tonsilitis

5
Tonsilitis (Amandel) Definisi Tonsilitis adalah suatu peradangan pada tonsil (amandel) yang dapat menyerang semua golongan umur. Tonsil adalah kelenjar getah bening di mulut bagian belakang (di puncak tenggorokan). Tonsil berfungsi membantu menyaring bakteri dan mikroorganisme lainnya sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi. Tonsil bisa 'dikalahkan' oleh infeksi bakteri maupun virus, sehingga membengkak dan meradang, menyebabkan tonsilitis. Infeksi juga bisa terjadi di tenggorokan dan daerah sekitarnya, menyebabkan faringitis. Berdasarkan lama perjalanan penyakit dan penyebabnya, tonsillitis terbagi atas tonsillitis akut dan tonsillitis kronis. 1. Tonsilitis Akut - Merupakan radang pada tonsil yang timbulnya (onset) cepat, atau berlangsung dalam waktu pendek (tidak lama), dalam kurun waktu jam, hari hingga minggu. - Lebih disebabkan oleh kuman streptokokus beta hemolitikus grup A, pneumokokus, streptokokus viridian, dan streptokokus piogenes. - Infiltrasi bakteri pada lapisan epitel jaringan tonsil akan menimbulkan reaksi radang berupa keluarnya leukosit polimorfonuklear sehingga terbentuk detritus. Detritus ini merupakan kumpulan leukosit, bakteri yang mati dan epitel yang terlepas. Secara klinis detritus ini mengisi kripte tonsil dan tampak sebagai bercak kekuningan. 2. Tonsilitis Kronik - Tonsilitis yang berlangsung lama (bulan atau tahun) atau dikenal sebagai penyakit menahun. - Bakteri penyebab tonsillitis kronik sama halnya dengan tonsillitis akut, namun kadang-kadang bakteri berubah menjadi bakteri golongan gram negatif. - Faktor predisposisi tonsillitis kronis antara lain rangsangan kronis rokok, makanan tertentu, higiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat. - Karena proses radang berulang maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis, sehingga pada proses penyembuhan

Upload: rimarahmadipta

Post on 24-Sep-2015

227 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

knnjnnnn

TRANSCRIPT

Tonsilitis (Amandel)

DefinisiTonsilitis adalah suatu peradangan pada tonsil (amandel) yang dapat menyerang semua golongan umur. Tonsil adalah kelenjar getah bening di mulut bagian belakang (di puncak tenggorokan). Tonsil berfungsi membantu menyaring bakteri dan mikroorganisme lainnya sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi. Tonsil bisa 'dikalahkan' oleh infeksi bakteri maupun virus, sehingga membengkak dan meradang, menyebabkan tonsilitis. Infeksi juga bisa terjadi di tenggorokan dan daerah sekitarnya, menyebabkan faringitis.

Berdasarkan lama perjalanan penyakit dan penyebabnya, tonsillitis terbagi atas tonsillitis akut dan tonsillitis kronis.1. Tonsilitis Akut- Merupakan radang pada tonsil yang timbulnya (onset) cepat, atau berlangsung dalam waktu pendek (tidak lama), dalam kurun waktu jam, hari hingga minggu.- Lebih disebabkan oleh kuman streptokokus beta hemolitikus grup A, pneumokokus, streptokokus viridian, dan streptokokus piogenes. - Infiltrasi bakteri pada lapisan epitel jaringan tonsil akan menimbulkan reaksi radang berupa keluarnya leukosit polimorfonuklear sehingga terbentuk detritus. Detritus ini merupakan kumpulan leukosit, bakteri yang mati dan epitel yang terlepas. Secara klinis detritus ini mengisi kripte tonsil dan tampak sebagai bercak kekuningan. 2. Tonsilitis Kronik- Tonsilitis yang berlangsung lama (bulan atau tahun) atau dikenal sebagai penyakit menahun.- Bakteri penyebab tonsillitis kronik sama halnya dengan tonsillitis akut, namun kadang-kadang bakteri berubah menjadi bakteri golongan gram negatif.- Faktor predisposisi tonsillitis kronis antara lain rangsangan kronis rokok, makanan tertentu, higiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat.- Karena proses radang berulang maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti dengan jaringan parut. Jaringan ini akan mengerut sehingga ruang antara kelompok melebar yang akan diisi oleh detritus, proses ini meluas hingga menembus kapsul dan akhirnya timbul perlekatan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris.- Saat pemeriksaan ditemukan tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kripte membesar dan terisi detritus.

Tabel 1Perbedaan Tonsilitis Akut dan Tonsilitis Kronik

Tonsilitis AkutTonsilitis Kronik

Onset cepat, terjadi dalam beberapa hari, hingga beberapa mingguOnset lama, beberapa bulan hingga beberapa tahun (menahun)

Penyebab kuman streptokokus beta hemolitikus grup A, pneumokokus, streptokokus viridian, dan streptokokus piogenes.Penyebab tonsillitis kronik sama halnya dengan tonsillitis akut, namun kadang-kadang bakteri berubah menjadi bakteri golongan gram negatif

Tonsil hiperemis & edemaTonsil membesar / mengecil tidak edema

Kripte tidak melebarKripte melebar

Detritus + / -Detritus +

Etiologi (Penyebab)Penyebabnya adalah infeksi bakteri streptokokus atau infeksi virus (lebih jarang).

Manifestasi Klinis (Gejala)- Penderita biasanya mengeluh sakit menelan, lesu seluruh tubuh, nyeri sendi, dan kadang atalgia sebagai nyeri alih dari Nervus IX.- Suhu tubuh sering mencapai 40C, terutama pada anak.- Tonsil tampak bengkak, merah, dengan detritus berupa folikel atau membran. Pada anak, membran pad tonsil mungkin juga disebabkan oleh tonsilitis difteri.- Pemeriksaan darah biasanya menunjukkan leukositosis.- Pada tonsilitis kronik hipertrofi, tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kripta lebar berisi detritus. Tonsil melekat ke jaringan sekitarnya. Pada bentuk atrofi, tonsil kecil seperti terpendam dalam fosa tonsilaris.- Gejala lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit kepala dan muntah.

DiagnosisDiagnosis berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan fisik.Dengan bantuan spatel, lidah ditekan untuk melihat keadaan tonsil, yaitu warnanya, besarnya, muara kripte apakah melebar dan ada detritus, nyeri tekan, arkus anterior hiperemis atau tidak. Besar tonsil diperiksa sebagaiberikut:T0 = tonsil berada di dalam fossa tonsil atau telah diangkat T1 = bila besarnya 1/4 jarak arkus anterior dan uvulaT2 = bila besarnya 2/4 jarak arkus anterior dan uvulaT3 = bila besarnya 3/4 jarak arkus anterior dan uvulaT4 = bila besarnya mencapai arkus anterior atau lebih

Gambar 1Ukuran Besar Tonsil (Amandel)

Terapi- Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik per oral selama 10 hari. Jika anak mengalami kesulitan menelan bisa diberikan dalam bentuk suntikan. Penisilin V 1,5 juta IU 2 x sehari selama 5 hari atau 500 mg 3 x sehari. Pilihan lain adalah eritromisin 500 mg 3 x sehari atau amoksisilin 500 mg 3 x sehari yang diberikan selama 5 hari. Dosis pada anak : eritromisin 40 mg/kgBB/ hari, amoksisilin 30 50 mg/kgBB/hari.- Tak perlu memulai antibiotik segera, penundaan 1 3 hari tidak meningkatkan komplikasi atau menunda penyembuhan penyakit.- Antibiotik hanya sedikit memperpendek durasi gejala dan mengurangi risiko demam rematik.- Bila suhu badan tinggi, penderita harus tirah baring dan dianjurkan untuk banyak minum. Makanan lunak diberikan selama penderita masih nyeri menelan.- Analgetik (parasetamol dan ibuprofen adalah yang paling aman) lebih efektif daripada antibiotik dalam menghilangkan gejala. Nyeri faring bahkan dapat diterapi dengan spray lidokain.- Pasien tidak lagi menularkan penyakit sesudah pemberian 1 hari antibiotik.- Bila dicurigai adanya tonsilitis difteri, penderita harus segera diberi serum anti difteri (ADS), tetapi bila ada gejala sumbatan nafas, segera rujuk ke rumah sakit.- Pada tonsilitis kronik, penting untuk memberikan nasihat agar menjauhi rangsangan yang dapat menimbulkan serangan tonsilitis akut, misalnya rokok, minuman/makanan yang merangsang, higiene mulut yang buruk, atau penggunaan obat kumur yang mengandung desinfektan.- Bila terapi medikamentosa tidak berhasil dianjurkan terapi radikal dengan tonsilektomi. Indikasi tonsilektomi Relatifo Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil pertahun dengan terapi antibiotik adekuat.o Halitosis (nafas bau) akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi medis.o Tonsilitis kronis atau berulang pada linier Streptokokkus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik Mutlak (Absolut)o Pembengkakan tonsil menyebabkan obstruksi saluran napas, disfagia berat, gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmonal.o Abses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase.o Tonsilitis yang menimbulkan kejang demamo Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan tempat yang dicurigai limfoma (keganasan)o Hipertropi tonsil atau adenoid dengan sindrom apnoe waktu tidur.

PrognosisGejala tonsilitis akibat radang biasanya menjadi lebih baik sekitar 2 atau 3 hari setelah pemberian antibiotik. Dapat berulang hingga menjadi kronis bila faktor predisposisi tidak dihindari.