tabloid bali mandara edisi 3 tahun 2016

8
BALI MANDARA EDISI 3 | 1 - 31 Maret 2016 TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503 BALI MANDARA Bersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera DENPASAR, BaliMandara Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, meminta agar enam kepala daerah yang telah dilantik untuk periode masa bakti 2016-2021 bisa mensinergikan program-programn- ya dengan program pemerintah provinsi dan program pemerintah pusat. Terlebih hal itu telah diam- anatkan dengan jelas pada UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerinta- han Daerah. Demikian disampai- kan usai prosesi pelantikan enam Bupati dan Walikota terpilih di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kan- tor Gubernur Bali, Rabu (17/2). “Bupati dan walikota yang baru dilantik harus menyesuaikan juga dengan program-program di atasn- ya. Itu garisnya harus jelas sinergi antara program Bali Mandara dan program Nawacita,” tegas Pastika. Menurutnya implementasi UU tersebut sudah dipertegas dengan di- lantiknya secara serentak Gubernur seluruh Indonesia di Istana Negara 12 Februari lalu. “Gubernur dilan- tik di istana negara, ibukota negara, bupati/walikota dilantik oleh guber- nur atas nama Presiden di ibu kota provinsi. Semua itu untuk memperte- gas hirarki pemerintahan dan imple- mentasi dari semangat itu, semangat kesatuan, yaitu NKRI tidak ada lagi yang mecah-mecah,” imbuhnya. Se- hingga menurutnya hakikat otono- mi daerah adalah hierarki, dengan fungsi koordinasi, pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah tingkat di atasnya, sekaligus memberikan penguatan peran Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah. Sementara dalam sambutannya, Pastika juga mengharapkan visi-misi kabupaten/kota se-Bali yang tertu- ang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus sejalan dan bersinergi den- gan program Nawacita dan program Bali Mandara. “Semangat pemban- gunan dan pengabdian terhadap masyarakat juga harus didasarkan pada semangat Revolusi Mental,” kata Pastika menekankan kepada Bu- pati dan Walikota. Harapannya den- gan diimplementasikan semangat DENPASAR, BaliMandara Untuk kelancaran pembangunan dan upaya mewujudkan kesejahter- aan rakyat, seluruh program yang menggunakan uang rakyat baik ber- sumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota harus berjalan terintegrasi. Demikian ditegaskan oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, ketika memimpin rapat kerja evaluasi program pem- bangunan semester II tahun 2015, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Senin (29/2). Dalam rapat yang dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Bali, Ke- tut Sudikerta, Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry, para Bupati dan Walikota seluruh Bali, Pastika mengingatkan kem- bali posisi Gubernur sebagai wakil Pemerintah pusat di daerah un- tuk mengkoordinasikan sekaligus mengevaluasi seluruh pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pem- bangunan dan kemasyarakatan yang dilaksanakan oleh Pemerin- tah Kabupaten/Kota dan instansi vertikal yang ada di Provinsi Bali. “Yang menerima DIPA di istana negara itu saya, kemudian diterus- kan ke SKPD dan Bupati/walikota di sini, jadi setiap rupiah APBN dan APBD juga tanggung jawab saya, meskipun dijalankan oleh bu- pati atau walikota,” tegas Pastika. Gubernur juga menambahkan bahwa dia butuh laporan peng- gunaan uang rakyat tersebut serta mengevaluasi sejauh mana efektivi- tas program yang telah berlangsung. “Saya wajib tahu jalannya semua program, serta mengevaluasinya su- paya tidak ada tumpang tindih juga. Jika program antara pusat, provinsi dan kabupaten tidak nyambung, tidak usah diteruskan, cuma nga- bisin uang rakyat,” imbuh Pastika. Dalam rapat itu dia juga meng- garisbawahi beberapa poin penting Bersambung ke Hal. 7 INGATKAN PENTINGNYA SINERGITAS PROGRAM DEMI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PASTIKA LANTIK SERENTAK ENAM BUPATI DAN WALIKOTA TERPILIH sinergitas dan hirarki antara pemer- intah daerah baik tingkat I maupun II dengan pusat bisa memperlancar pembangunan dan semua pihak fokus bekerja untuk rakyat, teru- tama rakyat Bali secara keseluruhan. Selanjutnya, Pastika mengingat- kan Bupati/Walikota agar memaha- mi dengan baik tugas, pokok, fungsi Bersambung ke Hal. 7 “Gubernur dilank di istana negara, ibukota negara, bupa/walikota dilank oleh gubernur atas nama Presiden di ibu kota provinsi. Semua itu untuk mempertegas hirarki pemerintahan dan implementasi dari semangat itu, semangat kesatuan, yaitu NKRI dak ada lagi yang mecah-mecah” TEKANKAN SINERGITAS - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menekankan pentingnya sinergitas program pemerintah Kabupaten/Kota dengan pemerintah Pusat dan Provinsi saat melantik enam Bupati/Walikota terpilih di Provinsi Bali di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Rabu (17/2).

Upload: tabloid-bali-mandara

Post on 27-Jul-2016

254 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Tabloid Bali Mandara adalah Tabloid Pemerintah Provinsi Bali yang menyajikan berita seputar kegiatan Pemerintah Provinsi Bali guna mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera atau Bali Mandara

TRANSCRIPT

Page 1: Tabloid Bali Mandara Edisi 3 Tahun 2016

BALI MANDARATABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 31 - 31 Maret 2016

1EDISI 3 | 1 - 31 Maret 2016 TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI

Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503

BALI MANDARABersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

DENPASAR, BaliMandara Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, meminta agar enam kepala daerah yang telah dilantik untuk periode masa bakti 2016-2021 bisa mensinergikan program-programn-ya dengan program pemerintah provinsi dan program pemerintah pusat. Terlebih hal itu telah diam-anatkan dengan jelas pada UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerinta-han Daerah. Demikian disampai-kan usai prosesi pelantikan enam Bupati dan Walikota terpilih di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kan-tor Gubernur Bali, Rabu (17/2). “Bupati dan walikota yang baru dilantik harus menyesuaikan juga dengan program-program di atasn-ya. Itu garisnya harus jelas sinergi antara program Bali Mandara dan program Nawacita,” tegas Pastika. Menurutnya implementasi UU tersebut sudah dipertegas dengan di-lantiknya secara serentak Gubernur seluruh Indonesia di Istana Negara 12 Februari lalu. “Gubernur dilan-tik di istana negara, ibukota negara,

bupati/walikota dilantik oleh guber-nur atas nama Presiden di ibu kota provinsi. Semua itu untuk memperte-gas hirarki pemerintahan dan imple-mentasi dari semangat itu, semangat kesatuan, yaitu NKRI tidak ada lagi yang mecah-mecah,” imbuhnya. Se-hingga menurutnya hakikat otono-mi daerah adalah hierarki, dengan fungsi koordinasi, pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah tingkat di atasnya, sekaligus memberikan penguatan peran Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah. Sementara dalam sambutannya, Pastika juga mengharapkan visi-misi kabupaten/kota se-Bali yang tertu-ang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus sejalan dan bersinergi den-gan program Nawacita dan program Bali Mandara. “Semangat pemban-gunan dan pengabdian terhadap masyarakat juga harus didasarkan pada semangat Revolusi Mental,” kata Pastika menekankan kepada Bu-pati dan Walikota. Harapannya den-gan diimplementasikan semangat

DENPASAR, BaliMandara Untuk kelancaran pembangunan dan upaya mewujudkan kesejahter-aan rakyat, seluruh program yang menggunakan uang rakyat baik ber-sumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota harus berjalan terintegrasi. Demikian ditegaskan oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, ketika memimpin rapat kerja evaluasi program pem-bangunan semester II tahun 2015, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Senin (29/2). Dalam rapat yang dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Bali, Ke-tut Sudikerta, Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry, para Bupati dan Walikota seluruh Bali, Pastika mengingatkan kem-bali posisi Gubernur sebagai wakil Pemerintah pusat di daerah un-tuk mengkoordinasikan sekaligus mengevaluasi seluruh pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pem-bangunan dan kemasyarakatan yang dilaksanakan oleh Pemerin-tah Kabupaten/Kota dan instansi vertikal yang ada di Provinsi Bali. “Yang menerima DIPA di istana negara itu saya, kemudian diterus-kan ke SKPD dan Bupati/walikota di sini, jadi setiap rupiah APBN dan APBD juga tanggung jawab saya, meskipun dijalankan oleh bu-pati atau walikota,” tegas Pastika. Gubernur juga menambahkan bahwa dia butuh laporan peng-gunaan uang rakyat tersebut serta mengevaluasi sejauh mana efektivi-tas program yang telah berlangsung. “Saya wajib tahu jalannya semua program, serta mengevaluasinya su-paya tidak ada tumpang tindih juga. Jika program antara pusat, provinsi dan kabupaten tidak nyambung, tidak usah diteruskan, cuma nga-bisin uang rakyat,” imbuh Pastika. Dalam rapat itu dia juga meng-garisbawahi beberapa poin penting

Bersambung ke Hal. 7

INGATKAN PENTINGNYA SINERGITAS PROGRAM

DEMI KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT

PASTIKA LANTIK SERENTAK ENAM BUPATI DAN WALIKOTA TERPILIH

sinergitas dan hirarki antara pemer-intah daerah baik tingkat I maupun II dengan pusat bisa memperlancar pembangunan dan semua pihak fokus bekerja untuk rakyat, teru-tama rakyat Bali secara keseluruhan. Selanjutnya, Pastika mengingat-kan Bupati/Walikota agar memaha-mi dengan baik tugas, pokok, fungsi

Bersambung ke Hal. 7

“Gubernur dilantik di istana negara, ibukota

negara, bupati/walikota dilantik oleh gubernur atas nama Presiden di

ibu kota provinsi. Semua itu untuk mempertegas

hirarki pemerintahan dan implementasi dari semangat

itu, semangat kesatuan, yaitu NKRI tidak ada lagi

yang mecah-mecah”

TEKANKAN SINERGITAS - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menekankan pentingnya sinergitas program pemerintah Kabupaten/Kota dengan pemerintah Pusat dan Provinsi saat melantik enam Bupati/Walikota terpilih di Provinsi Bali di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Rabu (17/2).

Page 2: Tabloid Bali Mandara Edisi 3 Tahun 2016

BALI MANDARA EDISI 31 - 31 Maret 2016TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI 2

REDAKSI

Bali MandaraTabloid Pemerintah Provinsi Bali

Penasehat :Sekretaris Daerah Provinsi Bali

Penanggung Jawab :Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali

Ketua :Kepala Bagian Penyaringan dan Pengolahan Informasi, Biro Humas Setda Provinsi BaliAlamat/Sekretariat :Jalan Basuki Rahmat, Niti Mandala, Renone-mail : [email protected][email protected]

DENPASAR, BaliMandara Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakat lebih bijak dalam memanfaatkan Sosial Media (Sosmed). Pengguna Sosmed diingatkan jangan jadi pengecut dengan menggunakan akun palsu untuk menyampaikan pendapat, khususnya dalam mengkritisi sese-orang atau sebuah kebijakan. Pen-egasan itu disampaikan Pastika dalam orasinya pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon, Minggu (7/2). Lebih lanjut dia berbicara, Sos-med sebagai dampak perkemban-gan teknologi informasi banyak membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakat. Terlepas dari banyak menfaat positifnya, media ini kerap dimanfaatkan pihak yang sukanya hanya ngomel di belakang dan tidak berani menunjukkan jati diri. “Pal-ing gampang di Sosmed membuat akun dengan identitas palsu lalu ngomel dan marah-marah,” ujarnya. Bukan berarti, ujar Pastika, di-rinya alergi terhadap kritik yang banyak disampaikan melalui Sos-med. “Saya tak alergi kritik. Tapi caranya jangan sembunyi-sembunyi dengan akun abal-abal seperti itu,” imbuhnya. Kalau memang berani dan benar-benar ingin menyam-paikan aspirasi, Pastika menyaran-kan agar memanfaatkan PB3AS. Masih terkait kemajuan teknologi, dia juga menyinggung keberadaan transportasi berbasis online yang mulai merambah Bali. Pada prinsipn-ya, kata Pastika, pemerintah daerah tetap akan melindungi kepentingan pelaku usaha lokal. Namun dia juga mengingatkan bahwa pesatnya ke-majuan teknologi informasi tak bisa dibendung. Oleh karena itu, pelaku usaha transportasi di Bali diharapkan mengikuti perkembangan tersebut. “Kalau mereka menggunakan media online, kita juga harus pakai,” ucapnya. Belum lagi, imbuh Pastika,

pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang memungkin-kan tenaga asing bekerja di Bali. “Tak menutup kemungkinan, seben-tar lagi sopir dari Filipina akan mas-uk Bali dengan penampilan mereka lebih menarik dan Bahasa Inggris lebih bagus. Apa kita akan diam saja dengan kondisi yang ada saat ini,” imbuhnya dengan nada tanya. Selain tantangan dari luar, Bali juga akan menghadapi ketatnya per-saingan dengan destinasi pariwisata dalam negeri. Hal ini sejalan den-gan kebijakan pemerintah yang akan mengenjot pembangunan sektor kepariwisataan di 10 destinasi yang tersebar di sejumlah daerah. Den-gan gelontoran dana masing-masing sebesar Rp. 20 trilyun, 10 kawasan itu disiapkan menjadi Bali ke-2 dan menjadi magnet pariwisata nasional. Sejumlah kawasan yang sudah mulai dikembangkan antara lain Danau Toba, Borobudur, Banyu-wangi, Mandalika Lombok, Labuan Bajo dan Raja Ampat. “Mengingat ketatnya persaingan yang dihadapi, mari kita sikapi. Tak ada pilihan se-lain meningkatkan kualitas diri. Jadi lebih cerdas, berani, jujur, bersih dan bertanggung jawab,” tandasnya. Dalam kesempatan itu, Pastika juga menyinggung perayaan hari raya Imlek yang disusul dengan Galungan dan Kuningan. Dalam Bahasa Mandarin yang fasih, dia menyampaikan selamat hari raya Imlek bagi Warga Tionghoa yang merayakan pergantian tahun. Khu-sus bagi Umat Hindu, Pastika men-gajak umat sedharma lebih me-maknai Galungan sebagai perayaan kemenangan dharma atas adharma. Menurutnya, perang dharma mela-wan adharma ada dalam diri tiap individu. “Jadi mari kita renung-kan, apakah kita merasa sudah me-menangkan dharma atas adharma?. Kalau sudah, berarti kita pantas merayakan Galungan,” pungkasnya.

DWI

PB3AS

Pastika Ingatkan Masyarakat Lebih Bijak Gunakan Sosmed

TABANAN, BaliMandara Gubernur Bali Made Mangku Pastika meninjau pelaksanaan pro-gram Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara (Gerbangsadu Mandara/GSM) di Kabupaten Taba-nan, Minggu (7/2). Mengawali pen-injauannya, Pastika yang didampingi Kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa (BPMPD) Ketut Lihadnyana mendatangi Desa Abian Tuwung Kediri, penerima Program GSM Tahun 2013. Diter-ima Perbekel Abian Tuwung Gusti Ketut Widiana,Pastika menanya-kan perkembangan GSM di wilayah tersebut. Mengawali penjelasan-nya, Perbekel Abian Tuwung Gusti Ketut Widiana menuturkan bahwa wilayahnya berpenduduk 2.738 KK. Dari jumlah tersebut, 294 KK atau 10,5 persen merupakan RTS atau keluarga kurang mampu. Ka-rena itu, dia sangat bersyukur dapat memperoleh program GSM yang diharapkan dapat menuntaskan an-gka kemiskinan di desa tersebut. Lebih jauh Widiana malaporkan, dana GSM sebesar Rp. 1,02 mil-yar antara lain dimanfaatkan un-tuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Sejumlah usaha yang dikelola BUMDES Abian Tu-wung antara lain simpan pinjam, pembayaran listrik serta pajak dan mini market kebutuhan pokok. Men-urut Widiana, usaha simpan pinjam yang dikelola berkembang cukup pesat dan dana yang bergulir saat ini sudah mencapai Rp. 600 juta. “Usaha yang dikembangkan oleh masyarakat kami antara lain ternak dan peda-gang canang,” ujarnya seraya menye-but pinjaman bunga ringan yang di-tawarkan Bumbes sangat membantu warganya yang kurang mampu. Masih di kawasan Kediri Taba-nan, Pastika juga meninjau perkem-bangan Gerbangsadu diu Desa Banjar Anyar. Di desa ini, program GSM yang diterima tahun 2013

juga berkembang cukup baik. Den-gan program Gerbangsadu, Desa Banjar Anyar berhasil menurunkan jumlah RTS dari 340 KK menjadi 281 KK. Kepada Gubernur Pastika, Perbekel Desa Banjar Anyar ber-harap dapat dipertimbangkan un-tuk memperoleh program Simantri. Gubernur Pastika mangapresiasi perkembangan GSM di dua desa yang dikunjunginya. “Syukur kalau program ini ada manfaatnya,” ujar dia. Menurutnya, GSM merupakan program teritegrasi yang diharap-kan dapat mempercepat penuntasan angka kemiskinan. Dia berharap, desa penerima GSM mengawal pelaksanaan program ini dengan baik. Pemprov Bali akan menam-bah alokasi dana bagi unit GSM yang berkembang baik dan secara signifikan mampu menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya. Dalam kesempatan itu, Pastika juga mengingatkan Bumdes yang men-gelola Toko Yadnya atau Mini Mar-ket agar memasarkan produk lokal. Sementara menanggapi harapan Perbekel Desa Banjar Anyar untuk memperoleh Simantri, Pastika me-negaskan bahwa saat ini Pemprov Bali lebih selektif dalam mencari dan menetapkan kelompok pemerima program ini. Seringkali, ujar Pastika, kelompok pemohon Simantri bukan petani atau peternak sungguhan. Mereka membuat kelompok hanya untuk mendapatkan bantuan. Se-lain itu, sebagian masyarakat masih berpikir bahwa Simantri itu hanya sekedar program memelihara sapi. “Karena itu, kita lebih selektif dalam melaksanakan program ini. Kita in-gin kelompok yang memperoleh Simantri benar-benar yang serius dan tak alergi dengan kotoran sapi,” imbuhnya. Kepala BPMPD Ketut Lihadnyana menambahkan, hingga saat ini telah terbentuk 217 GSM di seluruh Bali. Dari jumlah tersebut, 18 diantaranya ada di Tabanan. ALK

Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja

Gubernur Pastika Tinjau Pelaksanaan Gerbangsadu di Tabanan

Page 3: Tabloid Bali Mandara Edisi 3 Tahun 2016

BALI MANDARATABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 31 - 31 Maret 2016

3

Pastika Harapkan Muncul Acarya Muda Pencerah Ajaran Agama Hindu

DENPASAR, BaliMandara Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap muncul acarya dari kalangan generasi muda yang bisa memberikan pencerahan ajaran agama Hindu yang mampu men-yajikan solusi permasalahan secara kontekstual tentang agama Hindu. Tidak itu saja kontekstual, peny-ampaian materi pun seharusnya disajikan dengan menarik dan jauh dari kesan membosankan,” ujarnya. Ceramah keagamaan atau dhar-ma wacana yang ada selama ini dinilai Pastika masih terkesan seba-gai sesuatu yang berat, dan kurang menarik untuk diikuti oleh umat. “Saya sangat berharap ada acar-ya muda yang bisa muncul untuk memberikan pencerahan agama,” imbuhnya. Demikian disampaikan

Gubernur Bali pada arahan pem-buka dalam Simakrama Guber-nur Bali yang digelar di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Sabtu (27/2). Lebih lanjut dalam arahannya, Pastika yang hadir didampingi oleh Ny.Ayu Pastika serta Wagub Sudik-erta, juga mengingatkan masyarakat untuk kembali memaknai perayaan hari raya Galungan dan Kuningan yang baru saja berlalu. Perayaan Galungan dan Kuningan tidak hanya sebatas pemotongan babi, pembua-tan penjor namun makna sesung-guhnya terletak bagaimana me-menangkan dharma atas adharma yang ada dalam diri kita sendiri. Begitu pula halnya dalam me-maknai Hari Raya Nyepi yang akan tiba dalam waktu dekat ini. Pastika meminta agar perayaan Tahun baru

Saka yang didentikkan dengan pa-rade ogoh ogoh hendaknya benar benar digunakan sebagai momen-tum untuk instrospeksi diri terhadap hal yang telah dilakukan, serta per-enungan untuk menyusun perenca-naan ke depan sehingga peningka-tan kualitas hidup dapat terwujud. “Nyepi itu bukan sekedar ogoh ogoh,” ungkapnya. Menurutnya ogoh ogoh adalah simbol dari sifat sifat bu-ruk yang digambarkan dalam enam musuh manusia (sad ripu), tujuh keg-elapan (sapta timira). “Keberadaan ogoh ogoh merupakan peringatan agar dalam diri kita tidak memiliki unsur unsur buruk tersebut untuk ta-hun ke depannya,” pungkas Pastika. Dalam simakrama kali ini, Pas-tika juga berkesempatan menjawab permasalahan yang disampaikan oleh Putu Ardana asal Desa Mun-duk Buleleng tentang BKK (Ban-tuan Keuangan Khusus) untuk Desa Pekraman Munduk di 2014 dan 2105 yang tidak diterima disebab-kan permasalahan pemekaran Desa Pekraman Munduk menjadi Desa Pekraman Tamblingan. Ardana memaparkan sesungguhnya per-masalahan pemekaran desanya tel-ah mendapat reaksi penolakan dari warga krama desanya. Namun amat disayangkan terdapat Surat Keputu-san (SK) dari Majelis Utama Desa Pekraman (MUDP) yang menyetu-jui pemekaran desanya tersebut. Hal ini lah yang akhirnya menjadi pe-nyebab tidak cairnya bantuan bagi

desa pekraman Munduk, dikarena-kan Desa tersebut dianggap masih menyimpan persoalan. Menang-gapi hal tersebut Gubernur Pastika berjanji akan mengundang untuk duduk bersama dengan MUDP dan pihak terkait membahas permasala-han tersebut sehingga tidak berlarut larut. Pastika kembali mengingatkan bahwa desa pekraman di Bali me-miliki keistimewaan. “Dan masalah desa pekraman adalah masalah niskala,jadi kita tidak boleh main main” ujarnya. Hal senada juga dis-ampaikan oleh Ketua Forum Ko-munikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali Ida Panglisir Agung Putra Sukahet, bahwasannya per-masalahan Desa Pekraman Tamblin-gan dan Desa Pekraman Munduk cukup kompleks. Sehingga ia sepen-dapat dengan Gubernur untuk kem-bali duduk bersama dan dengan se-mangat menyamabraya kita carikan solusi terbaik.” Perbedaan jangan dijadikan pertentangan,” imbuhnya. Simakrama kali ini yang mem-peroleh antusiasme luar biasa dari masyarakat. Sebanyak 29 masyarakat medaftarkan dirinya untuk meny-ampaikan aspirasinya secara lang-sung kepada Gubernur Pastika. Pada kesempatan itu Gubernur Pastika juga memberikan bingkisan khusus pada pasangan yang telah mengikuti sayembara memposting foto ber-sama pasangannya di akun facebook Gubernur Pastika dan dimenang-kan oleh Ibu Tjok Adnyani.XNA

DENPASAR, BaliMandara Polemik keberadaan Grab ser-ta Uber Taxi yang berbasis online yang belakangan menjadi topik hangat di kalangan pelaku trans-portasi mendapat tanggapan serius dari Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta. Hal ini terungkap saat Sudikerta menggelar simakrama bersama masyarakat di Wantilan

DPRD Provinsi Bali, Sabtu (27/2). Sudikerta menyampaikan walau-pun Grab kendaraan yang digunakan oleh Grab Taxi telah mendapatkan ijin namun dari segi operasional be-lum ada regulasi yang mengaturnya. Untuk itu Pemprov Bali akan terus berkoordinasi dengan SKPD terkait dan juga pemerintah pusat dalam upaya mencarikan solusi terbaik atas

Simakrama Gubernur Bali dengan Masyarakat

keberadaan transportasi berbasis on line khususnya Grab dan Uber Taxi. Hal ini disampaikan Sudiker-ta terkait masukan dari I Nengah Wirayasa yang merupakan Ketua Paguyuban Angkutan Sewa yang, menyampaikan apresiasinya atas ke-hadiran Grab dan Uber Taxi yang berbasis online dan telah men-jadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat Bali. Sebagai destinasi pariwisata maka sudah sepatutnya Bali memiliki sarana trassporta-si yang berbasis on line tidak lagi menggunakan cara cara lama den-gan mengkapling tempat dengan harga tinggi. Untuk itu ia meminta agar pemerintah dapat mempertim-bangkan keberadaan Grab dan Uber Taxi sebagai salah satu sarana trans-portasi modern yang ada di Bali. Pendapat berbeda disampaikan oleh I Nyoman Kantun Murjana di-mana menurutnya keberadan dari-pada Grab dan Uber Taxi tersebut perlu distop mengingat jumlah ken-daraan di Pulau Bali di Tahun 2010 sudah melebihi kapasitas jalan. Ia mengingatkan sebelum keputusan dikeluarkan agar dibuat kajian men-genai hal tersebut sehingga Bali tidak akan menjadi macet yang nantinya akan berimbas pada menurun-nya kunjungan wisatawan ke Bali. Kantun juga menambahkan

Pemerintah juga harus memperha-tikan banyaknya penolakan yang di-lakukan masyarakat akan kehadiran transportasi berbasis online tersebut. I Wayan Suarta yang berasal dari Asosiasi Supir Angkutan Pariwisata (ASAP) freelance Bali menyerahkan keputusan penggunaan moda trans-portasi kepada pelanggan. Menu-rutnya jika pelanggan ingin memakai Grab, Uber atau memakai sarana transportasi lainnya itu merupakan hak konsumen dan meminta pada pihak yang bersengketa agar mengi-kuti apapun regulasi yang dike-luarkan nantinya oleh pemerintah. Dalam kesempatan ini Suarta juga meminta perhatian Pemprov akan keinginan para sopir angkutan pariwisata untuk menggunakan ba-han bakar gas menggantikan bensin. Namun karena pembelian alat bahan bakar gas relatif mahal, maka ia me-minta perhatian dan bantuan Pem-prov untuk mencarikan solusinya. Kepala Dinas Perhubungan Ko-munikasi dan Informasi Provinsi Bali Ketut Artika yang diminta oleh Wagub Sudikerta untuk memberi penjelasan secara teknis mengenai ke-beradaan Uber dan Grab Taxi menje-laskan bahwasanya Dinas Perhubun-gan, Komunikasi dan Informasi

Bersambung ke Hal. 8

SOSIAL BUDAYA

SIMAKRAMA - Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Wakil Gubernur Ketut Sudikerta saat membuka gelaran Simakrama di Wantilan DPRD Bali, Sabtu (27/2).

Wagub Sudikerta Minta Operasional Grab dan Uber Taxi Tunggu Regulasi

TUNGGU REGULASI - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta operasional trasportasi berbasis online seperti Grab dan Uber Taxi menunggu regulasi. Hal ini disampaikan saat menanggapi salah satu peserta Simakrama.

Page 4: Tabloid Bali Mandara Edisi 3 Tahun 2016

BALI MANDARA EDISI 31 - 31 Maret 2016TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI 4

Gubernur Pastika Bantu dua Warga Kurang Mampu Asal Desa Sangket, Sukasada, Buleleng

BULELENG, BaliMandara Pemberitaan tentang kehidu-pan salah satu warga miskin yaitu nenek Kopang Merta Bami (51) asal Lingkungan Sangket, Kelurahan Su-kasada, Kecamatan Buleleng, yang diberitakan oleh salah satu media cetak mengundang keprihatinan Gubernur Bali Made Mangku Pas-tika yang kemudian mengutus Tim dari Biro Humas Setda Provinsi Bali untuk menyambangi langsung kedi-amannya, pada Selasa (16/2). Nenek yang yang akrab disapa Nenek Bami tersebut, tinggal seorang diri dalam kondisi yang memprihatinkan di gubuk reot dan tidak layak huni. Dengan kondisi fisik dan keseha-tan Nenek Bami yang kurang baik, ia sudah tidak bisa melakukan peker-jaan. Selama ini untuk menyambung

hidup sehari-hari, ia hanya mengan-dalkan belas kasihan dari tetanggan-ya. “Tubuh saya sudah tidak mampu lagi untuk bekerja, jalan saja sangat sulit. Saya hanya mengandalkan ban-tuan tetangga untuk menyambung hidup sehari-hari,” ungkapnya lirih. Dalam penuturannya, pada siang hari Nenek Bami selalu merasa kepa-nasan, dan basah kuyup ketika hujan turun karena kondisi rumah yang tidak memadai. Oleh karenanya, Nenek Bami sangat mengharapkan bantuan bedah rumah dari Pemerin-tah Provinsi Bali, mengingat gubuk yang dimilikinya saat ini berada dia-tas tanah warisan dari keluarganya. Sementara itu, Lurah Sukasada, Ketut Pinindra mengungkapkan bahwa Nenek Bami merupakan salah satu warganya yang hidup dibawah

garis kemiskinan. Pihak kelura-han sampai saat ini sudah berusaha untuk mengusulkan Nenek Bami mendapatkan bedah rumah, namun karena masih memiliki masalah ke-luarga yang berkaitan dengan tanah warisan maka sampai saat ini be-lum bisa untuk diproses lebih lan-jut. Oleh karena itu, untuk langkah selanjutnya pihaknya akan berusaha untuk melakukan negosiasi dengan keluarga dari Nenek Bami, agar da-pat dikeluarkan surat pernyataan tentang kepemilikan tanah tersebut. Pada kesempatan tersebut, Tim Biro Humas Pemprov Bali juga men-yambangi kediaman Nyoman Agus Parwata (16) yang merupakan anak yatim piatu berasal dari daerah yang sama. Kondisi anak remaja tersebut, juga hidup dalam keprihatinan den-gan tempat tinggal yang tidak layak huni, serta perekonomian yang ter-batas. Saat ditemui dikediamannya, Agus mengungkapkan bahwa orang tuanya sudah meninggal dunia se-jak setahun lalu dan untuk saat ini ia tinggal sendiri. Ia juga mengatakan bahwa, semenjak ditinggal orang-tuanya kehidupan sekolahnya pun tidak bisa dilanjutkan lagi, karena

keterbatasan biaya yang dimiliki. Saat ini, untuk menyambung hidup sehari-hari, ia hanya mengandalkan dari belas kasihan tetangga sekitar. Dalam kunjungan tersebut Tim Humas Pemprov Bali, menyerahkan bantuan sementara dari Gubernur berupa beras masing masing 50 kg serta uang santunan kepada Nenek Bami dan Nyoman Agus Parwata, untuk menyambung kehidupan be-berapa hari ke depan. Sedangkan untuk bantuan bedah rumah, akan dikoordinasikan lebih lanjut den-gan Pemerintah setempat. YUD

Gubernur Bantu Anak Penyandang Disabilitas di Ubud

GIANYAR, BaliMandara Kondisi Kadek Choki Dwipayana (6) bocah lumpuh asal Banjar King-etan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar yang diberitakan oleh salah satu media cetak mengundang keprihatinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang kemudian mengutus Tim Humas Pemprov Bali untuk mengunjung kediamannya, pada Kamis (25/02). Kadek Choki merupakan anak dari I Gde Arsana dan Ni Made Wirati yang mengalami lumpuh dengan kepala mengecil dari sejak lahir. “Sejak lahir anak saya sakit lumpuh, pernah dibawa kedok-ter spesialis tetapi tidak ada perkem-bangan,” jelas Made Wirati. Made

Wirati yang kegiatan sehari-harinya berjualan dan suaminya bekerja se-bagai buruh serabutan memperoleh panghasilan tidak menentu sehing-ga tidak mampu untuk melanjut-kan pengobatan. Ia sangat berharap pemerintah dapat membantu anakn-ya alat bantu seperti kursi roda. Sementara itu, Perbekel Desa Sin-gakerta Ketut Murja menyampaikan pasangan I Gde Arsana da Ni Made Wirati merupakan penduduk penda-tang yang sudah masuk warga Desa Singakerta, namun Kadek Choky be-lum masuk data sebagai penderita ca-cat di desa. Oleh karena itu, kedepan-nya ia mengatakan akan memasukan Kadek Choki sebagai warga yang berkebutuhan khusus sehingga dapat diusulkan agar mendapat bantuan. Dalam kunjungan tersebut Tim Humas Pemprov Bali, menyerah-kan bantuan yang sifatnya semen-tara dari Gubernur Pastika berupa beras 50 kg serta uang santunan dan bantuan BK3S Provinsi Bali yang diterima langsung oleh Made Wirati, untuk menyambung ke-hidupan beberapa hari ke depan. Dan untuk bantuan lanjutan bagi Kadek Choky akan dikoordinasi-kan dengan instansi terdekat. ALK

BK3S Provinsi Bali Sumbang Sembako

Gubernur Pastika Bantu Lansia Miskin di TabananTABANAN, BaliMandara Pemberitaan tentang kehidupan I Nengah Metra, warga asal Banjar Wongaya Kaja, Desa Wongaya Gede, Penebel, Tabanan, di media cetak yang hidup serba kekurangan meng-gugah Gubernur Bali Made Man-gku Pastika untuk mengutus tim melalui Biro Humas Setda Provinsi Bali menyambangi langsung ke-diamannya, Senin (1/2). I Nengah Metra (70) yang tinggal bersama is-trinya Ni Nengah Wenten (68) hidup dalam kondisi yang sudah renta dan sakit-sakitan serta tidak dapat berk-erja menggarap sawah yang dimi-likinya sehingga digarap oleh orang lain. Alhasil mereka hanya menda-pat bagian sedikit dari hasil panen sawah miliknya. “Karena sakit saya tidak bisa kerja, orang lain yang menggarap sawah saya,” ungkapnya. Kondisi Nengah Wenten sendiri mengalami gangguan penglihatan pada mata sebelah kiri yang sebel-umnya sudah pernah menjalani ope-rasi katarak. Beban pasangan renta ini juga masih ditambah dengan me-nanggung 2 cucu yakni I Kadek Ari Juliana yang duduk di kelas 6 SD dan Ni Komang Ayu Sri Astuti duduk di kelas 2 SD. Dalam penuturannya, cu-cunya yang Kadek Ari Juliana pernah putus sekolah karena ketidakmam-puan untuk membiayainya. Dengan adanya bantuan dari beberapa orang, akhirnya ia kembali ke bangku se-kolah walaupun seharusnya ia sudah tamat SMP. Metra sangat berharap kedua cucunya dapat terus melan-jutkan pendidikan hingga tamat SMA. Ia juga mengharapkan dapat memperoleh bantuan bedah rumah, karena rumah yang ditempati seka-

rang mengalami kerusakan dan dia tidak dapat memperbaiki sendiri. Perbekel Wongaya Gede Made Megayana yang mendampingi tim ke lokasi membenarkan Metra dan Wenten memang pasangan kurang mampu. Ia menambahkan, sebe-narnya pasangan tersebut memiliki anak laki-laki yang telah kawin den-gan wanita asal karangasem akan tetapi pasangan itu bercerai. Kemu-dian anaknya menikah lagi dan tidak pernah pulang sehingga cucu dari hasil pernikahan sebelumnya di asuh oleh Metra dan Wenten. Made Meg-ayana juga berharap pemerintah bisa memberikan bantuan bagi kedua bo-cah tersebut agar nantinya bisa mem-bawa keluarganya keluar dari ling-karan kemiskinan. Sebagai bantuan awal Pemprov Bali memberikan ban-tuan berupa beras dan sejumlah uang yang diserahkan oleh Kepala Bagian Publikasi, Made Ady Mastika, yang memimpin tim yang turun ke lapa-ngan. Ia mengatakan bahwa Kadek Ari memiliki kesempatan untuk bisa melanjutkan ke SMA atau SMK Bali Mandara yang memang diperuntu-kan bagi anak-anak kurang mampu jika sudah tamat SMP, namun ten-tunya dengan mengikuti tahapan seleksi yang sudah ditentukan.YUD

BANTUAN BERAS - Tim dari Biro Humas Setda Provinsi Bali menyambangi langsung kediaman nenek Kopang Merta Bami, untuk menyerahkan bantuan dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Selasa (16/2).

Ni Made Wirati menggendong Kadek Choki saat menerima bantuan.

SEBATANG KARA - Nyoman Agus Parwata (16), tinggal seorang diri sejak kedua orang tuanya meninggal dunia setahun yang lalu.

I Nengah Merta (70) dan Ni Nengah Wenten (68)

Page 5: Tabloid Bali Mandara Edisi 3 Tahun 2016

BALI MANDARATABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 31 - 31 Maret 2016

5

ASURANSI USAHA TANI PADI

KLUNGKUNG, BaliMandara Kegiatan usahatani padi selalu di-hadapkan pada berbagai resiko yang cukup tinggi diantaranya bencana alam seperti banjir dan kekeringan serta serangan hama dan penyakit (OPT). Untuk menghindari kead-aan tersebut pemerintah saat ini memberikan solusi berupa Asur-ansi Usaha Tani Padi (AUTP), yang memberikan perlindungan terhadap resiko ketidakpastian dengan men-jamin petani mendapatkan modal kerja untuk berusaha tani dari klaim asuransi. Dari jaminan perlind-ungan ini petani dapat membiayai

pertanaman di musim berikutnya. Resiko yang dijamin dalam AUTP meliputi banjir, Kekeringan, serangan hama meliputi wereng coklat, penggerek batang, walang sangit, keong mas, tikus dan ulat grayak. Sedangkan penyakit padi meliputi Tungro, blas, busuk batang, kerdil rumput dan kerdil hampa. Asuransi pertanian ditawarkan se-bagai salah satu skema pendanaan yang berkaitan dengan pembagian resiko dalam kegiatan usahatani. Di Negara maju asuransi sejenis telah lama dikenal dan di Indone-sia sedang gencar disosialisasikan.

Dari penjelasan Bapak Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si pada saat rapat diLab PHP Ce-luk Tanggal 15 Februari 2016, Petani yang ingin menjadi peserta asuransi harus mendaftar diri satu bulan se-belum musim tanam dimulai. Pen-daftaran dilakukan dengan mengisi formulir yang disediakan agen as-uransi didampingi PPL, POPT-PHP melalui kelompok tani. Berdasarkan rekapitulasi peserta AUTP, perusa-han asuransi (Jasindo) menerbitkan polis AUTP. Premi AUTP saat ini 3%. Berdasarakan besaran biaya input usaha tani padi sebesar Rp 6 juta/Ha/musim yaitu sebesar Rp 180.000,-/ha/musim. Subsidi pemerintah saat ini 80% sehingga petani hanya memba-yar 20% atau Rp 36.000,-/ha/musim. Berdasarkan ketentuan dalam polis, klaim akan diperoleh jika intensi-tas kerusakan mencapai 75% ber-dasarkan luas petak alami tanaman padi. Pembayaran klaim untuk luas lahan satu hektar sebesar Rp 6 juta rupiah. Pembayaran ganti rugi se-lambatnya 14 hari sejak berita acara hasil pemeriksaan kerusakan. Men-urut Beliau biaya yang dibebankan ke petani sangat ringan tetapi man-faatnya sangat besar untuk menga-tasi modal pertanaman berikutnya. Peran penting bagi petugas kita (POPT-PHP) karena menjadi me-naksir tingkat serangan di lapangan. Untuk penyakit Blast yang meru-pakan OPT utama dan masuk dalam daftar tanggungan AUTP, Lab PHP

Celuk tahun 2015 telah melaksana-kan “Kaji Terap Teknologi Pengen-dalian OPT Spesifik Lokasi “ di Subak Dlod Bakas, Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klung-kung. Pada kaji terap Pengenda-lian penyakit Blast digunakan paket teknologi: a) pemilihan benih sehat, b) perlakuan benih dengan Paeni-bacillus polymixa, c) penyemprotan dipertanaman dengan menggunakan Paenibacillus polymixa pada umur 2, 4, 6, 8, dan 10 MST, konsentrasi 5 cc per liter air,dosis 2,5 liter per ha, larutan semprot 300 liter dengan menggunakan hand sprayer. Setelah diamati selama 12 kali (minggu) dan tanaman cukup umur, dilakukan panen pada tanggal 30 Nopember 2015. Hasil pengamatan menunjuk-kan rata-rata serangan Blast pada pe-tak Kajian sebesar 5% dan pada petak petani mulai 25% sampai puso. Hasil Ubinan kajian rata-rata 10,4 ton/ha sedangkan pada petak petani 6,0 ton/ha untuk intensitas 25% dan 3,5 ton pada intensitas serangan 60%. Walaupun ada AUTP penera-pan teknologi yang sesuai/spesi-fik lokasi wajib dilaksanakan. Bila petani sukses panen, tentunya pen-dapatannya akan jauh lebih besar. Produksi padi yang dihasilkan akan berlipat dari biaya klaim AUTP. Oleh karena itu tetap diingat bahwa adanya AUTP hanya memberikan perlindungan terhadap resiko dan menjamin petani mendapatkan modal kerja untuk membiayai per-tanaman di musim berikutnya. ARYA

oleh:Ni W. Leestyawati, Penyuluh Pertanian di Disnakkeswan Provinsi Bali

BANGLI, BaliMandara Kelompoktani Satya werdhi (Sim-antri 541) berada di Banjar Pule, Desa Sekardadi, Kecamatan Kintam-ani, Kabupaten Bangli. Lokasinya agak tersembunyi namun sungguh asri. Jalan menuju ke sini tidak be-gitu lebar, tetapi tertata rapi berpa-gar tanaman hijauan pakan ternak dan pohon buah-buahan seperti ad-vokad dan nangka. Sejuk dan damai. Semakin terasa damai ketika memasuki halaman tempat usaha Kelompoktani Satya werdhi. Wak-tu itu hari Selasa, tanggal 26 Janu-ari 2016 sekitar pukul 13.30 wita, 8 orang dari 20 orang anggota kelom-pok yang sedang bekerja di kandang koloni Simantri berhenti sejenak dari kegiatannya untuk memberi senyum dan sapa kepada kami. Usaha dominan kelompoktani Satya Werdhi adalah bertanam je-ruk dan beternak sapi. Namun selain jeruk, mereka juga mena-nam beberapa jenis kacang-kacan-gan, sayur mayur dan bunga gu-mitir disela-sela tanaman jeruk. Semuanya tumbuh subur berkat pupuk kandang dan biourin sapi.

Pakan sapi selalu tersedia dalam jumlah banyak. Selain menanam rumput raja, mereka juga meman-faatkan limbah tanaman seperti jerami kacang dan lainnya untuk pakan ternak. Sapi yang dipelihanya tampak tumbuh dengan baik dan sehat. Empat ekor dari 20 ekor sapi betina dari program simantri telah dikawinkan dengan kawin suntik. Sapi yang diperoleh dari program unggulan Provinsi Bali Simantri se-mua diasuransikan di Jasindo. Untuk 21 ekor sapi, kelompok membayar premi sebesar Rp. 2.726.000,_ (dua-juta tujuhratus duapuluh enam ribu rupiah) per tahun. Besarnya premi tergantung dari besar dan harga sapi. Seekor sapi jantan yang harganya sekitar Rp. 8 juta, preminya sebesar Rp. 120.000,- (seratus duapuluh ribu rupiah) per tahun. Dengan mengas-uransikan sapinya, anggota kelom-pok merasa tenang, karena menda-pat jaminan dari Jasindo. Jaminan tersebut berupa penggantian dana bila terjadi kecelakaan pada sapinya. Misalnya jika sapi seharga Rp. 8 juta mengalami kecelakaan dan patah, di-jual dan laku hanya Rp. 2 juta, maka sisa nilai sebesar Rp. 6 juta dibayar oleh Jasindo, sehingga peternak tetap memperoleh Rp. 8 juta dari sapi yang patah itu. Jika sapi mati karena penyakit yang tak tersembuhkan,

maka peternak mendapat ganti dari asuransi berupa dana sebesar harga sapi tersebut sewaktu diasuransikan. Ketua Kelompoktani I Wayan Rada menjelaskan bahwa untuk mengasuransikan sapi, diperlukan beberapa hal, yaitu 1). Foto sapi yang diasuransikan, 2). identitas sapi (nomor eartag), 3). surat keter-angan sehat, 4). nama pemilik, dan 5). surat keterangan dari kelompok. Selain tenang karena sapi diasur-ansi, anggota kelompoktani Satya werdhi juga senang beternak sapi dengan sistim pertanian terintegrasi (simantri), karena mendapatkan be-berapa keuntungan dari sistim ini, diantaranya 1). Mengurangi biaya pupuk untuk tanaman jeruk. Jeruk

dan juga tanaman lainnya dipupuk dengan sluri biogas dan biourin. 2). Mendapatkan bahan bakar. Gas yang dihasilkan dari kotoran sapi dengan proses biogas dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk mema-sak dan penerangan. Kedepan, gas bio ini akan di bottling, dimasuk-kan ke dalam tabung gas, supaya dapat dimanfaatkan oleh semua anggota kelompok yang 20 orang itu di rumahnya masing-masing. 3). Memperoleh pendapatan sepanjang musim, yaitu pendapatan harian dari penjualan bunga gumitir, pendapa-tan bulanan dari hasil buah-buahan dan pendapatan tahunan berupa anak sapi. Bravo Satya Werdhi !. Sukses selalu dan tetap semangat.

SAPI KELOMPOKTANI SATYA WERDHI (SIMANTRI 541) DIASURANSI

Page 6: Tabloid Bali Mandara Edisi 3 Tahun 2016

BALI MANDARA EDISI 31 - 31 Maret 2016TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI 6

DENPASAR, BaliMandara Berkenaan dengan berita har-ian Nusa Bali hari Kamis, 4 Febru-ari 2016, halaman 4 dengan judul “Status FB Gubernur Menggerah-kan”, Plt. Kepala Biro Humas Set-da Provinsi Bali I Ketut Teneng, SP menyampaikan bahw program JKBM merupakan Program ber-sama Pemerintah Provinsi Bali den-gan Pemerintah Kabupaten/Kota yang diperkuat dengan Perjanjian Kerjasama dan Kesepakatan Ker-jasama yang ditandatangani kedua belah pihak setiap tahun anggaran. “Terkait pemutusan kerjasama antara Pemberi Pelayanan Kesehatan dalam hal ini 3 (tiga) Rumah Sakit Swasta yang ada di Kabupaten Bule-leng seperti apa yang dimuat pada harian Nusa Bali, yakni RS Kertha Usadha, RS Paramasidhi dan RS Graha Shanti, bahwa untuk RS Gra-ha Shanti perlu kami luruskan tidak

pernah bekerja sama dengan pro-gram JKBM, melainkan yang benar dengan RS Karya Dharma Husadha,” kata pria asal Desa Les, Buleleng ini. Ia menambahkan, pemutusan ini merupakan Hak dan Kewajiban Pemerintah Kabupaten/Kota yang termuat dalam Perjanjian Kerjasama antara Gubernur Bali dengan Bupa-ti/Walikota se-Bali tentang Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara, dimana dalam pasal 4 tentang Hak dan Kewajiban Para Pihak, pada ayat dua (2), point e menyatakan Pihak Kedua mempunyai Hak dan Kewa-jiban membuat perjanjian kerjasama dengan Rumah Sakit Swasta yang telah memenuhi persyaratan sebagai jejaring JKBM untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada peser-ta JKBM sesuai dengan kebutuhan medis dan standar pelayanan kes-ehatan yang berlaku serta mengacu pada Pedoman Pelaksanaan JKBM. Sesuai surat dari Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 440/271/Diskes, tanggal 15 Januari 2015 peri-hal JKBM yang ditujukan kepada Ba-pak Gubernur Bali yang mana, poin isi surat tersebut bahwa mulai 1 Jan-uari 2015 rumah sakit swasta yang sebelumnya membantu pelayanan kesehatan untuk program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) tidak dilibatkan lagi dan difokus-kan untuk melayani peserta JKN. Oleh sebab itu, pria yang juga menjabat Inspektur Provinsi Bali ini menyampaikan apa yang dituliskan akun Facebook Gubernur Bali Made Mangku Pastika, tentang penghen-tian kerjasama JKBM antara Pemer-intah Kabupaten Buleleng dengan RS swasta sudah sesuai dengan su-rat dari Sekretaris Daerah Buleleng.

DWI

JKBM Program Bersama

E-JKBM - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menunjukkan kartu e-jkbm

DENPASAR, BaliMandara Berkenaan dengan berita har-ian Denpost hari Selasa, 2 Pebruari 2016, halaman 2 dengan judul “Ja-lan Nasional di Karangasem Dinilai Tidak Representatif ”, dalam su-rat hak jawabnya Plt. Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali meny-ampaikan bahwa Jalan Ruas Sin-garaja-Kubutambahan-Amlapura merupakan ruas Jalan Nasional Kole-ktor 1 dengan lebar antara 6 – 7,5 m. “Diruas tersebut memang ada lokasi yang kurang representatif untuk dilalui kendaraan berat khususnya dengan 3 sumbu yaitu di wilayah Berina di Kecamatan Abang, wilayah Telaga di Kecama-tan Karangasem dan wilayah Sang Hyang Ambu yang merupakan daerah perbukitan,” kata Teneng.

Ruas Jalan Karangasem Akan Ditingkatkan

DENPASAR, BaliMandara Berkenaan dengan berita harian Jawa Pos Radar Bali hari Jumat, 12 Pebru-ari 2016, halaman 29 dengan judul “Diurug Tanah, Jadi Kubangan”, Plt. Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng, SP meny-ampaikan bahwa ruas Jalan Pempa-tan-Besakih adalah pembinaan Jalan Nasional dibawah Balai Pelaksan-aan Jalan Nasional VIII Denpasar. Berdasarkan informasi yang diper-olehnya, untuk mengatasi ban-jir di lokasi tersebut, pada Tahun Anggaran 2015 Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali melalui Bi-dang Bina Marga telah membuat saluran drainase/saluran samping sampai ke lokasi pembuangan akhir. “Pada Tahun Anggaran 2016 ini, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Denpasar melalui Satker Pelak-sanaan Jalan Nasional Wilayah I akan melaksanakan pengurugan kembali atau perbaikan dengan melakukan perkerasan jalan,” jelasnya. DWI

Jalan Pempatan-Besakih akan Diperbaiki

Berita di harian Jawa Pos Radar Bali

Untuk meningkatkan keny-amanan berlalu lintas pada keti-ga lokasi tersebut, di tahun 2016 ini sudah dilakukan evaluasi dan Study Kelayakan (FS) seperti :a. Di wilayah Berina dilaku-kan evaluasi perbaikan alinyem-en horisontal dan relokasi jalanb. Di KM 124 (Desa Tejaku-la) dilakukan relokasi karena jalan disana sempit dan leb-ar <6M dan padat pendudukc. Di ruas Subagan-Embuh, untuk mendukung perkembangan pari-wisata dan jalan alternatif untuk menghindari daerah perbukitan Sang Hyang Ambu dan wilayah Telaga. Mengenai hasil dari evaluasi dan Study Kelayakan (FS) pada lokasi yang dimaksud diatas saat ini belum sele-sai karena sedang dikerjakan. DWI

Gubernur Bali Bantu Warga Miskin di Desa Warnasari Jembrana

JEMBRANA, BaliMandara Gubernur Bali mengutus Tim Biro Humas Setda Provinsi Bali mengun-jungi dan memberikan bantuan ke-pada salah satu warga miskin di Desa Warnasari Kecamatan Melaya Ka-bupaten Jembrana. Nyoman Pasek, seorang kakek yang kini berusia 65 tahun ini tinggal bersama dan istri dan anaknya. Dalam kesehariannya Nyoman Pasek hanya bisa diam dan pasrah, karena sudah hampir 5 tahun ia tidak bisa berjalan karena lumpuh, apalagi saat ini hampir seluruh jer-iji tangannya putus akibat penyakit kusta yang dialaminya sejak kecil. Hal ini juga ditegaskan kepala Desa Warnasari Nengah Sudiarta, bahwa selama ini untuk menyam-bung hidupnya, ia hanya mengan-dalkan istrinya Ni Nyoman Taman yang hanya bekerja sebagai petani dan tenaga serabutan. Menurut data saat ini Nyoman Pasek se-

cara rutin mendapatkan bantu-an BLT secara rutin berupa uang setiap bulannya sebesar 300 ribu rupiah serta bantuan beras raskin. Tahun 2016, keluarga bersang-kutan telah diusulkan agar menda-patkan bantuan bedah rumah dari provinsi, mengingat yang bersang-kutan termasuk dalam keluarga kurang mampu, disamping saat ini tanah yang ditempati adalah tan-ah milik pribadi. Nengah Sudiarta menambahkan, di desanya terdiri dari 591 kepala keluarga dan ter-dapat 33 diantaranya merupakan keluarga miskin. Pihaknya terus mengharapkan bantuan pemerin-tah melalui program-program yang bertujuan mengentaskan kemiski-nan seperti di daerah lainnya. Pada kesempatan itu, diser-ahkan bantuan Gubernur Bali berupa beras 50 kilogram dan uang Rp 500 ribu rupiah. XNA

Page 7: Tabloid Bali Mandara Edisi 3 Tahun 2016

BALI MANDARATABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 31 - 31 Maret 2016

7

Demi Kesejahteraan MasyarakatSambungan Hal. 1

serta mampu menyiapkan sumber daya manusia di daerah masing-masing. Terlebih saat ini sudah me-masuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), di mana Bupati/Walikota dituntut menyiapkan masyarakatnya menjadi “tuan rumah”, bahkan mam-pu memenangkan persaingan global. “Sehingga saya harapkan ber-bagai program pembangunan agar diproyeksikan juga bagi masyarakat untuk menghadapi kompetisi terse-but, apalagi dari enam yang dilan-tik sebagian besar adalah petahana, jadi saya yakin anda sudah mampu dan punya pengalaman,” tambahnya. Di akhir sambutannya, Pastika tegaskan komitmen dan dukungan-nya terhadap tugas dan program para bupati/walikota, demi men-gakselerasi terwujudnya Program Bali Mandara dan kesejahteraan se-luruh masyarakat Bali. Tak lupa dia menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap penjabat bupati dan penjabat walikota yang menu-rutnya telah melaksanakan tugas dengan baik. “Anda semua telah

mampu menjaga kondusivitas sosial dan stabilitas kerja birokrasi, me-nyusun APBD 2016, sehingga tidak ada stagnasi serta berhasil men-gawal pilkada dengan sukses dan mampu bersikap netral,” tandasnya. Pelantikan enam pasang terpilih ini dilakukan sesuai dengan Keputu-san Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131.51 – 637 tahun 2016 s/d 131.51 – 767 tentang Pengangkatan Bupati/Walikota di Provinsi Bali, dan Nomor 131.51 – 638 tahun 2016 s/d 132.51 – 768 tentang Pengangkatan Wakil Bu-pati/Wakil Walikota di Provinsi Bali. Berikut nama kepala daerah yang dilantik sesuai dengan SK tersebut yaitu: I Gusti Ayu Mas Sumantri, S.Sos., MAP dan I Wayan Artha Dipa, H., MH sebagai Bupati dan Wakil Bupati Karangasem; I Putu Artha, SE., MM dan I Made Kem-bang Hartawan, SE., MM, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jembrana; I Nyoman Giri Prasta, S.Sos dan Drs. I Ketut Suiasa, SH sebagai Bupati dan Wakil Bupati Badung; Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, SE, M.Si dan

Ingatkan Pentingnya Sinergitas ProgramSambungan Hal. 1

yang menjadi pokok bahasan pent-ing di tahun 2016. Tahun ini men-urutnya Pemprov sedang konsen dalam pengembangan infrastruk-tur. Pembangunan shortcut yang akan memperpendek jarak dan waktu dari Denpasar ke Singaraja begitu juga sebaliknya dengan to-tal anggaran senilai 622 milyar. Selain shortcut, dalam bidang infrastruktur, Pemprov juga se-dang serius menggarap bandara baru yang rencananya akan diban-gun di daerah Kubutambahan. Proyek yang diperkirakan memer-lukan dana sebesar 30 triliun itu rencananya bekerjasama antara Pemerintah, BUMN dan swasta. Infrastruktur tahun ini digenjot dalam upaya untuk meminimalisir ketimpangan sosial antara Bali Utara dan Bali Selatan. “Jika jalannya bagus dan perekonomian berjalan, maka jarak ketimpangan sosial akan akan semakin menipis,” tambah Pastika. Selain masalah infrastruktur, dalam kesempatan itu Pastika juga menitikberatkan masalah integrasi JKBM ke JKN yang dikelola oleh BPJS dan implementasi UU No 23 tahun 2014 tentang pendidikan menengah, dimana UU itu menga-manatkan bahwa SMA dan sedera-jat pada tahun 2017 sepenuhnya dikelola oleh pemerintah Provinsi. Berhasil Tekan Inflasi Kepala Bappeda Provinsi Bali, Putu Astawa memaparkan per-masalahan yang paling krusial di-hadapi provinsi Bali tahun 2015, yaitu masalah kesenjangan pemban-gunan di Bali. Menurutnya rentang kesenjangan pembangunan sebe-

sar 0,34% masih cukup tinggi yang secara tidak langsung menambah jumlah penduduk yang mencari kerja ke kota semakin meningkat. Dia juga menambahkan, ber-dasarkan data BPS terakhir, posisi Bali sebagai peringkat nomor dua dengan tingkat kemiskinan teren-dah sudah turun menjadi peringkat nomor empat, persentase itu men-ingkat dari 4,74% menjadi 5,25%. Hal itu menurutnya disebabkan oleh Badai El Nino yang menyebab-kan panen buruk. Namun ditambah-kannya Bali masih bisa berbangga karena tetap menjadi provinsi den-gan inflasi paling kecil di Indone-sia sejak tahun 1986 yaitu hanya sebesar 2,75% jauh lebih rendah dari tingkat nasional sebesar 4,97. Dia memaparkan angka-angka tersebut memerlukan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten/Kota untuk segera ditindaklanjuti. Selain memaparkan permasalahan, Astawa juga mengajak seluruh Bupati dan Walikota untuk meningkatkan tertib administrasi agar bisa bersama-sama mendapatkan opini WTP dari BPK. Sementara itu, Kepala Biro Pere-konomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, I Nengah Laba, mema-parkan APBD pemprov Bali sebesar 4,971 Triliun melebihi target sebesar 4,901 Triliun. Hal itu menurutnya karena disebabkan oleh peningkatan PAD yaitu sebesar 3,048 Triliun dan ditambah dengan dana perimbangan lainnya. Untuk tahun ini secara kese-luruhan realisasi fisik pemprov sebe-sar 97,16%, dan realisasi keuangan sebesar 88,55% tertinggi dalam ku-run waktu lima tahun terakhir. Laba menyimpulkan bahwa proses pelak-

sanaan APBD tahun ini sudah cukup baik, namun pengawasan di tingkat internal SKPD diharapkan semakin baik agar pelaksanaan APBD ta-hun depan menjadi lebih baik lagi. Di bidang kesehatan dan pen-didikan seperti yang dijabarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya dan Kepa-la Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali, I Wayan Susila, menekankan pula pent-ingnya koordinasi antara pemprov dan pemerintah kabupaten/kota. Terkait bidang kesehatan, yaitu integrasi JKBM ke BPJS masih me-merlukan verifikasi data keang-gotaan BPJS. Hal itu penting karena di tahun 2019 diharapkan seluruh masyarakat sudah menggunakan BPJS dengan kata lain JKBM tidak diperlukan lagi. Saat ini kepesertaan BPJS masyarakat Bali masih 52%, maka dari itu Suarjaya meminta Bupati/walikota untuk turut aktif mensosialisasikan program tersebut. Selain itu dia juga mengajak se-luruh bupati/walikota untuk ber-sama-sama meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas rawat inap di seluruh Bali. Di bidang pendidikan, Wayan Susila mengharapkan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota terkait dengan verifikasi data guru SMA/SMK beserta aset se-kolahnya. Menurutnya tahun 2015 sudah diadakan verifikasi namun sampai saat ini masih ada dua ka-bupaten yang belum rampung dan diharapkan 31 Maret 2016 su-dah tuntas sehingga bisa dilapor-kan ke Kementerian Dalam Negeri. Sementara itu, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, yanng merupa-kan satu-satunya Bupati memper-

oleh kesempatan pemaparan, men-jelaskan beberapa program yang telah berjalan sepanjang tahun 2015. Klungkung tahun lalu menu-rutnya memfokuskan pembangunan di bidang infrastruktur terutama di Nusa Penida, karena kesenjan-gan antara Klungkung daratan dan Klungkung kepulauan selama ini sangat tinggi. Untuk tahun 2015 Klungkung telah mengalokasikan dana untuk pembuatan jalan hot-mix sebesar 44 milyar dan mening-kat menjadi 60 milyar tahun 2016. Selain infrastruktur, berbagai program yang selaras dengan Bali Mandara dan Nawacita juga telah berjalan, seperti bedah rumah yang kemudian disinkronisasikan men-jadi bedah desa, kesehatan dan pendidikan. Pada kesempatan itu, Suwirta menjelaskan salah satu pro-gram yang telah dijalankan berupa layanan kesehatan online. “Jadi kami di Klungkung sudah punya call center untuk pelayanan kesehatan di 118. Jika ada yang sakit tinggal tekan nomor itu, petugas langsung meng-hubungi rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk menjemput pasien,” beber Suwirta dengan bangga. Selain Bupati dan Walikota, dalam kesempatan itu hadir pula Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Kelompok Ahli Pem-bangunan Provinsi Bali, Pimpinan Instansi Vertikal, serta Pimpinan SKPD di lingkungan pemprov Bali. Menutup rapat pada pagi itu, Gubernur menginstruksikan SKPD terkait dan instansi vertikal untuk berkoordinasi mencari pemeca-han masalah yang dipaparkan, serta selanjutnya akan meNgun-dang kembali secara khusus bu-pati dan walikota untuk rapat se-lanjutnya dalam waktu dekat. SUN

I Gusti Ngurah Jaya Negara sebagai Walikota dan Wakil Walikota Den-pasar; I Made Gianyar, SH, MH dan Sang Nyoman Sedana Artha, SE se-bagai Bupati dan Wakil Bupati Bang-li; serta Ni Putu Eka Wiryastuti dan I Komang Gede Sanjaya, SE, MM seba-gai Bupati dan Wakil Bupati Tabanan. Hadir pula pada acara pelanti-kan Ketua DPRD Prov. Bali, I Ny-oman Adi Wiryatama, Wakil Gu-

bernur Bali Ketut Sudikerta, Sekda Provinsi Bali, Cok Pemayun, Bupati se-Bali, Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Direktur Dekonsen-trasi, Tugas Pembantuan dan Ker-jasama, Ditjen BAK, Dr. Drs. Rizari, MBA, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Ketua KPU dan Bawaslu Provinsi Bali dan Kabupaten/kota se-Bali.

DWI

Page 8: Tabloid Bali Mandara Edisi 3 Tahun 2016

BALI MANDARA EDISI 31 - 31 Maret 2016TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI 8

DENPASAR, BaliMandara Pementasan Gelar Seni Akhir Pekan (GSAP) Bali Mandara Nawa Natya yang akan rutin digelar di Ta-man Budaya Denpasar pada setiap akhir minggiu, untuk selanjutnya diharapkan tidak dilakukan pada hari – hari tertentu saja namun bisa digelar setiap hari. Demikian disam-paikan Gubernur Bali Made Man-gku Pastika dalam sambutannya saat membuka GSAP Bali Mandara Nawa Natya di Gedung Ksirarnawa, Ta-man Budaya, Denpasar, Sabtu(27/2). “Sekarang baru hanya akhir pe-kan saja, sesungguhnya saya minta setiap hari, jadi berikutnya di tahun 2017 harus setiap hari,” tegas Pastika. Menurutnya kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menginten-sifkan aktifitas seni di Taman Budaya Denpasar sehingga mampu untuk mendukung upaya penggalian, pele-starian dan pengembangan seni bu-daya yang telah tumbuh dan berkem-bang dalam kehidupan masyarakat Bali. “Jadi hidup terus Taaman Bu-daya ini, apalagi saat ini telah dijalin kerjasama dengan ISI Denpasar, jadi

Gelar Seni Akhir Pekan Bali Mandara Nawa Natya

Resmi Dibuka

saya harapkan Taman Budaya ini menjadi showroomnya ISI Denpasar untuk mengembangkan kesenian dan budaya Bali,” imbuh Pastika yang dalam kesempatan tersebut tu-rut didampingi oleh Ny. Ayu Pastika. Lebih lanjut Pastika menyampai-kan bahwa kegiatan tersebut memi-liki nilai penting dalam upaya untuk merevitalisasi nilai – nilai kesenian sehingga tetap hidup dan berfungsi dalam masyarakat Bali ditengah – tengah tantangan globalisasi saat ini. Oleh karena itu Pastika meng-harapkan kegiatan tersebut mampu dijadikan sebagai wahana sosialisasi sekaligus promosi kualitas berkese-nian untuk selanjutnya menum-buhkan inspirasi serta mendorong kreativitas yang tidak habis – habis-nya untuk melahirkan karya – karya seni budaya yang berkualitas tinggi, terutama bagi seniman muda dari sekaa, sekolah dan perguruan tinggi untuk menunjukkan potensi dan kualitasnya melalui kegiatan tersebut dengan menampilkan pementasan kesenian yang berkualitas termasuk garapan – garapan baru dan kon-

temporer dengan semangat kekin-ian sehingga mampu untuk mem-perkaya ragam seni budaya Bali. Pastika juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mem-berikan perhatian serius dan tu-rut berpartisipasi aktif dalam ber-bagai upaya pengembangan dan pelestarian budaya Bali sehingga mampu untuk mendorong kema-juan pembangunan pariwisata Bali. Sementara itu Kepala Dinas Ke-budayaan Provinsi Bali selaku Ketua Panitia Penyelenggaran Kegiatan Bali Mandara Nawa Natya, Dewa Putu Beratha, mengawali laporannya dengan permintaan maaf mengingat sebelumnya acara tersebut seharusn-ya dilaksankan di panggung terbuka Ardha Candra namun karena kondisi cuaca yang sangat tidak mendukung akhirnya acara tersebut dipindahkan di gedung Ksirarnawa. Dalam lapo-rannya Beratha menyampaikan, Bali Mandara Nawa Natya yang meru-pakan event pelengkap dari Pesta Kesenian Bali dan Bali Mandara Mahalango dalam mengaktivasi dan meluaskan peran Taman Budaya se-bagai pusat seni dan budaya. Men-gusung visi mewujudkan Gelar Seni Bali Mandara Nawa Natya sebagi media penciptaan karya – karya seni inovatif untuk meningkatkan kes-ejahteraan masyarakat material dan spiritual secara berkelanjutan, kegia-tan tersebut diharapkan mampu un-tuk mendorong aktivitas penciptaan

karya – karya seni inovatif dalam era kesejagatan dan menjadikannya sebagai ajang untuk memberikan pendidikan, hiburan sehat dan pro-mosi pariwisata dalam upaya upaya untuk mendukung pembangu-nan Bali yang berwawasan budaya. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa kegiatan yang akan dilaksan-akan setiap Jumat, Sabtu dan Ming-gu sampai dengan 9 Desember 2016 tersebut nantinya akan mengusung tema yang berbeda – beda setiap bu-lannya dengan pementasan seni yang berbeda – beda sesuai dengan tema yang diusung. Ia juga mengharapkan kegiatan tersebut dapat dimaknai se-bagai wadah ekspresi seniman muda inovatif menuju kesejahteraan, kem-juan dan keagungan peradaban Bali. Pembukaan Bali Mandara Nawa natya ditandai dengan penyuluhan obor yang dilakukan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika didamp-ingi oleh Wakil Gubernur Bali Ke-tut Sudikerta, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Sugawa Ko-rry, dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh pagelaran seni kolosal Nawa Natya yang menampilkan 9 kesenian Bali yang telah mendapat predikat se-bagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO yang dipentaskan secara kolaborasi oleh Sanggar Seni Ma-karadhwaja STIKOM Bali, SMAN 3 Denpasar dan SMAN 1 Gianyar. XNA

Provinsi Bali tidak pernah memberi-kan ijin operasional terhadap Grab dan Uber taxi tersebut. Meskipun Grab sudah menggunakan kend-araan legal yang telah didaftarkan “Untuk itu mari kita bersama sama bersabar menunggu jawaban Gubernur Bali atas rekomendasi yang telah dikeluarkan DPRD Provinsi Bali,”ujarnya. Sudikerta meinta agar semua pihak bersabar menunggu. “Harap sabar, pemerintah pasti carikan solusi terbaik,” imbuhnya. Berkenaan dengan keinginan para sopir angkutan transportasi untuk mengganti bahan bakar ke gas, Sudikerta menyambut positif terlebih setelah pemerintah pusat berkeinginan pusat menjadikan Bali center of excellence energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan. Selanjutnya Tampil Pak Ogah Ta-man Pancing, Nyoman Subawa dari Ubung Kaja, Wayan Ranten dari Benoa, I Komang Gunartayasa yang mengeluhkan tentang infrastuk-tur di Bali khususnya infrastruktur jalan raya, kemacetan serta ban-jir yang terjadi di Kota Denpasar. Menanggapi hal tersebut Wagub Sudikerta menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU)Provin-si Bali untuk segera menindak lanjuti permasalahan jalan yang dikeluhkan warga tersebut karena bagaimana-pun sebagai daerah tujuan pari-wisata infrastuktur jalan yang baik

Wagub Sudikerta Minta Tunggu RegulasiSambungan Hal. 3

merupakan suatu hal yang penting dalam upaya menciptakan keny-amanan wisatawan berwisata di Bali. Hal berbeda diangkat oleh I Ke-tut Marja Abbas yang menyorot ten-tang kasus Gafatar serta maraknya kasus LGBT (Lesbian, Gay, Biseks, Transgender) yang sedang menjadi pembicaraan hangat di masyarakat. Ia juga meminta agar ada peninda-kan tegas dari Pemerintah bagi hotel hotel yang menyelenggarakan upac-ara bagi pasangan sejenis tersebut. Menanggapi hal tersebut Sudik-erta menyampaikan menegas-kan bahwa LGBT adalah sesuatu yang melanggar agama. Untuk itu akan dibuatkan regulasi serta sanksi yang akan dijatuhkan ke-pada hotel hotel yang menyeleng-garakan pernikahan sejenis tersebut. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Provinsi Bali Ida Panglisir Agung Putra Sukahet yang menyatakan bahwa keenam agama yang ada di Indonesia tidak meneri-ma LGBT tersebut terutama perkaw-inan sejenis dimana perkawinan sejenis selain bertentangan dengan ajaran agama juga melanggar hukum perkawinan yang ada. Bukan hanya upacaranya saja yang tidak boleh namun pestanyapun tidak boleh. “LGBT adalah penyakit kejiwaan yang harus diobati, jangan dibiar-kan berkembang,” himbaunya. SUN

APRESIASI - Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Ny. Ayu Pastika, Wakil Gubernur Ketut Sudikerta dan Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry memberikan apresiasi terhadap pementasan Bali Mandara Nawa Natya

PEMBUKAAN - Gubernur Bali Made Mangku Pastika membuka secara resmi Gelar Seni Akhir Pekan Bali Mandara Nawa Natya di Taman Budaya Denpasar.