teknologi_bersih_limbah_b3_tekstil (1).docx

Upload: almaun-maun

Post on 01-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    1/23

    I. PENDAHULUAN

    I.1. Latar Belakang

    Pembangunan di Indonesia harus didasarkan pada konsep pembangunan

    berkelanjutan dan perlindungan lingkungan. Pembangunan yang merusak

    lingkungan bukanlah pembangunan, melainkan bencana yang tertunda. Untuk itu

    industri yang ada di Indonesia, termasuk industri tekstil haruslah menjalankan

    industrinya dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan. Pertumbuhan

    pembangunan seperti industri, transportasi, dll disamping memberikan dampak

    positif namun disisi lain akan memberikan dampak negatif.

    Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia mengandalkan sektor

    industri dan salah satunya adalah industri tekstil. Dewasa ini tantangan dalam

    dunia industri maupun perdagangan sedemikian pesat, hal ini menuntut adanya

    strategi efektif dalam mengembangkan industri, sehingga dapat bersaing dengan

    negara-negara lain yang telah maju, terutama dalam hal industri tekstilnya.

    Seiring dengan itu, suatu konsep pembangunan berkelanjutan Sustainable

    Development! mutlak dilakukan. Sustainable De"elopment merupakan strategi

    pembangunan terfokus pada pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa

    mengesampingkan kebutuhan mendatang yang mana hal ini dikaitkan dengan

    kelestarian dan kesehatan lingkungan alam.

    Permasalahan lingkungan saat ini yang dominan salah satunya adalah limbah

    cair berasal dari industri. #imbah cair yang tidak dikelola akan menimbulkan

    dampak yang luar biasa pada perairan, khususnya sumber daya air. $elangkaan

    sumber daya air di masa mendatang dan bencana alam semisal erosi, banjir, dan

    kepunahan ekosistem perairan tidak pelak lagi dapat terjadi apabila kita kaum

    akademisi tidak peduli terhadap permasalahan tersebut.

    1 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    2/23

    %lam memiliki kemampuan dalam menetralisir pencemaran yang terjadi

    apabila jumlahnya kecil, akan tetapi apabila dalam jumlah yang cukup besar akan

    menimbulkan dampak negatif terhadap alam karena dapat mengakibatkan

    terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan sehingga limbah tersebut

    dikatakan telah mencemari lingkungan. &al ini dapat dicegah dengan mengolah

    limbah yang dihasilkan industri sebelum dibuang ke badan air. #imbah yang

    dibuang ke sungai harus memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan, karena

    sungai merupakan salah satu sumber air bersih bagi masyarakat, sehingga

    diharapkan tidak tercemar dan bisa digunakan untuk keperluan lainnya.

    $emajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bertambahnya jumlah

    penduduk akan meningkatkan kebutuhan manusia sehingga memunculkan tempat

    yang menghasilkan limbah berbahaya bagi kehidupan manusia maupun makhluk

    hidup di sekitarnya. $egiatan industri disamping bertujuan untuk meningkatkan

    kesejahteraan, ternyata juga menghasilkan limbah sebagai pencemar lingkungan

    %walnya strategi pengelolaan lingkungan mengacu pada pendekatan kapasitas

    daya dukung carrying capacity approach!. $onsep daya dukung ini

    kenyataannya sukar untuk diterapkan karena kendala permasalahan lingkungan

    yang timbul dan seringkali harus dilakukan upaya perbaikan kondisi lingkungan

    yang tercemar dan rusak. $onsep strategi pengelolaan lingkungan akhirnya

    berubah menjadi upaya pemecahan masalah pencemaran dengan cara mengolah

    limbah yang terbentuk end of pipe treatment! dengan harapan kualitas lingkungan

    hidup bisa lebih ditingkatkan.

    Penanganan limbah dengan end of pipe treatmentpada industri tekstil dirasa

    kurang tepat, hal ini disebabkan karena penanganan dengan cara tersebut hanya

    mengubah bentuk limbah dari suatu bentuk kebentuk lainnya. Industri tekstil

    seharusnya mengambil langkah untuk mencegah terbentuknya limbah, bukan lagi

    hanya mengatasi limbah yang sudah terbentuk. Salah satu alternatif yang dapat

    dilakukan adalah dengan menerapkan strategi produksi bersih.

    2 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    3/23

    Produksi bersih adalah suatu pendekatan penanganan limbah yang bersifat

    pre"entif dan terpadu, sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap

    lingkungan melalui pengurangan jumlah limbah yang dihasilkan. Pendekatan

    penanganan limbah ini dilakukan melalui penanganan siklus produksi dari

    penyediaan bahan baku sampai produk, dengan cara reduce, recycle, reuse dan

    reco"ery. Dari pendekatan ini akan diperoleh limbah dalam jumlah yang sedikit

    sehingga akan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Selain memberikan

    manfaat bagi lingkungan produksi bersih ini juga dapat menghemat pengeluaran

    perusahaan karena adanya efisiensi produksi dan pengelolaan limbah.

    I.2. Rumusan Masalah

    $eberadaan limbah cair yang dihasilkan industri tekstil dinilai mengancam

    keberadaan lingkungan. 'leh karena itu, limbah yang dihasilkan perlu diadakan

    standardisasi dan ( atau minimalisasi pengolahan limbah cair yang ramah terhadap

    lingkungan.

    I.3. Tujuan

    1. )engetahui pengertian dan karakteristik dari limbah tekstil.

    *. )engurangi permasalahan lingkungan yang timbul akibat proses industri

    tekstil.

    +. )emberikan informasi mengenai konsep teknologi bersih dan pengolahan

    limbah industri tekstil.

    I.. Met!"e Penul#san

    Pada pembuatan laporan eknologi ersih Pengolahan #imbah ahan

    erbahaya eracun +! ini metode penulisan yang digunakan penulis adalah

    dengan studi literatur.

    3 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    4/23

    II. TIN$AUAN PU%TA&A

    II.1. Tekn!l!g# Bers#h

    Produksi bersih adalah suatu pendekatan penanganan limbah yang bersifat

    pre"entif dan terpadu, sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap

    lingkungan melalui pengurangan jumlah limbah yang dihasilkan. Pendekatan

    penanganan limbah ini dilakukan melalui penanganan siklus produksi dari

    penyediaan bahan baku sampai produk, dengan cara reduce, recycle, reuse dan

    reco"ery. Dari pendekatan ini akan diperoleh limbah dalam jumlah yang

    sedikit sehingga akan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Selain

    memberikan manfaat bagi lingkungan produksi bersih ini juga dapat

    menghemat pengeluaran perusahaan karena adanya efisiensi produksi dan

    pengelolaan limbah.

    %da beberapa alasan yang mendasari kenapa teknologi bersih perlu

    dilakukan, produksi bersih diperlukan sebagai cara untuk

    . )engharmonisasikan upaya perlindungan lingkungan dengan kegiatan

    pembangunan atau pertumbuhan ekonomi.

    *. )encegah terjadinya pencemaran lingkungan,.

    +. )emelihara dan memperkuat pertumbuhan ekonomi dalam jangka

    panjang.

    /. )endukung prinsip en"ironmental e0uality.

    1. )encegah atau memperlambat terjadinya proses degradasi lingkungan,dan

    pemanfaatan sumber daya alam melalui penerapan daur ulang limbah dan

    memperkuat daya saing produk dipasar internasional.

    Produksi bersih juga memiliki beberapa manfaat, berikut manfaatnya2

    4 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    5/23

    . Pengurangan biaya operasi, pengolahan dan pembuangan limbah.

    *. Peningkatan mutu produk.

    +. Penghematan bahan baku./. Peningkatan keselamatan kerja.

    1. Perbaikan kesehatan umum dan lingkungan hidup.

    3. Penilaian konsumen yang positif. Pengurangan biaya penanganan limbah.

    II.2. Peng!lahan Bahan Ber'aha(a Bera)un *B3+

    $egiatan pembangunan bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup

    rakyat yang dilaksanakan melalui rencana pembangunan jangka panjang yang

    bertumpu pada pembangunan di bidang industri. Pembangunan di bidang

    industri tersebut di satu pihak akan menghasilkan barang yang bermanfaat

    bagi kesejahteraan hiddup rakyat, dan di lain pihak industri itu juga akan

    menghasilkan limbah. Di antara limbah yang dihasilkan oleh kegiatan industri

    tersebut terdapat limbah bahan berbahaya beracun limbah +!.

    Untuk mengidentifikasi limbah sebagai limbah + diperlukan uji

    karakteristik dan uji toksikologi atas limbah tersebut. Pengujian ini meliputi

    karakterisasi limbah atas sifat-sifat mudah meledak dan atau mudah terbakardan atau bersifat reaktif, dan atau beracun dan atau menyebabkan infeksi, dan

    atau bersifat korosif. Sedangkan uji toksikologi digunakan untuk mengetahui

    nilai akut dan atau kronik limbah.

    Penentuan sifat akut limbah dilakukan dengan uji hayati untuk mengetahui

    hubungan dosis-respon antara limbah dengan kematian hewan uji untuk

    menetapkan nilai #D14. Sedangkan sifat kronis limbah + ditentukan hewan

    dengan cara menge"aluasi sifat 5at pencemar yang terdapat dalam limbah

    dengan menggunakan metodologi tertentu. %pabila suatu limbah tidak lolos

    uji karakteristik limbah +, lolos uji #D14, dan tidak bersifat kronis maka

    limbah tersebut bukan limbah +, namun pengelolaannya harus memenuhi

    ketentuan.

    #imbah + yang dibuang langsung ke dalam lingkungan dapat

    menimbulkan bahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia serta

    makhluk hidup lainnya. )engingat resiko tersebut, perlu diupayakan agar

    5 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    6/23

    setiap kegiatan industri dapat meminimalkan limbah + yang dihasilkan dan

    mencegah masuknya limbah + dari luar 6ilayah Indonesia.

    Pemerintah Indonesia dalam pengawasan perpindahan lintas batas limbah

    + telah meratifikasi $on"ensi asel pada tanggal * 7uli 88+ dengan

    $eputusan Presiden 9omor 3 ahun 88+. Untuk menghilangkan atau

    mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari limbah + yang dihasilkan

    maka limbah + yang telah dihasilkan perlu dikelola secara khusus.

    Pengelolaan limbah + merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mencakup

    penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, dan pengangkutan, dan pengolahan

    limbah + termasuk penimbunan hasil pengolahan tersebut.

    II.3. Tekst#l

    ekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang

    atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk

    kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan

    bahwa bahan atau produk tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian

    dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tekstil

    dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut2

    . erdasarkan jenis produk atau bentuknya2 serat staple, serat filamen,

    benang, kain, produk jadi pakaian atau produk kerajinan dll!

    *. erdasarkan jenis bahannya2 serat alam, serat sintetis, serat campuran

    +. erdasarkan jenis warna atau motifnya2 putih, berwarna, bermotif atau

    bergambar/. erdasarkan jenis kontruksinya2 tenun, rajut, renda, kempa. benang

    tunggal, benang gintir

    Pengetahuan tentang jenis dan sifat serat tekstil merupakan modal dasar

    bagi mereka yang akan terjun di industri tekstil dan fashion pengetahuan

    tentang jenis dan sifat serat tekstil sangat diperlukan untuk mengenali,

    memilih, memproduksi, menggunakan dan merawat berbagai produk tekstil

    seperti serat, benang, kain, pakaian dan tekstil lenan rumah tangga lainnya.

    6 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    7/23

    $arakteristik dan sifat bahan tekstil sangat ditentukan oleh karakteristik

    dan sifat serat penyusunnya. Disamping itu sifat-sifat bahan tekstil juga

    dipengaruhi oleh proses pengolahannya seperti dari serat dipintal menjadi

    benang, dari benang ditenun menjadi kain kemudian dilakukan proses

    penyempurnaan hingga menjadi produk jadi. 'leh karena itu untuk

    memahami lebih jauh tentang bahan tekstil diperlukan pengetahuan tentang

    karakteristik dan sifat berbagai jenis serat dan teknik pengolahannya menjadi

    bahan tekstil.

    Untuk lebih jelasnya proses pengolahan mekanik dan kimia dari serat

    menjadi produk tekstil dapat dilihat pada tabel berikut.

    abel . Pengolahan )ekanik dan $imia Dari Serat )enjadi Produk ekstil

    Pr!ses Pr!"uks#

    Tekn!l!g#

    Has#l

    Mekan#k m#a

    Serat %lam Pertanian kapas,

    yute,linen!

    Peternakan sutera,

    wool!

    Pupuk 'rganik

    9onorganik

    Serat alam seperti

    sutera, kapas, wool,

    yute, linen, sisal dll

    Serat Sintetis Pemintalan leleh

    Pemintalan kering

    Pemintalan basah

    Polymerisasi :ilamen(staple serat

    polyester , nilon,

    rayon, enang nylon,

    polyester

    7 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    8/23

    enang

    ahan dari serat alam dan

    serat campuran dalam

    bentuk serat

    pendekstaple!

    Pemintalan

    )esin lowing,

    ;arding Drawing, ring

    spinning(sistem rotor.

    idak

    membutuhkan 5atkimia secara

    signifikan

    enang kapas,

    benang sutera,benang wool, benang

    campuran alam dan

    sintetis!

    $ain tenun(rajut )esin Penganjian

    )esin warping, mesin

    cucuk, )esin tenun,

    )esin rajut, )ein

    tenun jac0uard, dobby

    dsb

    Proses penganjian

    dengan kanji

    sintetis dan kanji

    alam

    $ain grey tenun

    $ain rajut

    $ain non wo"en )esin kempa mesin

    pres!

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    9/23

    Pakaian >armen! Pembuatan disain,

    pola, )esin jahit,pasang kancing, mesin

    potong, mesin prres

    idak ada proses

    kimia secarasignifikan

    Pakaian , kemeja ,

    celana

    $arakteristik dan sifat serat juga sangat menentukan proses

    pengolahannya baik dari sisi pemilihan peralatan, prosedur pengerjaan

    maupun jenis 5at-5at kimia yang digunakan. Selama proses pengolahan

    tekstil sifat-sifat dasar serat tidak akan hilang. Proses pengolahan tekstil

    hanya ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan, menambah dan

    mengoptimalkan sifat dasar serat tersebut sehingga menjadi bahan tekstil

    berkualitas sesuai tujuan pemakaiannya.

    idak semua jenis serat dapat diproses menjadi produk tekstil. Untuk

    dapat diolah menjadi produk tekstil maka serat harus memiliki sifat-sifat

    sebagai berikut2

    . Perbandingan panjang dan lebar yang besar

    *. $ekuatan yang cukup

    +. :leksibilitas tinggi

    /. $emampuan )ulur dan elastis

    1. ;ukup keriting agar memiliki daya kohesi antar serat

    3. )emiliki daya serap terhadap air

    ?. ahan terhadap sinar dan panas

    @. idak rusak dalam pencucian

    8. ersedia dalam jumlah besar

    4. ahan terhadap 5at kimia tertentu

    II.. In"ustr# Tekst#l

    Industri tekstil merupakan industri yang mengubah bahan baku berupa

    serat menjadi barang jadi tekstil. Industri tekstil termasuk industri kain

    sasirangan dan dapat dijuluki sebagai penghasil utama limbah cair, hal ini

    disebabkan dari proses penyempurnaan tekstil yang memang selalu

    menggunakan air sebagai bahan pembantu utama dalam setiap tahapan

    prosesnya.

    9 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    10/23

    Pada dasarnya tekstil terbagi menjadi tiga kelompok yaitu katun, wol dan

    sintesis yang pengerjaan dan proses pewarnaanya berbeda-beda. Disamping

    itu dari masing-masing kelompok dapat diproses dengan berbagai cara dengan

    menggunakan bahan kimia yang berbeda-beda pula terutama pada proses

    pewarnaanya. 'leh karena itu limbahnya juga berlainan sehingga mempersulit

    proses pengolahannya. Potensi pencemaran air buangan industri tekstil sangat

    ber"arisai tergantung pada proses dan kapasitas produksi serta kondisi

    lingkungan tempat pembuangan, sehingga akibat pencemarannya juga

    berbeda-beda.

    Dalam proses industri tekstil, limbah pasti akan dihasilkan. Selain itu

    proses industri tekstil membawa dampak, yakni adanya limbah cair yang

    berasal dari proses industri itu sendiri. #imbah cair menimbulkan polusi air

    yang menyebabkan ekosistem diperairan menjadi tidak seimbang. ujuan

    pengelolaan limbah adalah untuk meminimalkan limbah yang dihasilkan agar

    tidak mencemari air serta menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung

    didalamnya hingga limbah cair memenuhi syarat untuk dapat dibuang.)emanfaatkan kembali sisa-sisa limbah padat dan cair yakni seperti sisa

    minyak dan sisa kain juga dapat dilakukan agar tidak menambah penghasilan

    sampah.

    Pencemaran air dari industri tekstil dapat berasal dari buangan air

    proses produksi, buangan sisa-sisa pelumas dan minyak, buangan bahan-bahan

    kimia sisa proses produksi, sampah potongan kain, dan lainnya. Pada

    beberapa negara maju, termasuk di Indonesia telah ada peraturan pemerintah

    yang mengatur tentang baku mutu bahan buangan yang dii5inkan untuk

    dibuang langsung kedalam lingkungan.

    10 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    11/23

    9o Parameter

    $adar

    maks

    mg(l

    A%9 PA9;A)%

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    12/23

    Sumber : Perda Propinsi Jawa Tengah NO.! Th "!!# $%&'

    III. PEMBAHA%AN

    III.1. Taha,an Pem'uatan Tekst#l

    Pembuatan tekstil melakukan serangkaian proses, seperti proses pengkanjian,

    proses penghilangan kanji, pemasakan, merserisasi, penggelantangan, pewarnaan,

    pencetakan, pencucian dan tahap akhir. Penjelasannya yakni sebagai berikut 2

    III.1.1.Pengkaj#an *%#nge#ng+

    Serat kapas dibersihkan sebelum disatukan menjadi benang. Pemintalan

    mengubah serat menjadi benang. Sebelum proses penenunan atau perajutan,

    benang buatan maupun kapas dikanji agar serat menjadi kuat dan kaku. Bat

    kanji yang la5im digunakan adalah pati, perekat gelati, getah, PC% poli"inil

    alkohol! dan ;); karboksimetil selulosa!.

    III.1.2.Pengh#langan &anj# *Des#-#ng!

    Penenunan, perajutan, pengikatan dan laminasi merupakan proses kering.

    Sesudah penenunan, serat dihilangkan kanjinya pada kapas dapat memakai

    en5im.

    III.1.3.Pemasakan *%)!ur#ng+

    Seiring pada waktu yang sama dengan pengkajian, digunakan pengikisan

    pemasakan! dengan larutan alkali panas untuk menghilangkan kotoran dari

    kain kapas.

    III.1..Merser#sas#

    )erserisasi merupakan proses penyempurnaan pada benang atau kain

    kapas dalam larutan natrium hidroksida pekat disertai tegangan dibawah suhu

    kamar, bertujuan untuk meningkatkan kilau, daya serap dan kekuatan. $apas

    juga dapat dimerserisasi dengan perendaman dalam natrium hidroksida,

    12 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    13/23

    dilanjutkan pembilasan dengan air atau asam untuk meningkatkan

    kekuatannya.

    III.1..Penggelantangan *Blea)h#ng+

    Penggelantangan dengan natrium hipoklorit, perioksida, atau asam

    perasetat dan asam karbonat akan memutihkan kain yang dipersiapkan untuk

    pewarnaan. $apas memerlukan penggelantangan yang lebih ekstensif daripada

    kain buatan seperti pendidihan dengan soda abu dan peroksida!.

    III.1./.Pe0arnaan *!l!ur#ng+

    Pewarnaan serat, benang dan kain dapat dilakukan dalam tong atau dengan

    memakai proses kontinyu, tetapi kebanyakan pewarnaan tekstil sudah ditenun.

    Di Indonesia denim biru kapas! dicat dengan 5at warna. $ain dibilas diantara

    kegiatan pemberian warna.

    III.1..Pen)etakan

    Pencetakan memberikan warna dengan pola tertentu pada kain diatas rol

    atau kasa. Bat warna dapat digolongkan menurut sumber diperolehnya yaitu

    5at warna alam dan 5at warna sintetik. Bat warna digolongkan berdasarkan

    pemakaiannya, misalnya 5at warna yang langsung dapat mewarnai serat

    disebut 5at warna Substantif, dan 5at warna yang memerlukan 5at-5at

    pembantu agar dapat mewarnai serat disebut 5at

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    14/23

    III.1.5. 6#n#sh#ng

    Proses akhir yang meliputi seluruh proses memasukkan atau melapiskan

    bahan-bahan tertentu pada tekstil sehingga diperoleh kualitas tertentu. Proses

    ini dapat berupa proses kering maupun basah.

    III.2. &uant#tas "an &arakter#st#k L#m'ah a#r In"ustr# Tekst#l

    Proses industri tekstil dikarakterisasi tidak hanya dari kuantitas effluennya

    yang besar, tetapi juga 5at kimia yang digunakan untuk berbagai proses

    operasinya. Setiap tahapan yang panjang dari proses basah membutuhkan input

    air, bahan kimia, dan energi sehingga menimbulkan limbah pada setiap tahapan

    tersebut. :itur lain dari industri ini, yang merupakan tulang belakang dari mode

    garmen fashion!, menuntut adanya kombinasi tipe, pola, dan warna serat

    sehingga menghasilkan fluktuasi signifikan pada "olume timbulan dan bebanlimbah.

    Proses operasi tekstil menimbulkan banyak limbah, termasuk limbah cair, gas,

    dan padat, bahkan beberapa limbah dapat dikategorikan sebagai limbah

    berbahaya. #imbah yang ditimbulkan tergantung dari tipe fasilitas tekstil, proses,

    dan teknologi yang dioperasikan, serta tipe serat dan 5at kimia yang digunakan.

    III.2.1.&uant#tas L#m'ah a#r In"ustr# Tekst#l

    Industri tekstil menggunakan "olume yang besar melalui operasinya, dari

    pencucian serat hingga pemutihan bleaching!, pewarnaan, dan pencucian

    produk jadi. Pada umumnya, dibutuhkan *44 # air untuk memproduksi

    barang jadi tekstil sebesar kg. %ir yang dikonsumsi setiap kategori serat

    ditunjukkan pada abel II2

    14 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    15/23

    abel II. $onsumsi %ir

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    16/23

    Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan

    waktu dan menigkatnya kondisi anaerob, warna limbah berubah dari

    yang abu abu menjadi kehitaman.

    D. $ekeruhan

    $ekeuhan disebabkan oleh 5at padat tersuspensi, baik yang bersifat

    organik maupun anorganik.

    A. emperatur

    )erupakan parameter yang sangat penting dikarenakan efeknya

    terhadap reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme air dan

    penggunaan air untuk berbagai akti"itas sehari hari.

    :. au

    Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses dekomposisi

    materi atau penambahan substansi pada limbah. Pengendalian bau

    sangat penting karena terkait dengan masalah estetika.

    ". $arakteristik $imia

    %. iological '=ygen Demand 'D!

    )enunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh

    organisme hidup untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan7bahan

    buangan di dalam air.

    . ;hemical '=ygen Demand ;'D!

    )erupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air untuk proses

    reaksi secara kimia guna menguraikan unsur pencemar yang ada. ;'D

    dinyatakan dalam ppm part per milion! atau ml '*( liter.;. Dissol"ed '=ygen D'!

    Disol"ed o=ygen adalah kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan

    untuk respirasi aerob mikroorganisme. D' di dalam air sangat

    tergantung pada temperatur dan salinitas.

    D. %mmonia 9&+!

    16 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    17/23

    %mmonia adalah penyebab iritasi dan korosi, meningkatkan

    pertumbuhan mikroorganisme dan mengganggu proses desinfeksi

    dengan chlor. %mmonia terdapat dalam larutan dan dapat berupa

    senyawa ion ammonium atau ammonia. tergantung pada p& larutan.

    A. Sulfida

    Sulfat direduksi menjadi sulfida dalam sludge digester dan dapat

    mengganggu proses pengolahan limbah secara biologi jika

    konsentrasinya melebihi *44 mg(#. >as &*S bersifat korosif terhadap

    pipa dan dapat merusak mesin.

    :. :enol

    :enol mudah masuk lewat kulit. $eracunan kronis menimbulkan

    gejala gastero intestinal, sulit menelan, dan hipersali"asi, kerusakan

    ginjal dan hati, serta dapat menimbulkan kematian.

    >. Derajat keasaman p&!

    p& dapat mempengaruhi kehidupan biologi dalam air. ila terlalu

    rendah atau terlalu tinggi dapat mematikan kehidupan

    mikroorganisme. p& normal untuk kehidupan air adalah 3@.

    &. #ogam erat

    #ogam berat bila konsentrasinya berlebih dapat bersifat toksik

    sehingga diperlukan pengukuran dan pengolahan limbah yang

    mengandung logam berat.

    +. $arakteristik iologi

    $arakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama

    air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang

    biasa digunakan adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung

    dalam air limbah.

    $arakteristik limbah cair dari setiap tahapan proses operasi tekstil akan

    berbeda. #imbah cair dari unit pencetakan dan pewarnaan biasanya banyak

    mengandung warna yang terdiri dari residu reaktif kimia dan pewarnaan

    dan membutuhkan pengolahan khusus sebelum dibuang ke lingkungan.

    17 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    18/23

    $arakteristik dan kuantitas effluen dari industri tekstil akan berbeda antara

    industri tekstil satu dengan yang lainnya karena tergantung dari proses

    produksi yang dilakukan. Umumnya, limbah cair industri tekstil besifat

    alkalin basa! dan memiliki 'D dengan rentang ?44 hingga *444 mg(#.

    $arakteristik limbah cair tekstil ditunjukkan pada abel III dengan per unit

    produksinya .

    abel III. $arakteristik #imbah ;air di Industri ekstil

    Proses dan Unit U!Colume #imbah

    m+(U!

    'D

    kg(U!

    SS

    kg(U!

    Polutan lain

    kg(U!

    6ool processing produksi2

    ton wol!

    Stok unscoured rata-rata 1// +/ 83 )inyak 8

    Stok scoured rata-rata 1+? @? /+ ;r ,++

    Proses spesifik :enol 4,?

    Scouring ? **? 1+ ;r ,++

    Dyeing *1 *? :enol 4,?

    6ashing +3* 3+

    ;arboni5ing +@ * // )inyak 8

    leaching *,1 ,/ ;r ,++

    :enol 4,?

    ;otton processing produksi2

    ton cotton(kapas!

    ;ompounded rata-rata *31 1 ?4

    Proses spesifik

    Earn si5ing /,* *,@

    Desi5ing ** 1@ +4

    $iering 44 1+ **

    leaching 44 @ 1

    )erceri5ing +1 @ *,1

    Dyeing 14 34 *1

    Printing / 1/ *

    Serat lain produksi2 ton

    produk!

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    19/23

    III.3. Peng!lahan L#m'ah a#r Tekst#l

    Dalam pengelolaan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan

    efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara

    terpadu dengan dimulai upaya minimisasi limbah waste minimi5ation!,

    pengolahan limbah waste treatment!, dan pembuangan limbah disposal !. ;ara

    pengolahan limbah cair ada dua, yaitu 2

    III.3.1.ara m#a

    ;ara ini dilakukan dengan koagulasi menggunakan bahan kimia dan

    banyak digunakan. $oagulasi merupakan metode untuk menghilangkan

    bahan-bahan limbah dalam bentuk koloid dengan menambahkan koagulan.

    Dengan koagulasi, partikel-partikel koloid akan saling menarik dan

    menggumpal membentuk flok. ahan kimia yang banyak digunakan adalah 2

    1. :erosulfat

    2. $apur

    3. %lum

    . P%;

    . Polielektrolit

    Pada cara ini, koagulan digunakan untuk menggumpalkan bahan-bahan

    yang ada dalam air limbah menjadi flok yang mudah untuk dipisahkan yaitu

    dengan cara diendapkan, diapungkan dan disaring. Pada beberapa pabrik cara

    ini dilanjutkan dengan melewatkan air limbah melalui Beolit suatu batuan

    alam! dan arang aktif karbon aktif!. #umpur yang dihasilkan pengolahan

    limbah secara kimia adalah sumber utama limbah pada pabrik tekstil.

    #imbah lain yang mungkin perlu ditangani adalah sisa kain, sisa minyak

    dan lateks. %lternatif pemanfaatan sisa kain dapat digunakan sebagai bahan tas

    kain yang terdiri dari potongan kain-kain yang tidak terpakai, dapat juga

    digunakan sebagai isi bantal dan boneka sebagai pengganti dakron.

    19 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    20/23

    #umpur dari pengolahan fisik atau kimia harus dihilangkan airnya dengan

    saringan platatau saringan sabuk belt filter!. 7ika pewarna yang dipakai tidak

    mengandung krom atau logam lain, lumpur dapat ditebarkan diatas tanah.

    #umpur yang mengandung logam harus disimpan ditempat yang aman,

    sampai ada suatu tempat pengolahan limbah berbahaya yang dikembangkan

    diIndonesia, dan yang ada pada saat ini adalah pengolahan limbah ahan

    erbahaya dan eracun -+! di;ilengsi, $abupaten ogor, 7awa arat.

    III.3.2.ara B#!l!g#

    ;ara ini mulai banyak dilakukan dan memanfaatkan aktifitas mikroba

    biologi untuk menghancurkan bahan-bahan yang ada dalam air limbah

    menjadi bahan yang mudah dipisahkan atau yang memberi efek pencemaran

    rendah. eberapa pabrik tekstil terutama pabrik besar telah melakukan

    pengolahan dengan gabungan cara kimia koagulasi!, cara fisik penyerapan!

    dan cara biologi lumpur aktif!.

    ;ara biologi yang banyak dilakukan adalah cara aerobik metode lumpur

    aktif. Dengan cara tersebut air limbah dengan lumpur aktif yang mengandung

    mikroba diaerasi untuk memasukkan oksigen, hingga terjadi dekomposisi

    sebagai berikut 2

    ;ara lumpur aktif dapat menurunkan ;'D dan 'D hingga +4 ?4 F,

    tergantung pada karakateristik limbah cair yang diolah dan kondisi proses

    lumpur aktif yang dilakukan. Pengolahan limbah cair memerlukan biayain"estasi dan biaya operasi yang tidak sedikit, oleh karena itu, pengolahan

    limbah cair harus 2

    1. )elakukan perencanaan yang tepat dan teliti.

    2. Pelaksanaan pembangunan fasilitas Instalasi Pengolahan %ir #imbah

    IP%#! atau Unit Pengolahan #imbah UP#! yang benar.

    3. Pengoperasian IP%# dan UP# yang cermat.

    20 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    21/23

    Dalam perencanaan desain IP%# terhadap air limbah yang akan diolah

    sebaiknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut2

    1. Bat pencemar dalam air limbah industri teksil terdiri dari bahan organik

    dan anorganik yang mempunyai sifat terlarut atau terdispersi dalam air

    serta padatan kasar, seperti sisa serat dan benang.

    2. 7umlah air limbah debit! yang harus diolah perhari, serta fluktuasi jumlah

    air limbah dalam hari, minggu, dan bulan.

    3. 7enis bahan yang terkandung dalam air limbah, yaitu bahan yang di lepas

    dari serat serta bahan kimia yang di bubuhkan dalam suatu proses, dan

    karakteristik sifat! kimia dari setiap jenis bahan-bahan tersebut, misalnya

    sifat toksitasnya dan lain-lain.

    . $arakterstik kimia dan karakterstik fisik dari air limbah.

    Selanjutnya dalam menentukan atau menilai suatu desain Instalasi

    Pengolahan %ir #imbah IP%#! hendaknya diperhitungakan faktor-faktor

    berikut2

    . 7aminan kemampuan menghilangkan atau menurunkan bahan pencemar

    yang terkandung dalam air limbah.*. $etersediaan lahan.

    +. $emudahan pengoperasian.

    /. Perimbangan biaya in"estasi dan biaya operasi.

    1. Produk samping yang dihasilkan, misalnya lumpur, gas-gas dan

    sebagainya, serta cara pengelolaannya.

    21 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    22/23

    I8. PENUTUP

    I8.1. &es#m,ulan

    1. Dewasa ini tantangan dalam dunia industri maupun perdagangan

    sedemikian pesat, hal ini menuntut adanya strategi efektif dalam

    mengembangkan industri.

    2. $onsep pembangunan berkelanjutan Sustainable Development! mutlak

    dilakukan untuk menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan alam.

    3. ekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang

    atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk

    kerajinan lainnya.

    . $arakteristik dan sifat bahan tekstil sangat ditentukan oleh karakteristik

    dan sifat serat penyusunnya.

    . Pembuatan tekstil melakukan serangkaian proses, seperti proses

    pengkanjian, proses penghilangan kanji, pemasakan, merserisasi,

    penggelantangan, pewarnaan, pencetakan, pencucian dan tahap akhir.

    /. ;ara pengolahan limbah cair ada dua cara yaitu pengolahan kimia dan

    biologi.

    I8.2. %aran

    . Industri tekstil haruslah menjalankan industrinya dengan tetap

    memperhatikan keseimbangan lingkungan.

    *. Perlu diadakannya sebuah Instalasi Pengolahan #imbah pada setiap

    industri agar dapat meminimalisasi buangan yang diduga berpotensi

    mencemari lingkungan.3. Penanganan limbah dengan end of pipe treatmentpada industri tekstil

    dirasa kurang tepat, hal ini disebabkan karena penanganan dengan cara

    tersebut hanya mengubah bentuk limbah dari suatu bentuk kebentuk

    lainnya.

    . Industri karet haruslah benar-benar sadar akan limbah yang dihasilkan dari

    pengolahannya sehingga instalasi pengolahan limbahnya dapat dijalankan

    dengan semestinya.

    22 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )

  • 7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx

    23/23

    23 | R i M l i t ( 1 0 4 0 0 2 2 )