tabloid bali mandara edisi 13 | 1 - 15 juli 2015

8
BALI MANDARA EDISI 13 | 1- 15 Juli 2015 TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503 BALI MANDARA Bersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera Gubernur Ingatkan Masyarakat Tidak Terlena di Zona Nyaman Gubernur Bali Made Mangku Pastika tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat untuk siap menghadapi guncangan dan perubahan yang begitu cepat dewasa ini. DENPASAR, BaliMandara Era globalisasi menurut Pastika menyebabkan bumi semakin meng- kerut dan seperti tanpa batas lagi. “Suka atau tidak suka kita akan menghadapi era globalisasi atau kes- ejagatan, di mana seolah-olah tidak ada batas antar bangsa dan antar negara,” ujar Pastika. Demikian disampaikannya saat memberikan sambutan pendahuluan di agenda rutin simakrama bulan Juni yang di gelar di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Sabtu (27/6). Pastika meng- himbau agar masyarakat Bali jangan terlena ketika sedang berada dalam zona nyaman, jangan terlalu lama bermimpi. Ia meminta masyarakat berani mengambil aksi nyata dalam pembangunan Bali ke masa yang Bersambung Hal... 7 SIMAKRAMA - Gubernur Bali Made Mangku Pastika langsung menanggapi pertanyaan yang disampaikan saat mesimakrama dengan masyarakat Bali di Wantilan DPRD Bali, Sabtu (27/7). Tampak mendampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dan Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Kori serta Pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. Berharap Terus Bersinergi dengan Gerbangsadu BANGLI, BaliMandara Selama ini terkait dengan program Pemerintah Provinsi Bali yakni Ger- bangsadu, I Made Adnyana selaku Kepala Desa Yangapi sangat mera- sa terbantu. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang men- jadi payung untuk penyaluran dana bantuan Gerbangsadu, masyarakat desanya kini mulai mendapatkan kemudahan dalam hal permodalan, sehingga untuk menjalankan usaha yang selama ini mereka tekuni, tidak terkendala dalam hal modal. Bahkan dengan suku bunga yang di bawah perkreditan lainnya, masyarakat bisa lebih ringan. Tidak hanya dalam hal kredit, BUMDes yang ada di de- sanya pun terus berkembang kearah positif. Dengan menyediakan bahan keperluan sehari-hari, respon masya- karakt sangat bagus, karena dengan berbelanja di BUMDes mereka bisa mendapatkan keperluan sehari-hari dengan harga yang lebih murah. Sebagai desa yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya bertani, bantuan kredit selama ini lebih banyak diserap kelompok tani dan ternak, seperti kelompok ternak Bersambung Hal... 7 Simakrama Gubernur Bali dengan Masyarakat I Made Adnyana, Kepala Desa Yangapi BUMDES GERBANGSADU - Kepala Desa Yangapi, I Made Adnyana mengajak Tim Tabloid Bali Mandara melihat BUMDes yang menjadi payung penyaluran dana bantuan Gerbangsadu Mandara

Upload: tabloid-bali-mandara

Post on 22-Jul-2016

229 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tabloid Bali Mandara adalah sebuah wahana yang khusus menjadi bahan informasi program pembangunan daerah, khususnya dalam memantapkan implementasi program-program prioritas dalam pengentasan kemiskinan di daerah Bali. Kehadiran tabloid Bali Mandara, dengan karakteristik fisik dan substansi materi yang berbeda dengan media massa cetak yang telah ada di Bali, diharapkan mampu membawa misi penyampaian informasi pembangunan kepada masyarakat di seluruh pelosok Bali.

TRANSCRIPT

Page 1: Tabloid Bali Mandara Edisi 13 | 1 - 15 Juli 2015

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 131 - 15 Juli 2015

1EDISI 13 | 1- 15 Juli 2015 TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503

BALI MANDARABersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

Gubernur Ingatkan Masyarakat Tidak Terlena di Zona NyamanGubernur Bali Made Mangku Pastika tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat untuk siap menghadapi guncangan dan perubahan yang begitu cepat dewasa ini.

DENPASAR, BaliMandara Era globalisasi menurut Pastika menyebabkan bumi semakin meng-kerut dan seperti tanpa batas lagi. “Suka atau tidak suka kita akan menghadapi era globalisasi atau kes-ejagatan, di mana seolah-olah tidak ada batas antar bangsa dan antar negara,” ujar Pastika. Demikian disampaikannya saat memberikan sambutan pendahuluan di agenda rutin simakrama bulan Juni yang di gelar di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Sabtu (27/6). Pastika meng-himbau agar masyarakat Bali jangan terlena ketika sedang berada dalam zona nyaman, jangan terlalu lama bermimpi. Ia meminta masyarakat berani mengambil aksi nyata dalam pembangunan Bali ke masa yang

Bersambung Hal... 7

SIMAKRAMA - Gubernur Bali Made Mangku Pastika langsung menanggapi pertanyaan yang disampaikan saat mesimakrama dengan masyarakat Bali di Wantilan DPRD Bali, Sabtu (27/7). Tampak mendampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dan Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Kori serta Pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.

Berharap Terus Bersinergi dengan Gerbangsadu

BANGLI, BaliMandara Selama ini terkait dengan program Pemerintah Provinsi Bali yakni Ger-bangsadu, I Made Adnyana selaku Kepala Desa Yangapi sangat mera-sa terbantu. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang men-jadi payung untuk penyaluran dana bantuan Gerbangsadu, masyarakat desanya kini mulai mendapatkan kemudahan dalam hal permodalan, sehingga untuk menjalankan usaha yang selama ini mereka tekuni, tidak terkendala dalam hal modal. Bahkan dengan suku bunga yang di bawah perkreditan lainnya, masyarakat bisa

lebih ringan. Tidak hanya dalam hal kredit, BUMDes yang ada di de-sanya pun terus berkembang kearah positif. Dengan menyediakan bahan keperluan sehari-hari, respon masya-karakt sangat bagus, karena dengan berbelanja di BUMDes mereka bisa mendapatkan keperluan sehari-hari dengan harga yang lebih murah. Sebagai desa yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya bertani, bantuan kredit selama ini lebih banyak diserap kelompok tani dan ternak, seperti kelompok ternak

Bersambung Hal... 7

Simakrama Gubernur Bali dengan Masyarakat

I Made Adnyana, Kepala Desa Yangapi

BUMDES GERBANGSADU - Kepala Desa Yangapi, I Made Adnyana mengajak Tim Tabloid Bali Mandara melihat BUMDes yang menjadi payung penyaluran dana bantuan Gerbangsadu Mandara

Page 2: Tabloid Bali Mandara Edisi 13 | 1 - 15 Juli 2015

BALI MANDARA EDISI 131 - 15 Juli 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 2

REDAKSI

Bali MandaraTabloid Dwi Mingguan Pemerintah Provinsi Bali

Penasehat :Sekretaris Daerah Provinsi Bali

Penanggung Jawab :Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali

Ketua :Kepala Bagian Penyaringan dan Pengolahan Informasi, Biro Humas Setda Provinsi BaliAlamat/Sekretariat :Jalan Basuki Rahmat, Niti Mandala, Renone-mail : [email protected][email protected]

DENPASAR, BaliMandara Maraknya kasus kekerasan yang menimpa kaum hawa dan anak anak menjadi salah satu topik orasi dalam Podium Bali Bebas bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (21/6). Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Bali Ni Luh Putu Praharsi-ni dalam orasinya mengatakan ber-dasarkan data yang diterima BP3A Provinsi Bali tingkat kekerasan pada anak meningkat setiap ta-hunnya dengan hampir 200 kasus kekerasan baik kekerasan fisik mau-pun seksual. Lebih lanjut ia menga-takan bahwasanya terdapat beberapa tipe kekerasan yang terjadi pada anak seperti kekerasan psikologis (mengejek, membully), kekerasan fisik (memukul, menampar bahkan melukai anak dari cedera ringan sampai cedera berat), kekerasan sek-sual, serta kasus penelantaran anak dimana anak tidak dipenuhi hak dan kebutuhannya seperti hak mendapat pendidikan dan kesempatan untuk bermain dan bekreatifitas. Kekerasan pada anak bisa terjadi dimana saja, di rumah, di sekolah dan biasanya dilakukan oleh orang terdekat baik itu oleh ibu, ayah, kakek dan orang orang lain di seki-tarnya. Lebih lanjut, Praharsini juga memaparkan langkah dan upaya yang telah dilakukan Pemprov Bali guna mengurangi kasus kekerasan pada anak, salah satunya dengan membentuk Pusat Pelayanan Ter-padu Pemberdayaan Perempuan

dan Anak (P2TP2A). Lembaga ini dibentuk guna memberikan pen-dampingan hukum bagi perempuan dan anak yang mengalami berbagai tindak kekerasan dan juga memberi-kan pelayanan psikolog dan psiki-ater bagi korban jika diperlukan. ”Pemerintah Provinsi Bali mela-lui program Bali Mandara sudah melindungi seorang anak dari dalam kandungan,” tegas Praharsini. Mela-lui program Bali Mandara pemer-intah provinsi sudah memfasilitasi perlindungan terhadap anak dan perempuan. Melalui program JKBM seorang anak dari dalam kandungan sudah berhak mendapat pemerik-saan kesehatan melalui puskesmas dengan mengecek kesehatan ibu dan bayi dari dalam kandungan, kemudi-an setelah bayi lahir, kesehatan bayi dan tumbuh kembangnya bisa di-pantau dari program Posyandu yang gratis pula. Selain JKBM, program Bali Mandara Bedah Rumah juga merupakan perwujudan langkah pemprov untuk memberikan hak se-orang anak untuk dapat tinggal dan tumbuh di rumah yang layak, begitu pula program Simantri yang mem-bantu orang tua agar dapat mening-katkan pendapatan keluarga sehing-ga kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak terjamin. Ia menam-bahkan perlunya kerjasama semua pihak guna menghentikan tindak kekerasan pada anak. “Tanpa peran serta masyarakat, anak-anak akan gampang mendapat tidak kekerasan,” pungkas Praharsini. Oleh karenanya

ia meminta masyarakat agar lebih peduli dengan kejadian di lingkun-gan sekitar dan para guru sebagai pendidik anak agar juga memperha-tikan siswanya. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Praharsini, Kepala Bidang Per-lindungan Perempuan BP3A Provin-si Bali Ida Ayu Candrawati yang turut berorasi mengatakan bahwasanya dalam berbagai tindak kekerasan yang telah terjadi, sekitar 84% lebih korbannya adalah perempuan dan sekitar 39% korbannya adalah anak-anak. Sehingga perlu dari pihak laki laki untuk lebih peduli dan berperan sebagai pelindung wani-ta. Namun bukan berarti tidak ada korban kekerasan laki-laki, korban kekerasan pada laki-laki ada namun persentasenya jauh di bawah korban perempuan dan anak. Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Lem-baga Perlindungan Anak Nyoman Masni, bahwasanya orang tua dan masyarakat harus lebih peduli pada keselamatan dan kenyamanan anak anak. Orang tua jangan terlalu me-lepas anak, tetap mengontrol anak terutama dengan adanya kecang-gihan teknologi dimana anak bisa mengakses informasi secara bebas. “Lebih baik mencegah daripada me-nangani,” tegas Masni. Dalam me-nutup orasinya Masni menghimbau adanya koordinasi dengan lembaga adat dalam upaya melindungi anak. Menurutnya hukuman dari lemba-ga adat lebih menakutkan daripada hukuman pemerintah. Ia mengajak

semua pihak bekerja sama memberi perlindungan anak dari kekerasan sehingga tercipta generasi masa depan yang baik. “Mari kita wujud-kan rasa peduli kita pada generasi penerus,” ajak Masni. Menambah-kan tentang hal perlindungan anak, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Nyoman Wenten menyinggung ten-tang proses adopsi seorang anak di-mana ia mengatakan bagi pasangan suami istri yang sudah menikah leb-ih dari 5 tahun dan belum memiliki anak bisa mengajukan proses adopsi kepada Dinas Sosial dimana pihak Pemprov melalui Dinsos akan mem-bantu proses pengadopsian yang sah secara hukum dan berdasar pada peraturan yang berlaku. Di sisi lain, Kabid Kepemudaan Di-nas Pendidkan Pemuda dan Olahra-ga Provinsi Bali Wayan Suarna men-gulas sisi peran serta pemuda dalam masyarakat. Pemuda adalah semua WNI yang berusia 16-30 tahun. Berbagai pengembangan kegiatan kepemudaan telah digulirkan Pem-prov Bali di bidang kepemudaan, seperti dengan membentuk Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan dimana para pemuda sarjana dari berbagai disiplin ilmu ditempatkan di daerah pedesaan terutama dae-rah penerima Gerbangsadu untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat di desa tersebut. Per-tukaran pemuda antar negara juga dilakukan guna mempelajari so-sial budaya negara lain, meneladani kewirausahan sehingga nantinya terbentuk pemuda yang memiliki karakter kemandirian, inovatif dan kewirausahaan . Menutup PB3AS pagi ini, Kabag Dokumentasi Informasi Biro Hu-mas Setda Provinsi Bali Dewa Ar-dana, menyampaikan agenda rutin Pemprov Bali yaitu Simakrama Gu-bernur Bali yang akan dilaksanakan hari Sabtu (27/6) bertempat di Wan-tilan DPRD Provinsi Bali. Ia men-gajak masyarakat Bali untuk datang dan menyampaikan aspirasi, kritik dan saran secara langsung kepada Gubernur Pastika beserta jajarannya yang akan hadir pada kesempatan tersebut. ARI

PB3AS

Melalui program Bali Mandara pemerintah provinsi sudah mem-fasilitasi perlindungan

terhadap anak dan perempuan

Program Bali Mandara Lindungi Anak Sejak Dalam Kandungan

PERLINDUNGAN ANAK - Kepala Badan Pemberdayaan Perempudan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Bali Ni Luh Putu Praharsini menjelaskan program Pemprov Bali di bidang perlindungan anak di atas Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Kawasan Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Minggu (14/6).

Page 3: Tabloid Bali Mandara Edisi 13 | 1 - 15 Juli 2015

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 131 - 15 Juli 2015

3

DENPASAR, BaliMandara Dukungan bagi aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus Engeline, bocah 8 tahun yang ditemukan tewas dan terkubur di bagian belakang halaman orang tua angkatnya mengemuka pada ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Mar-garana Niti Mandala Renon, Min-ggu (28/6). Selain melakukan orasi,

sejumlah elemen masyarakat yang selama ini aktif mengawal kasus pembunuhan bocah manis itu juga menggalang penandatanganan petisi usut tuntas kasus Engeline. Tanda tangan masyarakat yang dibubuhkan di atas kain putih itu nantinya akan diserahkan kepada Polda Bali pada Perayaan HUT Polri 1 Juli menda-tang. Ketua Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar Siti Sapurah dalam orasinya menyam-paikan terima kasih atas dukungan masyarakat untuk pengungkapan kasus ini. Sebagai pihak yang se-jak awal peduli terhadap hilangnya Engeline, dia akan mengawal pen-gungkapan kasus ini hingga tuntas. Selanjutnya wanita yang akrab di-panggil Ipung juga juga mohon agar masyarakat yang peduli ikut mem-bubuhkan tanda tangan dalam petisi usut tuntas kasus Engeline. Orasi Ipung mampu memantik semangat I Wayan Suata. Warga asal Legian ini menyampaikan dukun-gannya kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pem-bunuhan Engeline. “Ayo kita ikut kawal, jangan sampai ‘KUHP’ alias Kasi Uang Habis Perkara,” orasinya berapi-api. Hal senada juga disam-paikan Wenten Ariawan yang tampil sebagai pembicara berikutnya. Wen-ten berharap pelaku mendapat hu-kuman setimpal. Masih terkait na-sib tragis yang menimpa Engeline, I Wayan Wisnaya seorang Warga Nusa Lembongan menilai kasus ini seba-gai sebuah cahaya penerang. “Adik kita Engeline memang telah men-jadi korban kebiadaban,”ujarnya.

Kasus ini, kata Wisnaya, membuat masyarakat, khususnya para orang tua terhentak. Menurutnya, kejadian dramatis yang menimpa bocah ma-lang Engeline membuat orang tua memberi perhatian yang lebih pada anak-anak mereka. Lebih dari itu, Wisnaya berharap kasus ini mampu mengasah kepekaan masyarakat ter-hadap kondisi anak-anak di lingkun-gan mereka. Keprihatinan dan dukungan bagi aparat untuk mengusut tuntas kasus ini juga diutarakan Direktur Jarin-gan Peduli Perempuan dan Anak Korban Kekerasan (JPAKK) I Nen-gah Budawati, Wayan Sita Metri dari LBH Bali, Dede ‘Pak Ogah’ dari Ta-man Pancing dan Psikolog Caecilia Nirlaksita. Secara spesifik, Caecilia juga memaparkan hak anak men-gacu pada UU Perlindungan Anak. Dia juga mengingatkan kalau kasus Engeline bisa terjadi pada anak-anak yang lain. Kata dia, upaya preventif sangat diperlukan untuk menekan kasus kekerasan pada anak. Selain pengusutan kasus Engeline, PB3AS minggu ini juga diisi dengan pen-jelasan mengenai perkembangan kasus rabies dan upaya pengendalian harga sembako menjelang hari raya.

ALEK

DENPASAR, BaliMandara Dalam waktu dekat ini, Pemerin-tah Provinsi Bali melalui Badan Pem-berdayaan Perempuan dan Perlind-ungan Anak (BP3A) Provinsi Bali, merencanakan akan meluncurkan program prioritas berkenaan upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak yang diberi nama Bali Menuju Provinsi Layak Anak (Provila). Pe-luncuran program baru ini untuk melengkapi sejumlah program ung-gulan Bali Mandara yang sudah mer-akyat dan ramah anak yaitu JKBM, Bedah Rumah, Gerbang Sadu Man-dara dan Simantri.. Kepala Badan BP3A Provinsi Bali, Luh Putu Praharsini, SH dalam ket-

erangan persnya di Denpasar, Rabu, 24 Juni 2015 mengemukakan, pro-gram Bali menuju Provila ini meru-pakan sinergi antara BP3A Provinsi Bali dengan seluruh SKPD di ling-kungan Pemerintah Provinsi Bali, instansi vertikal, LSM, dunia usaha, lembaga sosial, lembaga budaya, lembaga keagamaan, organisasi pro-fesi, LSM peduli anak, dan organisasi anak tingkat provinsi dalam upaya memenuhi hak dan melindungi anak. Peluncuran program ini diren-canakan bersamaan dengan perin-gatan Hari Anak Nasional tingkat Provinsi Bali tahun 2015 pada 29 Juli

Bersambung Hal... 4

BP3A Bali Siapkan Program Bali Menuju Provinsi Layak Anak

Berupaya Memenuhi Hak Hak Anak

DENPASAR, BaliMandara Dalam rangka mendapatkan Tokoh Perempuan Provinsi Bali tahun 2015, maka dilaksanakan kegiatan Penjar-ingan Tokoh Perempuan Provinsi Bali tahun 2015, yang bertempat di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gu-bernur Bali pada hari Kamis, 25 Juni 2015 yang dihadiri secara langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika, yang didampingi oleh Kepala Badan Pem-berdayaan Perempuan dan Perlind-ungan Anak (BP3A) Provinsi Bali, Ni Luh Putu Praharsini, SH. Kegiatan ini dihadiri pula oleh Kepala Badan/Kantor Pember-dayaan Perempuan dan Keluarga Be-rencana Kabupaten/Kota se Bali; To-koh Perempuan Provinsi Bali tahun 2009 Ibu Nyoman Masni, SH; Tokoh Perempuan Provinsi Bali tahun 2011 Ibu Ni Nyoman Nilawati; Tokoh Per-empuan Provinsi Bali tahun 2013 Ibu Ir. IA Putu Rosmarini, MP; para calon tokoh perempuan Provinsi

Bali 2015; Tim penjaringan tokoh perempuan Provinsi Bali; dan para Kepala Bidang dilingkungan BP3A Provinsi Bali. Dalam sambutannya, Kepala BP3A Provinsi Bali menya-takan bahwa seorang tokoh perem-puan harus memiliki wawasan yang luas. Diharapkan, seorang tokoh per-empuan haruslah bisa memberikan suri tauladan dan ide-ide cemerlang serta mampu memberikan informasi dan memiliki wawasan yang luas dan dapat menciptakan lapangan kerja secara luas maupun meningkatkan kualitas dan kuantitas diri. Kriteria penilaian Penjaringan To-koh Perempuan Provinsi Bali tahun 2015 adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan, bermoral dan taat ke-pada Pancasila, dikenal secara luas, berprestasi, mengharumkan nama perempuan Bali, berjasa mengang-kat martabat/derajat perempuan Bali, mampu menjadikan dirinya

Bersambung Hal... 4

Penjaringan Tokoh Perempuan Provinsi Bali

PB3AS Diwarnai Penandatanganan Petisi Usut Tuntas Kasus Engeline

TANDATANGAN PETISI - Masyarakat yang berada di kawasan Lapangan Lapa-ngan Renon menandatangani petisi agar kepolisian mengusut tuntas kasus Engeline yang digalang elemen masyarakat pada PB3AS, Minggu (28/6).

PB3AS

Page 4: Tabloid Bali Mandara Edisi 13 | 1 - 15 Juli 2015

BALI MANDARA EDISI 131 - 15 Juli 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 4

2015 di Denpasar. Dasar pemikiran peluncuran pro-gram ramah anak in antara lain adalah kenyataan bahwa seluruh ka-bupaten/kota di Bali telah melaksan-akan deklarasi menuju Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) pada tahun 2014 lalu. Agar deklarasi KLA lebih bersinergi, lebih efektif, dan lebih operasional, dipandang perlu un-tuk membuat program yang sama di tingkat provinsi untuk memudahkan fasilitasi, koordinasi, pembinaan, pengembangan dan pengawasan di daerah. Tujuan utama peluncuran program ini adalah meningkatkan komitmen pemerintah, masyarakat (termasuk media massa) dan dunia usaha diseluruh Bali untuk mengu-payakan terwujudnya pembangunan daerah yang peduli terhadap hak, kebutuhan dan kepentingan terbaik bagi anak. Program Bali Menuju Provinsi Layak Anak ini juga dimaksudkan untuk mendukung Program Na-sional Bagi Anak Indonesia 2015 yang menekankan pada empat hal yang berkaitan pemenuhan hak dan perlindungan anak, yakni promosi hidup sehat, penyediaan pendidi-kan yang berkualitas, perlindungan terhadap perlakuan salah, kekerasan

dan eksploitasi, dan penanggulangan HIV/AIDS. Khusus berkenaan dengan hal per-lindungan anak terhadap kekerasan, Praharsini mengatakan, kasus Enge-line yang hingga kini masih hangat dibicarakan masyarakat sebagai kasus kekerasan anak yang paling mengejutkan, menarik perhatian, dan sangat menyentuh rasa kema-nusiaan masyarakat Bali sepanjang 2014 - 2015. Kasus ini, katanya, benar-benar menyadarkan berba-gai pihak tentang pentingnya semua pihak mulai dari orang tua, keluar-ga, masyarakat, lingkungan sekitar, guru, dunia usaha, pemerintah dan negara, harus bersama-sama ber-tanggungjawab menjaga dan melind-ungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi. “Kami tidak ingin kasus ini terjadi lagi di Bali,” tandas Praharsini. Untuk itu, mantan Kepala Badan Arsip Daerah Prov Bali ini meng-himbau agar semua pihak mem-berikan perlindungan terhadap anak sejak awal. Jika terdapat gejala adanya pelanggaran terhadap hak-hak anak, orang tua, keluarga, atau masyarakat lingkungan atau guru di sekolah, diharapkan segera melapor kepada pihak berwajib. Jika ragu

melaporkan kepada pihak kepoli-sian, masyarakat dapat menyampai-kan laporan kepada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) yang ada di seluruh kabupaten/kota. Mereka juga bisa langsung melapor kepada P2TP2A Provinsi Bali yang beralamat di Jl Melati No. 23 Den-pasar. Dengan adanya laporan lebih awal, maka upaya pencegahan juga bisa dilakukan lebih awal. Dengan de-mikian tidak akan terjadi lagi kasus kekerasan anak seperti yang diala-mi Engeline, “Saya berharap, den-gan diluncurkannya program Bali menuju Provila ini, secara bertahap permasalahan pemenuhan hak dan perlindungan anak akan dapat ditan-gani dengan lebih baik dan terpadu,” cetus Praharsini. Program Bali menuju Provila ada-lah sebuah program yang bertujuan untuk membangun sistem pemban-gunan di seluruh wilayah Provinsi Bali dengan mengintegrasikan sum-ber daya pemerintah, masyarakat (termasuk media massa) dan du-nia usaha yang berkelanjutan dan berkesinambungan berbasis pada pemenuhah hak dan perlindungan anak. Program ini sudah disiapkan sejak 2014 dan merupakan rangkaian upaya Pemprov dan DPRD Bali un-tuk memenuhi hak-hak dan perlind-ungan anak. Persiapan peluncuran

telah dilakukan pada 10 Juni 2015 lalu dalam bentuk penyelenggaraan seminar sehari dengan tema Bali menuju Provinsi Layak Anak. Gu-bernur dan Wakil Gubernur Bali, Ketua DPRD, Pangdam, Kapolda, Kajati Bali, Ketua Pengadilan Tinggi Bali, dan pimpinan SKPD leading sektor Provinsi Bali, LSM peduli anak, perguruan tinggi, organisasi profesi, dunia usaha, dan lembaga keagamaan, lembaga budaya, lem-baga sosial dan Forum Anak Daerah Bali diharapkan memberi dukungan penuh pada program ini. Pada kesempatan tersebut, Pra-harsini juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengeluarkan be-berapa kebijakan yang berkenaan dengan upaya menjaga dan melind-ungi anak seperti menetapkan Pera-turan Daerah tentang Perlindungan Anak (Juli 2014, inisiatif DPRD Bali), penerbitan Surat Edaran Gu-bernur tentang Gerakan Daerah Per-lindungan Anak (Juni 2014) (Nov – Des 2014), Pembentukan Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (dalam proses), pemben-tukan Gugus Tugas Provila (dalam proses), fasilitasi penanganan kasus terhadap anak (sedang berjalan), dan penerimaan pengaduan dan pembe-rian penanganan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan oleh P2TP2A Provinsi Bali.

DRA

Bali Menuju Provinsi Layak AnakSambungan Hal... 3

DENPASAR, BaliMandara Terbentuk sejak Juni 2011, Jami-nan Kredit Daerah (Jamkrida) Bali Mandara berkembang makin pesat dan mampu memberi sumbangsih besar dalam mendorong kemajuan UMKM. Hingga Mei 2015, Jamkrida Bali Mandara telah melakukan pen-jaminan bagi 21.177 nasabah den-gan plafon sebesar Rp.1,9 trilyun. Hal tersebut disampaikan Dirut PT. Jamkrida Bali Mandara I Ketut Widi-ana Karya SE.MBA saat melaporkan perkembangan lembaga penjaminan kredit yang dimotorinya kepada Gu-bernur Bali Made Mangku Pastika, Kamis (18/6). Widiana Karya menambahkan, dari keseluruhan nasabah yang dija-min, 69 persen diantaranya merupa-kan UMKM yang bergerak di sektor ekonomi produktif. Perkembangan positif ini mengukuhkan Jamkri-

Berkembang Makin Pesat, Jamkrida Bali Mandara jadi Rujukan Nasional

da Bali Mandara terdepan dian-tara lembaga penjamin serupa yang berkembang di sejumlah daerah. Bahkan, atas rekomendasi Otoritas Jasa keuangan (OJK), Jamkrida Bali Mandara kerap menjadi rujukan bagi daerah lain. Bahkan, baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga mengutus tiga orang stafnya untuk melakukan stu-di banding ke Bali. Menyusul Jawa Timur yang pertama dan Bali yang kedua, saat ini makin banyak daerah yang membentuk Jamkrida. “Saat ini tercatat 16 daerah telah membentuk Jamkrida,” imbuhnya. Sejalan dengan pesatnya pertum-buhan yang dicapai, Jamkrida Bali Mandara pun terus melakukan upaya peningkatan kualitas layanan. Salah satunya dengan merekrut personil di setiap kabupaten/kota. Mereka bertugas memberi penjela-san kepada masyarakat yang mem-butuhkan informasi terkait dengan keberadaan Jamkrida Bali Mandara. Selain itu, pihaknya juga mengem-bangkan kerjasama dengan BPR, LPD dan Koperasi. Saat ini, pihakn-ya telah menjalin kerjasama dengan 30 BPR yang tersebar di seluruh Bali. Ke depannya, kerjasama ini akan terus dikembangkan untuk menin-gkatkan layanan bagi para nasabah yang membutuhkan kredit namun tak punya jaminan.

Lebih dari itu, Jamkrida Bali Man-dara juga terus melakukan upaya integrasi dengan program unggulan lainnya seperti Simantri dan Ger-bangsadu. “Kita sudah mensosial-isasikan program ini pada sejumlah penerima program Gerbangsadu dan Simantri. Mereka bisa menam-bah modal dengan penjaminan Jam-krida,” tambahnya. Gubernur Pastika menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas ca-paian PT Jamkrida Bali Mandara. Kata Pastika, perusahaan daerah ini dibentuk dari nol dengan segala ket-erbatasan. Ia pun cukup puas dengan capaian yang diraih perusahan pen-

jamin ini selama kurun waktu 4,5 ta-hun. Hanya saja, Pastika mengingat-kan agar Jamkrida Bali Mandara tak serta merta puas dengan apa yang diraih. “Yang paling penting, pro-gram ini membawa manfaat positif bagi masyarakat Bali,” ujarnya. Mengingat manfaatnya yang makin dirasakan oleh masyarakat khususn-ya pelaku UMKM, dia mendorong Kabupaten/Kota untuk menambah penyertaan modal di PT. Jamkrida Bali Mandara. Hal ini penting agar perusahan penjamin milik daerah ini dapat lebih banyak lagi melaku-kan penjaminan bagi mereka yang membutuhkan. TUTI

BEDAH RUMAH - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta tampak antusias menjadi “kuli bangunan” dengan membangun tembok bedah rumah program Pemprov Bali di rumah milik I Komang Suarya (40) di Banjar Sumbul, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali

LENSA BALI MANDARA

Page 5: Tabloid Bali Mandara Edisi 13 | 1 - 15 Juli 2015

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 131 - 15 Juli 2015

5

KARANGASEM, BaliMandara Gubernur Bali Made Mangku Pas-tika meninjau pengerjaan bantuan bedah rumah untuk keluarga Gede Payu (50) warga Br. Dinas Tirta Sari, Tianyar Barat, Kubu, Karangasem. Gede Payu yang sehari-hari hanya sebagai buruh tani tinggal dengan 6 orang anak, semenjak bercerai den-gan istrinya. Ia pun harus bekerja sekaligus mengasuh anak-anaknya. Melihat proses pembangunan, Pas-tika menyatakan bahwa bangunan-nya sudah sesuai dengan rancangan, ia berharap bantuan tersebut dirawat dengan baik supaya bertahan lebih lama. Sementara itu Kepala BPMPD, Ke-tut Lihadnyana, Desa Tianyar Barat telah digelontorkan bantuan bedah rumah sebanyak 9 unit dari APBD Provinsi Bali yang pengerjaannya sudah mencapai tahap 50 % dan direncanakan selesai bulan Juli 2015 mendatang. Selepas meninjau bantuan bedah rumah, Gubernur meninjau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tian-yar Barat yang didengar lambat dalam menjalankan program sim-pan pinjam. Gubernur meminta agar peraturan desa yang mengatur tentang peminjam hanya diberikan untuk kelompok segera dirubah. Hal tersebut agar RTS perorangan juga dapat memanfaatkan dana simpan pinjam. Gubernur juga berharap agar perangkat desa membantu RTS yang tidak punya jaminan untuk

mendapatkan kredit. “Masalah ja-minan, namanya saja orang miskin pasti mereka tidak punya jaminan jadi tolong perangkat desa sebagai pengelola BUMDes agar menjadi penjamin dan melakukan verifikasi sbelumnya, apakah mereka layak untuk mendapatkan pinjaman atau tidak,” jelas Pastika. Pengelola BUMDes, Gede Sanjaya, menyatakan bahwa BUMDes dis-ana mengelola dana sebesar 800 juta yang pengelolaannya dibagi untuk usaha toko sebesar 100 juta dan sim-pan pinjam sebesar 700 juta. Dijelas-kan lebih jauh oleh Sanjaya masalah yang dihadapi terkait pengelolaan simpan pinjam yaitu minimnya RTS yang masuk dalam kelompok, se-dangkan syarat pemberian pinjaman kelompok tersebut harus berang-gotakan RTS. Dari 978 RTS di Desa Tianyar Barat, menurut Sanjaya baru 93 orang RTS yang mendapatkan kredit. Kunker diakhiri peninjauan pem-bangunan RS Pratama yang masih berada dilingkungan Tianyar Barat. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, menjelaskan bahwa bangunan masih dalam masa pemeliharaan dan proses serah teri-ma ke 2 belum waktunya. RS Prata-ma ini berdiri diatas lahan seluas 1,3 Ha akan mulai beroperasi tahun 2017. Untuk pemenuhan alat-alat kesehatan, pihaknya telah mengaju-kan anggaran sebesar 7,5 miliar yang akan direalisasikan tahun ini. SUN

GUBERNUR HARAP BANTUAN BEDAH RUMAH DIRAWAT

Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat meninjau Pembangunan Bedah Rumah di Desa Tianyar Barat, Kubu, Karangasem.

KARANGASEM, BaliMandara Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengungkapkan keingi-nannya untuk menjadikan SMKN 1 Amlapura untuk dijadikan SMK Bali Mandara. Demikian terungkap dalam Kunjungan Kerja (Kunker) bersama jajaran SKPD Provinsi Bali ke Kabupaten Karangasem, Minggu (28/6). SMK ini nantinya akan me-miliki pola pendidikan yang ber-beda dari sekolah-sekolah kejuruan umum lainnya, karena ke depannya Pastika menargetkan bisa mencetak 1000 tenaga kerja yang handal dan berdaya saing. “Sumber Daya Manu-sia hanya bisa diperbaiki lewat dunia pendidikan jadi kita harus tingkat-kan mutu sekolah-sekolah di Bali, ke depannya semoga kita bisa menc-etak 1000 tenaga kerja dari SMK Bali Mandara ini,” jelas Pastika. Rencana Gubernur tersebut terkait UU No. 24 Tahun 2014 yang menga-tur kewenangan SMA/SMK yang sebelumnya menjadi kewenangan Kabupaten/Kota menjadi wewenang Provinsi, dan segera berlaku per 1 Januari 2017 mendatang. Dijelas-kan nya SMK yang ingin didirikan-nya harus tetap berpihak pada anak-anak dari keluarga miskin, dari total murid yang akan diterima ia ber-harap setengahnya berasal dari ke-luarga miskin. Gubernur berangga-pan SMK ini cocok untuk dibangun

GUBERNUR INGIN DIRIKAN SMK BALI MANDARA DI KARANGASEM

menjadi SMK Bali Mandara karena sudah memiliki ruang kelas yang cukup, suasananya mendukung, dan arealnya luas, tinggal menambah kekurangan bangunan yang diper-lukan. “Saya kira disini cocok untuk SMK Bali Mandara, tinggal mem-bangun asrama untuk tempat tinggal siswanya,” paparnya. Kepala Sekolah SMK N 1 Am-lapura, Wayan Artana, menyambut baik keinginan Gubernur tersebut. Ia menjelaskan sekolah yang dip-impinnya sudah beroperasi dari 2 tahun yang lalu dan terdiri dari dari kelas 10 dan 11 dengan jumlah to-tal mencapai 496 orang siswa. Jadi belum sampai menamatkan siswa. Ia juga menjelaskan sekolah dengan luas lahan 2 Ha tersebut dibangun dari dana APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK). IRPAN

Kunjungan Kerja ke Tianyar Barat

TINJAU BUMDES - Gubernur Made Mangku Pastika meninjau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tianyar Barat

BAGIKAN SEMBAKO - Gubernur Bali Made Mangku Pastika me-nyerahkan bantuan sembako kepada masy-arakat kurang mampu di Desa Tianyar Barat

Page 6: Tabloid Bali Mandara Edisi 13 | 1 - 15 Juli 2015

BALI MANDARA EDISI 131 - 15 Juli 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 6

Pesta Kesenian Bali yang Ramah Anak

DENPASAR, BaliMandara Ada yang berbeda dalam perhe-latan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 kali ini dibandingkan dengan ta-hun-tahun sebelumnya. Perbedaan ini tentunya sangat dirasakan oleh masyarakat yang rutin mengunjungi Pesta Kesenian yang digelar setiap tahun ini. Menanggapi keluhan dari masyarakat terhadap berubahnya ajang PKB menjadi ajang ‘pasar malam’, pada tahun ini Pemerintah Provinsi Bali sebagai penyeleng-gara PKB memperketat penempatan stan-stan di areal PKB. Selain me-nerapkan areal-areal khusus, stan-stan juga hanya diperuntukkan bagi produk-produk khas Bali. Hasilnya, beberapa areal yang du-lunya dipenuhi stan, seperti di bawah Gedung Ksirarnawa misalnya kini hanya menyisakan beberapa stan di samping tangga serta beberapa fasili-tas umum seperti toilet, ruang media center dan ruang laktasi. Di luar ge-dung seperti di jalan-jalan di areal Taman Budaya juga kini bebas dari stan. Dampaknya, kini Taman Budaya terasa lebih lapang dari tahun-tahun sebelumnya. Terlihat di beberapa ar-eal tersebut masyarakat asik berceng-kerama. Ada yang sekedar berteduh, duduk-duduk melemaskan otot sete-lah berkeliling atau sedang menung-gu pementasan seni selanjutnya. Ada juga masyarakat yang memang sen-gaja berkumpul bersama keluarga di

ruang-ruang kosong tersebut sambil mengisi perut. Di berbagai situasi tersebut kita dapat melihat anak-anak bebas bergerak dan berlarian, mereka tidak harus berdesakan atau bahkan teran-cam kehilangan atensi dari orang tu-anya yang biasanya sibuk berbelanja. Di beberapa lokasi, misalnya di stan Biro Humas Provinsi Bali, anak-anak sibuk berkumpul mencoba permain-an edukatif yang disajikan stan terse-but. Belum lagi keberadaan ruang laktasi memberi kemudahan bagi Ibu menyusui atau ada juga yang memanfaatkannya untuk menggan-ti popok bayi. Selain itu toilet yang semakin baik menyusul sidak yang dilakukan Gubernur Made Mangku Pastika. Tentu saja format ini belum sepe-nuhnya diketahui dan dimengerti oleh pengunjung. Sebagian besar masih secara tak sengaja atau perlu menanyakan ke ruang informasi untuk mengetahui fasilitas-fasilitas umum yang ada di Taman Budaya. Namun kondisi Pesta Kesenian Bali tahun ini terlihat jauh lebih ramah anak ketimbang perhelatan sebel-umnya. Jika anak-anak saja sudah merasa nyaman, seharusnya tempat tersebut aman dan nyaman juga bagi para orang tua. Tentunya dengan evaluasi ke depan, perhelatan PKB bisa terus ditingkatkan untuk men-jadi festival yang mengutamakan kenyamanan masyarakat. DWI

Denpasar, Bali Mandara Gubernur Bali Mangku Made Pastika mengapresiasi pelaksanaan PKB ke-37 tahun ini yang dinilainya sudah lebih baik dari tahun sebel-umnya. Dijelaskan Pastika banyak pembenahan- yang sudah dilakukan demi kenyamanan pengunjung dan seniman. Demikian yang disampai-kan Gubernur Bali saat meninjau pelaksanaan Pesta Kesenian Bali XXXVII di Taman Budaya Den-pasar, Rabu (17/6). Ia tetap berharap adanya peningkatan pelayanan fasil-itas, sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan PKB. Pada kesempatan itu Pastika juga menyoroti kebersihan WC yang ada di lokasi Taman Budaya. Ia meminta pihak panitia untuk memperhatikan

kebersihannya dengan menyediakan petugas kebersihan di lokasi terse-but. Terkait pengelolaan Taman Bu-daya, Gubernur menjelaskan bahwa sudah ada MoU antara Pemprov dan ISI untuk pemanfaatan taman Budaya sebagai laboratorium dan showroom pentas kesenian maha-siswa ISI Denpasar. Menurut Pastika 2 entitas yang berbeda ini, satu in-stansi pusat dan satu instansi daerah namun bekerja di bidang yang sama yaitu seni diharapkan Pastika saling berkoordinasi terkait sistem pen-gelolaan atau biaya-biaya yang ada. “ISI butuh tempat, Taman Budaya dibawah Pemprov butuh seniman, jadi tinggal nyambungin aja” tegas Pastika. XNA

TINJAU PKB , PASTIKA NILAI PKB TAHUN INI LEBIH BAIK

NONTON PERTUNJUKAN - Seorang Ibu mengajak anak-anaknya menonton salah satu pertunjukan seni di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Denpasar

SELFIE - Gubernur Bali Made Mangku Pastika selfie dengan pengunjung Pesta Kesenian Bali ke-XXXVII

RAMAI - Permainan edukatif di stan Biro Humas Setda Provinsi Bali menarik perhatian pengunjung, utamanya anak-anak.

Page 7: Tabloid Bali Mandara Edisi 13 | 1 - 15 Juli 2015

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 131 - 15 Juli 2015

7

Jangan Terlena di Zona Nyaman Sambungan Hal.. 1akan datang. “Jangan terlena dengan julukan yang diberikan kepada Bali. Julukan tidak seharusnya membuat kita mabuk,” pungkasnya. Tidak saja terhadap perubahan di era global, namun juga perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini di harapkan juga menyadarkan masyarakat agar siap menyikapi setiap guncangan. Suhu di Pakistan yang tinggi, banjir di India, menurut Pastika merupa-kan salah satu contoh peristiwa yang disebabkan oleh perubahan iklim atau climate change. Untuk itu Gu-bernur meminta agar kita semua se-lalu mewaspadai semua perubahan yang ada dan terus menerus belajar guna mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Pada kesempatan simakrama terse-but sejumlah isu dan pertanyaan muncul dari 10 orang penanya yang berasal dari masyarakat yang hadir. I Wayan Lanang Sudira dari Su-kawati meminta penjelasan terhadap perkembangan penyelesaian kasus 22 orang KK yang tinggal di tepi Da-nau Tamblingan. Pertanyaan ini di-tanggapi langsung oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Sugawa Kori yang turut hadir pada saat itu. Menurutnya kasus Tamblingan me-miliki dua sisi yang mesti diperhati-kan. Sisi pertama adalah keinginan dari pemerintah kabupaten Buleleng untuk menata kawasan Tamblingan, dan di sisi lain terdapat 22 KK yang sudah sejak tahun 1990 telah ting-gal disana dan telah dibina menjadi nelayan yang juga sempat berjasa membawa nama harum Buleleng se-bagai nelayan berprestasi di tingkat nasional. Sugawa menegaskan pem-bangunan apapun yang dilakukan pemerintah tidak boleh mengabai-kan masyarakat. Seperti sudah disampaikan Guber-nur Pastika sebelumnya pihak Pem-prov sudah membentuk tim untuk turun menginvestigasi persoalan ini. Sementara Dewan sendiri juga sudah membentuk tim dari komisi I, III dan IV untuk menindak lanjutin-

ya. Pastika meminta masyarakat un-tuk sabar karena Tim yang dikoman-dani olek Sekprov Cok Pemayun ini masih bekerja “Pemerintah pasti mencari solusi terbaik, tolong bersa-bar,” ujar Pastika. Lanang Sudira juga menyampai-kan harapannya agar dalam pilkada yang akan berlangsung 5 Desember mendatang muncul figur-figur pem-impin yang berjiwa enterpreneur di 5 Kabupaten dan 1 kota di Bali yang akan memilih pemimpinnya. Tidak hanya itu, ia berharap agar para calon pemimpin lebih kreatif dalam menarik simpatisan masyarakat dan tidak berlindung di bawah kebesaran partai atau nama besar dari orang tu-anya. Menanggapi harapan Lanang Sudira, Gubernur kembali meng-himbau masyarakat agar cerdas dalam menggunakan hak pilihnya, dan tidak memilih secara emosional, tapi lebih mengedepankan rasional. ”Seorang pemimpin harus bisa sep-erti bintang yang selalu memberi arah, bagai matahari yang selalu menerangi secara merata dan seba-gai sumber energi, bagai bulan yang menjadi penerang di gelap, dan se-bagai api yang berani membasmi ke-jahatan, seperti konsep Asta Brata,” pungkas Pastika. I Wayan Suata warga asal Kuta meminta agar Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dapat memberi-kan suku bunga kredit yang rendah untuk masyarakat. Gubernur men-gatakan bahwa untuk masalah pem-berian suku bunga, sudah diatur dengan regulasi Otoritas Jasa Keuan-gan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Namun ia berjanji akan mendiskusi-kannya dengan jajaran direksi . Warga berikutnya yang menyam-paikan permasalahannya adalah I Made Suarjaya yang berasal dari Du-sun Taman Sari, Karangasem yang berprofesi sebagai petani. Ia menge-luhkan tentang hama ulat bulu yang menyerang tanaman di dusunnya sehingga banyak tanaman mati dan mengakibatkan para petani men-

galami kerugian. Ia meminta agar Pemprov melalui Dinas Pertanian dan SKPD terkait melakukan studi tentang hama ulat bulu tersebut dan mencarikan solusinya. Menanggapi keluhan dari Suarjaya, Gubernur meresposnya dengan sangat serius. Gubernur memastikan besok (Min-ggu) Ia beserta SKPD terkait akan turun langsung mengecek ke lokasi sehingga upaya penanganan dapat segera dilaksanakan. Di sisi berbeda, I Gede Astawa dari Denpasar me-nanyakan tentang proses ijin pari-wisata yang sedang diurusnya yang sudah sampai satu tahun belum selesai prosesnya. Menurutnya ijin yang semula ia urus di kabupaten Badung sekarang dilem-

par ke pihak provinsi namun tetap belum terselesaikan. Menanggapi hal tersebut Gubernur menjelaskan memang pada awalnya ijin pari-wisata dikeluarkan oleh kabupaten/kota, namun dari pihak kabupaten/kota belum siap sehingga kembali diserahkan kepada pihak provinsi dan pihak provinsi sedang mengkaji dasar hukum dari pengeluaran ijin tersebut. Proses pengeluaran surat ijin perlu waktu dan ada tanggung jawab besar dibalik pengeluaran ijin tersebut sehingga pemerintah tidak mau gegabah dan tergesa-gesa. Ia meminta masyarakat agar bersabar dan memberikan waktu kepada

pemerintah untuk bekerja. ANDI

Bersinergi dengan GerbangsaduSambungan Hal... 1sapi, babi, dan ayam. “Kedepan kalau semuanya sudah berjalan dengan baik, kami ingin mengajukan kem-bali bantuan kepada Provinsi, teru-tama dalam bantuan bedah rumah. Khusus untuk yang satu ini warga kami sangat membutuhkan, karena tingkat kemiskinan disini sangat tinggi,” tandasnya. Terdiri dari 13 Banjar, Desa Yangapi memiliki jum-lah penduduk sekitar 2.600 KK di-mana 570 KK merupakan keluarga miskin. Hal itu menjadi landasan untuk terus bersinergi dengan pro-gram Gerbangsadu, terutama dalam bentuk Bedah Rumah. Kemudian dalam hal bedah rumah, sampai saat ini sejak Gerbangsadu

digulirkan di desanya, I Made Adn-yana menyatakan sudah sangat ba-gus, bahkan hampir setiap tahun ada warganya yang mendapat bantuan bedah rumah. Untuk itu pihaknya sangat berterimakasih atas perhatian Pemerintah Provinsi, terkait program yang digulirkan sehingga mampu meringankan beban dan mening-katkan taraf hidup masyarakat desa Yangapi. “Sampai saat ini kami san-gat merasakan perubahan tersebut, terutama dari tingkat kemampuan daya beli masyarakat yang saat ini terus meningkat. Sehingga ke depan kami berharap bantuan seperti yang sudah-sudah terus ditingkatkan,” terang Adnyana. WAN

Penjaringan Tokoh PerempuanSambungan Hal... 3tauladan bagi keluarga dan masyarakat, berjiwa patriotisme, mempunyai wawasan yang luas ke masa depan, mempunyai kemam-puan dalam bidang IPTEK dan pele-starian lingkungan. Adapun calon tokoh perempuan tahun 2015 antara lain: I.A. Ketut Santi Wiryani, Desa Culik Kecamatan Abang, Karangas-em; Ni Putu Sari Nuratningsih, S.Sn, Banjar Tengah Desa Buduk Mengwi, Badung; Ir. Ni Nengah Sri Labantari, Banjar Taman Sekar, Banjar Anyar, Kediri Tabanan; Ni Luh Mariani, Banjar Puseh Desa Tuwed Kelurahan Melaya, Jembrana; Ni Putu Putriani, S.Pd, Jalan Sentanu Denpasar; dan ero Luh Padmawati, Banjar Dinas Desa Tembok, Tejakula Buleleng.

Penjaringan Tokoh Perempuan ini bertujuan untuk mendapatkan seorang tokoh perempuan untuk menjadi suri tauladan, terutama dalam keluarga, masyarakat, serta dapat memotivasi perempuan untuk maju dan mandiri serta mempunyai wawasan yang luas dan responsif terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat serta dapat memberi-kan saran dan solusi pemecahannya, mempunyai akhlak dan pekerti yang luhur untuk memberdayakan ket-erampilan perempuan, serta profe-sional dalam menjalankan program pemberdayaan perempuan dan ke-luarga, sehingga dapat memberikan manfaat positif di dalam masyarakat.

SKN

Page 8: Tabloid Bali Mandara Edisi 13 | 1 - 15 Juli 2015

BALI MANDARA EDISI 131 - 15 Juli 2015TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 8

JEMBRANA, BaliMandara Satu lagi program Pemerintah Provinsi Bali yakni Gerbang Sadu, yang hingga saat ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, teru-tama kelompok-kelompok industri rumah tangga dan kelompok usaha lainnya, yang notabene anggotanya merupakan rumah tangga sederhana (RTS). Dimana sebagian dari mere-ka selama ini mengalami kendala dalam hal permodalan. Lewat pro-gram Gerbang Sadu yang dikelola

ANDALKAN SIMPAN PINJAM DAN JASA PENYEWAAN TENDAGerbang Sadu Mandara Desa Baluk

oleh Desa melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), kekhawatiran tersebut mulai bisa diatasi. Melalui BUMDes, masyarakat dapat menga-jukan pinjaman dengan membentuk kelompok usaha, sehingga dalam memenuhi permintaan pasar tidak lagi terkendala dari segi modal, yang sebagian besar dimanfaatkan untuk pembelian bahan baku. Seperti keberadaan BUMDes Desa Baluk Jembrana misalnya, menurut Ketua BUMDes Drs I Nengah Mer-

tayana sampai saat ini sudah seban-yak 26 kelompok usaha yang diban-tunya. Mulai dari kelompok ternak sapi, ternak babi, dan juga aneka usaha lainnya. Guna memberikan keringanan dan menghindari kredit macet, pihaknya menerapkan be-berapa pola angsuran sesuai dengan kapasitas kelompok peminjam. Un-tuk kelompok ternak sapi, mereka bisa mengangsur setahun sekali, ke-mudian untuk kelompok ternak babi setiap 6 bulan, dan untuk kelompok usaha lainnya setiap 4 bulan, dengan jangka waktu maksimal kredit sela-ma 2 tahun. “Kita sengaja sesuaikan dengan masa panen atau penghasi-lan kelompok itu sendiri, sehingga mereka juga merasa ringan, karena membayarnya disaat mereka sudah mendapatkan hasil,” terang Mertay-ana. Selain simpan pinjam, BUMDes ini juga bergerak dalam bidang pe-nyewaan alat-alat kebutuhan pen-dukung yadnya seperti tenda, kursi, meja, sarung kursi, dan lainnya. Ditambahkan Mertayana, kedepan pihaknya akan terus berupaya untuk meberikan kucuran dana pada usaha lainnya yang sampai saat ini masih

banyak, seperti pengerajin pandai besi, usaha batu bata. “Cuman disini kendalanya mereka belum memben-tuk kelompok, sehingga dana belum bisa kami cairkan” ucapnya. Sejak memulai November 2014 lalu, man-faat dari bantuan BUMDes sudah menunjukkan hal positif terhadap masyarakatnya, terutama dalam hal peningkatan perekonomian. WAN

JEMBRANA, BaliMandara Resmi dimulai Desember 2014, Simantri 477 yang dikelola kelom-pok tani Nusa Merta, Desa Nusa Sari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana ini, ternyata sudah mam-pu menginplementasikan Simantri yang dikelolanya secara terintegrasi. Putu Suarnaya atau yang biasa dis-apa Bawa, selaku Ketua Kelompok menjelaskan, meski terbilang baru

Simantri 477, Kelompok Tani Nusa Merta

Hasilkan 30 Ton Pupuk Organik Sebulan

dia dan kelompoknya terus berupaya untuk menjadikan Simantri sesuatu yang bermanfaat bagi kelompok, dan masyarakat sekitar. Untuk itu, pemanfaatan limbah ternak menjadi prioritas kelompoknya saat ini. Mu-lai produksi pupuk organik, bio gas, yang juga diaplikasikan pada kebun percontohan yang ada di areal kan-dang koloni. Untuk produksi pupuk organik sendiri Bawa menjelaskan, Simantri yang dikelolanya dengan kelom-pok mampu menghasilkan sekitar 30 ton pupuk organik perbulannya. “Awalnya kami memproduksi sekitar 10 ton perbulannya, dengan mulai

terbukanya pasar dan permintaan, sebulan kami terkadang harus me-menuhi sekitar 30 ton,” terang Bawa. Ditambahkan, terkait dengan bahan baku, dengan jumlah sapi sebanyak 21 ekor sudah barang tentu tidak bisa mencukupi, untuk itu pihakn-ya mensiasati dengan bekerjasama dengan kelompok ternak lainnya. “Mulai April 2015 kami sudah mu-lai menjual pupuk keluar, hal itu tak lepas dari suport dinas terkait teru-tama dari Provinsi,” ungkapnya. Selain untuk dijual, pemanfaatan pupuk lainnya yakni untuk diguna-kan di kebun percontohan, seperti kebun pisang, cabai, terong, dan jag-ung, sehingga hasilnya bisa menjadi nilai tambah bagi kelompoknya. Ade Candra, selaku pendamping diakui Bawa, sangat berperan terhadap kelangsungan kelompoknya hingga saat ini. Perempuan lulusan Agri-bisnis Pertanian ini memiliki mimpi besar terhadap kemajuan Simantri, dimana dirinya dipercaya sebagai pendamping. “Banyak perencanaan yang kedepan akan saya kerjakan, namun untuk saat ini kami masih fokus untuk pupuk terutama dalam hal pengurusan ijin, label, dan juga kemasan sehingga pasarnya pun bisa dikembangkan,” ucap Candra. Nantinya hal lain yang akan digagas Candra adalah, pembentukan kope-rasi simpan pinjam. Terkait program Simantri, hal ini

merupakan upaya dari Pemerintah Provinsi Bali untuk mengembang-kan pertanian dan merubah pola pikir petani, guna bisa berinovasi sehingga dari bertani bisa didapat-kan manfaat-manfaat lainnya, yang nantinya mampu meningkatkan kes-ejahteraan petani itu sendiri. Hingga Tahun ini sudah sebanyak 547 Sim-antri telah direalisasikan Pemerintah Provinsi Bali, yang menyebar diselu-ruh kabupaten. Ke depan selain mel-akukan penyempurnaan Simantri yang sudah ada, Simantri baru juga akan terus digulirkan. WAN

Melihat geliat Simantri 477 yang mampu menghasilkan 30 ton pupuk organik setiap bulannya, mewujud-kan Bali Green Province tampaknya bukanlah hal yang mustahil

BUMDes Desa Baluk, Kabupaten Jembrana sudah membantu 26 kelompok usaha yang membantu perekonomian masyarakat

Ketua BUMDes Baluk, Drs I Nengah Mertayana

SAPI SIMANTRI - Ketua Gapoktan Nusa Merta, Putu Suarnaya, yang mengelola Simantri 477 sedang memberi makan sapi-sapinya di Desa Nusa Sari, Kecamatan Melaya, Ka-bupaten Jembrana.

Pendamping Simantri 477 Ade Candra