tabloid bali mandara edisi 9 | 1 - 15 mei 2015

8
BALI MANDARA EDISI 09 | 1- 15 Mei 2015 TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503 BALI MANDARA Bersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera DUKUNGAN KEBERLANJUTAN PROGRAM BALI MANDARA MENGEMUKA DI SIMAKRAMA DENPASAR, BaliMandara Gubernur Made Mangku Pastika didampingi Wagub Ketut Sudikerta dan pimpinan SKPD di lingkungan Pemprov Bali kembali menyerap berbagai aspirasi masyarakat melalui kegiatan simakrama yang berlang- sung di Ruang Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (25/4). Dalam kata pengantarnya, Pastika menyebut kegiatan ini sebagai media untuk mengetahui berbagai perkem- bangan yang terjadi dalam kehidu- pan masyarakat. “Kami tak bisa meli- hat langsung semua perkembangan yang terjadi. Kami harap masyarakat dapat menyampaikan berbagai hal melalui kegiatan ini,” ujarnya. Sedikitnya ada 20 peserta yang menyampaikan aspirasi pada keg- iatan simakrama kali ini. Dukun- gan untuk keberlanjutan program Bali Mandara menjadi topik yang paling banyak disampaikan pe- serta Simakrama. Harapan untuk Bersambung Hal... 7 SIMAKRAMA - Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Wakil Ketua DPRD Bali I.G. Alit Putra, DPRD Bali, Kepala Bappeda dan Kepala Inspektorat Provinsi Bali saat bersimakrama dengan masyarakat di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (25/4). WAGUB SUDIKERTA KAWAL USULAN BALI DI FORUM PRA-MUSRENBANGNAS TAHUN 2015 JAKARTA, BaliMandara Dalam usahanya meloloskan ber- bagai usulan rencana program- program pembangunan di Bali baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk tahun 2016, Wagub Sudik- erta kembali mengawal langsung usulan-usulan tersebut pada acara forum Pra-Musrenbangnas Tahun 2015 yang dilaksanakan di Ruang Rapat Serba Guna (SG) 1-5, Gedung Utama Bappenas Jl. Taman Suropati No.2 Jakarta Pusat, Rabu (22/4). Forum ini dimaksudkan untuk lebih mengintensian proses koordinasi dan sinkronisasi dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pemban- gunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2015. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappe- nas) menyelenggarakan forum tersebut dalam bentuk Multilateral Desks antara Bappeda Provinsi, Kementerian/Lembaga (K/L), dan Bersambung Hal... 4 HASILKAN 5 TON PUPUK ORGANIK DALAM SEHARI DENPASAR, BaliMandara Program Simantri yang digulir- kan Pemerintah Provinsi Bali, kalau dimanfaatkan dan dikelola dengan serius, merupakan program yang sangat menjanjikan untuk pening- katan ekonomi kelompoknya, dan sekaligus menjadi ladang bisnis yang sangat prospektif. Hal itu diungka- pkan langsung oleh Gusti Ngurah Susilabawa, Ketua Gapoktan Dhar- ma Pertiwi yang juga sebagai Ketua Asosiasi Simantri Bali. Susilabawa mengungkapkan, kelompok yang ia kelola saat ini lebih berfokus dalam bidang produksi pupuk organik, memanfaatkan limbah berupa kotoran sapi kelompok, dan juga kelompok Simantri lain- nya yang ada disekitaran Mengwi. “Kalau mengandalkan hasil dari sapi itu sendiri saya rasa terlalu lama, guna mengefektian kerja kelom- pok, kami berinisiatif untuk mem- produksi pupuk. Dengan demikian kegiatan akan tetap ada, sehingga apa yang diharapkan dari program Sim- antri ini yakni berupa penghasilan, Bersambung Hal... 7 Simantri 174, Gapoktan Dharma Pertiwi Mengwi-Badung

Upload: tabloid-bali-mandara

Post on 22-Jul-2016

245 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Tabloid Bali Mandara Edisi 9 | 1 - 15 Mei 2015

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 091 - 15 Mei 2015

1EDISI 09 | 1- 15 Mei 2015 TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503

BALI MANDARABersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

DUKUNGAN KEBERLANJUTAN PROGRAM BALI MANDARA MENGEMUKA DI SIMAKRAMA

DENPASAR, BaliMandara Gubernur Made Mangku Pastika didampingi Wagub Ketut Sudikerta dan pimpinan SKPD di lingkungan Pemprov Bali kembali menyerap berbagai aspirasi masyarakat melalui kegiatan simakrama yang berlang-sung di Ruang Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (25/4). Dalam kata pengantarnya, Pastika menyebut kegiatan ini sebagai media untuk mengetahui berbagai perkem-bangan yang terjadi dalam kehidu-pan masyarakat. “Kami tak bisa meli-hat langsung semua perkembangan yang terjadi. Kami harap masyarakat dapat menyampaikan berbagai hal melalui kegiatan ini,” ujarnya. Sedikitnya ada 20 peserta yang menyampaikan aspirasi pada keg-iatan simakrama kali ini. Dukun-gan untuk keberlanjutan program Bali Mandara menjadi topik yang paling banyak disampaikan pe-serta Simakrama. Harapan untuk

Bersambung Hal... 7SIMAKRAMA - Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Wakil Ketua DPRD Bali I.G. Alit Putra, DPRD Bali, Kepala Bappeda dan Kepala Inspektorat Provinsi Bali saat bersimakrama dengan masyarakat di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (25/4).

WAGUB SUDIKERTA KAWAL USULAN BALI DI FORUM PRA-MUSRENBANGNAS TAHUN 2015

JAKARTA, BaliMandara Dalam usahanya meloloskan ber-bagai usulan rencana program-program pembangunan di Bali baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk tahun 2016, Wagub Sudik-erta kembali mengawal langsung usulan-usulan tersebut pada acara forum Pra-Musrenbangnas Tahun 2015 yang dilaksanakan di Ruang Rapat Serba Guna (SG) 1-5, Gedung Utama Bappenas Jl. Taman Suropati No.2 Jakarta Pusat, Rabu (22/4).

Forum ini dimaksudkan untuk lebih mengintensifkan proses koordinasi dan sinkronisasi dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pemban-gunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2015. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappe-nas) menyelenggarakan forum tersebut dalam bentuk Multilateral Desks antara Bappeda Provinsi, Kementerian/Lembaga (K/L), dan

Bersambung Hal... 4

HASILKAN 5 TON PUPUK ORGANIK DALAM SEHARIDENPASAR, BaliMandara Program Simantri yang digulir-kan Pemerintah Provinsi Bali, kalau dimanfaatkan dan dikelola dengan serius, merupakan program yang sangat menjanjikan untuk pening-katan ekonomi kelompoknya, dan sekaligus menjadi ladang bisnis yang sangat prospektif. Hal itu diungka-pkan langsung oleh Gusti Ngurah

Susilabawa, Ketua Gapoktan Dhar-ma Pertiwi yang juga sebagai Ketua Asosiasi Simantri Bali. Susilabawa mengungkapkan, kelompok yang ia kelola saat ini lebih berfokus dalam bidang produksi pupuk organik, memanfaatkan limbah berupa kotoran sapi kelompok, dan juga kelompok Simantri lain-nya yang ada disekitaran Mengwi.

“Kalau mengandalkan hasil dari sapi itu sendiri saya rasa terlalu lama, guna mengefektifkan kerja kelom-pok, kami berinisiatif untuk mem-produksi pupuk. Dengan demikian kegiatan akan tetap ada, sehingga apa yang diharapkan dari program Sim-antri ini yakni berupa penghasilan,

Bersambung Hal... 7

Simantri 174, Gapoktan Dharma Pertiwi Mengwi-Badung

Page 2: Tabloid Bali Mandara Edisi 9 | 1 - 15 Mei 2015

BALI MANDARA EDISI 091 - 15 Mei 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 2

REDAKSI

Bali MandaraTabloid Dwi Mingguan Pemerintah Provinsi Bali

Penasehat :Sekretaris Daerah Provinsi Bali

Penanggung Jawab :Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali

Ketua :Kepala Bagian Penyaringan dan Pengolahan Informasi, Biro Humas Setda Provinsi BaliAlamat/Sekretariat :Jalan Basuki Rahmat, Niti Mandala, Renone-mail : [email protected][email protected]

DENPASAR, BaliMandara Topik banyaknya pramu wisata liar pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) Minggu ini, (19/4) mendapat respon dari Dinas Pari-wisata Provinsi Bali. Melalui Kepala Bidang Sumber Daya Pariwisata Ni Ketut Nuriani disampaikan bahwa untuk sementara Dinas Pariwisata Provinsi Bali menghentikan penge-luaran lisensi untuk pemandu wisata di Bali. Menurut Nuriani kebijakan ini bukan bermaksud menutup ani-mo masyarakat yang ingin menjadi pramuwisata, namun payung hu-kum Perda No 5 Tahun 2008 ten-tang Pramuwisata masih mengalami proses revisi. “Revisinya ada di salah satu pasal, tertera persyaratan ter-endah untuk menjadi guide adalah D3, setelah mendapatkan masukan dari masyarakat, persyaratan teren-

dah ini diturunkan menjadi SMA/sederajat,”ujar Nuriani. Lebih jauh di-katakan revisi ini masih dalam proses dan belum diajukan ke sidang DPRD.Lebih jauh Nuriani menjabarkan data umum untuk pramu wisata yang ada di Bali dan memiliki lisensi kartu tanda pengenal guide terhitung dari data terakhir adalah sebanyak 8.333 orang dengan 14 bahasa. Dari jum-lah itu hanya 5.642 orang saja yang aktif untuk memperpanjang kartu lisensi. “Untuk seluruh tenaga kerja diharapkan harus mempunyai serti-fikat kompetensi termasuk dalam hal pariwisata yaitu guide (pramuwisa-ta), meliputi sertifikasi kompetensi dan bidang usaha yang dikeluarkan oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Pro-fesi) dengan persyaratan minimal pernah magang di Biro Pariwisata / travel agent selama 6 bulan, usia

minimal 22 tahun, memiliki Kartu Tanda Penduduk dan memahami adat dan budaya Bali, bukan hanya mahir dalam berbahasa asing saja, karena hal ini telah tercantum jelas pada Perda No 2 Tahun 2013 tentang Kepariwisataan Bali,” jelas Nuriani.Sementara itu Kepala Satpol PP Provinsi Bali Made Sukadana di atas podium menambahkan pihaknya sudah melakukan penanganan ter-hadap sekitar 600 orang pramu-wisata yang belum mempunyai ijin. Dijelaskan sesuai dengan Perda no 5 tahun 2008 ini pelanggar wajib ditangkap kemudian mengalami proses peradilan dan dikenakan hukuman kurungan 6 bulan ka-rena termasuk dalam tindak pidana ringan. “Sedangkan untuk saat ini ada 6 orang guide yang sedang di proses pengadilan,” jelas Sukadana.

Dalam kesempatan ini juga disam-paikan beberapa hal untuk melu-ruskan keluhan terhadap banyaknya benda yang disimpan museum Bali hilang. Soekartiningsih, Kasubag Tata Usaha UPT Museum Bali pada Dinas Kebudayaan Provinsi Bali mengatakan bahwa Museum Bali masih menginventaris dengan baik barang-barang bersejarah milik Bali berdasarkan 3 konsep mandala yaitu Utama Mandala berada di seb-elah utara, Madya Mandala berada di tengah dan Nista Mandala be-rada di sebelah selatan. Ia meyakin-kan bahwa benda bersejarah yang disimpan semua masih lengkap.Topik lainnya tentang minuman be-ralkohol yang masih marak beredar di Bali padahal sesuai dengan ara-han Menteri Perindustrian dan Per-dagangan RI, minuman beralkohol tidak diperbolehkan dijual di daerah pariwisata. Hal ini dikeluhkan se-orang warga asal Sanur Putu WidianaSementara itu Gede Pramana seba-gai Kepala Unit Pelaksana Teknis PAL (Pengelola Air Limbah) yang masih berada dibawah Dinas Peker-jaan Umum Provinsi Bali ini khu-sus mengelola air limbah meng-harapkan pembangunan DSDP (Denpasar Severage Development Project) dapat menciptakan ling-kungan yang asri, bersih, dan be-bas dari bau yang tidak sedap. Orasi berikutnya disampaikan I Made Sunarta warga masyarakat dari LSM Wiguna Bali asal Sanur tentang terdapatnya mainhole (pe-nutup lubang jalan yang kembung) di sekitar jalan di Sanur yang meng-ganggu kenyamanan warga sekitar. Ia juga mengeluhkan pengalihan fungsi lahan parkir basement Pasar Badung menjadi tempat transaksi ratusan orang jual beli barang be-kas yang sudah sangat jelas meng-ganggu area parkir yang seharusnya digunakan parkir oleh pengendara roda empat dan pada akhirnya men-imbulkan kemacetan yang ter-jadi di seputar Jalan Gajahmada.Hal menarik menutup kegiatan PB3AS kali ini adalah Dede seorang warga Jalan Taman Pancing Den-pasar yang setelah berorasi tentang pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, membagikan berbagai jenis alat musik secara gratis bagi warga umum yang telah meny-ampaikan orasinya dalam pang-gung terbuka PB3AS ini. ANDI

AKOMODIR MASUKAN MASYARAKAT, PEMPROV REVISI ATURAN

PENDIDIKAN BAGI PRAMUWISATA

Page 3: Tabloid Bali Mandara Edisi 9 | 1 - 15 Mei 2015

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 091 - 15 Mei 2015

3

GUBERNUR PASTIKA TUNTUT SKPD BEKERJA LEBIH BAIKSanksi bagi SKPD Siap Menanti Jika Target Masih Belum Terpenuhi

DENPASAR, BaliMandara Kurang tercapainya angka realisa-si fisik dan keuangan dari masing – masing SKPD yang ada di ling-kungan Pemerintah Provinsi Bali, mengakibatkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta para Kepa-la SKPD di jajaran Pemprov Bali un-tuk bekerja lebih baik agar mampu mencapai target yang telah di tentu-kan selama ini dan jika di Triwulan ke II masih juga belum memenuhi target SKPD terkait harus siap me-nerima sanksi yang mungkin beru-pa pemotongan tunjangan kinerja. Demikian disampaikannya saat memberikan sambutan pada aca-ra Rapat Kerja Evaluasi Pelaksan-aan Program/Kegiatan Pemerintah Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2015 di ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Kamis (23/4) yang mengusung topik ‘Bali Mandara Jilid II Untuk Mengurangi Ketim-

pangan Pembangunan’. “Seharusnya target itu bisa kita penuhi, kenapa demikian? Karena target itu kita sendiri yang buat, jadi kalau itu tidak bisa terpenuhi pasti ada yang salah dan penyebabnya karena kinerja dari kita sendiri yang kurang baik,” tegas Pastika. Gubernur Pastika juga mengharapkan agar kegiatan – kegiatan yang harus melalui proses tender hendaknya sudah bisa dis-iapkan dari sebelum tahun berjalan. “Untuk tender supaya tidak terlam-bat, usahakanlah disiapkan sebelum tahun berjalan, karena jika ini sam-pai telat akan mempengaruhi tar-get dan juga pelayanan kita kepada masyarakat, saya harap hal – hal yang bisa disiapkan sebelum tahun berjalan tolonglah segera disiapkan terlebih dahulu,” imbuh Pastika. Lebih lanjut, Gubernur Pastika kem-bali menekankan mengenai ketim-pangan pembangunan yang terjadi

di Bali yang hendaknya harus segera diatasi. “Melihat ketimpangan yang terjadi saat ini, sudah saatnya kita untuk mengevaluasi peraturan kita yakni peraturan tentang RT/RW kita, karena melihat dari kondisi dan aturannya memang sudah saatnya perlu kita evaluasi”, jelas Pastika. AnomaliSementara itu, Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Bali I Nengah Laba dalam paparan-nya menyatakan bahwa telah terjadi anomali antara pertumbuhan ekono-mi Bali dengan angka kemiskinan di Bali, pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2014 meningkat menjadi 6,72% namun juga terjadi peningka-tan pada angka kemiskinan Bali yakni mencapai 4,76%. Peningkatan angka kemiskinan ini disebabkan karena tingginya angka inflasi yang terjadi di Bali yang mencapai 8,36%. Untuk

tahun 2015 diperkirakan ekonomi Bali akan meningkat hal tersebut dikarenakan peningkatan di sektor pariwisata, tingginya ekspektasi dari konsumen dan membaiknya per-dagangan ke luar negeri. Sementara itu terkait dengan realisasi fisik dan keuangan di seluruh SKPD Provinsi Bali, Laba menyatakan target fisik di triwulan I sebesar 17,37% hanya mampu terpenuhi sebesar 13,81% sementara untuk realisasi keuan-gan hanya 3,81% dari target 18,72%. Kurang terpenuhinya target tersebut menurutnya dikarenakan keterlam-batan pembuatan administrasi dan banyaknya kegiatan yang baru di-laksanakan di triwulan berikutnya. Paparan juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Tana-man Pangan Provinsi Bali Ida Ba-gus Wisnuardhana, menyampaikan untuk tahun 2015, Pemprov Bali menyiapkan 50 unit Simantri yang nantinya akan diklasifikasikan men-jadi Simantri Tipe A, B dan C, yang pembedaannya berdasarkan besar kecilnya Simantri tersebut. Wisnu-ardhana juga menyampaikan akan ada 4 Simantri di Denpasar yang akan mengundurkan diri dikare-nakan lahan yang disewa semakin mahal dan beralihnya lahan men-jadi perumahan sehingga sangat sempit untuk dijadikan Simantri. Selain Dinas Pertanian dan Tana-man Pangan Gubernur Pastika juga meminta paparan dari Badan Pem-berdayaan Masyarakat dan Pemban-gunan Desa (BPMPD) Provinsi Bali yang kemudian dipaparkan langsung oleh Kepala BPMPD Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana yang memaparkan untuk tahun 2015 menargetkan 50 desa yang akan memperoleh program Gerbangsadu. Ia juga memaparkan bahwa kemiskinan di Bali dapat di-kategorikan menjadi 2 berdasarkan kebutuhannya yakni yang pertama adalah modal dan yang kedua ada-lah pekerjaan. Oleh karena itu dalam penentuan desa yang memperoleh Gerbangsadu akan ditentukan oleh 2 hal tersebut. Rapat kerja kali ini selain diikuti oleh pejabat eselon II, juga turut diikuti oleh para pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. IRPAN

DENPASAR, BaliMandaraGubernur Made Mangku Pastika meminta masyarakat Bali tak man-deg dan cepat puas dengan sejumlah capaian dalam berbagai bidang. Se-baliknya, Bali tak boleh mengang-gap enteng pesatnya perkemban-gan yang dicapai daerah tetangga seperti NTB dan Jawa Timur. Jika tidak disikapi dengan langkah yang tepat, dia khawatir pada suatu saat

Bali akan ketinggalan. Penegasan tersebut disampaikannya pada keg-iatan Simakrama yang berlangsung di Ruang Wiswa Sabha Utama, Kan-tor Gubernur Bali, Sabtu (25/4).Melanjutkan penjelasannya, Pastika mengingatkan bahwa masyarakat Bali tak bisa terlepas dari pengaruh perkembangan global. “Kita tidak berada pada dunia yang vakum, semuanya bergerak,” imbuhnya.

Upaya untuk memenangkan per-saingan diibaratkannya dengan se-orang peselancar dalam menakluk-kan ombak. “Kalau diam, kita akan digulung. Jadi memang harus terus bergerak meniti buih,” tambahnya.Menyikapi perkembangan daerah tetangga yang begitu pesat, Pastika kembali menyulut semangat SDM Bali agar melakukan revolusi mental. “Revolusi mental itu artinya, meru-bah yang kurang baik menjadi baik.

Yang malas jadi rajin, takut jadi bera-ni, boros jadi hemat,” bebernya. Leb-ih dari itu, dia juga mendorong gen-erasi muda untuk merubah karakter apa adanya menjadi semangat mau maju. “Jangan mandeg dan terlalu bangga dengan apa yang kita miliki. Sebab tanpa kita sadari, tetangga kita sudah berubah,”tambahnya. Selain itu, dia juga mengingatkan

Bersambung Hal... 8

Pastika Minta SDM Bali Pahami Perkembangan Global

Page 4: Tabloid Bali Mandara Edisi 9 | 1 - 15 Mei 2015

BALI MANDARA EDISI 091 - 15 Mei 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 4

PEMPROV BANTAH ADA POTONGAN ADMINISTRASI PROGRAM BEDAH RUMAH

DENPASAR, BaliMandara Berkenaan dengan berita di be-

berapa media cetak di Bali pada hari Rabu, 22 April 2015 terkait bantuan bedah rumah Pemerintah Provinsi Bali di Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem yang diduga disunat, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Ma-hendra Putra, SH, MH angkat bicara. Ia menjelaskan pada tahun 2015, Desa Purwakerti mendapat bantu-an bedah rumah sebanyak 9 buah. Bedah Rumah di Desa Purwakerti dilaksanakan secara swakelola ber-syarat, dengan melengkapi RAB dan bestek. Adapun Panitia Be-dah Rumah dibentuk oleh Kepala Desa setempat yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Pen-

gawas dan Penanggung Jawab. Ia menambahkan besaran biaya setiap bedah rumah sebesar 30 juta rupiah termasuk pajak. Sedangkan dalam proses pengerjaannya un-tuk pengadaan bahan baku tetap dikenakan biaya pajak. “Diharap-kan pengadaan bahan bangunan bedah rumah tetap dikenakan biaya pajak sesuai aturan yang berlaku, yaitu pajak PPH dan PPN,” katanya. Dewa Mahendra mengatakan pen-gajuan amprah untuk bedah rumah swakelola dilaksanakan dalam tiga termin dengan besaran 40% untuk tahap pertama, 30% untuk tahap kedua dan 30% untuk tahap ketiga. “Sampai tanggal 21 April 2015, dari 117 Desa yang mendapat bantuan bedah rumah (tahun 2015-red), baru 91 Desa yang mengajukan

Simakrama dan PB3AS Dipromosikan di Media Gathering

DENPASAR. BaliMandara Pemerintah Provinsi Bali men-dukung adanya Keterbukaan Infor-masi Publik, yaitu diantaranya den-gan diadakannya Simakrama dan Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS). “Kita sudah membuka kran sebe-

sar-besarnya untuk keterbukaan informasi,” kata Asisten Bidang Ketataprajaan, I Dewa Putu Eka Wijaya Wardhana saat membuka Media Gathering yang dilaksana-kan Komisi Informasi Pusat di Hotel Inna Bali, Denpasar, (10/4). Lebih lanjut dijelaskan, Simakra-

ma atau sejenis open house men-jadi media penyampaian aspirasi dimana masyarakat dapat hadir dan bertatap muka secara langsung dengan Gubernur dan Wakil Gu-bernur Bali beserta pejabat SKPD di lingkungan Pemprov Bali. Sedangkan Podium Bali Bebas Bi-cara Apa Saja yang disingkat PB3AS menjadi sarana masyarakat berorasi tentang apa saja, dengan cara apa saja, namun sesuai peraturan yang berlaku. “Pertama kali diadakan, ada se-orang ibu yang mengeluhkan sua-minya yang jarang pulang. Suaminya ini kerja di kapal pesiar,” ujarnya.“Dengan keterbukaan infor-masi ini di Bali relatif tidak ada demo, kalaupun ada perlu diper-tanyakan ada apa,” tambahnya.Pentingnya Jejaring Media Perlunya jejaring informasi dalam menyebarluaskan keberadaan Komisi Informasi baik di pusat maupun daerah menjadi latar be-lakang Komisi Informasi Pusat mengadakan Media Gathering. Ketua Komisi Informasi Pusat

(KIP) Abdul Hamid Dipopra-mono mengatakan bahwa me-dia massa punya peran penting mendorong dan mempulerkan keterbukaan informasi publik. “Pers dapat mengubah konsep yang rumit menjadi lebih dapat dicerna masyarakat,” kata Abdul Hamid yang juga wartawan senior. Lebih lanjut dijelaskan, has-il survei Kementerian Informa-si dan Komunikasi hanya 20% masyarakat yang tahu bahwa ada undang-undang keterbukaan in-formasi publik. “Yang memahami tentu saja lebih sedikit,” tegasnya. Diharapkan dengan komunikasi dan hubungan yang baik antara KI dengan awak media dapat mengu-rangi kendala sosialisasi yang di-antaranya keterbatasan anggaran. Media Gathering kali ini diiku-ti seluruh media yang ada di Bali baik dari media cetak maupun televisi dan radio. Sebagai nara-sumber Ketua PWI Raka Santhi, Komisioner KI Pusat Henny S Widy-aningsih dan Rumadi Ahmad. XNA

Asisten Bidang Ketataprajaan, I Dewa Putu Eka Wijaya Wardhana saat mem-buka Media Gathering yang dilaksanakan Komisi Informasi Pusat di Hotel Inna Bali, Denpasar, (10/4).

amprah dan sedang dalam proses verifikasi,” imbuhnya. Jadi sampai saat ini belum ada uang yang sam-pai di tangan panitia bedah rumah swakelola yang ada di desa, katanya. Dari penjelasan tadi dapat kami sampaikan bahwa dugaan adanya bantuan bedah rumah yang disunat, tidak benar, karena sampai saat ini belum ada penyaluran dana bedah rumah ke rekening panitia penye-lenggara bedah rumah, kata Dewa Mahendra. Ia juga menghimbau kepada masyarakat khususnya pen-erima bedah rumah bahwa bantuan sebesar 30 juta rupiah tidak bersih diterima penerima karena ada bi-aya pemotongan pajak didalamnya. “Namun tidak ada pemotongan un-tuk biaya administrasi,” tegasnya.

DWI

Kementerian PPN/Bappenas, di-laksanakan selama 7 hari dari tanggal 16 s.d 24 April 2015, dib-agi per wilayah dan Bali men-dapat kesempatan hari ini.Pada kesempatan itu Wagub Sudik-erta menyampaikan pelaksanaan forum ini dimaksudkan agar ter-ciptanya sinergitas program-pro-gram pembangunan antara pusat dan daerah serta program yang diajukan daerah tidak tumpang tindih antara provinsi dengan ka-bupaten/kota. Dengan program yang pasti diharapkan capaian yang dihasilkan lebih terukur, terarah, mencakup semua bidang pem-bangunan dan sesuai Nawa Cita

pemerintah pusat sehingga mam-pu mensejahterakan masyarakat.Lebih jauh Wagub mengharapkan kepada Bappeda Kabupaten/Kota agar lebih intensif berkoordinasi dengan Bappeda Provinsi dalam menyusun usulan-usulan yang akan diajukan ke pusat, dan Bappeda Provinsi melakukan proses scanning sebelum diajukan sehingga tersusun usulan-usulan yang benar-benar pri-oritas untuk diselenggarakan di Bali.Berkat kegigihan Wagub Sudikerta, berbagai usulan-usulan yang dis-ampaikan ke pusat akhirnya disetu-jui untuk diakomodir oleh kemen-terian terkait dan akan diteruskan pada pembahasan Musrenbangnas

Tahun 2015 seperti diantaranya di bidang pendidikan (pendirian SMK Bali Mandara), di bidang pariwisata dan industri (perbaikan jalan-jalan nasional yang sifatnya strategis pari-wisata dan pembangunan ruas-ruas jalan shortcut, pembangunan der-maga Gunaksa beserta akses jalan di bidang Kemaritiman), di bidang Kes-ehatan (pengadaan alat-alat keseha-

Wagub Sudikerta Kawal Usulan Bali Sambungan Hal.. 1

tan dan penambahan armada ambu-lan) dan masih banyak usulan-usulan lainnya yang berhasil diakomodir.Ikut hadir mendampingi Wagub pada forum tersebut diantaranya Kadis-par, Kadis PU, Kadishub, Kadiskes, Kepala RSJ Bangli, beberapa Kabid yang mewakili Kepala SKPD yang berhalangan hadir serta Kepala Bap-peda Kabupaten/Kota se-Bali. TUTI

LENSA BALI MANDARA

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dan Ny. Dayu Sudikerta saat menghadiri Penyineban di Pura Besakih, Kabupaten Karangasem

Kepala Biro Humas Setda Prov. BaliI Dewa Gede Mahendra Putra, SH, MH

Page 5: Tabloid Bali Mandara Edisi 9 | 1 - 15 Mei 2015

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 091 - 15 Mei 2015

5

Literasi Media 2015 di Bangli

Minimalisir Hak Jawab, Wartawan Harus Paham Kode Etik Jurnalistik

BANGLI, BaliMandaraBagaimana berita bisa akurat? Men-gapa masih bisa media menayang-kan berita yang ternyata isinya salah? Itulah pertanyaan yang terlontar dari mahasiswa IHDN Denpasar Kampus Bangli I Wayan Mogoh Karta pada sesi tanya jawab acara Literasi Media yang diselenggarakan Biro Humas Setda Provinsi Bali di Aula Pasraman Gurukula, Kabupaten Bangli, Kamis (16/4).Menjawab pertanyaan tersebut, Sek-retaris PWI Bali Emmanuel Dewata Oja yang menjadi salah satu nara-sumber pada acara tersebut men-gatakan kesalahan dalam membuat berita bisa diminimalisir apabila wartawan berpedoman pada rumus ABCC, yaitu Accurate (Akurat), Balance (Berimbang), Clear (Jelas, mengandung unsur 5W1H) dan Credible (Kredibel) dalam mem-buat berita. “Kalau wartawan sesuai rumus ABCC saya yakin hak jawab berkurang. Problemnya banyak ter-jadi pelanggaran. Diantaranya kare-na wartawan belum paham kode etik jurnalistik,” katanya.Pada kesempatan tersebut, pria yang akrab dipanggil Edo ini juga men-gatakan menyambut MEA 2015, wartawan di Indonesia harus me-miliki tanda lulus uji kompetensi. Ia

juga memberikan tips kepada warta-wan, diantaranya sebisa mungkin dalam membuat berita wartawan melakukan cover both sides, men-dapat keterangan dari pihak-pihak yang diberitakan. Ia juga menghara-mkan wartawan untuk memberikan informasi yang tak benar atau me-nyesatkan. “Tidak boleh memberi-kan misleading information,” tegas Pemimpin Redaksi harian Fajar Bali ini. Selain Edo, acara ini juga menghadir-kan narasumber Ketua Komisi Peny-iaran Indonesia Daerah (KPID) Bali A.A. Gede Rai Sahadewa, SH dan di-moderatori oleh Kepala Bagian Pen-yaringan dan Pengolahan Informasi Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Made Rentin, AP, M.Si. Mewakili panitia penyelenggara, Made Rentin mengatakan acara ini merupakan tindak lanjut dari Focus Group Dis-cussion tentang Pers yang diseleng-garakan Biro Humas Setda Provinsi Bali tahun 2014 lalu. “Ini bagian dari fungsi edukasi pemerintah untuk mewujudkan masyarakat Bali yang cerdas menanggapi isu-isu yang be-redar di media massa,” kata Rentin. Kali ini Kabupaten Bangli mendapat kesempatan Literasi Media setelah sebelumnya dilakukan di Denpasar, Badung dan Gianyar. DWI

Disperindag Bali Sosialisasikan HARKONAS

DENPASAR, BaliMandara“Konsumen adalah raja” pernyataan ini merupakan cerminan keistime-waan yang dimiliki konsumen. Hal ini ditegaskan dengan Undang-Un-dang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Bertitik tolak dari peraturan perundang-un-dangan tersebut, untuk memperkuat implementasi dan pemahaman masyarakat kemudian ditetapkan dengan Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2012 menetapkan tanggal 20 April menjadi peringatan Hari Konsumen Nasional.Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali melalui SKPD terkait terus berupaya menciptakan gera-kan konsumen cerdas, mandiri dan cinta produk dalam negeri. Dalam rangka menciptakan konsumen cer-das dirangkaikan dengan memper-ingati Hari Konsumen Nasional, Di-nas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali melaksanakan kegiatan sosialisasi hari konsumen nasional (HAKORNAS) bertempat di Aula Dinas Perindustrian dan Perdagan-gan Provinsi Bali pada hari Selasa (14/4). Kegiatan ini dilaksanakan karena kasus sengketa konsumen masih banyak terjadi, akibat dari be-lum pahamnya konsumen atas hak dan kewajibannya. Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Gus-ti Ayu Ambari, Sekretaris Disper-indag yang membacakan sambutan Kepala Disperindag Provinsi Bali. Kegiatan ini mengundang pembic-ara Widji Sasongko dari Direktorat Pemberdayaan Konsumen Direk-torat Jenderal Standarisasi dan Per-lindungan Konsumen dan Wisnu Haryo Samudro, Kasubid Kelem-bagaan Direktorat Konsumen Ke-menterian Perdagangan Republik Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh kalangan konsumen muda dari ting-kat pelajar sampai mahasiswa. Dalam sambutan Kadisperindag Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi menjelaskan tujuan dari peringa-tan hari Konsumen Nasional ada-lah untuk memotivasi masyarakat

agar menjadi konsumen yang cerdas dan menjadikan para pelaku usaha semakin memiliki etika, jujur, serta bertanggung jawab dalam menjalan-kan aktivitas usahanya. Pada pelak-sanaan kegiatan ini ia mengajak ser-ta mengingatkan semua masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif dalam meningkatkan pemahaman akan harkat dan martabat sebagai konsumen, meningkatkan pengeta-huan dan kemampuan agar secara mandiri bisa melindungi diri dan lingkungannya serta dengan seman-gat nasionalisme bangga mengguna-kan produk dalam negeri.Untuk mendapatkan perlindungan dan menciptakan konsumen cerdas, masyarakat harus tahu hak-hak kon-sumen seperti mendapatkan keny-amanan, keamanan, keselamatan dalam mengkonsumsi, mendapatkan barang sesuai nilai tukar, mendapat-kan informasi yang benar, jelas dan jujur. Selain itu konsumen juga me-miliki hak untuk dapat mengajukan keluhan dan mendapatkan kompen-sasi apabila konsumen dirugikan. Namun hak yang dimiliki konsumen harus diiringi dengan melaksana-kan kewajibanya sebagai konsumen dengan membayar barang yang diperlukan dan mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian barang.Dalam sambutannya Kusumawathi mengingatkan “Tahun ini Indonesia akan menghadapi era perdagangan bebas yang melahirkan peluang, tan-tangan dan ancaman. Menghadapi kondisi atau dinamika seperti ini pemerintah telah melakukan ber-bagai upaya yang intinya mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan terciptanya pereko-nomian yang kondusif dengan mem-perhatikan dan mengedepankan prinsip-prinsip yang memberikan perlindungan terhadap konsumen”. ALEK

DENPASAR, BaliMandara Menanggapi berita di harian Fajar Bali hari Rabu, 1 April 2015 dengan judul ‘Berharap JKBM Tanggung Se-mua Obat’, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, SH, MH menegaskan manfaat pelayanan kesehatan JKBM memiliki keterbatasan. Termasuk diantaranya jenis obat-obatan yang diberikan kepada pasien, sesuai dengan For-mularium Obat JKBM yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Bali No. 20 Tahun 2011 tentang Besaran Biaya pelayanan Kesehatan dan Formular-ium Obat Peserta Jaminan Keseha-

tan Bali Mandara di Rumah Sakit. Terkait transfusi darah, sesuai su-rat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali No. 005/914/VII/UPT.JKMB, tanggal 2 Juli 2014, perihal tarif biaya pengganti pengolahan darah tahun anggaran 2014 menindaklanjuti su-rat Pengurus Palang Merah Indone-sia Provinsi Bali Nomor 292/UDD/PMI/Prov.Bali tahun 2014 tanggal 28 Mei 2014 perihal yang sama, JKBM masih menanggung biaya transfusi darah sesuai Pergub No. 20 Tahun 2011 sebesar 250.000/kantong da-rah. Untuk selisih dari tarif yang diberlakukan UDD PMI dibebankan

kepada peserta JKBM. “Sesuai kese-pakatan antara Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali, tidak ada perluasan dan atau penambahan manfaat pe-layanan kesehatan JKBM di tahun 2015 sebagai upaya integrasi JKBM ke JKN,” kata Dewa Mahendra. Sehingga sebagai solusi terhadap berbagai permasalahan yang terkait dengan keterbatasan manfaat pe-

layanan kesehatan JKBM terhadap masyarakat terutama masyarakat miskin dan tidak mampu yang be-lum masuk dalam kuota PBI ada-lah dengan mengajukan usulan sebagai penerima bantuan iuran (PBI) melalui Dinas Sosial untuk selanjutnya diusulkan menjadi pe-serta JKN yang preminya diba-yarkan oleh Pemerintah (Pusat/Provinsi / Kabupaten-Kota). DWI

Integrasi ke JKN, JKBM Tak Rubah Formulasi Manfaat

Page 6: Tabloid Bali Mandara Edisi 9 | 1 - 15 Mei 2015

BALI MANDARA EDISI 091 - 15 Mei 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 6

Bali Akhirnya Mendapat PerkecualianTerkait Pembahasan Peredaran Mikol

DENPASAR, BaliMandara Setelah sempat menjadi keraguan di kalangan industri pariwisata, pu-lau Bali sebagai daerah tujuan pelan-cong dunia akhirnya mendapat atu-ran berbeda soal larangan minuman beralkohol. Sebelumnya, larangan minuman beralkohol itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perda-gangan (Permendag) Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengen-dalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran Minuman Be-ralkohol Golongan A. Hal tersebut menjadi terang benderang setelah diadakannya pertemuan antara Dis-perindag Provinsi Bali dengan per-wakilan Kabupaten daerah terkait dan juga dihadiri perwakilan DPD. Menurut anggota Dewan Perwaki-lan Daerah (DPD) Bali, I Gusti Ngu-rah Arya Wedakarna, Menteri Perda-gangan belakangan melalui Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri telah mengeluarkan surat Nomor 04/PDN/4/2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengendalian, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol golongan A. Wedakarna menuturkan jika tiga poin aspirasi masyarakat Bali telah diakomo-dasi dalam aturan tersebut. Menu-rutnya, aspirasi pertama yakni agar pengendalian minuman beralkohol diatur oleh pemerintah daerah su-

dah tercantum dalam pasal 2 ayat 1.“Bupati/Walikota dan Gubernur untuk daerah khusus dapat men-etapkan tempat-tempat tertentu se-bagai tempat penjualan mikol un-tuk diminum langsung di tempat dengan memperhatikan karakter-istik daerah dan budaya lokal,” ujar Wedakarna di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, Kamis 16 April 2015. Aspirasi kedua, kata Wedakarna, terkait aspirasi untuk melibatkan koperasi, BUMD maupun kelom-pok usaha juga sudah diakomodir dalam pasal 4 ayat 1 mengenai kebi-jakan minuman alkohol golongan A untuk diminum langsung di tempat atau di kawasan objek pariwisata.“Aturan ini hanya untuk wisatawan asing atau wisatawan domestik yang telah berusia 21 tahun atau lebih yang dibuktikan dengan kartu iden-titas,” ungkapnya. Aspirasi ketiga, sesuai usulan DPD RI untuk meli-batkan desa adat atau desa pakra-man sebagaimana yang tercantum dalam pasal 5 ayat 2 yaitu dalam hal diperlukan Bupati atau Walikota dan Gubernur dapat melibatkan to-koh adat setempat dalam melakukan pengawasan peredaran dan penjua-lan minuman beralkohol golongan A untuk diminum langsung di tempat.“Titik-titik pariwisata agar diinven-

tarisasi di mana saja wilayah tersebut. Saya mengusulkan agar titik-titik wilayah pariwisata mana yang akan masuk ke dalam pembinaan dari per-aturan ini,” paparnya. Sementara itu, Kepala Disperindag Provinsi Bali, Ni Wayan Kusumawathi mengaku siap melaksanakan aturan tersebut. “Kita akan laksanakan sesuai den-gan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat,” tandasnya. Alasan Pelarangan un-tuk Lindungi Generasi MudaMenteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan bah-wa kebijakan pelarangan penjua-lan minuman beralkohol di mini-market. Itu dikarenakan untuk melindungi generasi muda Indone-sia dari miras. “Saat ini, akses gen-erasi muda terhadap miras dinilai sangat mudah terutama dengan dijualnya miras di minimarket,” ujarnya di Jakarta, Kamis (16/4).Ia juga mengatakan bahwa pela-rangan penjualan miras tersebut akan berdampak pada menurun-nya pendapatan pemerintah dari cukai miras yang saat ini mencapai Rp 6 triliun pertahun. Namun, dia menegaskan apalah arti cukai mi-ras Rp 6 triliun tersebut saat gen-erasi penerus bangsa mengalami ketergantungan kepada miras.

“Penting mana? Menjaga masa depan generasi bangsa atau mem-pertahankan cukai miras Rp 6 trili-un itu, tapi generasi muda rusak? Kalau saya pilih kehilangan Rp 6 triliun tapi generasi muda kita sela-mat,” ujar dia. Sebenarnya kata dia, tak ada yang harus ditakutkan dari pelarangan miras di minimarket itu. Ia yakin, dengan pelarangan itu maka penjualan miras hanya akan ada di kafe atau hotel. “Apabila itu terjadi, maka negara akan menda-pat tambahan pemasukan dari pa-jak pertambahan nilai (PPn) sebe-sar 10 persen dan service charge sebesar 11 persen,” terang. WAN

Bingung Untuk Ketahui Ternak HamilSimantri 405 Gelis Nadi

BADUNG, BaliMandaraSeiring berjalannya, salah satu pro-gram yang digulirkan Pemerintah Provinsi Bali dalam hal pertanian, yakni Simantri terus berbenah. Baik dari segi verifikasi calon kelompok, hingga kesiapan dalam hal pen-

gelolaan sehingga apa yang menjadi tujuan utama yaitu meningkatkan tingkat perekonomian kelompokn-ya bisa terwujud. Meski demikian masih banyak kendala yang dialami kelompok Simantri, seperti yang di-alami Simantri 405 Gapoktan Gelis

Nadi yang terletak di Desa Penarun-gan, Mengwi-Badung.Nyoman Warna, selaku Ketua Kelompok dirinya merasa kebin-gungan untuk mengetahui ternak sapinya apakah sudah hamil atau belum. Menurutnya sebanyak 9 ekor sapi yang ada di kelompoknya su-dah dikawinkan dengan cara suntik, namun untuk mengetahui tanda ke-hamilan dirinya masih belum bisa, padahal sudah berselang sekitar 6 bulan. “Terus terang saya kurang paham akan hal itu, kalau bisa dinas terkait atau pemerintah provinsi bisa menyediakan alat untuk mengetes kehamilan, sehingga bisa diketahui mana yang sudah jadi dan mana yang tidak,“ terangnya. Selama ini menurut Warna, Simantri yang beranggotakan sebanyak 15 orang ini baru berkonsentrasi dalam hal peranakan saja, belum mengarah ke manfaat lainnya seperti pupuk organik dan biogas. “Kalau untuk bi-ogas sudah mulai kita garap namun pemanfaatannya baru sebatas untuk keperluan di lokasi Simantri saja. Kemudian kalau untuk kotoran sapi saat ini kami bekerja sama dengan

Simantri 174, dimana kami menjual untuk dijadikan bahan baku pem-buatan pupuk organik,“ tambahnya. Namun dirinya ke depan akan beru-paya untuk lebih mengoptimalkan manfaat Simantri, terutama dalam pemanfaatan limbah untuk dijadi-kan pupuk. Kendala mendasar yang masih dirasakan Simantri yang baru mulai akhir 2013 lalu ini yakni mes-in APPO (Alat Pengolah Pupuk Or-ganik-red). WAN

Kadisperindag Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi

Nyoman Warna, Ketua Gapoktan Gelis Nadi

Page 7: Tabloid Bali Mandara Edisi 9 | 1 - 15 Mei 2015

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 091 - 15 Mei 2015

7

Dukungan Keberlanjutan ProgramSambungan Hal.. 1

keberlanjutan program Bali Man-dara disampaikan I Ketut Wenten Ariawan. Dia berharap program ini dapat berlanjut hingga ke jilid III, IV dan seterusnya karena sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bali. Harapan yang sama juga disampaikan peserta lainnya yaitu Wayan Lanang Sudi-ra, Dewa Nyoman Mangku Gira, I Ketut Marja Abbas, I Nyoman

Mudita dan I Wayan Suata. Bah-kan, Marja Abbas menyebut sosok Pastika layak duduk di kabinet. Menanggapi hal tersebut, Pastika menyampaikan komitmennya un-tuk mengawal keberlanjutan pro-gram Bali Mandara yang telah me-masuki jilid II. “Program yang baik kita teruskan, yang belum baik kita perbaiki,” imbuhnya. Terkait dengan pendapat Marja Abbas yang menye-

butnya layak jadi Menteri, Pastika menegaskan kalau dirinya lebih pas jadi gubernur agar bisa menuntas-kan Bali Mandara Jilid II sebagai pondasi pembangunan selanjutnya. Ketidaksetujuan penggantian Pa-tung Wisnu Murthi menjadi Patung Soekarno di Simpang Kediri Taba-nan dikemukakan oleh dua warga Tabanan yaitu Wayan Wilasa dan Ketut Semara Putra. Mereka ber-pendapat, penggantian itu tak han-ya pelecehan simbol Hindu, tapi juga melecehkan sosok Presiden Pertama RI. Gubernur Pastika tak

banyak menanggapi hal ini karena merupakan kewenangan pejabat se-tempat. Namun demikian, dia ber-janji akan menanyakan hal tersebut. Selanjutnya ada Luh Putu Sudianitri yang mengharapkan perhatian Dinas Pertanian terkait dengan upayanya melestarikan jeruk Bali. Kurangnya pembinaan membuat usaha perem-puan 67 tahun ini makin surut. “Dari 100 bibit jeruk yang saya tanam, kini tinggal beberapa saja,” ujar perem-puan yang mengaku pernah men-jadi ajudan Presiden Soekarno ini. Gubernur Pastika mengapre-siasi semangat dan kegigihan Su-dianitri dalam melestarikan dan mengembangkan buah lokal. Un-tuk itu, dia langsung mengintruk-sikan SKPD terkait agar menin-daklanjuti harapan Sudianitri. Selain penyampaian aspirasi, simakrama kali ini juga diwarnai penyampaian terima kasih dari Ketua Koperasi Cipta Pesona Nusan-tara Ketut Sukarta. Dia menyampai-kan terima kasih kepada Gubernur beserta jajarannya karena telah ber-hasil memediasi kisruh koperasinya dengan pihak Angkasa Pura. “End-ingnya, kami sudah diakui seba-gai mitra binaan transportasi darat oleh pihak Angkasa Pura,” ucapnya.Usul peningkatan insfrastruktur juga disampaikan beberapa peserta. Perbekel Banjar Nyambu, Kediri, Tabanan mohon perbaikan jalan produksi di wilayahnya. Sementara I Made Sugatna dari Jembrana mohon bantuan untuk pembangunan peny-engker pura. Simakrama kali ini juga diwarnai dengan kehadiran Made Mustika, seorang penyandang disa-bilitas (tuna netra, red) yang meng-harapkan terbentuknya relawan penyandang cacat lansia. Sementara Wayan Ranten asal Tanjung Benoa mengutarakan dukungannya terha-dap kelanjutan reklamasi Teluk Benoa. Penyampaian aspirasi dari Mantan Bupati Buleleng Gede Wardana menjadi penutup pelak-sanaan simakrama kali ini. Dia mengamati, Bali bergerak begitu dinamis dengan berbagai isunya seperti reklamasi yang masih kon-troversi hingga rencana pemban-gunan bandara baru di Buleleng. Selain rencana pembangunan fisik, ketahanan budaya juga menjadi per-hatian pria yang sedang menempuh program doktor di UI ini. Menurut dia, saat ini masyarakat Bali ten-gah dihadapkan pada ancaman ke-tahanan budaya. Salah satu hal kecil yang cukup mengganjal di benaknya adalah kurangnya sentuhan budaya Bali di areal Bandara Ngurah Rai. “Harusnya ada gamelan atau iden-titas lainnya yang mencirikan kalau kita tiba di Bali,” pungkasnya. ITA

bisa dirasakan kelompok,“ terang Susilabawa. Dituturkan Susilabawa, awalnya kelompoknya hanya mam-pu memproduksi pupuk sebanyak 1 ton perbulan, ditengah upaya yang dilakukan baik dalam hal intensi-tas produksi dan pengembangan pasar, saat ini sudah mampu meng-hasilkan pupuk sebanyak 5 ton dalam sehari. Simantri yang terle-tak di Kelurahan Lukluk, Kecama-tan Mengwi-Badung ini sekarang mempekerjakan sebanyak 15 tenaga kerja, yang secara notabene merupa-kan istri dari anggota kelompoknya. Dalam hal pemasaran, Simantri 174 melakukan kerjasama dengan beberapa villa dan stand penjualan bunga hias, serta untuk kebutuhan pertanian. Bahkan ditahun 2014 lalu Simantri 174 berhasil menyalurkan sebanyak 2.020 ton pupuk subsidi dan 110 ton pupuk non subsidi, di-mana jika dihitung dengan rupiah dalam setahun Simantri 174 ber-hasil melakukan penjualan sekitar 1,8 Miliar di tahun 2014. Dikwartal pertama tahun ini, periode Januari hingga Maret sudah terjual sebanyak 34 ton. Ke depan guna menunjang produktifitas, Simantri 174 akan melakukan perluasan lahan. Terkait dengan masih minimnya petani me-manfaatkan pupuk organik, Susi-labawa mengungkapkan “memang susah merubah mindset mereka, sekarang yang terpenting kesadaran dari diri sendiri, Meski demikian banyak dari mereka yang sudah merasakan manfaatnya,” terangnya.

Terkait upaya pemerintah, dalam mensosialisasikan penggunaan pu-puk organik dirinya menilai saat ini sudah sangat bagus, namun ken-dala pemasaran di lapangan masih menjadi permasalahan yang perlu campur tangan pemerintah, “ya mungkin pemerintah dalam hal ini

provinsi atau kabupaten bisa menge-luarkan kebijakan untuk hotel atau villa agar menggunakan pupuk or-ganik,“ terangnya. Dengan demiki-an petani yang tergabung dalam kelompok, dalam hal memproduksi pupuk tidak dikhawatirkan lagi oleh pasar yang belum pasti. WAN

Hasilkan 5 Ton Sambungan Hal... 1

di tahun 2014 lalu Simantri 174 berhasil menyalurkan sebanyak 2.020 ton pupuk subsidi

dan 110 ton pupuk non subsidi, dimana jika dihitung dengan rupiah dalam setahun

Simantri 174 berhasil melakukan penjualan sekitar 1,8 Miliar di tahun 2014

Gusti Ngurah SusilabawaKetua Gapoktan Dharma Pertiwi

Page 8: Tabloid Bali Mandara Edisi 9 | 1 - 15 Mei 2015

BALI MANDARA EDISI 091 - 15 Mei 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 8

DENPASAR, BaliMandaraBali berada di atas rata-rata nasional dalam tindak lanjut rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terkait Pemeriksaan Laporan Keuan-gan Pemerintah Daerah (LKPD). Bali berhasil menindaklanjuti 80 persen rekomendasi BPK, melampaui rata-rata nasional yang ada pada kisaran 50 persen. Hal itu disampaikan Ketua BPK RI Dr.H Harry Azhar Azis, MA pada acara Rakor Optimalisasi Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK RI di Aula Pertemuan BPK Perwakilan Bali, Jumat (24/4).Ketua BPK menilai, keberhasilan ini menjadi in-dikator tingkat kejujuran orang Bali dan ini dapat menjadi rujukan bagi daerah lain. Lebih jauh dia mengurai, akuntabilitas pengelolaan keuangan menjadi prasyarat penting dalam perkemban-gan dan kemajuan sebuah negara. Hal tersebut, kata Azis, merupakan amanat Undang-Undang Dasar. “UU mengamanatkan, keuangan negara harus dikelola secara transparan dan bertanggung jawab agar memberi manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat,” ujar pria yang men-gaku kagum dengan sosok Gubernur Mangku Pastika ini. Hal tersebut hendaknya menjadi ba-han renungan seluruh pemangku kepentingan agar dapat mengemban amanat sebaik-baiknya. Selanjutnya, Azis membeberkan gambaran hasil pemeriksaan BPK pada semua lembaga mulai tingkat nasional hingga daerah. Pada level na-sional, BPK mengaudit pengelolaan administrasi keuangan pada 120 Kementerian. Hasilnya 74 persen telah mencapai opini Wajar Tanpa Pengec-

BALI TERBAIK DALAM TINDAKLANJUT REKOMENDASI BPK

ualian (WTP) dan sisanya 26 persen belum mencapai hasil memuaskan. Sementara di ting-kat daerah, baru 30 persen yang berhasil meraih WTP. Menurut Azis, rendahnya capaian di tingkat daerah ini memunculkan anggapan bahwa BPK kurang gesit dan proaktif. Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya mendorong pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk meningkat-kan kualitas LKPD. “Salah satunya melalui keg-iatan Rakor yang dilaksanakan hari ini,” ujarnya.Dalam kesempatan itu, Ketua BPK RI juga meny-ampaikan wacana untuk mengukur perbandin-gan nilai rupiah yang dikeluarkan dengan ting-kat kemakmuran rakyat. “Kita tak ingin hanya berkutat pada penilaian administrasi, tapi juga mengukur sejauh mana uang negara berman-faat bagi kesejahteraan rakyat,” paparnya. Yang menjadi indikatornya antara lain, tingkat pen-gangguran, kemiskinan dan IPM (Indeks Pem-bangunan Manusia). Bahkan, BPK menggagas pemberian award bagi daerah yang berhasil me-raih nilai baik. Lebih dari itu, pihaknya juga ten-gah berkoordinasi dengan Kementerian Keuan-gan untuk memberi intensif bagi peraih award.Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang didampingi Wagub Ketut Sudikerta meny-ambut positif penyelenggaraan rakor. Kegia-tan ini diharapkan dapat menjadi wahana bagi pemerintah daerah dalam percepatan penye-lesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI, baik yang bersifat administratif maupun menyangkut adanya kerugian negara/daerah.Pemprov Bali, tambah dia, berkomitmen bek-

erja keras dalam penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI. Sesuai hasil pemantauan tindak lanjut yang dilaksanakan per Desember 2014, BPK RI Perwakilan Bali mencatat jumlah te-muan akumulatif dari tahun 2005-2014 sebanyak 427 dengan 1.026 rekomendasi. “Secara umum re-komendasi BPK itu sudah mendapat penanganan tindak lanjut dari seluruh SKPD di lingkungan Pemprov Bali dan lembaga lainnya,” tambah dia.Namun demikian, Pastika mengakui masih ada se-jumlah rekomendasi yang statusnya belum tuntas. “Karena penyelesaiannya memang membutuh-kan waktu secara bertahap, misalnya proses pen-sertifikatan tanah,” tambahnya. Di samping itu, terdapat juga beberapa rekomendasi yang proses penyelesaiannya mengalami kebuntuan. Pastika berharap, forum ini dapat merumuskan jalan ke-luar agar permasalahan tak berlarut-larut. Pastika berharap BPK tak hanya melakukan pemeriksaan, namun juga memberikan bimbingan kepada se-luruh jajaran pemerintah daerah di Provinsi Bali. Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mendorong kabupaten/kota mengoptimalkan tindak lanjut rekomendasi BPK agar dapat menyusul Provinsi yang telah berhasil meraih WTP. Karena sampai saat ini baru dua kabupaten/kota yang pernah dan sudah meraih opini tertinggi yaitu Badung untuk LKPD 2011 dan 2012 serta Kota Denpasar pada ta-hun 2012 dan 2013. Rakor dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari Bupati/Walikota dan DPRD se-Bali. Kegiatan diisi dengan pengarahan Anggota III BPK RI DR.Eddy Mulyadi Soepardi dan Ang-gota VI BPK RI Prof.DR.Bahrullah Akbar. XNA

dengan masa lalu. “Untuk mema-hami kehidupan lihat ke belakang, tapi untuk maju kita harus lihat ke depan,” ujarnya menyitir kata bijak.Masih menyangkut kualitas SDM,

dalam kesempatan itu Pastika juga menyinggung keberadaan para pekerja yang bergerak pada sektor jasa, seperti penyedia layanan taksi. “Mohon kualitasnya dijaga. Kend-araan harus bersih, sopirnya sopan dan jujur,” imbuhnya. Bahkan Pas-tika menyarankan agar pengelola

jasa angkutan lokal mau belajar dengan perusahaan nasional yang sangat terkenal dengan kualitas lay-anannya. Harapan ini disampaikan Pastika menanggapi penyampaian aspirasi Ketua Koperasi Cipta Pe-sona Nusantara Ketut Sukarta yang menjadi mitra binaan transportasi

darat Angkasa Pura. Simakrama kali ini berjalan lancar dengan 20 orang penanya dari sejumlah Kabupaten/Kota. Kegiatan yang mulai proses registrasi pada pukul 08.00 wita dan berakhir pada pukul 12.00 wita ini juga dihadiri pimpinan SKPD di Lingkungan Pemprov Bali. ANDI

Pastika Minta SDM BaliSambungan Hal... 3