step 1- 5

5
SKENARIO 4 BUDI SULIT MEMBUKA MULUT SETELAH OPERASI Budi mahasiswa FKG berumur 19 tahun merasakan keluhan nyeri pada gigi bawah kiri paling belakang. Keesokan harinya pipinya bengkak sehingga ia datang ke Klinik Bedah Mulut. Pada pemeriksaan intra oral ditemukan gigi molar ketiga bawah kiri impaksi, gigi geraham rahang atas dan bawah kiri ada yang berlubang besar, banyak kalkulus di regio bawah kiri. Akibat kondisi itu Budi mempunyai kebiasaan mengunyah hanya pada sisi kanan saja. Hal itu sudah berlangsung lama sehingga pada saat membuka mulut terdengar bunyi cliking. Tindakan yang dilakukan adalah odontektomi atau pengambilan gigi impaksi dengan cara pembedahan. Operasi berlangsung lama karena kasusnya sulit. Keesokan harinya pada saat kontrol Budi mengalami kesulitan membuka mulut, nyeri pada sendi Temporo Mandibular Joint(TMJ)-nya, kram pada otot wajah dan terjadi pembengkakan pada pipi. STEP 1 Impaksi: gigi tidak erupsi karena terhalang oleh gigi tetangga, atau erupsi sebagian (horizontal, vertikal, mesioangular, distoangular)

Upload: cynthia-octavia

Post on 23-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Step 1 -5 skenario 4 st2

TRANSCRIPT

Page 1: Step 1- 5

SKENARIO 4

BUDI SULIT MEMBUKA MULUT SETELAH OPERASI

Budi mahasiswa FKG berumur 19 tahun merasakan keluhan nyeri pada

gigi bawah kiri paling belakang. Keesokan harinya pipinya bengkak sehingga ia

datang ke Klinik Bedah Mulut. Pada pemeriksaan intra oral ditemukan gigi molar

ketiga bawah kiri impaksi, gigi geraham rahang atas dan bawah kiri ada yang

berlubang besar, banyak kalkulus di regio bawah kiri. Akibat kondisi itu Budi

mempunyai kebiasaan mengunyah hanya pada sisi kanan saja. Hal itu sudah

berlangsung lama sehingga pada saat membuka mulut terdengar bunyi cliking.

Tindakan yang dilakukan adalah odontektomi atau pengambilan gigi

impaksi dengan cara pembedahan. Operasi berlangsung lama karena kasusnya

sulit. Keesokan harinya pada saat kontrol Budi mengalami kesulitan membuka

mulut, nyeri pada sendi Temporo Mandibular Joint(TMJ)-nya, kram pada otot

wajah dan terjadi pembengkakan pada pipi.

STEP 1

Impaksi: gigi tidak erupsi karena terhalang oleh gigi tetangga, atau erupsi

sebagian (horizontal, vertikal, mesioangular, distoangular)

Pemeriksaan intra oral: pemeriksaan dalam rongga mulut meliputi palatum,

bibir, gingiva dan gigi

Kalkulus: penumpukan plak yang termineralisasi

Bunyi clicking: bunyi yang timbul saat membuka atau menutup mulut yang

menandakan pergeseran discus artikularis

Temporomandibula Joint: sendi yang menghubungkan rahang atas dan bawah

untuk membuka dan menutup mulut (terletak antara proc. condylaris

mandibula dan fossa glenoidalis) dan terdapat discus artikularis.

Odontektomi: pengambilan gigi impaksi dengan cara pembedahan

Bengkak: ciri utama inflamasi yang berupa tonjolan

Regio: daerah atau bagian tubuh

Page 2: Step 1- 5

STEP 2

1. Bagaimana mekanisme mengunyah (membuka dan menutup mulut)?

2. Mengapa bisa terjadi bunyi clicking jika mengunyah satu sisi?

3. Mengapa terjadi pembengkakan pada pipi setelah odontektomi?

4. Apa yang menyebabkan Budi kesulitan membuka mulut setelah odontektomi?

STEP 3

1.

2. Karena kebiasaan mengunyah satu sisi menyebabkan perubahan posisi TMJ

dan discus artikularis menjadi aus karena cairan sinofial tidak berfungsi dengan

baik.

3. Jaringan yang luka membuat mikroorganisme masuk dan menyebabkan

trauma. Lalu terjadi respons imun oleh makrofag dan limfosit dan pelepasan

oksitosin yang menyebabkan daerah menggembung dan terjadi pembengkakan

(inflamasi).

4. Ada beberapa faktor yang mungkin bisa menyebabkan Budi tidak bisa

membuka mulut:

- Sisa anastesi Na+ masih ada pasca odontektomi.

- Karena adanya inflamasi berupa fibrosis pada ototnya, sehingga otot-otot

sulit bergerak untuk membuka mulut.

- Trismus, yaitu kerusakan pada otot pasca pembedahan. Biasanya karena

peradangan, anastesi, atau trauma pasca operasi.

Page 3: Step 1- 5

STEP 4

STEP 5

1. Memahami anatomi, fisiologi, dan histologi komponen yang terlibat dalam

mastikasi.

2. Memahami mekanisme mastikasi.

3. Mengetahui gangguan dalam mastikasi.