tio and excercise

32
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Intraokuler Tekanan intraokuler (TIO) adalah tekanan jaringan yang terdapat di dalam bola mata. TIO normal berkisar 10-20 mmHg. (1) Becker mendapatkan TIO normal 16,1 mmHg dengan SD 2,8 mmHg pada 909 populasi, Leydecker dkk (1958) mendapatkan nilai TIO 15,8 mmHg dengan SD 2,6 mmHg pada 10.000 populasi, Goldmann mendapatkan nilai TIO 15,4 mmHg dengan SD 2,5 mmHg pada 400 populasi dengan menggunakan tonometer aplanasi. (2) TIO kedua mata biasanya sama dan menunjukan variasi diurnal. Variasi yang normal tidak melebihi 4 mmHg. (2) TIO yang tetap adalah syarat untuk kelangsungan penglihatan yang normal yang menjamin kebeningan media mata dan jarak yang konstan antara kornea dengan lensa dan lensa dengan retina. Faktor yang banyak mengatur TIO adalah keseimbangan dinamis produksi aqueous humor oleh korpus siliaris dan pengeluarannya melalui kanalis Schlemm. (12)

Upload: chr-z-umbu

Post on 17-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

bab II TIO and excercise

TRANSCRIPT

26

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1Tekanan IntraokulerTekanan intraokuler (TIO) adalah tekanan jaringan yang terdapat di dalam bola mata. TIO normal berkisar 10-20 mmHg.(1) Becker mendapatkan TIO normal 16,1 mmHg dengan SD 2,8 mmHg pada 909 populasi, Leydecker dkk (1958) mendapatkan nilai TIO 15,8 mmHg dengan SD 2,6 mmHg pada 10.000 populasi, Goldmann mendapatkan nilai TIO 15,4 mmHg dengan SD 2,5 mmHg pada 400 populasi dengan menggunakan tonometer aplanasi.(2) TIO kedua mata biasanya sama dan menunjukan variasi diurnal. Variasi yang normal tidak melebihi 4 mmHg.(2) TIO yang tetap adalah syarat untuk kelangsungan penglihatan yang normal yang menjamin kebeningan media mata dan jarak yang konstan antara kornea dengan lensa dan lensa dengan retina. Faktor yang banyak mengatur TIO adalah keseimbangan dinamis produksi aqueous humor oleh korpus siliaris dan pengeluarannya melalui kanalis Schlemm.(12)2.2Aqueous Humor Aqueous humor adalah cairan jernih yang diproduksi oleh korpus siliaris yang mengisi kamera okuli posterior dan kamera okuli anterior. Aqueous humor analog pengganti darah untuk struktur avaskular dan menyediakan nutrisi, memindahkan produk ekskretoris hasil metabolisme, mengangkut neurotransmiter, menstabilkan struktur okular dan berkontribusi terhadap regulasi homeostasis jaringan-jaringan okular. Aqueous humor juga memungkinkan sel-sel inflamasi dan mediator beredar di mata dalam kondisi patologis, serta obat-obatan untuk disalurkan kepada struktur mata.(13) Volumenya sekitar 250 mikroliter dan kecepatan pembentukannya bervariasi diurnal sekitar 2-3 mikroliter/menit. Komposisi aqueous humor serupa dengan plasma.(14) Aqueous humor dibentuk oleh prosesus siliaris, mengalir dari ruang posterior melewati pupil ke ruang anterior, dan keluar melalui jalur trabekular dan jalur uveoskleral. Aqueous humor terus menerus dibentuk dan dialirkan. Aqueous humor diproduksi melalui 3 mekanisme, yaitu: difus, ultrafiltrasi dan transport aktif.(15)2.2.1 Anatomi Struktur yang Berhubungan dengan Aqueous Humora. Korpus siliarisKorpus siliaris, berbentuk seperti segi tiga pada potongan melintang, membentang ke depan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris (sekitar 6 mm). Korpus siliaris terdiri atas zona anterior yang berombak-ombak, pars plicata (2 mm) dan zona posterior yang datar, pars plana (4 mm). Prosesus siliaris, terletak pada pars plicata adalah struktur utama korpus siliaris yang membentuk aqueous humor.(14) Prosesus siliaris ini terutama terbentuk dari kapiler dan vena yang bermuara ke vena-vena vorticosa.(15) Prosesus siliaris memiliki dua lapis epitelium, yaitu lapisan berpigmen di sebelah luar, yang merupakan perluasan lapisan epitel pigmen retina dan lapisan tidak berpigmen di sebelah dalam, yang merupakan perluasan neuroretina. Aqueous humor disekresikan secara aktif oleh epitel yang tidak berpigmen.(15)b. Sudut kamera okuli anteriorSudut kamera okuli anterior terletak pada pertautan antara kornea perifer dan pangkal iris. Sudut kamera okuli anterior dibentuk oleh garis Schwalbe, anyaman trabekula (yang terletak di atas kanal Schlemm) dan taji sklera (sklera spur). Garis Schwalbe menandai berakhirnya endotel kornea. Anyaman trabekula berbentuk segi tiga pada potongan melintang dengan dasar yang mengarah ke korpus siliaris. Anyaman ini tersusun atas lembar-lembar berlubang jaringan kolagen dan elastik. Taji sklera merupakan penonjolan sklera ke arah dalam di antara korpus siliaris dan kanal Schlemm. Sudut kamera okuli anterior merupakan komponen penting dalam proses pengaliran aqueous humor.(14,15)c. Sistem aliran aqueous humor1. Trabekular meshwork Uveal meshwork Corneoscleral meshwork Juxtacanalicular meshwork2. Kanalis SchlemmMerupakan saluran pada perilimbal sklera, dihubungkan oleh septa. Dinding bagian dalam dari kanalis Schlemm dibatasi oleh sel endotel yang ireguler yang memiliki vakuola yang besar. Dinding terluar dari kanal dibatasi oleh sel rata yang halus dan mencakup pembukaan saluran pengumpul yang meninggalkan kanalis Schlemm pada sudut miring dan berhubungan secara tidak langsung dengan vena episklera.(15)3. Saluran kolektor Disebut juga pembuluh aqueous intrasklera, berjumlah 25-35 dan meninggalkan kanalis Schlemm pada sudut lingkaran kearah tepi ke dalam vena episklera. Pembuluh aqueous intrasklera dibagi menjadi dua sistem. Pembuluh terbesar berjalan sepanjang intrasklera dan berakhir langsung ke dalam vena episklera (sistem direk) dan beberapa saluran kolektor membentuk plexus intrasklera sebelum memasuki vena episklera (sistem indirek).(15)2.2.2 Fisiologi Aqueous HumorAqueous humor diproduksi dengan kecepatan 2-3 L/menit dan mengisi bilik anterior sebanyak 250 L serta bilik posterior sebanyak 60 L.(3,14) Aqueous humor sangat penting bagi mata. Berikut peranan aqueous humor dalam fisiologi mata manusia:(15)1. Sebagai pengganti sistem vaskuler untuk bagian mata yang avaskuler, seperti kornea dan lensa.2. Memberi nutrisi bagi mata seperti oksigen, glukosa dan asam amino.3. Mengangkut sisa-sisa metabolit dan substansi toksik (asam laktat, CO2) untuk dibuang.4. Mempertahankan TIO untuk mempertahankan struktur mata dan penglihatan mata.5. Mengandung askorbat yang berfungsi untuk membersihkan mata dari radikal bebas dan melindungi dari sinar ultraviolet serta radiasi.6. Sebagai imunitas humoral dan seluler dalam keadaan infeksi dan inflamasi.2.2.3 Komposisi Aqueous HumorAqueous humor adalah cairan jernih yang mengisi bilik mata dapat dan belakang. Volumenya adalah sekitar 250 L, dan kecepatan pembentukannya adalah 2-3 L/menit. Tekanan osmotiknya sedikit lebih tinggi dibandingkan plasma. Komposisi aqueous humor serupa dengan plasma. Cairan ini memiliki konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi; protein, urea dan glukosa yang lebih rendah.(14)Komposisi aqueous humor normal antara lain air (99,9%), protein (0,04%) dan yang lainnya yaitu Na+ (144 mm/kg), K+ (4,5 mm/kg), Cl- chanel (110 mmol/kg), glukosa (6,0 mm/kg), asam laktat (7,4 mm/kg), asam amino (0,5 mm/kg), inositol (0,1 mmol/kg). Aqueous humor manusia memiliki protein spesifik dengan kadar yang berbeda-beda, yaitu: prealbumin 0,31-0,41 mg/dl, albumin 5,4-6,5 mg/dl, dan transferin 1,3-1,7 mg/dl, konsentrasi IgG dalam aqueous humor manusia telah terdeteksi sekitar 3 mg / dl.(16)2.2.4 Dinamika Aqueous HumorTIO ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah produksi aqueous humor oleh badan siliar, resistensi dari pengaliran aqueous humor pada sudut bilik mata depan menuju sistem jalinan trabekularkanal Schlemm dan level dari tekanan vena episklera serta mengalir melalui jalur uveosklera.a. Pembentukan aqueous humorAqueous humor dibentuk oleh korpus siliaris yang masing-masing dibentuk oleh 2 lapis epitel. Permukaan apikal dari lapisan epitel luar yang berpigmen dan lapisan epitel dalam yang tidak berpigmen berhadapan satu dengan yang lain dan disatukan oleh tight junction. Lapisan epitel dalam yang tidak berpigmmen yang menonjol ke kamera okuli posterior, berisi banyak mitokondria dan mikrovili, sel-sel ini diduga sebagai tempat yang pasti dari produksi aqueous humor.(13,15)Aqueous humor diproduksi melalui 3 mekanisme fisiologis, yaitu:1. Difusi Difusi adalah pergerakan pasif ion-ion melalui membran karena perbedaan konsentrasi. Saat aqueous humor lewat kamera okuli posterior sampai ke kanalis Schleem, mengalami kontak dengan korpus siliaris, iris, lensa, vitreus, kornea dan trabekula meshwork. Hal tersebut menyebabkan terjadinya pertukaran secara difusi dengan jaringan sekitarnya.(3) Aqueos humor pada kamera okuli anterior lebih menyerupai plasma dibandingkan dengan aqueous humor pada kamera ukoli posterior akibat dari proses difusi tersebut.(15)2. UltrafiltrasiKira-kira 150 L darah mengalir melalui prosesus siliaris setiap menitnya. Ketika darah melalui kapiler prosesus siliaris, kira-kira 4% plasma difiltrasi melalui fenestra kapiler ke ruang interstisial. Proses dimana cairan dan substansi terlarut menembus membran semipermeabel karena adanya perbedaan tekanan disebut sebagai ultrafiltrasi. Di prosesus siliaris perbedaan tekanan tersebut adalah perbedaan tekanan hidrostatik kapiler darah dengan tekanan cairan interstisial.(3)3. Transport aktifTransport aktif (sekresi) adalah proses energy dependent yang secara selektif menggerakkan substansi-substansi melawan perbedaan elektrokemis melalui membran sel. Diduga sebagian besar pembentukan aqueous humor terjadi dengan cara ini, di mana ion-ion secara aktif disekresi ke celah intersel epitel tak berpigmen prosesus siliaris di dekat zonula okluden. Ion-ion yang secara aktif disekresi adalah natrium, klorida dan bikarbonat. Proses ini didukung oleh kurang lebih 1 juta sel epitel tak berpigmen yang masing-masing mensekresi aqueous humor kira-kira sepertiga volume intrasel permenit. Di epitel tak berpigmen prosesus siliaris terdapat aktifitas Na+-K+ ATPase yang cukup untuk mendukung pembentukan aqueous humor.(3)

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Pengeluaran Aqueous Humor1. Variasi diurnal TIO berfluktuasi sepanjang hari. Pola variasi diurnal bermacam-macam, pada umumnya tekanan tertinggi terjadi pada waktu bangun pagi dan tekanan terendah terjadi pada waktu tengah malam. Jumlah produksi aqueous humor waktu tidur kira-kira setengah jumlah produksi waktu bangun. (3) Diduga variasi diurnal TIO berhubungan dengan variasi diurnal kortisol plasma.(46)2. Usia dan jenis kelaminProduksi aqueous humor pada laki-laki dan perempuan tidak ditemui banyak perbedaan, namun wanita usia menopause umumnya mempunyai TIO yang relatif lebih tinggi dibandingkan pria umur yang sama. sedangkan produksi aqueous humor akan menurun seiring bertambahnya usia, terutama pada usia diatas 60 tahun. Studi histologi menghubungkannya dengan perubahan pada jaringan trabekula, termasuk penebalan dan penggabungan lapisan trabekula, degenerasi kolagen dan fibril elastik, akumulasi kolagen, hilangnya sel-sel endotel, hiperpigmentasi sel-sel endothelium, akumulasi organel intra selular, akumulasi dan perubahan matrik ekstraselular dan berkurangnya jumlah fakuola raksasa.(3)3 Na+-K+ ATPaseTransport ion mempunyai peran penting pada pembentukan aqueous humor. Na+-K+ ATPase akan meningkatkan produksi aqueous humor. Na+-K+ ATPase memompa ion Na+ keluar dari sel, pada saat yang bersamaan ion K+ dipindahkan dari aqueous humor ke dalam sel. Penghambatan pada enzim ini akan mengurangi jumlah sekresi aqueous humor.(3)4 Karbonik anhidraseKarbonik anhidrase mempunyai peranan penting dalam pembentukan aqueous humor dengan memproduksi ion bikarbonat (HCO3-). Bikarbonat yang terbentuk mempengaruhi transport air dengan cara mengatur pH yang optimum bagi pengangkutan natrium. Kerja penghambat karbonik anhidrase adalah mengurangi masuknya ion bikarbonat dan ion natrium ke bilik mata belakang sehingga akan menurunkan produksi aqueous humor.(3)5 Reseptor Beta adrenergic dan Alfa adrenergicBeta adrenergic dan Alfa adrenergic adalah reseptor yang terletak di epitel tidak berpigmen korpus siliaris. Kedua reseptor ini memiliki kerja yang saling berlawanan. Beta adrenergic bekerja dalam meningkatkan produksi aqueous humor, sedangkan Alfa adrenergic menekan sekresi aqueous humor.(3)6 Tonus otot siliaris Kenaikan tonus otot siliaris menaikan aliran keluar total. Kenaikan tonus otot siliaris dapat disebabkan karena akomodasi, rangsangan pada saraf okulomotor atau pemberat obat-obat parasimpatik. Kenaikan tonus otot siliaris menarik sklera ke arah posterior dan ke dalam sehingga membuka celah antara trabekula dan kanal Schlemm.(3)7 Aliran darah ke badan siliarisPenurunan aliran darah ke badan siliaris serta vasokonstriksi menurunkan laju produksi aqueous humor.(3)8 Obat-obatanAdapun faktor-faktor yang mempengaruhi TIO, yaitu: usia, jenis kelamin, herediter, variasi diural, tekanan darah, latihan, posisi tubuh, hormone, obat-obatan dan makanan, kelainan refraksi, penutupan kelopak mata secara paksa, inflamasi, pembedahan.(3)2.2.6Aliran Keluar Aqueous HumorSebagaimana aqueous humor diproduksi, aqueous humor juga memiliki aliran keluar sistemik. Aqueous humor mengalir dari kamera okuli anterior, keluar ke aliran sistemik melalui dua rute berbeda, yaitu:1. Trabecula outflowTrabecular outflow adalah jalur utama yang mengalirkan aqueous humor kembali ke sistemik. Kira-kira 90% aqueous humor total dialirkan melalui aliran ini, dengan proses yaitu: aqueous humor dialirkan dari anyaman trabekular masuk ke dalam kanalis Schlemm.(15) Teori vakuolisasi merupakan mekanisme transport aqueous humor melewati dinding dalam dari kanalis Schlemm. Teori ini menyatakan bahwa jarak transelular yang ada di sel endotel membentuk dinding dalam kanal Schlemm sehingga berbentuk seperti vakuola dan pori-pori yang respon terhadap tekanan dan mentransport aqueous humor melalui jaringan ikat jukstakanalikular ke kanalis Schlemm. Dari kanalis Schlemm, aqueous ditransport melalui 25-35 kanal-kanal pengumpul ke vena episklera melalui jalur direk maupun indirek. Pengeluaran aqueous humor melalui rute ini dapat ditingkatkan oleh obat-obatan (miotik, simpatomimetik) dan tindakan pembedahan.(7)

Gambar 2.1 Teori vakuolisasi Teori vakuolisasi, mengenai transport aqueous melewati dinding dalam kanalis Schlemm: 1. Stadium non-vakuola; 2. Stadium awal lipatan dalam dari permukaan basal di sel endotel; 3. Stadium pembentukan struktur makrovakuola; 4. Stadium pembentukan kanal vakuola transelular; 5. Stadium oklusi dari lipatan basal.(7)2. Uveoscleral OutflowSekitar 5-15% aliran keluar aqueous humor melalui rute ini. Mekanisme pada aliran ini adalah aqueous humor mengalir dari sudut kamera okuli anterior menuju ke otot siliar dan kemudian ke rongga suprasiliar dan suprakorodial. Cairan ini kemudian meninggalkan mata melalui sklera dan pembuluh darah yang ada. Aliran ini meningkat pada penggunaan siklopegik dan obat-obatan adrenergik serta operasi seperti cyclodialysis serta menurun pada penggunaan miotikum.(15)Uveoscleral Outflow

Gambar 2.2 Aliran Keluar Aqueous Humor (15)

Gambar 2.3 Flow chart Dari Drainase Aqueous humor (7)2.3Pengukuran Tekanan IntraokularTonometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan intraokuler seseorang. Pada tahun 1885 Maklakoff berhasil menemukan tonometer pertama yang paling praktis dan sederhana. Setelah itu pada tahun 1888 Ficks menemukan tonometer Goldman. Kemudian ditemukan tonometer Schiotz yang tidak memerlukan zat pewarna tertentu dan lebih cepat dalam penghitungan. Setelah itu Webb memodifikasi menjadi tonometer Bigliano (tonometer Durham, tonometer Applanatic).(17) Tonometer Schiotz Merupakan tonometer identasi atau menekan permukaan kornea dengan suatu beban yang dapat bergerak bebas pada sumbunya. Bila tekanan bola mata lebih rendah maka beban akan mengindentasi lebih dalam permukaan kornea dibandingkan tekanan bola mata lebih tinggi. (17)Alat:Tonometer terdiri dari bagian:a. Frame : skala, penunjuk, pemegang, tapak berbentuk konkafb. Pencelupc. Beban : 5,5mg ; 7,5mg ; 10mg ; 15mgTeknik:a. Menjelaskan maksud dan prosedur pemeriksaan.b. Subyek diarahkan pada posisi duduk miring atau berbaring ditempat tidur dengan kepala dan mata berada pada posisi vertikal.c. Anastesi lokal dengan menggunakan tetes mata pantocain 0,5%.d. Gunakan beban tonometer yang terendah 5,5 gr .e. Desinfeksi indentasi dengan alkohol 70%, biarkan sampai keringf. Subyek diminta melihat ke atas dengan melihat lurus pada jari subyek yang diposisikan di atas mata yang akan diperiksa. g. Letakan tonometer dengan hati-hati pada kornea, selanjutnya baca skala yang ditujukan.h. Sesuaikan hasil pembacaan dengan tabel yang tersedia (satuan mmHg).i. Teteskan antibiotik topikal setelah pemeriksaan.j. Kemudian pemeriksaan dilanjutkan pada mata yang sebelahnya.Penilaian: Hasil pembacaaan skala dikonversikan dengan tabel yang telah ditentukan untuk mengetahui tekanan bola mata dalam millimeter air raksa.(17)

Gambar 2.4 Tonometer Schiotz

2.4 ObesitasSecara fisiologis obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat menggangu kesehatan. Menurut data WHO, prevalensi obesitas di dunia mengalami peningkatan dua kali lipat dari tahun 1980 hingga tahun 2008. Pada tahun 1980, 5% pria dan 8% wanita di dunia mengalami obesitas, sedangkan pada tahun 2008, terjadi peningkatan yaitu, 10% pria dan 14% wanita menjadi obesitas.(18) Di Indonesia menurut data Riskesdas menyajikan prevalensi penduduk usia dewasa menurut status IMT secara nasional dapat dilihat adalah 21,7 % gabungan kategori berat badan lebih dan obesitas. Prevalensi obesitas pada laki-laki 16,3% dan perempuan 26,9%).(19)Pengukuran lemak secara langsung sangat sulit dan sebagai pengukur pengganti dipakai Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT merupakan indikator yang paling sering digunakan dan praktis untuk mengukur tingkat populasi berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa. Penanda kandungan lemak tubuh yang digunakan adalah IMT, yang dapat dihitung sebagai:(20,21)IMT = berat badan (kg)/tinggi badan (m2)Sesuai perhitungan IMT tersebut maka WHO mengklasifikasikan berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa sebagai berikut:(21)

KlasifikasiIMT (kg/m2)

Berat badan kurang< 18,5

Kisaran normal18,5 24,9

Berat badan lebih>25

Pra-obes25,0 29,9

Obes tingkat I30,0 34,9

Obes tingkat II35,0 39,9

Obes tingkat III>40

Tabel 2.1 Klasifikasi berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa berdasarkan IMT menurut WHO(22) Sumber : WHO technical series, 2000Adapun klasifikasi IMT yang dikeluarkan oleh WHO bagi populasi di wilayah Asia yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:Tabel 2.2 Klasifikasi IMT Pada Orang Dewasa Pada Penduduk Asia (22)KlasifikasiIMT (kg/m2)

Berat badan kurang< 18,5

Batas normal18,5 22,9

Berat badan lebihBerisikoObesitas IObesitas II>23,023,0 24,925,0 29,9 30,0

2.4.1 Penyebab Obesitas Bila energi dalam jumlah besar (dalam bentuk makanan) masuk ke dalam tubuh melebihi jumlah yang dikeluarkan, berat badan akan bertambah, dan sebagian besar kelebihan energi tersebut akan disimpan sebagai lemak. Untuk setiap kelebihan energi sebanyak 9,3 kalori yang masuk ke tubuh, kira-kira 1 gram lemak akan disimpan. Lemak disimpan terutama di adiposit pada jaringan subkutan dan pada rongga intraperitonial, hati dan jaringan tubuh lainnya juga seringkali menimbun cukup lemak pada orang obesitas. Seorang dengan obesitas yang ekstrem dapat memiliki adiposit sebanyak empat kali normal, dan setiap adiposit memiliki lipid dua kali lebih banyak dari orang yang kurus.(20)Faktor penyebab obesitas: a. Aktifitas fisikb. Perilaku makanc. Faktor lingkungan, sosial dan psikologisd. Kelainan neurogenike. Faktor genetik2.4.2 Obesitas dan TIOObesitas ditandai dengan adanya kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menimbukan berbagai risiko bagi kesehatan. TIO adalah tekanan bola mata yang ditentukan oleh kecepatan pembentukan aqueous humor dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata.Penelitian yang dilakukan oleh Mori dkk, menunjukan adanya hubungan antara tekanan intraokuler dan obesitas pada populasi di Jepang. Selain itu juga penelitian oleh JS Lee dkk dilakukan pada populasi di Korea, memberi kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara obesitas dengan peningkatan TIO. Mekanisme peningkatan TIO ini dikarenakan kelebihan jaringan lemak pada ruang intraokuler terutama pada jaringan trabekular yang berfungsi sebagai katub yang melewatkan aqueous humor dari kamera okuli anterior menuju kanalis Schlemm.(5) Obesitas juga dapat menyebabkan peningkatan pada tekanan vena episklera yang menghambat pengeluaran aqueous humor dari vena episklera ke vena opthalmika superior yang selanjutnya diteruskan ke sinus kavernosus. Kedua mekanisme ini menyebabkan terjadinya penurunan outflow aqueous humor sementara inflow aqueous humor atau kecepatan pembentukan normal sehingga menimbukan peningkatan TIO.(23)2.5 Olahraga Di dalam berbagai jenis olahraga baik olahraga dengan gerakan-gerakan yang bersifat konstan seperti jogging, marathon dan bersepeda atau juga pada olahraga yang melibatkan gerakan-gerakan yang explosif seperti menendang bola atau gerakan smash dalam olahraga tenis atau bulutangkis, jaringan otot hanya akan memperoleh energi dari pemecahan molekul adenosine triphospate (ATP). Melalui simpanan energi yang terdapat di dalam tubuh yaitu simpanan phosphocreatine (PCr), karbohidrat, lemak dan protein, molekul ATP ini akan dihasilkan melalui metabolisme energi yang akan melibatkan beberapa reaksi kimia yang kompleks. Pengunaan simpanan-simpanan energi tersebut beserta jalur metabolisme energi yang akan digunakan untuk menghasilkan molekul ATP ini juga akan bergantung terhadap jenis aktivitas serta intensitas yang dilakukan saat berolahraga.(24)Secara umum aktivitas yang terdapat dalam kegiatan olahraga akan terdiri dari kombinasi 2 jenis aktivitas yaitu aktivitas yang bersifat aerobik dan dan aktivitas yang bersifat anaerobik. Kegiatan/jenis olahraga yang bersifat ketahanan seperti jogging, marathon, triathlon dan juga bersepeda jarak jauh merupakan jenis olahraga dengan komponen aktivitas aerobik yang dominan sedangkan kegiatan olahraga yang membutuhkan tenaga besar dalam waktu singkat seperti angkat berat, push-up, lari cepat atau juga loncat jauh merupakan jenis olahraga dengan komponen komponen aktivitas anaerobik yang dominan.(24)2.5.1 Jogging Jogging merupakan satu jenis keterampilan yang melibatkan proses memindahkan posisi badan, dari satu tempat ke tempat lain dengan gerakan yang lebih cepat dari pada melangkah.Jogging memiliki teknik sebagai berikut: (25)1. Sikap badan harus condong ke depan sedikit. 2. Kepala tegak dengan pandangan selalu diarahkan ke depan. 3. Gerakan kaki saat melangkah tidak perlu panjang cukup 30-40 cm saja. 4. Saat mendaratkan kaki bagian yang kena yaitu bagian dari kedua ujung telapak kaki. 5. Posisi kaki harus relaks. 6. Lengan diayunkan secara wajar dengan jari-jari tangan tidak perlu dikepalkan cukup dengan membukanya sedikit. 7. Irama lari saling bersilangan antara tangan dan kaki. 8. Lakukan lari santai ini dengan kecepatan kira-kira 6-7 mil/jam.Melakukan jogging secara teratur memberikan manfaat baik buat kondisi fisik dan kesehatan lainnya. Jogging juga memberikan kesenangan secara fisik dan mental. Jogging memberikan keuntungan tetap bagi keseluruhan kesehatan setelah dilakukan. Efek-efek dari jogging adalah: (26)1. Membuat jantung kuat, dimana semakin memperlancar peredaran darah dan pernafasan;2. Mempercepat sistem pencernaan dan membantu anda menyingkirkan masalah pencernaan;3. Menetralkan depresi;4. Jogging membantu anda membakar lemak dan mengatasi kegemukan;5. Jogging mengencangkan otot kaki, paha dan punggung;6. Membuat tidur lebih nyenyak;7. Memperpanjang usia;8. Meningkatkan fungsi otak.2.5.2 Hubungan Olahraga Terhadap TIO Beberapa penelitian telah dilakukan akhir-akhir ini oleh beberapa kelompok peneliti yang mengangkat tentang olahraga (exercise) membawa dampak yang baik bagi tubuh seseorang, salah satunya adalah bagi kesehatan mata khususnya penurunan TIO. Seperti yang telah dilakukan oleh Daniel F. Marcus dkk, dengan penelitiannya tentang The Effect Of Exercise On Intraocular Pressure tahun 1970 pada 12 orang sampel menegaskan adanya penurunan TIO pada manusia dilihat setelah exercise. Ada penurunan maksimum TIO dan perubahan kimia darah (kenaikan signifikan laktat darah dan penurunan pH darah) terjadi segera setelah exercise. Penelitian telah menunjukkan bahwa asidosis menurunkan TIO. Dalam latihan, tingkat laktat adalah hasil dari produksi asam laktat yang menyebabkan asidosis.(10,11)Dalam mekanisme ini, olahraga dapat menurunkan TIO, berawal dari pembentukan asam laktat yang disebabkan oleh tidak terdapatnya oksigen yang cukup untuk pembentukan lebih banyak molekul ATP, sehingga sebagian besar asam piruvat akan berubah menjadi asam laktat, yang berdifusi keluar dari sel otot masuk ke dalam cairan interstisial dan darah. Oleh karena itu banyak glikogen otot berubah menjadi asam laktat. Asam laktat yang banyak dalam darah akan menyebabkan pH darah menjadi turun atau asidosis. Sedangkan pH darah yang menurun atau asidosis akan mengganggu kerja babarapa enzim dalam tubuh, salah satunya adalah Na+-K+ ATPase dan karbonik anhidrase yang merupakan enzim yang berperan dalam pembentukan aqueuos humor. Penghambatan terhadap enzim-enzim ini mengakibatkan produksi aqueous humor menurun dan berdampak pada TIO.(10)Selain itu penelitian oleh Stewart dkk, berhasil mengungkapkan hubungan antara exercise dengan TIO. Ia mengungkapkan bahwa faktor yang turut berkotribusi terhadap penurunan TIO selama exercise adalah sistem aliran darah ke mata. Dalam penelitiannya ia mengatakan bahwa mekanisme yang terjadi pada saat exercise adalah adanya peningkatan aliran darah ke otot-otot yang bekerja lebih keras dan menurunkan aliran darah ke jaringan dan organ yang tidak terlalu membutuhkan, salah satunya adalah mata. Hal ini menyebabkan proses pembentukan aqueous humor melalui mekanisme-mekanismenya akan ditekan dan berdampak pada perubahan TIO.(11)

2.6 Kerangka TeoriJogging

Peningkatan osmolaritas plasmaPeningkatan asam laktat dan penurunan pH darahPenurunan aliran darah ke mata

Pembentukan aqueous humor menurunPenghambatan kerja enzim Na+-K+ ATPase dan karbonik anhidrase

Penurunan TIO

Tekanan Intraokuler (TIO)

Peningkatan TIO

Kelebihan jaringan lemak pada ruang intraokuler dan peningkatan tekanan vena episklera

Obesitas

Skema 2.1 Kerangka Teori