solu tio

26

Click here to load reader

Upload: intan-hanif

Post on 01-Dec-2015

258 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

solutio

TRANSCRIPT

Page 1: Solu Tio

MAKALAH FARMASETIKA

MIXTURA DAN SOLUTIO

Disusun Oleh :

Rani Saskia Jeanita G1F011049

Aisyah Putriani G1F011050

Ines Hendriyani G1F011051

Oktaviana G1F011052

Reza Satria G1F011053

Hijrofayanti G1F011054

Ine Rosalina G1F011055

Akwila Albert G1F011056

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN FARMASI

PURWOKERTO

2012

Page 2: Solu Tio

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya

maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang mengenai “solution

dan mixtura”.

Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk

menyelesaikan tugas mata kuliah farmasetika.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat

penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang

tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah

ini, khususnya kepada :

1. Ibu Vitis Vini Vera, M.Sc., Apt  Selaku dosen pengampu mata kuliah

farmasetika II serta segenap jajarannya yang telah memberikan

kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materiil, meluangkan

waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan,

dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini

2. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta

yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar

kepada kami, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam

menyelesaikan makalah ini

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal

pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua

bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Page 3: Solu Tio

MIXTURA DAN SOLUTIO

I.Definisi

1. Solutio (larutan)

Solutio adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia

yang terlarut. Misal : Terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau

campuran pelarut yang saling bercampur. kaerena molekul-molekul dalam larutan

terdispersi secara merata, maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan

umumnya memberikan jaminan berupa keseragaman dosis yang memiliki

ketelitian yang baik jika larutan diencerkan atau dicampur. Bentuk sediaan larutan

ddigolongkan menurut pemberiannya, misalnya larutan oral, larutan topikal atau

digolongkan menurut cara pemberiannya didasarkan sistem pelarut dan zat

terlarut seperti spirit dan larutan air. Larutan yang diberikan secara parental

disebut injeksi.

•Solutio

Larutan dari sebuah zat dalam suatu cairan / pelarut, dimana zat pelarutnya adalah

air, bila bukan air maka harus dijelaskan dalam namanya, misalnya :

–Sol.CamphoraSpirituosa à kamfer spiritus

–Sol. Camphora Oleonosa à kamfer olie / minyak kamfer

–Camphora Nitroglycerini spirituosa à Lar. Nitrogliserin dalam spiritus

2. Mixtura

Mixtura dan solutio tidak ada pebedaan prinsip dalam pengertian, hanya

dikatakan larutan (solutio) apabila zat terlarut hanya satu, dan dapat disebut

mixtura apabila memiliki zat terlarut yang banyak atau lebih dari satu.

Page 4: Solu Tio

•Mixtura:

Larutan yang didalamnya terdapat lebih dari satu macam zat, yang dapat berupa

campuran dari :

–Cairan dengan zat padat

–Cairan dengan cairan

–Cairan dengan extrak kental

Tidak ada perbedaan mendasar antara solutio dengan mixtura, contoh :

–Sol. Citratis Magnesici dimana hanya Lar hanya Magnesium Citrat yg dilarutkan

dalam air

–Mixt. Citratis Magnesici, yang mengandung magnesium sitrat, sirupus simplex

dan spiritus citri

II.Teori pembentukan

Larutan terjadi apabila suatu zat padat bersinggungan dengan suatu cairan,

maka zat padat tadi terbagi secara molekuler dalam cairan tersebut. Pernyataan

kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20˚,

kecuali dinyatakan lain menunjukan 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian

volume zat cair larut dalam bagian volume tertentu pelarut. Pernyataaan kelarutan

zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu kamar.

Pernyataan dalam bagian kelarutan berarti 1g zat padat atau 1ml zzat cair

dalam sejumlah ml pelarut.

Kelarutan zat yang tidak diketahui secara pasti dapat dinyatakan dengan

istilah berikut:

Page 5: Solu Tio

Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk

melarutkan

Sangat mudah larut Kurang dari 1

Mudah larut 1-10

Larut 10-30

Agak sukar larut 10-100

Sukar larut 100-1.000

Sangat sukar larut 1.000-10.000

Praktis tidak larut Lebih dari 10.000

Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh suhu, umumnya kenaikan suhu

menyebabkan bertambahnya kelarutan suatu zat. Selain itu kelarutan suatu zat

juga dipengaruhi 2 faktor yaitu luasnya permukaan dan kecepatan difusi. Faktor

lain yang mempengaruhi kelarutan suatu zat adalah sifat-sifat fisika dan kimia

antara lain, keasaman dan kebasaan, dan penggojokan selama pelarutan.

III.Teori preparasi

Tahapan dalam pembuatan solutio dan mixtura adalah:

a. Penimbangan zat cair

Zat cair atau cairan biasanya ditimbang dalam botol yang

digunakan sebagai wadah yang diberikan. Mula-mula dicari tutup

gabus yang cocok, dengan mencoba tutup ini dengan memegang leher

botol dan menekan tutup gabusnya dengan ibu jari pada tutup

botolnya. Lalu botol serta gabus diletakan di bagian piring timbangan

sebelah kanan dan di bagian sebelah kiri diletakan butir-butir gotri

sebagai tara, selanjutnya dismping kotak tara pada piring timbangan

sebelah kiri diletakan anak timbangan sesuai cairan yang akan

ditimbang, lalu cairan diisikan pada botol sampai berat yang

ditentukan.

Perlu diperhatikan pada waku menuang dari botol persediaan

cairan supaya etiket botol diarahkan ke atas agar tidak kotor karena

Page 6: Solu Tio

aliran tetesan cairan. Jika ingin menimbang campuran cairan maka

caranya adalah dengan menimbang cairan berurutan di dalam botol,

dimulai dengan cairan yang mudah menguap dan yang jumlahnya

sedikit. Cairan yang mudah menguap ditambahkan terakhir untuk

menghindari kekurangan karena penguapan dan menghindari

pengotoran pada isi cairan botol persediaan berikutnya karena uapnya

masuk ke dalam cairan dari botol persediaan. Zat cair yang mudah

menguap tersebut adalah Aether, Aethyl Acetas, Chloroformum,

Aethylis Nitris cum Spiritu, S.A.S.A., Valerianae Tinctura.

b. Menentukan botol obat yang digunakan sebagai wadah

Bagian bawah botol obat tertulis angka yang menyatakan

isi (volume) botol. Tapi harus diingat bahwa botol obat bukan alat

pengukur, angka tersebut menyatakan besarnya volume kira-kira,

maka cairan selalu ditimbang penting.

c. Cara melarutkan

1. Zat-zat yang mudah larut, dilarutkan dalam botol

2. Zat-zat yang agak sukar lurat dilarutkan dengan pemanasan

Masukkan zat padat yang akan dilarutkan dalam erlenmeyer,

setelah itu dimasukkan zat pelarutnya, dipanasi diatas tangas air

atau api bebas dengan digoyang-goyangkan sampai larut. Zat padat

yang hendak dularutkan dimasukkan dalam erlenmeyer dulu,

mencegah jangan sampai ada yang lengket pada leher erlenmeyer.

Pemanasan dilakukan dengan api bebas sambil digoyang-

goyangkan untuk menjaga pemanasan kelewat setempat.

3. Untuk zat yang akan terbentuk hidrat maka air dimasukkan dulu

dalam erlenmeyer agar tidak terbentuk senyawa hidrat yang lebih

lambat larutnya. Zat-zat tesebut adalah glucosum, borax, dan Natrii

Bromidum.

4. Untuk zat yang meleleh dalam air panas dan merupakan tetes besar

dalam dasar erlenmeyer atau botol maka perlu dalam melarutkan

Page 7: Solu Tio

digoyang-goyangkan atau digojok untuk mempercepat larutnya zat

tersebut. Zat tersebut adalah Codeinum Base, Nipagin,

Chlorbutanolum, dan Acetalinidum.

5. Zat-zat yang mudah terurai pada pemanasan tidak boleh dilarutkan

dengan pemanasan dan dilarutkan secara dingin. Zat tersebut ialah

Hexaminum, Natrii Bicarbonas, Chlorali Hydras, Protargol,

Luminal Natrium, Veronal Natrium, Calciii Acetylsalicylas.

6. Zat-zat yang mudah menguap bila dipanasi dilarutkan dalam botol

tetutup dan dipanaskan serendah-rendahnya sambil digoyang-

goyangkan. Zat tersebut ialah Camphora, Thymolum, Acidum

Benzoicum, dan Acidum Salicylicum.

7. Obat-obat keras harus dilarutkan tersendiri, untuk meyakini apakah

sudah larut semua. Dapat dilakukan dalam tabung reaksi lalu

dibilas.

8. Perlu diperhatikan bahwa pemanasan hanya diperlukan untuk

mempercepat larutnya suatu zat, tidak untuk menambah kelarutan,

sebab bila keadaan menjadi dingin maka akan terjadi endapan.

Beberapa obat memerlukan cara khusus untuk melarutkannya,

diantaranya adalah :

1. Natrium bikarbonat

Harus dilakukan dengan cara gerus-tuang ( adsliben )

2. Natrium bikarbonat bersama-sama natrium salisilat Na-

bikarbonat digerus tuang, kemudian ditambah Na salisilat.

Untuk mencegah terjadinya perubahan warna pada larutan

harus ditambahkan natrium pirofosfat 0,25% dari berat larutan

3. Sublimat ( HgCl2 )

Untuk obat tetes mata harus dilakukan dengan pemanasan atau

dikocok-kocok dalam air panas, kemudian disaring setelah

dingin. NaCl dapat meningkatkan kelarutan sublimat, tetapi

menurunkan daya bakterisidanya. Kadar sublimat dalam obat

tetes mata 1 : 4000

4. Kalium permanganat (KMnO4 )

Page 8: Solu Tio

Dilarutkan dengan pemanasan. Pada proses pemanasan akan

terbentuk batu kawi ( KMnO4), oleh sebab itu setelah dingin

tanpa dikocok-kocok dituangkan ke dalam botol atau dapat

juga disaring dengan gelas wool.

5. Zink klorida ( ZnCl2 )

Harus dilarutkan dengan air sekaligus, kemudian disaring.

Karena jika air ditambahkan sedikit demi sedikit maka akan

terbentuk zink oksida klorida ( ZnOCl ) yang sukar larut dalam

air. Jika terdapat asam salisilat, larutkan zink klorid dengan

sebagian air, kemudian tambahkan asam salisilat dan sisa air,

baru disaring.

6. Kamfer ( Camphorae )

Kelarutan dalam air 1 : 650. Dilarutkan dengan spiritus fortio

( 96% ) sebanyak 2 kali bobot kamfer di dalam botol kering,

kocok-kocok, kemudian tambahkan air panas sekaligus, kocok

lagi.

7. Tanin

Tanin mudah larut dalam air dan dalam gliserin, tetapi tannin

selalu mengandung hasil oksidasi yang larut dalam air, tetapi

tidak larut dalam gliserin sehingga larutannya dalam gliserin

harus disaring dengan kapas yang dibasahi. Jika ada air dan

gliserin, larutkan tannin dalam air, kocok, baru tambahkan

gliserinnya.

8. Extract Opii dan Extract Ratanhie

Dilarutkan dengan cara ditaburkan ke dalam air sama banyak,

diamkan 15 menit.

9. Perak protein

Dilarutkan dalam air suling sama banyak, diamkan 15 menit di

tempat gelap.

10. Succus liquiritae

a. Dengan gerus tuang (adsliben), jika jumlahnya kecil

b. Dengan merebus atau memanaskannya hingga larut

Page 9: Solu Tio

11. Kalsium Laktat dan Kalsium Glukonat

Kelarutannya dalam air 1 : 20. Jika jumlah air cukup, setelah

dilarutkan disaring untuk mencegah kristalisasi. Jika air tidak

cukup, disuspensikan dengan penambahan PGS, dibuat

Mixturae agitanda

12. Bahan obat yang berkhasiat keras

Harus dilarutkan tersendiri

13. Jika ada bahan obat yang harus diencerkan dengan air, hasil

pengenceran yang diambil paling sedikit adalah 2 ml

14. Kodein

a. Direbus dengan air sebanyak 20 kali kodein. Setelah larut

diencerkan sebelum dingin

b. Dengan alcohol 96% samapi larut, lalu segera diencerkan

dengan air

c. Diganti dengan kodein HCl sebanyak 1,17 kali jumlahnya

15. Pepsin

Pepsin tidak larut dalam air tetapi larut dalam HCl encer.

Pembuatannya : pepsi disuspensikan dengan air 10 kali lipatnya

kemudian tambahkan HCl encer. Larutan pepsin hanya tahan

sebentar dan tidak boleh disimpan

16. Nipagin dan nipasol ( kelarutannya 1 : 2000 )

Sebagai pengawet 0,1%-0,2%. Nipagin berfungsi sebagai

pengawet dalam larutan air, sedangkan nipasol untuk larutan

minyak

a. Dilarutkan dalam air dengan pemanasan sambil digoyang-

goyangkan

b. Dilarutkan dulu dengan sedikit etanol baru dimasukkan ke

dalam sediaan yang diawetkan

17. Fenol

Diambil fenol liquifactum yaitu larutan 20 bagian air dalam

100 bagian fenol. Jumlah yang diambil 1,2 kali jumlah yang

Page 10: Solu Tio

diminta. Jika pengenceran dalam air cukup akan diperoleh

larutan yang jernih, jika kurang akan terjadi larutan yang keruh.

d. Cara penyaringan

Cairan yang akan diserahkan pasien harus jernih, bila terdapat

kotoran yang tidak larut harus disaring. Untuk larutan obat minum atau

kulit penyaringan dilakukan dengan menggunakan kapas hidrofil

sedangkan untuk cuci mata atau tetes mata digunakan kertas caring

yang cocok.

Pada corong diletakkan kapas hidofil atau kertas saring lalu

dituangkan larutan yang akan disaring. Bagian filtrate yang pertama

(kira-kira seperempatnya), setelah digojok dalam botol wadahnya

dituangkan kembali ke dalam corong tadi, hal ini untuk menyaring

serabut kertas filter atau kapas yang ikut dengan filtrate pertama,

setelah itu larutan seluruhnya disaring. Untuk menjaga jangan sampai

ada zat yang larut terutama zat organic hilang diserap kertas saring atau

kapas karena akan mengurangi kadar zat yang larut, maka membuat

larutan yang lebih dan bagian filtrate yang pertama dibuang. Karena

saringan sudah jenuh dengan zat yang diserap maka filtrate berikutnya

tidak ada lagi zat yang larut yang akan diserap oleh saringan.

Larutan yang digunakan untuk injeksi, penyaringan dilakukan

dengan saringan gelas ( G3 atau G4 ). Penyaringan untuk larutan zat-zat

oksidator ( Argenti Nitras, P.K, Perhydrol ) digunakan dengan saringan

gelas, asbes, atau glas wol untuk menghindari reduksi zatnya dan

teroksidasinya kertas filter atau kapasnya. Larutan koloidal seperti

Protargol, Argentum Colloidale tidak disaring bila diperlukan

diendapkan dan dituang larutan yang jernih.

Page 11: Solu Tio

IV.Hal-hal yang harus diperhatikan agar sediaan berhasil dibuat

Interaksi dapat terjadi antara pelarut dengan pelarut, pelarut dengan zat

terlarut dan zat terlarut dengan zat terlarut.

Beberapa faktor yang mempengaruhi larutan agar sediaan berhasil dibuat :

Sifat polaritas zat terlarut dan pelarut

Co-solvency

Adalah suatu peristiwa terjadinya kenaikan kelarutan karena

penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut.

Sifat kelarutan

Zat yang mudah larut membutuhkan sedikit pelarut.

Temperatur

Zat pada umumnya bertambah larut jika temperatur dinaikan.

Salting out dan salting in

Salting out adalah peristiwa adanyan zat terlarut tertentu yang

mempunyai kelarutan lebih besar dibandingkan zat utamanya

sehingga menyebabkan penurunan kelarutan zat utama.

Salting in adalah peristiwa adanyan zat terlarut tertentu yang

mempunyai kelarutan lebih kecil dibandingkan zat utamanya

sehingga menyebabkan kenaikan kelarutan zat utama.

Pembentukan kompleks

Adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tidak larut

dengan zat yang larut dengan membentuk senyawa kompleks yang

baru.

Common ion effect

Obat yang tidak larut sering dibuat suspensi. Di sini ada

keseimbangan antara partikel padat dengan larutan jenuhnya.

Hidrotopi

Adalah peristiwa bertambahnya suatu kelarutan senyawa yang

tidak larut atau sukar larut dengan penambahan zat lain namun

bukan zat surfaktan.

Ukuran partikel

Page 12: Solu Tio

Efek ukuran partikel zat terlarut erhadap sifat kelarutannya terjadi

hanya jika partikel mempunyai ukuran dalam mikron dan akan

terlihat kenaikan 10% dalam kelarutannya.

Ukuran dan bentuk molekul

Sifat-sifat dapat melarutkan pada air disebabkan oleh ukuran

molekulnya yang kecil.

Struktur air

Struktur air peka terhadap banyak faktor yang dapat memperkuat,

memperlemah, mengubah, atau memecah segalanya. Faktor-faktor

ini termasuk suhu, zat terlarut non polar, ion monovalen dan

polivalen, zat aktif permukaan, makromolekul, dan permukaan.

V.Cara penyimpanan

Larutan untuk mata

Cara penyimpanan : dalam wadah kaca atau plastik tertutup kedap, volume

10ml yang dilengkapi dengan penetes. Untuk penandaan pada etiket harus

tertera “tidak boleh digunakan lebih dari satu bulan setelah tutup dibuka”.

Larutan untuk hidung

Cara penyimpanan: kecuali dinyatakan lain,di simpan dalam wadah

tertutup rapat. Penandaan untuk bahan yang tidak larut, pada etiket juga

harus tertera “kocok dahulu”.

Larutan untuk mulut

Cara penyimpanan : dalam wadah botol berwarna susu atau wadah lain

yang cocok. Penandaan pada etiket harus tertera petunjuk

pengencerannya,sebelum digunakan dan tanda yang jelas yaitu “hanya

untuk kumur,tidak ditelan”.

Page 13: Solu Tio

Cara Menyimpan Obat

Masa penyimpanan semua jenis obat mempunyai batas waktu, karena lambat laun obat akan terurai secara kimiawi akibat pengaruh cahaya, udara dan suhu. Akhirnya khasiat obat akan berkurang. Tanda2 kerusakan obat kadangkala tampak dengan jelas, misalnya bila larutan bening menjadi keruh dan bila warna suatu krim berubah tidak seperti awalnya ataupun berjamur. Akan tetapi dalam proses rusaknya obat tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk dan baunya obat tidak berubah, namun kadar zat aktifnya sudah banyak berkurang, atau terurai dengan membentuk zat-zat beracun. berkurangnya zat aktif hanya dapat ditetapkan dengan analisa di laboratorium. Menurut aturan nternasional, kadar obat aktif dalam suatu sediaan diperbolehkan menurun sampai maksimal 10%, lebih dari 10% dianggap terlalu banyak dan obat harus dibuang. 

Aturan penyimpanan

Guna memperlambat penguraian, maka semua obat sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dalam wadah asli dan terlindung dari lembab dan cahaya. Dan hendaknya di suatu tempat yang tidak bisa dicapai oleh anak2, agar jangan dikira sebagai permen berhubung bentuk dan warnanya kerapkali sangat menarik. Obat-obat tertentu harus disimpan di lemari es dan persyaratan ini selalu dicantumkan pada bungkusbya, mis. insulin. 

Lama penyimpanan obat

Masa penyimpanan obat tergantung dari kandungan dan cara menyimpannya. Obat yang mengandung cairan paling cepat terurainya, karena bakteri dan jamur dapat tumbuh baik di lingkungan lembab. Maka itu terutama obat tetes mata, kuping dan hidung, larutan, sirup dan salep yang mengandung air/krim sangat terbatas jangka waktu kadaluwarsanya. Pada obat-obat biasanya ada kandungan zat pengawet, yang dapat merintangi pertumbuhan kuman dan jamur. Akan tetapi bila wadah sudah dibuka, maka zat pengawetpun tidak dapat menghindarkan rusaknya obat secara keseluruhan. Apalagi bila wadah sering dibuka-tutup. mis. dengan tetes mata, atau mungkin bersentuhan dengan bagian tubuh yang sakit, mis. pipet tetes mata, hidung atau telinga. Oleh karena itu obat hendaknya diperlakukan dengan hati-hati, yaitu setelah digunakan, wadah obat perlu ditutup kembali dengan baik, juga membersihkan pipet/sendok ukur dan mengeringkannya. Di negara2 maju pada setiap kemasan obat harus tercantum bagaimana cara menyimpan obat dan tanggal kadaluwarsanya, diharapkan bahwa di kemudian hari persyaratan ini juga akan dijalankan di Indonesia secara menyeluruh. Akan tetapi, bila kemasan aslinya sudah dibuka, maka tanggal

Page 14: Solu Tio

kadaluwarsa tsb tidak berlaku lagi. Dalam daftar di bawah ini diberikan ringkasan dari jangka waktu penyimpanan dari sejumlah obat, bila kemasannya sudah dibuka. Angka2 ini hanya merupakan pedoman saja, dan hanya berlaku bila obat disimpan menurut petunjuk2 yang tertera dalam aturan pakai

 

VI. Cara pemakaian

Cara Menggunakan Obat Tetes Mata

Bagaimana cara menggunakan obat tetes mata?

1. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun

2. Pastikan kondisi ujung botol tetes tidak rusak

Page 15: Solu Tio

3. Condongkan kepala ke belakang, tarik kelopak bawah mata menggunakan jari telunjuk sehingga kelopak mata membentuk kantung

4. Pegang botol tetes dengan menggunakan tangan yang lainnya sedekat mungkin dengan kelopak mata tanpa menyentuhnya. Tekan botol tetes secara perlahan sampai jumlah tetes cairan yang dibutuhkan masuk ke dalam kantung kelopak bawah mata. Jangan mengedip

5. Tutup mata selama 2-3 menit. Bersihkan cairan berlebih pada wajah dengan menggunakan tisu.

6. Jangan menyeka atau membilas ujung botol tetes

Page 16: Solu Tio

7. Pasang kembali tutup botol tetes mata dengan rapat.

8. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.

Cara Menggunakan Obat Tetes Telinga

1. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun.

Page 17: Solu Tio

2. Pastikan kondisi ujung botol atau pipet tetes tidak rusak.

3. Bersihkan telinga bagian luar dengan menggunakan air hangat atau kain lembab dengan hati-hati, kemudian dikeringkan.

4. Hangatkan obat tetes telinga dengan memegang botolnya menggunakan tangan selama beberapa menit. Kocok botol obat tetes.

5. Miringkan kepala sehingga telinga yang akan diberikan obat menghadap ke atas.

A. Untuk dewasa: tarik daun telinga ke atas dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinganya.

B. Untuk anak <3 tahun: tarik daun telinga ke bawah dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinganya.

Page 18: Solu Tio

6. Teteskan obat sesuai dengan dosis pemakaian pada lubang telinga. Pertahankan posisi kepala 2-3 menit. Tekan secara lembut kulit penutup kecil telinga atau gunakan kapas steril untuk menyumbat lubang telinga agar obat dapat mencapai dasar saluran telinga.

7. Pasang kembali tutup botol tetes telinga dengan rapat, jangan menyeka atau membilas ujung botol tetes.

8. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin menempel.

Page 19: Solu Tio

DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh. 2006. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press:

Yogyakarta

Syamsuni. 2005. Ilmu Resep.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Anonim. 2008. Yankes.ITB.ac.id. diakses tanggal 01 April 2012