status ujian pasien kepaniteraan klinik kedokteran keluarga
DESCRIPTION
STATUS UJIAN PASIEN KEPANITERAAN KLINIK IKM-KKTRANSCRIPT
STATUS UJIAN PASIEN KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN KELUARGA Oleh : Putri Andini Ginting 06-007
Status Pasien
Nama Fasilitas Kesehatan : Puskesmas Kelurahan Klender 1
Nomer Medis : xxxx
Pasien ke : 1
Data Administrasi Tanggal 5 Oktober2011
PASIEN KETERANGAN
Nama Ny E
Umur / Tanggal Lahir
49 thn / 07 Oktober 1962
Alamat Pertanian Selatan Rt 04/rw 03 kelurahan klender
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan SD Tamat
Status Perkawinan Menikah Anak 2
Kedatangan yang ke Pertama
Telah diobati sebelumnya
YA Diagnosis sebelumnya :Osteoatritis Obat yang telah diminum :Natrium diklofenac
Alergi obat TIDAK
Sistem Pembayaran Umum
Data Pelayanan
ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis)
Keluhan Utama nyeri pada pergelangan tangan dan kaki
kiri
Keluhan Tambahankaku pada pergelangan tangan dan kaki
kiri
Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan dan kaki kiri sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan pasien seperti ditusuk-tusuk. Nyeri pada pergelangan tangan terutama dirasakan pasien bila digerakkan dan nyeri hilang bila pasien beristirahat dan bertambah berat bila digerakkan. Pasien juga mengeluh kaku pada pergelangan tangan dan kaki kiri bila tidak digerakkan beberapa lama, dan kaku akan menghilang setelah digerakkan. Kaku terutama pada pagi hari setelah bangun tidur dan dirasakan pasien kurang lebih selama 10 menit. Sebelumnya pasien sudah sering merasakan keluhan seperti ini sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan ini sangat menggangu aktifitas sehari-hari sehingga pasien datang untuk memeriksakan keluhannya. Pasien tidak memiliki riwayat alergi pada makanan, atau obat-obatan.
Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga pasien yaitu kakak kandungnya ada yang mengalami keluhan seperti pasien tetapi tidak berobat dengan alasan di kampung pengobatan sulit dan kekurangan biaya. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, asam urat, asma dan alergi obat atau makanan di dalam keluarga disangkal.
Riwayat Penyakit Terdahulu
• Pasien tidak pernah dirawat dirumah sakit. • Riwayat dari hasil pemeriksaan darah
yang dilakukan pada 3 bulan yang lalu dimana kadar asam urat pasien mencapai 9 gr/dl. • Riwayat trauma disangkal.
Riwayat sosial dan ekonomi Pasien tinggal di rumah bersama 1 orang adik kandung dan 1 orang anaknya. Pasien tinggal didaerah yang kondisi antar rumahnya saling berdekatan. Pasien tinggal dirumah dengan pencahayaan sinar matahari yang cukup baik, dimana terdapat 2 jendela besar di depan dan 1 jendela besar disamping rumah. Rumah pasien terdiri dari 2 kamar tidur,1 kamar mandi, dapur, ruang tamu yang berguna juga sebagai ruangan untuk salon sekaligus menjahit, dan ruangan yang dipakai untuk toko. Pasien menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari tetapi tidak untuk dikonsumsi. Bangunan rumah pasien merupakan bangunan permanen dengan tembok bata dan lantai yang beralaskan ubin serta bagian atas ditutupi oleh plafon.Bagian dalam rumah terjaga kebersihannya. Terlihat beberapa tanaman dipot didepan rumah pasien. Sumber keuangan saat ini berasal dari adik pasien yang berasal dari salon dan tokonya. Pasien hanya membantu adiknya untuk menjaga toko dirumahnya dan terkadang menjahit. Pasien merupakan seorang janda dengan dua anak, anak pertama pasien tinggal dikampung dan sudah bekerja sebagai buruh, anak kedua pasien masih sekolah SMK dengan biaya ditanggung adik kandung pasien. Sehari- hari pasien mengkonsumsi tahu tempe dan ikan sebagai lauk makanan sehari-hari , pasien tidak mengkonsumsi rokok dan zat-zat berbahaya lainnya.Pasien mengaku tidak pernah berolahraga.
PEMERIKSAAN FISIK ( OBJEKTIF )
A. Keadaan Umum dan Tanda Vital Termasuk Status Gizi
• Keadaan umum : Cukup• Kesadaran : Kompos mentis• Tinggi Badan : 165cm• Berat Badan : 60kg• IMT : 22,038• Status Gizi : cukup Tanda Vital :• Tekanan Darah : 120/80 mmHg• Frekuensi nadi : 80 x/mnt• Frekuensi napas : 16 x/mnt• Suhu : 36,0oC
B. Status Generalis• Kepala : Tidak ada deformitas, normocephali• Rambut : Sudah mulai beruban, bergelombang sebahu, tidak mudah
dicabut• Mata : Konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-)• Telinga : Liang telinga lapang, serumen (-)• Hidung : Tidak ada deformitas, konka tidak hiperemis, secret (-)• Tenggorok : Uvula di tengah, arkus faring simetris, tonsil T1-T1• Gigi & Mulut : Kebersihan mulut baik, ada beberapa gigi yang tanggal• Leher : JVP 5-3 cmH2O, KGB tidak teraba membesar• Dada : Diameter anteroposterior lebih kecil daripada laterolateral,
retraksi suprasternal (-), retraksi substernal (-)• Paru I: Pergerakan dinding dada simetris kanan = kiri
P: Vocal fremitus simetris kanan = kiri. Tidak ada nyeri tekan.P: Sonor kanan = kiriA: Bunyi vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
• Jantung I: Pulsasi iktus kordis terlihat
P: Iktus kordis terabaA: Bunyi jantung I dan II regular murni
• Abdomen I: Perut tampak datarP: SupelP: TimpaniA: Bising usus 4x / menit
• Punggung : Nyeri tekan CVA -/-, nyeri ketok CVA -/-• Ekstremitas Atas : Edema -/-, cap,refill <2”, akral hangat
Bawah : Edema -/-, cap.refill <2”, akral hangat,
Status Lokalis
•Tidak terdapat kelainan bentuk pada tangan dan kaki. Pergelangan tangan pasien dan telapak kaki pasien terasa seperti ditusuk-tusuk dan terasa kaku.
DIAGNOSTIK HOLISTIK
A. Aspek Personal •Pasien khawatir bila keluhan yang
diderita tidak membaik, karena dapat mengganggu aktifitas pasien sehari-hari.
•Pasien berharap untuk segera sembuh dan dapat melakukan aktifitas seperti biasa.
B. Aspek Klinis•Diagnosis Kerja : Osteoatritis
•Aspek Risiko Internal :- Pasien adalah seorang perempuan yang berusia lebih dari
45 tahun - Pasien memiliki riwayat dikeluarga ada yang menderita sakit
yang sama - Pasien suka mengkonsumsi makanan yang mengandung
kadar purin tinggi- Pasien tidak pernah berolahraga
•Aspek Psikologi Keluarga dan Lingkungan : - Keluarga pasien mendukung dalam kesembuhan pasien
dengan memberi dorongan kepada pasien agar tetap minum obat . Anak pasien juga berusaha untuk memantau setiap makanan yang dimakan oleh pasien dan mengajak untuk berolahraga dengan jalan sore dilapangan depan rumah pasien.
- Namun pasien kurang memilki kesadaran dan pengetahuan tentang penyakit yang menyerang sendi dan pentingnya menjaga asupan makanan dan olahraga teratur.
RENCANA PENATALAKSANAAN PASIENNo Kegiatan Rencana Intervensi Sasaran Waktu Hasil Yang
Diharapkan
1. Aspek Personal Evaluasi :
Keluhan, kekawatiran,
dan harapan pasien
Intervensi :
Edukasi bahwa penyakit
nya disebabkan karena
proses penuaan. Yang
dapat diperberat oleh
pola makan yang salah
dan kurangnya olahraga
Pasien, anak
pasien, dan
adik pasien.
2 hari -Keluhan dan
kekawatiran pasien
dapat berkurang
-Pasien mengerti
keadaannya sekarang
dan faktor resikonya
No Kegiatan Rencana Intervensi Sasaran Waktu Hasil Yang
Diharapkan
2. Aspek
Klinis
Osteoartritis
Edukasi :
-Menjelaskan penyakitnya terjadi
karena proses penuaan
-Menyarankan pasien untuk
mengkonsumsi obatnya secara
teratur
-Memotivasi pasien untuk
menjaga pola makan dan pola
hidup sehat dengan olahraga
teratur
Terapi :
- Natrium diklofenac 50 mg
3x1
- Vit b1 3x1
- Vit b6 3x1
- Diazepam 1x1(malam hari)
Pasien 3hari -Pasien taat minum
obat
-Keluhan berkurang
-Pasien senantiasa
menjaga pola
makan, dan
olahraga teratur
No. Kegiatan Rencana Intervensi Sasaran Waktu Hasil Yang
Diharapkan
3. Aspek Risiko
Internal
Edukasi :
Menjelaskan
penyakit yang
dialami pasien
karena proses
penuaan.
Menerangkan
bahwa jarang
berolahraga dapat
menyebabkan kaku
pada sendi hal ini
akan memperparah
keluhan pasien.
Pasien, anak pasien,
dan adik pasien
2 hari Pasien dapat
menjaga pola
makan dan
berolahraga
secara teratur.
No. Kegiatan Rencana Intervensi Sasaran Wakt
u
Hasil Yang
Diharapkan
4. Aspek Psikososial
Pasien memiliki
anak dan adik
yang perhatian
terhadap
kesehatan pasien
dan mendukung
proses
kesembuhan
pasien.
Edukasi :
Menjelaskan
tentang
pentingnya
menjaga pola
makan
Mengingatkan
pasien untuk
berolahraga
teratur
Pasien, adik
pasien, dan
anak pasien
3 hari -diet rendah
purin
menjadi pola
makan
pasien
-Pasien
berolahraga
secara teratur
TINDAK LANJUT & HASIL INTERVENSI
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik, dan rencana selanjutnya
Kunjungan
pertama
7 Oktober 2011
Saat kunjungan, dilakukan beberapa hal yaitu:
1. Memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang baik dengan pasien serta keluarga pasien.
2. Memberi informed consent pada pasien agar pasien dapat mengerti apa yang dilakukan
pemeriksa
3. Melakukan anamnesis mengenai keluhan serta kehidupan sehari-hari pasien
Intervensi yang akan diberikan :
1. Melakukan pengaturan waktu kunjungan berikutnya untuk melakukan evaluasi intervensi
dari kunjungan pertama dan rencana intervensi berikutnya
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik, dan rencana selanjutnya
9Oktober
2011
Saat kunjungan, dilakukan beberapa hal yaitu:
1. Melakukan anamnesis ulang mengenai keluhan serta kehidupan sehari-hari pasien
secara lengkap. Dan menanyakan ada atau tidak keluhan baru yang dirasakan pasien,
bagaimana perkembangan keluhan pasien setelah diberikan terapi obat.
2. Melakukan pemeriksaan fisik.
3. Membuat diagnostik holistik pada pasien
4. Menyusun dan memberi tata laksana secara medikamentosa dan non medikamentosa
serta terapi lanjutan
Intervensi yang akan diberikan :
1.Edukasi mengenai osteoartritis(penyebab, gejala klinis, faktor resiko, tatalaksana dan
prognosisnya)
2.Edukasi agar pasien menjaga pola makan dan olahraga secara teratur
3.Menyarankan pasien untuk teratur minum obat dan kembali memeriksakan dirinya bila
keluhan tidak berkurang atau semakin parah.
Diagnostik Holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
- Aspek Personal : Pasien datang karena nyeri dan kaku pada pergelangan tangan dan kaki terutama pada pagi hari.
- Aspek Klinik : Osteoartritis- Aspek Risiko Internal : Pasien adalah seorang perempuan yang berusia lebih dari 45 tahun Pasien memiliki riwayat dikeluarga ada yang menderita sakit yang sama Pasien suka mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar purin tinggi Pasien tidak pernah berolahraga
- Aspek Psikososial Keluarga : Keluarga pasien mendukung dalam kesembuhan pasien dengan member dorongan kepada pasien agar tetap minum obat dan olahraga. Anak pasien juga berusaha untuk memantau setiap makanan yang dimakan oleh pasien dan mengajak untuk berolahraga dengan jalan sore dilapangan depan rumah pasien. Namun pasien kurang memilki kesadaran dan pengetahuan tentang penyakit yang menyerang sendi dan pentingnya menjaga asupan makanan dan olahraga teratur.
- Derajat Fungsional : Derajat 2 (pasien kurang bisa beraktifitas seperti biasa)
Faktor Pendukung terselesainya masalah kesehatan pasien :
- Pasien menyadari untuk selalu menjaga pola makan- Pasien mau berolahraga secara teratur- Pasien mau mengkonsumsi obat-obatan secara teratur- Keluarga pasien memberikan dukungan yang baik kepada pasien
Faktor Penghambat terselesainya masalah pasien :
- Kurangya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai bahaya penyakit akibat proses penuaan dan cara penanganan penyakit.
- Kesadaran pasien akan pentingnya olahraga secara teratur sangat kurang
Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya
Memonitor pola makan pasien dan olahraga pasienMeminta keluarga untuk memantau kepatuhan pasien dalam minum obatMeminta keluarga tetap memberi semangat agar pasien cepat sembuhJika keluhan tidak berkurang atau bertambah parah segera kembali ke Puskesmas