teknologi_bersih_limbah_b3_tekstil (1).docx
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
1/23
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pembangunan di Indonesia harus didasarkan pada konsep pembangunan
berkelanjutan dan perlindungan lingkungan. Pembangunan yang merusak
lingkungan bukanlah pembangunan, melainkan bencana yang tertunda. Untuk itu
industri yang ada di Indonesia, termasuk industri tekstil haruslah menjalankan
industrinya dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan. Pertumbuhan
pembangunan seperti industri, transportasi, dll disamping memberikan dampak
positif namun disisi lain akan memberikan dampak negatif.
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia mengandalkan sektor
industri dan salah satunya adalah industri tekstil. Dewasa ini tantangan dalam
dunia industri maupun perdagangan sedemikian pesat, hal ini menuntut adanya
strategi efektif dalam mengembangkan industri, sehingga dapat bersaing dengan
negara-negara lain yang telah maju, terutama dalam hal industri tekstilnya.
Seiring dengan itu, suatu konsep pembangunan berkelanjutan Sustainable
Development! mutlak dilakukan. Sustainable De"elopment merupakan strategi
pembangunan terfokus pada pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa
mengesampingkan kebutuhan mendatang yang mana hal ini dikaitkan dengan
kelestarian dan kesehatan lingkungan alam.
Permasalahan lingkungan saat ini yang dominan salah satunya adalah limbah
cair berasal dari industri. #imbah cair yang tidak dikelola akan menimbulkan
dampak yang luar biasa pada perairan, khususnya sumber daya air. $elangkaan
sumber daya air di masa mendatang dan bencana alam semisal erosi, banjir, dan
kepunahan ekosistem perairan tidak pelak lagi dapat terjadi apabila kita kaum
akademisi tidak peduli terhadap permasalahan tersebut.
1 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
2/23
%lam memiliki kemampuan dalam menetralisir pencemaran yang terjadi
apabila jumlahnya kecil, akan tetapi apabila dalam jumlah yang cukup besar akan
menimbulkan dampak negatif terhadap alam karena dapat mengakibatkan
terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan sehingga limbah tersebut
dikatakan telah mencemari lingkungan. &al ini dapat dicegah dengan mengolah
limbah yang dihasilkan industri sebelum dibuang ke badan air. #imbah yang
dibuang ke sungai harus memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan, karena
sungai merupakan salah satu sumber air bersih bagi masyarakat, sehingga
diharapkan tidak tercemar dan bisa digunakan untuk keperluan lainnya.
$emajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bertambahnya jumlah
penduduk akan meningkatkan kebutuhan manusia sehingga memunculkan tempat
yang menghasilkan limbah berbahaya bagi kehidupan manusia maupun makhluk
hidup di sekitarnya. $egiatan industri disamping bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan, ternyata juga menghasilkan limbah sebagai pencemar lingkungan
%walnya strategi pengelolaan lingkungan mengacu pada pendekatan kapasitas
daya dukung carrying capacity approach!. $onsep daya dukung ini
kenyataannya sukar untuk diterapkan karena kendala permasalahan lingkungan
yang timbul dan seringkali harus dilakukan upaya perbaikan kondisi lingkungan
yang tercemar dan rusak. $onsep strategi pengelolaan lingkungan akhirnya
berubah menjadi upaya pemecahan masalah pencemaran dengan cara mengolah
limbah yang terbentuk end of pipe treatment! dengan harapan kualitas lingkungan
hidup bisa lebih ditingkatkan.
Penanganan limbah dengan end of pipe treatmentpada industri tekstil dirasa
kurang tepat, hal ini disebabkan karena penanganan dengan cara tersebut hanya
mengubah bentuk limbah dari suatu bentuk kebentuk lainnya. Industri tekstil
seharusnya mengambil langkah untuk mencegah terbentuknya limbah, bukan lagi
hanya mengatasi limbah yang sudah terbentuk. Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan adalah dengan menerapkan strategi produksi bersih.
2 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
3/23
Produksi bersih adalah suatu pendekatan penanganan limbah yang bersifat
pre"entif dan terpadu, sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan melalui pengurangan jumlah limbah yang dihasilkan. Pendekatan
penanganan limbah ini dilakukan melalui penanganan siklus produksi dari
penyediaan bahan baku sampai produk, dengan cara reduce, recycle, reuse dan
reco"ery. Dari pendekatan ini akan diperoleh limbah dalam jumlah yang sedikit
sehingga akan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Selain memberikan
manfaat bagi lingkungan produksi bersih ini juga dapat menghemat pengeluaran
perusahaan karena adanya efisiensi produksi dan pengelolaan limbah.
I.2. Rumusan Masalah
$eberadaan limbah cair yang dihasilkan industri tekstil dinilai mengancam
keberadaan lingkungan. 'leh karena itu, limbah yang dihasilkan perlu diadakan
standardisasi dan ( atau minimalisasi pengolahan limbah cair yang ramah terhadap
lingkungan.
I.3. Tujuan
1. )engetahui pengertian dan karakteristik dari limbah tekstil.
*. )engurangi permasalahan lingkungan yang timbul akibat proses industri
tekstil.
+. )emberikan informasi mengenai konsep teknologi bersih dan pengolahan
limbah industri tekstil.
I.. Met!"e Penul#san
Pada pembuatan laporan eknologi ersih Pengolahan #imbah ahan
erbahaya eracun +! ini metode penulisan yang digunakan penulis adalah
dengan studi literatur.
3 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
4/23
II. TIN$AUAN PU%TA&A
II.1. Tekn!l!g# Bers#h
Produksi bersih adalah suatu pendekatan penanganan limbah yang bersifat
pre"entif dan terpadu, sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan melalui pengurangan jumlah limbah yang dihasilkan. Pendekatan
penanganan limbah ini dilakukan melalui penanganan siklus produksi dari
penyediaan bahan baku sampai produk, dengan cara reduce, recycle, reuse dan
reco"ery. Dari pendekatan ini akan diperoleh limbah dalam jumlah yang
sedikit sehingga akan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Selain
memberikan manfaat bagi lingkungan produksi bersih ini juga dapat
menghemat pengeluaran perusahaan karena adanya efisiensi produksi dan
pengelolaan limbah.
%da beberapa alasan yang mendasari kenapa teknologi bersih perlu
dilakukan, produksi bersih diperlukan sebagai cara untuk
. )engharmonisasikan upaya perlindungan lingkungan dengan kegiatan
pembangunan atau pertumbuhan ekonomi.
*. )encegah terjadinya pencemaran lingkungan,.
+. )emelihara dan memperkuat pertumbuhan ekonomi dalam jangka
panjang.
/. )endukung prinsip en"ironmental e0uality.
1. )encegah atau memperlambat terjadinya proses degradasi lingkungan,dan
pemanfaatan sumber daya alam melalui penerapan daur ulang limbah dan
memperkuat daya saing produk dipasar internasional.
Produksi bersih juga memiliki beberapa manfaat, berikut manfaatnya2
4 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
5/23
. Pengurangan biaya operasi, pengolahan dan pembuangan limbah.
*. Peningkatan mutu produk.
+. Penghematan bahan baku./. Peningkatan keselamatan kerja.
1. Perbaikan kesehatan umum dan lingkungan hidup.
3. Penilaian konsumen yang positif. Pengurangan biaya penanganan limbah.
II.2. Peng!lahan Bahan Ber'aha(a Bera)un *B3+
$egiatan pembangunan bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup
rakyat yang dilaksanakan melalui rencana pembangunan jangka panjang yang
bertumpu pada pembangunan di bidang industri. Pembangunan di bidang
industri tersebut di satu pihak akan menghasilkan barang yang bermanfaat
bagi kesejahteraan hiddup rakyat, dan di lain pihak industri itu juga akan
menghasilkan limbah. Di antara limbah yang dihasilkan oleh kegiatan industri
tersebut terdapat limbah bahan berbahaya beracun limbah +!.
Untuk mengidentifikasi limbah sebagai limbah + diperlukan uji
karakteristik dan uji toksikologi atas limbah tersebut. Pengujian ini meliputi
karakterisasi limbah atas sifat-sifat mudah meledak dan atau mudah terbakardan atau bersifat reaktif, dan atau beracun dan atau menyebabkan infeksi, dan
atau bersifat korosif. Sedangkan uji toksikologi digunakan untuk mengetahui
nilai akut dan atau kronik limbah.
Penentuan sifat akut limbah dilakukan dengan uji hayati untuk mengetahui
hubungan dosis-respon antara limbah dengan kematian hewan uji untuk
menetapkan nilai #D14. Sedangkan sifat kronis limbah + ditentukan hewan
dengan cara menge"aluasi sifat 5at pencemar yang terdapat dalam limbah
dengan menggunakan metodologi tertentu. %pabila suatu limbah tidak lolos
uji karakteristik limbah +, lolos uji #D14, dan tidak bersifat kronis maka
limbah tersebut bukan limbah +, namun pengelolaannya harus memenuhi
ketentuan.
#imbah + yang dibuang langsung ke dalam lingkungan dapat
menimbulkan bahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia serta
makhluk hidup lainnya. )engingat resiko tersebut, perlu diupayakan agar
5 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
6/23
setiap kegiatan industri dapat meminimalkan limbah + yang dihasilkan dan
mencegah masuknya limbah + dari luar 6ilayah Indonesia.
Pemerintah Indonesia dalam pengawasan perpindahan lintas batas limbah
+ telah meratifikasi $on"ensi asel pada tanggal * 7uli 88+ dengan
$eputusan Presiden 9omor 3 ahun 88+. Untuk menghilangkan atau
mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari limbah + yang dihasilkan
maka limbah + yang telah dihasilkan perlu dikelola secara khusus.
Pengelolaan limbah + merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mencakup
penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, dan pengangkutan, dan pengolahan
limbah + termasuk penimbunan hasil pengolahan tersebut.
II.3. Tekst#l
ekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang
atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk
kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa bahan atau produk tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian
dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tekstil
dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut2
. erdasarkan jenis produk atau bentuknya2 serat staple, serat filamen,
benang, kain, produk jadi pakaian atau produk kerajinan dll!
*. erdasarkan jenis bahannya2 serat alam, serat sintetis, serat campuran
+. erdasarkan jenis warna atau motifnya2 putih, berwarna, bermotif atau
bergambar/. erdasarkan jenis kontruksinya2 tenun, rajut, renda, kempa. benang
tunggal, benang gintir
Pengetahuan tentang jenis dan sifat serat tekstil merupakan modal dasar
bagi mereka yang akan terjun di industri tekstil dan fashion pengetahuan
tentang jenis dan sifat serat tekstil sangat diperlukan untuk mengenali,
memilih, memproduksi, menggunakan dan merawat berbagai produk tekstil
seperti serat, benang, kain, pakaian dan tekstil lenan rumah tangga lainnya.
6 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
7/23
$arakteristik dan sifat bahan tekstil sangat ditentukan oleh karakteristik
dan sifat serat penyusunnya. Disamping itu sifat-sifat bahan tekstil juga
dipengaruhi oleh proses pengolahannya seperti dari serat dipintal menjadi
benang, dari benang ditenun menjadi kain kemudian dilakukan proses
penyempurnaan hingga menjadi produk jadi. 'leh karena itu untuk
memahami lebih jauh tentang bahan tekstil diperlukan pengetahuan tentang
karakteristik dan sifat berbagai jenis serat dan teknik pengolahannya menjadi
bahan tekstil.
Untuk lebih jelasnya proses pengolahan mekanik dan kimia dari serat
menjadi produk tekstil dapat dilihat pada tabel berikut.
abel . Pengolahan )ekanik dan $imia Dari Serat )enjadi Produk ekstil
Pr!ses Pr!"uks#
Tekn!l!g#
Has#l
Mekan#k m#a
Serat %lam Pertanian kapas,
yute,linen!
Peternakan sutera,
wool!
Pupuk 'rganik
9onorganik
Serat alam seperti
sutera, kapas, wool,
yute, linen, sisal dll
Serat Sintetis Pemintalan leleh
Pemintalan kering
Pemintalan basah
Polymerisasi :ilamen(staple serat
polyester , nilon,
rayon, enang nylon,
polyester
7 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
8/23
enang
ahan dari serat alam dan
serat campuran dalam
bentuk serat
pendekstaple!
Pemintalan
)esin lowing,
;arding Drawing, ring
spinning(sistem rotor.
idak
membutuhkan 5atkimia secara
signifikan
enang kapas,
benang sutera,benang wool, benang
campuran alam dan
sintetis!
$ain tenun(rajut )esin Penganjian
)esin warping, mesin
cucuk, )esin tenun,
)esin rajut, )ein
tenun jac0uard, dobby
dsb
Proses penganjian
dengan kanji
sintetis dan kanji
alam
$ain grey tenun
$ain rajut
$ain non wo"en )esin kempa mesin
pres!
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
9/23
Pakaian >armen! Pembuatan disain,
pola, )esin jahit,pasang kancing, mesin
potong, mesin prres
idak ada proses
kimia secarasignifikan
Pakaian , kemeja ,
celana
$arakteristik dan sifat serat juga sangat menentukan proses
pengolahannya baik dari sisi pemilihan peralatan, prosedur pengerjaan
maupun jenis 5at-5at kimia yang digunakan. Selama proses pengolahan
tekstil sifat-sifat dasar serat tidak akan hilang. Proses pengolahan tekstil
hanya ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan, menambah dan
mengoptimalkan sifat dasar serat tersebut sehingga menjadi bahan tekstil
berkualitas sesuai tujuan pemakaiannya.
idak semua jenis serat dapat diproses menjadi produk tekstil. Untuk
dapat diolah menjadi produk tekstil maka serat harus memiliki sifat-sifat
sebagai berikut2
. Perbandingan panjang dan lebar yang besar
*. $ekuatan yang cukup
+. :leksibilitas tinggi
/. $emampuan )ulur dan elastis
1. ;ukup keriting agar memiliki daya kohesi antar serat
3. )emiliki daya serap terhadap air
?. ahan terhadap sinar dan panas
@. idak rusak dalam pencucian
8. ersedia dalam jumlah besar
4. ahan terhadap 5at kimia tertentu
II.. In"ustr# Tekst#l
Industri tekstil merupakan industri yang mengubah bahan baku berupa
serat menjadi barang jadi tekstil. Industri tekstil termasuk industri kain
sasirangan dan dapat dijuluki sebagai penghasil utama limbah cair, hal ini
disebabkan dari proses penyempurnaan tekstil yang memang selalu
menggunakan air sebagai bahan pembantu utama dalam setiap tahapan
prosesnya.
9 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
10/23
Pada dasarnya tekstil terbagi menjadi tiga kelompok yaitu katun, wol dan
sintesis yang pengerjaan dan proses pewarnaanya berbeda-beda. Disamping
itu dari masing-masing kelompok dapat diproses dengan berbagai cara dengan
menggunakan bahan kimia yang berbeda-beda pula terutama pada proses
pewarnaanya. 'leh karena itu limbahnya juga berlainan sehingga mempersulit
proses pengolahannya. Potensi pencemaran air buangan industri tekstil sangat
ber"arisai tergantung pada proses dan kapasitas produksi serta kondisi
lingkungan tempat pembuangan, sehingga akibat pencemarannya juga
berbeda-beda.
Dalam proses industri tekstil, limbah pasti akan dihasilkan. Selain itu
proses industri tekstil membawa dampak, yakni adanya limbah cair yang
berasal dari proses industri itu sendiri. #imbah cair menimbulkan polusi air
yang menyebabkan ekosistem diperairan menjadi tidak seimbang. ujuan
pengelolaan limbah adalah untuk meminimalkan limbah yang dihasilkan agar
tidak mencemari air serta menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung
didalamnya hingga limbah cair memenuhi syarat untuk dapat dibuang.)emanfaatkan kembali sisa-sisa limbah padat dan cair yakni seperti sisa
minyak dan sisa kain juga dapat dilakukan agar tidak menambah penghasilan
sampah.
Pencemaran air dari industri tekstil dapat berasal dari buangan air
proses produksi, buangan sisa-sisa pelumas dan minyak, buangan bahan-bahan
kimia sisa proses produksi, sampah potongan kain, dan lainnya. Pada
beberapa negara maju, termasuk di Indonesia telah ada peraturan pemerintah
yang mengatur tentang baku mutu bahan buangan yang dii5inkan untuk
dibuang langsung kedalam lingkungan.
10 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
11/23
9o Parameter
$adar
maks
mg(l
A%9 PA9;A)%
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
12/23
Sumber : Perda Propinsi Jawa Tengah NO.! Th "!!# $%&'
III. PEMBAHA%AN
III.1. Taha,an Pem'uatan Tekst#l
Pembuatan tekstil melakukan serangkaian proses, seperti proses pengkanjian,
proses penghilangan kanji, pemasakan, merserisasi, penggelantangan, pewarnaan,
pencetakan, pencucian dan tahap akhir. Penjelasannya yakni sebagai berikut 2
III.1.1.Pengkaj#an *%#nge#ng+
Serat kapas dibersihkan sebelum disatukan menjadi benang. Pemintalan
mengubah serat menjadi benang. Sebelum proses penenunan atau perajutan,
benang buatan maupun kapas dikanji agar serat menjadi kuat dan kaku. Bat
kanji yang la5im digunakan adalah pati, perekat gelati, getah, PC% poli"inil
alkohol! dan ;); karboksimetil selulosa!.
III.1.2.Pengh#langan &anj# *Des#-#ng!
Penenunan, perajutan, pengikatan dan laminasi merupakan proses kering.
Sesudah penenunan, serat dihilangkan kanjinya pada kapas dapat memakai
en5im.
III.1.3.Pemasakan *%)!ur#ng+
Seiring pada waktu yang sama dengan pengkajian, digunakan pengikisan
pemasakan! dengan larutan alkali panas untuk menghilangkan kotoran dari
kain kapas.
III.1..Merser#sas#
)erserisasi merupakan proses penyempurnaan pada benang atau kain
kapas dalam larutan natrium hidroksida pekat disertai tegangan dibawah suhu
kamar, bertujuan untuk meningkatkan kilau, daya serap dan kekuatan. $apas
juga dapat dimerserisasi dengan perendaman dalam natrium hidroksida,
12 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
13/23
dilanjutkan pembilasan dengan air atau asam untuk meningkatkan
kekuatannya.
III.1..Penggelantangan *Blea)h#ng+
Penggelantangan dengan natrium hipoklorit, perioksida, atau asam
perasetat dan asam karbonat akan memutihkan kain yang dipersiapkan untuk
pewarnaan. $apas memerlukan penggelantangan yang lebih ekstensif daripada
kain buatan seperti pendidihan dengan soda abu dan peroksida!.
III.1./.Pe0arnaan *!l!ur#ng+
Pewarnaan serat, benang dan kain dapat dilakukan dalam tong atau dengan
memakai proses kontinyu, tetapi kebanyakan pewarnaan tekstil sudah ditenun.
Di Indonesia denim biru kapas! dicat dengan 5at warna. $ain dibilas diantara
kegiatan pemberian warna.
III.1..Pen)etakan
Pencetakan memberikan warna dengan pola tertentu pada kain diatas rol
atau kasa. Bat warna dapat digolongkan menurut sumber diperolehnya yaitu
5at warna alam dan 5at warna sintetik. Bat warna digolongkan berdasarkan
pemakaiannya, misalnya 5at warna yang langsung dapat mewarnai serat
disebut 5at warna Substantif, dan 5at warna yang memerlukan 5at-5at
pembantu agar dapat mewarnai serat disebut 5at
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
14/23
III.1.5. 6#n#sh#ng
Proses akhir yang meliputi seluruh proses memasukkan atau melapiskan
bahan-bahan tertentu pada tekstil sehingga diperoleh kualitas tertentu. Proses
ini dapat berupa proses kering maupun basah.
III.2. &uant#tas "an &arakter#st#k L#m'ah a#r In"ustr# Tekst#l
Proses industri tekstil dikarakterisasi tidak hanya dari kuantitas effluennya
yang besar, tetapi juga 5at kimia yang digunakan untuk berbagai proses
operasinya. Setiap tahapan yang panjang dari proses basah membutuhkan input
air, bahan kimia, dan energi sehingga menimbulkan limbah pada setiap tahapan
tersebut. :itur lain dari industri ini, yang merupakan tulang belakang dari mode
garmen fashion!, menuntut adanya kombinasi tipe, pola, dan warna serat
sehingga menghasilkan fluktuasi signifikan pada "olume timbulan dan bebanlimbah.
Proses operasi tekstil menimbulkan banyak limbah, termasuk limbah cair, gas,
dan padat, bahkan beberapa limbah dapat dikategorikan sebagai limbah
berbahaya. #imbah yang ditimbulkan tergantung dari tipe fasilitas tekstil, proses,
dan teknologi yang dioperasikan, serta tipe serat dan 5at kimia yang digunakan.
III.2.1.&uant#tas L#m'ah a#r In"ustr# Tekst#l
Industri tekstil menggunakan "olume yang besar melalui operasinya, dari
pencucian serat hingga pemutihan bleaching!, pewarnaan, dan pencucian
produk jadi. Pada umumnya, dibutuhkan *44 # air untuk memproduksi
barang jadi tekstil sebesar kg. %ir yang dikonsumsi setiap kategori serat
ditunjukkan pada abel II2
14 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
15/23
abel II. $onsumsi %ir
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
16/23
Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan
waktu dan menigkatnya kondisi anaerob, warna limbah berubah dari
yang abu abu menjadi kehitaman.
D. $ekeruhan
$ekeuhan disebabkan oleh 5at padat tersuspensi, baik yang bersifat
organik maupun anorganik.
A. emperatur
)erupakan parameter yang sangat penting dikarenakan efeknya
terhadap reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme air dan
penggunaan air untuk berbagai akti"itas sehari hari.
:. au
Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses dekomposisi
materi atau penambahan substansi pada limbah. Pengendalian bau
sangat penting karena terkait dengan masalah estetika.
". $arakteristik $imia
%. iological '=ygen Demand 'D!
)enunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh
organisme hidup untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan7bahan
buangan di dalam air.
. ;hemical '=ygen Demand ;'D!
)erupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air untuk proses
reaksi secara kimia guna menguraikan unsur pencemar yang ada. ;'D
dinyatakan dalam ppm part per milion! atau ml '*( liter.;. Dissol"ed '=ygen D'!
Disol"ed o=ygen adalah kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan
untuk respirasi aerob mikroorganisme. D' di dalam air sangat
tergantung pada temperatur dan salinitas.
D. %mmonia 9&+!
16 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
17/23
%mmonia adalah penyebab iritasi dan korosi, meningkatkan
pertumbuhan mikroorganisme dan mengganggu proses desinfeksi
dengan chlor. %mmonia terdapat dalam larutan dan dapat berupa
senyawa ion ammonium atau ammonia. tergantung pada p& larutan.
A. Sulfida
Sulfat direduksi menjadi sulfida dalam sludge digester dan dapat
mengganggu proses pengolahan limbah secara biologi jika
konsentrasinya melebihi *44 mg(#. >as &*S bersifat korosif terhadap
pipa dan dapat merusak mesin.
:. :enol
:enol mudah masuk lewat kulit. $eracunan kronis menimbulkan
gejala gastero intestinal, sulit menelan, dan hipersali"asi, kerusakan
ginjal dan hati, serta dapat menimbulkan kematian.
>. Derajat keasaman p&!
p& dapat mempengaruhi kehidupan biologi dalam air. ila terlalu
rendah atau terlalu tinggi dapat mematikan kehidupan
mikroorganisme. p& normal untuk kehidupan air adalah 3@.
&. #ogam erat
#ogam berat bila konsentrasinya berlebih dapat bersifat toksik
sehingga diperlukan pengukuran dan pengolahan limbah yang
mengandung logam berat.
+. $arakteristik iologi
$arakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama
air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang
biasa digunakan adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung
dalam air limbah.
$arakteristik limbah cair dari setiap tahapan proses operasi tekstil akan
berbeda. #imbah cair dari unit pencetakan dan pewarnaan biasanya banyak
mengandung warna yang terdiri dari residu reaktif kimia dan pewarnaan
dan membutuhkan pengolahan khusus sebelum dibuang ke lingkungan.
17 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
18/23
$arakteristik dan kuantitas effluen dari industri tekstil akan berbeda antara
industri tekstil satu dengan yang lainnya karena tergantung dari proses
produksi yang dilakukan. Umumnya, limbah cair industri tekstil besifat
alkalin basa! dan memiliki 'D dengan rentang ?44 hingga *444 mg(#.
$arakteristik limbah cair tekstil ditunjukkan pada abel III dengan per unit
produksinya .
abel III. $arakteristik #imbah ;air di Industri ekstil
Proses dan Unit U!Colume #imbah
m+(U!
'D
kg(U!
SS
kg(U!
Polutan lain
kg(U!
6ool processing produksi2
ton wol!
Stok unscoured rata-rata 1// +/ 83 )inyak 8
Stok scoured rata-rata 1+? @? /+ ;r ,++
Proses spesifik :enol 4,?
Scouring ? **? 1+ ;r ,++
Dyeing *1 *? :enol 4,?
6ashing +3* 3+
;arboni5ing +@ * // )inyak 8
leaching *,1 ,/ ;r ,++
:enol 4,?
;otton processing produksi2
ton cotton(kapas!
;ompounded rata-rata *31 1 ?4
Proses spesifik
Earn si5ing /,* *,@
Desi5ing ** 1@ +4
$iering 44 1+ **
leaching 44 @ 1
)erceri5ing +1 @ *,1
Dyeing 14 34 *1
Printing / 1/ *
Serat lain produksi2 ton
produk!
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
19/23
III.3. Peng!lahan L#m'ah a#r Tekst#l
Dalam pengelolaan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan
efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara
terpadu dengan dimulai upaya minimisasi limbah waste minimi5ation!,
pengolahan limbah waste treatment!, dan pembuangan limbah disposal !. ;ara
pengolahan limbah cair ada dua, yaitu 2
III.3.1.ara m#a
;ara ini dilakukan dengan koagulasi menggunakan bahan kimia dan
banyak digunakan. $oagulasi merupakan metode untuk menghilangkan
bahan-bahan limbah dalam bentuk koloid dengan menambahkan koagulan.
Dengan koagulasi, partikel-partikel koloid akan saling menarik dan
menggumpal membentuk flok. ahan kimia yang banyak digunakan adalah 2
1. :erosulfat
2. $apur
3. %lum
. P%;
. Polielektrolit
Pada cara ini, koagulan digunakan untuk menggumpalkan bahan-bahan
yang ada dalam air limbah menjadi flok yang mudah untuk dipisahkan yaitu
dengan cara diendapkan, diapungkan dan disaring. Pada beberapa pabrik cara
ini dilanjutkan dengan melewatkan air limbah melalui Beolit suatu batuan
alam! dan arang aktif karbon aktif!. #umpur yang dihasilkan pengolahan
limbah secara kimia adalah sumber utama limbah pada pabrik tekstil.
#imbah lain yang mungkin perlu ditangani adalah sisa kain, sisa minyak
dan lateks. %lternatif pemanfaatan sisa kain dapat digunakan sebagai bahan tas
kain yang terdiri dari potongan kain-kain yang tidak terpakai, dapat juga
digunakan sebagai isi bantal dan boneka sebagai pengganti dakron.
19 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
20/23
#umpur dari pengolahan fisik atau kimia harus dihilangkan airnya dengan
saringan platatau saringan sabuk belt filter!. 7ika pewarna yang dipakai tidak
mengandung krom atau logam lain, lumpur dapat ditebarkan diatas tanah.
#umpur yang mengandung logam harus disimpan ditempat yang aman,
sampai ada suatu tempat pengolahan limbah berbahaya yang dikembangkan
diIndonesia, dan yang ada pada saat ini adalah pengolahan limbah ahan
erbahaya dan eracun -+! di;ilengsi, $abupaten ogor, 7awa arat.
III.3.2.ara B#!l!g#
;ara ini mulai banyak dilakukan dan memanfaatkan aktifitas mikroba
biologi untuk menghancurkan bahan-bahan yang ada dalam air limbah
menjadi bahan yang mudah dipisahkan atau yang memberi efek pencemaran
rendah. eberapa pabrik tekstil terutama pabrik besar telah melakukan
pengolahan dengan gabungan cara kimia koagulasi!, cara fisik penyerapan!
dan cara biologi lumpur aktif!.
;ara biologi yang banyak dilakukan adalah cara aerobik metode lumpur
aktif. Dengan cara tersebut air limbah dengan lumpur aktif yang mengandung
mikroba diaerasi untuk memasukkan oksigen, hingga terjadi dekomposisi
sebagai berikut 2
;ara lumpur aktif dapat menurunkan ;'D dan 'D hingga +4 ?4 F,
tergantung pada karakateristik limbah cair yang diolah dan kondisi proses
lumpur aktif yang dilakukan. Pengolahan limbah cair memerlukan biayain"estasi dan biaya operasi yang tidak sedikit, oleh karena itu, pengolahan
limbah cair harus 2
1. )elakukan perencanaan yang tepat dan teliti.
2. Pelaksanaan pembangunan fasilitas Instalasi Pengolahan %ir #imbah
IP%#! atau Unit Pengolahan #imbah UP#! yang benar.
3. Pengoperasian IP%# dan UP# yang cermat.
20 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
21/23
Dalam perencanaan desain IP%# terhadap air limbah yang akan diolah
sebaiknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut2
1. Bat pencemar dalam air limbah industri teksil terdiri dari bahan organik
dan anorganik yang mempunyai sifat terlarut atau terdispersi dalam air
serta padatan kasar, seperti sisa serat dan benang.
2. 7umlah air limbah debit! yang harus diolah perhari, serta fluktuasi jumlah
air limbah dalam hari, minggu, dan bulan.
3. 7enis bahan yang terkandung dalam air limbah, yaitu bahan yang di lepas
dari serat serta bahan kimia yang di bubuhkan dalam suatu proses, dan
karakteristik sifat! kimia dari setiap jenis bahan-bahan tersebut, misalnya
sifat toksitasnya dan lain-lain.
. $arakterstik kimia dan karakterstik fisik dari air limbah.
Selanjutnya dalam menentukan atau menilai suatu desain Instalasi
Pengolahan %ir #imbah IP%#! hendaknya diperhitungakan faktor-faktor
berikut2
. 7aminan kemampuan menghilangkan atau menurunkan bahan pencemar
yang terkandung dalam air limbah.*. $etersediaan lahan.
+. $emudahan pengoperasian.
/. Perimbangan biaya in"estasi dan biaya operasi.
1. Produk samping yang dihasilkan, misalnya lumpur, gas-gas dan
sebagainya, serta cara pengelolaannya.
21 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
22/23
I8. PENUTUP
I8.1. &es#m,ulan
1. Dewasa ini tantangan dalam dunia industri maupun perdagangan
sedemikian pesat, hal ini menuntut adanya strategi efektif dalam
mengembangkan industri.
2. $onsep pembangunan berkelanjutan Sustainable Development! mutlak
dilakukan untuk menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan alam.
3. ekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang
atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk
kerajinan lainnya.
. $arakteristik dan sifat bahan tekstil sangat ditentukan oleh karakteristik
dan sifat serat penyusunnya.
. Pembuatan tekstil melakukan serangkaian proses, seperti proses
pengkanjian, proses penghilangan kanji, pemasakan, merserisasi,
penggelantangan, pewarnaan, pencetakan, pencucian dan tahap akhir.
/. ;ara pengolahan limbah cair ada dua cara yaitu pengolahan kimia dan
biologi.
I8.2. %aran
. Industri tekstil haruslah menjalankan industrinya dengan tetap
memperhatikan keseimbangan lingkungan.
*. Perlu diadakannya sebuah Instalasi Pengolahan #imbah pada setiap
industri agar dapat meminimalisasi buangan yang diduga berpotensi
mencemari lingkungan.3. Penanganan limbah dengan end of pipe treatmentpada industri tekstil
dirasa kurang tepat, hal ini disebabkan karena penanganan dengan cara
tersebut hanya mengubah bentuk limbah dari suatu bentuk kebentuk
lainnya.
. Industri karet haruslah benar-benar sadar akan limbah yang dihasilkan dari
pengolahannya sehingga instalasi pengolahan limbahnya dapat dijalankan
dengan semestinya.
22 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 )
-
7/25/2019 Teknologi_Bersih_Limbah_B3_Tekstil (1).docx
23/23
23 | R i M l i t ( 1 0 4 0 0 2 2 )