tabloid bali mandara edisi 23 | 1 - 15 desember 2015

8
BALI MANDARA EDISI 23 | 1 - 15 Desember 2015 TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503 BALI MANDARA Bersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera MAKASAR.BaliMandara. Keberadaan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) diharapkan membawa imbas bagi kemajuan Bali. Harapan itu disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri Munas V APPSI Tahun 2015 di Phinisi Ballroom Grand Hotel Clarion, Makasar, Sulawesi Selatan yang dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Rabu (25/11). Pastika menilai, keberadaan APPSI yang terbentuk sejak 15 tahun lalu, punya beberapa manfaat positif bagi Pemprov se-Indonesia yang tergabung di dalamnya. Selain mendorong peningkatan kerjasama antar provinsi, organisasi ini juga menjadi media bagi daerah untuk memberi masukan serta rekomendasi kepada pusat. Menyongsong pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), Pastika yang hadir didampingi Ny.Ayu Pastika berharap,asosiasi ini dapat mendorong kerjasama lebih intensif agar semua daerah mampu menghadapi persaingan. Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam pengarahannya mengingatkan lima tolak ukur yang mesti mendapat perhatian pimpinan daerah. Tolak ukur tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, angka kemiskinan, inflasi dan kesenjangan. “Jika lima tolak ukur itu tak diperhatikan, kerja keras saudara tak akan ada artinya,” tandasnya. Presiden menambahkan, kemajuan tiap daerah sangat menentukan capaian nasional. Untuk itu, dia minta tiap daerah membuat terobosan guna memacu capaian lima indikator tersebut. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung masih rendahnya serapan anggaran. Kata Jokowi, pimpinan daerah tak perlu takut merealisasikan anggaran sepanjang sesuai aturan yang berlaku. Sementara itu, Ketua Umum APPSI Dr.H Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, Munas kali ini mengagendakan pemilihan ketua umum masa bhakti 2015-2019 serta penyususan AD/ART. Selain itu, Munas juga mengeluarkan rekomendasi serta masukan bagi pemerintah pusat terkait upaya percepatan pembangunan. Dalam kesempatan itu, Yasin Limpo juga menegaskan komitmen APPSI untuk mendukung kebijakan nasional. “Kami mengapresiasi respon cepat pemerintah pusat terhadap sejumlah rekomendasi APPSI,” ucapnya. ANDI Pastika Berharap Kerjasama APPSI Berimbas Bagi Kemajuan Bali Pastika Usulkan Kerjasama dengan Pihak Ketiga MAKASAR. BaliMandara. Di sela-sela menghadiri kegiatan Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indo- nesia (APPSI) yang digelar di Makas- sar, Sulawesi Selatan, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, menyempat- kan diri untuk meninjau asrama Bali yang ada di Makassar, Rabu (25/11). Pastika menyatakan keprihati- nannya akan kondisi asrama yang berdiri di atas tanah 4 are dan terdiri dari 6 kamar yang dihuni oleh lima orang mahasiswa asal Bali yang ten- gah belajar di berbagai perguruan tinggi di sana. Menurutnya kondisi bangunan yang sudah lama dengan atap yang jebol tersebut kurang lay- ak huni. Dia menambahkan ada tiga opsi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu kerja sama dengan pihak ketiga, menyewakan, atau di- jual. “Kalau dijual susah, harus per- setujuan DPRD dulu, opsi yang ter- sisa ya tinggal dua itu,” tegas Pastika. Dia menambahkan bisa saja mengkerjasamakan pengelolaannya dengan pihak ketiga, selama pemba- gian pemasukannya dilakukan adil. Opsi kedua yaitu menyewakan tan- ahnya. “Penyewa bisa membangun kos-kosan misalnya, kelola dengan baik, yang penting sisakan beberapa kamar untuk anak-anak kita, dan jangan lupa kontribusi untuk Pem- prov harus ada,” tambahnya. Pemprov Bali untuk saat ini, di- jelaskan Pastika, belum bisa mem- bantu. Selain terkendala tidak ada anggaran, aturan juga tidak membe- narkan karena sampai saat ini status gedung asrama masih hak guna pa- kai dari tanah yang dihibahkan oleh Pemprov Sulsel, sehingga tidak ada anggaran untuk pemeliharaan aset. Untuk alokasi dana hibah juga dirasa sulit, karena aturan tidak membenar- kan memberi hibah di luar Bali. “Ya cuma itu saja opsi, cari penyewa biar dikelola dengan baik,” tandasnya. Sementara itu, ketua PHDI Sulawesi Selatan, I Nyoman Supar- tha, menjelaskan bahwa gedung ini juga menjadi fokus pihaknya. Tapi anggaran menjadi kendala sampai saat ini. Dia juga menambahkan bahwa sejak Universitas Hassanudin dipindah ke kawasan lain, mahasiswa kurang berminat menempati asrama. “Mereka lebih tertarik mencari tem- pat tinggal di daerah dekat kampus,” tambahnya. Ditambahkannya, Supartha se- lama ini pemuda Bali yang menem- pati asrama tidak dipungut biaya. Mereka biasanya hanya membayar iuran untuk biaya listrik dan perbai- kan bagian bangunan yang rusak pa- rah. Untuk mengurangi beban ma- hasiswa, Pastika berniat membantu renovasi gedung secara pribadi. Dia juga mengajak orang Bali yang ting- gal disini untuk gotong royong mem- bantu. “Untuk ke depan, mari kita pikirkan bersama, mudah-mudahan bisa dibantu melalui APBD, untuk sementara hanya itu yang bisa diban- tu, tetap semangat belajar,” pesan Pastika kepada para mahasiswa. ANDI AKRAB - Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat Munas V APPSI Tahun 2015 di Phinisi Ballroom Grand Hotel Clarion, Makasar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/11). Prihatin Kondisi Bangunan Asrama Bali di Makassar

Upload: tabloid-bali-mandara

Post on 24-Jul-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tabloid Bali Mandara adalah sebuah wahana yang khusus menjadi bahan informasi program pembangunan daerah, khususnya dalam memantapkan implementasi program-program prioritas dalam pengentasan kemiskinan di daerah Bali. Kehadiran tabloid Bali Mandara, dengan karakteristik fisik dan substansi materi yang berbeda dengan media massa cetak yang telah ada di Bali, diharapkan mampu membawa misi penyampaian informasi pembangunan kepada masyarakat di seluruh pelosok Bali.

TRANSCRIPT

  • BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

    EDISI 231 - 15 Desember 2015

    1EDISI 23 | 1 - 15 Desember 2015 TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

    Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503

    BALI MANDARABersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

    MAKASAR.BaliMandara.Keberadaan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) diharapkan membawa imbas bagi kemajuan Bali. Harapan itu disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri Munas V APPSI Tahun 2015 di Phinisi Ballroom Grand Hotel Clarion, Makasar, Sulawesi Selatan yang dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Rabu (25/11).

    Pastika menilai, keberadaan APPSI yang terbentuk sejak 15 tahun lalu, punya beberapa manfaat positif bagi Pemprov se-Indonesia yang tergabung di dalamnya.

    Selain mendorong peningkatan kerjasama antar provinsi, organisasi ini juga menjadi media bagi daerah untuk memberi masukan serta rekomendasi kepada pusat. Menyongsong pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), Pastika yang hadir didampingi Ny.Ayu Pastika berharap,asosiasi ini dapat mendorong kerjasama lebih intensif agar semua daerah mampu menghadapi persaingan.

    Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam pengarahannya mengingatkan lima tolak ukur yang mesti mendapat perhatian pimpinan daerah. Tolak ukur tersebut meliputi

    pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, angka kemiskinan, inflasi dan kesenjangan. Jika lima tolak ukur itu tak diperhatikan, kerja keras saudara tak akan ada artinya, tandasnya. Presiden menambahkan, kemajuan tiap daerah sangat menentukan capaian nasional. Untuk itu, dia minta tiap daerah membuat terobosan guna memacu capaian lima indikator tersebut.

    Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung masih rendahnya serapan anggaran. Kata Jokowi, pimpinan daerah tak perlu takut merealisasikan anggaran sepanjang sesuai aturan yang berlaku.

    Sementara itu, Ketua Umum APPSI Dr.H Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, Munas kali ini mengagendakan pemilihan ketua umum masa bhakti 2015-2019 serta penyususan AD/ART. Selain itu, Munas juga mengeluarkan rekomendasi serta masukan bagi pemerintah pusat terkait upaya percepatan pembangunan.

    Dalam kesempatan itu, Yasin Limpo juga menegaskan komitmen APPSI untuk mendukung kebijakan nasional. Kami mengapresiasi respon cepat pemerintah pusat terhadap sejumlah rekomendasi APPSI, ucapnya. ANDI

    Pastika Berharap Kerjasama APPSI Berimbas Bagi Kemajuan Bali

    Pastika Usulkan Kerjasama dengan Pihak KetigaMAKASAR. BaliMandara.Di sela-sela menghadiri kegiatan Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indo-nesia (APPSI) yang digelar di Makas-sar, Sulawesi Selatan, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, menyempat-kan diri untuk meninjau asrama Bali yang ada di Makassar, Rabu (25/11).

    Pastika menyatakan keprihati-nannya akan kondisi asrama yang berdiri di atas tanah 4 are dan terdiri dari 6 kamar yang dihuni oleh lima orang mahasiswa asal Bali yang ten-gah belajar di berbagai perguruan tinggi di sana. Menurutnya kondisi bangunan yang sudah lama dengan atap yang jebol tersebut kurang lay-ak huni. Dia menambahkan ada tiga opsi untuk mengatasi permasalahan

    tersebut, yaitu kerja sama dengan pihak ketiga, menyewakan, atau di-jual. Kalau dijual susah, harus per-setujuan DPRD dulu, opsi yang ter-sisa ya tinggal dua itu, tegas Pastika.

    Dia menambahkan bisa saja mengkerjasamakan pengelolaannya dengan pihak ketiga, selama pemba-gian pemasukannya dilakukan adil. Opsi kedua yaitu menyewakan tan-ahnya. Penyewa bisa membangun kos-kosan misalnya, kelola dengan baik, yang penting sisakan beberapa kamar untuk anak-anak kita, dan jangan lupa kontribusi untuk Pem-prov harus ada, tambahnya.

    Pemprov Bali untuk saat ini, di-jelaskan Pastika, belum bisa mem-bantu. Selain terkendala tidak ada anggaran, aturan juga tidak membe-

    narkan karena sampai saat ini status gedung asrama masih hak guna pa-kai dari tanah yang dihibahkan oleh Pemprov Sulsel, sehingga tidak ada anggaran untuk pemeliharaan aset. Untuk alokasi dana hibah juga dirasa sulit, karena aturan tidak membenar-kan memberi hibah di luar Bali. Ya cuma itu saja opsi, cari penyewa biar dikelola dengan baik, tandasnya.

    Sementara itu, ketua PHDI Sulawesi Selatan, I Nyoman Supar-tha, menjelaskan bahwa gedung ini juga menjadi fokus pihaknya. Tapi anggaran menjadi kendala sampai saat ini. Dia juga menambahkan bahwa sejak Universitas Hassanudin dipindah ke kawasan lain, mahasiswa kurang berminat menempati asrama. Mereka lebih tertarik mencari tem-

    pat tinggal di daerah dekat kampus, tambahnya.

    Ditambahkannya, Supartha se-lama ini pemuda Bali yang menem-pati asrama tidak dipungut biaya. Mereka biasanya hanya membayar iuran untuk biaya listrik dan perbai-kan bagian bangunan yang rusak pa-rah. Untuk mengurangi beban ma-hasiswa, Pastika berniat membantu renovasi gedung secara pribadi. Dia juga mengajak orang Bali yang ting-gal disini untuk gotong royong mem-bantu. Untuk ke depan, mari kita pikirkan bersama, mudah-mudahan bisa dibantu melalui APBD, untuk sementara hanya itu yang bisa diban-tu, tetap semangat belajar, pesan Pastika kepada para mahasiswa.

    ANDI

    AKRAB - Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat Munas V APPSI Tahun 2015 di Phinisi Ballroom Grand Hotel Clarion, Makasar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/11).

    Prihatin Kondisi Bangunan Asrama Bali di Makassar

  • BALI MANDARA EDISI 231 - 15 Desember 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 2

    REDAKSI

    Bali MandaraTabloid Dwi Mingguan Pemerintah Provinsi Bali

    Penasehat :Sekretaris Daerah Provinsi Bali

    Penanggung Jawab :Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali

    Ketua :Kepala Bagian Penyaringan dan Pengolahan Informasi, Biro Humas Setda Provinsi BaliAlamat/Sekretariat :Jalan Basuki Rahmat, Niti Mandala, Renone-mail : [email protected] [email protected]

    PB3AS

    Beri Ruang Berkesenian, Taman Budaya Denpasar Rutin Gelar Aktifitas Seni Gratis Setiap Hari Minggu

    Pemberian Insentif Bagi Investor yang Menanamkan Modal di Bali

    DENPASAR. BaliMandara.Podium kali ini juga diisi oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Peri-jinan Provinsi Bali, Ida Bagus Made Parwata menyampaikan tentang ren-cana pemberian insentif bagi inves-tor yang menanamkan modal di Bali, dimana rancangan ini masih dalam proses penggodokan di tingkat legis-latif.

    Parwata memaparkan pemberian insentif ini bertujuan untuk mem-berdayakan kreatifitas masyarakat, sehingga masyarakat sebagai pelaku ekonomi mikro akan dapat bantuan modal baik bantuan modal kerja maupun modal bergulir. Diharap-kan upaya ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi akan dapat merata di seluruh Bali mengingat hingga saat ini persebaran pertum-buhan ekonomi sekitar 67 % masuk di dominasi Penanam Modal Asing (PMA ) dan Penanam Modal daerah (PMD) masih berpusat di Bali ba-gian selatan.

    Tidak semua investor akan dapat insentif, ada kriterianya, tegasnya. Ia menjelaskan ada seki-tar 14 kriteria investor yang dapat menerima insentif dan setidaknya dua sampai tiga kriteria harus dapat dipenuhi investor untuk mendapat-kan insentif tersebut.

    Adapun beberapa kriteria yang dimaksud yaitu investor yang mau berinvestasi di Bali bagian Utara dan Bali bagian Timur, Investor yang bersedia menjalin mitra kerja dengan Usaha Mikro Kecil Menen-gah (UMKM) serta investor yang memilki komit terhadap lingkun-gan serta usahanya berkelanjutan dan menyerap tenaga kerja lokal. Dalam orasinya ia juga menambah-kan insentif apa saja yang bisa dit-erima oleh investor yang memenuhi kriteria diatas diantaranya keringa-nan pajak dan retribusi serta akan mendapatkan kemudahan dalam bidang perijinan.

    XNA

    DENPASAR. BaliMandara.Taman Budaya atau yang lebih

    dikenal di kalangan masyarakat dengan nama Art Centre setiap hari Minggu rutin menggelar acara aktifitas seni secara gratis yang diperuntukkan bagi anak-anak, dewasa bahkan warga negara asing yang ingin mempelajari kebudayaan Bali .

    Aktivitas seni yang disediakan meliputi seni tari, seni tabuh, seni lukis dan seni sastra Bali. Demikian disampaikan oleh Kepala Seksi Dokumentasi dan Informasi UPT Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Ayu Laksmi dalam orasinya di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang digelar rutin setiap minggunya

    di Lapangan Niti mandala Renon Denpasar Minggu (22/11).

    Laksmi menyampaikan acara aktifitas seni yang telah mulai dilaksanakan sejak tahun 2013 ini telah memilki peserta sebanyak 750 orang dan bertujuan untuk memberi ruang bagi masyarakat khususnya generasi muda itu ia mengajak seluruh masyarakat yang ingin belajar tentang kesenian Bali untuk datang langsung ke Taman Budaya setiap hari Minggu mulai pukul 09.00- 13.00 WITA.

    Ia juga menyampaikan program kedepan per tahun 2016 juga akan menggelar secara rutin pementasan seni di setiap akhir pekan yaitu hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

    IRPANPak Ogah Taman Pancing menyampaikan apresiasinya atas tindak lanjut komplain dalam orasi yang ia sampaikan di PB3AS beberapa pekan lalu.

    Kasi Pencegahan Penya

    DENPASAR. BaliMandara.Tampil pula dalam podium kali ini dari masyarakat, Pak Ogah Taman Pancing yang menyampaikan apre-siasinya atas tindak lanjut dari Pem-prov Bali. Beberapa pekan lalu dalam orasi yang ia sampaikan di PB3AS, diantaranya tentang telah dilakukan-nya penutupan lubang jalan yang ada di sekitar area Sakenan By Pass Sa-nur serta pembuatan pembatas jalan di areal Jalan Simpang Enam Teuku Umar ke arah Imam Bonjol, dimana menurutnya hal ini membuktikan bahwa podium yang digelar setiap minggunya ini sangat efektif menin-dak lanjuti dari apa yang disampai-kan oleh masyarakat di PB3AS.

    Selain Pak Ogah tampil pula La-nang Sudira yang menyampaikan apresiasinya terhadap Polres Gianyar beserta jajarannya yang sigap menan-gani kasus 21 hektar Sawah di Subak Getas, Desa Buruan, Blahbatuh, Gi-anyar yang rencananya oleh pihak Badan Pertanahan Nasional Gianyar untuk dibeton.

    Namun hal tersebut akhirnya di-batalkan. Atas kasus yang disampai-kan Lanang Sudira respon positif juga datang dari Bupati Gianyar yang menurutnya telah berjanji untuk menjadikan daerah Subak Getas se-bagai daerah kawasan pertanian.

    Made Arjaya yang merupakan Calon Wali Kota Denpasar dalam orasinya menyampaikan beberapa hal diantaranya tentang peningkatan pelayanan kepada masyarakat, di-mana menurutnya Pemerintah harus

    menjemput bola dalam memberikan pelayanan pembuatan KTP, KK, akta Nikah dan Akta Kelahiran.

    Selain itu pula segala bentuk perijinan yang menunjang usaha masyarakat untuk pengurusannya hanya cukup sampai di Kecamatan, dalam upaya untuk lebih mendekat-kan pelayanan kepada masyarakat dan hasilnya dibawakan langsung ke masyarakat yang bersangkutan.

    Selain peningkatan pelayanan publik, Arjaya juga mengungkap ten-tang masih kurangnya Sekolah Me-nengah Pertama (SMP) dan sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Den-pasar. Untuk itu ia menyampaikan perlu dibangun setidaknya empat SMP Negeri, empat SMA Negeri serta empat SMK Negeri di Kota Denpasar.

    Menutup PB3AS kali ini tampil Made Sedanasari yang telah mendiri-kan Yayasan Bali Harum yang berger-ak dalam hal pelestarian lingkungan dimana dalam kesempatan ini ia me-nyorot tentang kurang bersihnya Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali. Ia memaparkan beberapa solusi yang kiranya dapat membantu ter-ciptanya Kota Denpasar yang bersih diantaranya memberikan edukasi ke masyarakat dengan bersinergi den-gan pemuka masyarakat, menja-lin koordinasi dengan para praktisi lingkungan serta menata peletakan bak-bak sampah terutama di tempat tempat umum, sehingga dengan be-berapa solusi di atas diharapkan da-pat mewujudkan kota Denpasar yang lebih bersih. LIONG

    PB3AS Efektif Tindaklanjuti Apa yang Disampaikan Masyarakat

  • BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

    EDISI 231 - 15 Desember 2015

    3

    Gubernur Pastika Bantu Penderita Gangguan Jiwa

    SEMARAPURA. BaliMandara.Kepedulian Gubernur Bali terhadap masyarakat miskin terus dilakukan secara berkelanjutan. Kali ini diberikan kepada keluarga kurang mampu, Ni Nyoman Janten, asal Banjar Tengah, Desa Besang Kawan, Semarapura Kaja, Kabupaten Klungkung. Nenek Janten adalah janda dengan 5 orang anak, 3 diantaranya laki-laki dan 2 perempuan. Dari ketiga anak laki-lakinya, yang masih hidup tinggal 1, dan itupun mengidap gangguan jiwa.

    Nenek Janten sehari-harinya diurus oleh menantunya yang juga sudah janda, yakni Ketut Serining, sedangkan anaknya yang mengidap gangguan jiwa harus diungsikan dan diurus oleh keluarganya di Singaraja. Sehari-harinya Serining harus menggantungkan hidupnya dari hasil membuat peralatan upacara, yang dijual kepada pengepul.

    Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, yang diwakili Kepala Bagian Publikasi Biro Humas Setda Provinsi Bali, Made Ady Mastika, menyampaikan bantuan yang bersifat sementara bagi Janten, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga itu beberapa hari kedepan.

    Ady Mastika berjanji akan segera

    menindaklanjuti dengan melaporkan kondisi tersebut kepada Gubernur Bali, dan berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk menentukan bantuan berikutnya. Kalau untuk bantuan bedah rumah mungkin tidak dibutuhkan disini, saya lihat kondisi rumahnya sudah lumayan bagus. Mungkin pemeriksaan kesehatan yang paling tepat, karena umur yang bersangkutan sudah sangat uzur, ujarnya.

    Sementara itu Lurah Semarapura Kaja, Wayan Budarsana, menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasihnya atas perhatian yang diberikan Gubernur Bali. Kedepannya Ia berharap program-program pengentasan kemiskinan dapat terus berjalan, sehingga angka kemiskinan di Bali dapat dikurangi.

    Apa yang dialami Nenek Janten menurutnya karena keberadaan keluarganya yang berdomisili jauh, ditambah dengan kondisi anak laki-laki satu-satunya yang masih hidup juga mengidap gangguan jiwa sehingga kurang terurus.

    Ia mengaku sudah berusaha mengajukan Nenek Janten ke dalam beberapa program bantuan diantaranya bedah rumah, namun dari hasil verifikasi belum termasuk kategori yang bisa mendapatkan bantuan bedah rumah. ARIANI

    DENPASAR. BaliMandara.Hakekat guru adalah sebagai tauladan yang patut ditiru memiliki peran penting dalam

    implementasi pendidikan karakter. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan selalu berprilaku dan berbuat pada nilai budaya yang

    Pastika Minta Guru Jadi Panutan Dalam Implementasi Pendidikan Karakter

    baik tanpa mengesampingkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maju, untuk meningkatkan daya saing global.

    Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, pada acara Peringatan Hari Ulang Tahun PGRI ke-70 dan Hari Guru Nasional Tahun 2015, bertempat di Gedung Ksirarnawa-Taman Budaya Denpasar, (25/11).

    Pastika juga mengungkapkan bahwa secara kasat mata, ciri-ciri berkarakter dan berbudi luhur akan terlihat dari sikap dan perilakunya yang jujur, disiplin, cerdas, kreatif, memiliki semangat dan pengabdian yang tinggi serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

    Oleh karenanya peran guru dalam memberikan warna pada anak didiknya sangat penting, karena tanpa jasa guru kehidupan ini tidak akan memiliki warna yang jelas. Disisi lain, guru juga sering disebut pahlawan tanpa tanda jasa, karena sangat jelas pengabdiannya untuk mencerdaskan anak bangsa tidak dapat dihitung nilai dan harganya. Ia juga menyampaikan, bahwa guru yang profesional

    tidak akan bertanya, seberapa besar pendapatan yang diberi dari pemerintah, akan tetapi bertanya berapa besar yang sudah disumbangkan untuk anak bangsa.

    Oleh karenanya dengan diperingatinya hari guru nasional ini serta pertambahan usia PGRI ke-70, akan semakin mendorong komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, daerah dan bangsa, melalui pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik untuk anak-anak generasi penerus bangsa.

    Wagub Sudikerta, juga menambahkan bahwa permasalahan pendidikan merupakan salah satu permasalahan yang krusial dalam pembangunan daerah, seperti masih banyak penyendang buta aksara yang ada di Bali, angka drop out dan tidak melanjutkan jenjang pendidikan, biaya pendidikan yang tidak terjangkau, kesejahteraan guru honorer yang masih perlu diperhatikan, sampai pada ketidakmerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Oleh karena itu, Pemerintah .......

    Bersambung ke hal. 7

    BANTUAN Kepala Bagian Publikasi Biro Humas Setda Provinsi Bali, Made Ady Mastika menyerahkan bantuan kepada Ni Nyoman Janten.

    HADIAH Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meyerahkan hadiah lomba-pada Peringatan Hari Ulang Tahun PGRI ke-70 dan Hari Guru Nasional 2015.

  • BALI MANDARA EDISI 231 - 15 Desember 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 4

    Dewan Apresiasi Ranperda Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal di Bali

    DENPASAR. BaliMandara.Kelima fraksi di DPRD secara umum mengapresiasi tanggapan Gubernur Bali Made Mangku Pastika terhadap Ranperda Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal di Bali yang disampaikan pada sidang sebelumnya. Hal tersebut terungkap pada saat Sidang Paripurna ke 12 DPRD Provinsi Bali dengan Agenda Mendengar Tanggapan Fraksi Atas Ranperda Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal di Bali, yang dilaksanakan di Ruang Sidang Utama, Kantor DPRD Provinsi bali, Selasa (24/11).

    Fraksi Golkar melalui juru bicaranya Ni Putu Yuli Artini menyampaikan, Perda ini diharapkan mampu untuk menarik dan mendorong minat masyarakat untuk turut serta berinvestasi di Bali. Sehingga kedepannya masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam mempercepat pembangunan guna mensejahterakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.

    Fraksinya juga sangat setuju dengan saran Gubernur Pastika yang menjadikan masyarakat sebagai subjek hukum dan tidak hanya pada penanam modal saja, selain itu penyertaan sanksi administrasi juga dianggap sangat penting untuk menjadikan Perda tersebut sebagai salah satu pengendali investasi di Bali.

    Sementara itu Fraksi PDI Perjuangan dengan juru bicara I

    Nyoman Budi Utama, walaupun secara umum pihaknya memberikan apresiasi terhadap tanggapan dan saran dari Gubernur sebelumnya, pihaknya mempertimbangkan kembali saran mengenai penggantian nama perda menjadi Ranperda Pemberian Insentif dan Kemudahan Kepada Masyarakat dan Penanam Modal di Bali. Menurutnya dengan adanya penggantian nama tersebut jangan sampai mempersempit arti dan makna dari perda tersebut. Fraksi PDIP juga menyarankan, agar menambahkan referensi dasar hukum di dalam Perda tersebut.

    Sementara itu Fraksi Gerindra dengan Juru Bicara Bagus Suwitra

    Wirawan menyatakan bahwa pihaknya juga memberikan apresiasi terhadap tanggapan Gubernur dan juga Raperda tersebut. Menurutnya perda tersebut telah menunjukkan kesungguhan pemerintah dalam menarik investor guna mempercepat pembangunan dan pemerataan investasi. Terkait dengan perubahan nama perda, pihaknya mengharapkan agar diberikan penjelasan yang lebih rinci mengnai substansi masyarakat tersebut sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara penanam modal mengingat penanam modal juga termasuk masyarakat. Senada dengan fraksi lainnya, Fraksi Demokrat melalui juru bicaranya

    Ngakan Made Samudra dan Fraksi Panca Bayu melalui juru bicaranya Ni Made Arini juga turut memberikan apresiasi terhadap Perda tersebut. Pihaknya menyatakan perda tersebut diharapkan mampu dijadikan sebagai pengawas dan pengendali investasi di Bali sehingga investasi di Bali dapat dilaksanakan secara merata di seluruh Bali, tidak hanya di Bali selatan dan juga dengan adanya perda tersebut diharapkan investasi dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat sehingga mampu mengurangi kemiskinan dengan cara mengurangi pengangguran dikarenakan dengan adanya investasi maka akan muncul banyak lapangan pekerjaan sehingga dengan banyaknya lapangan pekerjaan akan mampu mengurangi pengangguran tersebut. Selain itu, kedepannya diharapkan agar dilaksanakan pengawasan dalam implementasi perda tersebut sehingga tidak terjadi distorsi dan salah sasaran apalagi tidak dilaksanakan.

    Dalam sidang yang dipimpin oleh Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, turut hadir pula dalam sidang tersebut, Wakil Ketua I DPRD Bali Nyoman Sugawa korry, Wakil Ketua II DPRD Bali I B Alit Putra, dan Wakil Ketua III DPRD Bali Jero Gede Komang Swastika, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali dan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. LIONG

    DENPASAR. BaliMandara.Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Penjaminan hendaknya

    dapat memberikan akses yang lebih besar kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi, agar mampu bersaing. Terlebih dengan diberlakukannya Masyarakat

    Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Karena hal tersebut dapat

    memberikan harapan dan peluang namun juga sekaligus menjadi tantangan yang harus dapat dijawab dan disikapi dengan baik, agar tidak tersisih atau hanya menjadi penonton dari berbagai aktivitas kerjasama ekonomi dan perdagangan antar negara-negara ASEAN. Untuk itu Pastika berharap sinergitas seluruh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat termasuk stakeholder untuk menyamakan visi/misi.

    Demikian peryataan yang disampaikan Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Ketut Sudikerta saat menghadiri Rapat Kunjungan Kerja bersama Badan Legislasi DPR RI yang diketuai oleh Firman Soebagyo, di ruang rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Jumat (20/11)

    Lebih jauh Pastika menjelaskan kesulitan mengakses kredit untuk kebutuhan usaha masyarakat, terutama bagi UMKM yang memiliki usaha layak namun terkendala agunan berusaha diatasi oleh Pemprov Bali dengan membentuk

    Perseroan Terbatas Penjaminan Kredit Daerah Bali (PT. JAMKRIDA) berdasarkan Peraturan daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2010. Sejalan dengan tujuan pendirian PT Jamkrida, yakni untuk memberikan penjaminan bagi UMKM dan Koperasi, disamping sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah bagi Pemprov dan Pemerintah Kabupaten/Kota, PT. Jamkrida juga mempunyai posisi strategis guna ikut berperan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah, dengan menyiapkan penjaminan kegiatan sektor riil dan sektor produktif.

    Ditambahkan Wagub Sudikerta, dalam membentuk satu produk aturan sebaiknya tidak atas kehendak sendiri satu lembaga tetapi menyesuaikan dengan wilayahnya masing-masing, karena menurutnya setiap wilayah di Indonesia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sehingga perlu diselaraskan. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka satu produk Hukum menurut Sudikerta akan mengalami ketimpangan, seperti

    Gubernur Pastika Minta Akses Yang Lebih Besar Untuk UMKM Dan Koperasi

    Wakil Gubernur Ketut Sudikerta saat Rapat Kunjungan Kerja bersama Badan Legislasi DPR RI, di ruang rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Jumat (20/11)

    Sidang Paripurna DPRD Provinsi Bali dengan Agenda Mendengar Tanggapan Fraksi Atas Ranperda Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal di Bali, Selasa (24/11).

  • BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

    EDISI 231 - 15 Desember 2015

    5

    dicontohkannya UU terkait hibah yang saat ini mengalami masalah pencairan di Bali. Jika produk UU Penjaminan ini tidak bagus, nanti masyarakat bisa banyak yang tidak setuju. Jadi kegiatan yang dilaksanakan untuk turun langsung kedaerah guna menyerap aspirasi dan masukan ini sangat bagus, yang mana aspirasi yang bagus tolong dimasukan dalam regulasi tersebut, sehingga bisa mendukung pembangunan, tegas Sudikerta.

    Ketua Tim, Firman Soebagyo, menyampaikan berdasarkan sidang paripurna DPR RI, dirinya bersama tim mendapatkan penugasan untuk membahas RUU terkait Undang-Undang penjaminan. Usulan Draf RUU tersebut menurutnya sudah dimulai sekitar 10 tahun lalu, namun dalam prosesnya belum bisa

    Wakil Gubernur Bali dalam acara Musyawarah Daerah BPD PHRI Bali XIII 2015 di Inaya Putri Bali Nusa Dua, pada Sabtu (21/11).

    Jaga Stabilitas Pariwisata Bali, PHRI Diminta Tingkatan Koordinasi Antar Lini

    BADUNG. BaliMandara.Sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang perekonomian masyarakatnya, bertumpu antara lain pada sektor pariwisata, maka Provinsi Bali selama ini telah berupaya untuk senantiasa melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas pariwisata baik dari segi sumber daya manusia maupun keamanan dan kenyamanan stabilitas pariwisata.

    Oleh karenanya, untuk menjaga hal tersebut maka Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia diminta agar lebih meningkatkan koordinasi antar lini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing, sehingga kondisi pariwisata Bali yang sudah mulai membaik ini dapat tetap terjaga.

    Demikian terungkap dalam sambutan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, dalam acara Musyawarah Daerah Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Bali XIII 2015 dan Penyerahan Sertifikat Sistem Manajemen Pengamanan Hotel, bertempat di Inaya Putri Bali Nusa Dua, pada Sabtu (21/11).

    Lebih jauh disampaikan Pastika bahwa selama tujuh tahun terakhir (2008-2014) kunjungan langsung wisatawan mancanegara ke Bali selalu meningkat. Namun dengan adanya beberapa peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini baik di dalam maupun luar negeri seperti bencana alam gunung meletus, tragedi teror di Paris serta lainnya mengakibatkan kondisi pariwisata Bali menjadi agak sedikit terganggu. Selain itu, di Bali sendiri juga masih banyak persoalan yang terkait dengan pembangunan pariwisata khususnya di bidang perhotelan dan restoran.

    Adanya perang tarif kamar hotel, pemanfaatan air bawah tanah yang berlebihan serta munculnya

    akomodasi-akomodasi liar, saat ini masih menjadi persoalan yang harus mendapat perhatian serius untuk dicarikan solusinya. Oleh karenya, Pastika memandang bahwa MUSDA yang dilakukan ini sangat tepat, mengingat kegiatan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pengurus kepada anggotanya dan sebagai evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan.

    Selain itu, MUSDA juga merupakan bentuk penyegaran organisasi yang tentu dalam salah satu agendanya akan memilih dan menetapkan kepemimpinan yang baru. Oleh karenanya, Pastika juga berharap pemilihan tersebut dapat berlangsung secara demokratis sesuai dengan mekanisme yang telah disepakati. Ia berharap dengan ketua yang baru nantinya BPD PHRI Bali dapat lebih meningkatkan pembinaan yanh intensif kepada anggotanya, serta membantu pemerintah dalam peningkatan kualitas pariwisata di Bali.

    Sementara itu Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya, mendukung yang disampaikan oleh Gubernur Bali, dimana Bali sebagai daerah yang bertumpu pada pariwisata harus dijaga keamanannya. Menurutnya, Bali sangat potensial dalam pengembangan pariwisata untuk itulah dalam promosi Pariwisata Nasional, Bali dimasukkan kedalam 3 dari grade pariwisata selain Jakarta dan Batam. Namun, dibalik potensi wisatanya, Bali tidak boleh hanya dikembangkan dari segi suguhan alam maupun budayanya, melainkan harus meningkatkan nilai penjualan dan investasinya. Sehingga, perkembangan Pariwisata bisa berlanjut dengan inovasi-inovasi kreatif lainnya.

    Disamping itu, ia juga menyarankan agar pemerintah membuat aturan yang memberi

    kemudahan bagi para investor, sehingga para investor yang datang ke Bali tidak mengurungkan niatnya, hanya karena proses birokrasi yang sulit. Disisi lain, Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah Pusat sedang melakukan promosi pariwisata secara aktif ke berbagai negara, sehingga diharapkan dengan promosi yang dilakukan ini dapat memberikan peningkatan devisa bagi daerah-daerah yang ada di Indonesia.

    Selanjutnya, dalam laporan Ketua Panitia MUSDA PHRI Bali I.B Sidartha Putra, mengungkapkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini telaj dilakukan persiapan dari pertengahan tahun 2015, dimana Musda kali ini mengangkat tema Kita Tingkatkan Harmonisasi Pariwisata Bali.

    Menurutnya tema ini sangat relevan dengan permasalahan yang terjadi saat ini, dimana

    Harmonisasi pariwisata masih perlu dilakukan, tidak hanya pemerintah dengan pelaku pariwisata namun juga perlu diadakan harmonisasi pariwisata dari segi budaya, agama, seni, keamanan dan lainnya, yang tentunya juga didukung oleh peran sumber daya manusia di Bali ini.

    Oleh karenanya, ia berharap dalam musda kali ini dapat dilakukan sebuah perumusan-perumusan untuk mengambil ide-ide yang relevan dengan isu pariwisata yang berkembang saat ini, terlebih dalam meningkatkan keamanan pariwisata.

    Pada kesempatan tersebut juga diserahkan sertifikat sistem manajemen pengamanan hotel kepada 22 hotel dan restoran di bali, dari PHRI serta Kapolda Bali.

    Hadir pula dalam kesempatan tersebut Bupati/Walikota se-Bali, Perwakilan SKPD Provinsi Bali, serta undangan lainnya.

    ARIANI

    Gubernur Pastika Minta Akses Yang ....berjalan sesuai yang diharapkan. Sehingga dari pertemuan-pertemuan tingkat internasional terkait penjaminan, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang belum memiliki UU Penjaminan. Namun walaupun belum memiliki UU, kegiatan penjaminan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga penjamin sudah berjalan, bahkan kualitasnya sangat bagus walaupun hanya berdasarkan peraturan-peraturan dibawah UU. Melihat kondisi tersebutlah, lembaga penjaminan dinilai mampu memberikan solusi bagi UMKM. Untuk itu DPR RI berusaha mempercepat keluarnya UU tersebut guna mendukung program pemerintahan yang sedang berjalan saat ini, yakni bagaimana meningkatkan potensi UMKM dan koperasi. Lebih jauh kehadirannya di

    Bali dimaksudkan untuk menjaring masukan-masukan dan aspirasi-aspirasi terkait permasalahan yang dihadapi guna penyempurnaan pembentukan UU tersebut, sehingga ditemukan solusi dalam menghadapi masalah tersebut dan terbentuk UU yang sesuai dengan kebutuhan negara sendiri. Disamping itu, UU yang dibentuk menurutnya juga akan memberikan perlindungan bagi lembaga-lembaga penjaminan.

    Rapat yang diikuti oleh berbagai stakeholder di Bali diantaranya Kamar Dagang Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Perusahaan Daerah, Bank Pembangunan Daerah, Bank Rakyat Indonesia, Bank Indonesia, Instansi terkait dilingkungan Pemprov Bali, serta pelaku usaha juga diisi penyampaian aspirasi. Diantaranya disampaikan oleh salah satu perwakilan pelaku

    usaha di bidang kerajinan, yang menyampaikan permasalahan satu kredit yang sudah mencapai titik maksimal tetapi usaha yang dilaksanakan masih layak terkadang tidak bisa ditambah. Begitu pula pemberian kredit yang cukup kecil oleh pemberi jaminan, namun terdapat pengenaan biaya lain-lain yang cukup besar juga dianggap memberatkan. Untuk itu kedepannya Ia berharap UU yang akan dibentuk, bisa memberikan perlindungan dan keadilan bagi peminjam. Harapan Penjaminan Koperasi Serba Usaha yang didalamnya terkadang berisi usaha simpan pinjam ikut masuk dalam UU disampaikan Perwakilan PT. Jamkrida, karena menurutnya aturan yang selama ini berlaku hanya mengatur Penjaminan bagi Koperasi Simpan Pinjam saja.

    TUTY

  • BALI MANDARA EDISI 231 - 15 Desember 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 6

    No. Nama Simantri Lokasi Masalah1. Simantri Gapoktan Sri Pertiwi Desa Batu Bulan Kangin Jumlah sapi yang dipelihara di kandang hanya 13 ekor, sedang-

    kan sisanya di luar kandang. Alasan pemeliharaan di luar kan-dang karena dikatakan jubeng dan segera akan diganti dengan bibit baru.

    2. Simantri Gapoktan Giri Kamad-huk

    Desa Bresela 5 ekor sapi di bawa pulang oleh petani lantaran sedang bunt-ing. Pendamping Simantri diingatkan agar segera berkoordi-nasi dengan petani dan membawa sapi kembali ke kandang.

    3. Simantri Gapoktan Amerta Sari Desa Petulu Hanya 11 ekor sapi yang dipelihara di kandang koloni, sisanya di pelihara petani di rumahnya. Alasan petani lantaran kekurangan pakan dan air bersih.

    4. Simantri Gapoktan Catu Mujung Desa Puhu Hanya 16 ekor sapi di kandang, sisanya dipelihara di luar. Lantaran kekurangan pakan dan air bersih.

    5. Simantri Buana Pala Desa Buahan Kaja Hanya 16 ekor sapi yang dipelihara di kandang, sisanya dipelihara di rumah petani, lantaran kekurangan pakan dan air bersih

    6. Simantri Gapoktan Mekar Sari Desa Delod Tunduh Hanya 17 ekor sapi yang dipelihara di kandang, sisanya dipelihara oleh petani di rumah. Alasannya, lantaran bangu-nan Simantri sudah terdesak pemukiman warga.

    7. Simantri Gapoktan Kencana Kerta Jaya

    Desa Mas Hanya 13 ekor sapi yang dipelihara di kandang, sedangkan sisanya dipelihara di rumah warga, dengan alasan bangunan sudah mulai terdesak pemukiman.

    Pendamping Simantri Se-Kabupaten Gianyar Dievaluasi

    DENPASAR.BaliMandara.Simantri di Kabupaten Gianyar, memperoleh giliran perdana untuk dievaluasi. Kamis (19/11), Pelaksana Teknis Kegiatan Simantri memanggil seluruh pendamping Simantri yang bertugas di Kabupaten tersebut ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali. Dalam kesempatan itu, pendamping Simantri yang hadir diberikan pengarahan, hingga teguran. Utamanya, bagi Simantri yang didampinginya belum berjalan optimal. Apalagi terbukti, sejumlah sapi tak dipelihara di kandang koloni. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Simantri, Wayan Sunada dengan nada tegas mengingatkan, Simantri merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Bali. Tujuannya mulia,

    yakni untuk membangkitkan sektor pertanian dan meningkatkan pendapatan petani. Oleh karena itu, program ini wajib dijalankan sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan. Apalagi program tersebut didanai melalui APBD Provinsi yang jumlahnya fantastis. Meski demikian, berdasarkan hasil evaluasi jajaran Dinas Pertanian, masih saja ditemukan Simantri yang bermasalah.Sunada mengungkapkan, secara keseluruhan hingga saat ini sudah terbangun 70 unit Simantri di Kabupaten Gianyar. Sayang, dari jumlah tersebut sebanyak 7 unit dinyatakan belum berjalan optimal. Alasannya beragam, mulai dari kekurangan pakan dan air, hingga sapi yang sengaja dipulangkan dan dipelihara oleh

    warga di rumah. Mendapati temuan tersebut, Sunada pun menegur para petugas yang mendampinginya. Ia berharap pendamping bekerja dengan bersungguh-sungguh dan berupaya untuk mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di Gapoktan yang didampinginya. Apabila terjadi permasalahan, ia berharap pendamping segera melapor kepada PPTK. Dengan demikian, PPTK segera akan terjun ke lokasi dan bersama-sama mencari solusi. Nah, agar permasalahan tidak berlarut-larut, Sunada pun memberikan batas waktu hingga Jumat (20/11) hari ini, agar 7 Simantri yang belum optimal berbenah. Pertama, sapi yang tidak dipelihara secara koloni, segera harus dikembalikan ke kandang. Kedua, tidak ada alasan bagi Gapoktan untuk tidak mengolah kotoran menjadi pupuk organik, bio urine, ataupun bio gas. Ketiga, pendamping yang lain juga diminta untuk menyampaikan permasalahan sedini mungkin. Produk unggulan Simantri adalah pupuk dan bio urinenya. Kalau pupuk dan bio urine ini tidak jalan, tapi hanya memelihara sapi saja itu bukan Simantri namanya, tapi

    budidaya sapi. Saya tidak mau dengar lagi ada permasalahan demikian. Dari dulu masalahnya itu-itu saja, pupuk dan limbah cair tidak diolah. Saya harap seluruh jajaran serius, agar pemerintah tidak rugi, ujarnya tegas dihadapan pendamping.Lebih lanjut Sunada mengungkapkan, jajaranya sudah setiap saat melakukan pelatihan kepada pengelola Simantri. Demikian juga untuk sapi yang dianggap tidak bisa beranak (jubeng), juga telah disiapkan solusi dengan program gertak birahi. Ia pun mengingatkan para pendamping untuk aktif memanfaatkan program yang sedang digulirkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali tersebut. Dengan berbagai obat-obatan yang telah disiapkan, ia menilai seharusnya persoalan ini tidak menjadi kendala lagi. Apalagi, untuk sapi yang positif jubeng, dapat dijual dan diganti dengan ternak yang baru lagi. Kalau masih ada yang bermasalah dengan sapi jubeng, bisa diikutkan program gertak birahi. Kalau memang tidak sehat, itu bisa dijual dan diganti dengan sapi yang sehat, imbuhnya.

    IGADIAH

    DENPASAR. BaliMandara.Guna memastikan Program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) ber-jalan optimal dan sesuai dengan me-kanismenya, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali akan mengambil tindakan tegas. Khususnya bagi para pedamping Simantri yang tidak ber-sungguh-sungguh mendampingi dan bekerja di lapangan.

    PPTK Simantri, Wayan Sunada mengungkapkan, sebelum tutup tahun pihaknya akan melakukan evaluasi se-cara menyeluruh. Setelah Kabupaten Gianyar, rencananya akan dilanjutkan dengan evaluasi pelaksanaan Simantri

    berani dan tangguh menghadapi po-lemik yang kemungkinan terjadi di internal Gapoktan. Dengan demikian, Sunada optimis, seluruh unit Simantri berlahan-lahan berjalan optimal.

    Di tempat Simantri yang belum optimal, akan kami tempatkan pen-damping ynag berani dan tangguh. Karena memang ada Simantri yang bandel dan sulit untuk dibina. Sehing-ga perlu pendamping yang berani dan tangguh, tutupnya.

    Terkait kinerja pendamping, Pen-damping Simantri 259 Gapoktan Se-dana Mumbul, Desa Pejeng Kelod, Made Sri Erlina Wati mengungkapkan tugas ini memang cukup berat. Apala-gi, bila terjadi pro dan kontra diinternal anggota Gapoktan. Namun, apabila di-rinya menghadapi persoalan demikian, ia selalu berupaya untuk berkoordinasi dengan ketua Simantri. Selanjutnya bersama-sama mencari solusi.

    Di Simantri yang didampinginya, Erlina Wati sempat menghadapi per-masalahan keengganan petani men-golah pupuk organik. Sebelumnya kotoran sapi dijual mentah, sehingga penghasilan Gapoktan sangat minim.

    Tetapi, setelah dilakukan pendeka-tankan, akhirnya kini pupuk mulai diolah dengan baik, demikian juga dengan bio urinenya. Dulu kotoran sapi dijual mentah, tapi sekarang sudah diolah dengan baik. Ke depannya saya berencana untuk mengembangkan bio pestisida, tuturnya.

    IGADIAH

    PPTK Ingatkan 7 Unit Simantri Segera BerbenahJelang tutup tahun, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali terus melakukan evaluasi terhadap Program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri). Proses pengolahan pupuk organik dan biourine makin dimatangkan dengan pemberian bimbingan teknis kepada seluruh pengelola Simantri. Tak lupa, unit Simantri di seluruh kabupaten/kota juga akan dicek satu per satu. Utamanya terkait keberadaan sapi, hingga kinerja pendamping. Tak ada toleransi, pendamping yang berkinerja buruk dan Simantri yang didampinginya belum berjalan optimal akan dicopot.

    Simantri Yang Belum Berjalan Optimal Di Kabupaten Gianyar

    Simantri Tak Optimal, Pendamping Akan Disanksi Berat* Distan Siapkan SP Hingga Pemecatan

    di Kabupaten Bangli. Kali ini tak hanya program-program Simantri yang die-valuasi, tetapi lebih difokuskan kepada kinerja pendamping.

    Sunada mengatakan, jajarannya akan memberikan sanksi tegas bagi pendamping yang tidak melakukan tugas degan baik. Ia menyontohkan, dalam rapat evaluasi kemarin, masih saja ada pendamping yang tidak hadir. Padahal seharusnya seluruh pendamp-ing di Kabupaten Gianyar yang ber-jumlah 25 orang hadir. Nah, bagi yang tidak hadir sudah disiapkan Surat Per-ingatan (SP) satu. Di samping itu, khu-sus untuk 7 unit Simantri di Gianyar

    yang belum berjalan optimal juga tetap menjadi sorotan. Para pendamping-inya, terus akan dimonitor dan apabila tak penunjukkan perkembangan bu-kan hal yang mustahil, jika pendamp-ing tersebut dapat dicopot.

    Pendamping yang tidak hadir hari ini (kemarin) akan saya berikan SP. Sedangkan kalau yang belum opti-mal, dan apabila tidak menunjukkan perkembangan pendampingnya bisa saja kami copot, tegasnya.

    Sebagai pengganti, untuk Simantri-simantri yang belum optimal akan ditempatkan pendamping yang ber-prestasi. Utamanya, pendamping yang

  • BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

    EDISI 231 - 15 Desember 2015

    7

    Pastika Minta Guru Jadi ...... (Sambungan Hal. 3)

    Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta menerima Penghargaan Adi Bakti Tani Nelayan yang diserahkan Ketua Umum KTNA Nasional di Subak Penataran, Desa Marga, Kabupaten Tabanan.

    Provinsi Bali berkomitmen un-tuk melaksanakan pembangunan daerah secara terintegrasi. Untuk itu dukungan semua komponen, khususnya organisasi profesi guru (PGRI) sangat diharapkan.

    Berbagai program prioritas yang bermuara pada upaya pengentasan permasalahan pendidikan terus dimantapkan. Saya minta ketua PGRI Bali untuk menyampaikan permasalahan-permaslaahan yang terkait dengan tenaga pendidik maupun permasalahan pendidikan kepada Bapak Gubernur Bali, agar segera ditindak lanjuti dan diako-modir dengan baik, ujar Sudikerta kepada awak media.

    Sementara itu Ketua Umum

    Pengurus Besar PGRI Dr.H.Sulistyo yang pada kesempatan tersebut di-bacakan oleh Ketua PGRI Bali Gede Wenten Aryasuda, menyampaikan bahwa sebagai organisasi profesi guru, PGRI telah memiliki instru-men penting sebagai bingkai men-talitas dan moralitas guru dalam bekerja yaitu Kode Etik Guru dan Dewan Kehormatan Guru Indone-sia (DKGI). Implementasi kode etik guru ini secara konsekuen menun-tun perilaku moral guru Indonesia ke arah guru yang profesional, se-jahtera terlindungi serta bermarta-bat.

    Selain itu, dipenghujung tahun 2015 Indonesia akan menghada-pi Masyarakat Ekonomi ASEAN,

    maka akan terjadi arus bebeas pasar tenaga kerja, barang jasa, modal dan investasi di anatara negara-negara ASEAN. Kondisi ini akan menajdi peluang dan sekaligus tan-tangan yang harus dihadapi oleh se-genap bangsa Indonesia, khususnya para guru anggota PGRI yang mem-puanyai peran sentral dalam mem-bangun bangsa.

    Oleh karenanya ia mengajak para guru, dosen dan tenaga kependidi-kan melalui tema peringatan hari guru iniMemantapkan Soliditas dan Solidaritas PGRI Sebagai Or-ganisasi Profesi Guru Yang Kuat dan Bermartabat, untuk mengamalkan jati diri PGRI, melaksanakan Kode Etik Guru dan selalu meningkatkan komitmen dan profesionalisame

    dengan memberikan pelayanana yang terbaik kepada peserta didik dan masyarakat.

    Pada kesempatan tersebut juga diserahkan piala dan uang pem-binaan kepada para juara Lomba Karya Tulis Ilmiah Guru Tahun 2015 Jenjang Pendidikan Dasar serta jenjang Pendidikan Menen-gah Tingkat Provinsi Bali.

    Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Penjabat Walikota Den-pasar, Asisten Ekonomi Pemban-gunan, Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali, Kepa-la Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali serta un-dangan lainnya.

    TATANG

    TABANAN. BaliMandara.Kepedulian pemerintah Provinsi Bali tak pernah surut pada petani walaupun kita mengalami banyak masalah di bidang pertanian termasuk fenomena El-Nino yang menyebabkan kemarau berkepanjangan.

    Kedepan kita maju terus sehingga pertanian makin berdaya dan pendapatan petani terus meningkat. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta pada acara Penghargaan Lencana Emas Adi Bakti Tani Nelayan diserahkan Ketua Umum KTNA Nasional di Subak Penataran, Desa Marga, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, (26/11).

    Subak Penataran Marga Tabanan merupakan salah satu subak yang tahun lalu 2014, mengalami gagal panen karena serangan hama. Subak Penataran menurut Pekaseh I Nyoman Rata mencakup areal seluas 132 ha. Untuk mengantisipasi musim tanam berikutnya, krama subak Penataran melaksanakan gerakan pengendalian massal untuk mengendalikan hama tikus bersinergi dengan TNI/babinsa, petugas POPT-PHP dan aparat pertanian terkait termasuk Laboratorium PHP Celuk dan Tangguwisia yang telah memberikan bimbingan teknis hama tikus.

    Sekitar 400 orang bergerak dan peduli mengendalikan ancaman pertanaman petani musim tanam berikutnya. Tidak kurang dari 400 ekor tikus berhasil dikumpulkan dan ribuan yang mati terjebak di lubang pematang yang telah diperlakukan/diracun dengan pengemposan belerang.

    Pada kesempatan tersebut ketua kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Ir. H. Winarno Tohir yang memimpin 21 juta Keluarga petani seluruh Indonesia menyampaikan bahwa subak Penataran berpotensi untuk menanam padi organik. Beras organik sekarang harga di pasar sekitar 60-70 ribu rupiah/kg.

    Beras organik produksi petani Tasikmalaya telah dieksport ke luar negeri. Untuk bisa mengikuti jejak membudidayakan padi secara organik, memang perlu proses termasuk pengawasan sumber airnya sekitar 2 tahun agar tidak tercemar pestisida. Subak Penataran berpeluang besar karena topografinya yang dikelilingi pegunungan dan pemasarannyapun dapat mengandalkan wisatawan yang berkunjung ke Bali.

    Ketut Sudikerta setelah menerima penghargaan KTNA juga menegaskan kembali agar petani tak henti hentinya belajar. Sumber Daya

    Manusia petani terus ditingkatkan baik melalui pendampingan maupun pelatihan. Studi banding ke daerah yang maju juga akan dapat menginspirasi petani meraih masa depan yang lebih cerah. Di bidang infrastruktur, pemerintah provinsi juga telah memperbaiki jaringan irigasi serta akan membangun beberapa embung (waduk kecil) termasuk yang di Belok Sidan untuk menampung kelebihan air di musim hujan dan dimanfaatkan di musim kemarau seperti saat ini. Bapak Wagub juga menyadari modernisasi bidang pertanian merupakan keharusan di masa mendatang. Banyak kehilangan hasil akibat cara panen yang tidak sesuai. Mulai mesin pengolahan tanah/traktor, alat tanam/transplater, serta alat panen/combine machine telah disediakan melalui Dinas Pertanian Provinsi Bali. Selain mengefisienkan pekerjaan, juga membantu menyamankan petani Bali agar tidak kesulitan mencari buruh olah tanah, buruh tanam serta buruh panen. Tidak ada alasan pertanian tetap gurem. Pertanian adalah masalah Hidup Matinya suatu Bangsa, sehingga perlu diberdayakan. Memang semua program perlu pendanaan. Pemprov

    Bali telah menyediakannya dan terus meningkatkan bantuan tersebut baik ke desa Pekraman maupun ke subak termasuk memperkenalkan Simantri demi Negara makin berdaulat karena petani Berjaya. Penggunaan sarana pengendali OPT ramah lingkungan terus diperluas. Dengan mengkolaborasikan hasil kotoran ternak Simantri dan Agens Hayati maka pupuk kandang yang dihasilkan akan punya nilai tambah tinggi. Seperti yang dilakukan Lab PHP Celuk dengan Simantri Blahbatuh telah diakui manfaatnya dan diapresiasi sebagai Simantri juara baik bagi Kelompok Sari Tani Blahbatuh maupun yang ada di Blangsinga Blahbatuh. Selanjutnya pesan Wagub Bali, Pengoperasian Traktor dan alat pertanian lainnya dapat dilakukan dengan TNI, yang sangat concern dan berkomitmen mendukung ketahanan pangan disamping ketahanan Negara. Pemerintah akan terus meningkatkan dana untuk Bali dan terus mengusulkannya ke pusat karena selama ini Bali terutama dari sektor wisata cukup banyak mendulang dana bagi pusat. Mari berjuang bersama agar petani kita makin Berjaya di era MEA ini.

    Ir. I Gusti Ngurah Aryawan

    BERJAYALAH PETANI BALI

    Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta ditengah suasana keakraban bersama peserta KTNA di Subak Penataran, Desa Marga, Kabupaten Tabanan.

  • BALI MANDARA EDISI 231 - 15 Desember 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 8

    DENPASAR.BaliMandara.Melalui momentum peringatan Hari Aids Sedunia (HAS) maka masyarakat diharapkan dapat mengedepankan filosofi mulat sarira, yaitu merefleksikan ataupun instrospeksi diri terhadap perilaku yang diterapkan sehari-hari. Dengan mulat sarira perilaku perilaku yang tidak sehat dan dapat menyebabkan penyebaran penyakit AIDS dapat dicegah. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, pada acara Peringatan Hari HIV/AIDS se-Dunia, juga dirangkaikan dengan HUT Yayasan Dwijendra yang ke-63 bertempat di Aula Sadhu Gocara, Yayasan Dwijendra-Denpasar, pada Selasa (1/12).

    Lebih jauh, Wagub Sudikerta yang juga selaku Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali, mengungkapkan bahwa sebaran kasus HIV/AIDS yang ada di Bali sudah meluas, dimana konsentrasi terbanyak terdapat di Kota Denpasar sebesar 4.974 kasus, Buleleng 2.203 kasus dan Badung sebanyak 1.998 kasus. Kasus terbanyak menyasar pada masyarakat usia produktif yaitu antara 15-49 tahun, berasal dari kalangan Siswa/i SMP, SMA dan angkatan kerja baik swasta maupun PNS bahkan TNI/POLRI tidak luput dari serangan HIV/

    AIDS. Sedangkan cara penularan terbanyak melalui hubungan seksual yang sembarangan, penggunaan jarum suntik dan alat-alat bedah yang tercemar HIV. Selain itu, penularan dari Ibu HIV ke bayinya juga menjadi trend di Bali saat ini terutama di wilayah pedesaan. Oleh karenanya, dengan berbagai kasus yang terjadi tersebut Sudikerta menghimbau masyarakat untuk lebih mawas diri dan menjaga perilaku sehat. Selain itu, juga diharapkan bagi para kader peduli AIDS ditingkat sekolah dan masyarakat di desa, dapat menyebarluaskan informasi mengenai HIV/AIDS ini baik dari segi penularan maupun pencegahannya.

    Bagi mereka yang mengidap HIV Aids, Sudikerta meminta agar melakukan rehabilitasi, serta lebih intensif menerapkan perilaku hidup sehat seperti penggunaan jarum suntik yang steril, penggunaan kondom secara konsisten khususnya bagi para pecandu seksual, minum obat Anti Retroviral (ARV) bagi mereka yang sudah terjangkit HIV/AIDS, serta berbagai cara-cara hidup sehat lainnya.

    Sementara itu Rektor Dwijendra Dr. Putu Dyatmikawati, mengungkapkan bahwa acara yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif

    Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Komunikasi Dwijendra ini, merupakan langkah-langkah dari para pemuda dalam menyumbangkan tenaga dan fikirannya dalam mengurangi kasus-kasus HIV/AIDS yang ada di Bali ini. Selaras dengan Wagub Sudikerta, saat ini memang kasus HIV/AIDS terbanyak ada dalam kalangan anak muda, untuk itu ia berharap para generasi muda lebih mawas diri dan memahami betul dampak-dampak dari perilaku tidak sehat. Menurutnya, apabila

    kesadaran dalam diri masyarakat khususnya generasi muda muncul secara konsisten serta memperkuat perisai dirinya, maka niscaya kasus-kasus AIDS di bali dapat ebrkurang secara signifikan.

    Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali, Pengurus Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali, Para Dosen, Guru dan Pegawai Yayasan Dwijendra serta undangan lainnya.

    DWI

    Peringati Hari AIDS Sedunia, Wagub Sudikerta Ajak Masyarakat Mulat Sarira

    Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta selaku Ketua Harian Komisi Penanggulan-gan AIDS Provinsi Bali, pada Peringatan Hari HIV/AIDS se-Dunia, dirangkaikan HUT Yayasan Dwijendra ke-63, Selasa (1/12).

    DENPASAR.BaliMandara.PB3AS memang tempat yang

    sesuai untuk menyalurkan aspirasi apa saja. Seperti halnya Wayan Suata yang mengkritik keras kegiatan mahasiswa kedokteran Unud untuk memberikan pelayanan secara gratis kepada masyarakat, walaupun sempat emosi dan membalikan meja pelayanan.

    Pria asal Legian, Kuta ini emosi

    saat mengetahui ada salah satu alat mengecek gula darah yang dibawa oleh mahasiswa itu habis. Setelah diredakan diapun naik ke atas Podium dan menuding mahasiswa telah melakukan kebohongan publik.

    Masih jadi mahasiswa saja sudah mulai bohongi masyarakat. Saya sudah antri hampir 30 menit, pas sampai giliran saya dikatakan alatnya habis. Ini kan namanya kebohongan

    dari Wayan Suata, salah satu vokalis PB3AS, bukan berarti para mahasiswa kedokteran yang membuka layanan cek kesehatan gratis itu tidak mendapat dukungan.

    Malah banyak mendapat simpati dari berbagai kalangan yang kebetulan ada dilapangan Renon itu. Salah satunya adalah Nyoman Swastika. Dia mengatakan, sebagai salah satu relawan Bali Mandara mendukung aksi nyata yang dilakukan mahasiswa itu.

    Saya sebagai salah satu relawan Bali Mandara mendukung penuh apa yang dilakukan adik-adik kita dari Fakultas Kedokteran Unud ini, katanya yang disambut tepuk tangan oleh para pengunjung. Namun dia memberi saran kepada para mahasiswa itu untuk mendekati Dinas kesehatan agar bisa mendapat bantuan.

    Mungkin akan lebih baik lagi kalau adik-adik kita ini minta dukungan dari dinas kesehatan, katanya. Selain itu, ia juga meminta kepada Dinas Kesehatan untuk fasilitasi para aktivis kesehatan ini.

    Kalau ada dukungan dari Dinas Kesehatan, kegiatan ini bisa dilaksakan ditempat-tempat strategis, katanya. Terakhir, Swastika mengatakan, relawan Bali Mandara siap bekerja sama dengan para mahasiswa ini. Kami membuka pintu kepada adik-adik mahasiswa ini untuk berbicara kepada kami dan kami siap untuk memfasilitasi, ungkapnya.

    XNA

    PB3AS, Tempat Masyarakat Berkeluh Kesah

    Harus Siap Dengan Kritikan

    publik, katanya diatas podium. Atas kritikan pedas itu, mahasiswa

    yang rata-rata perempuan itu ketakutan dan menangis. Pria berkepala plontos ini menyayangkan para mahasiswa yang tidak memberitahukan bila ada salah satu alatnya yang habis. Harus dibilangin dong dari awal jangan sampai kita sudah antri, pas giliran dibilang habis, kata Suata mencak-mencak.

    DENPASAR.BaliMandara.Sementara itu, Restu Widi

    Pratama, selaku koodinator mahasiswa mengatakan, pihaknya sangat meminta maaf atas apa yang terjadi. Dia pun mulai buka-bukaan bahwa semua peralatan yang dipakai adalah atas swadaya mahasiswa sendiri.

    Kami berupaya memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat. Dan apa yang ada disini semua adalah swadaya kami dengan mengumpulkan uang kami sendiri, katanya diatas panggung.

    Restu mengatakan, pihaknya tidak punya niat untuk membohongi masyarakat, disamping itu alat yang habis terpakai, saat itu sedang dibeli oleh rekannya di apotik. Kami hanya berusaha untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami tidak punya niat untuk membohongi masyarakat, pungkasnya.

    Meski mendapat kritikan keras

    MOHON MAAF - Koodinator mahasiswa, Restu Widi Pratama menyatakan permohonan maafnya atas apa yang terjadi. Pihaknya tidak bermaksud membohongi masyarakat.