sediaan salep

33
S A L E P FARMASETIKA DASAR

Upload: vinnavihr

Post on 05-Feb-2016

392 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

sediaan salep - farmasetika dasarfarmasi semester 1

TRANSCRIPT

Page 1: sediaan salep

S A L E P

FARMASETIKA DASAR

Page 2: sediaan salep

Salep

• Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam basis salep yang cocok

• Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau narkotik adalah 10%

Page 3: sediaan salep

Penggolongan SalepBerdasarkan efek terapinya dibagi atas :1.Salep Epidermik digunakan pada permukaan

kulit yang hanya bersifat melindungi dan bekerja lokal, tidak diabsorpsi. Basisnya Vaselin

2.Salep Endodermik bahan obatnya terabsorpsi sebagian tapi tidak melalui kulit hanya bersifat lokal. Biasanya untuk emolien dan iritasi lokal. Basisnya minyak lemak

3.Salep Diadermik bahan obatnya diabsorpsi seluruhnya dan untuk mencapai efek yang diinginkan. Basisnya Oleum cacao dan Adeps lanae

Page 4: sediaan salep

Penggolongan Salep

Berdasarkan basisnya :

1.Basis hidrofobik basis yang berbahan dasar berlemak sehingga tidak tercuci dengan air.

C/ Cera alba atau Cera flava

2.Basis hidrofilik basis yang kuat menarik air sehingga bisa menarik air. Biasanya berbentuk tipe emulsi baik M/A atau A/M.

C/ Vanishing cream

Page 5: sediaan salep

Basis Salep

Menurut FI IV basis salep dibagi 4 kelompok:

1.Basis hidrokarbon basis berlemak antara lain Vaselin dan minyak nabati (C/ Oleum sesami, Oleum cacao, dll). Dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat. Sukar dicuci

2.Basis salep serap basis yang terdiri dari emulsi air dalam minyak

3.Basis salep yang dapat dicuci dengan air basis tipe emulsi m/a, dapat dicuci dengan air dan diencerkan

4.Basis salep yang dapat larut dalam air tidak mengandung bahan yang tidak larut dalam air

Page 6: sediaan salep

Contoh Basis Salep• Basis hidrokarbon Vaselin album, Vaselin

flavum, campuran Vaselin dan Cera, Parafin cair, Parafin padat, minyak nabati

• Basis serap Adeps lanae, Unguentum Simplex (Cera flava : Oleum Sesami= 30 : 70), Hydrophilik petrolatum ( Vaselin alba : Cera alba : Steryl alkohol : Kolesterol = 86 : 8 : 6 : 6)

Page 7: sediaan salep

• Basis yang dapat dicuci dg air Emulsi tipe M/A, C/ Vanishing cream.

R/ Lanolin 2,0

Cetylalcohol 1,0

Parafifini Liquidi 5,0

Acidi Stearinici 9,0

Kalii Hydroxidi 0,5

Propylene glycol 5,0

Aquadest 77,5

• Basis larut air PEG, Gom arab

Page 8: sediaan salep

Kualitas basis salep yang baik adalah:1.Stabil, selama dipakai harus bebas dari

inkompatibilitas, tidak dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban ruangan

2.Lunak, semua zat yang ada dalam salep harus dalam keadaan halus, seluruh produk harus lunak dan homogen

3.Mudah dipakai4.Dapat terdistribusi merata

Page 9: sediaan salep

Pembuatan SalepPeraturan pembuatan salep menurut CF.Van Duin1.Peraturan salep pertama

“Zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak dilarutkan ke dalamnya, jika perlu dengan pemanasan”

2.Peraturan salep kedua“Jika tidak ada peraturan lain, bahan-bahan yang larut dalam air dilarutkan lebih dahulu dalam air asalkan jumlah air yang digunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep dan jumlah air yang dipakai, dikurangi dari basis salepnya”

Page 10: sediaan salep

Pembuatan Salep3. Peraturan salep ketiga

“Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam lemak dan air harus diserbukkan lebih dahulu, kemudian diayak dengan pengayak No.100”

4. Peraturan salep keempat

“Campuran salep yang dibuat dengan cara dicairkan harus digerus sampai dingin” (bahan-bahan yang ikut dilebur, penimbangannya harus dilebihkan 10-20% untuk mencegah kekurangan bobotnya

Page 11: sediaan salep

Cara pembuatan salep dilihat dari zat berkhasiatnya

1. Zat yang dapat dilarutkan dalam basis salepUmumnya kelarutan obat dalam minyak lemak lebih besar daripada dalam vaselin

• Camphora, Mentholum, Phenolum lebih mudah dilarutkan dengan cara digerus dalam mortir dengan minyak lemak

• Bila basis salep mengandung Vaselin, maka zat-zat tersebut digerus halus dan tambahkan sebagian (± sama banyak) Vaselin sampai homogen, baru ditambahkan sisa Vaselin dan bagian basis salep yang lain

Page 12: sediaan salep

Contoh Resep

R/ Camphora 1 Vaselin flav 9

S.Ungt

R/ Menthol Camphorae aa 0,300 Lanolin 5 M.f.Ungt

Page 13: sediaan salep

• Hal-hal yang perlu diperhatikan :­ Jangan mengganti Phenol dengan Phenolum

liquefactum, sebab Phenol liq merupakan larutan air dalam Phenol. Phenol yang dilarutkan dalam minyak, bekerja kurang merangsang kulit dibandingkan dengan adanya air

­ Dalam unguentum Methylis Salicylas Compositum, Salicylas Methylicus dapat dimanfaatkan untuk melarutkan menthol

­ Anthralinum dan Chrysarobin dilarutkan dalam dasar salep dengan pemanasan di atas tangas air

­ Pellidol dilarutkan dulu dalam Chloroform sama banyak, setelah itu dicampur dengan bagian lain basis salep diaduk-aduk sampai homogen

Page 14: sediaan salep

­ Bila mengandung minyak, Pellidol digerus dulu dengan minyak. Pellidol dapat larut dalam Vaselin 1% dan dalam minyak lemak 7% dengan pemanasan

­ Cannabis Indicae Extr. digerus dengan minyak akan segera larut. Bila harus dicampur dengan Vaselin maka lebih dulu ditambah sedikit Etanol 96% digerus lalu ditambah sedikit demi sedikit Vaselinnya

­ Beta Naphtholum dalam salep sering terdapat bersama Sapo Kalinus. Larutkan Beta Naphthol dalam Sapo Kalinus dengan jalan digerus sama banyak baru dicampur dengan sisa Sapo Kalinus dan bagian lain. Beta Naphthol untuk kulit ada DMnya, maka salep tersebut harus dibagi

Page 15: sediaan salep

Cara pembuatan salep dilihat dari zat berkhasiatnya

2. Zat yang mudah larut dalam air obat dilarutkan terlebih dahulu dengan air lalu dicampur dengan basis salep yang dapat menyerap air, setelah terserap tambahkan bagian lain lalu gerus homogen. basis salep yang dapat menyerap air antara lain: Adeps lanae, Unguentum simplex, Hydrophilic ointment.basis salep yang sudah mengandung air antara lain: Lanolin (25%), Unguentum Leniens (25%), Ungentum Cetylicum hydrosum (40%)

Page 16: sediaan salep

Contoh Resep

R/ Iodium 2 Kalii Iodida 3 Aq.dest 5 Ungt.Simplex 90

• Larutkan KI dalam air lalu tambahkan Iodum hingga larut,

• Tambahkan Unguentum Simplex hingga homogen

Page 17: sediaan salep

Cara pembuatan salep dilihat dari zat berkhasiatnya

3. Zat yang kurang larut atau Tidak larut dalam basis salepzat-zat harus diserbukan terlebih dahulu dengan derajat halus serbuk pengayak no.100 . Setelah itu serbuk dicampur sama berat dengan masa salep, atau dengan salah satu basis salep.

R/ Zinci Oxydi 1

Vaselin album 9

m.f.Ungt

Page 18: sediaan salep

4. Salep yang dibuat dengan Peleburanpembuatan basis ini dibuat dalam cawan porselen sebagai pengaduk digunakan batang pengaduk gelas atau spatel kayu.bahan salep yang mengandung air tidak ikut dilelehkan tetapi diambil bagian lemaknya, sedangkan air ditambahkan setelah masa salep diaduk sampai dingin.

Page 19: sediaan salep

Contoh Resep

R/ Sulfadiazin 2,5 Cera flav 3 Ol.Sesami 3 Adeps lanae 10 m.f.Ungt

• Lebur Cera flav, Ol.Sesami dan Adeps lanae, diaduk sampai dingin

• Sulfadiazin digerus halus, ditambahkan basis salep sedikit demi sedikit

Page 20: sediaan salep

Bahan yang Ditambahkan Terakhir pada suatu Massa Salep

• Ichtyol, sebab jika ditambahkan pada massa salep yang panas atau dingin terlalu lama dapat terjadi pemisahan

• Balsem-balsem dan minyak atsiri, merupakan campuran dari damar dan balsem jika digerus terlalu lama akan keluar damarnya, sedangkan minyak atsiri akan menguap

Page 21: sediaan salep

Bahan yang Ditambahkan Terakhir pada suatu Massa Salep

• Air berfungsi sebagai pendingin dan mencegah permukaan mortir menjadi licin

• Gliserin harus ditambahkan ke dalam dasar salep yang dingin, sebab tidak bisa dicampur dengan bahan dasar salep yang sedang mencair dan ditambahkan sedikit-sedikit sebab tidak bisa diserap dengan mudah oleh dasar salep

Page 22: sediaan salep

Prinsip Pembuatan salep

Formula dasar salep :1. Zat aktif, yang berkhasiat tertentu2. Zat pembawa yang cocok

1. Zat aktif : 1.Perhatikan sifat kimia, fisikanya2.Stabilita pada suasana (pH, pelarut dll)3.Ketercampuran dengan pembawa4.Efek terapinya

Page 23: sediaan salep

Prinsip Pembuatan salep

2. Zat Pembawa :1.Perhatikan tujuan pemakaian (epidermik,

endodermik, diadermik)2.Sifat penyerapan terhadap air3.Ketercampuran dengan zat aktif4.Sifat kimia, pH nya dll. 5.Stabilita, mudah terurai, berbau tengik dll.

Page 24: sediaan salep

CONTOH RESEPCONTOH RESEP

Unguentum Leniens (F.N 1978)Salep sejukR/ Cetaceum 12,5 Cera alba 12 Paraffin liq 56 Natrii Tetraboras 3 Aquadest 19 S.ad us ext

Penyelesaian:- Larutkan Natrii Tetraboras dalam air - Lebur Cetaceum, Cera dan Paraffin aduk sampai dingin- Campur keduanya

Page 25: sediaan salep

CONTOH RESEPCONTOH RESEP

Unguentum Olei Iecoris Aselli (Ph.Ned.Ed.VI)R/ Olei Iecoris Aselli 40 Cera Flav 10 Vaselin Flav 50 S.u.e

Penyelesaian:-Lebur Cera dan Vaselin, Ol.Iecoris Aselli dicampur terakhir (menghindari pemanasan)

Page 26: sediaan salep

CONTOH RESEPCONTOH RESEP

Salep 24 (F.N. 1978)R/ Acidum Salicylicum 0,2 Sulfur 0,4 Vaselin album ad 10 S.u.e

Penyelesaian:- Acidum salicylicum dilarutkan dengan etanol 95%- Sulfur digerus halus- Tambahkan basis salep sedikit demi sedikit

Page 27: sediaan salep

KRIM

Page 28: sediaan salep

KRIM

• Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar.

• Untuk penstabilan krim ditambah zat antioksidan dan zat pengawet. Zat Pengawet yang sering digunakan ialah Nipagin 0,12-0,18%, Nipasol 0,02-0,05%

Page 29: sediaan salep

TIPE KRIM• Krim tipe air minyak (A/M)– Digunakan: Sabun Polivalen, Span, Adeps lanae,

kolesterol, Cera• Krim tipe minyak air (M/A)– Digunakan: • Sabun monovalen seperti: Triethanolaminum Stearat,

Natrium Stearat, Kalium Stearat, Ammonium Stearat• Tween• Natrium Laurylsulfat• CMC• Emulgid

Page 30: sediaan salep

CONTOH RESEP

R/ Acid Stearinic 15,0 Cera alba 2

Vaselin album 8 Triethanolamin 1,5 Propilen glykol 8,0 Aquadest 65,5

S.Vanishing cream

• Lebur Cera, Vaselin dan Acid Stearinicum

• Tambahkan larutan Triethanolamin + Propilen glycol dalam air hangat dan campurkan pada lelehan tersebut di atas

Page 31: sediaan salep

Resep Untuk Praktikum

Page 32: sediaan salep

dr. IndraSIP : 441/330/Yanmedik/TMI/X/2009Jl. Margahayu No. 32 Bandung

No. 1A Bandung, 26/11/12

R/ Chloramphenicol 200 mg Ol.Iecoris Aselli 3 Lanolin 2 Gliserol 1 m.f. Ungt. S.Salep Luka bakar

Pro : RidhoUmur : Alamat : Jl. Dago No. 355

Resep Untuk Praktikum

Page 33: sediaan salep

dr. WahyuniSIP : 451/350/Yanmedik/TMI/X/2008Jl. Pahlawan No. 52 Bandung

No. 2A Bandung, 26/11/12

R/ Parafin liq 6 Cera alba 0,2 Emulgid 1 TEA 0,8 Aquadest 10 m.f. Cream S.Cleansing milk

Pro : Ny. TiniUmur : Alamat : Jl. Cibenying Permai No. 355

Resep Untuk Praktikum