tingkat kesuburan di indonesia dengan negara asean

7
E. Tingkat Kesuburan di Indonesia dan Beberapa Negara di Dunia 1. Asean Menurut World Population Data Sheet 2003, Indonesi merupakan Negara ke-5 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak, yaitu 249 juta. Di antara Negara ASEAN, Indonesia dengan luas wilayah terbesar tetap menjadi Negara dengan penduduk terbanyak, jauh di atas 9 negara anggota lain. Dengan Angka Fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) 2,6, Indonesia masih berada di atas rata-rata TFR Negara ASEAN, yaitu 2,4. Sin ga pura Tha il and Mal ay sia ASE AN Kam bo ja Lao s 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 TFR th 2013 TFR th 2013 2. Prancis Prancis merupakan salah satu negara maju yang memiliki tingkat kesuburan tertingi di Eropa setelah

Upload: titii-trib-winarsih

Post on 15-Nov-2015

101 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Perbandingan tingkat kesuburan Indonesia dengan negara lain

TRANSCRIPT

E. Tingkat Kesuburan di Indonesia dan Beberapa Negara di Dunia1. AseanMenurut World Population Data Sheet 2003, Indonesi merupakan Negara ke-5 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak, yaitu 249 juta. Di antara Negara ASEAN, Indonesia dengan luas wilayah terbesar tetap menjadi Negara dengan penduduk terbanyak, jauh di atas 9 negara anggota lain. Dengan Angka Fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) 2,6, Indonesia masih berada di atas rata-rata TFR Negara ASEAN, yaitu 2,4.

2. Prancis Prancis merupakan salah satu negara maju yang memiliki tingkat kesuburan tertingi di Eropa setelah Irlandia yaitu dengan angka fertilitas total 2,01 per wanita. Berbeda dengan Negara-negara Eropa lainnya yang memiliki indicator kesuburan rata-rata 1,6 anak per wanita. Negara ini merupakan Negara pertama yang memiliki kebijakan aktif yang mendukung dan membantu keluarga melalui berbagai tindakan misalnya pengucuran berbagai tunjangan keluarga seperti bantuan tempat tinggal, tunjangan sesuai jumlah anggota keluarga dan tempat penitipan anak secara cuma-cuma. 3. KoreaNegara ginseng atau Korea saat ini sedang mengalami masalah kependudukan karena tingkat fertilitas wanita usia 25-29 tahun berada pada tingkat yang meresahkan yaitu hanya sepertiga dari angka pada data yang sama di tahun 1992. Hal ini mendorong Institut Kesehatan dan Sosial Korea (IKSK) untuk mengusulkan pada pemerintah supaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak dan tingkat kesejahteraan manusia. Tingkat fertilitas wanita Korea saat ini pada poin 1,19. Angka ini jauh dibawah target karena untuk mempertahankan jumlah populasinya Korea harus memiliki tingkat fertilitas setidaknya pada poin 2,1.4. ChinaChina sebagai negara berpenduduk terbesar di dunia dan Indonesia yang menduduki posisi ke 4 tentunya mengalami permasalahan tersebut. Untuk itu, baik Indonesia maupun China melakukan upaya pengendalian penduduk melalui program perencaan keluarga (family planning). Pemerintah China dengan tegas menerapkan kebijakan Late, Long, and Few yang kemudian dilanjutkan dengan One Child Policy. Sedangkan di Indonesia, dikenal program Keluarga Berencana (KB), meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Baik Indonesia maupun China melalui kebijakannya masing-masing berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduknya. Menyadari memiliki permasalahan penduduk yang sama, Indonesia dan China pun saling mempelajari kebijakan pengendalian penduduk masing-masing negara.TFR Indonesia dan China

Grafik TFR Indonesia dan China tahun 1950 sampai dengan tahun 2011Dari grafik tersebut terlihat jelas bahwa pada era tahun 1950-an, baik Indonesia maupun China rata-rata anak yang dilahirkan per wanita lebih dari 5 orang. Angka TFR yang tinggi di China diakibatkan kebijakan Mao Zedong yang mengatakan jumlah penduduk yang besar akan memajukan China. Di akhir awal tahun 1960-an, jumlah rata-rata anak yang dilahirkan per wanita China sedikit menurun dikarenakan kasus kelaparan setelah sebelumnya sempat mencapai 6 sampai 7 orang. Kebijakan Late, Long and Few pun mulai diterapkan di tahun 1969 dimana saat itu rata-rata anak yang dilahirkan per wanita adalah 5 sampai 6 orang [China (LLF)]. Pada tahun 1979, kebijakan tersebut dihentikan setelah berhasil membawa perubahan yang signifikan terhadap jumlah kelahiran di China. Pada saat itu, jumlah rata-rata anak yang dilahirkan per wanita telah menurun menjadi 2 sampai 3 orang [China (OCP)]. Di Indonesia, kebijakan Keluarga Berencana mulai diberlakukan pada tahun 1970 dimana pada saat itu jumlah rata-rata anak yang dilahirkan per wanita adalah 5 sampai 6 orang. Berbeda dengan China, penurunan jumlah kelahiran di Indonesia terjadi berangsur-angsur. Di tahun 1990, jumlah rata-rata anak yang dilahirkan per wanita adalah 3 sampai 4 orang. Di tahun 2000an, rata-rata jumlah anak yang dilahirkan per wanita menjadi 2 sampai 3 orang.5. JepangAngka kelahiran di Negeri Sakura pada 2014 mencatat rekor terendah. Kementerian Kesehatan Jepang memaparkan, angka kelahiran di Jepang pada 2014 lalu mencapai 1.001.000 bayi. Angka fertilitas ini melorot 9.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Selama empat tahun terakhir angka kelahiran terus melorot. Sementara angka kematian justru terus meningkat. Tahun lalu, angka mortalitas di Jepang mencapai 1,3 juta orang.Pengamat memperkirakan, populasi Jepang akan menurun menjadi 97 juta pada 2050 mendatang. Angka ini menurun 30 juta dibandingkan populasi sekarang.Para pakar mengatakan, dampak penurunan populasi Jepang ini sangat beragam. Ada yang mengatakan, berkurangnya jumlah penduduk berusia 15 tahun hingga 64 tahun akan berpotensi memangkas pertumbuhan Jepang dan menenggelamkan GDP-nya. Dampak itu akan mempengaruhi sistem dana pensiun dan elemen kesejahteraan sosial lainnya. Daerah pedesaan akan yang terkena dampak paling parah akibat masalah ini.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. . http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-harganas.pdf diakses pada 30 maret 2015 pukul 14.56Anonim. 2013. http://www.ambafrance-id.org/45-Satu-angka-satu-fakta-tentang. diakses pada 30 Maret 2015 pukul 15.16Anonym. 2015. http://www.koreakini.com/read/2015/01/25/1868/Data-Resmi,-Tingkat-Fertilitas-Wanita-Korea-Meresahkan- diakses pada 30 Maret 2015 pukul 15.32Edy. 2015. http://internasional.kontan.co.id/news/angka-kelahiran-jepang-2014-capai-titik-terendah diakses tanggal 30 Maret 2015