farset salep

23
TEORI DASAR Pengertian salep : Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam empat kelompok yaitu dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan dasar salep larut dalam air. Salep obat menggunakan salah satu dari dasar salep tersebut (FI IV, hal. 18). Fungsi salep adalah : a. Sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit. b. Sebagai bahan pelumas pada kulit. c. Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair dan rangsang kulit ( Anief, 2005). Kualitas dasar salep meliputi: a. Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka salep harus bebas dari inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar dan kelembaban yang ada dalam kamar. b. Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak dan homogen. Sebab salep digunakan untuk kulit yang teriritasi,inflamasi dan ekskloriasi. c. Mudah dipakai, umumnya salep tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai dan dihilangkan dari kulit.

Upload: audyta-maharani

Post on 16-Nov-2015

267 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

farset

TRANSCRIPT

TEORI DASARPengertian salep :Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam empat kelompok yaitu dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan dasar salep larut dalam air. Salep obat menggunakan salah satu dari dasar salep tersebut (FI IV, hal. 18).Fungsi salep adalah : a. Sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit. b. Sebagai bahan pelumas pada kulit.c. Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair dan rangsang kulit ( Anief, 2005).Kualitas dasar salep meliputi:a. Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka salep harus bebas dari inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar dan kelembaban yang ada dalam kamar.b. Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak dan homogen. Sebab salep digunakan untuk kulit yang teriritasi,inflamasi dan ekskloriasi.c. Mudah dipakai, umumnya salep tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai dan dihilangkan dari kulit. d. Dasar salep yang cocok yaitu dasar salep harus kompatibel secara fisika dan kimia dengan obat yang dikandungnya. e. Dasar salep tidak boleh merusak atau menghambat aksi terapi dari obat yang mampu melepas obatnya pada daerah yang diobati. f. Terdistribusi merata, obat harus terdistribusi merata melalui dasar salep padat atau cair pada pengobatan (Anief, 2005).Persyaratan salep menurut FI ed III1. Pemerian, tidak boleh berbau tengik2. Kadar, kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung obat keras atau narkotik, kadar bahan obat adalah 10 %.3. Dasar salep4. Homogenitas, jika salep dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen.5. Penandaan, pada etiket harus tertera obat luar (Syamsuni, 2005).Penggolongan Salep :1.Berdasarkan Kerja Farmakologi, ada 3 golongan:a.Salep EpidermikSalep ini dimaksudkan hanya bekerja dipermukaan kulit untuk menghasilkan efek lokal. Diharapkan tidak diserap dan hanya berlaku sebagai pelindung, antiseptik, astringen melawan rangsangan (yaitu sebagai anti radang) dan parasitida.Dasar salep yang sering dipakai adalah vaselin.b.Salep EndodermikDimaksudkan untuk melepaskan obat ke kulit tetapi tidak menembus kulit, diserap sebagian saja. Salep ini dapat berlaku sebagai emolien, stimulan dan lokal iritanDasar salep terbaik yang digunakan adalah minyak tumbuhan dan minyak alami.c.Salep DiadermikSalep ini dimaksudkan untuk melepaskan obat menembus kulit dan menimbulkan efek konstitusi (efek terapi yang diinginkan). Namun hal ini tidak lazim digunakan dan termasuk pemakaian khusus obat-obat seperti senyawa raksa, iodida dan belladona. Dasar salep yang terbaik digunakan adalah lanolin, adeps lanae dan oleum cacao.Macam-macam dasar salep antara lain :1. Dasar salep hidrokarbon, Dasar salep ini yaitu terdiri antara lain vaselin putih, Vaselin kuning, Paravin encer, Paravin padat, Jelene, Minyak tumbuh-tumbuhan, Campuran Vaselin dengan malam putih, malam kuning.Dasar salep hidrokarbon (dasar bersifat lemak) bebas air, preparat yang berair mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih minyak sukar bercampur. Dasar hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Dasar salep tersebut bertahan pada kulit untuk waktu yang lama dan tidak memungkinkan larinya lembab ke udara dan sukar dicuci. Kerjanya sebagai bahan penutup saja. Tidak mengering atau tidak ada perubahan dengan berjalannya waktu (Ansel, 1989).2. Dasar salep serapDasar salep ini dapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak (Paraffin hidrofilik dan Lanolin anhidrat) dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (Lanolin) (Ansel, 1989).3. Dasar salep yang dapat dicuci dengan airDasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air antara lain salep hidrofilik dan lebih tepatnya disebut krim. dasar salep ini mudah dicuci dari kulit atau dilap basah, sehingga lebih dapat diterima untuk bahan dasar kosmetik. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif dengan menggunakan dasar salep ini. Keuntungan lain adalah dapat diencerkan dengan air dan mudah menyerap air pada kelainan dermatologik (Ansel, 1989).4. Dasar salep larut dalam airKelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air. Sama halnya dengan dasar salep yang dapat dicuci dengan air dasar salep ini banyak memiliki keuntungan (Ansel, 1989).Pemilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, serta stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat-obat yang dapat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbondaripada dasar salep yang mengandung air meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air (Anief, 2003).

PREFORMULASI Vaselin album (Vaselin putih)Warna : putih kuning pucatBau: tidak berbauRasa: tidak berasaPemerian : masa lunak, lengket, sifat ini tetap setelah zat inidileburkan hingga dingin tanpa diaduk, berflorosensi lemah.Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol, larutDalam kloroform, dalam eter P, dan dalam eter minyak tanah P,larutan kadang kadang berfloresensi lemah.Stabilitas:petrolatum stabil dengan bahan alam seperti komponen hidroskarbon. Mudah teroksidasi sehingga distabilkan denganantioksidan sepertibutilated hidroksianisole, butilated hidroksi toluene, atau alphatokoperol.Inkompatibilitas : inkompatibilitas dengan bahan bahan inert/ netral.Sumber: Farmakope Indonesia IV hal 823Handbook Of Pharmaceutical Exipient hal 421 Adeps lanae (lanolin)Warna: kuningBau : khasRasa : tidak berasaPemerian : masa seperti lemak, lengketKelarutan: tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan airkurang lebih 2 kali beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin,lebih larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter dan dalamkloroform.Bobot jenis: 0,932 0,945 g/cm3Titik leleh: 2380CTitik lebur : 45 550CStabilitas: stabil dalam ruangan tertutup terhadap cahaya,dingin, tempat kering, normal disimpan selama 2 tahun.Inkompatibilitas : lanolin mungkin tertutup prooxidan, yang manastabil terhadap zat aktif.Sumber : Farmakope Indonesia IV hal 57Handbook Of pharmaceutical Exipient hal 333. Propilen glikolWarna:jernih, tidak berwarnaRasa : KhasBau : Tidak berbauPemerian: Cairan kental, jernih tidak berwarna; rasa khas;praktis tidak berbau; menyerap air pada udara lembabKelarutan: Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dandengan kloroform larut dalam eter dan dalam beberapa minyakesensial; tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemakTitik leleh: 990CTitik didih: 185-1890CBobot jenis: antara 1,035 dan 1,037 g/cm3Stabilitas:- stabil pada suhu dingin dan tempat tertutup-Higroskopis, harus di simpan dalam ruangan terlindung daricahaya, di simpan dalam tempat dingin, tertutup dan keringInkompatibilitas:Inkompatibel dengan reagen pengoksidasiseperti potassium permanganSumber : Farmakope Indonesia IV hal 712Handbook Of pharmaceutical Exipient hal 521-522ALAT DAN BAHANAlatBahan

Mortir dan stamplerPenangas airCawan penguapNeraca analitikPot salepSudip, spatel, dan sendok tandukStirrerMatkanTermometer Metil salisilatVaselinAdeps lanaeCetil alcoholGliserinPropilenglikolEtanolTEANa-lauril sulfatOleum cocosParaffin cairLanolinSpan 80 dan Tween 80

PROSEDUR1. Metode pelelehan (fusion) Timbang bahan berkhasiat (metil salisilat) yang akan digunakan Timbang basis semisolid (vaselin, lanolin, dan propilen glikol) yangakan digunakan Basis dipanaskan diatas penangas air hingga lumer, kemudian aduksampai homogen. Setelah masing masing basis lumer, masukkan dalam mortar danaduk sampai homogen dan dingin. Metil salisilat dimasukkan dalam mortar, tambahkan beberapa tetesetanol 90%, kemudian gerus sampai halus. Basis yang telah lumer, dan dingin sedikit demi sedikit dimasukkanke dalam bahan berkhasiat, gerus sampai homogen dan tercampurrata. Masukkan dalam pot salep Amati sediaan semisolid (penampilan, stabilitas, homogenititas).

2. Metode Triturasi Timbang bahan berkhasiat (metil salisilat) Timbang basis semisolid (vaselin album, adaps lanae dan propilen glikol) Satu sama lain dicampurkan dengan metode pencampuran geometris, sambil digerus dalam mortir sampai homogen. Basis yang sudah tercampur ditambahkan sedikit demi sedikit kedalam mortir yang sudah berisi bahan berkhasiat Aduk hingga homogen dan tercampur rata. Masukan dalam pot salep Amati sediaan semisolid (penampilan, homogenitas, stabilitas)PERHITUNGANSalep kelompok 4A1. Metil salisilat 10%, gliserin 5% dan 10%, vaselin album 100 gram Zat aktif :Metil salisilat 10% : Zat tambahan:Gliserin 5% : Gliserin 10% : Vaselin album = berat total- (jumlah zat aktif+ jumlah zat tambahan (1)= 100gram- (10gram+ 5gram) = 85 gram (2)= 100gram- (10gram+ 10gram) = 80 gram2. Metil salisilat 10%, adeps lanae : propilenglikol 10% (1:4 dan 3:2) Zat aktif :Metil salisilat 10% : Zat tambahan :10% = Adeps lanae = Propilenglikol = Adeps lanae = Propilenglikol =Vaselin album = berat total- (jumlah zat aktif+ jumlah zat tambahan (1)= 100gram- (10gram+ 10gram) = 80 gram (2)= 100gram- (10gram+ 10gram) = 80 gramPENIMBANGANNama bahanJumlah yang ditimbang

Metil salisilatGliserin (1)Gliserin (2)Adeps lanae (1)Adeps lanae (2)Propilenglikol (1)Propilenglikol (2)Vaselin album10 gram5 gram10 gram2 gram6 gram8gram4gram85 gram80 gram

DATA PENGAMATANKELOMPOK 1(Metil salisilat + PEG 5 % + Vaselin dan Metil salisilat + PEG 10 % + Vaselin 10 %)

NO.PengamatanHari Ke 1Hari Ke 2Hari Ke 7Hari Ke 14

5 %10 %5 %10 %5 %10 %5 %10 %

1.BentukLebih cairAgak kentalLebih cairAgak kentalLebih cairAgak kentalLebih cairAgak kental

WarnaPutih gadingPutih gadingPutih gadingPutih gadingPutih gadingPutih gadingPutih gadingPutih gading

BauKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuat

2.HomogenitasHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogen

3.KonsistensiLebih cairAgak cairLebih cairAgak cairLebih cairAgak cairLebih cairAgak cair

4.Mikroba--------

KELOMPOK 1(Metil salisilat + Parafin 5% + Vaselin dan Metil salisilat + Parafin 10% + Vaselin

NO.PengamatanHari Ke 1Hari Ke 2Hari Ke 7Hari Ke 14

5 %10 %5 %10 %5 %10 %5 %10 %

1.BentukCairCairCairCairCairCairCairCair

WarnaPutih gadingPutih gadingPutih gadingPutih gadingPutih gadingPutih gadingPutih gadingPutih gading

BauKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuat

2.HomogenitasHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogen

3.KonsistensiCairCairCairCairCairCairCairCair

4.Mikroba--------

KELOMPOK 2Vaselin + metal salisilat + adeps lanae 2,5% dan 5%

NO.PengamatanHari Ke 1Hari Ke 2Hari Ke 7Hari Ke 14

2,5 %5 %2,5 %5 %2,5 %5 %2,5 %5 %

1.BentukAgak kentalAgak kentalAgak KentalAgak kentalAgak kentalAgak kentalAgak kentalAgak kental

WarnaPutih KekuninganPutih Kekuningan Putih KekuninganPutih KekuninganPutih kekuninganPutih kekuninganPutih kekuninganPutih kekuningan

BauKhas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat ( +)Khas metil salisilat ( ++)Khas metil salisilat (+)Khas metil salisilat (++)Khas metil salisilat (+)Khas metil salisilat (++)

2.HomogenitasHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogen

3.KonsistensiStabilStabilStabilStabilStabilStabilVolume bertambahVolume bertambah

4.Mikroba--------

Salep (Lanolin 5 % dan 10 %)KELOMPOK 2Vaselin+ metal salisilat + lanolin 5% dan 10%

NO.PengamatanHari Ke 1Hari Ke 2Hari Ke 7Hari Ke 14

5 %10 %5 %10 %5 %10 %5 %10 %

1.BentukAgak padatAgak padatAgak padatAgak padatAgak padatAgak padatAgak padatAgak padat

WarnaKekuninganKekuninganKekuninganKekuninganKekuninganKekuninganKekuninganKekuningan

BauKhas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat (++)Khas metil salisilat (+++)Khas metil salisilat (++)Khas metil salisilat (++)Khas metil salisilat (++)Khas metil salisilat (+++)

2.HomogenitasHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogen

3.KonsistensiStabilStabilStabilStabilStabilStabilStabilStabil

4.Mikroba--------

KELOMPOK 3(Metil salisilat + cera alba 2, 5 % + Vaselin album dan Metil salisilat + cera alba 5 % + vaselin album)

NO.PengamatanHari Ke 1Hari Ke 2Hari Ke 7Hari Ke 14

2,5 %5 %2,5 %5 %2,5 %5%2,5 %5%

1.Bentukpadat Padat padatpadat padat padat padatLebih padat

Warnaputih kekuninganputih sedikit kekuning-kuninganputih kekuninganputih sedikit kekuning-kuninganputih kekuninganputih sedikit kekuning-kuninganputih kekuninganputih sedikit kekuning-kuningan

BauKhas metil salisilat menyengatKhas metil salisilat Khas metil salisilat menyengat Khas metil salisilat Khas metil salisilat menyengatKhas metil salisilat Khas metil salisilat menyengatKhas metil salisilat

2.HomogenitasHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogen

3.KonsistensipadatPadatpadatpadatpadatpadatpadatLebih padat

4.Mikroba--------

KELOMPOK 3(Metil salisilat + cetosteril alcohol 5% + Vaselin album dan Metil salisilat + cetosteril alkohol 10% + Vaselin album

NO.PengamatanHari Ke 1Hari Ke 2Hari Ke 7Hari Ke 14

5 %10 %5 %10 %5 %10 %5 %10 %

1.BentukpadatpadatpadatPadat padatLebih padatpadatLebih padat

Warnaputih kekuninganputihputih kekuninganputihputih kekuninganputihputih kekuninganputih

BauKhas metil salisilat Khas metil salisilat menyengatKhas metil salisilat Khas metil salisilat menyengatKhas metil salisilat Khas metil salisilat menyengatKhas metil salisilat menyengatKhas metil salisilat menyengat

2.HomogenitasHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogen

3.KonsistensipadatpadatpadatpadatpadatLebih padatpadatLebih padat

4.Mikroba--------

KELOMPOK 4Vaselin+metil salisilat+ gliserin 5% dan 10%

NO.PengamatanHari Ke 1Hari Ke 2Hari Ke 7Hari Ke 14

5 %10 %5 %10 %5 %10 %5 %10 %

1.BentukAgak KentalkentalAgak kentalkentalAgak kentalkentalAgak kentalkental

WarnaPutih kehijauanPutih kehijauanPutih kehijauanPutih kehijauanPutih kehijauanPutih kehijauanPutih kehijauanPutih kehijauan

BauKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuatKhas metil salisilat kuat

2.HomogenitasHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogen

3.Konsistensistabilstabilstabilstabilstabilstabilstabilstabil

4.Mikroba--------

KELOMPOK 4Vaselin + metal salisilat+ adeps lanae:propilenglikol 1:4 dan 3:2

NO.PengamatanHari Ke 1Hari Ke 2Hari Ke 7Hari Ke 14

1:43:21:43:21:43:21:43:2

1.BentukAgak padatAgak padatAgak padatAgak padatAgak padatAgak padatAgak padatAgak padat

WarnaKekuninganKekuninganKekuninganKekuninganKekuninganKekuninganKekuninganKekuningan

BauKhas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilatKhas metil salisilatKhas metil salisilatKhas metil salisilatKhas metil salisilat Khas metil salisilat

2.HomogenitasHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogen

3.KonsistensiStabilStabilStabilStabilStabilStabilStabilStabil

4.Mikroba--------

KELOMPOK 5Vaselin dan setil alcohol 2,5 % dan 5 %

NO.PengamatanHari Ke 1Hari Ke 2Hari Ke 7Hari Ke 14

2,5 %5 %2,5 %5 %2,5 %5 %2,5 %5 %

1.Bentukkentalkentalkentalkentalkentalkentalkental kental

WarnaPutih agak kekuninganPutih agak kekuninganPutih agak kekuninganPutih agak kekuninganPutih agak kekuninganPutih agak kekuninganPutih agak kekuninganPutih agak kekuningan

BauKhas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat

2.HomogenitasHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogen

3.KonsistensiNormalNormalNormalNormalNormal Normal NormalNormal

4.Mikroba--------

KELOMPOK 5(Adepslanae :Propilen glikol =4 :1) 10% dan (Adepslanae : Propilen glikol = 2:3) 10%

NO.PengamatanHari Ke 1Hari Ke 2Hari Ke 7Hari Ke 14

4:1 (10%)2:3 (10 %)4:1(10 %)2:3 (10 %)4:1 (10%)2:3(10 %)4:1 (10%)2:3 (10 %)

1.BentukAgak kentalAgak kentalAgak kentalAgak kentalAgak kentalAgak kentalAgak kentalAgak kental

WarnaKuning pucatKuning pucatKuning pucatKuning pucatKuning pucatKuning pucatKuning pucatKuning pucat

BauKhas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat Khas metil salisilat

2.HomogenitasHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogenHomogen

3.KonsistensiNormalNormalNormalNormalNormal Normal NormalNormal

4.Mikroba--------

PEMBAHASANSalep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam empat kelompok yaitu dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan dasar salep larut dalam air. Salep obat menggunakan salah satu dari dasar salep tersebut (FI IV, hal. 18).Pada percobaan kali ini dilakukan pembuatan salep dengan 2 metode yaitu metode fusion(pelelehan) dan metode triturasi (pencampuran). Metode triturasi dimana semua zat aktif dan tambahan digerus bersamaan dengan basis salep hingga homogen dan tercampur rata. Sedangkan metode fusion terlebih dahulu basis salep dilakukan pelelehan di atas penangas air hingga benar-benar meleleh, begitupula dengan zat tambahan yang berbentuk padatan harus dilelehkan terlebih dahulu baru kemudian dicampurkan. Tetapi berdasarkan dua metode tersebut, metode triturasilah yang paling efisien, karena waktu pembuatannya singkat tidak harus menunggu basis salep benar-benar meleleh.Salep yang dibuat pada praktikum ini terdiri dari formula yang berbeda dimana setiap kelompok mengerjakan dua formula dan tiap formula berisi kandungan dengan dua konsentrasi yang berbeda. Kelompok 1 mengerjakan salep formula pertama berisi vaselin album, metil salisilat 10% dan peg 5% juga 10%, hasil yang didapat salep yang menggunakan Peg dengan konsentrasi 5% berbentuk lebih cair dibandingkan dengan salep menggunakan Peg 10%, warna yang terbentuk adalah warna putih gading yang berasal dari vaselin album, dan bau yang tercium adalah bau balsam yang berasal dari zat aktif yang dipakai. Homogenitas yang terbentuk cukup baik tetapi pada salep dengan Peg 10% dari hari kehari berubah menjadi lebih cair. Sedangkan salep formula kedua berisi vaselin album, metil salisilat 10%, paraffin cair 5 dan 10%, berdasarkan pengamatan didapatkan bentuk yang cair namun homogeny, hal ini terjadi karena vaselin merupakan basis salep lemak/minyak dan paraffin merupakan minyak sehingga dapat menyatu dengan baik, sedangkan bentuknya yang cair karena paraffin yang digunakan memang berbentuk cairan. Paraffin cair ini lebih banyak digunakan untuk membuat vanishing cream dan cold cream. Biasanya minyak ditambahkan pada dasar salep sebagai pelumas dan untuk menurunkan titik lebur, pada proses hidrogenasi minyak akan menjadi semi solid dan berwarna putih dan keuntungannya salep menjadi makin stabil dan tidak tengik.Kelompok 2 mengerjakan salep formula pertama berisi vaselin album, metil salisilat 10%, adeps lanae 2,5% dan 5%. Dimana berdasarkan pengamatan didapat warna agak kuning, hal ini dikarenakan adeps lanae yang berwarna kuning, bentuk yang didapat salep kental dan pada hari ke 14 dari kedua salep mengalami kenaikan volume, hal ini dikarenakan adeps lanae merupakan basis salep absorbs yang dapat menyerap air dari lingkungan sehingga volumenya menjadi bertambah. Sedangkan formula kedua berisi vaselin album, metil salisilat 10%, lanolin 5 dan 10%, hasil yang didapat salep berwarna kuning, hal ini dikarenakan lanolin yang berwarna kuning dan konsentrasinya yang cukup tinngi disbanding formula pertama sehingga warna salep menjadi lebih kekuningan. Bau yang tercium dari keempat salep adalah bau khas dari metil salisilat, Homogenitas yang terbentuk cukup baik karena ada kombinasi basis salep yaitu vaselin yang merupakan dasar salep hidrokarbon dengan kemampuan menyerap air sebanyak 5% dan dapat digunakan sebagai emollient yang dapat bertahan pada kulit dalam waktu yang lama(Ansel, 2005). Danlanolin (adeps lanae) yang merupakan basis salep absorpsi dengan kandungan air sebanyak 25%, basis salep ini juga dapat digunakan sebagai emolient dan dapat juga digunakan untuk pencampuran larutan berair kedalam larutan berlemak, dimana larutan berair mula-mula dapat diabsorpsi ke dalam dasar salep absorpsi, kemudian campuran ini dengan mudahdicampurkan ke dalam dasar salep berlemak (Ansel, 2005), sehingga dengankombinasi dasar basis salep dengan jenis yang berbeda akan menghasilkansuatu sediaan salep yang baik.Pada kelompok 3 metode pembuatan salep yang digunakan adalah metode fusion. formula pertama salep berisi vaselin album, metil salisilat 10% dan cera alba 2,5% dan 5%, digunakan metode fusion karena cera alba berbentuk padatan sehingga harus dilelehkan terlebih dahulu hingga benar-benar meleleh. Hasil yang didapat Sediaan yang terbentuk setelah dilakukan pengamatan dari hari ke-1 sampaihari ke-7, tidak mengalami perubahan organoleptis, stabilitas maupun homogenitas.namun bentuk yang didapat salep menjadi padat, hal ini dikarenakan penambahan cera alba dapat meningkatkan viskositas. Sehingga pada pengamatan hari ke 14 tekstur salep menjadi lebih padat. Formula kedua berisi vaselin album, metil salisilat 10%, setosteril alcohol 5% dan 10%, bau yang tercium lpada salep dengan setosteril 10% lebih menyengat disbanding salep dengan setosteril 5%, kestabilan dari salep pun baik, karena dengan setosteril alkohol yang merupakan basis salep serap dapat bercampur dengan air sehingga membentuk emulsi air dalam minyak. Pada kelompok 4 dan 5 formula kesatu yang berisi metil salisilat, vaselin album, adapslanae:propilen glikol (1:4) dan (4;1) 10%. Setelah diamati selama 7 hari, dari hari ke-1 sampai hari ke-7 tidak mengalami perubahan dalam hal organoleptis, stabilitas dan homogenitas. Warna yang terbentuk adalah adalah warna kuning yang disebabkan oleh adanya basis adaps lanae yang memiliki warna kuning. Berbau balsam yang disebabkan oleh adanya metil salisilat.Memiliki homogenitas yang baik dan tidak terjadi pemisahan atau stabil. Ini dapat disebabkan oleh karena adanya gabungan beberapa basis yakni vaselin, adaps lanae : propilen glikol (1:4) maupun (4:1) yang menyebabkan terbentuknya sediaan yang stabil dan homogen. Hal ini terjadi karena ada kombinasi antara vaselin album yang merupakan basis salep hidrokarbon yangberfungsi sebagai penutup atau pembalut emollient, serta dapat memperpanjang waktu kontak dengan kulit. Adaps lanae yang merupakanbasis salep serap yang merupakan basis salep yang dapat bercampur dengan air sehingga membentuk emulsi air dalam minyak. Sedangkan propilen glikol merupakan basis salep larut air yang dapat dicuci dengan air. Begitupun dengan formula 2 yang berisi metil salisilat, vaselin album,adaps lanae:propilen glikol (2:3) dan (3:2) 10%. Setelah diamati selama 7 hari, hasil yang didapat hampir sama dengan hasil pengamatan formula 3. Baik dari segi organoleptis, homogenitas maupun stabilitas. Hal ini dapat disebabkan karena basis yang digunakan oleh formula 1 dan 2 hampir sama, yangberbeda hanya perbandingan penambahan adaps lanae : propilen glikol. Perbedaan penambahan keduanya yang tidak terlalu signifikanmenyebabkan hasil pengamatan kedua sediaan ini hampir sama.KESIMPULANDari seluruh formula salep yang diujikan semua menunjukan hasil yang baik dan stabil, namun hasil yang terbaik adalah formula salep yang menggunakan perbandingan basis salep propilenglikol: adepslanae.DAFTAR PUSTAKASyamsuni, 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.Anief, Moh. 2008. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Ansel, Howard C.2005.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV.Jakarta : UI Press. Anonim. 1979.Farmakope Indonesia, edisi III. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik IndonesiaAnonim. 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Anonim. Handbook of Pharmaceutical Excipient. Amerika: APHA.