan dan koloid. armakope !nggris mengarah pada oculenta untuk mata
dapat disiapkan dalam penyiapan dengan melarutkan garam yang dilarutkan
dalam sejumlah kecil air dan pencampurannya dengan basis dari , bagian
petrolatum dan # bagian lemak domba.
*alam penyiapan salepdengan metode mekanik spatula karet sebagai
alat tidak boleh dilupakan. Sering pengobatan dipengaruhi oleh logam yang
mungkin diresepkan sering kontak dengan spatula logam yang cukup dapat
-
8/10/2019 TP Salep
25/28
menyebabkan penghilangan 4arna atau kerusakan a4al. Seperti campuran
asam salisilat dan salisilat asam tannat dan beberapa pe4arna oraganik harus
tidak tercampur dengan spatula karet. Spatula logam tentunya lebih kuat dan
memberikan pencampuran salep yang kental jika menggunakan karet spatula
diindikasikan bahan pencampur harus digunakan 4alaupun diperlukan kerja
yang lebih keras untuk memperoleh hasil yang lembut.
Sebaiknya keseringan untuk menambahkan bahan pengental pada
salep untuk meningkatkan konsistensi. Meskipun kebanyakan bahan yang
umum digunakan seperti para2in lilin putih dan kuning spermaseti ceresin
dan lilin carnauba kecenderungan untuk membuat salep yang keras daripadayang lain. $anyak 2ormula salep yang mengandung campuran atau lebih
bahan ini.
$ahan lain yang digunakan dalam basis salep juga sebagai pelarut
atau bahan pengental atau bahan yang memberikan beberapa si2at spesi2ik
yaitu minyak nabati lemak minyak kelapa dan minyak coklat. Minyak olive
minyak biji kapas minyak almond terperas minyak persik dan minyak
kacang cenderung kearah ketengikan. Minyak kelapa khususnya digunakan
dan menyebar lebih mudah pada kulit masih membuat salep keras menjaga
si2at yang baik minyak coklat kadang-kadang digunakan sebagai sediaan
emolien dan salep kosmetik tertentu.
Pem!uatan dengan pengga!ungan
0etika krim stearin rosin phenol atau bahan keras lain yang tidak
bergabung dengan lemak lembut. @al ini diperlukan untuk melebur keduanya
dan lemak lembut untuk kelembutan campuran yang homogen. Seperti
campuran yang mempunyai titik lebur sedang antara kedua bahan tersebut.
;ika jumlahnya sama biasanya lebih dekat dengan titik lebur yang lebih
rendah daripada yang lebih tinggi.
-
8/10/2019 TP Salep
26/28
&encampuran bahan ini diikuti aturan yang tetap yaitu peleburan bahan
yang mempunyai titik lebur yang paling tinggi pertama kemudian ditambahkan
dengan yang mempunyai titik lebur tinggi berikutnya.
Eidak ada tempat bahan dingin bersama-sama dalam panci atau loyang
dan mencoba untuk melebur semuanya satu kali karena ketika hal ini dilakukan
adalah perlu untuk memanaskan seluruh massa dari bahan yang mempunyai
titik lebur paling tinggi sebelum semuanya akan dilebur dan 4aktu yang
berlebih dan kerja dibutuhkan utuk menjamin kelembutan lemak dari cairan
panas ini. 0etika lilin spermaseti stearin dicampur dengan lemak lebih lembut
hal ini memerlukan pengadukan cairan hangat yang didinginkan utuk mencegah pemanasan dalam kondisi granul. ;angan mendinginkan dengan
cepat dalam pengerjaan ini adalah lemak keras dengan lilin akan memisah dan
dibutuhkan peleburan ulang.
&engerjaan yang paling baik dilakukan dengan melebur tiap bahan
secara sangat lambat kemudian leburan pertama diperoleh akan dekat dengan
titik memadatnya dan mulai memadat dalam 4aktu singkat. @al ini tidak perlu
melanjutkan pengadukan sampai campuran keras tetapi hanya sampai massa
berbentuk pasta diperoleh yang mana hanya cukup keras untuk mencegah
pemisahan atau pengendapan dari lemak keras atau serbuk yang tidak larut.
;ika dilanjutkan udara akan masuk kedalam salep dan lebih mudah rusak
dalam penyimpanan. %osin dan minyak lemak tidak memiliki kecenderungan
ini untuk memisah meskipun pengadukan tak diperlukan.
Pem!uatan dengan reaksi kimia
Metode ini untuk pembuatan salep biasanya meliputi peleburan dan
pencampuran mekanik. $erbeda dari metode penggabungan terutama dalam hal
produk baru yang dibentuk dengan reaksi kimia antara bahan-bahan sementara
salep dibuat sederhana dengan penggabungan yang tidak meliputi atau
melibatkan perubahan kimia. Salep air ma4ar adalah salep yang dibuat dengan
-
8/10/2019 TP Salep
27/28
reaksi kimia. &ada salep ini elaidin dibentuk dari aksi dari asam sitrat pada
lemak babi dan merkuri nitrit dengan reaksi dari merkuri dengan asam nitrit.
$asis hidro2ilik tertentu yang terlibat pembentukan sabun mungkin dikatakan
dibuat dengan reaksi kimia.
13. Pe"adahan Salep
Menurut Scovilles (3A5)
Jadah yang paling baik untuk penyimpanan salep adalah gelas yang
ber4arna kuning hijau atau opal. Jadah ini disebut tabung atau pot dan
tersedia dalam kisaran ukuran yang luas dari K-#A oD. Jadah-4adah ini
disesuaikan dengan komposisi dari tutup ulir logam dan garis yang tidak
reakti2 sehingga tabung dapat ditutup dengan rapat.
0etika mengisi tabung salep ahli armasi harus menjaga agar terkemas
seragam khususnya untuk menghindari kantung-kantung udara. 0etika
pengisian tabung sempurna permukaan dari salep harus dilembutkan secara
hati-hati dengan spatula membentuk permukaan yang cekung. @al ini
menghasilkan penampakan yang rapi dan mencegah kontak salep dengan
tepi ulir.0aleng salep kadang-kadang digunakan untuk menyimpan dan membagi
salep tetapi penggunaannya tidak direkomendasikan. Sangat banyak obat dan
reaksi kimia dngan logam dan salep menjadi kehilangan 4arnanya. Jadah
tanah liat kadang-kadang digunakan untuk menyimpan salep. Meskipun
tidak sama baiknya dengan 4adah gelas karena biasanya berpori dan jika
salep tengik disimpan dalam 4adah tanah liat tempatnya tidak mudah
dibersihkan.
Eube kaleng yang dapat dilipat adalah 4adah yang sangat baik untuk
menyimpan salep yang sangat lembut yang tidak reakti2. Meskipun
kekerasan dan kekentalan salep tidak harus disimpan dalam 4adah ini. Eube
tersedia dalam variasi yang luas (ukuran) untuk salep yang umum. Sebagai
-
8/10/2019 TP Salep
28/28
tambahan tube dengan penggunaan khusus untuk penggunaan salep pada
mata hidung rektum dan vagina adalah tersedia. ;alan yang paling baik
untuk mengisi tube yang mudah dilipat adalah dengan menempatkan salep
pada lembaran arkilin atau kertas perkamen dan melipat kertas sehingga
tepinya bertemu. *engan menempatkan batang pengaduk pada atas lipatan
dan memutar dalam kertas ke arah lipatan ba4ah salep tanpa kertas didorong
menjadi bentuk silinder.
0ertas tube kemudian ditempatkan menjadi pembuka akhir yang besar dan
tube dilipat dan kertas dikeluarkan melalui jari-jari salep tertekan keluar dan
tertinggal dalam tube. Selama pengerjaan tutup dari tube harus terbukauntuk membiarkan pengisian sempurna. Eube harus diisi hanya untuk dengan
# inci dari akhir sehingga ada ruang untuk menutup tube. @al ini dilakukan
dengan merabakan basis dari tube dengan spatula melipatnya dua kali dan
menyimpannya dengan klip tube yang khusus dengan sepasang pinset.
Menurut &rescription ( '3)
Salep dapat dibuat dngan pencampuran mekanik harus dikepak dalam
tabung secara seragam untuk mencegah kantung udara. Spatula dapatdigunakan untuk mengisi tabung yang harus diratakan dengan telapak tangan
selama pengisian untuk memastikan bah4a kantung udara terisi dengan
salep. 9kuran 4adah harus seperti isi salep pada 4adah tidak boleh kontak
dengan tepi ulir. Setelah tabung terisi spatula harus digunakan untuk
melembutkan permukaan dari salep dan memberikan penampakan hasil
akhir.
Salep yang disiapkan dengan peleburan biasanya dapat dikepak yang mana
masih hangat dan cairan cukup dituang langsung ke dalam tabung. $iasanya
tidak perlu melembutkan permukaan salep yang dikepak dalam 4adah ini.