skenario a blok 21 tahun 2015

Upload: bayuardianto

Post on 07-Mar-2016

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sken

TRANSCRIPT

I. Analisis Masalah1. Tn. Amir 58 tahun mengalami kelemahan separuh tubuh sebelah kanan tapi masih bisa jalan sejak 1,5 tahun terakhir dan memiliki riwayat hipertensi dan DM tipe 2.a. Bagaimana hubungan umur dan jenis kelamin pada keluhan? Prevalensi demensia vaskular akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya usia seseorang, dan lebih sering dijumpai pada laki-laki. Sebuah penelitian di Swedia menunjukkan resiko terjadinya demensia vaskular pada laki-laki sebesar 34,5% dan perempuan sebesar 19,4%.

2. Hasil pemeriksaan laboratorium : GDS 240 mg/dL, kolesterol total 260 mg %, LDL 180 mg %Hasil pemeriksaan penunjang : CT scan kepala: Infark lacunar di lobus temporalis kiriHasil pemeriksaan kognitif : MMSE 15/30a. Bagaimana cara pemeriksaan kognitif

Mini Mental State Examination (MMSE) merupakan alat yang digunakan untuk menilai fungsi kognitif. Tes ini menilai orientasi waktu, tempat, ingatan hal yang segera, memori jangka pendek, kemampuan membaca terbalik atau pengurangan serial, dan pemakaian bahasa. Tes ini hanya berlangsung sekitar 10 menit.

Max ScorePatients scoreQuestions

5Orientasi Tahun berapa ? musim apa ? tanggal ? bulan ? hari ?

5Dimana kita saat ini : Negara ? provinsi ? kota ? rumah sakit ? lantai ?

3Registrasi Sebutkan nama 3 benda, masing masing berselang 1 detik. Kemudian suruh pasien menyebutkan ketiga nama benda tadi. Masing masing jawaban benar bernilai 1

5Berhitung dan Perhatian Kelipatan 7, beri 1 nilai untuk jawaban yang benar, hentikan setelah 5 jawaban. Alternative : membalik kata (W-O-R-L-D D-L-R-O-W)

3RecallMenyebutkan kembali nama benda sebelumnya

2Bahasa Tunjukkan pasien benda (pensil,arloji) dan suruh pasien menyebutkan nama benda tersebut

1Mengulang kata dan, tetapi

3Letakkan kertas di tangan kanan, dilipat menjadi setengah, letakkan dilantai

1Pasien disuruh membaca dan mematuhinya TUTUPLAH MATA

1Pasien disuruh menulis kalimat sendiri

1Menggambar kembali 2 segilima berikut

30

b. Apa hubungan Apa hc. Apa hubungan infark lacunar di lobus temporalis kiri dengan keluhan Tn. Amir?

II. Learning Issue

Demensia1. Manifestasi Klinis Serangan demensia vaskular terjadi secara mendadak, dengan didahului oleh Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke, risiko terjadinya demensia vaskular 9 kali pada tahun pertama setelah serangan dan semakin menurun menjadi 2 kali selama 25 tahun kemudian. Adanya riwayat dari faktor risiko penyakit sebero vaskular harus disadari tentang kemungkinan terjadinya demensia vaskular.Gambaran klinik penderita demensia vaskular menunjukkan kombinasi dari gejala fokal neurologik, kelainan neuropsikologik dan gejala neuropsikiatrik. Gejala fokal neurologik dapat berupa gangguan motorik, gangguan sensorik, dan hemianopsia. Kelainan neuropsikologik berupa gangguan memori disertai dua atau lebih kelainan kognitif lain seperti atensi, bahasa, visuospasial dan fungsi eksekutif.Gejala neuropsikiatrik sering terjadi pada demensia vaskular, dapat berupa perubahan kepribadian (paling sering), depresi, mood labil, delusion, apati, abulia, tidak adanya spontanitas. Depresi berat terjadi pada 25-50% pasien dan lebih dari 60% mengalami sindrom depresi dengan gejala paling sering yaitu kesedihan, ansietas, retardasi psikomotor atau keluhan somatik. Psikosis dengan ide-ide seperti waham terjadi pada 50%, termasuk pikiran curiga, sindrom Capgras. Waham paling sering terjadi pada lesi yang melibatkan struktur temporoparietal.

2. SKDI Demensia 3ATingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk3A. Bukan gawat daruratLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

3. Prognosis Ad vitam : BonamAd fungsional : BonamAd sanationam : Bonam

4. Komplikasi MalnutrisiKebanyakan penderita demensia lama kelamaan akan mengurangi atau berhenti makan dan minum. Mereka dapat lupa makan atau berpikir bahwa mereka sudah makan. Pada orang demensia juga dapat terjadi kehilangan rasa lapar yang menyebabkan menurunnya keinginan untuk makan.PneumoniaPada demesia sedang dapat terjadi kehilangan kontral pada otot otot untuk mengunyah atau menelan. Hal ini dapat meningkatkan resiko tersedak atau aspirasi makanan ke saluran pernafasan. Ini dapat menyebabkan obstruksi saluran napas dan mengakibatkan pneumonia.Hygiene menurunPada demensia sedang atau berat, penderita lama kelamaan dapat kehilangan kemampuan untuk melakukan kebiasaan sehari hari seperti mandi, berpakaian rapi, menggosok gigi, atau menggunakan toilet sendiri.Efek samping medikasiPenderita demensia dapat mengalami kesulitan dalam pemakaian obat secara teratur dengan dosis yang tepat dalam waktu yang tepat.Kesulitan komunikasiPenderita demensia dapat kehilangan kemampuan untuk mengingat nama orang ataupun benda. Penderita demensia juga dapat mengalami kesulitan dalam berkomunikasi atau mengerti orang lain. Kesulitan komunikasi ini lama kelamaan dapat menyebabkan agitasi, isolasi dan depresi.Delusi dan halusinasiPenderita demensia dapat mengalami delusi dimana mereka memiliki gagasan atau anggapan keliru pada orang lain atau situasi tertentu. Beberapa penderita terutama dengan lewy body dementia dapat mengalami halusinasi visual.Gangguan kesehatan emosionalDemensia mengubah perilaku dan kepribadian. Perubahan ini dapat diakibatkan oleh deteriorasi yang terjadi pada otak, dan dapat juga terjadi akibat reaksi emosional sebagai penyesuaian terhadap perubahan pada otak.Gangguan tidurPenderita demensia dapat mengalami gangguan tidur seperti terbangun terlalu pagi, dan sebagainya.Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS)OSAS dapat terjadi seiring meningkatnya umur penderita. OSAS dapat menyebabkan hypoxia, disfungsi kognitif, kantuk pada siang hari, tidur yang terputus putus, dan kerusakan otak akibat hipoperfusi otak, ischemia, microvascular reactivity.Infeksi saluran kemihPenderita demensia dapat mengalami gangguan miksi atau inkonsistensi mikturisi sehingga dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi saluran kemihAncaman keselamatanKarena penurunan kapasitas atau kemampuan untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah, kegiatan sehari hari dapat berbahaya bagi penderita demensia. Kegiatan kegiatan tersebut meliputi berkemudi, memasak, jatuh, dan kehilangan arah

Format TNR 12 justify space 1,5Kirim ke [email protected] & [email protected] lambat hari selasa jam 20.00