konferensi tingkat tinggi asean

Upload: ameraldi-soeharno

Post on 13-Oct-2015

1.437 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Konferensi Tingkat Tinggi ASEANDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasKonferensi Tingkat Tinggi ASEANThe Association of Southeast Asian Nation - Summit (ASEAN - Summit)

Motto:"One Vision, One Identity, One Community".

Anggota ASEAN ditampilkan dalam warna hijau

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN dalam hubungannya terhadap pengembangan ekonomi dan budaya antar negara-negara Asia Tenggara.[2]Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak resmi, dan 1 KTT Luar Biasa.Lokasi PertemuanKTT ASEAN diselenggarakan oleh 10 negara Asia Tenggara setiap tahunnya.

KTT Asean di Hanoi, Vietnam pada 28-30 Oktober 2010Pertemuan Tahunan Anggota ASEAN.

TanggalNegaraTuan rumah

12324 Februari 1976IndonesiaBali

245 Agustus 1977MalaysiaKuala Lumpur

31415 Desember 1987FilipinaManila

42729 Januari 1992SingapuraSingapura

51415 Desember 1995ThailandBangkok

61516 Desember 1998VietnamHanoi

756 November 2001BruneiBandar Seri Begawan

845 November 2002KambojaPhnom Penh

978 Oktober 2003IndonesiaBali

102930 November 2004LaosVientiane

111214 Desember 2005MalaysiaKuala Lumpur

121114 Januari 20071,2FilipinaCebu

131822 November 2007SingapuraSingapura

1427 Februari-1 Maret 2009[3]3ThailandCha Am, Hua Hin

1523 Oktober 2009ThailandCha Am, Hua Hin

168-9 April 2010VietnamHanoi

1728-30 Oktober 2010VietnamHanoi

184-8 Mei 2011IndonesiaJakarta

1917-19 November 2011IndonesiaBali

203-4 April 2012KambojaPhnom Penh

2117-20 November 2012KambojaPhnom Penh

229 Oktober 2013BruneiBandar Seri Begawan

1 Ditunda dari tanggal sebelumnya 1014 Desember 2006 akibat Badai Seniang

2 Menjadi tuan rumah setelah Myanmar mundur karena ditekan AS dan UE

3 Ditunda dari tanggal sebelumnya 1217 Desember 2008 akibat krisis politik Thailand 2008. Pertemuan pada Maret kemudian dibatalkan akibat aksi unjuk rasa di lokasi pertemuan.

Konferensi Tingkat Tinggi Tak Resmi ASEAN

TanggalNegaraTuan rumah

130 November 1996IndonesiaJakarta

21416 Desember 1997MalaysiaKuala Lumpur

32728 November 1999FilipinaManila

42225 November 2000SingapuraSingapura

Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ASEAN

TanggalNegaraTuan rumah

16 Januari 2005IndonesiaJakarta

Hasil dari KTT Resmi ASEANKTT ke-1 Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.KTT ke-2 Pencetusan Bali Concord 1.KTT ke-3 Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN. Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang. Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN. Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.KTT ke-4 ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.KTT ke-5 Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN.KTT ke-6 Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.KTT ke-7 Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS. Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di Amerika.KTT ke-8 Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan. Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.KTT ke-9 Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).KTT ke-10 Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.KTT ke-11 Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.KTT ke-12 Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea.KTT ke-13 Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center.KTT ke-14 Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia BaruHasil dari KTT Tidak Resmi ASEANKTT Tidak Resmi ke-1 Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN secara bersamaan.KTT Tidak Resmi ke-2 Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.KTT Tidak Resmi ke-3 Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.KTT Tidak Resmi ke-4 Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005) Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa atau Tsunami.@@@@Makalah Tentang ASEAN

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Adakalanya tingkah laku binatang menjadi inspirasi bagi manusia. Bahkan, binatang yang kecil sekalipun, seperti semut. Suatu waktu kamu pasti pernah melihat sekelompok semut mampu mengangkut benda yang besar. Jika hanya seekor semut yang mengangkut benda itu, pasti tidak kuat. Kejadian itu menjadi contoh bagi orang, masyarakat, bahkan negara. Inti kejadian tersebut adalah kegotongroyongan, kebersamaan, atau menjalin kerja sama. Sebuah negara kecil dapat menjadi kuat bila saling bekerja sama dengan negara-negara kecil lainnya. Contoh yang lebih nyata adalah negara-negara Asia Tenggara.

Karena adanya masalah yang terjadi di Asia Tenggara, sehingga negara-negara yang merupakan anggota Asia Tenggara bersatu dan membentuk organisasi yang dinamakan ASEAN (Association of South East Asian nation). ASEAN merupakan perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filipina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

BAB II

PEMBAHASAN

Sejarah dan Perkembangan ASEAN

ASEAN itu (singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerjasama antarnegara di Asia Tenggara sejak tahun 1967.

ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok (Ibu Kota Thailand) oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pendirian itu di tandai tandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok dan di peringati setiap tahun sebagai hari ASEAN.

Deklarasi Bangkok ditandatangi oleh perwakilan dari 5 negara pemrakarsa/pendiri ASEAN diantaranya : Adam Malik (Mentri Luar Negeri Indonesia); Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Malaysia); Narciso Ramos (Menteri Luar Negari Filiphina); S. Rajaratman (Menteri LUar Negeri Singapura); Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Thailand). Adapun Isi dari Deklarasi Bangkok yakni :

Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.

Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional

Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi

Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional yang ada

Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara

ASEAN beranggotakan hampir semua Negara yang berada di Asia Tenggara kecuali Timor Leste dan Papua New giunea, adapun anggota dari ASEAN yaitu :

- Indonesia (sejak 8 Agustus 1967);

- Malaysia (sejak 8 Agustus 1967);

- Singapura (sejak 8 Agustus 1967);

- Thailand (sejak 8 Agustus 1967);

- Filipina (sejak 8 Agustuus 1967);

- Brunei Darussalam (7 Januari 1984);

- Vietnam (28 Juli 1995);

- Laos (23 Juli 1997);

- Myanmar (23 Juli 1997);

- Kamboja (16 Desember 1998)

ASEAN didirikan bermula dari hasrat untuk menciptakan kawasan yana damai, Negara-negara penandatanganan deklarasi Bangkok menginginkan kerja sama untuk mencapai pertumubuhan ekonomi, perkembangan social-budaya, serta perdamaian, dan stabilitas dalam wadah ASEAN.

Bendera ASEAN melambangkan ASEAN yang stabil, penuh perdamaian, bersatu, dan dinamis. Adapun lambing ASEAN berada di tengah bendera ASEAN, sedangkan warna bendera dan lambang ialah biru, merah, putih, dan kuning; masing-masing mewakili warna dasar setiap bendera Negara anggota ASEAN. Warna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas; merah melambangkan semangat dan kedinamisan; putih menunjukkan kesucian; dan kuning merupakan symbol kemakmuran. Ikatan rumpun padi melambangkan harapan para tokoh pendiri ASEAN agar asosiasi itu secara bersama-sama terikatdalam persahabatan dan kesetiakawanan social, sedangkan lingkaran melambangkan kesatuan ASEAN.

Tujuan ASEAN ialah menciptakan pemeliharaan dan peningkatan perdamaian, keamanan, ketahanan dan kawasan bebas senjata nuklir dan senjata pemusnah massal. Selain itu, ASEAN menciptakan kerja sama di bidang perdagangan, penanaman modal, ketenagakerjaan, pengentasan masyarakat dari kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan pembangunan di kawasan. ASEAN juga ingin menciptakan penguatan demokrasi, pemajuan dan pelindungan hak asasi manusia, dan lingkungan hidup, serta penciptaan lingkungan yang aman dari narkoba. Selain itu, ASEAN mengembangkan sumber daya manusia, meningkatkan partisipasi masyarakat dan kesejahteraan rakyat. Selanjutnya, ASEAN juga memajukan identitasnya dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi akan keanekaragaman budaya dan warisan kawasan, serta meneruskan peran proaktif ASEAN dalam kerja sama dengan negara mitra wicara, yaitu negara dan organisasi internasional yang menjadi mitra kerja sama ASEAN di berbagai bidang.

Dalam menjalin hubungan antarnegara anggota, ASEAN memiliki prinsip sebagaimana yang dimuat pada Piagam ASEAN, antara lain, menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas nasional seluruh Negara anggota ASEAN; komitmen bersama dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan dan kemakmuran di kawasan;serta menolak agresi, ancaman, penggunaan kekuatan, atau tindakan lainnya dalam bentuk apa pun yang bertentangan dengan hukum internasional; Selain itu, ASEAN mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara anggota ASEAN, dan menghormati kebebasan yang mendasar, pemajuan dan pelindungan hak asasi manusia, serta pemajuan keadilan sosial. Dalam menjalin hubungan antarnegara anggota, ASEAN memiliki prinsip sebagaimana yang dimuat pada Piagam ASEAN, antara lain, menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas nasional seluruh negaraanggota ASEAN; komitmen bersama dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan dan kemakmuran di kawasan;serta menolak agresi, ancaman, penggunaan kekuatan, atau tindakan lainnya dalam bentuk apa pun yang bertentangan dengan hukum internasional; Selain itu, ASEAN mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara anggota ASEAN, dan menghormati kebebasan yang mendasar, pemajuan dan pelindungan hak asasi manusia, serta pemajuan keadilan sosial.

ASEAN biasanya mengadakan pertemuan, pertemuan yang diadakan ASEAN adalah sebagai berikut:

a. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, yaitu pertemuan tingkat tinggi para kepala Negara/pemerintahan Negara anggota.

b. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council), yaitu pertemuan para menteri luar negeri Negara anggota ASEAN, sebagai coordinator dewan komunitas ASEAN.

c. Dewan komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils), yaitu pertemuan para menteri yang membidangi tiga pilar komunitas ASEAN.

d. Pertemuan Badan-Badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral ministerial Bodies), yaitu pertemuan para menteri membidangi masing-masing sector kerjasama ASEAN.

e. Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN), yaitu pertemuan para pejabat tinggi di bawah tingkat menteri Negara anggota ASEAN yang membidangi masing-masing sector kerjasama ASEAN.

Hasil dari KTT Resmi ASEAN

- KTT ke-1

Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.

- KTT ke-2

Pencetusan Bali Concord 1.

- KTT ke-3

Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN;Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang;Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN;Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.

- KTT ke-4

ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi;Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.

- KTT ke-5

Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN.

- KTT ke-6

Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

- KTT ke-7

Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS;Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorism pada gedung WTC di Amerika.

- KTT ke-8

Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan;Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.

- KTT ke-9

Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).

- KTT ke-10

Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.

- KTT ke-11

Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.

- KTT ke-12

Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea.

- KTT ke-13

Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center.

- KTT ke-14

Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru

Hasil dari KTT Tidak Resmi ASEAN

- KTT Tidak Resmi ke-1

Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN secara bersamaan.

- KTT Tidak Resmi ke-2

Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.

- KTT Tidak Resmi ke-3

Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.

- KTT Tidak Resmi ke-4

Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.

- KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005)

Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa atau Tsunami.

Adapun manfaat ASEAN bagi Indonesia yaitu: ASEAN mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan ASEAN sehingga dapat melanjutkan pembangunan di segala bidang dan dapat mendorong anggota ASEAN menjadi negara yang lebih maju; ASEAN memiliki berbagai bentuk kerja sama di bidang pembangunan dan percepatan pemajuanekonomi, antara lain, perluasan perdagangan, investasi, kepariwisataan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta di bidang pendidikan; ASEAN adalah organisasi kawasan yang kebanyakan anggotanya merupakan Negara berkembang sehingga asosiasi itu dapat menjadi wadah bagi negara anggota dalam memperjuangkan kepentingan bersama di forum internasional; ASEAN dan negara anggota telah memberikanbantuan kepada Indonesia saat terjadi bencana alam, seperti tsunami di Aceh (2004), gempa dan gunung meletus di Yogyakarta (2006 dan 2010), serta gempa dan tsunami di Pulau Nias (2009); Selain itu, negara anggota ASEAN turut serta dalam proses perdamaian di Aceh melalui Aceh Monitoring Mission.

Piagam ASEAN

Piagam ASEAN adalah dokumen ASEAN yang mengubah ASEAN dari sebuah asosiasi yang longgar menjadi sebuah organisasi Internasional yang memiliki dasar hukum yang kuat, dengan aturan yang jelas, serta memiliki struktur organisasi yang efektif dan efisien. Piagam asean ditandatangani pada KTT ke-13 ASEAN pada tanggal 20 November 2007 di Singapura oleh 10 Kepala Negara/Pemerintahan Negara Anggota ASEAN.

Piagam ASEAN mulai berlaku secara efektif sejak tanggal 15 Desember 2008 setelah semua Negara anggota ASEAN menyampaikan dokumen pemberitahuan pengesahan ke Sekretariat ASEAN. Dalam hal itu, Indonesia mengesahkan Piagam ASEAN melalui UU No. 38 Tahun 2008. Piagam ASEAN memuat prinsip-prinsip yang tertuang dalam semua perjanjian, deklarasi, dan kesepakatan ASEAN. Piagam ASEAN terdiri atas 1 mukadimah, 13 bab, dan 55 pasal.

Piagam ASEAN berguna dalam memberikan kerangka kerja hukum dan kelembagaan bagi ASEAN. Kedua hal tersebut memperkuat ikatan kesetiakawanan kawasan untuk mewujudkan Komunitas ASEAN yang terpadu secara politis, terintegrasi secara ekonomis, dan dapat bertanggung jawab secara sosial dalam rangka menjawab tantangan dan peluang saat ini dan saat mendatang secara efektif.

Komunitas ASEAN

Komunitas ASEAN adalah wadah untuk lebih mempererat integrasi masyarakat ASEAN dan untuk menyesuaikan cara pandang keterbukaan dalam menyikapi perkembangan dunia. Gagasan pembentukan komunitas ASEAN itu di cetus pada tahun 1997 dalam visi ASEAN 2002 dan dikukuhkan pada tahun 2003 pada KTT ke-9 di Bali.

Pilar komunitas ASEAN adalah tiga pilar dalam membangun komunitas ASEAN, yaitu pilar politik-keamanan, pilar ekonomi, dan pilar sosial-budaya. Masing-masing pilar memiliki bidang kerja sama antarnegara anggota ASEAN.

Pilar Politik-Keamanan

Pilar Komunitas Politik-Keamanan ASEAN menangani peningkatan kerja sama di bidang politik dan keamanan untuk memelihara perdamaian serta memajukan nilai Hak Asasi Manusia dan demokratisasi di kawasan ASEAN. Komunitas Politik Keamanan itu bersifat terbuka, berdasarkan pendekatan keamanan menyeluruh, dan tidak membentuk suatu pakta pertahanan militer ataupun kebijakan luar negeri bersama. Komunitas Politik Keamanan tersebut mengacu kepada ketentuan hukum di bidang politik-keamanan, yaitu sebagai berikut: Kawasan Damai, Bebas dan Netral; Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara; dan Traktat Kawasan Bebas-Senjata Nuklir Asia Tenggara. Acuan ketentuan hukum lainnya adalah Piagam PBB, Piagam ASEAN, dan prinsip-prinsip hokum internasional lain yang terkait.

Penggagas Komunitas Politik Keamanan ASEAN adalah Indonesia. Indonesia juga memelopori penyusunan Rencana Aksi Komunitas Politik Keamanan ASEAN yang disahkan pada KTT ke-10 ASEAN di Vientiane, Laos, November 2004.

Indonesia memiliki peranan penting dalam proses penyusunan komunitas itu, yaitu menyampaikan usulan rencana aksi yang terdapat dalam Cetak Biru Komunitas Politik Keamanan ASEAN, seperti pengamatan pemilihan umum sukarela (voluntary electoral observations), pembentukan Komisi Pemajuan dan Pelindungan Hak Perempuan dan Anak, memerangi korupsi dan pemajuan prinsip demokrasi, serta pembentukan ASEAN Institute for Peace and Reconciliation. Kerja sama dalam kerangka Komunitas Politik Keamanan ASEAN dikembangkan lebih spesifik dalam bidang politik, keamanan, dan hukum yang mencakup permasalahan tradisional dan nontradisional, dari upaya memajukan tata kepemerintahan yang baik (good governance), menangani masalah terorisme, hingga upaya memberantas korupsi.

Pilar Ekonomi

Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA) ialah komunitas yang bekerja sama dalam upaya memperdalam dan memperluas ekonomi terpadu di kawasan ASEAN dan dengan kawasan di luar ASEAN.

KEA bertujuan membentuk ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, kawasan yang lebih dinamis dan berdaya saing, memiliki pembangunan yang setara, serta berupaya mempercepat keterpaduan ekonomi di kawasan ASEAN dan dengan kawasan di luar ASEAN.

KEA diwujudkan melalui penyusunan suatu cetak biru yang berisikan rencana kerja terjadwal sampai dengan tahun 2015. Pelaksanaan rencana kerja itu dilakukan dengan memperhatikan perbedaan tingkat pembangunan negara anggota.

Kerja sama ekonomi mencakup bidang perindustrian, perdagangan, investasi, jasa dan transportasi, telekomunikasi, pariwisata, serta keuangan. Selain itu, kerja sama juga mencakup bidang pertanian dan kehutanan, energi dan mineral, serta usaha kecil dan menengah.

Pilar Sosial-Budaya

Pilar Komunitas Sosial Budaya ASEAN merupakan sebuah wadah untuk memperkuat keterpaduan ASEAN. Kerja sama itu bertujuan untuk memperkokoh kesadaran, kesetiakawanan, kemitraan, dan rasa kepemilikan masyarakat terhadap ASEAN.

Kerja sama sosial budaya ASEAN mencakup bidangkebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan masyarakat dari kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan, penanggulangan narkoba, peningkatan administrasi dan kepegawaian publik.

Komunitas ASEAN berpusat pada masyarakat untuk penguatan kesetiakawanan dan persatuan dalam perbedaan ciri-ciri kebudayaan antarnegara anggota ASEAN. Persatuan dan kesetiakawanan tersebut dibangun melalui penguatan identitas bersama dan pembangunan masyarakat yang saling pkeduli, berbagi, dan harmonis.

ASEAN juga bertekad untuk memperkuat persatuan dan saling pengertian terhadap perbedaan kebudayaan, sejarah, agama, dan peradaban demi terwujudnya Komunitas ASEAN tahun 2015.

Hubungan ASEAN dengan Pihak Luar

ASEAN membangun hubungan dan keja sama yang saling menguntungkan dengan Negara di luar ASEAN dan organisasi internasional. Dalam melaksanakan hubungan dan kerjasama itu, ASEAN membentuk Sistem Dialog dengan Negara dan organisasi internasional tersebut sebagai Mitra Wicara dan Mitra Wicara Sektoral.

Sistem Dialog itu berkembang dari keinginan untuk membuka pasar, memperoleh bantuan pembangunan, dan untuk membicarakan permasalahan keamanan dan ekonomi dalam forum.

Tujuan utama dalam hubungan dan kerja sama ASEAN dengan pihak luar ialah memperoleh bantuan teknis dalam proyek kerja sama kawasan, mempromosikan hubungan ekonomi dan perdagangan, serta memperkuat hubungan politik dengan negara dan organisasi internasional di luar ASEAN.

ASEAN untuk Masyarakat

Yang telah dilakukan ASEAN untuk mengentaskan kemiskinan yaitu dengan Upaya penanggulangan masalah kemiskinan dilakukan melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat yang lebih melibatkan sebanyak mungkin keikutsertaan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan oleh ASEAN adalah meningkatkan kemudahan masyarakat untuk mendapatkan layanan sosial, informasi, termasuk pemanfaatan teknologi dan komunikasi.

Adapun manfaat ASEAN dalam perlindungan dan pemajuan ketenagakerjaaan yaitu sebagai wujud tekad ASEAN dalam melindungi dan memajukan hak-hak pekerja migran, ASEAN telah menyepakati Deklarasi ASEAN tentang Pelindungan dan Pemajuan Hak-Hak Pekerja Migran di Filipina pada Januari 2007. ASEAN sedang menyusun ketentuan hukum mengenai pelindungan dan pemajuan hak-hak pekerja migran yang akan dijadikan landasan konstitusional atau aturan main yang bersifat mengikat bagi negara-negara di kawasan ASEAN.

Usaha ASEAN Untuk mendorong pariwisata kawasan, ASEAN memiliki forum tahunan tingkat Menteri Pariwisata ASEAN, yang merupakan wadah pemasyarakatan dan pemajuan sektor pariwisata di ASEAN. Forum itu diadakan secara bergantian di salah satu Negara anggota ASEAN. Pada tahun 2002 ASEAN menghasilkan sebuah perjanjian pariwisata menyeluruh untuk membuka

industri pariwisata, memasyarakatkan pariwisata kawasan secara bersama, serta melindungi wisatawan dan penduduk ASEAN di daerah pariwisata. Selain itu, salah satu capaian utama kerja sama pariwisata adalah penandatanganan Pengaturan Saling Pengakuan untuk para pekerja di bidang pariwisata pada tahun 2009, dan disepakatinya Rencana Strategis Pariwisata ASEAN periode 2011-2015. Kerja sama pariwisata ASEAN juga melibatkan secara aktif berbagai pemangku kepentingan di bidang pariwisata, seperti asosiasi perhotelan, asosiasi pekerja pariwisata, dan biro perjalanan. ASEAN juga melakukan kerja sama dengan pihak di luar ASEAN, seperti Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan Dewan Kerja Sama Teluk.

Negara anggota ASEAN bekerja sama dalam upaya memajukan dan melestarikan warisan budaya di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama itu dilaksanakan melalui proyek-proyek kebudayaan di bawah Sub-Komite Kebudayaan ASEAN. Kerja sama yang telah dilakukan, antara lain, melalui penelitian, pendokumentasian, ataupun produksi bersama tentang seni pertunjukan asli yang berkaitan dengan keanekaragaman budaya di Asia Tenggara.

ASEAN mendorong pemajuan dan pelindungan hakhak perempuan dan anak melalui pembentukan Komisi ASEAN untuk pemajuan dan pelindungan

hak-hak perempuan dan anak pada tahun 2010. Dalam hal perempuan, atas usulan Indonesia telah disepakati pembentukan Pertemuan Tingkat Menteri Urusan Perempuan ASEAN pada tahun 2011, sebagai upaya pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan gender.

ASEAN berperan dalam memelopori kerja sama di bidang kesehatan, antara lain, dalam penanggulangan merebaknya wabah gangguan pernafasan akut (SARS), flu burung, demam berdarah, dan HIV/AIDS. Selain itu, ASEAN menetapkan tanggal 15 Juni sebagai Hari Demam Berdarah ASEAN.

ASEAN telah menyepakati Persetujuan ASEAN mengenai Penanggulangan Bencana Alam dan Tanggap Darurat (AADMER) pada 2005, yang mendasari pembentukan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN untuk Penanggulangan Bencana Alam (AHA Centre) di Jakarta pada tahun 2011.

Pusat tersebut berperan dalam memfasilitasi kerja sama dan koordinasi di antara negara anggota ASEAN, PBB, serta berbagai negara atau organisasi internasional lainnya.

ASEAN sebagai asosiasi ataupun melalui kerja sama dengan negara lain telah berulang kali menggunakan kekuatan politik untuk mengutuk tindakan terorisme. Negara anggota ASEAN menandatangani Konvensi ASEAN mengenai Anti-terorisme pada bulan Januari 2007 di Cebu, Filipina. Konvensi itu berisi definisi kegiatan terorisme, rumusan prosedur kerja sama anti-terorisme, dan spesifikasi hak-hak tersangka pelaku terorisme. ASEAN memiliki perjanjian multilateral mengenai bantuan hukum timbal balik untuk memudahkan kerja sama dalam pemberantasan terorisme dan kejahatan transnasional lain.

Dalam penanggulangan narkoba, ASEAN memiliki Forum Pejabat Tinggi ASEAN yang dibentuk tahun 1984 untuk menangani secara bersama masalah obat-obatan terlarang. ASEAN memiliki empat pusat pelatihan untuk upaya penanganan masalah tersebut yang tersebar di berbagai kota di kawasan Asia Tenggara. Pusat itu berfungsi untuk memberikan pelatihan penyembuhan dan rehabilitasi ketergantungan dan pendeteksian narkoba di dalam cairan tubuh. Di samping itu, pusat tersebut juga melakukan pemasyarakatan mengenai pemberlakuan hokum dan bahaya narkoba.

Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya berupaya untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan identitas ASEAN di kalangan masyarakat melalui kegiatan Sadar ASEAN. Kegiatan Sadar ASEAN di Indonesia antara lain:

- Pemasyarakatan ASEAN di lingkungan sekolah menengah melalui program ASEAN Goes to School;

- Seminar dan ceramah/kuliah umum;

- Kegiatan simulasi sidang ASEAN di sekolah menengah dan perguruan tinggi;

- Kegiatan lomba, seperti Pemilihan Duta Muda ASEAN-Indonesia, Lomba Cerpen ASEAN, Lomba Karya Tulis ASEAN, Lomba Pidato ASEAN, dan Lomba Lukis ASEAN;

- Penerbitan berbagai buku tentang ASEAN;

- Dialog interaktif dan liputan media;

- Kegiatan festival budaya, seperti ASEAN Fair, ASEAN Film Festival, ASEAN Culinary Festival, ASEAN Jazz Festival, dan ASEAN Youth Cultural Exchange Festival;

- Perayaan Hari ASEAN setiap tanggal 8 Agustus.BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara atas dasar persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima negara yang sepakat menjadi pelopor membentuk ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima, namun beberapa tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya bergabung ke dalam Anggota ASEAN secara bertahap. Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

2. Saran

Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri.

Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus lebih menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.@@@@

Sejarah ASEANASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asia Nations atau dalam bahasa indonesia disebut dengan Perhimpunan bangsa bangsa asia tenggara, merupakan organisasi geopolitik dan ekonomi yang anggotanya dari negara negara di wilayah asia tenggara. ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 di kota Bangkok, Thailand. ASEAN berdiri melalui Deklarasi Bangkok di prakarsai oleh lima negara Asia tenggara antara lain Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Setiap wakil negara pemkrakarsa ASEAN ikut menandatangin deklarasi bangkok, Indonesia diwakili oleh Adam Malik, Filipina oleh Narciso R. Ramos, Malaysia oleh Tun Abdul Razak, Singapura oleh S. Rajaratman, dan Thailan oleh Thanat Khoman.Isi Deklarasi BangkokIsi dari Deklarasi Bangkok mempunyai 5 pokok penting, yaitu : Mempercepat pertumubuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi Memelihara kerjasama yang erat di tengah tengah organisasi regional dan internasional yang ada Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia TenggaraTujuan didirikan Asean adalah untuk meningkatkan ekonomi, kemajuan sosial, pengembangan kebudayaan negara negara anggotanya, dan juga untuk memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Setiap bulan oktober Negara negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum.

ASEAN mempunyai prinsip prinsip utama, antara lain Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas dari pada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan Kerja sama efektif antara anggotaNegara Anggota ASEANAnggota ASEAN yang dulunya hanya lima negara di Asia tenggara, sekarang telah menjadi sepuluh negara, yaitu sebagai berikut Filipina negara pendiri Indonesia negara pendiri Malaysia negara pendiri Singapura negara pendiri Thailand negara pendiri Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984 Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995 Laos bergabung pada 23 Juli 1997 Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997 Kamboja bergabung pada 16 Desember 1998Bisa dikatakan saat ini anggota ASEAN adalah hampir semua negara wilayah asia tenggara, kecuali Timor leste dan papua nuginiMengapa negara Timor Leste belum bergabung ?Seperti yang telah kita tahu bahwa Timor Leste dulunya adalah negara bagian dari Republik Indonesia. oleh ASEAN saat ini negara Timor Lestes mendapat status pemerhati dalam Asean, setelah mendapat banyak protes dari negara negara Anggota ASEAn yang tidak mendukung Timor leste untuk masuk menjadi anggota ASEAN, yang berdasar rasa hormat kepada negara Indonesia.Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN. Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan negara Pasifik atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan bahwa akan lebih menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum.Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk menjadi anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negerinya telah menargetkan bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota ASEAN pada tahun 2012, hal ini sangat didukung oleh pemerintah Indonesia juga negara-negara anggota ASEAN lainnya seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat bahwa Pemerintah Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di Dili pada awal bulan Februari 2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi keanggotaan ASEANFoto Wakil negara asean

Adam malik wakil dari IndonesiaNarciso R. Ramos dari Filipina (Foto tidak ditemukan)

Tun Abdul Razak dari malaysia

S Rajaratman dari Singapura

@@@@@@@@A. Pelaksanaan KTT ASEANPertemuan Tahunan AnggotaASEAN.

No.TanggalNegaraTuan rumah

1.2324 Februari 1976IndonesiaBali

2.45 Agustus 1977MalaysiaKuala Lumpur

3.1415 Desember 1987FilipinaManila

4.2729 Januari 1992SingapuraSingapura

5.1415 Desember 1995ThailandBangkok

6.1516 Desember 1998VietnamHanoi

7.56 November 2001BruneiBandar Seri Begawan

8.45 November 2002KambojaPhnom Penh

9.78 Oktober 2003IndonesiaBali

10.2930 November 2004LaosVientiane

11.1214 Desember 2005MalaysiaKuala Lumpur

12.1114 Januari 2007FilipinaCebu

13.1822 November 2007SingapuraSingapura

14.27 Februari-1 Maret 2009ThailandCha Am,Hua Hin

15.23 Oktober 2009ThailandCha Am,Hua Hin

16.8-9 April 2010VietnamHanoi

17.28-30 Oktober 2010VietnamHanoi

18.4-8 Mei 2011IndonesiaJakarta

19.17-19 November 2011IndonesiaBali

20.TBA 2012KambojaPhnom Penh

1. Ditunda dari tanggal sebelumnya 1014 Desember 2006 akibat Badai Seniang

2. Menjadi tuan rumah setelah Myanmar mundur karena ditekan AS dan UE

3. Ditunda dari tanggal sebelumnya 1217 Desember 2008 akibatkrisis politik Thailand 2008. Pertemuan pada Maret kemudian dibatalkan akibat aksi unjuk rasa di lokasi pertemuan.

Konferensi Tingkat Tinggi Tak Resmi ASEAN

TanggalNegaraTuan rumah

1.30 November 1996IndonesiaJakarta

2.1416 Desember 1997MalaysiaKuala Lumpur

3.2728 November 1999FilipinaManila

4.2225 November 2000SingapuraSingapura

Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ASEAN

1.TanggalNegaraTuan rumah

2.6 Januari 2005IndonesiaJakarta

Hasil dari KTT Resmi ASEANKTT ke-1 Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC);serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.KTT ke-2 Pencetusan Bali Concord 1.KTT ke-3 Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN. Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang. Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN. Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.KTT ke-4 ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.KTT ke-5 Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN.KTT ke-6 Pemimpin ASEAN menetapkanStatement of Bold Measuresyang juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.KTT ke-7 Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS. Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di Amerika.

KTT ke-8 Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan. Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.KTT ke-9 Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).KTT ke-10 Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.KTT ke-11 Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.KTT ke-12 Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea.KTT ke-13 Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center.KTT ke-14 Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru

Hasil dari KTT Tidak Resmi ASEANKTT Tidak Resmi ke-1 Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN secara bersamaan.KTT Tidak Resmi ke-2 Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.

KTT Tidak Resmi ke-3 Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.KTT Tidak Resmi ke-4 Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005) Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa atau Tsunami.

B. Pelaksanaan KTT GNB (Gerakan Non Blok)

Pertemuan Tahunan Anggota Gerakan Non Blok

No.TanggalNegaraTuan Rumah

1.6 September 1961YugoslaviaBeograd

2.5-10 Oktober 1964MesirKairo

3.8-10 September 1970ZambiaLusaka

4.5-9 September 1973AljazairAlgiers

5.16-19 Agustus 1976SrilankaColombo

6.3-7 September 1979KubaHavana

7.7-12 Maret 1983India

8.1-6 Desember 1986ZimbabweHarare

9.4-7 September 1989

10.1-7 September 1992IndonesiaJakarta

11.18-20 Oktober 1995KolumbiaCartagena

12.2-3 September 1998MesirKairo

13.20-25 Februari 2003MalaysiaKuala Lumpur

14.11-16 September 2006KubaHavana

15.11-16 Juli 2009MesirSharm El Sheikh

KTT GNB I (1961)Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non Blok (GNB) I berlangsung di Beograd, Yugoslavia pada tanggal 6 September 1961. sekitar 23 negara sepakat menjadi anggota GNB dalam konferensi yang diprakarsai lima pemimpin yang menjadi sponsor pendirian GNB itu adalah : Presiden Soekarno (Indonesia) Presiden Gamal Abdul Naser (Mesir) Presiden Josep Broz Tito (Yugoslavia) PM Pandit Jawaharlal Nehru (India) dan Presiden Kwame Nkrumah (Ghana)

Tujuan KTT I ini guna mencetuskan prinsip politik bersama, yaitu bahwa politik berdasarkan koeksistensi damai, bebas blok, tidak menjadi anggota persekutuan militer dan bercita-cita melenyapkan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasi. KTT I ini merupakan kelanjutan dari KAA 1955 di Bandung. Dalam konferensi rasa, bantuan untuk kemajuan dan perkembangan serta perlucutan senjata. Pelaksanaan KTT I ini didorong oleh adanya krisis Kuba. Konferensi ini dihadiri oleh 25 negara dan menghasilkan Deklarasi Beograd yang intinya menyerukan untuk menghentikan perang dingin dan mendamaikan antara Amerika Serikat dan UniSoviet.

KTT GNB II (1964)KTT II ini diselenggarakan pada tanggal 5 10 Oktober 1964 di Kairo Mesir, dipimpin oleh Presiden Gamal Abdul Naser. KTT ini dihadiri oleh 48 negara peserta dan 10 negara pengamat memberikan perhatian kepada masalah-masalah ekonomi. Dalam KTT yang diselenggarakan dua kali ini mulai tampak ada pertentangan antara kelompok negara modern dibawah pimpinan Nehru dan kelompok negara radikal dipimpin oleh Soekarno dan Nkrumah.

KTT GNB III (1970)KTT III diselenggarakan di Lusaka, Zambia pada tanggal 8 10 September 1970, dipimpin oleh Presiden Kenneth Kaunda. Tema pokok KTT ini adalah permasalahan rezim resialis minoritas kulit putih di Afrika Selatan. KTT ini dihadiri oleh 54 negara peserta dan 9 negara pengamat.

KTT GNB IV (1973)KTT IV berlangsung pada tanggal 5 9 September 1973 di Algiers, Aljazair dibawah pimpinan Presiden Houari Boumedienne. KTT terselenggara pada saat hubungan kedua blok membaik. Tema pokok KTT IV ini adalah masalah negara-negara melarat. KTT dihadiri oleh 75 negara peserta. Pengamat terdiri atas organisasi gerakan kemerdekaan dan pembebasan Afrika Selatan dan Amerika Latin.

KTT GNB V (1976)KTT V dilaksanakan pada tanggal 16 19 Agustus 1976 di Colombo, Srilanka dipimpin oleh PM Ny. Sirimavo Bandaranaike. KTT ini mempertegas kepentingan negara-negara Non Blok yang dirugikan oleh tata ekonomi dunia yang tidak adil, yang dapat mengancam perdamaian dunia. KTT ini juga ditandai adanya persaingan antara sesama negara anggota Non Blok. India, Indonesia dan Yugo berusaha mencegah timbulnya perpecahan di antara mereka. Hasilnya dituangkan dalam Deklrasi dan Program Aksi Colombo yang intinya antara lain: melanjutkan dan meningkatkan program Gerakan Non Blok ke arah tata ekonomi dunia baru.

KTT GNB IV (1979)KTT IV diselenggarakan di Havana, Cuba dipimpin oleh Presiden Fidel Castro. KTT ini diselenggarakan pada tanggal 3 7 September 1979 ini dihadiri oleh 94 negara peserta peninjau dari 20 negara dan 18 organisasi. KTT diliputi oleh pertentangan antara kelompok moderat dan radikal, tetapi telah berhasil merumuskan deklarasi politik yang berisi revolusi yang memperkuat prinsip-prinsip Non Blok terhadap dominasi ekonomi asing yang merugikan negara berkembang. Keanggotaan Kamboja belum dapat diselesaikan maka Kamboja hadir sebagai peninjau

KTT GNB VII (1983)KTT VII yang sedianya akan diselenggarakan di Bagdad pada bulan September 1982 batal karena terjadi perang Irak iran. Akhirnya diselenggarakan di India pada tanggal 7 12 Maret 1983, dipimpin oleh PM. Ny. Indira Gandhi. KTT ini dihadiri 101 negara dan memutuskan untuk memberikan dukungan penuh bagi rakyat Afganistan untuk memutuskan nasibnya sendiri, dengan sistem sosial ekonomi yang bebas dari campur tangan asing.

KTT GNB VIII (1986)KTT VIII diselenggarakan di Harare, Zimbabwe dipimpin oleh PM robert Mugabe, pada 1 September 1986 6 September 1986 yang dihadiri oleh 101 negara. KTT tetap mendukung Afganistan dalam menentukan nasibnya sendiri.

KTT GNB IX (1989)KTT IX diselenggarakan pada tanggal 4 7 September 1989 di bawah pimpinan Presiden Dr.Janes Drnovsek.KTTini dihadiri oleh102 negara. Dalam KTT ini menetapkan bahwa untuk memperkuat setia kawan internasional dan kerjasama bagi pembangunan alih teknologi adalah mutlak serta perlunya dialog-dialog Selatan-Selatan. KTT juga membahas mengenai pelestarian lingkungan hidup, yaitu menghindarkan pencemaran terhadap air, udara, dan tanah serta menghindarkan perusakan tanah dan pembabatan hutan.

KTT GNB X (1992)KTT X diselenggarakan di Jakarta, Indonesia pada 1 September 1992 7 September 1992, dipimpin oleh Soeharto. KTT ini dihadiri oleh lebih dari 140 delegasi, 64 Kepala Negara. KTT ini menghasilkan Pesan Jakarta yang mengungkapkan sikap GNB tentang berbagai masalah, seperti hak azasi manusia, demokrasi dan kerjasama utara selatan dalam era pasca perang dingin.Hasil KTT ini yang terpenting adalah : Hak azazi manusia dan kemerdekaan merupakan keabsahan universal dan percaya bahwa kemajuan ekonomi serta sosial akan memudahkan tercapainya semua sasaran. GNB menolak konsep mengenai hak asazi manusia dan demokrasi yang didiktekan oleh negara tertentu atas negara lain. Prihatin atas beban hutang dari negara-negara berkembang. Mendesak dilakukannya pembaruan ekonomi dunia guna memperkuat kemampuan PBB dalam meningkatkan kerjasama dan penggabungan internasional Menyerukan pengalihan anggaran militer untuk memudahkan peningkatan ekonomi, sosial dan negara-negara berkembang GNB memberikan perhatian terhadap masalah aparthid di Afrika Selatan di samping mengutuk terhadap pembasmian etnis Bosnia. Menyambut baik hasil Pertemuan Puncak Bumi di Rio de Jeneiro tentang lingkungan hidup dan pembangunan

KTT GNB XI (1995)KTT XI diselenggarakan di Cartagena, Kolumbia yaitu Ernesto Samper Pizano 18 Oktober 1995 20 Oktober 1995. Pada waktu pembukaan KTT, dilakukan juga penyerahan ketua KTT sebelumnya yaitu dari Presiden Soeharto ke Presiden Kolumbia. KTT ini dihadiri oleh 113 Negara yang bertujuan memperjuangkan restrukturisasi dan demokratisasi di PBB.

KTT GNB XII (1998)KTT XII diselenggarakan di Kairo, Mesir pada tahun 2 September 1998 3 September 1998. KTT XI GNB ini dihadiri oleh 113 negara, bertujuan memperjuangkan demokratisasi dalam hubungan internasional.

KTT GNB XIII (2003)KTT XII diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 20 Februari 2003 25 Februari 2003. Resolusi KTT GNB Kuala Lumpur antara lain berisi penolakan tiga negara yaitu, Iran, Irak dan Korea Utara , atas sebutan sebagai poros kejahatan (axis of evil) oleh Washington.

KTT GNB XIV (2006)KTT XIV diselenggarakan di Havana, Kuba 11 September 2006 16 September 2006. Menghasilkan deklarasi yang mengutuk serangan Israel atas Lebanon, mendukung program nuklir Iran, mengritik kebijakan Negara Amerika Serikat, dan menyerukan kepada PBB agar lebih berpihak kepada negara kecil dan berkembang.

KTT GNB XV (2009)KTT XIV diselenggarakan di Sharm El-Sheikh, Mesir tanggal 11-16 Juli 2009. Menghasilkan sebuah Final Document yang merupakan sikap, pandangan dan posisi GNB tentang semua isu dan permasalahan internasional dewasa ini. KTT ke-15 GNB menegaskan perhatian GNB atas krisis ekonomi dan moneter global, perlunya komunitas internasional kembali pada komitmen menjunjung prinsip-prinsip pada Piagam PBB, hukum internasional, peningkatan kerja sama antara negara maju dan berkembang untuk mengatasi berbagai krisis saat ini.Terkait dengan dampak negatif krisis moneter global terhadap negara-negara berkembang, KTT ke-15 menegaskan pula perlunya GNB bekerja sama lebih erat dengan Kelompok G-77 dan China. Suatu reformasi mendasar terhadap sistem dan fondasi perekonomian dan moneter global perlu dilakukan dengan memperkuat peran negara-negara berkembang dalam proses pengambilan keputusan dan penguatan peran PBB.KTT ke-15 GNB, menyatakan bahwa GNB mendukung hak menentukan sendiri bagi rakyat, termasuk rakyat di wilayah yang masih di bawah pendudukan. Dalam konteks itu, GNB mendukung hak-hak rakyat Palestina dalam menentukan nasibnya sendiri, untuk mendirikan negara Palestina merdeka dan berdaulat dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kota, serta solusi adil atas hak kembali pengungsi Palestina sesuai Resolusi PBB Nomor 194. GNB juga menolak segala bentuk pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jerusalem Timur untuk tujuan mengubah peta demografis di dua wilayah tersebut. GNB juga meminta Israel melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB dengan mundur dari Dataran Tinggi Golan hingga perbatasan 4 Juni 1967 dan mundur total dari sisa tanah Lebanon yang masih diduduki.@@@@Lambang ASEANDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasLambang Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau Lambang ASEAN adalah lambang resmi ASEAN yang diresmikan penggunaannya pada Juli 1997[1] bersama dengan Bendera ASEAN. Meskipun lambang ini sudah digunakan bertahun-tahun, panduan resmi gambar dan penggunaan lambang ini ditetapkan pada Pertemuan ke-6 Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC), di Hanoi, 8 April 2010.[2]Daftar isi 1 Rancangan 1.1 Bentuk 1.2 Makna perlambang 2 Sejarah 3 Lihat juga 4 Referensi 5 Catatan 6 External linksRancanganBentukSepuluh batang padi yang terhimpun terletak di tengah lingkaran merah. Di bawah batang padi ini terdapat tulisan "asean" huruf kecil dengan jenis huruf helvetica berwarna biru. Lingkaran merah ini dibatasi cincin putih dan biru.Warna lambang:Skema warnaBiruMerahPutihKuning

PantonePantone 286Pantone Red 032Pantone Process Yellow

CMYKC100-M60-Y0-K6C0-M91-Y87-K0C0-M0-Y0-K0C0-M0-Y100-K0

RGB34-85-158227-49-49255-255-255248-244-0

Makna perlambang1. Lambang ASEAN ini digunakan sebagai lambang resmi ASEAN.2. Lambang ASEAN melambangkan kemantapan, perdamaian, persatuan, dan dinamika ASEAN. Warna-warna lambang biru, merah, putih dan kuning adalah warna-warna yang digunakan dalam berbagai bendera negara-negara anggota ASEAN.3. Warna biru melambangkan perdamaian dan kemantapan, merah melambangkan keberanian dan dinamika, putih melambangkan kesucian, dan kuning melambangkan kemakmuran.4. Sepuluh batang padi yang terikat melambangkan sepuluh negara anggota ASEAN. hal ini melambangkan harapan para bapak pendiri ASEAN yang memimpikan ASEAN terdiri atas seluruh sepuluh negara-negara Asia Tenggara yang terikat dalam persahabatan dan solidaritas.5. Lingkaran melambangkan persatuan ASEAN.6. Hak cipta Lambang ASEAN dimiliki oleh ASEAN.SejarahGagasan dasar rancangan lambang ASEAN adalah tanaman padi, nasi adalah makanan pokok kebanyakan rakyat Asia Tenggara dan tanaman padi mungkin adalah tanaman terpenting bagi masyarakat Asia Tenggara. Sepanjang sejarahnya, padi senantiasa dikaitkan dengan kemakmuran, kecukupan pangan, dan kekayaan. Hal ini jelas sesuai dengan impian para bapak pendiri ASEAN yang mengidamkan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai dan makmur. Lambang saat ini berasal dari lambang ASEAN terdahulu, yang juga menampilkan himpunan padi yang terikat yang melambangkan persatuan. Perbedaannya lambang lama hanya terdiri atas enam batang padi yang mewakili lima negara pendiri ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand), ditambah dengan Brunei (mulai bergabung pada 8 Januari 1984). Warna latar lambang lama adalah putih. Tulisan "asean" diletakkan di bawah batang padi dengan latar lingkaran kuning terang dilingkari cincin cyan (biru muda). Baik tulisan "asean" maupun garis tepi lingkaran berwarna cyan, sementara batang padi berwarna coklat keemasan.Setelah bertambahnya keanggotaan ASEAN dengan masuknya Vietnam sebagai anggota pada tanggal 28 Juli 1995, didorong dengan wawasan ASEAN lengkap yang terdiri atas sepuluh negara Asia Tenggara, terdapat usulan untuk memperbarui lambang ASEAN; menambahkan batang padi untuk membentuk sepuluh batang padi. Tiga negara sisanya; Laos, Birma, dan Kamboja dijadwalkan bergabung pada bulan Juli 1997, untuk merayakan peristiwa bersejarah ini maka lambang baru ASEAN dirancang. Laos dan Birma (Myanmar) bergabung dengan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997, sedangkan Kamboja menunda keanggotaannya karena tengah dilanda masalah politik dalam negeri, dan baru bergabung dua tahun kemudian pada tanggal 30 April 1999. Meskipun saat itu Kamboja belum bergabung, lambang baru ASEAN yang terdiri atas sepuluh batang padi tetap diresmikan pada bulan Juli 1997.@@@@Lambang ASEAN dan Maknanya

Lambang ASEAN

Lambang ASEAN mengalami perkembangan seiring dengan bertambahnya anggota ASEAN.Untuk mengetahui lebih jauh makna lambang tersebut dapat disimak penjelasan berikut ini.1. Ikatan sepuluh untai padi menggambarkan sepuluh anggota ASEAN,yaitu: a) Indonesia b) Thailand c) Singapura d) Filipina e) Malaysia f) Brunei Darussalam g) Vietnam h) Laos i) Myanmar/Burma j) Kamboja2. Lingkaran menggambarkan persatuan ASEAN3. Warna biru menggambarkan perdamaian dan persahabatan4. Warna dasar merah menggambarkan keberanian dan kedinamisan5. Warna putih menggambarkan kesucian6. Warna kuning menggambarkan kemakmuran @@@@ASEAN (Asociation of Southeast Asian Nations) atau sering disebut persatuan bangsa-bangsa asia tenggara " PERBARA" Merupakan organisasi yang berisikan negara-negara yang berada di kawasan Asia tenggara.ASEAN Dibentuk ketika 5 negara Yaitu Filipina, Indonesia,Malaysia, Singapura dan Thailand Melakukan pertemuan di ibukota Thailand yaitu Bangkok.Pertemuan ini di wakili satu orang dari setiap negara ( Menteri luar Negeri ) yaitu :* Indonesia Di wakili oleh Adam Malik* Malaysia Di wakili oleh Tun Abdul Razak* Filipina Di wakili oleh Narciso Ramos* Thailand Di wakili oleh Thanat Koman* Singapura Di wakili oleh S. RajaratnamDalam pertemuan ini tercetus Deklarasi Bangkok yang berisi : * Mempercepat pertumbuhan Ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan Sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. * Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional. * Meningkatkan Kerjasana dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi. * Memelihara kerjasama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada. * Meningkatkan kerja saa untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia tenggara.Lambang ASEAN tersusun dari 4 warna yang mewakili Warna negara-negara anggotanya yaitu Biru, Merah, Putih dan Kuning.Arti ke empat warnanya adalah :* Biru yang memiliki arti Keamanan dan kestabilan.* merah yang memiliki arti Semangat dan Dinamisme.* Putih yang memiliki arti Keuletan.* Kuning yang memiliki arti Kemakmuran.Bentuk yang tergambarkan pada lambang asean merupakan sepuluh tangkai padi yang mewakili cita-cita pencetus ASEAN yaitu kesatuan dan persahabatan bagi negara-negara di wilayah asia tenggara. Dan untuk lingkaran yang mengelilinginya memiliki arti Kesatuan.Untuk Saat ini hampir semua negara di wilayah asia tenggara sudah menjadi anggota ASEAN kecuali dua negara yaitu Papua Nugini dan Timor Leste. Menurut kabar yang beredar Timor Leste akan bergabung menjadi anggota ASEAn pada tahun 2012.ANGGOTA ASEAN :* Brunei Darussalam* Filipina* Indonesia* Kamboja* Laos* Malaysia* Myanmar* Singapura* Thailand* Vietnam