tabloid bali mandara edisi 1 tahun 2016

8
BALI MANDARA EDISI 1 | 1 - 31 Januari 2016 TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503 BALI MANDARA Bersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera Ditandai Penghancuran dan Pembakaran Papan Hambatan DENPASAR, BaliMandara Bali menjadi provinsi pertama yang secara resmi mendeklarasi- kan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Kebulatan tekad dalam mendukung dan mensuk- seskan gerakan yang terkait den- gan perubahan perilaku tersebut tertuang dalam pernyataan sikap yang ditandatangani Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry dan Sekda Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun selaku Koordi- nator Umum GNRM Provinsi Bali. Selain itu, acara deklarasi GNRM yang berlangsung di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Sabtu (2/1) juga diwarnai penghancuran dan pembakaran papan yang bertuliskan sejum- lah karakter yang menjadi peng- hambat gerakan revolusi mental. Sedikitnya ada 18 karakter yang harus dilawan dan dihancurkan dalam mendukung gerakan revolusi mental. Karakter tersebut antara lain selalu berpikir negatif, suka men- unda pekerjaan, tidak fokus, kurang percaya diri, selalu pesimis, malas, masa bodoh, mudah menyerah, serakah, egois/mementingkan diri sendiri, boros, tidak jujur, anti peru- bahan, menghindari tanggung jawab, tak memiliki komitmen, mereme- hkan mutu, feodal dan munafik. Menurut Gubernur Pastika, karakter itulah yang sekarang ini mendominasi kehidupan seba- gian besar masyarakat. Kondi- si itu membuat perkembangan bangsa menjadi sangat lambat dan jauh ketinggalan dibanding- kan bangsa lainnya, ungkapnya. Pastika lalu mencontohkan perkembangan negara Singapura. Negara yang luasnya jauh lebih ke- cil dari Pulau Bali itu mengalami kemajuan yang sangat pesat. “Kita punya luas wilayah tujuh kali lipat dari negara tersebut dan punya po- tensi alam yang jauh lebih besar. Tapi kenapa negara itu bisa jauh lebih maju,” ujarnya dengan nada tanya. Bersambung ke Hal. 7 DENPASAR, BaliMandara Memasuki tahun 2016, Pemprov Bali tetap berkomitmen melanjutkan 10 program prioritas pengentasan kemiskinan yang telah dicanang- kan dalam program Bali Mandara melalui sejumlah program unggulan seperti bedah rumah, Gerbangsadu, Simantri serta program unggulan lainnya dan meletakkan reformasi birokrasi sebagai prioritas pertama di tahun. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pas- tika dalam wawancara dengan awak media seusai memimpin rapat evalu- asi akhir tahun tata kelola pemerin- tahan Pemprov Bali di ruang rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali Rabu (30/12). Lebih lanjut Pastika menyampaikan penempatan refor- masi birokrasi di prioritas pertama tidak terlepas dari program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dicanangkan pemerintah pusat dan dideklarasikan oleh Pemerintah Provinsi Bali pada 2 Januari 2016. Bersambung ke Hal. 7 Bali Deklarasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental Pemprov Prioritaskan Reformasi Birokrasi di 2016 Mengawali tahun 2016, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menggelar Simakrama dengan masyarakat di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (2/1). Simakrama yang dilaksanakan ke 74 kalinya ini dirangkaikan dengan Deklarasi Gerakan Revolusi Mental tingkat Provinsi Bali. Bukan saja mendukung kebijakan pemerintah pusat, deklarasi ini sebagai bentuk resolusi pemerintah provinsi Bali di tahun 2016 ini. Provinsi Bali punya modal yang bagus untuk melaksanakan program revolusi mental. Dengan capaian yang sudah diperoleh Pemerintah Provinsi Bali, gerakan Revolusi Mental akan semakin memuluskan upaya untuk mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Bali Mandara). MEMBAKAR HAMBATAN - Pemerintah Provinsi Bali mendeklarasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental yang ditandai dengan penghancuran dan pembakaran papan bertuliskan sejumlah karakter yang menjadi penghambat gerakan revolusi mental di Kantor Gubernur Bali, Sabtu (2/1). Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat memimpin rapat evaluasi akhir tahun tata kelola pemerintahan Pemprov Bali di ruang rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali Rabu (30/12)

Upload: tabloid-bali-mandara

Post on 27-Jul-2016

251 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 11 - 31 Januari 2016

1EDISI 1 | 1 - 31 Januari 2016 TABLOID PEMERINTAH PROVINSI BALI

Alamat Sekretariat Redaksi : Jalan Basuki Rahmat Niti Mandala Renon | email : [email protected] | Telp. 0361 224671 ext.503

BALI MANDARABersama mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

Ditandai Penghancuran dan Pembakaran Papan Hambatan

DENPASAR, BaliMandara Bali menjadi provinsi pertama yang secara resmi mendeklarasi-kan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Kebulatan tekad dalam mendukung dan mensuk-seskan gerakan yang terkait den-gan perubahan perilaku tersebut tertuang dalam pernyataan sikap yang ditandatangani Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry dan Sekda Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun selaku Koordi-

nator Umum GNRM Provinsi Bali. Selain itu, acara deklarasi GNRM yang berlangsung di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Sabtu (2/1) juga diwarnai penghancuran dan pembakaran papan yang bertuliskan sejum-lah karakter yang menjadi peng-hambat gerakan revolusi mental. Sedikitnya ada 18 karakter yang harus dilawan dan dihancurkan dalam mendukung gerakan revolusi mental. Karakter tersebut antara lain selalu berpikir negatif, suka men-

unda pekerjaan, tidak fokus, kurang percaya diri, selalu pesimis, malas, masa bodoh, mudah menyerah, serakah, egois/mementingkan diri sendiri, boros, tidak jujur, anti peru-bahan, menghindari tanggung jawab, tak memiliki komitmen, mereme-hkan mutu, feodal dan munafik. Menurut Gubernur Pastika, karakter itulah yang sekarang ini mendominasi kehidupan seba-gian besar masyarakat. Kondi-si itu membuat perkembangan bangsa menjadi sangat lambat

dan jauh ketinggalan dibanding-kan bangsa lainnya, ungkapnya. Pastika lalu mencontohkan perkembangan negara Singapura. Negara yang luasnya jauh lebih ke-cil dari Pulau Bali itu mengalami kemajuan yang sangat pesat. “Kita punya luas wilayah tujuh kali lipat dari negara tersebut dan punya po-tensi alam yang jauh lebih besar. Tapi kenapa negara itu bisa jauh lebih maju,” ujarnya dengan nada tanya.

Bersambung ke Hal. 7

DENPASAR, BaliMandaraMemasuki tahun 2016, Pemprov Bali tetap berkomitmen melanjutkan 10 program prioritas pengentasan kemiskinan yang telah dicanang-kan dalam program Bali Mandara melalui sejumlah program unggulan seperti bedah rumah, Gerbangsadu, Simantri serta program unggulan lainnya dan meletakkan reformasi birokrasi sebagai prioritas pertama di tahun. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pas-tika dalam wawancara dengan awak

media seusai memimpin rapat evalu-asi akhir tahun tata kelola pemerin-tahan Pemprov Bali di ruang rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali Rabu (30/12). Lebih lanjut Pastika menyampaikan penempatan refor-masi birokrasi di prioritas pertama tidak terlepas dari program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dicanangkan pemerintah pusat dan dideklarasikan oleh Pemerintah Provinsi Bali pada 2 Januari 2016.

Bersambung ke Hal. 7

Bali Deklarasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental

Pemprov Prioritaskan Reformasi Birokrasi di 2016

Mengawali tahun 2016, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menggelar Simakrama dengan masyarakat di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (2/1).

Simakrama yang dilaksanakan ke 74 kalinya ini dirangkaikan dengan Deklarasi Gerakan Revolusi Mental tingkat Provinsi Bali. Bukan saja mendukung kebijakan pemerintah pusat, deklarasi ini sebagai bentuk resolusi pemerintah provinsi Bali di tahun 2016 ini. Provinsi Bali punya modal yang bagus untuk melaksanakan program

revolusi mental. Dengan capaian yang sudah diperoleh Pemerintah Provinsi Bali, gerakan Revolusi Mental akan semakin memuluskan upaya untuk mewujudkan Bali yang

Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Bali Mandara).

MEMBAKAR HAMBATAN - Pemerintah Provinsi Bali mendeklarasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental yang ditandai dengan penghancuran dan pembakaran papan bertuliskan sejumlah karakter yang menjadi penghambat gerakan revolusi mental di Kantor Gubernur Bali, Sabtu (2/1).

Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat memimpin rapat evaluasi akhir tahun tata kelola pemerintahan Pemprov Bali di ruang rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali Rabu (30/12)

BALI MANDARA EDISI 11 - 31 Januari 2016TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 2

REDAKSI

Bali MandaraTabloid Pemerintah Provinsi Bali

Penasehat :Sekretaris Daerah Provinsi Bali

Penanggung Jawab :Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali

Ketua :Kepala Bagian Penyaringan dan Pengolahan Informasi, Biro Humas Setda Provinsi BaliAlamat/Sekretariat :Jalan Basuki Rahmat, Niti Mandala, Renone-mail : [email protected][email protected]

DENPASAR, BaliMandara Untuk mewujudkan masyarakat Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Mandara) upaya yang harus dilakukan adalah dengan me-menuhi kebutuhan masyaraka yang paling mendasar terlebih dahulu, seperti makanan, pakaian dan tem-pat tinggal. Setelah kebutuhan dasar terpenuhi baru kemudian dapat mu-lai beranjak ke kebutuhan yang lebih tinggi. Hal ini mengacu dengan te-ori Maslow yang diungkapkan oleh Abraham Maslow yang mengatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutu-han di tingkat lebih tinggi dipenuhi. Demikian disampaikan Guber-nur Bali, Made Mangku Pastika, saat berbicara di ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang digelar di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar, Minggu (3/12). Ia mencontohkan program bedah rumah merupakan upaya pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal yang layak, serta mel-alui bantuan beras miskin (raskin) merupakan upaya pemenuhan akan kebutuhan makanan. “Hun-gry man is angry man,” ujar Pastika. Menurut Pastika mustahil ber-bicara keamanan pada masyarakat yang masih belum bisa makan atau kelaparan. Orang nomor satu ini memberi contoh banyaknya orang yang bergelantungan di bis kota maupun duduk diatas kereta api yang jelas jelas membahayakan ji-wanya.Namun karena mereka masih memikirkan perut yang lapar maka faktor keamanan pun diabaikan. Menurut Pastika, setelah kebutu-han dasar terpenuhi dan rasa aman dimiliki, maka selanjutnya manusia

membutuhkan rasa memiliki dan kasih sayang dan setelah semua hal tersebut terwujud pada puncaknya yaitu kebutuhan akan martabat. Ia optimis jika teori Maslow da-pat diwujudkan Bali yang Mandara akan dapat terwujud. “Aman itu bisa terwujud kalau masyarakatnya hidup sejahtera,” pungkasnya. Sementara itu dalam wawancara dengan awak media seusai berorasi, Pastika kembali menegaskan bah-wasanya di tahun 2016 , Pemprov Bali masih tetap akan melanjutkan 10 program prioritasnya dimana dalam anggaran induk 2016 diang-garkan untuk membangun seban-yak 1500 unit bedah rumah, penam-bahan unit simantri, desa penerima gerbangsadu, beasisiwa miskin serta pembangunan SMK Bali Mandara di Kabupaten Karangasem. Menying-gung tahun 2016 dimana tahun ini pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah dimulai, Pasti-ka menegaskan bahwasanya intinya MEA adalah ajang persaingan dan semua harus siap bersaing dan harus lebih unggul. Ia mengingatkan para generasi muda harus terus belajar dan meningkatkan diri sehingga kualitas yang dimiliki lebih ung-gul dari masyarakat negara tetangga lainnya seperti Singapura, Thailand dan Philipina. “Jangan manja lagi dan lakukan revolusi mental,” tegasnya. Di bagian lain dari orasi, Kepala Dispenda Provinsi Bali, Made Santa, tampil di podium menyampaikan bahwa di tahun 2015 PAD Provinsi Bali berhasil melampaui dari target yang dicanangkan sebesar 102,76 % atau sekitar 82 M. Disampaikannya target PAD Pemprov Bali berada di angka 2 T 988 M, dan dapat terlam-pui dimana PAD yang tercapai di akhir 2015 mencapai 3T 70 M. Hal

ini tidak lepas dari sejumlah upaya yang telah ditempuh oleh Dispenda Provinsi Bali dalam upaya memaksi-malkan pendapatan asli daerah dian-taranya dengan menerapkan sistem online bagi pembayaran pajak di Ka-bupaten/kota. Juga terobosan baru yaitu program Samsat Desa Beryadn-ya dengan melibatkan krama desa pakraman. Terobosan cukup berhas-il dibuktikan dengan tingginya an-gka wajib pajak yang dapat dirang-kul. Seperti di Kabupaten Jembrana, dengan program ini dalam sehari dihasilkan 680 Wajib pajak (WP), di Kabupaten Badung 1800 WP, Kabu-paten Bangli 200 WP serta di Kabu-paten Gianyar 400 WP. Selain upaya diatas, pihaknya juga meluncurkan sistem SMS ibu jari dengan mem-beri informasi kepada wajib pajak 15 hari sebelum jatuh tempo mela-lui SMS. Begitu pula hanya dengan pemberlakuan pajak progresif dari kendaraan roda 4 yang rohnya ada-lah untuk mengupdate data kepe-milikan kendaraan bermotor, dan bukan semata-mata untuk pajak. Selain dari Dispenda, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali melalui Kepala Bidang ESDM Putu Agus Budiana menyampaikan ten-tang perubahan regulasi ijin dari Galian C yang dulu menjadi ke-wenangan dari Kabupaten/Kota kini untuk ijinnnya akan dialihkan ke pihak Provinsi melalui Dinas Peker-jaan Umum untuk teknisnya. Ia juga mengingatkan barang siapa saja yang menggunakan / memanfaat-kan kekayaan alam untuk dijual atau dikomersilkan harus memiliki ijin. Dari masyarakat umum, Podium kali ini diramaikan oleh Agung Ri-sak dari Munti Gunung yang meng-ingatkan seluruh masyarakat untuk tidak memberikan sedekah kepada

gepeng-gepeng produktif yang ban-yak ada di jalanan yang notabene banyak dari gepeng-gepeng tersebut berasal dari desanya sendiri. Ia men-egaskan bahwasanya tidak ada dalam aturan desa maupun leluhur yang mengharuskan mereka mengemis dan sesungguhnya mereka bukanlah orang yang miskin karena di desanya mereka memiliki rumah dan sarana transportasi. Ia meminta pada pihak pemerintah agar mencarikan so-lusi terhadap hal tersebut dan men-yarankan agar pemerintah mem-bangun lebih banyak lagi kampus serta pabrik pabrik di desa terpencil. PB3AS kali ini juga disisi dengan pendeklarasian organisasi Swastika Bali yang dirintis oleh para alumni mahasiswa Bali yang pernah belajar di Surabaya. Menurut salah satu per-intisnya Wayan Gede Suci, organisa-si yang dibentuk merupakan organ-isasi independen yang terdiri dari kaum intelektual yang bersatu dan ingin ngayah untuk Bali. Organisasi yang mengangkat “Ngardi Bali San-thi“ sebagai tag line nya mengajak seluruh pemuda pemudi Bali yang cerdas dan produktif untuk bang-kit dan lakukan sesuatu untuk Bali. Wayan Setiawan dari Bongkasa menyorot hal berbeda dalam oras-inya. Ia berorasi tentang kualitas dari acara tayangan TV bagi anak anak yang menurutnya memilki kuali-tas buruk dan kurang mendidik. Untuk itu ia meminta pada Komisi Penyiaran untuk segera menert-ibkan tayangan tayangan tersebut. Tampil pula ibu Ana RS yang membawa hasil karyanya dengan mendaur ulang koran bekas men-jadi barang barang berguna yang mendapat antusias dari masyarakat yang turut hadir dan berolahra-ga di lapangan pagi ini. YUDHA

PB3AS

Wujudkan Bali Mandara, Pemprov Komit Tuntaskan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 11 - 31 Januari 2016

3

Pastika Dorong Peningkatan Kualitas Layanan Rumah Sakit

KLUNGKUNG, BaliMandara Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendorong peningkatan kualitas layanan rumah sakit yang merupakan ujung tombak pelak-sanaan program JKBM. Penekanan itu disampaikannya saat melaku-kan sidak ke RSUD Klungkung dan Gianyar, Minggu (27/12). Menurut Pastika, di awal-awal pelaksanaanya, program JKBM

masih fokus hanya pada pemberian tindakan. “Waktu awal-awalnya di-luncurkan, fokus kita yang penting masyarakat tertolong,” ujar Pastika di hadapan Direktur RSUD Klungkung dr. I Nyoman Kusuma beserta jajaran. Sejalan dengan pelaksanaannya yang telah menginjak tahun kelima, penyempurnaan kualitas layanan mu-lai menjadi perhatiannya. “Tak lagi hanya sekedar tertolong. Saya ingin

mereka yang menggunakan program JKBM mendapat layanan berkuali-tas dan paripurna,” tandasnya. Untuk itulah Pastika memanfaat-kan waktu libur untuk melakukan sidak ke RSUD di sejumlah kabu-paten. Dia ingin melihat secara lang-sung proses pemberian layanan bagi pasien dan mengetahui kendala yang masih dihadapi pihak rumah sakit. Menjawab harapan Pastika, Dirut RSUD Klungkung dr. Nyoman Ku-suma memaparkan sejumlah tero-bosan yang tengah dilakukan dalam meningkatkan kualitas layanan. Se-lain pengembangan gedung perawa-tan, pihaknya juga terus berupaya memperkuat jajaran tim medis mel-alui penambahan dokter spesialis. “Saat ini kami memiliki 163 bed dan 97 diantaranya ada di kelas III,” je-las dr.Kusuma seraya menambahkan kalau 46 persen pasien yang dirawat di RS tersebut memanfaatkan pro-gram JKBM. Jumlah itu menurutnya sudah memadai sehingga sejauh ini semua pasien terlayani dengan baik. Saat ini, tambah dr. Kusuma, pihaknya tengah mengejar target

untuk naik kelas menjadi RS Tipe B. Untuk itu, RSUD Klungkung saat ini tengah melengkapi sarana dan prasarana seperti gedung ra-diologi dan CT Scan. “Gedungnya sudah hampir rampung, tapi per-alatannya yang belum,” imbuhnya. Gubernur Pastika mengapresiasi terobosan jajaran pengelola RSUD Klungkung dalam upaya mening-katkan kualitas layanan. Dia pun menyampaikan komitmennya untuk memberi perhatian pada pengem-bangan rumah sakit tersebut. Dalam kunjungannya ke RSUD Klungkung, Pastika sempat men-yambangi pasien JKBM yang dirawat pada ruang kelas III. Se-jumlah keluarga pasien menyam-but kehadiran orang nomor satu itu dengan antusias. Mereka menyam-paikan rasa terima kasih karena san-gat terbantu dengan program JKBM. Pada hari yang sama, Guber-nur Pastika juga melakukan sidak ke RSUD Gianyar. Di rumah sak-it ini, kehadiran Pastika disam-but Kabid Umum RSUD Gian-yar AA.Anom Sukamawa. ALEK

BANGLI, BaliMandara I Wayan Mudiarsana, salah satu warga dari Dusun Bang-bang Tengah sangat sen-ang menerima kartu e-JKBM. “Untuk saya sendiri sangat ber-manfaat, apalagi saya orang ke-cil, hanya buruh bangunan, untuk keluarga saya sangat bermanfaat sekali,” ujarnya bersemangat saat serah terima kartu e-JKBM dari Plt Sekretaris Desa Bangbang, I Made Sumiarta di Kantor Desa Bang-bang Kabupaten Bangli, Rabu (6/1). Mudiarsana mengaku sudah mengetahui manfaat JKBM se-bagai jaminan kesehatan untuk masyarakat Bali agar bisa berobat gratis. Walaupun baru diserahkan pihaknya merasa lega karena keseha-tannya sudah dijamin. “Saya sendiri

belum pernah menggunakan, ya siapa yang mau sakit pak?” ujarnya suami dengan tiga orang anak ini. Mudiarsana dan istrinya bek-erja sebagai buruh bangunan, dan mengaku tidak memiliki pekerjaan sambilan lainnya, dan tidak mem-punyai lahan pertanian. Dengan pendapatan yang tidak menentu sekitar Rp 50-60 ribu sehari, harus mencukupi kebituhan keluarga dan biaya pendidikan ketiga anaknya. Walaupun belum pernah menggu-nakan JKBM, dia berharap kedepan, untuk kelanjutan programnya terus dilanjutkan. “Harapan saya untuk kelanjutannya terus berlanjut, karena sangat membantu bagi masyarakat kecil seperti saya,” harapnya.

Bersambung ke Hal. 7

Ujung Tombak Pelaksanaan JKBM

Berkenaan dengan berita harian Warta Bali hari Senin, 4 Januari 2016, halaman 1 dengan judul “Puluhan Kartu JKBM Belum Keluar”, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng, SP, MSi menyam-paikan bahwa usulan kartu JKBM untuk kabupaten Jembrana seperti yang diberitakan harian Warta Bali tersebut sudah diterima Dinas Kes-ehatan Provinsi Bali. Namun karenaadanya gangguan pada aplikasi yang sempat terjadi beberapa kali se-hingga mengakibatkan tertundanya proses pencetakan kartu JKBM.“Saat ini kondisi aplikasi sudah baik sehingga proses cetak kartu sedang dilanjutkan dan akan segera didistri-busikan setelah selesai,” kata pria asal Desa Les, Kabupaten Buleleng ini.

Kartu JKBM Dalam Proses CetakTanggapan Berita Kartu JKBM Belum Keluar

Sebelumnya, Kepala Dusun Banjar Anyar, Desa Batuagung, Kabupaten Jembrana, IB Kade Darma menga-takan masyarakatnya yang sudah di-data ulang untuk mendapatkan kar-tu e-JKBM pada pertengahan tahun 2015, sampai saat ini satu pun be-lum menerima kartu tersebut. DWI

JENGUK PASIEN - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjenguk salah satu pasien pengguna program JKBM Pemprov Bali untuk mengetahui kualitas pelayanan di RS.

Mudiarsana Senang Dapat Kartu e-JKBM

KARTU E-JKBM - I Wayan Mudiarsana, salah satu warga dari Dusun Bangbang Tengah sangat senang menerima kartu e-JKBM.

LENSA BALI MANDARA

AJAK DEWAN - Guna menuntaskan polemik pengembangan Rumah Sakit Mata Bali Mandara, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengundang anggota DPRD Kota Denpasar untuk meninjau lokasi pengembangan RS tersebut.

BALI MANDARA EDISI 11 - 31 Januari 2016TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 4

Wakil Gubernur Bali Panen Perdana Bawang Merah di Kaldera Gunung Batur

BANGLI, BaliMandara Dalam rangka mengatasi lonja-kan harga di saat-saat hari-hari be-

sar terutama hari raya keagamaan ketersediaan bawang merah terbatas dikarenakan penanamannya bersifat

musiman. Kebiasaan petani di kal-dera Gunung Batur, Kintamani, Ka-bupaten Bangli penanaman bawang merah dilaksanakan pada musim hujan dengan puncak panen pada bulan Maret dan Oktober. Den-gan adanya permasalahan tersebut, mulai tahun 2015 Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali bek-erjasama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Perta-nian melaksanakan Program Gera-kan Tanam Bawang di luar musim. Program ini disamping memacu peningkatan produksi/ketersedi-aan dan juga merupakan gerakan dalam pemenuhan kebutuhan se-hingga diperlukan adanya keter-sedian produksi bawang merah setiap bulan baik dimusim kema-rau maupun di musim penghujan. Penanaman Bawang merah se-luas 70 Ha yang alokasinya di 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Bule-leng dan Tabanan, sedangkan luas penamanan di Kaldera Gunung Batur-Kintamani-Bangli seluas 62 Ha yang penanamannya dilakukan pada pertengahan bulan Oktober.

Mulai pertengahan bulan Desem-ber 2015 dilakukan pemanenan ko-moditas tersebut dan pada tanggal 23 Desember 2015 dilaksanakan pemanenan perdana di Kelompok tani Catu Kembang Sari Desa Son-gan B, Kintamani, Kabupaten Ban-gli dilaksanakan oleh Bapak Wakil Gubernur Bali, Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Perta-nian, Tim TPID Bali, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali serta Jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Bangli. Hasil panen dari salah satu anggota kelompok penerima bantuan dimaksud yaitu Kelompok tani Catu Kembang Sari Desa Songan B yang dialokasikan bantuan seluas 18 are dengan hasil sebesar 2,5 ton atau 13,9 ton per Ha. Pada acara yang sama juga diserah-kan secara simbolis terhadap bantuan Sarana Prasarana Produksi Pengem-bangan tanaman bawang merah di luar musim diantaranya pH meter (62 buah), Taxi Pump/Pompa Air (124 Unit), Selang gulung (124 Gulung), Tandon/Tangki Air (124 Buah) dan Keranjang panen (744 buah). KAR

SIMANTRI 440 HARAPKAN BANTUAN PENGOLAH PUPUK (APPO)

DENPASAR, BaliMandara Simantri (Sistem Pertanian Ter-integrasi) adalah salah satu pro-gram unggulan Pemprov Bali yang mencakup pertanian, peternakan, dan perkebunan secara terinte-grasi. Adanya Simantri diharap-kan dapat memberikan kesejahter-aan bagi masyarakat tidak hanya dengan memelihara sapi saja, na-mun juga dengan pemanfaatan dan pengolahan kotoran sapi dan urine, sampai menghasilkan pu-puk organik, biourine dan biogas. Peninjauan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program Bali Mandara sudah memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat di desa. Selain itu, pen-injauan Simantri kali ini juga beru-paya untuk menjaring keluhan-keluhan dari masyarakat tentang

jalannya program Simantri sehing-ga kedepannya program Simantri ini dapat di sempurnakan untuk membantu masyarakat dalam men-gentaskan kemiskinan yang ada di Bali. Menanggapi keluhan tersebut akan ditindaklanjuti oleh Pemprov Bali agar kedepannya sebagai hara-pan bersama Simantri ini dapat memberikan manfaat lebih untuk masyarakat desa. Hal ini disampai-kan perwakilan Biro Humas Setda Provinsi Bali Nyoman Darsana saat meninjau Simantri 440 Gapoktan Tunjungsari, Banjar Keliki, Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang, Ka-bupaten Gianyar, Senin (11/1). Apresiasi positif disampaikan oleh Bendahara Simantri 440 Way-an Tagen yang menyampaikan rasa terimakasihnya karena sejak diberi-kan bantuan sebanyak 20 ekor sapi

betina dan 1 ekor sapi jantan pada tahun 2014, telah mampu mem-bantu perekonomian warga sekitar. Namun dalam kurun waktu berja-lan baru 2 sapi betina yang melahir-kan. Penyebabnya sapi betina selalu gagal saat pengembangan pembua-han dengan sistem kawin suntik/inseminasi buatan (IB), dikarena-

kan melihat cuaca panas dan sapi dipaksa untuk terangsang sehingga pembuahan menjadi kurang efek-tif. Beruntung hasil kotoran mentah dari sapi di Simantri ini bisa lang-sung dijual setiap bulannya untuk diolah oleh pengepul karena tidak adanya alat pengolahan di Simantri ini. Sedangkan untuk pengolahan bi-ogas telah berjalan baik serta dapat dimanfaatkan oleh anggota simantri. Lebih jauh lagi disampaikan oleh Sekretaris Simantri 440 Ketut Sulas-tra Simantri 440 ini yang beranggo-

Penyerahan Bantuan Sarana Prasarana Budidaya

takan 21 orang mengalami beberapa kendala diantaranya pengolahan pupuk yang tidak dapat dikerjakan sendiri karena tidak memiliki alat pengolah (APPO) dan kurangnya air yang ada di kawasan keliki ini, karena musim panas yang berkepan-jangan. Selebihnya semua telah berjalan baik. Sulastra berharap

adanya bantuan untuk simantri agar dapat bekerja secara maksimal. ITA

PANEN PERDANA - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta melakukan panen perdana bawang merah di luar musim di Kaldera Gunung Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Rabu (23/12).

BANTU PEREKONOMIAN - Keberadaan Simantri 440 Gapoktan Tunjungsari, Ban-jar Keliki Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar mampu membantu perekonomian warga sekitar.

BELUM TEROLAH - hasil kotoran mentah sapi Simantri 440 masih dijual sead-anya karena ketiadaan alat pengolah pupuk.

Pemanfaatan Biogas

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 11 - 31 Januari 2016

5

TANGGAPI PEMBERITAAN MEDIA, PEMPROV BALI TERJUN LANGSUNG KE SIMANTRI 299

KARANGASEM, BaliMandara Sesuai pemberitaan harian koran POS Bali Edisi Senin 11 Januari 2016 berjudul “Kondisi Simantri di Desa Pidpid, Karangasem yang Mati Suri, Beroperasi ala Kadarnya Demi Pro-gram Pemerintah” Pemprov Bali mel-alui Biro Humas Setda Provinsi Bali melakukan kunjungan ke Simantri 299 Gapoktan Amerta Linggasari Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Ka-bupaten Karangasem untuk melihat secara langsung bagaimana kead-aan Simantri tersebut, Selasa (12/1). Kunjungan yang dilakukan Hu-mas Pemprov Bali diterima lang-sung oleh Ketua Simantri 299 I Wayan Gemuk. Dari penuturannya, ia membenarkan bahwa kondisi sapi

di Simantri tersebut memang dalam keadaan kurus namun hal tersebut bukan dikarenakan tidak terawat melainkan karena keterbatasan air di wilayah tersebut dan cuaca yang sangat panas. Hal ini membuat sapi menjadi kekurangan air untuk dikon-sumsi, jarang dimandikan dan men-galami dehidrasi akibat cuaca panas. Terkait dengan kondisi kandang yang kurang bersih, ia mengaku bah-wa kandang tersebut memang diber-sihkan sebulan sekali, namun dengan melihat kondisi tersebut pihaknya akan mengadakan rapat bersama seluruh anggota Simantri yang ber-jumlah 21 orang untuk membahas jadwal pembersihan areal Sim-antri menjadi 2 kali dalam sebulan.

Kendala lain yang juga dihadapi oleh simantri tersebut, yaitu tidak adanya alat untuk pengolahan pu-puk (APPO). Selama ini pengola-han pupuk masih dikerjakan secara manual, padahal Simantri terse-but telah mampu menghasilkan dan menjual 6 ton pupuk organik dalam setiap bulannya. Selain itu jarak tempuh anggota Simantri un-tuk sampai di lokasi Simantri yang masih sangat jauh menjadi salah satu kendala yang susah untuk diatasi. Dengan kondisi Simantri yang kekurangan air seperti saat ini, ia san-gat mengharapkan bantuan cubang-cubang air untuk menampung air hu-jan agar di saat musim panas datang tidak terjadi lagi masalah seperti ini.Gemuk lanjut menjelaskan Simantri 299 Gapoktan Amerta Linggasari Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem merupa-kan bantuan Pemprov Bali pada tahun 2012. Jumlah ternak awal se-banyak 21 ekor yang terdiri dari 20 ekor betina dan 1 ekor jantan. Yang telah berkembang melahirkan anak sebanyak 19 ekor (14 jantan dan 5 betina). Kondisi ternak yang ada saat ini semua sehat hanya 1 ekor yang menderita sakit Bali Ziekta (koren-gan) dan sudah mendapat penanga-nan dan kondisinya sudah membaik. Simantri 299 ini juga telah mengi-kuti program GBIB (Gerak Birahi dan Inseminasi Buatan) dengan jumlah ternak betina yang disinkro-nisasikan sebanyak 8 ekor dan sudah di inseminasi, pengolahan biourine

pun berjalan baik namun masih di-manfaatkan untuk kelompok dengan kapasitas produksi 3000 liter/bulan. Pengolahan limbah padat pupuk or-ganik juga telah berjalan baik dima-na pada tanggal 25 Desember 2016 telah menjual 12 Ton pupuk organik yang berkerjasama dengan Gapok-tan Dharma Kerti Sedana, Desa Ban-jarangkan, Kabupaten Klungkung. Kondisi Simantri yang kekuran-gan air ini juga dibenarkan oleh Sekretaris Desa Pidpid Nyoman Artawan, bukan hanya Simantri saja yang kekurangan air melainkan satu desa tersebut masih kekuran-gan air dan hanya mengandalkan air PDAM, namun air ini sempat disegel karena telat dalam proses pembayaran, padahal pada kenyat-aannya tanah tempat pembangunan PDAM masih menjadi milik pribadi sekretaris desa hingga saat ini dan tidak pernah mendapatkan kompen-sasi apapun dari pihak PDAM. ITA

DENPASAR, BaliMandara Kegiatan Simantri mulai diluncur-kan tahun 2009 diawali dengan pilot project sebanyak 10 unit tersebar di 7 kabupaten, tahun 2010 sebanyak 40 unit, tahun 2011 sebanyak 150 unit, tahun 2012 sebanyak 125 unit, tahun 2013 sebanyak 94 unit, tahun 2014 sebanyak 83 unit dan tahun 2015 sebanyak 47 unit. Target Sim-

antri tahun 2018 sebanyak 1000 unit. Dengan bimbingan dan pen-dampingan yang memadai dibawah pengawasan langsung dari Gubernur Bali sehingga hasil pilot project ber-jalan dengan baik dan mendapat re-spon yang antusias dari masyarakat.Paket utama Simantri dibiayai dari dana hibah APBD Provinsi Bali, sedangkan untuk kegiatan penun-jang dibiayai dari kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Sejak tahun 2009 s/d tahun 2015 mencapai 547 unit Simantri dengan serapan dana hibah sebe-sar Rp 200 juta per unit dan sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 dinaikkan menjadi 225 juta ru-piah per unit. Besaran dana hibah yang terserap selama enam tahun mencapai 113,725 miliar rupiah. Hasil evaluasi menunjukkan bah-wa program Simantri telah mem-berikan manfaat yang cukup besar dalam upaya mempercepat laju per-tumbuhan ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Program Simantri tahun 2009 s/d tahun 2014

telah berdampak terhadap pengem-bangan komoditas (pangan), penye-diaan pupuk, biogas dan lain-lain. Dari produksi pupuk organik padat yang mencapai 3 ton/bulan dan pupuk organik cair (bio urine) sebanyak 30.000 liter per bulan tel-ah dimanfaatkan oleh petani guna meningkatkan produksi pertanian dan upaya perbaikan mutu hasil. Salah satu wujud dari ke-berhasilannya adalah terben-tuknya kelompok pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk or-

ganik yang turut mendukung upaya pencapaian provinsi Bali sebagai pulau organik dan mewu-judkan slogan ‘Bali Go Green’. Memperhatikan keberhasilan yang telah dicapai dan sebagai wu-jud optimisme bahwa program Simantri akan terus berjalan hing-ga beberapa tahun ke depan, maka Pemerintah Provinsi Bali berkomit-men untuk melanjutkan dan men-jadikan Simantri sebagai program andalan hingga tahun 2018 dengan target sebanyak 1000 unit. DWI

Sistem Pertanian Terintegrasi Untuk Kesejahteraan Petani Bali

Program Simantri diluncurkan se-bagai jawaban terhadap masih adanya ketipangan tingkat kes-ejahteraan pelaku usaha sektor pertanian dan sektor jasa pari-wisata sekaligus sebagai salah satu solusi terhadap masih terda-patnya kemiskinan di perdesaan, kurang optimalnya pemanfaatan sumber daya pertanian, sebagai upaya pelestarian dan pengem-bangan lokal genetik sapi bali serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan menuju Bali Pulau Organik dan Bali Go Green.

SULIT AIR - Kondisi Simantri 299 Desa Pipid, Kabupaten Karangasem yang masih bertahan meski mengalami kesulitan air.

BALI MANDARA EDISI 11 - 31 Januari 2016TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 6

DENPASAR, BaliMandara Menanggapi berita harian Tribun Bali hari Rabu, 6 Januari 2016, hala-man 8 dengan judul “Saya Tak Mau Lagi Lawan Arus” dan Tribun Bali online hari Selasa, 5 Januari 2016 dengan judul “Pastika Himbau Tena-ga Kerja Bali Cari Peluang Kerja Ke-luar Bali”, Plt. Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Ketut Teneng, SP menyampaikan klarifikasinya, Rabu (6/1). Dalam surat hak jawab ia menyampaikan bahwa menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mulai berlaku tahun 2016, masyarakat Bali harus bersiap men-gantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, termasuk semakin banyaknya tenaga kerja yang men-cari pekerjaan ke Bali mengingat daya tarik Bali sebagai pulau yang sudah terkenal dari segi keberhasilan pariwisatanya. “Di sisi lain angkatan kerja provin-si Bali setiap tahunnya bertambah dengan banyaknya lulusan-lulusan

baru. Tentunya diperlukan lapangan pekerjaan yang bisa menampung an-gkatan kerja baru ini,” ungkapnya. Ia menambahkan Pemerintah Provinsi Bali mendorong masyarakat Bali untuk mengambil berbagai pe-luang pekerjaan yang ada di Bali. Diantaranya melalui berbagai ke-bijakan seperti peningkatan kuali-tas Sumber Daya Manusia (SDM) dan program-program pengentasan kemiskinan serta peningkatan kes-ejahteraan yang pro rakyat. “Tentunya setelah menguasai pe-luang pekerjaan yang ada di Bali, pemerintah, di era MEA ini, men-dukung masyarakat untuk mengam-bil berbagai peluang yang ada di luar Bali, khususnya di bidang pariwisa-ta, mengingat SDM Bali khususnya telah memiliki keunggulan pengala-man sehingga bisa memimpin di tempat lain tanpa melupakan daerah asalnya,” tegas Teneng. Jadi tidak tepat jika dikatakan Gu-bernur Bali Made Mangku Pastika menghimbau atau mengharuskan tenaga kerja Bali untuk mencari kerja diluar Bali. Sebaliknya Bapak Gubernur mengingatkan bahwa ke-terbatasan lapangan kerja membuat Bali tidak bisa menampung semua tenaga kerja yang ada, sehingga men-cari kerja di luar Bali adalah salah satu pilihan yang harus diambil oleh tenaga kerja agar tidak menjadi be-ban keluarga, demikian simpulnya.

DWI

Hadapi MEA, Ambil Peluang Yang Ada Tanpa Lupakan Daerah Asal

Screenshot berita Tribun Bali Online hari Jumat, 5 Januari 2016

DENPASAR, BaliMandara Berkenaan dengan berita har-ian Radar Bali hari Selasa, 12 Janu-ari 2016, halaman 21 dengan judul “LPD Bisa Disebut Ilegal, Dorong Pemprov Buat Peralihan”, Plt. Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali menegaskan legalitas Lem-baga Perkreditan Desa (LPD). Dalam klarifikasinya, Rabu (13/1), ia mengatakan sehubun-gan dengan diberlakukannya UU RI No 1 Tahun 2013 tentang Lem-baga Keuangan Mikro, dimana ketentuan dalam Bab XIII Pasal 39 ayat (3) menyatakan bahwa Lembaga Perkreditan Desa dan Lumbung Pitih Nagari serta lem-baga sejenis yang telah ada sebe-lum Undang-Undang ini berlaku, dinyatakan diakui keberadaaannya berdasarkan hukum adat dan tidak tunduk pada Undang-Undang ini. Oleh karena itu, keberadaan LPD di Bali tidak perlu diperm-asalahkan, dan tetap dapat ber-jalan sebagaimana biasanya. Terkait adanya perbedaan pan-dangan soal implikasi pemberlakuan UU LKM, Pemerintah Provinsi Bali melalui Biro Ekonomi dan Pem-bangunan Setda Provinsi Bali telah melakukan rapat koordinasi den-gan pihak-pihak terkait dan meng-hasilkan rumusan, yaitu, pertama, bahwa LPD diakui keberadaannya berdasarkan hukum adat dan secara operasional tetap berlandaskan Per-da, oleh karenanya UU No. 1 Tahun 2013 mengakui keberadaan LPD dan tidak tunduk pada UU tersebut.

Kedua, bahwa dasar keberadaan LPD adalah Perda dan jangan ditaf-sirkan dengan keluarnya UU No 1 Tahun 2013 Perda Otomatis gugur. LPD melaksanakan Tabungan dan Deposito, maka secara tidak lang-sung menggunakan hukum positif. Ketiga, prinsip kehati-hatian LPD perlu terus ditingkatkan dan kedepan diharapkan LPD tetap bersatu serta dapat meningkatkan peran serta membantu meningkat-kan LPD-LPD yang kolaps/macet. Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Bali telah mengirim surat penegasan kepada BKS-LPD Provin-si Bali, LPLPD Provinsi Bali, dengan tembusan kepada Bupati/Walikota se-Bali dan BKS-LPD/LPLPD Ka-bupaten/Kota se-Bali, yang pada intinya menegaskan bahwa Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2012 tetap akan menjadi acuan dalam pengelolaan, pembinaan, peningka-tan dan pengembangan LPD di Bali. Oleh karena itu, berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dapat disimpul-kan bahwa LPD tetap legal karena Peraturan Daerah Provinsi Bali No-mor 4 Tahun 2012 tentang Peruba-han Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Ta-hun 2002 tentang Lem-baga Perkreditan Desa tetap berlaku. Oleh karena itu diharapkan se-mua pihak yang terkait tidak menge-luarkan pendapat yang mengarah kepada kurangnya kepercayaan stakeholders terutama masyarakat terhadap LPD, mengingat LPD se-bagai lembaga keuangan masyarakat sangat sensitif terhadap isu. DWI

Pemprov Tepis Isu Legalitas LPD

DENPASAR, BaliMandara Peringatan Hari Ibu ke-87 Ta-hun 2015, mengangkat tema “Ke-setaraan Perempuan dan Laki-laki dalam Mewujudkan Lingkungan yang Kondusif untuk Perlindun-gan Perempuan dan Anak” dengan tujuan untuk meningkatkan peran perempuan Indonesia dalam setiap aspek kehidupan berkeluarga, ber-masyarakat, berbangsa dan bernega-

ra menuju pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan. Acara ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, yang didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Bali, selaku ketua panitia peringatan Hari Ibu ke-87 Tahun 2015, Ni Luh Putu Praharsini, SH, Rabu, (16/12), pukul 08.30-12.30

wita, yang bertepat di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Denpasar. Yang dihadiri oleh SKPD Provin-si Bali, Perguruan Tinggi, organ-isasi/LSM, SKPD Kabupaten/Kota se-Bali, Guru TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan para mahasiswa yang kes-eluruhan jumlah peserta 600 orang. Dalam sambutan Menteri Pember-dayaan Perempuan dan Perlindun-gan Anak Republik Indonesia yang dibacakan oleh Gubernur Bali men-yatakan, perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan memahami memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Prinsip kesetaraan yang men-dasari tentang pentingnya pembagi-an tugas, peran dan tanggungjawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki telah mendorong kedu-anya sebagi mitra dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehubungan dengan Peringatan Hari Ibu ke-87 tahun 2015, panitia su-dah melakukan serangkaian kegiatan peringatan Hari Ibu tingkat Provinsi Bali, diantaranya acara hiburan dan penyerahan hadiah berbagai katego-ri lomba kepada setiap perwakilan, beberapa kegiatan yang merupakan hasil sinergi dengan SKPD dan or-ganisasi perempuan, seperti Lomba Pelaksana Terbaik Kesatuan Gerak

Pemberdayaan Kesejahteraan Ke-luarga, Keluarga Berencana, serta Lomba terkait Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat Sembilan ka-bupaten/kota oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Bali; Lomba Kader Posyandu Tumbuh Aktif dan Tang-gap bekerjasama dengan PT. Nestle Indonesia oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Bali; Lomba Penanggulan-gan Kanker Terpadu Paripurna ting-kat SD, SMP, SMA di kabupaten/kota se-Bali oleh Yayasan Kanker Indone-sia cabang Bali; serta akan dilaksan-akan Family Gathering pada tanggal 18 Desember 2015 guna menjalin hubungan baik antara korban dan konselor oleh BP3A Provinsi Bali. Kegiatan peringatan Hari Ibu ke-87 ditutup dengan penyelenggaraan seminar dan santap siang bersama. Adapun materi yang disampaikan dalam seminar adalah “Peran Ibu sebagai Pembangun Keluarga Har-monis” oleh narasumber dari PKK Provinsi Bali; selanjutnya “Men-genal Karakter Anak di Sekolah sebagai Deteksi Awal Pelaku dan Korban Kekerasan oleh narasum-ber Recardo Naraheda,STh; dan terakhir materi mengenai “Teknik Hipnokomonikasi dan Mendidik dengan Cinta Kasih oleh narasum-ber Dra. Retno G. Kusuma. SKN

Peringati Hari Ibu ke-87 Tahun 2015, Pemprov Gelar Berbagai Kegiatan

Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika (ketiga dari kanan) dan Ketua Panitia Peringatan Hari Ibu ke-87 Tahun 2015 Provinsi Bali yang juga Kepala BP3A Provinsi Bali, Ni Luh Putu Praharsini, SH (pojok kiri).

BALI MANDARATABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

EDISI 11 - 31 Januari 2016

7

Pemprov Prioritaskan Reformasi BirokrasiSambungan Hal. 1

Menurut Pastika, kemajuan Sin-gapura antara lain dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusianya dalam mengelola potensi yang ada. “Sementara kita yang kaya akan potensi, malah jadi manja dan lem-bek,” tandasnya. Menurut Pastika, karakter yang cenderung merugikan itu harus diperangi dalam GNRM. Pastika meminta, deklara-si GNRM yang ditandai dengan penghancuran dan pembakaran hambatan dan tantangan dimak-nai dengan sungguh-sungguh serta tak terhenti pada kegiatan seremo-nial. Deklarasi ini, kata dia, bukan untuk gagah-gagahan. Dia ber-harap, deklarasi yang diawali dari Bali dapat memberi vibrasi positif ke seluruh penjuru tanah air. “Ayo kita mulai gerakan revolusi mental dari diri sendiri,” ajaknya. Dalam gerakan revolusi mental, ujar Pastika, tiap individu bisa me-mulainya dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah semba-rangan, tepat waktu, dan berlomba-lomba untuk berbuat baik. Lebih dari itu, orang nomor satu di Bali ini juga berbagi tips dalam mewu-judkan etos kerja yaitu melalui kerja keras, kerja cerdas, kerja berkuali-tas, kerja iklas dan kerja tuntas. Pada bagian lain, Gubernur Pasti-

ka menyebut kalau Bali sesungguhn-ya jauh-jauh hari telah mengaktual-isasikan nilai-nilai yang terkandung dalam GNRM. Menurut dia, embrio dalam gerakan ini telah lama diim-plementasikan dalam Program Bali Mandara seperti Simakrama dan PB3AS. Dua kegiatan ini, ujar Pas-tika, bertujuan untuk membangun transparansi, partisipasi dan respon masyarakat atas program pemban-gunan yang tengah dilaksanakan. “Itu merupakan nilai dasar revolusi mental yaitu integritas,” imbuhnya. Selain itu, program unggulan lain seperti Bedah Rumah, JKBM, Ger-bangsadu dan Beasiswa merupakan aktualisasi nilai-nilai gotong royong. Di jajaran birokrasi, pihakn-ya juga gencar melakukan upaya mewujudkan akuntablitas dan tata kelola pemerintahan yang baik. Upaya tersebut telah membuahkan hasil memuaskan antara lain opini WTP dalam dua tahun berturut-turut dan diperolehnya nilai BB atas Laporan Akuntablitas Kinerja In-stansi Pemerintahan (AKIP) Tahun 2015. Selain capaian dalam prestasi, secara faktual berbagai program yang dilaksanakan juga berdampak signifikan bagi kemajuan Bali. Capaian tersebut antara lain menurunnya angka kemiskinan

Bali Deklarasikan Gerakan Revolusi MentalSambungan Hal. 1

Menurut Pastika gerakan ini haruslah dimulai dari dalam diri sendiri dari aparatur pemerintah sebelum di-lakukan revolusi mental ke eksternal. Pastika juga menyampaikan berba-gai capain prestasi telah diraih Pem-prov Bali di tahun 2015 diantaranya diraihnya opini WajarTanpa Pengec-ualian (WTP ) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta LAKIP den-gan predikat BB (sangat baik) dan kedepannya ia berharap raihan pr-estasi yang telah dicapai bisa diper-tahankan bahkan ditingkatkan. Pas-tika tidak menampik masih terdapat beberapa catatan penting yang harus segera ditindaklanjuit seperti pera-turan yang menyangkut perubahan kewenangan yang harus segera dis-elesaikan agar tidak terjadi kekoson-gan. Pelaksanaan program program Bali Mandara di tahun 2015, dinilai Pastika pada umumnya pelaksan-aan program Bali Mandara di tahun 2015 pada umumnya berjalan tuntas. Program kegiatan hampir 100% tun-tas, hanya ada beberapa permasala-han piranti hukum karena kita men-unggu peraturan pelaksanaan dari pemerintah pusat. “Undang undang dari pemerintah pusat ada namun peraturan pemerintahnya belum ada sedangkan persoalan sudah muncul di daerah sehingga harus segera dis-elesaikan,” imbuhnya. Menyinggung permasalahan berlarut larutnya IMB Rumah Sakit Mata Bali Mandara, orang nomor satu di Bali ini mene-

gaskan bahwa Perwali telah dicabut. Untuk menentukan zonasi tidak boleh dengan menggunakan Per-wali melainkan harus diatur dalam Perda. “SK Pencabutan sudah saya keluarkan seharusnya tidak ada per-masalahn lagi,” tegasnya. Sementara itu dalam rapat evaluasi akhir tahun yang dipimpin langsung oleh Gu-bernur Bali, Pastika menyampaikan bahwasannya evaluasi yang dilaku-kan pada akhir tahun bertujuan un-tuk mengukur tingkat keberhasilan program yang telah dijalankan serta memperbaiki kegagalan yang ada di tahun berikutnya. Ia mengajak selu-ruh jajarannya untuk bekerja lebih keras lagi di tahun 2016 serta mem-pertahankan bahkan meningkat-kan raihan prestasi maupun kinerja yang telah dicapai di Tahun 2015. Dalam rapat evaluasi akhir tahun yang juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta serta Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Bali, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cok Pemayun dalam paparannya terkait evaluasi akhir tahun Pemprov Bali menyampaikan bahwa hingga Tri-wulan ketiga tahun 2015 Pertumbu-han ekonomi di Provinsi Bali sebe-sar 6,17 % ( rangking 10 nasional) serta tingkat angka kemiskinan di Bali per Maret 2015 sebesar 4,74 % dan menempati rangking ke 2 ter-endah di tingkat Nasional. Berbagai pelaksanaan program dinilai belum optimal seperti pelaksanaan sistem

e-government yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman SKPD ter-hadap sistem teknologi serta belum terintegrasinya berbagi aplikasi yang dibangun. Peningkatan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) juga perlu ditingkatkan dengan menem-patkan right man on the right place. Menyinggung masalah pengentasan kemiskinan melalui program ung-gulan Bali Mandara, Cok Pema-yun menyampaikan permasalahan terletak pada database kemiskinan yang belum akurat sehingga diper-lukan update data yang valid serta penyusunan data by name by ad-dress. Begitu pula pembangunan in-frastruktur seperti jalan, air minum serta listrik hendaknya tidak tump-ang tindih . Untuk itu kedepannya di tahun 2016, Sekda menyampai-kan perlu diambil beberapa lang-kah nyata diantaranya optimalisasi

seluruh program prioritas melalui perencanann yang tepat, pelaksan-aan yang mantap, pengawasan yang cermat serta membuat database yang akurat dan terkini. Tak kalah pentingnya kedepannya harus me-nerapkan kerja keras, kerja cerdas, kerja kualitas, kerja iklas serta kerja tuntas serta seluruh dokumen harus teradministrasikan dengan baik dan benar. Sementara itu Inspektur Provinsi Bali Ketut Teneng dalam rapat evaluasi tersebut menyampai-kan pentingnya peningkatan SDM serta kesungguhan dalam menjalan-kan sistem keuangan yang berbasis akrual. Teneng juga mengigatkan terdapat beberapa catatan dari BPK yang harus ditindak lanjuti seperti masih lemahnya pengendalian inter-nal serta tingkat kepatuhan terhadap perundang undangan yang berlaku yang masih perlu ditingkatkan.XNA

dari 4,76 persen di tahun 2014 menjadi 4,74 persen di tahun 2015. Bali juga mencatat angka pengang-guran terendah tingkat nasional yaitu sebesar 1,37 persen dan gini ratio (kesenjangan, red) yang mak-in kecil yaitu hanya sebesar 0,37. Sementara itu, Menteri Koordina-tor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI yang diwakili Deputi Bidang Kebudayaan Dr. Has-wan Yunaz mengapresiasi langkah Bali yang menjadi pelopor dalam deklarasi GNRM. Menurutnya, GNRM bukanlah program instan yang dapat diwujudkan dalam hi-tungan hari. “Ini merupakan proyek nasional jangka panjang yang mem-

butuhkan dukungan seluruh kom-ponen masyarakat,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, Yunaz manghimbau agar Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi teladan serta pendorong perubahan pola pikir dan sikap perilaku ke arah yang lebih baik. Deklarasi GNRM juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny.Ayu Pastika, perwakilian dari Kodam IX/Udayana, Polda Bali, Ketua BPKP, BPK, Ombudsmen RI Perwakilan Bali, Bupati/Walikota se-Bali, Bend-esa Agung MUDP, FKUB, PHDI, Pimpinan SKPD serta pejabat eselon III dan IV di Lingkungan Pemprov Bali serta masyarakat umum. DWI

Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada Gubernur-Bali Made Mangku Pastika atas bantuannya Kartu e-JKBM un-tuk kesehatan ini, bagi masyarakat umumnya dan keluarganya. Plt Sekretaris Desa Bangbang, I Made Sumiarta juga mengu-

Mudiarsana Senang Dapat Kartu e-JKBMSambungan Hal. 3

capkan terimakasih kepada Pem-prov Bali yang telah membantu masyarakat dalam bidang keseha-tan ini. JKBM ini sangat berman-faat bagi warga mengingat ket-erbatasan ekonomi masyarakat. Dia juga berharap program JKBM ini agar tetap dilanjutkan. XNA

“Ayo kita mulai gerakan revolusi mental dari diri sendiri,”

Made Mangku Pastika

BALI MANDARA EDISI 11 - 31 Januari 2016TABLOID DWI MINGGUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI 8

Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) dan IPB telah mengembangkan citra satelit untuk mencatat produksi pangan. Satelit tersebut dinamai LISAT (Lapan-IPB satellite). Satelit akan diluncur-kan akhir 2015 ini. Citra tanaman padi secara mandiri dapat men-dukung ketahanan pangan. Data seperti: umur padi, daerah yang siap tanam, siap panen terekam secara akurat, sehingga kekuran-gan pangan di suatu daerah dapat segera di cover dari daerah lain-nya memanfaatkan data yang ada. Dalam sejarah peradaban dunia, pangan merupakan sesuatu yang menentukan hidup matinya suatu Negara. Pangan yang kita konsumsi dihasilkan dunia tani. Tak berlebi-han bila dikatakan pertanian seba-gai swadarma mulia. Di Bali malah dipercaya ada sinar Tuhan khusus yang mengelola padi. Dewi Sri di-yakini yang memberi anugerah se-hingga segenggam gabah yang kita tanam tumbuh berkembang men-jadi ribuan bulir padi. Padi diolah menjadi beras, kita makan men-jadikan tubuh dapat berkembang dan sehat. Anugerah Tuhan ini pa-tut kita syukuri. Tak sepantasnya nasi yang menjalani proses pan-jang tersedia atas anugerah Tuhan tersisa dan kita buang begitu saja. Pengenalan dunia pertanian san-gat perlu dilakukan sejak dini. Mulai anak TK perlu dikenalkan jenis tana-man yang ada disekitarnya. Manfaat dan fungsi tanaman bagi kehidupan kalau dikenalkan dengan baik akan menjadi tambahan pengetahuan yang menarik bagi anak anak. Di

DUNIA TANI TAK SEBATAS CANGKUL SAJAusia yang makin bertambah, anak Indonesia perlu terus ditingkat-kan pemahamannya tentang dunia pertanian. Produk pertanian kita sangat kaya dengan beragam sum-ber daya genetik dan jenis. Seperti mangga putih atau wani hanya ada di Bali. Belum lagi salak Bali, salak gula pasir, mangga Depeha, Manggis merupakan beberapa contoh yang ada disekitar kita. Hasil penelitian para ahli menyatakan buah tropis demikian kaya manfaat termasuk memiliki antioksidan tinggi dan mampu mengatasi penyakit kanker. Dengan memperkenalkan anak anak pada pertanian secara luas sejak dini akan membangkitkan motivasi mencintai lingkungan. Mereka akan menghargai karya petani yang ber-susah payah membudidayakan ber-bagai jenis tanaman untuk memen-uhi kebutuhan pangan masyarakat. Gerakan revolusioner untuk men-dorong produksi buah yang juga dikenal dengan revolusi oranye, telah digalakkan pemerintah pu-sat. Selain pemerintah, masyarakat perlu disadarkan akan pentingn-ya dunia pertanian secara luas. Salah satu program Pemerintah Provinsi Bali adalah mendirikan SMA Bali Mandara. SMA Bali Man-dara merupakan sekolah asrama yang dibiayai dengan anggaran dae-rah Provinsi Bali, yang khusus me-nerima dan membiayai anak-anak dari keluarga miskin yang memiliki kecerdasan tinggi dan kemauan yang kuat untuk memperbaiki kualitas hidupnya dan keluarganya. Saat ini ratusan anak yang telah lulus dari SMA Bali Mandara. Dari yang tidak pernah bermimpi untuk bisa mel-anjutkan sekolah ke jenjang SMA, hingga bisa lulus dan sudah banyak

diterima di perguruan tinggi dengan beasiswa. Melalui sekolah seperti ini kearifan local dan dunia pertanian Bali dapat dikenalkan. Melalui anak-anak penerus bangsa ini diharapkan dunia pertanian Bali makin berkibar. Perlu diinformasikan juga bahwa Laboratorium PHP Celuk mulai ta-hun 1988 - 1991, dengan kegiatan dari JICA (Japan International Co-operation Agency), telah melakukan studi tentang epidemiologi penyakit tungro. Berikutnya ada kegiatan lanjutan bekerjasama dengan IRRI Philiphina dan Balitpa–Sukamandi. Dengan kerjasama tersebut dihasil-kan varietas padi Tukad Balian, Tu-kad Unda dan Tukad Petanu yang tahan virus tungro. Sampai saat ini baru 3 varietas padi Nasional ber-nama Tukad yang ada di Bali dan masih direkomendasikan kemen-terian Pertanian untuk mengatasi daerah rawan serangan Tungro. Penggunaan varietas tahan merupa-kan salah satu strategi dalam PHP (Pengendalian Hama Terpadu) un-tuk menekan penggunaan pestisida kimia pabrik dalam mendukung ket-ahanan pangan yang ramah lingkun-

gan. Sukses dan tercatatnya nama Bali di kancah Nasional terkait va-rietas padi, tak bisa lepas dari peran serta Almarhum Ir. I Nengah Suwe-la, M.Si. Saat itu (1988) beliau assis-tance counterpart ATA-162 (JICA). Di tahun 2015 ini Beliau adalah Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Bali yang gigih memperjuangkan agar Kantor Perlindungan Tanaman Bali terintegrasi. Dalam satu lahan kantor BPTPH, laboratorium PHP dan Lab residu pestisida serta bri-gade perlindungan tanaman men-jadi satu. Lahan yang sesuai tersebut ada di Desa Celuk Gianyar. Namun saat memberikan pengarahan gera-kan pengendalian hama di lapan-gan tanggal 1 Desember 2015 beliau terserang stroke dan telah berpulang ke alam Tuhan 6 Des 2015. Acara ngaben/kremasi telah berlangsung tanggal 15 Desember 2015. Semoga amal, ibadah, dan perbuatan bai-knya mengantarkan ke tempat yang layak di sisiNYA. Selamat jalan…… Celuk, 16 Desember 2015

olehIr. I Gusti Ngurah Aryawan

Foto 1. Terharu telah lulus dari SMA Bali Mandara

Foto 2. Pekerja gigih untuk Perlindungan Tanaman

Bali (kenangan yang ada tak kan pernah terlupakan)

DENPASAR, BaliMandara SINOVIK merupakan salah satu terobosan Kementerian PAN RB dalam mempercepat pening-katan kualitas pelayanan publik, baik yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan man-faat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, inovasi pelay-anan publik sendiri tidak meng-haruskan suatu penemuan baru, tetapi dapat merupakan suatu pen-dekatan baru yang bersifat kon-tekstual dalam arti inovasi tidak terbatas dari tidak ada kemudian muncul gagasan dan praktik inova-si, tetapi dapat berupa inovasi hasil dari perluasan maupun peningka-tan kualitas pada inovasi yang ada. SINOVIK kependekan dari Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik, yaitu merupakan sistem informasi

pembangunan dan pengembangan dalam inovasi pelayanan publik. Diharapkan ini menjadi lang-kah percepatan peningkatan kuali-tas pelayanan publik, yang nantinya minimal satu inovasi setiap tahun-nya dikembangkan oleh setiap Ke-menterian/Lembaga dan Pemerin-tah Daerah (program One Agency, One Innovation). Bentuk kegiatan ini berupa kompetisi inovasi pelay-anan publik dan pemberian peng-hargaan inovasi pelayanan publik. Untuk menghadapi kompetisi itu, Pemerintah Provinsi Bali beru-saha melakukan berbagai persiapan. Salah satunya melakukan paparan inovasi dihadapan Tim yang terdiri dari Asisten, dan Staf Ahli Guber-nur Bali, di Ruang Praja Sabha Kan-tor Gubernur Bali, Selasa, (26/1). Dalam paparan yang dipimpin Asisten Ketataprajaan Sekda Provin-si Bali I Dewa Putu Eka Wijaya

Wardana, SH, MH tersebut, bebera-pa SKPD yang sudah mengajukan proposalnya memaparkan tentang inovasi apa yang sudah diperbuat agar mendapat masukan dari tim. Inovasi yang dipaparkan dianta-ranya yaitu Dinas Pertanian Tana-man Pangan dengan judul ‘Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) Untuk Kesejahteraan Petani Bali’, Di-nas Pendapatan dengan judul ‘Sam-sat Ibu Jari’, Disdikpora (SMA Bali

Mandara) dengan judul ‘Kemiskinan Bukan Penghalang Meraih Sukses’, Biro Humas dengan judul ‘Mendo-brak Budaya ‘Koh Ngomong’ yang membahas tentang PB3AS, Dinas Kesehatan berjudul ‘Kami Datang, Penglihatan Terang’ dan BPMPD dengan judul ‘Gerbangsadu Datang Usaha Masyarakat Berkembang’. Setelah mendapat masukan, SKPD diminta memperbaiki propos-al inovasi yang sudah dibuat. XNA

Persiapan Kompetisi Sekaligus Pemantapan Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Bali

Pemprov Uji Proposal SINOVIK SKPD, PB3AS Jadi Salah Satu Unggulan

DENGARKAN PEMAPARAN - Asisten Ketataprajaan Sekda Provinsi Bali I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana, SH, MH didampingi Plt. Kepala Biro Organisasi I Wayan Sudana memimpin rapat pemaparan proposal SINOVIK tahun 2016 di Ruang Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Selasa (26/1).