step 1-7 fix

12
Step 1 1. Cuek Cuek adalah sikap tidak peduli atau masa bodoh akan kegiatan disekelilingnya. 2. Rewel Rewel adalah ketidakmampuan bayi untuk tenang atau ditenangkan. 3. Menangis Adalah proses pengeluaran air mata. Air mata merupakan bagian ppenting dari system pemeliharaan mata, saat air mata mengalir , saat itulah mata dibersihkan dari iritan yang menggangu, termasuk bakteri dan virus yang berbahaya bagi mata. Step 2 Identifikasi masalah ani dengan usia 2 tahun, tapi baru bisa mengucapkan kata mama” dan maem”. Sejak kecil ani jarang rewel, tidak pernah menangis jika ditinggal pergi dan tidak merasa senang jika ibunya datang. Ani sudah berjalan walaupun sering jinjit. 1. Konsep dasar tumbuh kembang? 2. Factor yang mempengaruhi tumbuh kebang? 3. Jelaskan relflek primitive?

Upload: dewandaru-i-a-b

Post on 10-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fk ump

TRANSCRIPT

Step 1

1. Cuek

Cuek adalah sikap tidak peduli atau masa bodoh akan kegiatan disekelilingnya.

2. Rewel

Rewel adalah ketidakmampuan bayi untuk tenang atau ditenangkan.

3. Menangis

Adalah proses pengeluaran air mata. Air mata merupakan bagian ppenting dari system pemeliharaan mata, saat air mata mengalir , saat itulah mata dibersihkan dari iritan yang menggangu, termasuk bakteri dan virus yang berbahaya bagi mata. Step 2

Identifikasi masalah ani dengan usia 2 tahun, tapi baru bisa mengucapkan kata mama dan maem.

Sejak kecil ani jarang rewel, tidak pernah menangis jika ditinggal pergi dan tidak merasa senang jika ibunya datang. Ani sudah berjalan walaupun sering jinjit.

1. Konsep dasar tumbuh kembang?

2. Factor yang mempengaruhi tumbuh kebang?

3. Jelaskan relflek primitive?

Step 3

1. Defenisi Pertumbuhan?a. Pertumbuhan

1. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel atau organ yang bisa diukur. (Soetjiningsih, 1995)

2. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel dan juga karena bertambah besarnya sel. (IDAI, 2002)

3. Pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan ukuran. (Whaley and Wong)

b. Perkembangan

1. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan. (Soetjiningsih, 1995)

2. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur / fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkansebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistemnya yang terorganisasi. (IDAI, 2002)

3. Perkembangan menitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran terhadap perkembangan emosi, social dan intelektual anak. (Whaley and Wong).

2. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

1. Faktor Genetik

Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang, termasuk faktor genetik antara lain berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin dan suku bangsa.

2. Faktor Lingkungan

a. Faktor lingkungan pada waktu masih di dalam kandungan (faktor prenatal). Gisi ibu waktu hamil, faktor mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas dan anoksia embrio.

b. Faktor lingkungan setelah lahir ( Faktor post natal )

1. Lingkungan biologis, meliputi Ras, Jenis kelamin, Umur, Gizi, Perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, fungsi metabolisme dan hormon.

2. Faktor fisik yaitu cuaca, sanitasi, keadaan rumah dan radiasi.

3. Faktor Psikososial yaitu stimulasi, motivasi belajar, ganjaran / hukuman yang wajar, kelompok sebaya, stress, sekolah.

4. Faktor keluarga dan adat istiadat.

3. Berikut berbagai macam Refleks

1. Refleks Moro

Timbul oleh rangsang yang mendadak / mengejutkan. Bayi akan mengembangkan tanganya ke samping dan melebarkan jari-jarinya kemudian menarik tangannya kembali dengan cepat seperti ingin memeluk seseorang.

Muncul sejak lahir, akan mereda 1 atau 2 minggu dan minghilang setelah 6 bulan. Biasanya refleks ini diikuti dengan tangisan bayi. Jika refleks ini timbul, menunjukkan terjadinya ketidak matangan otak dan retardasi mental

2. Refleks Babinski

Tampak dengan mengusap / menekan bagian menonjol dari dasar jari di telapak kaki bayi keatas dan jari-jari membuka.

Dapat berlanjut hingga 8 bulan, dan menghilang setelah 9-12 bulan

3. Refleks Menciun ( Rooting refleks )

Kepala bayi akan berpaling memutar ke arah usapan dan mencari puting susu dengan bibirnya, Refleks ini untuk mencari makanan.

Reflek ini berlanjut sementara bayi masih menyusu dan menghilang setelah 3-4 bulan.

4. Refleks Hisap ( Sacking Refleks )

Ditimbulkan oleh rangasangan pada daerah mulut atau pipi bayi dengan puting / tangan. Bibir bayi akan maju ke depan dan lidah melingkar ke dalam untuk menyedot.

Paling kuat pada 4 bulan pertama dan memudar setelah 6 bulan dan secara bertahap melebur dengan kegiatan yang disadari

5. Refleks Genggam ( Palmar Grasp Refleks )

Timbul bila kita mengoreskan jari melalui bagian dalam atau meletakkan jari kita pada telapak tangan bayi. Jari-jari bayi akan melingkar ke dalam seolah memegangi suatu benda dengan kuat.

Biasanya reflek ini menghilang sekitar 4 bulan

6. Tonick Neck Refleks

Meruapakan refleks mempertahankan posisi leher / kepala.Timbul bila kita membaringkan bayi secara telentang. Kepala bayi secara akan berpaling ke salah satu sisi sementara ia berbaring terlentang. Lengan pada sisi kemana kepalanya beraling akan terlentang terlentang lurus keluar, sedangkan tangan lainnya dilipat / ditekuk.

Refleks ini sangat nyata pada 2 atau 3 bulan dan menghilang sekitar 4 bulan.

7. Refleks Melangkah ( Stepping Refleks )

Timbul ketika kita memegangi bayi pada posisi berdiri dan sedikit menekan. Bayi akan mengangkat kakinya secara bergantian seakan -akan berjalan.

Refleks ini mulai berkurang setelah 1 minggu dan akan menghilang setelah 2 bulan.Step 5

1. Jelaskan macam macam reflek primitive?

2. Apa saja fase tumbang pada amak?3. Pertumbuhan pada gigi?4. Macam macam perkembangan pada anak ( motoric kasar, motoric halus, personal-sosial, bahasa)?5. Gangguan masing masing pada perkembangan ( motoric kasar, motoric halus, personal-sosial, bahasa)?6. Apa saja yang sudah dapat dilakuakn pada anak usia 2tahun?

7. All about autisme dan ADHA?

8. All about retardasi mental dan cerebral cerebry?

9. Penatalaksanaan ganguan tumbangsecara umum?

All about Denser Development screening test?Step 6Belajar mandiri

Step 7Lo

1. Berikut berbagai macam Refleks PRIMITIF

1. Refleks Moro

Timbul oleh rangsang yang mendadak / mengejutkan. Bayi akan mengembangkan tanganya ke samping dan melebarkan jari-jarinya kemudian menarik tangannya kembali dengan cepat seperti ingin memeluk seseorang.

Muncul sejak lahir, akan mereda 1 atau 2 minggu dan minghilang setelah 6 bulan. Biasanya refleks ini diikuti dengan tangisan bayi. Jika refleks ini timbul, menunjukkan terjadinya ketidak matangan otak dan retardasi mental

2. Refleks Babinski

Tampak dengan mengusap / menekan bagian menonjol dari dasar jari di telapak kaki bayi keatas dan jari-jari membuka.

Dapat berlanjut hingga 8 bulan, dan menghilang setelah 9-12 bulan

3. Refleks Menciun ( Rooting refleks )

Kepala bayi akan berpaling memutar ke arah usapan dan mencari puting susu dengan bibirnya, Refleks ini untuk mencari makanan.

Reflek ini berlanjut sementara bayi masih menyusu dan menghilang setelah 3-4 bulan.

4. Refleks Hisap ( Sacking Refleks )

Ditimbulkan oleh rangasangan pada daerah mulut atau pipi bayi dengan puting / tangan. Bibir bayi akan maju ke depan dan lidah melingkar ke dalam untuk menyedot.

Paling kuat pada 4 bulan pertama dan memudar setelah 6 bulan dan secara bertahap melebur dengan kegiatan yang disadari

5. Refleks Genggam ( Palmar Grasp Refleks )

Timbul bila kita mengoreskan jari melalui bagian dalam atau meletakkan jari kita pada telapak tangan bayi. Jari-jari bayi akan melingkar ke dalam seolah memegangi suatu benda dengan kuat.

Biasanya reflek ini menghilang sekitar 4 bulan

6. Tonick Neck Refleks

Meruapakan refleks mempertahankan posisi leher / kepala.Timbul bila kita membaringkan bayi secara telentang. Kepala bayi secara akan berpaling ke salah satu sisi sementara ia berbaring terlentang. Lengan pada sisi kemana kepalanya beraling akan terlentang terlentang lurus keluar, sedangkan tangan lainnya dilipat / ditekuk.

Refleks ini sangat nyata pada 2 atau 3 bulan dan menghilang sekitar 4 bulan.

7. Refleks Melangkah ( Stepping Refleks )

Timbul ketika kita memegangi bayi pada posisi berdiri dan sedikit menekan. Bayi akan mengangkat kakinya secara bergantian seakan -akan berjalan.

Refleks ini mulai berkurang setelah 1 minggu dan akan menghilang setelah 2 bulan.

3.Tahap perkembangan gigi??

Tahap perkembangan adalah sebagai berikut (McDonald dan Avery, 2000; Finn, 2003) :

1. Inisiasi (bud stage)

Merupakan permulaan terbentuknya benih gigi dari epitel mulut.Sel-sel tertentu pada lapisan basal dari epitel mulut berproliferasi lebih cepat daripada sel sekitarnya.Hasilnya adalah lapisan epitel yang menebal di regio bukal lengkung gigi dan meluas sampai seluruh bagian rahang atas dan bawah.

2. Proliferasi (cap stage)

Lapisan sel-sel mesenkim yang berada pada lapisan dalam mengalami proliferasi, memadat, dan bervaskularisasi membentuk papil gigi yang kemudian membentuk dentin dan pulpa pada tahap ini. Sel-sel mesenkim yang berada di sekeliling organ gigi danpapila gigi memadat dan fibrous, disebut kantong gigi yang akan menjadi sementum, membran periodontal, dan tulang alveolar.

3. Histodiferensiasi (bell stage)

Terjadi diferensiasi seluler pada tahap ini. Sel-sel epitel email dalam (inner email epithelium) menjadi semakin panjang dan silindris, disebut sebagai ameloblas yang akanberdiferensiasi menjadi email dan sel-sel bagian tepi dari papila gigi menjadi odontoblas yang akan berdiferensiasi menjadi dentin.

4. Morfodiferensiasi

Sel pembentuk gigi tersusun sedemikian rupa dan dipersiapkan untuk menghasilkanbentuk dan ukuran gigi selanjutnya. Proses ini terjadi sebelum deposisi matriks dimulai.Morfologi gigi dapat ditentukan bila epitel email bagian dalam tersusun sedemikian rupa sehingga batas antara epitel email dan odontoblas merupakan gambaran dentinoenamel junction yang akan terbentuk. Dentinoenamel junction mempunyai sifat khusus yaitu bertindak sebagai pola pembentuk setiap macam gigi. Terdapat deposit email dan matriks dentin pada daerah tempat sel-sel ameloblas dan odontoblas yang akan menyempurnakan gigi sesuai dengan bentuk dan ukurannya.5. Aposisi

Terjadi pembentukan matriks keras gigi baik pada email, dentin, dan sementum. Matriks email terbentuk dari sel-sel ameloblas yang bergerak ke arah tepi dan telah terjadi proses kalsifikasi sekitar 25%-30%.

5.Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Masalah yang sering timbul dalam pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, bahasa, emosi, dan perilaku.

1. Gangguan Pertumbuhan Fisik

Gangguan pertumbuhan fisik meliputi gangguan pertumbuhan di atas normal dan gangguan pertumbuhan di bawah normal.Pemantauan berat badan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat) dapat dilakukan secara mudah untuk mengetahui pola pertumbuhan anak.Menurut Soetjiningsih (2003) bila grafik berat badan anak lebih dari 120% kemungkinan anak mengalami obesitas atau kelainan hormonal.Sedangkan, apabila grafik berat badan di bawah normal kemungkinan anak mengalami kurang gizi, menderita penyakit kronis, atau kelainan hormonal.Lingkar kepala juga menjadi salah satu parameter yang penting dalam mendeteksigangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.Ukuran lingkar kepala menggambarkan isi kepala termasuk otak dan cairan serebrospinal.Lingkar kepala yang lebih dari normal dapat dijumpai pada anak yang menderita hidrosefalus, megaensefali, tumor otak ataupun hanya merupakan variasi normal.Sedangkan apabila lingkar kepala kurang dari normal dapat diduga anak menderita retardasi mental, malnutrisi kronis ataupun hanya merupakan variasi normal.Deteksi dini gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan yang lebih berat. Jenis gangguan penglihatan yang dapat diderita oleh anak antara lain adalah maturitas visual yang terlambat, gangguan refraksi, juling, nistagmus, ambliopia, buta warna, dan kebutaan akibat katarak, neuritis optik, glaukoma, dan lain sebagainya. (Soetjiningsih, 2003).Sedangkan ketulian pada anak dapat dibedakan menjadi tuli konduksi dan tuli sensorineural. Menurut Hendarmin (2000), tuli pada anak dapat disebabkan karena faktor prenatal dan postnatal. Faktor prenatal antara lainadalah genetik dan infeksi TORCH yang terjadi selama kehamilan. Sedangkan factor postnatal yang sering mengakibatkan ketulian adalah infeksi bakteri atau virus yang terkait dengan otitis media.

2. Gangguan perkembangan motorik

Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal.Salah satu penyebab gangguan perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskular.Anak dengan serebral palsi dapat mengalami keterbatasan perkembangan motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia, atau hipotonia.Kelainan sumsum tulangbelakang seperti spina bifida juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembanganmotorik.Penyakit neuromuscular sepeti muscular distrofi memperlihatkan keterlambatan dalam kemampuan berjalan.Namun, tidak selamanya gangguan perkembangan motoric selalu didasari adanya penyakit tersebut.Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat mempengaruhi keterlambatan dalam perkembangan motorik.Anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk belajar seperti sering digendong atau diletakkan di baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan motorik.

3. Gangguan perkembangan bahasa

Kemampuan bahasa merupakan kombinasi seluruh system perkembangan anak.Kemampuan berbahasa melibatkan kemapuan motorik, psikologis, emosional, dan perilaku (Widyastuti,2008).Gangguan perkembangan bahasa pada anak dapat diakibatkan berbagai faktor, yaitu adanya faktor genetik, gangguan pendengaran, intelegensia rendah, kurangnya interaksi anak dengan lingkungan, maturasi yang terlambat, dan faktor keluarga.Selain itu, gangguan bicara juga dapat disebabkan karena adanya kelainan fisik seperti bibir sumbing dan serebral palsi.Gagap juga termasuk salah satu gangguan perkembangan bahasa yang dapat disebabkan karena adanya tekanan dari orang tua agar anak bicara jelas (Soetjingsih, 2003).

4. Gangguan Emosi dan Perilaku

Selama tahap perkembangan, anak juga dapat mengalami berbagai gangguan yang terkait dengan psikiatri.Kecemasan adalah salah satu gangguan yang muncul pada anak dan memerlukan suatu intervensi khusus apabila mempengaruh interaksi sosial dan perkembangan anak.Contoh kecemasan yang dapat dialami anak adalah fobia sekolah, kecemasan berpisah, fobia sosial, dan kecemasan setelah mengalami trauma.Gangguan perkembangan pervasif pada anak meliputi autisme serta gangguan perilaku dan interaksisosial.Menurut Widyastuti (2008) autism adalah kelainan neurobiologis yang menunjukkangangguan komunikasi, interaksi, dan perilaku.Autisme ditandai dengan terhambatnya perkembangan bahasa, munculnya gerakan-gerakan aneh seperti berputar-putar, melompatlompat, atau mengamuk tanpa sebab.

Daftar Pustaka

Narendra, M. B. 2003. Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jakarta: EGC.

Meadow, R dan Newll, S. 2002. Lecture Notes Pediatrica. Jakarta: Erlangga.

Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Soetjiningsih.2003. Perkembangan Anak dan Permasalahannya. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Azis Alimul.2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.