performa katalis ru/tio dengan perlakuan asam pada...

96
PERFORMA KATALIS Ru/TiO2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK DEPOLIMERISASI LIGNIN MENJADI MONOMER AROMATIK SKRIPSI VIOLITA SADHILLAH PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

Upload: others

Post on 19-Jan-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

i

PERFORMA KATALIS Ru/TiO2 DENGAN PERLAKUAN

ASAM PADA PENYANGGA UNTUK DEPOLIMERISASI

LIGNIN MENJADI MONOMER AROMATIK

SKRIPSI

VIOLITA SADHILLAH

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 2: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

ii

PERFORMA KATALIS Ru/TiO2 DENGAN PERLAKUAN

ASAM PADA PENYANGGA UNTUK DEPOLIMERISASI

LIGNIN MENJADI MONOMER AROMATIK

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

VIOLITA SADHILLAH

11150960000075

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 3: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

iii

PERFORMA KATALIS Ru/TiO2 DENGAN PERLAKUAN

ASAM PADA PENYANGGA UNTUK DEPOLIMERISASI

LIGNIN MENJADI MONOMER AROMATIK

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

VIOLITA SADHILLAH

11150960000075

Page 4: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

iv

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Performa Katalis Ru/TiO2 Dengan Perlakuan Asam Pada

Penyangga Untuk Depolimerisasi Lignin Menjadi Monomer Aromatik” telah diuji

dan dinyatakan LULUS pada sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Rabu, 26 Juni 2019.

Skripsi ini telah diterima untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains Program Studi Kimia.

Menyetujui,

Penguji I

Isalmi Aziz, M.T

NIP. 19751110 200604 2 001

Penguji II

Dr. Siti Nurbayti, M.Si

19740721 200212 2 002

Pembimbing I

Nanda Saridewi, M.Si

NIP. 19841021 200912 2 004

Pembimbing II

Adid Adep Dwiatmoko, Ph.D

NIP. 19840101 200801 1 009

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud

NIP. 19690404 200501 2 005

Ketua Program Studi Kimia

Dr. La Ode Sumarlin, M.Si

NIP. 19750918 200801 1 007

Page 5: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH

HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN

Jakarta, Juni 2019

Violita Sadhillah

11150960000075

Page 6: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

vi

VIOLITA SADHILLAH. Performa Katalis Ru/TiO2 Dengan Perlakuan Asam

Pada Penyangga Untuk Depolimerisasi Lignin Menjadi Monomer Aromatik.

Dibimbing oleh NANDA SARIDEWI dan ADID ADEP DWIATMOKO.

ABSTRAK

Lignin merupakan polimer kompleks yang dapat diubah menjadi monomer dengan

berat molekul rendah yang dapat dikembangkan sebagai sumber energi dan bahan

kimia alternatif. Depolimerisasi lignin dilakukan secara hidrodeoksigenasi

menggunakan gas H2 dan katalis logam ruthenium berpenyangga TiO2

termodifikasi. Modifikasi dilakukan untuk mengaktivasi penyangga dengan

menghilangkan pengotor-pengotor anorganik melalui perlakuan asam pada

penyangga menggunakan asam seperti H2SO4, HCl, HNO3, dan H3PO4. Hasil SAA

menunjukkan terjadi peningkatan luas permukaan penyangga TiO2 termodifikasi

menggunakan asam H2SO4 dan H3PO4. Hasil TPD-NH3 menunjukkan keasaman

penyangga TiO2 termodifikasi mengalami kenaikan jumlah situs asam sebesar 0,29-

0,57 mmol/g. Hasil XRD memperlihatkan pola difraksi pada katalis Ru/TiO2-P

tidak terdapat puncak difraksi yang khas dari logam Ru yang terpusat pada 2θ =

44º, hasil ini diperkuat dengan mikrograf TEM yang membuktikan tidak

terdapatnya puncak difraksi yang khas dari logam Ru karena partikel logam Ru

telah terdispersi secara merata diantara penyangga TiO2 dengan ukuran partikel

rata-rata logam Ru sebesar 1 nm. Produk hasil depolimerisasi lignin menunjukan

Ru berpenyangga TiO2 dengan modifikasi H3PO4 merupakan katalis yang baik

untuk depolimerisasi lignin dengan perolehan yield sebesar 14,21 mg/g. Katalis

Ru/TiO2-P dilakukan aplikasi lanjut menggunakan lignin tandan kosong sawit dan

diperoleh yield produk sebesar 4,53 mg/g.

Kata Kunci: depolimerisasi, hidrodeoksigenasi, lignin, perlakuan asam

Page 7: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

vii

VIOLITA SADHILLAH. Performance of Ru/TiO2 Catalyst with Acid Treatment

on Support for Lignin Depolymerization into Aromatic Monomers. Under tuition

of NANDA SARIDEWI and ADID ADEP DWIATMOKO.

ABSTRACT

Lignin is a complex polymer that can be converted into low molecular weight

monomers that can be developed as an alternative source of energy and chemicals.

Lignin depolymerization was carried out using hydrodeoxygenation using H2 gas

and ruthenium metal catalyst supported modified by TiO2. Modification was carried

out to activate the support by removing inorganic impurities through acid treatment

on the supports using acids such as H2SO4, HCl, HNO3, H3PO4. The SAA results

showed an increase in the modified surface area using H2SO4 and H3PO4 acids. The

TPD-NH3 result that the acidity value of the modified TiO2 support had an increase

in the number of acid sites of 0,29-0,57 mmol/g. XRD result showed diffraction

pattern on Ru/TiO2-P catalyst not have a typical diffraction peak of Ru metal

centered at 2θ = 44º, this result reinforced by TEM micrograph peak typical of metal

Ru because Ru metal particels have been dispersed evenly between TiO2 supports

with an average metal particle size of Ru is 1 nm. The product of lignin

depolymerization showed that Ru metal with TiO2 support modified by H3PO4 was

a good catalyst for lignin depolymerization with yield 14,21 mg/g. The Ru/TiO2-P

catalysts were also carried out using oil palm empty bunch lignin and obtained a

product yield of 4,53 mg/g.

Keyword: acid treatment, depolymerization, hydrodeoxygenation, lignin

Page 8: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

dengan Rahmat dan Karunian-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Performa Katalis Ru/TiO2 Dengan Perlakuan Asam Pada

Penyangga Untuk Depolimerisasi Lignin Menjadi Monomer Aromatik”.

Penulis menyadari penyusunan skripsi ini mendapat banyak bantuan, bimbingan,

dan arahan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan

hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Nanda Saridewi, M.Si selaku Pembimbing I yang telah memberikan

pengarahan serta bimbingannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Adid Adep Dwiatmoko, Ph.D selaku Pembimbing II yang telah memberikan

pengetahuan, pengarahan, serta bimbingannya sehingga banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Isalmi Aziz, MT selaku penguji I dan Dr. Siti Nurbayti, M.Si selaku penguji

II yang telah memberikan banyak masukan serta saran yang bermanfaat.

4. Dr. La Ode Sumarlin, M.Si selaku Ketua Program Studi Kimia Fakultas

Sains dan Teknologi.

5. Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta.

6. Bapak, Mama, adikku tercinta Ari Moestofa, Ismawati, dan Sahwa Asha

Ramadhani atas segala doa, motivasi, dan dukungan moril maupun materil

yang diberikan kepada penulis.

Page 9: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

ix

7. Segenap dosen Program Studi Kimia atas ilmu pengetahuan, motivasi, serta

pengalaman hidup yang dengan ikhlas diajarkan dan diberikan kepada

penulis.

8. Sahabat-sahabat terbaik Alissya, Mercy, Syifa, Arif, Anton, Fatih atas

segala keceriaan dan semangat yang diberikan kepada penulis.

9. Rezainindra Al Ubaidah yang selalu memberi semangat kepada penulis

selama kuliah dan dalam berjuang menyusun skripsi.

10. Teman–teman Kimia 2015 yang senantiasa memberi motivasi, dukungan,

dan keceriaan kepada penulis.

11. Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.

12. Serta semua pihak yang telah membantu penulis secara langsung maupun

tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga arahan, motivasi, dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal

ibadah bagi keluarga, bapak, dan rekan-rekan, sehingga memperoleh balasan yang

lebih baik dari Allah SWT. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran bagi kemajuan ilmu dan

teknologi.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, Juni 2019

Violita Sadhillah

Page 10: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

x

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 4

1.2 Hipotesis ............................................................................................................ 5

1.3 Tujuan ............................................................................................................... 5

1.4 Manfaat ............................................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

2.1 Lignoselulosa .................................................................................................... 6

2.2 Lignin ................................................................................................................ 7

2.2.1 Sifat Lignin ............................................................................................. 8

2.2.2 Manfaat Lignin ........................................................................................ 9

2.3 Hidrodeoksigenasi (HDO) .............................................................................. 10

2.4 Katalis ............................................................................................................. 12

2.4.1 Penggolongan Katalis ........................................................................... 13

2.4.2 Katalis Berbasis Ruthenium (Ru-Based Catalyst) ................................ 14

2.4.3 Titanium Dioksida (TiO2) ..................................................................... 15

2.4.4 Pengasaman Penyangga ........................................................................ 16

2.5 Instrumentasi ................................................................................................... 17

2.5.1 XRD (X-Ray Diffraction) ...................................................................... 17

2.5.2 SAA (Surface Area Analyzer) ............................................................... 17

2.5.3 TEM (Transmission Electron Microscopy) .......................................... 18

2.5.4 GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry) ............................. 20

2.5.5 FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) ............................... 21

2.5.6 TGA (Thermal Gravimetry Analyzer) .................................................. 22

2.5.7 TPD-NH3 (Temperature Programmed Dessorption) ............................ 23

Page 11: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

xi

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 25

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................................... 25

3.2 Alat dan Bahan ................................................................................................ 25

3.3 Prosedur Penelitian.......................................................................................... 27

3.3.1 Preparasi Penyangga Titania ................................................................. 27

3.3.2 Preparasi Katalis Metode Impregnasi ................................................... 27

3.3.3 Karakterisasi Penyangga ....................................................................... 27

3.3.3.1 Analisis Dekomposisi Termal dengan TGA ........................... 27

3.3.3.2 Analisis Keasaman dengan TPD-NH3 .................................... 28

3.3.3.3 Analisis Luas Permukaan dengan SAA .................................. 28

3.3.3.4 Analisis Gugus Fungsi dengan FTIR....................................... 28

3.3.3.5 Analisis Kristalinitas dengan XRD.......................................... 29

3.3.4 Analisis Morfologis Katalis Ru/TiO2 dengan TEM .............................. 29

3.3.5 Reaksi Depolimerisasi Lignin dan Lignin TKS .................................... 29

3.3.6 Analisis Hasil Produk dengan GC-MS ................................................ 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 31

4.1 Karakteristik Penyangga Titania ..................................................................... 31

4.1.1 Hasil Analisis Dekomposisi Termal dengan TGA ................................ 31

4.1.2 Hasil Analisis Kristalinitas dengan XRD ............................................. 33

4.1.3 Hasil Analisis Luas Permukaan dengan SAA ....................................... 35

4.1.4 Hasil Analisis Keasaman dengan TPD-NH3 ......................................... 36

4.1.5 Hasil Analisis Gugus Fungsi dengan FTIR .......................................... 37

4.2 Hasil Analisis Morfologis Katalis Ru/TiO2 dengan TEM .............................. 38

4.3 Analisis Hasil Produk Depolimerisasi Lignin dengan GCMS ........................ 39

4.3.1 Analisis Hasil Depolimerisasi dengan Lignin Standar ......................... 39

4.3.2 Analisis Hasil Depolimerisasi dengan Lignin Tandan Kosong Sawit .. 43

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 45

5.1 Simpulan ......................................................................................................... 45

5.2 Saran ................................................................................................................ 45

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 46

LAMPIRAN ......................................................................................................... 56

Page 12: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Lignin ................................................................................... 7

Gambar 2. Struktur aromatik profenil alkohol penyusun lignin ........................... 8

Gambar 3. Rangkaian alat reaktor hidrodeoksigenasi ........................................ 12

Gambar 4. Skema alat uji XRD .......................................................................... 17

Gambar 5. Skema alat Surface Area Analyzer .................................................. 18

Gambar 6. Skema alat TEM ............................................................................... 19

Gambar 7. Skema alat GCMS ............................................................................ 21

Gambar 8. Skema alat FTIR ............................................................................... 22

Gambar 9. Skema alat TGA ............................................................................... 23

Gambar 10. Skema alat TPD-NH3 ...................................................................... 24

Gambar 11. Grafik hubungan suhu reaksi dan perubahan massa penyangga

TiO2 termodifikasi ........................................................................... 31

Gambar 12. Pola difraksi penyangga TiO2, TiO2-P dan katalis Ru/TiO2-P ........ 33

Gambar 13. Grafik spektra FTIR penyangga TiO2 termodifikasi ....................... 37

Gambar 14. Mikrograf katalis Ru/TiO2 ............................................................... 38

Gambar 15. Mekanisme reaksi depolimerisasi lignin ........................................ 41

Halaman

Page 13: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan karakteristik katalis heterogen dengan homogen .......... 14

Tabel 2. Persentase perubahan massa penyangga TiO2 termodifikasi ................. 32

Tabel 3. Luas permukaan, luas mikropori, volume pori dan rentang ukuran pori

penyangga TiO2 termodifikasi .............................................................. 35

Tabel 4. Data keasaman (asam lemah dan asam kuat) penyangga TiO2

termodifikasi ......................................................................................... 36

Tabel 5. Hasil analisis GCMS produk depolimerisasi dengan lignin standar ...... 39

Tabel 6. Hasil analisis distribusi produk depolimerisasi dengan lignin standar... 40

Tabel 7. Hasil analisis GCMS produk depolimerisasi dengan lignin TKS .......... 43

Halaman

Page 14: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan preparasi katalis dan penyangga titania ...................... 57

Lampiran 2. Hasil preparasi katalis dan penyangga Ru/TiO2 termodifikasi ...... 58

Lampiran 3. Hasil analisis penyangga TiO2 dengan TGA .................................. 59

Lampiran 4. Perhitungan ukuran kristal (XRD) .................................................. 63

Lampiran 5. Hasil analisis penyangga TiO2 dengan SAA .................................. 66

Lampiran 6. Hasil analisis penyangga TiO2 dengan TPD-NH3 .......................... 67

Lampiran 7. Hasil analisis TEM dengan ImageJ ................................................ 71

Lampiran 8. Hasil analisis produk depolimerisasi lignin dengan GCMS ........... 72

Halaman

Page 15: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lignin merupakan salah satu dari tiga komponen utama dalam biomassa

lignoselulosa yang memiliki sumber senyawa aromatik sangat melimpah di alam

(Zakzeski et al., 2010; Brandt et al., 2013). Lignin dapat dikonversi menjadi

monomer aromatik berbobot molekul rendah dan menghasilkan turunan fenol yang

memiliki potensi pada produksi produk aromatik biokimia (biochemical) ataupun

sebagai bahan bakar alternatif (biofuel) bernilai tinggi (Ras et al., 2010).

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Waqi’ah ayat 72-73 :

م ن حن ٱلمنشـون ﴿٧٢﴾ ا أ ت ه ر أ نتم أ نش أتم ش ج ء

لمقوين ﴿٧٣﴾ عا ل ت م ة و ا ت ذكر ه ع لن ن حن ج

Artinya :

“Kamukah yang menumbuhkan kayu itu ataukah kami yang menumbuhkan? Kami

menjadikannya (api itu) untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir”

(Q.S Al-Waqi’ah : 72-73).

Ayat ini menafsirkan bahwa bumi memiliki tanah yang subur sehingga

menumbuhkan tumbuhan-tumbuhan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan

sehari-hari. Allah SWT menciptakan sumber daya alam yang melimpah dengan

beraneka ragam bentuk salah satunya pohon dengan batang yang kokoh. Batang

tersebut merupakan kayu yang mengandung sejumlah lignin yang dapat dikonversi

Page 16: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

2

menjadi bahan bakar terbarukan yang diterapkan dalam bidang sains dan teknologi

yang nantinya dapat berkembang ke berbagai aspek. Pemanfaatan sumber daya

alam tersebut tentu harus sejalan dengan keseimbangan ekosistem. Tidak hanya

mengeksplotasi dan mengolah, namun perlu adanya inovasi menciptakan produk

terbarukan yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis agar berdampak pada

kesejahteraan masyarakat.

Struktur kimia lignin merupakan salah satu komponen yang sangat sulit

dikonversi. Lignin terdiri dari tiga jenis unit 4-propenil-fenol yang saling terikat,

ikatan hidrogen intensif dalam molekul lignin juga merupakan tantangan utama

untuk depolimerisasi lignin (Kubo dan Kadla, 2005; Zakzeski et al., 2010). Hal

tersebut membuat sebagian besar lignin hanya digunakan sebagai bahan bakar

berkualitas rendah. Keberhasilan konversi lignin menjadi produk bernilai tinggi

belum sepenuhnya tercapai (Shu et al., 2015). Konversi katalitik lignin biomassa

dengan mempertahankan sifat aromatiknya menjadi bahan kimia dan bahan bakar

bernilai tinggi merupakan salah satu cara yang menjanjikan untuk menyelesaikan

permasalahan ini (Shu et al., 2015; Qin et al., 2018). Tantangan yang dihadapi saat

ini adalah teknologi pemanfaatan lignin terutama depolimerisasi katalitik lignin

yang masih terus dikembangkan guna mendapatkan hasil yang terbaik.

Depolimerisasi lignin menjadi monomer aromatik banyak dilakukan

menggunakan metode termokimia seperti pirolisis, okidasi, dan hidrogenolisis.

Metode pirolisis dan oksidasi biasanya didapatkan yield berupa aldehid aromatik

dan asam karboksilat (Pan et al., 2015). Zhang et al., (2014); Wang et al., (2016)

menemukan bahwa hidrogenolisis merupakan metode yang paling baik dalam

depolimerisasi lignin menjadi monomer aromatik dengan menggunakan modifikasi

Page 17: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

3

katalis untuk peningkatkan proses hidrogenolisis lignin. Proses depolimerisasi

lignin dilakukan menggunakan reaksi hidrodeoksigenasi (HDO). Reaksi ini

merupakan salah satu proses hidrogenolisis dengan memotong ikatan karbon-

oksigen atau karbon-karbon dengan menggunakan gas hidrogen (Mohammad et al.,

2013).

Katalis yang aktif dan selektif sangat diperlukan untuk menunjang proses

reaksi agar lebih optimal. Katalis yang digunakan dalam proses HDO umumnya

merupakan katalis bimetal, zeolit, dan logam mulia (Hellinger et al., 2015). Katalis

logam mulia yang baru-baru ini menjadi fokus untuk reaksi HDO adalah Pt, Pd, dan

Ru karena aktivitas dan stabilitasnya yang tinggi. Katalis logam Ru telah dibuktikan

sebagai jenis katalis yang menjanjikan untuk reaksi HDO, selain itu harganya lebih

murah dibandingkan dengan Pd dan Pt (Gutierrez et al., 2009; Chen et al., 2015).

Kloekhorst dan Heeres (2015) melakukan konversi alcell lignin menjadi bahan

bakar dengan proses hidrogenolisis menggunakan variasi komponen aktif Ru, Pd,

Cu dan didapatkan hasil terbaik menggunakan komponen aktif Ru.

Penelitian ini dilakukan menggunakan komponen aktif logam mulia Ru dan

komponen penyangga (support) titania dioksida (TiO2). TiO2 digunakan sebagai

penyangga karena berpotensi baik pada degradasi lignin, selain itu memiliki

stabilitas termal yang baik, dan harga yang relatif murah (Hussain et al., 2011; Wu

et al., 2011). Dwiatmoko et al., 2019 melakukan penelitian reaksi HDO terhadap

guaiakol menggunakan katalis Ru dengan variasi penyangga TiO2, ZrO2, dan Nb2O5

dan didapatkan efektifitas interaksi katalis terbaik yaitu Ru dengan TiO2

dibandingan Ru dengan ZrO2 maupun Nb2O5.

Page 18: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

4

Beberapa penelitian terdahulu telah menerapkan proses perlakuan acid

treatment (pengasaman) pada komponen penyangga katalis. Larutan asam yang

sering digunakan dalam modifikasi penyangga seperti HCl, HNO3, H3PO4, dan

H2SO4 (Mao et al., 2011; Pietre et al., 2010). Mao et al., (2011) melakukan

perlakuan asam menggunakan HNO3 dan HCl pada karbon aktif yang digunakan

sebagai penyangga untuk Rb, dan K dimana didapatkan peningkatan efisiensi dari

katalis. Pietre et al., (2010) juga melakukan pengujian aktivitas katalitik katalis

asam nobik padat yang diberi perlakuan asam dengan H3PO4 dan H2SO4 untuk

produksi metil ester dari asam oleat dan minyak kedelai. Efek positif dari proses

pengasaman dihasilkan niobium hidrogen fosfat dan niobium hidrogen sulfat yang

bertindak sebagai sisi katalitik yang aktif sehingga didapatkan konversi maksimum

78% untuk asam oleat dan 40% untuk minyak kedelai.

Sari et al., (2018) telah melakukan penelitian depolimerisasi lignin menjadi

monomer aromatik menggunakan katalis Ru/TiO2 dan diperoleh yield sebesar 3,83

mg/g. Melihat hal tersebut, penelitian ini diharapkan mampu memodifikasi

penyangga TiO2 dengan perlakuan asam sehingga dapat meningkatkan aktivitas

katalis Ru/TiO2 serta yield produk dalam reaksi depolimerisasi lignin menjadi

monomer aromatik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh perlakuan asam pada penyangga terhadap performa

katalis Ru/TiO2 yang dihasilkan?

2. Bagaimana pengaruh perlakuan asam pada penyangga Ru/TiO2 terhadap

yield produk yang dihasilkan pada reaksi depolimerisasi lignin?

Page 19: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

5

1.2 Hipotesis

1. Perlakuan asam pada penyangga mempengaruhi performa katalis Ru/TiO2

yang dihasilkan.

2. Perlakuan asam pada penyangga Ru/TiO2 mempengaruhi yield produk yang

dihasilkan pada reaksi depolimerisasi lignin.

1.3 Tujuan

1. Menentukan pengaruh perlakuan asam pada penyangga terhadap performa

katalis Ru/TiO2 yang dihasilkan.

2. Menentukan yield produk yang lebih optimal dengan perlakuan asam pada

penyangga Ru/TiO2 dalam reaksi depolimerisasi lignin.

1.4 Manfaat

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai hubungan

perlakuan asam terhadap performa katalis dalam proses depolimerisasi katalitik

lignin. Serta dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan

teknologi konversi lignin dan meningkatkan nilai jual lignin.

Page 20: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lignoselulosa

Lignoselulosa merupakan senyawa yang mengandung tiga komponen

penyusun utama yaitu hemiselulosa, selulosa, dan lignin. Ketiganya akan saling

berikatan membentuk ikatan kimia kompleks yang menjadi bahan dasar dinding

pada sel tumbuhan (Hermiati et al., 2010). Kandungan yang terdapat dari masing-

masing komponen tergantung pada jenis umur, biomassa, dan kondisi lingkungan

tempat biomassa tersebut (Jorgensen et al., 2007). Komposisi kimia umum dalam

bahan kimia yang berlignoselulosa adalah 48% berat C, 6% berat H, dan 45% berat

O (Long et al., 2015).

Selulosa dan hemiselulosa dapat dikonversi menjadi bioetanol dengan

menggunakan proses sakararifikasi enzimatis yang dilakukan dengan

menggunakan enzim (Lynd et al., 2002; Sarwono et al., 2014). Berbeda dengan

lignin, lignin tidak dapat dikonversi menjadi bioetanol. Lignin akan ikut mengikat

enzim yang akan menambah penggunaan enzim dan membuat kerja enzim menjadi

tidak maksimal (Moilanen et al., 2011).

Penggunaan lignoselulosa menjadi bahan baku akan menghasilkan produk

samping lignin dalam jumlah yang signifikan. Sebagian besar lignin akan berada

pada residu padatan yang tertinggal. Lignin dari limbah bioetanol ini pun tidak

dapat terdegradasi secara anaerob, sehingga akan mencemari lingkungan (Ahring

dan Westermann, 2007). Melihat hal tersebut perlu adanya upaya pemanfaatan

limbah lignin untuk mengurangi pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan

depolimerisasi lignin menjadi monomer-monomer aromatik yang berpotensi

Page 21: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

7

menjadi bahan bakar alternatif ataupun bahan kimia yang bernilai tinggi (Ras et al.,

2010).

2.2 Lignin

Lignin (C9H10O2(OCH3)n) merupakan salah satu komponen penyusun

tanaman dengan selulosa, hemiselulosa, dan bahan-bahan serat lainnya membentuk

bagian struktural pada sel tumbuhan. Lignin menyusun hingga 10 - 25% dari

biomassa lignoselulosa (Akin, 2008). Struktur lignin dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur lignin (Faruk dan Sain, 2015).

Lignin umum diperoleh dari kayu yang sukar larut dalam asam maupun basa

kuat dan sulit di degradasi secara kimiawi maupun enzimatis. Sulitnya

pendegradasian lignin disebabkan strukturnya yang tidak teratur dan kompleks

(Pearce, 1993).

Lignin merupakan molekul komplek yang tersusun dari unit fenilpropana. 3

unit dasar penyusun lignin antara lain, hidroksifenil (p-kumaril alkohol atau 4-(3-

hidroksi-1-propenil)fenol), cincin guaiasil (koniferil alkohol atau 4-(3-hidroksi-1-

propenil)-2-metoksifenol), dan cincin siringil (sinapil alkohol atau 4-(3-hidroksi-1-

Page 22: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

8

propenil)-2,6-dimetoksifenol) (Fengel dan Wagener, 1995). Struktur penyusun

lignin dapat dilihat pada Gambar 2.

p-kumaril alkohol koniferil alkohol sinapil alkohol

(hidroksifenil) (cincin guaiasil) (cincin siringil)

Gambar 2. Struktur aromatik profenil alkohol penyusun lignin (Fengel dan

Wagener, 1995)

2.2.1 Sifat Lignin

Bentuk fisik dari lignin adalah amorf, berwarna kuning coklat dengan massa

jenis berkisar antara 1,3-1,4 g/cm3. Lignin tidak dapat cair ataupun meleleh, tetapi

akan melunak dan hangus jika dipanaskan. Lignin bersifat tahan terhadap hidrolisis

karena adanya ikatan arilalkil dan ikatan eter, larut dalam alkali encer dan dalam

beberapa senyawa organik serta tidak larut dalam larutan asam, hidrokarbon,

maupun air. Sifat hidrofobik (tahan air) ini menyebabkan lignin tidak mudah untuk

mengikat air. Sifat hidrofobik lignin dapat dimanfaatkan dalam pembuatan

surfaktan pada proses kilang minyak dengan sistem Enhanced Oil Recovery (EOR)

(Sjostrom, 1993; Suhartati et al., 2016).

Titik didih lignin secara pasti tidak dapat ditentukan. Namun, dengan

pemanasan kayu secara bertahap dengan suhu tinggi dapat terlihat penguraian

termal dari komponen kayu. Hemiselulosa terurai pada suhu 200-260°C, selulosa

Page 23: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

9

pada suhu 240-350°C dan lignin terurai pada rentang temperatur yang lebih luas

yaitu 280- 500°C (Sjostrom, 1993). Selain itu salah satu faktor yang mempengaruhi

fungsi lignin adalah bobot molekul. Bobot molekul rata-rata lignin tidak seragam

karena beragamnya proses isolasi dan efek kondensasi terutama pada kondisi asam

dan ketidakteraturan sifat fisis lignin terlarut. Lignin yang terlarut mempunyai

distribusi bobot molekul yang bersifat ganda. Lignin yang memiliki bobot molekul

rendah, dalam larutan bobot molekulnya menjadi lebih tinggi. Hal ini menunjukkan

bahwa lignin mempunyai berat molekul yang lebih tinggi ketika terlarut (Salminah,

2001).

Karakteristik kimia lignin dapat diperoleh dengan cara analisis unsur dan

penentuan gugus metoksil. Komponen-komponen non lignin diperhitungkan

dengan cara penentuan kadar abu dan polisakarida. Karakteristik analitik lebih

lanjut yaitu menganalisis kandungan gugus fungsional lain (misalnya gugus fenolat

dan hidroksil alifatik, gugus karbonil, karboksil) yang menunjukkan perubahan

perubahan struktur lignin yang disebabkan oleh prosedur isolasi atau perlakuan

kimia (Fengel dan Wegener, 1995).

2.2.2 Manfaat Lignin

Lignin merupakan bahan aromatik, bersifat amorpous yang mengandung

fenol, methoxyl, hydroxyl, dan kelompok penyusun lainnya. Melihat struktur kimia

lignin alkali diduga sama dengan resin fenol, sehingga lignin diharapkan dapat

menggantikan resin fenol. Hasil modifikasi kimia menghasilkan beberapa jenis

produk perekat kayu antara lain resin lignin fenol formaldehida (L-PF) dan resin

resol. Sebagai bahan perekat, lignin yang terdegradasi perlu dipolimerisasi lebih

dulu untuk mendapatkan sifat perekat yang baik (Lempang, 2016).

Page 24: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

10

Polimer lignin juga dapat didegradasi menjadi produk dengan bobot

molekul rendah. Proses degradasi kraft lignin, produk yang dihasilkan meliputi

metil markaptan dan dimetil sulfida. Jika lindi hitam (lignin buangan pembuburan

kayu) dipanaskan pada suhu 200-300 ºC dengan kehadiran sulfur, produk

dimetilsulfida terjadi lebih banyak. Dimetil sulfida berguna sebagai pelarut garam-

garam anorganik. Hasil oksidasi dimetil sufida ialah dimetil sulfoksida (DMSO)

dan dimetil sulfon, DMSO merupakan pelarut dengan sifat istimewa (Achmadi,

1990). Selain itu lignin dengan produk berbobot molekul rendah dapat

menghasilkan vanillin, aldehid, asam vanilat, fenol, asam karbonat, benzena dan

senyawa aromatik lain (Damris dan Bakar., 1999).

2.3 Hidrodeoksigenasi (HDO)

Proses depolimerisasi lignin menjadi monomer aromatik mengunakan

reaksi HDO yang merupakan suatu proses hidrogenasi untuk menghilangkan

oksigen dari suatu bahan dengan cara memotong ikatan karbon-oksigen

menggunakan gas hidrogen. Proses HDO biasa diikuti dengan reaksi hidrogenasi,

dekarboksilasi (DCO), dan dekarbonilasi (DCN), ataupun gabungan dari ketiganya.

Reaksi HDO terjadi peningkatan nilai energi pada minyak dengan melepaskan

gugus oksi dalam bentuk H2O atau dalam bentuk CO2 melalui proses

dekarboksilasi. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk mereduksi rasio O/C dan

secara simultan meningkatkan rasio H/C (Mohammad et al., 2013). Faktor-faktor

yang mempengaruhi reaksi HDO antara lain :

1. Suhu

Normalnya, reaksi HDO menggunakan suhu tinggi (diatas 100 ºC). Suhu

mempengaruhi hasil kandungan senyawa yang terbentuk (selektivitas produk).

Page 25: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

11

Semakin tinggi suhu reaksi HDO, yield produk yang dihasilkan akan berkurang

karena semakin banyak terbentuknya gas. Tetapi, semakin tinggi suhu reaksi

HDO maka derajat deoksigenasi akan semakin besar (Mortensen et al., 2011).

Hal ini menandakan bahwa kandungan oksigen dalam produk hasil reaksi HDO

berkurang.

2. Katalis

Penggunaan jenis katalis yang digunakan untuk reaksi HDO tentunya

berpengaruh baik terhadap konversi/yield yang dihasilkan maupun selektivitas

produk. Dalam reaksi HDO, bagian dari katalis yang sangat berpengaruh

adalah keberadaan sisi asam Bronsted yang ada pada logam yang digunakan

sebagai katalis. Sisi asam Bronsted akan mengikat hidrogen dan dengan mudah

akan melepaskan hidrogen tersebut untuk berikatan pada senyawa yang di

hidrodeoksigenasi. Selain itu, sisi asam Bronsted pada katalis juga berfungsi

untuk mengaktifkan gugus oksi pada senyawa yang akan dihidrodeoksigenasi

(Wang et al, 2011).

3. Tekanan gas hidrogen

Sebenarnya pada reaksi HDO, peran tekanan tidak terlalu berpengaruh

terhadap hasil yield yang dihasilkan pada akhir reaksi HDO (Choudhary et al.,

2011). Namun, tekanan gas hidrogen digunakan untuk memastikan kelarutan

hidrogen yang lebih tinggi pada produk dan sehingga ketersediaan hidrogen

pada katalis juga tinggi. Kelebihan HDO yaitu menghasilkan produk samping

berupa air yang ramah lingkungan dan kekurangannya membutuhkan gas H2

bertekanan tinggi dalam jumlah besar (Choudhary dan Phillips, 2011;

Page 26: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

12

Dickerson dan Soria, 2013). Reaktor hidrodeoksigenasi dapat dilihat pada

Gambar 3.

Gambar 3. Reaktor hidrodeoksigenasi (Suzuki et al., 2014)

2.4 Katalis

Katalis merupakan suatu senyawa kimia yang umumnya mempunyai 2

fungsi, yaitu mempercepat reaksi menuju kesetimbangan (fungsi aktivitas) dan

meningkatkan hasil reaksi yang dikehendaki (fungsi selektivitas) (Nasikin dan

Susanto, 2010). Menurut Istiadi (2011), katalis umumnya terdiri dari 3 komponen,

yaitu komponen aktif, komponen penyangga (support) dan promotor.

1. Komponen aktif

Komponen aktif merupakan komponen yang dapat mempercepat laju

reaksi. Komponen aktif dapat mengalami deaktifasi saat digunakan karena

adanya senyawa racun seperti CO, CO2 dan senyawa-senyawa sulfur serta

rusaknya struktur akibat temperatur operasi yang terlalu tinggi (Triyono, 2011).

2. Komponen penyangga

Komponen penyangga berfungsi sebagai tempat penebaran fasa aktif yang

bertujuan memperluas permukaan kontak fasa aktif dengan reaktan tanpa

mengurangi aktivitas fasa itu sendiri.

Page 27: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

13

3. Komponen Promotor

Komponen promotor yaitu komponen yang ditambahkan untuk

meningkatkan kerja katalis dalam jumlah kecil pada saat sintesis katalis.

Tujuan penambahan promotor untuk meningkatkan aktivitas, selektivitas, dan

stabilitas dari katalis yang dibuat (Nasikin dan Susanto, 2010).

2.4.1 Penggolongan Katalis

Katalis dapat dibedakan menjadi katalis homogen, katalis heterogen, dan

katalis enzim.

1. Katalis Homogen

Katalis homogen merupakan katalis yang berada pada fase yang sama

(liquid) dengan reaktan. Katalis homogen terdiri dari dua jenis yaitu katalis

homogen bersifat asam dan basa. Katalis homogen asam yang biasa digunakan

adalah H2SO4, HCl, dan H3PO4 dan katalis basa homogen adalah KOH dan

NaOH (Helwani et al, 2009). Keuntungan katalis homogen adalah

kespesifikannya dan tidak membutuhkan suhu dan tekanan tinggi saat reaksi.

Kelemahannya katalis ini sulit untuk dipisahkan dari produknya (Nasikin dan

Susanto, 2010).

2. Katalis Heterogen

Katalis heterogen merupakan katalis yang berada pada fase yang

berbeda dengan reaktannya. Katalis basa heterogen yang paling umum

digunakan adalah senyawa oksida logam seperti logam alkali, alkali tanah

(MgO, CaO, SrO, dan BaO) (Endalew et al., 2011). Keuntungan katalis

heterogen adalah kemudahan dalam pemisahan katalis dengan produknya.

Kelemahannya kurang efektif karena heterogenitas permukaanya (Ulyani,

Page 28: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

14

2008; Nasikin dan Susanto, 2010). Berikut perbandingan karakteristik katalis

heterogen dengan homogen.

Tabel 1. Perbandingan karakteristik katalis heterogen dengan homogen

(Nasikin dan Susanto, 2010)

Karakteristik Katalis Heterogen Katalis Homogen

Pusat reaktif Hanya pada

permukaan

Semua atom logam

Bentuk Padat, seringkali

logam atau

oksida logam

Kompleks logam

Jumlah Banyak Kecil

Sensitivitas terhadap racun Tinggi Rendah

Masalah difusi Terjadi Tidak terjadi

Spesifik/Selektivitas Variable (rendah) Tinggi

Stoikiometri Lebih sulit diketahui Dapat diketahui

Kondisi reaksi Tinggi Rendah

Pemisahan katalis Mudah Sulit

Daur ulang Mudah Sukar

Rata-rata waktu pakai Variabel Lama

Modifikasi Sukar Mudah

3. Katalis enzim merupakan molekul protein dengan ukuran koloid yang memiliki

fasa diantara katalis homogen dan heterogen (Ulyani 2008).

2.4.2 Katalis Berbasis Ruthenium (Ru-Based Catalyst)

Ruthenium merupakan salah satu komponen aktif dari katalis logam mulia

yang memiliki aktivitas katalitik tinggi, selektivitas yang baik, dan daya tahan yang

lama. Proses depolimerisasi lignin, menggunakan reaksi hidrodeoksigenasi yang

melibatkan beberapa reaksi seperti hidrogenasi. Katalis yang umum digunakan

untuk reaksi hidrogenasi adalah nikel (Ni), kobalt (Co), besi (Fe), platinum (Pt),

dan ruthenium (Ru) (Sainna dan Abba, 2016; Mardwita et al., 2016).

Setiap katalis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, misalnya

katalis Pt dan Ru sangat efektif untuk reaksi hidrogenasi dan memiliki ketahanan

Page 29: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

15

terhadap proses deaktivasi yang tinggi, namun kekurangannya adalah harganya

yang mahal dibandingkan logam lainnya (Mohammad et al., 2013).

2.4.3 Titanium Dioksida (TiO2)

TiO2 adalah salah satu material yang memiliki ukuran partikel kurang dari

100 nanomerik. Astuti dan Ningsi (2017) mendapakan ukuran partikel TiO2 lebih

kecil dari 100 nm dan didominasi oleh fase anatase. Ukuran partikel suatu material

merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi efektifitas performa dari

material tersebut (Kiswanti dan Pratapa, 2013). Material dengan ukuran nano

memiliki sejumlah sifat kimia dan fisika yang lebih unggul dari material yang

berukuran besar seperti mikro. Suatu material nano akan memiliki sifat elektrik

yang besar, surface area yang luas, sifat mekanik, optik dan kemagnetan yang lebih

tinggi dibandingkan pada saat berukuraan bulk (Filponi dan Sutherland, 2013).

TiO2 memilki tiga bentuk polimorf yaitu anatase, rutil, dan brukit (Othner,

1983). Anatase merupakan fase TiO2 yang terbentuk ketika dikalsinasi pada suhu

rendah, fase ini memiliki struktur tetragonal dengan densitas sebesar 3830 kg/m3.

Fasa rutil didapatkan ketika dikalsinasi pada suhu tinggi, fase ini memiliki

struktur tetragonal dengan densitas sebesar 4240 kg/m3 sedangkan brukit

merupakan fase yang sulit ditemukan, fase brukit memiliki struktur

rhombohendral dengan densitas sebesar 4170 kg/m3 (Diebold, 2003). Transisi

perubahan fase anatase ke fase rutil terjadi pada suhu antara 600 oC – 700 oC (Avci

et al., 2009). Fase TiO2 anatase lebih fotoaktif dibandingkan dengan fase rutil, hal

ini dikarenakan luas permukaan anatase lebih besar dari pada rutil sehingga sisi

aktif anatase lebih besar dibandingkan yang dimiliki rutil. Sedangkan fase brukit

merupakan fase yang paling tidak stabil (Narayan, 2011).

Page 30: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

16

Material TiO2 umum digunakan sebagai penyangga (support) komponen

aktif katalis karena sifatnya yang inert, tidak berbahaya, murah, tahan korosi kimia,

dan fotokorosi serta memiliki karakteristik optik yang baik (Grätzel, 2003).

2.4.4 Pengasaman Penyangga

Keasaman adalah jumlah milimol asam per satuan berat atau luas

permukaan. Besaran ini diperoleh melalui pengukuran jumlah basa amoniak yang

bereaksi dengan gugus asam padatan, dimana jumlah amoniak dari fasa gas yang

diadsorpsi oleh permukaan padalatan adalah ekuivalen dengan jumlah asam pada

permukaan padatan yang menyerap basa tersebut. Keasaman padatan pada TiO2

berasal dari situs asam Bronsted dan situs asam Lewis (Trisunaryanti, 2009).

Perlakuan asam tidak memiliki pengaruh yang jelas terhadap tekstur

katalis, tetapi sangat dapat meningkatkan kinerja katalitik katalis, terutama katalis

yang ditambahkan dengan perlakuan asam dengan konsentrasi asam rendah (Yang,

et al., 2018). Selain itu perlakuan asam menyebabkan peningkatan situs asam yang

memungkinkan penyangga untuk menahan logam alkali dalam bentuk pertukaran

ion. Sementara itu, modifikasi penyangga TiO2 semakin meningkatkan kekuatan

situs asam Lewis, membantu spesies perantara yang lebih aktif untuk secara efektif

mengambil bagian dalam reaksi depolimerisasi (Yan et al., 2019). Larutan asam

yang sering digunakan dalam modifikasi penyangga seperti HCl, HNO3, H3PO4,

dan H2SO4, (Mao et al., 2011; Pietre et al., 2010).

Page 31: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

17

2.5 Instrumentasi

2.5.1 XRD (X-Ray Diffraction)

XRD merupakan suatu alat untuk karakterisasi material yang dapat

memberikan informasi tentang susunan atom, molekul atau ion dalam bentuk padat

/ kristal (Tutu et al., 2013). Komponen utama XRD yaitu terdiri dari tabung katoda

(tempat terbentuknya sinar-X), sampel holder dan detektor. XRD memberikan data-

data difraksi dan kuantisasi intensitas difraksi pada sudut-sudut dari suatu bahan.

Data yang diperoleh dari XRD berupa intensitas difraksi sinar-X yang terdifraksi

dan sudut-sudut 2θ. Tiap pola yang muncul pada pola XRD mewakili satu bidang

kristal yang memiliki orientasi tertentu (Widyawati, 2012). Skema alat uji XRD

dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Skema alat uji XRD (Waseda et al., 2011).

2.5.2 SAA (Surface Area Analyzer)

SAA merupakan alat yang dapat digunakan untuk menganalisis luas

permukaan spesifik dari suatu material (Wogo et al., 2011). Luas permukaan

diperoleh dari adanya interaksi zat padat dengan zat yang mengelilinginya,

contohnya seperti gas dan cairan. Prinsip kerja SAA didasarkan pada siklus adsopsi

dan desorpsi isotermis gas N2 oleh sampel yang berupa serbuk pada suhu N2 dalam

Page 32: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

18

keadaan cair. Prosesnya sejumlah volume gas nitrogen yang diketahui dimasukkan

ke dalam tabung sampel sehingga gas akan melewati sampel. Sensor tekanan akan

menghasilkan data tekanan proses yang bervariasi. Data volume gas dan jumlahnya

yang dimasukkan akan diketahui dan data hasil kenaikan tekanan dibuat ke dalam

persamaan dalam teori BET (Brunauer-Emmet-Teller) (Rosyid et al., 2012).

Teori BET ada sejak tahun 1938 yang diperkenalkan oleh Stephen

Brunauer, Paul Hugh Emmet, dan Edward Teller. Teori BET ini menjelaskan

fenomerna adsorpsi molekul gas di permukaan zat padat. Teori ini yang biasanya

digunakan pada SAA. Banyaknya molekul gas yang diadsorpsi tergantung dengan

luas permukaan zat padatnya. Sesuai pernyataan tersebut, teori BET digunakan

untuk menentukan luas permukaan suatu zat padat. Selain itu dapat juga untuk

menentukan porositas suatu zat padat yang berpori (Abdullah dan Khairurrijal,

2009). Skema alat Surface Area Analyzer dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Skema alat surface area analyzer (Thomas et al., 2017)

2.5.3 TEM (Transmission Electron Microscopy)

Mikroskop elektron merupakan alat instrumentasi yang digunakan dalam

melihat permukaan padatan serta susunan atom pada katalis dengan ukuran kurang

dari 1 µm (Niemantsverdriet, 2007). Prinsip kerja dari TEM adalah pemborbadiran

Page 33: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

19

dengan elektron berenergi tinggi ke lapisan tipis sampel yang dapat memberikan

informasi mengenai komposisi struktur dalam sampel yang terdeteksi berdasarkan

analisis sifat tumbukan, pantulan, maupun fase sinar elektron yang menembus

lapisan tipis tersebut. Ukuran sampel biasanya harus lebih tipis dari ~ 2000 Å (Liu

et al., 2015; Galuh, 2012).

Sifat pantulan sinar elektron juga dapat mengetahui struktur kristal maupun

arah dari struktur kristal tersebut, bahkan jika dilakukan analisa yang mendetail

dapat diketahui deretan struktur atom dan ada atau tidaknya cacat (defect) pada

struktur tersebut. Sampel yang digunakan untuk analisis TEM perlu ditipiskan

hingga ketebalan kurang dari 100 nanometer (Istiadi, 2011). Skema alat TEM dapat

dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Skema alat TEM (Tanaka, 2017)

Page 34: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

20

2.5.4 GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry)

GC-MS merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui komposisi

senyawa yang terkandung di dalam komponen (Rahayu et al., 2013). Metode GC-

MS merupakan metode dari gabungan dua metode analisis, yaitu metode

kromatografi gas dan spektrometri massa. Kromatografi gas merupakan salah satu

metode pemisahan yang didasarkan pada partisi cuplikan antara fase gas yang

berupa pembawa dan fase diam yang akan menahan cuplikan secara selektif.

Sedangkan spektroskopi massa merupakan metode yang berdasarkan perubahan

molekul netral menjadi ion-ion bermuatan positif dan memisahkannya berdasarkan

perbandingan massa terhadap muatan electron (m/e) (Hendayana, 1994; Kashyap

et al., 2005; Sastrohamidjojo dan Pranowo, 1985). Keuntungan dari metode GC-

MS adalah Teknik analisis yang cepat, memiliki hasil yang baik, memiliki

sensitifitas tinggi dan hasil analisis dapat di kuantifikasi dengan presisi dan akurasi

yang baik (Nollet, 2004).

Prinsip kerja GC-MS didasarkan pada perbedaan kepolaran dan massa

molekul sampel yang diuapkan. Sampel yang berupa cairan atau gas diinjeksikan

ke dalam injektor, jika sampel berbentuk padatan maka harus dilarutkan pada

pelarut yang dapat diuapkan. Aliran gas yang mengalir akan membawa sampel yang

teruapkan untuk masuk ke dalam kolom. Komponen-komponen yang ada pada

sampel akan dipisahkan berdasarkann partisi diantara fase gerak (gas pembawa)

dan fase diam (kolom). Hasilnya berupa molekul gas yang kemudian akan

diionisasikan pada spektrofotometer massa sehingga molekul gas itu akan

mengalami fragmentasi yang berupa ion-ion positif. Ion akan memiliki rasio yang

Page 35: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

21

spesifik antara massa dan muatannya (Karliawan, 2009). Skema alat GC-MS dapat

dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Skema alat GC-MS (Kawana dan Miyagawa, 2010)

2.5.5 FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy)

FT-IR merupakan salah satu metode yang termasuk dalam spektroskopi

inframerah. Prosesnya, radiasi inframerah akan dipancarkan dan melewati sampel,

beberapa radiasi inframerah akan diserap oleh sampel dan sebagian lainnya

dilewatkan (ditransmisikan). Penyerapan panjang gelombang spesifik diserap

karena adanya ikatan kimia pada material (contracting), dan pembengkokan

(bending) (Davis dan Mauer, 2010; Road dan Madison, 2001).

Daerah spektrum inframerah dapat dibagi menjadi dua yaitu daerah

frekuensi gugus fungsional dan daerah sidik jari (fingerprint). Daerah frekuensi

gugus fungsional terletak pada daerah radiasi 4000-1400 cm-1 dan daerah sidik jari

yaitu daerah yang terletak pada 1400-400 cm-1 (Mudasir dan Candra, 2008). Skema

alat FTIR dapat dilihat pada Gambar 8.

Page 36: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

22

Gambar 8. Skema alat FTIR (Road dan Madison, 2001)

2.5.6 TGA (Thermal Gravimetry Analyzer)

TGA merupakan teknik thermoanalitikal di mana suatu thermobalance

(suatu kombinasi dari suatu microbalance elektronik dengan suatu furnace dan

pengendali suhu yang sesuai) mengukur perubahan yang terjadi di dalam sampel.

Teknik ini dapat digunakan untuk mempelajari berat material yang hilang, karena

adanya dekomposisi, oksidasi, atau hilangnya volatil, seperti kelembaban dalam

rentang suhu yang telah diatur. Sebagai tambahan, TGA merupakan alat yang

berguna untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi termal material, stabilitas

oksidatif, ekspetasi penggunaan, profil dekomposisi, kelembaban dan kandungan

volatil (Polini dan Yang, 2017).

TGA pada umumnya digunakan dalam berbagai penelitian dan pengujian

untuk karakteristik bahan seperti polimer, memberikan informasi berupa

kesempurnaan kristal, polimorfisma, titik lebur, sublimasi dehidrasi, interaksi

padat-padat, dan kemurnian. Pada prinsipnya metode ini stabilitas thermalnya

mencapai temperatur 1000 ºC. Teknik ini dapat mengkarakterisasi material yang

Page 37: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

23

menunjukan kehilangan atau penambahan berat akibat dekomposisi, dehidrasi, atau

oksidasi (Martianingsih dan Atmaja, 2010).

Pengukuran berat sampel pada TGA dilakukan dengan menggunakan

thermobalance yang berada di tanur, dengan ketelitian mencapai 0,0001 mg dan

bersifat tahan panas hingga suhu 1000 oC. Desain thermobalance memiliki tiga tipe,

ketiga tipe disain thermobalance tersebut yaitu disain “top loading”, “hang down”,

dan “horizontal arrangements” (Gabbott, 2008). Skema alat TGA dapat dilihat

pada Gambar 9.

Gambar 9. Skema alat TGA (Sepe, 1997)

2.5.7 TPD-NH3 (Temperature Programmed Dessorption)

TPD-NH3 merupakan salah satu metode yang paling banyak digunakan

untuk mengukur keasaman permukaan bahan berpori seperti zeolit, tanah liat atau

silica mesopori (González et al., 2007). Metode ini banyak digunakan karena

kemudahan penggunaanya dan tidak terlalu mahal. Namun, analisis TPD-NH3

dapat dipersulit oleh beberapa faktor antara lain jumlah asam total bisa lebih atau

kurang mudah ditentukan, interpretasi bentuk puncak dan posisinya rumit oleh

ketergantungannya pada kondisi eksperimental, seperti jumlah sampel atau aliran

Page 38: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

24

gas, serta oleh fenomena kinetik seperti readsorpsi atau difusi lambat (Costa et al.,

2000; Masuda et al., 1997).

Prinsip kerja TPD yaitu asam Bronsted akan mengadsorb NH3 membentuk

NH4+ yang terserap oleh katalis dimana semakin kuat asam katalis maka semakin

tinggi juga keaktifannya (Rahmawati, 2012). Pengujian menggunakan TPD-NH3

dilakukan dengan sistem aliran gas yang dilengkapi dengan quadrupole mass

analyzer, menggunakan U-shaped quartz Reactor (Zacharopoulou et al., 2014).

Skema alat TPD-NH3 dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Skema alat TPD-NH3 (Chester dan Derouane, 2009)

Page 39: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Material dan Katalisis,

Pusat Penelitian Kimia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Puspitek

Serpong-Tangerang, Banten. Karakterisasi material menggunakan XRD dan TEM

dilaksanakan di Pusat Penelitian Fisika, LIPI. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan

November 2018 sampai dengan Januari 2019.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu timbangan analitik,

peralatan gelas, spatula, pemanas (hot plate), magnetic stirrer, vacuum filter, pH-

Indikator, alu, lumpang, pemanas (oven), autoklaf batch, fixed-bed reactor, XRD

(MAC Science MXP3 V), SAA (Micromeritics Tristar II 3020), TEM, GCMS

(Agilent 7890B, column HP-5MS (30 m x 250 μm, 0,25 μm), FTIR (Shimadzu

Prestige-21), TGA/DSC (Linsies STA PT 1600), Quartz U-tube furnace, dan TPD-

NH3 (micromeritics chemisorb 2720).

Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu Lignin (Sigma-Aldrich),

Lignin Tandan Kosong Sawit (TKS) Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan, serbuk

TiO2 nanopartikel (Anatase), garam RuCl3 (Sigma-Aldrich), akuades, H2SO4

(Merck), HNO3 (Merck), HCl (Merck), H3PO4 (Sigma-Aldrich), etanol (Merck),

toluene (Merck), gas helium, gas hidrogen, kertas saring Whatman diameter 125

mm, dan Parafilm 4 in × 125 Ft. Roll.

Page 40: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

26

Diagram Alir Penelitian

Tahap 1 Preparasi penyangga TiO2

Tahap 2 Preparasi katalis Ru/TiO2

Tahap 3 Depolimerisasi lignin

TiO2 awal dan TiO2 hasil

pengasaman

0.2 gram RuCl3, 1.9 gram

TiO2 dan 40 mL aquades

3 gram TiO2 dan variasi larutan asam (1

M HCl, H2SO4, HNO3, H3PO4, 40 mL/g)

Diaduk dengan magnetic stirrer, disaring dan dicuci dengan aquades.

dikeringkan dalam oven selama 12 jam dengan suhu 80 °C.

Diaduk dengan magnetic stirrer, disaring dan dicuci dengan

aquades, dikeringkan, direduksi selama 4 jam.

Katalis Ru/TiO2

Reaksi depolimerisasi lignin

Dikarakterisasi dengan

TEM (morfologis)

Dikarakterisasi dengan

TGA (stabilitas termal),

XRD (kristalinitas),

SAA (luas permukaan),

TPD-NH3 (keasamaan),

dan FTIR (situs asam)

Analisis dengan

GCMS

Produk larutan

Page 41: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

27

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Preparasi Penyangga Titania

Serbuk TiO2 ditimbang sebanyak 3 gram, dimasukkan ke dalam larutan

asam (1 M H2SO4, HCl, HNO3, dan H3PO4, sebanyak masing-masing 40 mL/g) dan

diaduk menggunakan magnetic stirrer selama 12 jam. Selanjutnya campuran

disaring menggunakan penyaring vakum dan dicuci menggunakan akuades

berulang kali hingga pH air cucian netral. Endapan yang sudah netral dikeringkan

dalam oven selama 12 jam dengan suhu 80 °C untuk menghilangkan kadar air

(Colón et al, 2006).

3.3.2 Preparasi Katalis Metode Impregnasi

RuCl3 ditimbang sebanyak 0,20 gram dan dimasukan ke dalam erlenmeyer

100 mL. Selanjutnya ditambahkan dengan serbuk TiO2 sebanyak 1,90 gram dan

dilarutkan dalam 40 mL aquades. Kemudian campuran diaduk dengan magnetic

stirrer selama 12 jam. Campuran dikeringkan dalam oven selama 12 jam dengan

suhu 80 °C untuk menghilangkan pelarut. Setelah itu dilakukan proses reduksi pada

suhu 300 °C selama 4 jam menggunakan gas H2 (Kim et al., 2016).

3.3.3 Karakterisasi Penyangga

3.3.3.1 Analisis Dekomposisi Termal dengan TGA (ASTM E1131-08)

TGA terdiri sebuah sampel pan, pan tersebut ditempatkan dalam suatu

furnace dan dipanaskan atau didinginkan selama eksperimen. Sampel dialiri oleh

suatu gas reaktif atau gas inert yang mengalir ke sampel dan keluar melalui exhaust.

Sampel ditimbang sebanyak 0.03 gram dan dimasukkan ke dalam wadah platina di

dalam furnace. Pengujian dilakukan dengan program pemanasan dari 0 ºC hingga

700 ºC selama 100 menit dengan kenaikan temperatur 10 ºC/menit dan kecepatan

Page 42: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

28

aliran gas nitrogen 40 mL/menit. Kemudian dialirkan gas helium dengan kecepatan

aliran 60 mL/menit. Pengurangan dari fraksi massa sampel selama eksperimen

dicatat.

3.3.3.2 Analisis Keasaman dengan TPD-NH3 (ASTM D4824-13)

Ditimbang 0,05 g penyangga TiO2 termodifikasi dimasukkan ke dalam

tabung pengadsorpsian ammonia. Diatur program yaitu dinaikkan suhu hingga 400

°C dan ditahan selama 30 menit menggunakan gas helium. Langkah selanjutnya

suhu diturunkan hingga 100 °C dan ditahan selama 15 menit. Kemudian gas diganti

dengan gas ammonia-helium dan absorbsi dilakukan selama 30 menit. Gas

kemudian diganti kembali dengan gas helium. Recording dilakukan dengan

meningkatkan suhu linear dari 100 °C hingga 650 °C dengan tingkat pemanasan 10

°C min-1 dan laju alir gas 10 cm3 min-1.

3.3.3.3 Analisis Luas Permukaan dengan SAA (ASTM D3663-03)

Tabung sampel ditimbang sebagai bobot kosong. Kemudian ditimbang

sebanyak 0,5 gram masing-masing sampel katalis Ru/TiO2 dan dimasukkan ke

dalam masing-masing tabung kosong. Tabung tersebut kemudian ditempelkan pada

port degasser. Lalu dilakukan proses degassing menggunakan gas nitrogen pada

suhu 200 °C selama 2 jam. Setelah proses degassing selesai, tabung kemudian

ditimbang kembali sebagai massa setelah degassing. Kemudian dimasukkan pada

port micromeritics dan dilakukan analisis dalam kondisi suhu nitrogen cair serta

dialirkan gas H2 dan N2.

3.3.3.4 Analisis Gugus Fungsi dengan FTIR (ASTM D7653-18)

Karakterisasi penyangga titania termodifikasi dengan spektroskopi

inframerah bertujuan untuk mengamati gugus fungsi, komposisi kimia dan tipe

Page 43: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

29

ikatan berdasarkan vibrasi dan atom molekul. Spektroskopi infra merah yang

digunakan adalah spektrofotometer SHIMADZU FTIR 8400S. Pengukuran

dilakukan dengan pembuatan pelet, ditimbang 1 mg cuplikan yang dicampur

dengan 100 mg KBr, dan dimasukkan ke dalam press holder. Ditekan beberapa saat

hingga ketebalan 0,05 mm. Pelet tersebut selanjutnya diukur spektrumnya pada

bilangan gelombang 4000-400 cm-1.

3.3.3.5 Analisis Kristalinitas dengan XRD (ASTM D5357-03)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui senyawa dari sampel katalis dan

kristalinitasnya. Masing-masing sampel katalis Ru/TiO2, dihaluskan lalu dimasukan

ke dalam plat sampel hingga permukaan plat dengan sampel datar dan sama rata.

Setelah itu dinyalakan alat XRD. Pengujian ini menggunakan tegangan listrik dan

kuat arus listrik sebesar 40 mV dan 25 mA. Sudut yang digunakan yaitu 5-90°.

3.3.4 Analisis Morfologis Katalis Ru/TiO2 dengan TEM (ASTM D5756-02)

Instrumentasi Transmission Electron Microscope (TEM) digunakan untuk

analisis morfologi permukaan nanokatalis. Sampel katalis yang akan dianalisis

ditimbang (± 5 mg) dan ditempatkan pada wadah sampel dengan ukuran 3 mm dan

ketebalan 300 μm. Sampel diteteskan sedikit metanol untuk mencegah aglomerasi.

Kemudian sampel ditembakkan dengan ion argon hingga berlubang. Pada bagian

yang tipis ini, ditembakkan berkas elektron hingga menembus sampel. Hasil dari

tembusan elektron tersebut akan ditangkap detektor dan diolah menjadi gambar.

3.3.5 Reaksi Depolimerisasi Lignin dan Lignin TKS

Reaksi depolimerisasi katalitik lignin dilakukan di dalam autoclave batch

reactor. Ditimbang sebanyak 0,2 gram lignin dan 0,1 gram katalis kemudian

dilarutkan dalam 30 mL campuran etanol dan air dengan rasio (2:1). Autoklaf

Page 44: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

30

ditutup rapat dan di purging sebanyak 2 kali menggunakan gas H2 dan ditahan

dalam suhu 250 °C dengan tekanan 30 bar selama 4 jam. Setelah itu autoklaf

didinginkan hingga suhu < 50 °C, dipindah campuran ke dalam beaker glass dan

ditambahkan 10 mL toluen. Campuran diaduk menggunakan magnetic stirrer

selama 20 menit, kemudian disentrifuge selama 10 menit untuk memisahkan fase

toluen yang mengandung monomer lignin, fase air-etanol, dan fase padat katalis.

Fase toluen yang mengandung monomer lignin dianalisis menggunakan GC-MS

(Qin et al., 2018).

Reaksi depolimerisasi katalitik lignin menggunakan lignin TKS dilakukan

setelah mendapatkan katalis dengan perlakuan asam pada penyangga terbaik dilihat

dari perolehan yield produk menggunakan lignin (Sigma Aldrich) dengan kondisi

operasi yang sama.

3.3.6 Analisis Hasil Produk dengan GC-MS (ASTM D1945-14)

Produk hasil depolimerisasi yang terekstrak dalam toluen diidentifikasi

menggunakan GC-MS. 1 µL produk diinjeksi dengan 0.6 mL / menit gas helium.

Pemanas GC diatur pada suhu 45 ºC selama 2 menit, kemudian dipanaskan hingga

200 ºC dengan laju alir 15 ºC / menit yang ditahan pada suhu 200 ºC selama 1 menit.

Suhu dinaikkan lagi hingga 300 ºC dengan laju alir 10 ºC / menit selama 5 menit.

Perhitungan konversi dan yield produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Yield = Ʃ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

Ʃ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 𝑥 100% ........................................ (1)

Page 45: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Penyangga Titania

Perlakuan asam pada penyangga titania (TiO2) menggunakan asam-asam

seperti H2SO4 (TiO2-S), HCl (TiO2-K), HNO3 (TiO2-N), dan H3PO4 (TiO2-P) yang

dikarakterisasi menggunakan TGA, TPD-NH3, SAA, XRD, dan FTIR.

4.1.1 Hasil Analisis Dekomposisi Termal dengan TGA

Analisis penyangga TiO2 dengan TGA memiliki tujuan mengetahui titik

dekomposisi material yang ditandai perubahan massa akibat panas sehingga dapat

diketahui stabilitas termal (ketahanan terhadap panas) dari penyangga TiO2

termodifikasi (Polini dan Yang, 2017). Grafik TGA dari penyangga titania

termodifikasi dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Grafik hubungan suhu reaksi dan perubahan massa penyangga TiO2

termodifikasi

11.39%

6.66%

5.6%

7.21%

5.47%

Page 46: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

32

Tabel 2. Persentase perubahan massa penyangga TiO2 termodifikasi

Penyangga Titania Perubahan Massa (%)

(Suhu kamar – 300 °C)

Perubahan Massa (%)

Suhu >300 °C

TiO2 4.61% 0.86%

TiO2-S 9.27% 2.12%

TiO2-K 5.33% 1.33%

TiO2-N 4.37% 1.23%

TiO2-P 5.47% 1.74%

Pengujian TGA penyangga titania termodifikasi dilakukan setelah

pengeringan selama 12 jam pada suhu 80 ºC. Hasil pengujian TGA pada Gambar

11 dapat dilihat bahwa persentase kehilangan massa menurun seiring dengan

kenaikan suhu reaksi (perhitungan kehilangan massa dapat dilihat pada Lampiran

3). Persentase kehilangan TiO2 terdapat 3 perbedaan rentang suhu, yaitu <150 ºC,

suhu 150-300 ºC, dan suhu 300-500 ºC. Rentang suhu ini juga berlaku pada TiO2-

S dan TiO2-P, sedangkan pada TiO2-K dan TiO2-N perbedaan rentang suhu, yaitu

<150 ºC, suhu 150-400 ºC, dan suhu 400-500 ºC. Rentang suhu <150 ºC hilangnya

massa dianggap berasal dari pelepasan molekul seperti H2O (digunakan saat

preparasi penyangga titania). Rentang suhu 150-300°C hilangnya massa dianggap

gugus alkaoxide yang terikat pada atom Ti (Sayilkan et al., 2005). Rentang suhu

250–300 ºC hilangnya massa dianggap berasal dari nitrat, sementara di suhu 300-

500 °C kehilangan massa dari sulfat terikat pada oksida (Noda et al., 2003).

Persentase kehilangan massa maksimum terjadi pada suhu <300 °C yaitu

berturut-turut sebesar 4.61; 9.27; 5.33; 4.37; 5.47%. Persentase kehilangan massa

minimum terjadi pada suhu >300 °C yaitu berturut-turut sebesar 0.86; 2.12;1.33;

1.23; 1.74%. Persentase kehilangan massa maksimum terjadi pada suhu <300 °C

sehingga diindikasikan pada suhu >300 °C sudah tidak ada dekomposisi prekursor

yang berarti.

Page 47: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

33

4.1.2 Hasil Analisis Kristalinitas dengan XRD

Analisis penyangga TiO2, TiO2-P, dan katalis Ru/TiO2-P dengan XRD

dilakukan untuk mengetahui kristalinitas dari penyangga TiO2, TiO2-P, dan katalis

Ru/TiO2-P. Pola difraksi yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 12 terlihat

terdapat beberapa puncak tajam yang merupakan adanya fase kristal pada matriks.

Gambar 12. Pola difraksi penyangga TiO2, TiO2-P dan katalis Ru/TiO2-P

Pola difraksi penyangga TiO2 menghasilkan puncak pada nilai 2θ = 25.5º;

27.6º; 36.3º; 37.8º; 41,3º; 48.2º; 54.5º; 62.9º; 69.1º; 75.4º; dan 82.9º. Puncak

25.5º; 37.8º; 48.2º; 54.5º; 62.9º; 69.1º; 75.4º; dan 82.9º mengindikasikan

bahwa TiO2 yang digunakan memiliki struktur anatase dengan membandingkan

data literatur JCPDS (Joint Committee on Power Diffraction Standars) anatase 21-

1272 dengan difraksi (101), (004), (200), (105), (204), (116), (215) dan (224).

Sedangkan pada puncak 27.6º; 36.3º; dan 41,3º mengindikasikan struktur rutil

dengan membandingkan data literatur JCPDS rutil 12-1276 dengan difraksi (110),

Page 48: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

34

(101), dan (111) (Scarpelli et al., 2018). Pola Difraksi pada Gambar 12

memperlihatkan penyangga TiO2-P dan katalis Ru/TiO2-P menghasilkan puncak-

puncak difraksi yang sesuai dengan puncak difraksi penyangga TiO2. Hasil ini

dapat diindikasikan dengan adanya perlakuan asam pada penyangga TiO2 tidak

mempengaruhi pola difraksi dari penyangga maupun katalis, tetapi mempengaruhi

intensitas puncak dari penyangga TiO2-P dan katalis Ru/TiO2-P. Intensitas yang

berbeda ini akan memberikan pengaruh pada ukuran kristal penyangga maupun

katalis (Septiani et al., 2015).

Puncak difraksi katalis Ru/TiO2-P tidak terlihat adanya puncak yang

dianggap sebagai puncak khas Ru yang terpusat pada 2θ = 44º (JCPDS No. 06-

0663) (Qiang et al., 2012). Pola difraksi yang lemah pada puncak khas dari kristal

logam Ru hasil karakterisasi XRD pada penyangga TiO2 menunjukan bahwa

ukuran kristal rata-rata Ru di dalam penyangga berada dibawah tingkat deteksi

XRD. Hal ini mengindikasikan bahwa logam Ru telah terdispersi dengan baik ke

dalam penyangga TiO2 (Shen et al., 2012).

Ukuran kristal rata-rata dari penyangga TiO2, TiO2-P, dan katalis Ru/TiO2-

P dapat dihitung dengan nilai FWHM (Full Widht of Half Maximum) dari puncak

bidang difraksi menggunakan persamaan Scherrer (Lampiran 4). Perhitungan

FWHM diambil dari masing-masing puncak yang memiliki intensitas paling tinggi,

berdasarkan hasil perhitungan ukuran kristal penyangga TiO2 sebesar 111 nm

sedangkan ukuran kristal penyangga TiO2-P sebesar 111 nm dan ukuran kristal

penyangga TiO2-P setelah impregnasi dengan logam Ru sebesar 112 nm.

Page 49: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

35

4.1.3 Hasil Analisis Luas Permukaan dengan SAA

Analisis penyangga TiO2 termodifikasi dengan SAA bertujuan untuk

mengetahui luas permukaan berdasarkan adsorpsi-desorpsi isoterm gas N2. Hasil

karakterisasi SAA dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Luas permukaan, luas mikropori, volume pori dan rentang ukuran pori

penyangga TiO2 termodifikasi

Katalis

Luas

Permukaan

(m2/g)

Luas

Mikropori

(m2/g)

Volume Pori

(cm3/g)

Rentang

Ukuran Pori

(nm)

TiO2 90.5844 4.3124 0.2349 4-10

TiO2-S 91.4482 5.2122 0.2517 4-10

TiO2-K 83.0763 6.0852 0.2405 4-10

TiO2-N 81.3158 6.1609 0.2451 4-10

TiO2-P 94.1716 7.5201 0.2520 4-10

Tabel 3 menunjukan penyangga TiO2 memiliki luas permukaan 90.5844

m2/g kemudian dilakukan perlakuan asam dengan menggunakan asam sufat pekat

(TiO2-S) pada penyangga, terjadi peningkatan luas permukaan menjadi 91.4482

m2/g. Hasil analisis SAA pada perlakuan asam dengan menggunakan asam fosfat

(TiO2-P) juga mengalami peningkatan luas permukaan menjadi 94.1716 m2/g.

Sebaliknya perlakuan asam pada penyangga menggunakan asam klorida (TiO2-K)

dan asam nitrat (TiO2-N) mengalami penurunan luas permukaan berturut-turut

sebesar 83.0763 m2/g dan 81.3158 m2/g.

Berdasarkan hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa perlakuan asam tidak

memiliki pengaruh yang jelas terhadap sifat-sifat fisik dan tekstur katalis, namun

dapat meningkatkan kinerja katalitik katalis, terutama katalis yang ditambahkan

dengan perlakuan asam dengan konsentrasi asam rendah (Yang, et al., 2018). Colon

et al.., 2005 melakukan perlakuan asam terhadap penyangga TiO2 melihat dari

volume pori yang dihasilkan, tidak terdapat selisih yang signifikan terhadap

Page 50: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

36

penyangga TiO2 dari masing-masing perlakuan asam. Jika ditinjau dari rentang

ukuran pori, TiO2 termasuk ke dalam ukuran mesopori, yaitu pori yang berada pada

rentang 2-50 nm (Istiadi, 2011).

4.1.4 Hasil Analisis Keasaman dengan TPD-NH3

Analisis penyangga TiO2 termodifikasi dengan TPD-NH3 bertujuan untuk

mengetahui keasaman permukaan pada penyangga TiO2 termodifikasi. Hasil

karakterisasi keasaman penyangga TiO2 termodifikasi dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Data keasaman (asam lemah dan asam kuat) penyangga TiO2

termodifikasi

Sampel

Keasaman (mmol/g)

Asam Lemah

(100 – 400 °C)

Asam Kuat

(400 – 600 °C)

Rasio asam

lemah/asam

kuat

Total

TiO2 0.0587 0.1167 0.5030 0.1753

TiO2-S 0.1815 0.1052 1.7253 0.2866

TiO2-K 0.1884 0.1167 1.6144 0.3051

TiO2-N 0.3353 0.2308 1.4528 0.5661

TiO2-P 0.1730 0.1216 1.4227 0.2946

Analisis keasaman katalis dapat dikategorikan menjadi dua yaitu jumlah

situs asam (acidity) dan kekuatan situs asam (acid strength). Jumlah situs asam

dengan amoniak sebagai basa adsorbat merupakan jumlah situs asam total dengan

asumsi bahwa ukuran molekul NH3 yang kecil memungkinkan masuk sampai ke

dalam pori-pori penyangga (Rodiansono et al, 2007). Pada Tabel 4. terlihat bahwa

pengaruh perlakuan asam pada penyangga TiO2 mengalami kenaikan jumlah situs

asam. Jumlah situs asam total (total acidity) pada penyangga TiO2 tanpa perlakukan

asam adalah sebesar 0.1753 mmol/g, sedangkan jumlah situs asam total untuk

penyangga katalis TiO2 setelah pengasaman berada pada kisaran 0.2866-0.5661

mmol/g (Lampiran 6). Penambahan jumlah situs asam pada permukaan penyangga

Page 51: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

37

memungkinkan penyangga untuk menahan logam dalam bentuk pertukaran ion.

Selain itu perlakuan asam terhadap penyangga dapat meningkatkan jumlah situs

asam Lewis, sehingga dapat lebih aktif membantu depolimerisasi lignin menjadi

produk aromatik (Yan et al., 2019). Adapun tingkat kekuatan situs asam pada

penyangga katalis, didominasi oleh asam lemah dibandingkan dengan asam kuat

dengan rasio asam lemah dibandingkan dengan asam kuat adalah pada kisaran

1.4227-1.7253 mmol/g.

4.1.5 Hasil Analisis Gugus Fungsi dengan FTIR

Analisis penyangga TiO2 termodifikasi dengan FTIR dilakukan dengan

tujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi dalam TiO2 termodifikasi dan

membandingkan gugus fungsi yang terdapat dalam TiO2 standar. Grafik spektra

FTIR penyangga TiO2 dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Grafik spektra FTIR penyangga TiO2 termodifikasi

Spektra FTIR penyangga TiO2 termodifikasi pada Gambar 13 tidak terdapat

perubahan yang signifikan pada permukaan TiO2 setelah proses perlakuan asam.

Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh pada analisis TPD-NH3 dimana hampir

seluruh penyangga tidak terjadi penambahan gugus tertentu (sesuai dengan asam

S-O O-H renggang

O-H tekuk

Page 52: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

38

yang dipakai) setelah proses perlakuan asam, sehingga tidak ada peningkatan

jumlah situs asam pada permukaan TiO2. Hal ini dimungkinkan karena asam-asam

yang digunakan bersifat volatil sehingga setelah proses pencucian dan pengeringan

ion-ion asam yang digunakan lepas dari permukaan TiO2. Namun pada perlakuan

asam menggunakan asam sulfat, terdapat puncak pada daerah 1382.96 cm-1 yang

menunjukan adanya ikatan S-O pada permukaan TiO2 (Santos dan Duarte, 2014).

Puncak pada daerah 3350.35-3223.05 cm-1 merupakan karakteristik gugus hidroksi

(O-H renggang) dari H2O yang terikat lemah. Sedangkan pada puncak pada daerah

1631.78-1627.92 cm-1 merupakan (O-H tekuk dari) dari H2O. Puncak yang melebar

pada daerah 990-400 cm-1 diidentifikasikan sebagai kerangka kerja TiO2 (Ti-O-Ti)

(Aprilita et al., 2008).

4.2 Hasil Analisis Morfologis Katalis Ru/TiO2 dengan TEM

Analisis katalis Ru/TiO2 dengan TEM bertujuan untuk mendapatkan

gambar atau image struktur katalis pada tingkatan mikro dengan resolusi yang

tinggi. Mikrograf katalis Ru/TiO2 dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Mikrograf katalis Ru/TiO2

Gambar TEM katalis Ru/TiO2 menunjukan adanya binik-bintik gelap kecil

yang mengindikasikan sebagai logam Ru yang terdispersi secara merata di antara

Page 53: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

39

penyangga TiO2. Bintik-bintik hitam tersebut membuktikan jika partikel logam Ru

berkorespondensi dan terdispersi pada penyangga titania (Sari et al., 2018). Ukuran

partikel rata-rata logam Ru yang dihasilkan sekitar 1 nm.

4.3 Analisis Hasil Produk Depolimerisasi Lignin dengan GCMS

4.3.1 Analisis Hasil Depolimerisasi dengan Lignin Standar

Reaksi depolimerisasi lignin, dilakukan dalam reaktor batch dengan

tekanan awal hidrogen sebesar 30 bar pada suhu 250 ºC selama 4 jam. Wanmolee

et al., (2016) dalam penelitiannya telah mempelajari kondisi proses untuk

depolimerisasi organosolv lignin, hasil depolimerisasi menghasilkan produk

aromatik sangat tinggi pada kisaran suhu 250-300 ºC. Produk hasil depolimerisasi

lignin dianalisis menggunakan GC-MS untuk mengetahui produk berdasarkan

variasi perlakuan asam (H2SO4, HCl, HNO3. H3PO4) pada penyangga TiO2.

Konversi yang dihasilkan oleh katalis Ru/TiO2 termodifikasi tidak dapat

diinterprestasikan. Hasil akhir reaksi, residu lignin bercampur dengan katalis

sehingga katalis tidak dapat dipisahkan dari residu lignin yang tersisa. Distribusi

produk hasil depolimerisasi lignin berdasarkan variasi perlakuan asam pada

penyangga dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil analisis GCMS produk depolimerisasi dengan lignin standar

Produk Konsentrasi produk (mg) Yield produk (mg/g)

Ru/TiO2 0.4606 2.30

Ru/TiO2-S 0.6900 3.45

Ru/TiO2-K 1.2466 6.23

Ru/TiO2-N 0.7972 3.99

Ru/TiO2-P 2.8423 14.21

Tabel 5 memperlihatkan hasil produk depolimerisasi lignin yang dihasilkan

oleh modifikasi penyangga pada katalis Ru/TiO2 mengalami peningkatan produk

Page 54: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

40

dari tanpa perlakuan asam terhadap penyangga. Konsentrasi tertinggi yang

dihasilkan pada penelitian ini yaitu menggunakan perlakuan asam dengan asam

phospat (Ru/TiO2-P). Konsentrasi yang dihasilkan dalam satuan (miligram) sebesar

2.8423 g dengan yield sebesar 14.21 mg/g (Lampiran 8). Hal ini mengindikasikan

bahwa perlakuan asam terhadap penyangga dapat meningkatkan kinerja katalitik

katalis yang berpengaruh pada kenaikan jumlah situs asam di permukaan

penyangga TiO2 sehingga membantu katalis yang lebih aktif dalam reaksi

depolimerisasi lignin (Yan et al., 2019). Hasil analisis GCMS produk

depolimerisasi lignin dengan katalis Ru/TiO2-P dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil analisis distribusi produk depolimerisasi dengan lignin standar

Produk

Konsentrasi Produk (mg)

Ru/TiO2 Ru/TiO2-

S

Ru/TiO2-

K

Ru/TiO2-

N

Ru/TiO2-

P 1Phenol, 2-methoxy

(guaiacol)

0.0924 0.1777 0.2036 0.0539 0.1155

2Phenol 0.0021 0.0014 0.0024 0.0542 0.1256

3Phenol, 2-methoxy-3-

methyl

- 0.0049 - - -

4Phenol, 2-methoxy-4-

vinyl

0.0312 - 0.0033 - -

5Phenol, 2-metoxy-4-

(2-propenyl)

0.0242 0.0039 0.0396 0.0039 0.1085

6Phenol, 4-ethyl-2-

methoxy

0.0395 0.1459 0.2594 0.2732 0.8420

7Phenol, 2-methoxy-4-

methyl (creosol)

0.0126 0.0232 0.0488 0.0449 0.1284

8Phenol, 4-ethyl - 0.0043 0.0071 0.0054 0.0174

9Phenol, 2-methoxy-4-

(1-propenyl)

0.1214 0.1061 0.2488 - 0.4669

10Phenol, 2-methoxy-

4-propyl

0.0788 0.2225 0.4337 0.2486 1.0380

11Phenol, 2-methoxy-

6-methyl

0.0584 - - 0.1132 -

Total 0.4606 0.6900 1.2466 0.7972 2.8423

Page 55: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

41

Distribusi produk depolimerisasi lignin menggunakan katalis Ru/TiO2

dengan variasi perlakuan asam pada Tabel 6, menghasilkan beberapa produk

aromatik seperti yang diharapkan. Katalis Ru/TiO2 dengan variasi perlakuan asam

memiliki selektivitas yang berbeda-beda terhadap produk yang dihasilkan, melihat

konsentrasi tertinggi dari setiap katalis yang berbeda-beda. Tingginya selektivitas

katalis terhadap produk yang dihasilkan disebabkan situs Ti3+ yang bereaksi kuat

dengan logam Ru untuk membantu memutuskan ikatan pada lignin (Newman et al.,

2014). Mekanisme reaksi yang terjadi pada depolimerisasi lignin menjadi monomer

aromatik ditunjukan pada Gambar 15.

Gambar 15. Mekanisme reaksi depolimerisasi lignin (Qin et al., 2018)

Lignin

Page 56: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

42

Depolimerisasi yang dikatalisis dengan perlakuan asam berfokus pada

pembelahan ikatan 𝛽-O-4 lignin yang merupakan ikatan terbanyak yang terdapat di

lignin dan reaksinya dapat selesai dalam 2 hingga 4 jam (Wang et al., 2013).

Pengaruh perlakuan asam saat preparasi penyangga adalah dapat menyediakan

tambahan sumber hidrogen yang terikat pada permukaan katalis, sebagai situs asam

Bronsted (Bronsted acid sites) yang berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi

pemecahan ikatan lignin (Kim et al., 2016). Sedangkan Ru, berfungsi untuk

mendisosiasi molekul hidrogen menjadi atomnya yang kemudian akan menyerang

ikatan pada lignin, sehingga terjadi pemecahan ikatan dan terbentuk produk-produk

monomer (Qin et al., 2018).

Kemampuan mentransfer hidrogen yang tinggi dari logam Ru menyebabkan

pembelahan ikatan β-O-4 pada lignin (Jia et al., 2010). Mekanisme reaksi pada

Gambar 15 merupakan modifikasi reaksi dari Qin et al., (2018) dimana terdapat

tiga rute dapat bereaksi secara paralel. Salah satu rute adalah menghasilkan

guaiakol (Phenol, 2-methoxy) dengan menghilangkan rantai samping yang

mengandung metil hidroksil. Terbentuknya (phenol) terjadi karena deoksigenasi

langsung yaitu hilangnya fungsi metoksi dari (Phenol, 2-methoxy), sedangkan

terbentuknya (Phenol, 2-methoxy-3-methyl) terjadi melalui jalur metilasi posisi

meta dan demetilasi pada posisi para. Rute kedua adalah pembentukan ikatan

rangkap melalui reaksi dehidrasi Cα, yang selanjutnya mengalami deoksigenasi

langsung menghasilkan (Phenol, 2-methoxy-4-vinyl), reaksi hidrogenasi dan

demetilasi menghasilkan (Phenol, 4-ethyl-2-methoxy), dan (Phenol, 2-methoxy-4-

methyl). Pembentukan ikatan rangkap melalui reaksi dehidrasi Cγ

menghasilkan(Phenol, 2-metoxy-4-(2-propenyl) (Qin et al., 2018). Grup metoksi

Page 57: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

43

yang dihubungkan pada cincin benzena dapat diaktifkan oleh grup hidroksil yang

berdekatan dan diubah menjadi hidroksil melalui demetilasi dan selanjutnya

menghasilkan struktur (Phenol, 4-ethyl) (Peters et al., 2015). Di sisi lain,

dehidroksilasi juga dapat terjadi pada posisi Cγ untuk menghasilkan (2-metoxy-4-

(1-propenyl)-phenol) dan (Phenol, 2-methoxy-4-propyl) melalui reaksi dehidrasi

dan hidrogenasi lebih lanjut secara berturut-turut (Li et al., 2015). Keberhasilan

suatu katalis dalam reaksi depolimerisasi lignin ditentukan dengan terbentuknya

produk-produk kelompok metoksi, kelompok hidroksil, dan kelompok cincin

aromatik. Sehingga dengan terbentuknya produk-produk seperti pada Tabel 6,

menunjukan jika produk yang dihasilkan sesuai dengan literatur (Ghampson et al.,

2012).

4.3.2 Analisis Hasil Depolimerisasi dengan Lignin Tandan Kosong Sawit

Depolimerisasi lignin dengan perlakuan asam pada penyangga didapatkan

katalis Ru/TiO2-P yang memiliki aktivitas katalitik yang paling baik. Sehingga

dilakukan depolimerisasi menggunakan lignin yang diisolasi dari limbah Tandan

Kosong Sawit (TKS) untuk mempelajari hasil produk dan yield yang dihasilkan

menggunakan lignin yang berbeda. Hasil analisa GCMS produk depolimerisasi

lignin TKS dengan katalis Ru/TiO2-P dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil analisis GCMS produk depolimerisasi dengan Lignin TKS

Produk Konsentrasi produk

(mg)

Yield (mg/g)

Ru/TiO2 *sari et al., 2018 1.1492 3.83

Ru/TiO2-P 0.9067 4.53

Tabel 7 memperlihatkan hasil produk depolimerisasi menggunakan lignin

TKS dihasilkan konsentrasi produk sebesar 1.1492 mg dan yield sebesar 4.53 mg/g.

Lignin TKS yang digunakan adalah lignin hasil isolasi dari limbah TKS yang

Page 58: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

44

dilakukan oleh Sari et al., (2018) dengan kemurnian 98,75%. Sari et al., (2018)

melakukan reaksi depolimerisasi lignin menggunakan gas H2 dengan katalis

Ru/TiO2 pada tekanan 30 bar dan suhu 240°C dihasilkan konsentrasi produk

aromatik sebesar 1.1492 mg dengan yield 3.83 mg/g. Penggunaan katalis Ru/TiO2-

P dapat disimpulkan menghasilkan konsentrasi produk yang lebih tinggi

dibandingkan tanpa perlakuan asam terhadap penyangga.

Page 59: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

45

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini diantaranya adalah:

1. Berdasarkan karakterisasi penyangga TiO2 termodifikasi, perlakuan asam

dapat diindikasikan meningkatkan jumlah situs asam pada permukaan

penyangga sehingga meningkatkan performa katalitik katalis Ru/TiO2.

2. Pengaruh perlakuan asam pada penyangga Ru/TiO2 menggunakan asam

H3PO4 didapatkan yield produk aromatik optimum sebesar 14.21 mg/g.

5.2 Saran

Kondisi operasi saat preparasi katalis (seperti pengadukan, pencucian,

dan pengeringan) perlu diperhatikan agar meningkatkan aktivitas katalitik

katalis. Selain itu reaksi HDO (seperti pengadukan dan kestabilan suhu) juga

perlu diperhatikan agar meningkatkan hasil produk reaksi HDO lignin.

Page 60: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

46

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M dan Khairurrijal. 2009. Review : Karakterisasi Nanomaterial. Jurnal

Nanosains dan Nanoteknologi, 2(1), 11-14.

Achmadi, S. S. 1990. Kimia Kayu. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ahring, B. K., dan Westermann, P. 2007. Coproduction of Bioethanol with Other

Biofuels. Bioscience and Technology, (108), 289–302.

Akin, D. E. 2008. Plant Cell Wall Aromatics : Influence on Degradation of

Biomass. Biofuels, Bioprod, Bioref, (2), 288–303.

Astuti dan Ningsi, S. 2017. Sintesis dan Karakterisasi Nanopartikel Titanium

Dioksida (TiO2) Menggunakan Metode Sonokimia. Jurnal Ilmu Fisika,

9(1), 26-32.

ASTM D5756-02. 2008. Standard Test Method for Microvacuum Sampling and

Indirect Analysis of Dust by Transmission Electron Microscopy for Asbestos

Mass Surface Loading. ASTM International West Conshohocken, PA, 1-13.

ASTM D5357-03. 2003. Standard Test Method for Determination of Relative

Crystallinity of Zeolite Sodium A by X-Ray Diffraction. ASTM

International, West Conshohocken, PA, 1-6.

ASTM D4824-13. 2018. Standard Test Method for Determination of Catalyst

Acidity by Ammonia Chemisorption. ASTM International, West

Conshohocken, PA, 1-3.

ASTM D3663-03. 2015. Standard Test Method for Surface Area of Catalysts and

Catalyst Carriers. ASTM International, West Conshohocken, PA, 1-5.

ASTM E1131-08. 2014. Standard Test Method for Compositional Analysis by

Thermogravimetry. ASTM International, West Conshohocken, PA, 1-6.

ASTM D7653-18. 2018. Standard Test Method for Determination of Trace

Gaseous Contaminants in Hydrogen Fuel by Fourier Transform Infrared

(FTIR) Spectroscopy. ASTM International, West Conshohocken, PA, 1-13.

Avci, N., Smet, P.H., Poelman, H., Velde, N.V.D., Buysser, K. D., Driessche, I.V.,

dan Poelman, D. 2009. Characterization of TiO2 Powders and Thin Films

Prepared by Non-Aqueous Sol–Gel Techniques. J Sol-Gel Sci Technol,

52(3), 424-231.

Brandt, A., Grasvik, J., Hallett, J. P., dan Welton, T. 2013. Deconstruction of

Lignocellulosic Biomass with Ionic Liquid. Green Chemistry, 1–70.

Page 61: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

47

Carrato, V. 2011. Synthesis of TiO2 Rutile Nanoparticles by PLA in Solution. Italia:

Departement of Chemistry, University of Genova.

Chester, A.W dan Derouane, E.G. 2009. Zeolite Characterization and Catalysis: A

Tutorial. Heidelberg, Germany: Springer Science & Business Media.

Chen, M. Y., Huang, Y. B., Pang, H., Liu, X. X., Fu, Y. 2015. Hydrodeoxygenation

of Lignin-Derivedphenols into Alkanes over Carbon Nanotube Supported

Ru Catalysts in Biphasic Systems. Green Chem, 17, 1710-1717.

Choudhary. T.V dan Phillips, C.B. 2011. Renewable Fuels Via Catalytic

Hydrodeoxygenation. Applied Catalysis A: General, 397(1-2), 1–12.

Colon, G., Espana, S. J. M., Hidalgo, M. C., dan Navio, J. 2006. Effect Of TiO2

Acidic Pre-Treatment On The Photocatalytic Properties For Phenol

Degradation. Journal of Photochemistry and Photobiology A: Chemistry,

179, 20–27.

Connor, P. A., dan McQuillan, A. J. 1999. Phosphate Adsorption onto TiO2 from

Aqueous Solutions: An in Situ Internal Reflection Infrared Spectroscopic

Study. Langmuir, 15(8), 2916–2921.

Costa, C., Dzikh, I., Lopes, J. M., Lemos, F., dan Ribeiro, F. R. 2000. Activity–

Acidity Relationship in Zeolite ZSM-5. Application of Brönsted-Type

Equations. Journal of Molecular Catalysis A: Chemical, 154(1-2), 193–201.

Damris, M., Haryanto dan A. Bakar. 1999. Studi Pemanfaatan Lignin dari Limbah

Pembuatan Pulp sebagai Pengkompleks untuk Analisis Logam Cu (II), Zn

(II) dan Pb (II). [Laporan Penelitian Stater Grant]. Jambi: Universitas Jambi.

Davis, R., dan Mauer, L. 2010. Fourier Transform Infrared (FT-IR) Spectroscopy :

A Rapid Tool for Detection and Analysis of Foodborne Pathogenic Bacteria

Fourier tansform infrared (FT-IR) Spectroscopy : A Rapid Tool for

Detection and Analysis of Foodborne Pathogenic Bacteria. Formatex,

1582–1594.

Dickerson, T dan Soria, J. 2013. Catalytic Fast Pyrolysis: A Review. Energies, 6,

514-538.

Diebold, U. 2003. The Surface Science of Titanium Dioxside. Surface Science

Reports, 48, 53-229

Dwiatmoko, A.A., Kim, I., Zhou, L., Choi, J. W., Suh, D. J., Ha, J. M. 2019.

Structural properties and catalytic behavior of ruthenium on acid-modified

titania catalyst in the hydrodeoxygenation of guaiacol. Catalysis

Communications, 1-27.

Page 62: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

48

Endalew, A. K., Kiros, Y., dan Zanzi, R. 2011. Inorganic Heterogeneous Catalysts

for Biodiesel Production from Vegetable Oils. Biomass and Bioenergy,

35(9), 3787–3809.

Faruk, O dan Sain, M. 2015. Lignin in Polymer Composites. Oxford: Elsivier

Publishing.

Fengel, D dan G. Wegener. 1995. Kayu : Kimia, Ultrastruktur dan Reaksi.

Yogyakarta: Gadjah Mada Press University.

Filipponi, L., dan Sutherland, D. 2013. Principles, Applications, Implications and

Hands-on Activities.

Gabbott, P. 2008. Principles and Applications of Thermal Analysis. Blackwell

Publishing.

Galuh, U. 2013. Preparasi Karakterisasi Titanium Dioksida (TiO2) Tipe Anatase

Tersensitifikan Perak Iodida (AgI) dan Aktivitasnya Pada Degradasi Metil

Biru. [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Garcia, G. D., Ferri, J. M., Ripoli, L., Hidalgo, M., Lopez, J., dan Balart, R. 2017.

Characterization of Selectively Etched Halloysite Nanotubes by Acid

Treatment. Applied Surface Science, 422, (616-625).

Ghampson, I. T., Sepuldevedac, C., Garciac, R., Radovic, L. R., Fierro, J. L., G

DeSisto, W. J., dan Escalona, N. 2012. Hydrodeoxgenation og Guaiacol

over Carbon-Supported Molybdenum Nitride Catalyst: Effect of Nitriding

Methods and Support Properties. Appl. Catal, 111-124.

Gonzalez, R. L., Hermes, F., Bertmer, M., Simon, U., dan Rodrı, E. 2007. The Acid

Properties of H-ZSM-5 as Studied by NH 3 -TPD and 27 Al-MAS-NMR

Spectroscopy. Journal Applied Catalysis, 328, 174–182.

Grätzel, M. 2003. Dye-sensitized Solar Cells. Journal of Photochemistry and

Photobiology, 4, 145–153.

Guczi, L dan Erdohelyi, A. 2012. Catalysis for Alternative Energy Generation.

New York: Springer.

Gutierrez, A., Kaila, R. K., Honkela, M. L., Slioor, R., dan Krause, A. O. I. 2009.

Hydrodeoxygenation of Guaiacol on Noble Metal Catalysts. Catal, 147,

239-246.

Helinger, M., Baier, S., Mortensen, P. M., Kleist, W., Jensen, A.D., dan Grunwaldt,

J-D. 2015. Continuous Catalytic Hydrodeoxygenation of Guaiacol over

Pt/SiO2 and Pt/H-MFI-90. Catalysts, 5, 1152-1166.

Helwani, Z., Othman, M. R., Aziz, N., Kim, J., dan Fernando, W. J. N. 2009.

Applied Catalysis A : General Solid heterogeneous catalysts for

Page 63: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

49

transesterification of triglycerides with methanol : A review. Applied

Catalysis A: General, 1–10.

Hendayana, H. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.

Hermiati, E., Mangunwidjaja, D., Sunarti, T. C., dan Suparno, O. 2010.

Pemanfaatan biomassa lignoselulosa ampas tebu untuk produksi bioetanol.

Jurnal Litbang Pertanian, 29(4), 121–130.

Howard, C. J., Sabine T. M., dan Dickson, F. 1992. Structural and Thermal

Parameters for Rutile and Anatase. Acta Crystallogr, 47(4), 462-468.

Hussain, M., Bensaid, S., Geobaldo, F., Saracco, G., dan Russo, N. 2011.

Photocatalytic Degradation of Ethylene Emitted by Fruits with TiO2

Nanoparticles. Industrial & Engineering Chemistry Research, 50, 2536–

2543.

Istiadi, I. 2011. Teknologi Katalis Untuk Konversi Energi: Fundamental dan

Aplikasi. Semarang: Graha Ilmu.

Jia, S., Cox, B. J., Guo, X., Zhang, Z. C., dan Ekerdt, J. G. 2010. Cleaving the β-O-

4 Bonds of Lignin Model Compounds in an Acidic Ionic Liquid, 1-H-3

Ethylimidazolium Chloride: an Optional Strategy for the Degradation of

Lignin. ChemSusChem, 3 (9), 1078-1085.

Jørgensen, H., Kristensen. J. B., dan Felby C. 2007. Enzymatic Conversion of

Lignocellulose Into Fermentable Sugars: Challenges and

Opportunities. Biofuels Bioprod Biorefining, 1, 119–134.

Karliawan, A. 2009. Perubahan Senyawa Hidrokarbon Selama Proses Bioremediasi

Tanah Tercemar Minyak Bumi dengan Menggunakan Kromatografi Gas

Spektrofotometri Massa. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Kashyap, S. M., Pandya, G. H., Wachasunder, D., dan Kondawar, V. K. 2005. Notes

QA / QC Aspects of GC-MS Analytical Instrument for Environmental

Analysis. Indian Journal of Chemical Technology, 12, 477–487.

Kawana, S., dan Miyagawa, H. 2010. Development of Green Technologies in

GCMS-QP2010 Ultra. Tokyo: Shimadzu Corporation.

Kennedy, R. J., dan Stampe, P. A. 2003. The Influence of Lattice Mismatch and

Film Thickness on the Growth of TiO2 on LaAlO3 and SrTiO3 Substrates.

Journal Crystal Growth, 252, 333–342.

Kim, M., Son, D., Choi, J-W., Jae, J., Suh, D. j., Ha, J-M., Lee, K-Y. 2016.

Production of Phenolic Hydrocarbons Using Catalytic Depolymerization of

Empty Fruit Bunch (EFB)-Derived Organosolv Lignin on Hβ-Supported

Ru. Chemical Engineering Journal, 309, 187-196.

Page 64: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

50

Kiswanti, E. A. D., dan Pratapa, S. 2013. Sintesis Titanium Dioksida (TiO2)

Menggunakan Metode Logam-Terlarut Asam. Sains Dan Seni Pomits, 3(2),

18–21.

Kloekhorst, A., dan Heeres, H. J. 2015. Catalytic Hydrotreatment of Alcell Lignin

Using Supported Ru, Pd, and Cu Catalysts. Chemistry & Engineering, 9,

1905–1914.

Kubo, S., dan Kadla, J.F., 2005. Hydrogen Bonding in Lignin: a Fourier Transform

Infrared Model Compound Study. Biomacromolecules 6, 2815–2821.

Lempang, M. 2016. Pemanfaatan Lignin Sebagai Bahan Perekat Kayu. Info Teknis

EBONI, 13(2), 139–150.

Li, C., Zhao, X., Wang, A., Huber, G. W., dan Zhang, T. 2015. Catalytic Trans-

Formation of Lignin for the Production of Chemicals and Fuels. Chem. Rev.

21, 11559–11624.

Liu, H., Wang, Y., Wang, G., Xing, Q., Shao, L., Dong, X., Sai, L., Li, Y., dan Ma,

L. 2015. The Prevalence of Escherichia Coli Strains with Extended

Spectrum Beta-Lactamases Isolated in China. Frontiers in Microbiology, 6,

1–5.

Long, J., Xu, Y., Wang, T., Yuan, Z., Shu, R., Zhang, Q., dan Ma, L. 2015. Efficient

Base-Catalyzed Decomposition and In Situ Hydrogenolysis Process for

Lignin Depolymerization and Char Elimination. Applied Energy, 141, 70–

79.

Lukman, S., Essa, M., Mu’azu, N.D., Bukhari, A., dan Basheer, C. 2013.

Adsorption and Desorption of Heavy Metals onto Natural Clay Material:

Influence of Initial pH. Journal of Evironmental Science and Technology,

1, 1–15.

Lynd, L. R., Weimer, P. J., Zyl, W. H. Van, dan Pretorius, I. S. 2002. Microbial

Cellulose Utilization : Fundamentals and Biotechnology. Microbiology and

Molecular Biology Reviews, 66(3), 506–577.

Mao, A., Wang, H., Tan, L., Nin, X., dan Pan, R. 2011. Effects of Acid Treatment

on Activated Carbon Used as a Support for Rb and K Catalyst for C2F5I

Synthesis and its Mechanism. Journal of Fluorine Chemistry, 132(8), 548–

553.

Mardwita., Bustan M. D., dan Haryati, S. 2016. Studi Pengaruh Ukuran Partikel

Ruthenium Dalam Katalis Ru/Al2O3 Pada Reaksi Hidrogenasi Karbon

Monoksida. Jurnal Teknik Kimia, 22(4), 61–68.

Martianingsih, N dan Atmaja, L. 2010. Analsis Sifat Fisik, Kimia, dan Termal

Gelatin dari Ekstraksi Kulit Ikan Pari (Himantura Gerradi) Melalui Variasi

Page 65: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

51

Jenis Larutan Asam. Prosiding Skripsi, 1-9.

Masuda, T., Fujikata, Y., Ikeda, H., Matsushita, S., dan Hashimoto, K. 1997. A

Method for Calculating the Activation Energy Distribution for Desorption

of Ammonia Using a TPD Spectrum Obtained Under Desorption Control

Conditions. Applied Catalysis A: General, 162(1-2), 29–40.

Mohammad, M., Kandaramath, T., Yaakob, Z., dan Chandra, Y. 2013. Overview

on the production of paraffin based-biofuels via catalytic

hydrodeoxygenation. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 22, 121–

132.

Moilanen, U., Kellock, M., Galkin, S., dan Viikari, L. 2011. Enzyme and Microbial

Technology The laccase-catalyzed modification of lignin for enzymatic

hydrolysis. Enzyme and Microbial Technology, 49(6–7), 492–498.

Mortensen, P.M., Grunwaldt, J.D., Jensen, P.A., Knudsen, K.G., dan Jensen, A.D.

2011. A Review of Catalytic Upgrading of Bio-Oil to Engine Fuels. Applied

Catalysis A: General, 407(1-2), 1-19.

Mudasir dan Candra, M. 2008. Spektrometri. Yogyakarta: Penerbit FMIPA UGM.

Nasikin, M dan Susanto, B. M. 2010. Katalisis Heterogen. Depok: UI Press.

Newman, C., Zhou, X., Goundie, B., Ghampson, I. T., Pollock, R. A., Ross, Z.,

Wheeler, M. C., Meulenberg, M. W., Austin, R. N., dan Frederick, B. G.

2014. Effects of Support Identity and Metal Dispersion in Supported

Ruthenium Hydrodeoxygenation Catalysts. Applied Catalysis A: General,

477, 64–74.

Niemantsverdriet, J. W. 2000. Spectroscopy in Catalysis An Introduction. 2nd

Edition. Germany: Wiley-VCH.

Noda, L. K., Almeida, R. M. de, Gonçalves, N. S., Probst, L. F. D., dan Sala, O.

2003. TiO2 with a High Sulfate Content—Thermogravimetric Analysis,

Determination of Acid Sites by Infrared Spectroscopy and Catalytic

Activity. Catalysis Today, 85(1), 69–74.

Nolet, L. M. L. 2004. Handbook of Food Analysis, Second Edition Revise and

Expanded. New York: Marcel Dekker Inc.

Pearce, E. M. 1978. Kirk-Othmer encyclopedia of chemical technology, 3rd ed.,

Vol. I, Wiley-Interscience, New York, 1978. Journal of Polymer Science:

Polymer Letters Edition, 16(5), 248–248.

Ozawa, T. C., dan Kang, S. J. 2004. Computer Program Abstracts Balls & Sticks :

Easy-to-use Structure Visualization and Animation Program. Journal of

Applied Crystallography, 4(37), 679–679.

Page 66: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

52

Pan, J., Fu, J., Deng, S., dan Lu, X. 2015. Distribution coef fi cient of products from

lignin oxidative degradation in organic-water systems. Fuel Processing

Technology, 140, 262–266.

Peters, J. E., Carpenter, J. R., dan Dayton, D. C. 2015. Anisole and Guaiacol

Hydrodeoxygenation Reaction Pathways over Selected Catalysts. Energy

Fuels, 29, 909–916.

Pietre, M. K., Almeida, L. C. P., Landers, R., Vinhas, R. C. G., dan Luna, F. J.

2010. H3PO4 and H2SO4 Treated Niobic Acid as Heterogeneous Catalyst for

Methyl Ester Production. Reaction Kinetics, Mechanisms and Catalysis, 99,

269-280.

Polini, A., dan Yang, F. 2017. Physicochemical Characterization of Nanofiber

Composites. Nanofiber Composites for Biomedical Applications, 97–115.

Qiang, DU., Ze-ming, R., Xin-yi, L.U., Yi-fan, W., Lian-hai, L.U., dan Jing-ping,

Q.U. 2012. Ruthenium Nanoparticles Loaded on Carbon as Effective

Catalyst for Highly Selective Hydrogenation of 4,4'-Methylenedianiline.

Chem.Res.Chinese Universities, (28), 882-885.

Qin, Y., Wang, H., Feng, M., dan Yang, B. 2018. High Catalytic Efficiency of

Lignin Depolymerization over Low Pd-Zeolite Y Loading at Mild

Temperature. Frontiers in Energy Research, 6(2), 1–7.

Rodiansono. 2007. Pembuatan, Karakterisasi dan Uji Aktivitas Katalis NiMo/Z dan

NiMo/Z-Nb2O5 pada Reaksi Hidrorengkah Fraksi Sampah Plastik Menjadi

Fraksi Bensin. [Tesis]. UGM: Yogyakarta

Rahayu, F. L., Nuryanto, R., dan Suyati, L. 2013. Pengaruh Diameter Kanal Pelet

Katalis Zeolit Aktif dan Ni-Zeolit terhadap Pirolisis Limbah Batang Pohon

Sagu (Metroxylonsp). Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 16(1), 33–37.

Rahmawati, E. 2012. Pengaruh Suhu Terhadap Distribusi Produk Hidrokarbon dan

Pembentukan Kokas dari Hasil Reaksi Aseton Menggunakan katalis

HZSM-5 Pada Rentang (275°C-350°C). [Skripsi]. Depok: Universitas

Indonesia.

Ras, E.-J., McKay, B., dan Rothenberg, G. 2010. Understanding Catalytic Biomass

Conversion Through Data Mining, Top Catal, 53, 1202–1208.

Road, V., dan Madison. 2001. Introduction to Fourier Transform Infrared

Spectrometry. New York: Thermo Nicolet Corporation.

Rosyid, M., Nawangsih, E., dan Dewinta. 2012. Perbaikan Surface Area Analyzer

Nova-1000 (Alat Penganalisis Luas Permukaan Serbuk). [Prosiding

Seminar Penelitian dan Pengelolaan Perangkat Nuklir], 467–471.

Page 67: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

53

Sainna, M. A., dan Mk, A. 2016. Journal of Thermodynamics & Catalysis Catalyst

and Catalysis for Fischer-Tropsch Synthesis : A Comparative Analysis of

Iron and Cobalt Catalysts on SBA-15. Journal of Thermodynamics &

Catalysis, 7(2), 1–8.

Salminah, M. 2001. Karakteristik Lignin Hasil Isolasi Larutan Sisa Pemasak Pulp

Proses Semi Kimia pada Berbagai Tingkat pH. [Skripsi]. Bogor: Institut

Pertanian Bogor.

Santos, T.R, dan Duarte, A.C. 2014. Analysis of Marine Sampels in Search of

Bioactive Compounds. Poland: Elsivier Publishing.

Sari, N., Dwiatmoko, A. A., Sudiyarmanto, S., Saridewi, N., Aulia, F., dan Rinaldi,

N. 2018. A Preliminary Study on Ru/TiO2 as Heterogeneous Catalyst for

the Depolymerization of Empty Fruit Bunch-Derived organosolv

Lignin. AIP Conference Proceeding, 1-7.

Sarwono, R., Triwahyuni, E., Aristiawan, Y., Kurniawan, H. ., dan Anindyawati,

T. 2014. Konversi Selulosa Tandan Kosong Sawit (TKS) Menjadi Etanol.

Jurnal Selulosa, 4(1), 1–6.

Sastrohamidjojo, H. dan Pranowo, H.D. 1985. Spektroskopi. Yogyakarta: Liberty.

Sayilkan, F., Asilturk, M., Sayilkan, H., Onal, Y., Akarsu, M., dan Arpac, E., 2005.

Characterization of TiO2 Synthesized in Alcohol by a Sol-Gel Process: The

Effect of Annealing Temperature and Acid Catalyst. Turk J Chem, (29),

697-706.

Scarpelli, F., Mastropietro, T. F., Poerio, T., dan Godbert, N. 2018. Mesoporous

TiO2 Thin Films: State of the Art. Titanium Dioxide - Material for a

Sustainable Environment. Licensee Intechopen, 57-80.

Sepe, M.P. 1997. Thermal Analysis of Polymers. United Kingdom: iSmithers Rapra

Publishing.

Septiani, U., Gustiana, M., dan Safni. 2015. Pembuatan dan Karakterisasi Katalis

TiO2/Karbon Aktif dengan Metode Solid State. J.Ris.Kim, 9(1), 34-38.

Shen, L., Zhang, C., dan Liu, Y. 2012. Meso-Macroporous Al2O3 Support Ru

Catalyst for CO Prefential Oxidation in Hydrogen-rich Gases. Journal of

Natural gas Chemistry, (21), 653-660.

Shoeb, M., Mobin, M., Ali, A., Zaman, S., & Naqvi, A. H. 2017. Graphene-

Mesoporous Anatase TiO2 Nanocomposite: A Highly Efficient and

Recyclable Heterogeneous Catalyst for One-Pot Multicomponent Synthesis

of Benzodiazepine Derivatives. Applied Organometallic Chemistry, 32(1),

39-61.

Page 68: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

54

Shu, R., Long, J., Yuan, Z., Zhang, Q., Wang, T., Wang, C., Ma, L. 2015. Efficient

and Product-Controlled Depolymerization of Lignin Oriented by Metal

Chloride Cooperated with Pd/C. Bioresource Techonology,179, 84-90.

Sjostrom, E.1995. Kimia Kayu Edisi 2: Dasar-Dasar dan penggunaannya.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Suhartati, S., Puspito, R., Rizali, F., dan Anggraini, D. 2016. Analisis Sifat Fisika

dan Kimia Lignin Tandan Kosong Kelapa Sawit asal. Jurnal Valensi: Jurnal

Penelitian Dan Pengembangan, 2(1), 24–29.

Suzuki, K., Kato, S., Shibuya, T., Hirose, T., Fuchida, S., Yoshizaki, M., Nakamura,

K., Kobayashi, K., Masuda, H., Yamagishi, A., dan Urabe, T., 2014.

Development of Hydrothermal and Frictional Experimental Systems to

Simulate Sub-seafloor Water–Rock–Microbe Interactions. Tokyo: Springer

Nature.

Tanaka, N. 2017. Electron Nano-Imaging Basic of Imaging and Diffraction for

TEM and STEM. Nagoya, Japan: Springer Nature.

Thomas, S., Thomas, R., Zachariah, A.K., dan Mishra, R.K. 2017. Thermal and

Rheological Measurement Techniques for Nanomaterials Characterization.

Oxford: Elsivier Publishing.

Trisunaryanti, W. 2009. Zeolit Alam Indonesia Sebagai Adsorben dan Katalis

dalam Mengatasi Masalah Lingkungan dan Krisis Energi. [Pidato

Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Kimia]. Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada

Trisunaryanti, W., Triwahyuni, E dan Sudiono, S. 2005. Preparasi, Modifikasi

Karakterisasi Katalis Ni-Mo/Zeolit Alam dan MoNi/Zeolit Alam. Jurnal

Teknologi Industri, 10(4), 269-282.

Triyono. 2011. Menuju Indonesia Sebagai Negara Mandiri Katalis. Pidato

Pengukuhan Jabatan Guru Besar. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Tutu, R., Subaer, dan Usman. 2012. Studi Analisis Karakterisasi dan Mikrostruktur

Mineral Sedimen Sumber Air Panas Sulili di Kabupaten Pinrang,

Universitas UNM Parangtambung, 192–201.

Ulyani, V. 2008. Reaksi Katalisis Oksidasi Vanili Menjadi Asama Vanilat

Menggunakan Katalisis TiO2-Al2O3 (1:1) yang dibuat Dengan PEG 600.

[Skripsi] Depok: Departemen Kimia FMIPA UI.

Wang, H., Tucker, M., dan Ji, Y. 2013. Recent Development in Chemical

Depolymerization of Lignin: A Review. Journal of Applied Chemistry, 1–

9.

Page 69: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

55

Wang, Y., De, S., dan Yan, N. 2016. Rational Control of Nano-Scale Metal-Catalyst

for Biomass Conversion. ChemComm, 1–15.

Wanmolee, W., Daorattanachai, P., dan Laosiripojana, N. 2016. Depolymerization

of Organosolv Lignin to Valuable Chemicals over Homogeneous and

Heterogeneous Acid Catalysts. Energy Procedia, 100, 173–177.

Waseda, Y., Matsubara, E., dan Shinoda, K. 2011. X-Ray Diffraction

Crystallography: Introduction, Examples and Solved Problems. Japan.

Springer Science & Business Media.

Widyawati, N, 2012. Analisa Pengaruh Heating Rate terhadap tingkat Kristal dan

Ukuran Butir Lapisan BZT yang Ditumbuhkan dengan Metode Sol Gel.

[Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Wogo, H. E., Segu, J. O., dan Ola, P. D. 2011. Sintesis Silika Gel Termobilisai

Dithizon Melalui Proses Sol-Gel. Sains Dan Terapan Kimia, 5(1), 84–95.

Wu, C., Baltrusaitis, J., Gillan, E. G., dan Grassian, V. H. 2011. Sulfur Dioxide

Adsorption on ZnO Nanoparticles and Nanorods. Physical Chemistry, 115,

10164–10172.

Yan, L., Gu, Y., Han, L., Wang, P., Li, H.,Yan, T., Kuboon, S., Shi, L., dan Zhang,

D. 2019. Dual Promotional Effects of TiO2-Decorated Acid-Treated MnOx

Octahedral Molecular Sieve Catalysts for Alkaline-Resistant Reduction of

NOx. ACS Applied Materials & Interfaces, 1-36

Yang, X., Yu, X., Lin, M., Ma, X., dan Ge, M. 2018. Enhancement Effect of Acid

Treatment on Mn2O3 Catalyst for Toluene Oxidation. Catalysis Today, 1, 1-

8.

Zakzeski, J., Bruijnincx, P.C.A., Jongerius, A.L., dan Weckhuysen, B.M., 2010.

The Catalytic Valorization of Lignin for The Production of Renewable

Chemicals. Chem. Rev. 110, 3552–3599.

Zacharopoulou, V., Vasiliadou, S. E., dan Lemonidou, A. A. 2014. One-Step

Propylene Formation From Bio-Glycerol Over Molybdena-Based Catalysts.

Electronic Suplementary Material, 1–14.

Zhang, J., Teo, J., Chen, X., Asakura, H., Tanaka, T., Teramura, K., dan Yan, N.

2014. A Series of NiM (M = Ru, Rh, and Pd) Bimetallic Catalysts for E ff

ective Lignin Hydrogenolysis in Water. ACS Catal, 4, 1574–1583.

Zhu, G., Ouyang, X., Jiang, L., Zhu, Y., Jin, D., Pang, Y., dan Qiu, X. 2016. Effect

of Functional Groups on Hydrogenolysis of Lignin Model Compounds. Fuel

Processing Technology, 154, 132–138.

Page 70: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

56

LAMPIRAN

Page 71: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

57

Lampiran 1. Perhitungan preparasi katalis dan penyangga titania

1. Perhitungan Preparasi Katalis

➢ Katalis Ru/TiO2 5% 2 gram

Bobot Ru dalam 1 gram RuCl3 Ru = 0,5 gram

RuCl3 = 5

100𝑥 2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,1 gram Ru

RuCl3 = 1

0,5𝑥 0,1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,2 gram RuCl3

➢ Bobot penyangga TiO2

2 gram – 0,1 gram Ru = 1,9 gram

2. Perhitungan Pengasaman Penyangga

➢ H2SO4 1 M 40 mL

V1 = 40/1000 (𝑚𝑜𝑙)𝑥 98,1 𝑔/𝑚𝑜𝑙

1,84 (𝑔

𝑚𝑙) 𝑥 0,97%

= 3,29 mL

Aquades = 36,71 mL

➢ HCl 1 M 40 mL

V1 = 40/1000 (𝑚𝑜𝑙)𝑥 36,5 𝑔/𝑚𝑜𝑙

1,2 (𝑔

𝑚𝑙) 𝑥 0,37%

= 3,29 mL

Aquades = 37,80 mL

➢ HNO3 1 M 40 mL

V1 = 40/1000 (𝑚𝑜𝑙)𝑥 63,01 𝑔/𝑚𝑜𝑙

1,51 (𝑔

𝑚𝑙) 𝑥 0,65%

= 2,57 mL

Aquades = 37,43 mL

➢ H3PO4 1 M 40 mL

V1 = 40/1000 (𝑚𝑜𝑙)𝑥 97,49 𝑔/𝑚𝑜𝑙

1,88 (𝑔

𝑚𝑙) 𝑥 0,97%

= 2,15 mL

Aquades = 37,85 mL

Page 72: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

58

Lampiran 2. Hasil preparasi katalis dan penyangga Ru/TiO2 termodifikasi

Penyangga TiO2 Ru/TiO2

Hasil reaksi depolimerisasi lignin

Page 73: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

59

Lampiran 3. Hasil analisis penyangga TiO2 dengan TGA

1. Grafik Analisis TGA

TiO2-S

TiO2-K

Page 74: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

60

TiO2-N

TiO2-P

Page 75: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

61

TiO2

2. Perhitungan Dekomposisi Termal

• TiO2

Suhu <300 ºC = 100-95.39 = 4.61%

Suhu >300ºC = 95.39-94.53 = 0.87%

• TiO2-S

Suhu <300 ºC = 100-90.73 = 9.27%

Suhu >300ºC = 90.73-88.61 = 2.12%

• TiO2-K

Suhu <300 ºC = 100-94.67% = 5.33%

Suhu >300ºC = 94.67-93.34 % = 1.33%

• TiO2-N

Suhu <300 ºC = 100-95.63% = 4.37%

Suhu >300ºC = 95.63-94.40% = 1.23%

Page 76: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

62

• TiO2-P

Suhu <300 ºC = 100-94.53% = 5.47%

Suhu >300ºC = 94.53-92.79% = 1.74%

Page 77: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

63

Lampiran 4. Perhitungan ukuran kristal (XRD)

Ukuran kristal TiO2 dihitung menggunakan persamaan Scherrer sebagai berikut:

D = 𝐾 𝜆

𝛽 𝐶𝑜𝑠 𝜃

Dimana :

D = ukuran kristal

𝜆 = Panjang gelombang radiasi (1,5496)

𝛽 = Full Width at Half Maximum (rad)

θ = Sudut Bragg (º)

Diketahui besar nilai k yaitu konstanta 0,9 dan 𝜆 sebesar 1,5496 sedangkan

untuk FWHM dan Xc didapatkan dengan menggunakan origin.

Page 78: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

64

➢ Ukuran Kristal TiO2

D = 𝐾 𝜆

𝛽 𝐶𝑜𝑠 𝜃

= 0.9 𝑥 1.5496

0.00129032 𝑥 cos 12.74

= 0.9 1.5496

0.00129032 𝑥 0.975380

= 1108.09 Å

= 111 nm

D = 𝐾 𝜆

𝛽 𝐶𝑜𝑠 𝜃

= 0.9 𝑥 1.5496

0.00128098 𝑥 cos 12.73

= 0.9 𝑥 1.5496

0.00128098 𝑥 0.975419

= 1112 Å

= 111 nm

Page 79: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

65

D = 𝐾 𝜆

𝛽 𝐶𝑜𝑠 𝜃

= 0.9 𝑥 1.5496

0.00128460 𝑥 cos 12.74

= 0.9 𝑥 1.5496

0.00128460 𝑥 0.975419

= 1116.16 Å

= 112 nm

Page 80: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

66

Lampiran 5. Hasil analisis penyangga TiO2 dengan SAA

• Isoterm Adsorpsi-Desorpsi

• Diameter pori

Page 81: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

67

Lampiran 6. Hasil analisis penyangga TiO2 dengan TPD-NH3

1. Grafik Analisis TPD-NH3

TiO2-S

TiO2-K

Page 82: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

68

TiO2-N

TiO2-P

Page 83: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

69

TiO2

Page 84: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

58

2. Perhitungan Keasaman

Volume mixed gas (mL) = Area / 14,774

Volume NH3 (mL) = Vol mixed gas x 5 %

N (mol) = 𝑃.𝑉

𝑅.𝑇

Keasaman = mol (n)

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Sampel Berat

(g)

Area

lemah

Area

kuat

Volume

Mixed

Gas (mL)

lemah

Volume

NH3 (mL)

n

(mol)

Volume

Mixed Gas

(mL) kuat

Volume NH3

(mL)

n

(mol)

Acidity

(mol/g) lemah

Acidity

(mmol/g)

Acidity

(mol/g) kuat

Acidity

(mmol/g) Total

TiO2 0.035 13.6 27.04 0.920536 0.046026 2.05 1.830242 0.091512116 4.08 0.000058671 0.0587 0.000116652 0.1167 0.1753

TiO2-S 0.034 40.86 23.68 2.765669 0.1382834 6.17 1.602815 0.080140788 3.57 0.000181457 0.1815 0.000105161 0.1052 0.2866

TiO2-K 0.0320 39.92 24.74 2.702044 0.1351022 6.03 1.674563 0.083728171 3.73 0.000188362 0.1884 0.000116736 0.1167 0.3051

TiO2-N 0.0171 37.97 26.14 2.570055 0.1285027 5.73 1.769324 0.088466224 3.95 0.000335272 0.3353 0.000230814 0.2308 0.5661

TiO2-P 0.0327 37.47 26.33 2.536212 0.1268106 5.66 1.782184 0.0891092 3.97 0.000173017 0.1730 0.000121578 0.1216 0.1217

700

Page 85: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

71

Lampiran 7. Hasil analisis TEM dengan ImageJ

Area Mean Min Max Angle Length

1 0.225 79.481 64.667 109.333 -59.036 1.534

2 0.225 118.208 96.358 172.667 -65.556 1.613

3 0.208 75.188 59.446 104.333 -56.31 1.414

4 0.208 87.697 79.24 95 -59.036 1.414

5 0.156 56.861 49.75 70 -14.036 1.085

6 0.173 74.433 58.667 99 -71.565 1.248

7 0.277 93.144 80.302 104.661 -126.87 2

8 0.225 133.832 121.667 170.333 -85.236 1.589

9 0.208 116.177 79.232 170.889 -90 1.403

10 0.19 95.937 81.12 127.333 -156.038 1.336

11 0.242 115.202 95.769 143 -18.435 1.664

12 0.19 148.303 135.133 163 23.962 1.336

13 0.208 99.359 86.727 118 0 1.403

14 0.277 136.65 122.307 168.222 -75.069 2

15 0.225 63.179 54.667 87.667 9.462 1.589

16 0.208 60.736 44.007 97.222 -21.801 1.499

17 0.156 75.799 59.139 96.889 -60.255 1.023

18 0.173 69.12 60 91.667 -26.565 1.177

19 0.19 75.093 54.4 105.778 -41.186 1.37

20 0.156 67.481 54 86 -14.036 1.067

21 0.173 72.183 61.173 98.333 26.565 1.177

22 0.19 71.396 61.067 94.667 -36.87 1.37

23 0.156 109.16 94.111 129.667 -29.745 1.023

24 0.173 55.053 48.667 63.667 -26.565 1.177

25 0.173 100.522 92.222 115.667 -63.435 1.177

26 0.121 73.501 64.728 97 -18.435 0.785

27 0.156 92.014 79.438 117 -29.745 1.061

28 0.156 85.271 78.5 99 60.255 1.061

29 0.156 138.802 131.444 159.667 -50.194 0.992

30 0.104 108.161 92.529 139 -18.435 0.723

31 0.19 147.723 134.484 172 57.995 1.265

32 0.208 155.455 141.242 187.333 -90 1.403

33 0.173 143.832 117.741 190.111 -83.66 1.24

34 0.225 163.427 141.111 193.889 180 1.579

35 0.208 70.626 58.727 107 -106.699 1.447

36 0.173 67.616 58.877 86.111 -135 1.123

37 0.208 55.55 31.471 81.667 -95.711 1.414

38 0.173 79.557 64.047 95.556 -45 1.24

39 0.208 59.367 50.866 77 -29.055 1.414

40 0.173 21.988 13.173 35.222 26.565 1.177

41 0.242 39.999 32.219 54.444 -57.529 1.655

42 0.173 68.886 54.667 84.667 -54.462 1.123

43 0.156 58.926 55.444 63.333 7.125 1.067

44 0.156 30.111 22.667 39.333 75.964 1.11

45 0.156 61.926 44 94.333 20.556 1.11

46 0.156 54.198 46.333 70.333 -110.556 1.11

47 0.156 56.623 47.333 67.778 -97.125 1.067

48 0.156 84.469 65.667 120 -39.806 0.992

49 0.242 87.976 75.538 95.53 -90 1.754

50 0.19 75.301 58 108.222 -113.962 1.336

Page 86: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK
Page 87: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

69

Lampiran 8. Hasil analisis produk depolimerisasi lignin dengan GCMS

➢ Lignin Alkali (Standar Sigma Aldrich)

Ru/TiO2 Ru/TiO2-S

senyawa area

konsentrasi

mmol/L

konsentrasi

(mg)

Yield

(mg/g) area

konsentrasi

mmol/L

konsentrasi

(mg)

Yield

(mg/g)

phenol 56039 0.0023 0.0021 0.0106 26831 0.0015 0.0014 0.0069

2-metoxy phenol 1845600 0.0745 0.0924 0.4622 2630305 0.1432 0.1777 0.8886

2-metoxy-4-methyl phenol 225361 0.0091 0.0126 0.0628 308812 0.0168 0.0232 0.1161

2-metoxy-4-vinyl phenol 515416 0.0208 0.0312 0.1561 0 0 0 0

4-ethyl-2-metoxy phenol 644075 0.0260 0.0395 0.1977 1761410 0.0959 0.1459 0.7296

2-metoxy-4-(2-propenyl)

phenol 364643 0.0147 0.0242 0.1208

44017 0.0024 0.0039 0.0197

2-metoxy-4-propyl phenol 1174321 0.0474 0.0788 0.3938 2459240 0.1339 0.2225 1.1125

2-metoxy-4-(1-propenyl)

phenol 1832617 0.0739 0.1214 0.6070

1186981 0.0646 0.1061 0.5304

2-metoxy-3-methyl phenol 0 0 0 0 65595 0.0036 0.0049 0.0247

4-ethyl-phenol 0 0 0 0 64327 0.0035 0.0043 0.0214

2-metoxy-6-methyl phenol 1046886 0.0422 0.0584 0.2918 0 0 0 0

2.6-dimetoxy-phenol 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 7704958 0.3109 0.4606 2.3029 8547518 0.4652 0.6900 3.4498

72

Page 88: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

70

Ru/TiO2-K Ru/TiO2-N Ru/TiO2-P

area

konsentras

i mmol/L

konsentrasi

(mg)

Yield

(mg/g) area

konsentrasi

mmol/L

konsentrasi

(mg)

Yield

(mg/g) area

konsentrasi

mmol/L

konsentrasi

(mg)

Yield

(mg/g)

32076 0.0025 0.0024 0.0118 942696 0.0576 0.0542 0.2712 1159015 0.1335 0.1256 0.6280

2101527 0.1640 0.2036 1.0180 710346 0.0434 0.0539 0.2696 807831 0.0930 0.1155 0.5773

453011 0.0354 0.0488 0.2442 531205 0.0325 0.0449 0.2244 807269 0.0930 0.1284 0.6421

27797 0.0022 0.0033 0.0163 0 0 0 0 0 0 0 0

2183996 0.1704 0.2594 1.2970 2935986 0.1795 0.2732 1.3659 4804706 0.5532 0.8420 4.2099

308957 0.0241 0.0396 0.1980 38460 0.0024 0.0039 0.0193 574111 0.0661 0.1085 0.5427

3343205 0.2609 0.4337 2.1683 2446277 0.1496 0.2486 1.2429 5423621 0.6245 1.0380 5.1900

1941387 0.1515 0.2488 1.2439 0 0 0 0 2469610 0.2844 0.4669 2.3346

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

74195 0.0058 0.0071 0.0354 71849 0.0044 0.0054 0.0268 123760 0.0143 0.0174 0.0870

0 0 0 0 1340148 0.0819 0.1132 0.5660 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10466151 0.8168 1.2466 6.2328 9016967 0.5513 0.7972 3.9860 16169923 1.8618 2.8423 14.2117

73

Page 89: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

71

➢ Lignin Organosolv (Tandan Kosong Sawit)

Ru/TiO2-P lignin TKS Ru/TiO2 lignin TKS (Sari et al., 2018)

konsentrasi mmol/L konsentrasi (mg) Yield (mg/g) Konsentrasi mmol/L Konsentrasi (mg) Yield (mg/g)

0.7768 0.7310 3.6550 0.07 0.0988 0.3294

0.0048 0.0060 0.0300 0.05 0.0000 0.0000

0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

0.0395 0.0602 0.3010 0.04 0.0913 0.3044

0.0023 0.0037 0.0187 0 0 0

0.0514 0.0855 0.4274 0.17 0.4239 1.4129

0.0100 0.0165 0.0825 0 0 0

0 0 0 0 0 0

0 0 0 0.05 0.1232 0.4105

0 0 0 0.14 0.4120 1.3734

0.0025 0.0038 0.019 0 0 0

0.8874 0.9067 4.5336 0.52 1.1492 3.8360

74

Page 90: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK
Page 91: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

75

1. Perhitungan konsentrasi produk

• Pembuatan kurva larutan standar fenol

Bahan yang digunakan toluen 15 mL dan fenol 0.04 g

m/w fenol = 94.11 g/mol

Mol = 0.04 g / 94.11 g/mol

= 0.00042 mol

= 0.42 mmol

Larutan Sampel Konsentrasi fenol

(mmol/L)

Area fenol

(GCMS)

I 10 mL 0.0283 159,590,107

II 4 mL 0.0113 71,076,222

III 1 mL 0.0028 19,335,042

Persamaan garis Y = mX + C

Y = 5,457,826,641.6027x + 6,008,296.8810

Dimana X = Konsentrasi

Y = Ratio luas area produk

Sehingga untuk mencari konsentrasi produk akhir = X = (Y-C) / m

y = 5,457,826,641.6027x + 6,008,296.8810R² = 0.9984

-

20,000,000

40,000,000

60,000,000

80,000,000

100,000,000

120,000,000

140,000,000

160,000,000

180,000,000

0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300

Are

a G

CM

S

Konsentrasi Phenol (mol/L)

Page 92: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

76

➢ Perhitungan konsentrasi dalam satuan mmol/L

konsentrasi produk (mmol/L) = X = (Y-C) / m

• Ru/TiO2 = Y= 7,704958 − 6,008,296.8810

5,457,826,641.6027 = 0.3109 mmol/L

• Ru/TiO2-S = Y= 8,547,518 − 6,008,296.8810

5,457,826,641.6027 = 0.4652 mmol/L

• Ru/TiO2-K = Y= 10,466,151− 6,008,296.8810

5,457,826,641.6027 = 0,8168 mmol/L

• Ru/TiO2-N = Y= 9,016,967 − 6,008,296.8810

5,457,826,641.6027 = 0.5513 mmol/L

• Ru/TiO2-P = Y= 16,169,923 − 6,008,296.8810

5,457,826,641.6027 = 1.8618 mmol/L

• Ru/TiO2-P (TKS) = Y= 10,851,355 − 6,008,296.8810

5,457,826,641.6027 = 0.8874 mmol/L

➢ Perhitungan konsentrasi dalam satuan mg

konsentrasi produk (mg) = konsentrasi (

mmol

L)x 10 mL toluene x Mr senyawa (

g

L)

1000

2.Perhitungan Yield

yield = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 (𝑚𝑔)

0,2 𝑔 𝑙𝑖𝑔𝑛𝑖𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛

• Ru/TiO2 = 0.4606 𝑚𝑔

0.2 𝑔 = 2.30 mg/g

• Ru/TiO2-S = 0.6900 𝑚𝑔

0.2 𝑔 = 3.45 mg/g

• Ru/TiO2-K = 1.2466 𝑚𝑔

0.2 𝑔 = 6.23 mg/g

• Ru/TiO2-N = 0.7972 𝑚𝑔

0.2 𝑔 = 3.99 mg/g

• Ru/TiO2-P = 2.8423 𝑚𝑔

0.2 𝑔 = 14.21 mg/g

• Ru/TiO2-P lignin TKS = 0.9067 𝑚𝑔

0.2 𝑔 = 4.53 mg/g

• Ru/TiO2 (Sari et al., 2018) = 1.1492 𝑚𝑔

0.3 𝑔 = 3.83 mg/g

Page 93: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

77

1. Grafik Analisis GC-MS

Tanpa katalis

TiO2

Page 94: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

78

TiO2-S

TiO2-K

Page 95: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

79

TiO2-N

TiO2-P

Page 96: PERFORMA KATALIS Ru/TiO DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ii PERFORMA KATALIS Ru/TiO 2 DENGAN PERLAKUAN ASAM PADA PENYANGGA UNTUK

80

Ru/TiO2-P (Lignin Organosolv)