summary skenario c_2.docx

5
Risti Pratiwi Summary of Breast Cancer Program Studi Profesi Apoteker UII Skenario C Blok 3 Breast Cancer on Woman Chinthya Pradifta S, S.Farm., Apt Kelompok G

Upload: risti-skg

Post on 30-Dec-2014

21 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Breast cancer

TRANSCRIPT

Page 1: Summary Skenario C_2.docx

Program Studi

Profesi Apoteker

UII

Summary

of Breas

t Canc

er

Risti Pratiwi

Skenario C Blok 3Breast Cancer on Woman

Chinthya Pradifta S, S.Farm., AptKelompok G

Page 2: Summary Skenario C_2.docx

Definisi Ca mamae adanya benjolan pada bagian payudara. Sel kanker bersifat immortal, menyebar, terus tumbuh dan membelah membentuk sebuah tumor. Tumor biasanya muncul pertama kali dalam saluran payudara atau lobulus. Sel kanker, juga dapat dibawa oleh getah bening ke kelenjar getah bening supraklavikula mammae atau internal (NCCN, 2011, (Dipiro, 2005) dan (Aziz et al, 2006). Ca mamae ductal invasive kanker yg menyerang payudara bagian duktal (saluran asi), dpt menyerbar pada area yg lain seperti jaringan limfe maupun area sekitarnya dan bersifat merusak sel (NCCN, 2011). Etiologi pembelahan sel tanpa berhenti menyebabkan pembentukan kanker. Kanker merupakan hasil mutasi gen yang bertanggung jawab pada pertumbuhan dan kesehatan sel dalam tubuh. Proliferasi abnormal ini dapat terjadi sel-sel payudara yang disebut kanker payudara (NCCN, 2011). Patofisiologi tahap pembentukan sel kanker dimulai sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang berubah menjadi sel-sel kanker disebut transformasi sel. Transformasi terdiri dari tahap inisiasi dan tahap promosi. Tahap Inisiasi terjadi perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan sel dipicu oleh agen karsinogen yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi atau sinar matahari. Kelainan genetik dalam sel disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap karsinogen. Tahap Promosi satu sel yang mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas (aktivitas sel promotor yang peka dengan karsinogen). Fase metastasis metastasis menuju tulang sering terjadi pada BC, beberapa diantaranya disertai komplikasi seperti simptoma hiperkalsemia, pathological fractures atau spinal cord compression. metastatis bersifat osteolitik osteoklas hasil induksi sel kanker merupakan mediator osteolisis dan mempengaruhi diferensiasi dan aktivitas osteoblas serta osteoklas lain hingga meningkatkan reabsopsi tulang (Aldridge et al, 2006) dan (Chen et al, 2010). Sign dan simptom Perubahan struktur dan tekstur payudara, kulit payudara mengerut, timbul benjolan yang dapat diraba dengan tangan, makin lama benjolan makin keras dan bentuknya tak beraturan, Nipple discharge atau kemerahan, nyeri payudara atau puting, dimpling atau swealling payudara, mengeluarkan darah atau cairan lain padahal sedang tak dalam masa menyusui, adanya borok (ulkus) pada payudara yang akan membesar dan parah sehingga menghancurkan seluruh payudara (NCCN, 2011) dan (Dipiro, 2005). Screening kanker payudara, faktor resiko riwayat keluarga yang memiliki kanker payudara, faktor genetik, Faktor hormonal seperti periode menstruasi pada usia lebih awal, lambat memasuki masa menopouse, konsumsi terapi hormon untuk waktu yang lama dan melahirkan anak pertama pada usia tua (NCCN, 2011). Jaringan payudara yang padat, paparan karsinogen, penggunaan kontrasepsi oral, atau minum berlebihan Alkohol. Gender, > pada wanita, < pada pria, resiko usia 40-60 tahun (Dipiro, 2005). Penengakan Diagnosa Wanita disarankan untuk menjalani prosedur skrining rutin (kontrol diri) pemeriksaan mandiri (SADARI), cek riwayat kanker pada keluarga. Penegakkan diagnosa dilakukan dengan pemeriksaan klinis payudara bulanan dan mammografi, skrining MRI, skrining ultrasound, PET scan (Positron Emission Tomography)adalah prosedur skrining rutin dianjurkan untuk mendeteksi kanker payudara, bahkan tanpa gejala yang jelas. Setelah jelas terdiagnosa ada kanker, maka dilanjutkan dengan tes tumor dan Hormone Receptore Test, HER2 Tumor Test dan 21 gene test (NCCN, 2011). Klasifikasi Stadium kanker payudara, menggambarkan tingkat BC (Breast Cancer) dengan sistem TNM. (T) menggambarkan ukuran tumor diukur (cm) dan pertumbuhan ke jaringan di dekatnya. (N) menentukan sejauh mana kanker di kelenjar getah bening. (M) mengatakan jika kanker telah menyebar ke organ lain. Stadium 0 kanker payudara non invasif dianggap tahap 0. LCIS Dan DCIS tumor diberi label sebagai Tis (adalah = in situ). Pada tahap 0, tidak ada pertumbuhan kanker ke nodus limfe dan penyebaran ke bagian lain. Stadium I bersifat invassive dalam

tahap I. Ukurannya ≥ 2 cm. Kanker menyebar dan atau tidak, dan kemungkinan ada tumor yang sangat kecil di kelenjar getah bening. Dalam tahap IA Dan IB, kanker belum menyebar ke seluruh tubuh. Stadium II tumor besar, ada lebih banyak kanker di kelenjar getah bening di bawah lengan. Namun, kanker masih tidak metastasis. Tahap II BC dibagi menjadi dua kelompok. kedua kelompok ini disebut stadium IIA dan tahapan IIB. Stadium III IIIA, IIIB, IIIC. Tahapan IIIA, tumor > 5 cm dan sampai ke kelenjar aksila ipsilateral. Stadium IIIB, tumor telah tumbuh menjadi dinding sel atau kulit, tetapi mungkin ada atau mungkin tidak ada kanker di kelenjar getah bening. Tahap IIIC, mungkin ada atau mungkin tidak tumor namun kanker telah menyebar jauh ke kelenjar getah bening di dekatnya. Stadium IV penyebaran SM sampai organ jauh, tumor dari berbagai ukuran, setiap kelenjar getah bening yang terkena dampak dan metastasis. Disamping ini disajikan tabel Stage breast cancer dan Klasifikasi kanker berdasarkan TNM (NCCN, 2011). Kanker Payudara memiliki

Page 3: Summary Skenario C_2.docx

berbagai jenis tipe, yakni, Carsinoma in situ (Ductal carcinoma in situ dan Lobular carcinoma in situ), Invasive breast cancer, Invasive ductal carcinoma (Medularry cancer, Tubular Carcinoma, Metaplastic tumor, Colloid carcinoma), Invasive Lobular Carcinoma, Mixed tumors dan Inflammatory Breast Cancer (NCCN, 2011). Tujuan pengobatan kanker yakni, Stadium I, II, III untuk kesembuhan, stadium IV untuk mempertahankan hidup. Tujuan pengobatan antara lain menyembuhkan (stadium awal), eradikasi sel tumor secara total, remisi penyebaran, mengurangi jumlah sel tumor secara signifikan. Simptomatik (menghilangkan gejala dan mengatasi komplikasi). Perawatan tahap akhir meningkatkan kualitas hidup pasien dan memonitor gajala yg muncul akibat kemoterapi. Terminologi pengobatan pada pasien BC terapi primer, adjuvant treatment, Neoadjuvant treatment, regimen First-line, Second-line regimen. Beberapa wanita menerima kemoterapi sebelum pembedahan. Setelah pembedahan, baru dimulai terapi hormon. Kasus lain, pembedahan adalah terapi primer, kemoterapi adalah pengobatan neoadjuvant, dan terapi hormon adalah pengobatan adjuvant. Surgery Lumpectomy, Mastectomy, Quadrantectomy dan Lymphadenoctomy, Radioterapi, kemoterapi (obat untuk membunuh sel kanker) dan hormon terapi pada pasien hormon reseptor positif (NCCN, 2011). Tujuan penggunaan obat kemoterapi terhadap kanker adalah (1) mencegah/menghambat multiplikasi sel kanker (2) menghambat invasi dan metastase.

(NCCN, 2011).Pada pasien dengan diagnosa Ca Mamae Ductal Invasive T3N1M0 (stadium III A) HER-2 Positive, dapat diterapi dengan terapi mastectomi kemudian menjalani kemoterapi dengan obat pada tabel berikut:

(NCCN, 2011).Terapi non farmakologi dapat dilakukan dengan perbaikan pola makan. Pasien harus menghindari makan-makan yang dibakar, menghindari fast food dan makanan yang tinggi lemak (diet rendah lemak). Pasien dpat mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti gandum, atau mengkonsumsi ikan salmon dan tuna (omega 3), wortel dan bayam , yogurt, susu kedelai, jus jeruk atau makan makanan yang tinggi kandungan antioksidan lainnya (Diananda, 2008).Ekstravasi obat kemoterapi, ekstravasi adalah keluarnya obat vesikan atau iritan ke jaringan subkutan yang berakibat timbulnya rasa nyeri, nekrosis jaringan dan ulserasi jaringan. Faktor resiko, debilisasi, vena rapuh dan kecil, penderita tua dengan integritas vaskuler yang jelek, odema ekstemitas akibat pembedahan, perubahan suhu tubuh (spasme vena), tekanan darah yang tinggi, faktor psikologis, lokasi pemasangan IV, insersi kateter. Tanda-tanda ekstravasasai yakni adanya rembesan cairan pada tempat masuk jarum, tetesan melambat atau terhenti, pembengkakan pada daerah infus/injeksi, eritema, inflamasi, nyeri, rasa panas, sakit dan kemerahan sekitar jarum. Tindakan kejadian ekstravasasi yakni hentikan penyuntikan/infus, lepaskan jarum/kanula dari selang infus atau syringe, lakukan aspirasi melalui jarum bila tidak ada antidotum, bila ada ada antidotum spesifik untuk obat yang digunakan, berikan melalui jarum IV setelah itu baru cabut. Ex. Dengan vesikan Mechloretilamin maka antidotum yang dapat digunakan adalah Thiosulfat 1g/10 mL (4 mL Thiosulfat 10% + 6 mL aqua dengan cara pemberian inj. 4-6 mL via jarum infus atau Inj. SC pada daerah ekstravasasi + kompres dingin (Aziz et al, 2006).

Page 4: Summary Skenario C_2.docx

DAFTAR PUSTAKA

Aldridge., T.W.J Lennard., J.R Williams., M.A Birch., 2005, Vascular Endothelial Growth Factor Acts as an Osteolytic Factor in Breast Cancermetastases to Bone, British Journal Of Cancer, Amerika.

Aziz, F., Andrijono., A.B Saifuddin., 2006, Buku Acuan Nasional: Onkologi Ginekologi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Chen Y.C., D.M Sosnoski., A.M Mastro, 2010, Breast Cancer Metastasisto The Bone: Mecanism of Bone Loss, Breast Cancer Research, USA.

Diananda, R., 2008, Mengenal Seluk Beluk Kanker. Katahati. Jogyakarta.

Dipiro, J.T., Talbert R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., 2005, Pharmacotherapy: A Patophysiologic Approach, Sixth edition, The Mc Graw Hill Companies, Inc., London.

Ismail P.M., Demajo F.J., Amato., P., Lydon J.P., 2004, Progesterone Induction of Calcitonin Expression in The Murine Mammary Gland, Journal Endocrinol, Houston Texas.

NCCN Clinical Practice Guideline in Oncology, Breast Cancer Version 2.2011, available at www.nccn.com