skenario 1 blok 21

Upload: legina-aromatika

Post on 10-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ilmu kesehatan anak

TRANSCRIPT

Skenario 1dr. Dona adalah dokter umum yang baru menyelesaikan pendidikannya di FKIK UNJA. Didekat tempat tinggal dr. Dona terdapat sebuah praktek dokter keluarga yang melaksanakan unit pelayanan kesehatan secara holistik. dr. Dona berminat untuk menjadi dokter keluarga, tetapi ia masih bingung bagaiana cara menjadi dokter keluarga. Oleh karena itu dr. Dona menambah pengetahuannya tentang perkembangan sistem kedokteran keluarga di Indonesia dan memahami konsep kedokteran keluarga serta peran keluarga terhadap kesehatan anggota keluarga. Klarifikasi Istilah1. Unit pelayanan kesehatan: Suatu kesatuan kelompok kerja yang bertugas untuk melakukan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan.2. Dokter keluarga : Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit, tetapi bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif menunjungi penderita atau keluarganya.3. Holistik : Suatu filsafat pendidikan yang berasal dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, tujuan dan makna hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, nilai-nilai spiritual.

Definisi Masalah1. Bagaimana karakteristik dari dokter keluarga?2. Bagaimana prinsip kedokteran keluarga?3. Bagaimana perbedaan dokter keluarga dan dokter umum?4. Apa tujuan dan peran dari dokter keluarga?5. Bagaimana ruang lingkup dan batasan dokter keluarga?6. Apa saja dasar hukum dokter keluarga?7. Apa saja tugas dan kewajiban dokter keluarga?8. Apa saja standar kompetensi dokter keluarga?9. Bagaimana sistem pelayanan dokter keluarga?10. Bagaimana sejarah dokter keluarga?11. Apa saja wewenang dari dokter keluarga?12. Apa saja syarat membuka praktek dari dokter keluarga?13. Apa saja manfaat dari dokter keluarga?14. Apa saja nilai sentral di dokter keluarga?15. Bagaimana cara menjadi dokter keluarga?16. Bagaimana sistem dokter keluarga di Indonesia?17. Apa saja peran keluarga terhadap kesehatan anggota keluarga?18. Bagaimana karakteristik dokter 5 bintang (five-star docter)?

Analisis Masalah1. Bagaimana karakteristik dari dokter keluarga?Jawab:Ada beberapa pendapat ahli mengenai karakteristik dokter keluarga, diantaranya memiliki kesamaan makna dan tujuan yang sama Menurut Lynn P. Carmichael (1973), karakteristik dokter keluarga adalah sebagai berikut:a. Mencegah penyakit dan memelihara kesehatanb. Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakatc. Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganyad. Handal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakite. Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan penyakit. Menurut Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973), karakteristik dokter keluarga adalah sebagai berikut:a. Pelayanan responsif dan bertanggung jawabb. Pelayanan primer dan lanjutc. Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggid. Memandang pasien dan keluargae. Melayani secara maksimal Menurut IDI (1982), adapun karakteristik dokter keluarga adalah sebagai berikut:a. Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakatb. Pelayanan menyeluruh dan maksimalc. Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatand. Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinyae. Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannya

2. Bagaimana prinsip kedokteran keluarga?Jawab:Prinsip-prinsip Kedokteran Keluarga (pendekatan kedokteran keluarga) adalah memberikan/ mewujudkan pelayanan yang:a. Komprehensif dan holistikYaitu kita memandang pasien tidak hanya dari sisi biologis saja tetapi juga dari sisi sosial dan psikologisnya. Oleh sebab itu, seorang dokter keluarga memandang pasiennya secara keseluruhan, dalam konteks memperhatikan keseluruhan kebutuhan mereka.b. KontinuYaitu pelayanan kesehatan dimana satu dokter bertemu pasiennya dalam keadaan sakit maupun keadaan sehat, dan mengikuti perjalanan penyakit dari pasiennya hingga ia sembuh. Dengan pelayanan yang berkesinambungan akan terbentuk hubungan yang didasari kepercayaan terhadap dokternya, dan perjalanan waktu akan membentuk kepercayaan ini. c. Mengutamakan pencegahanPrinsip pencegahan memiliki multi aspek, termasuk mencegah penyakit tidak menjadi lebih berat, mencegah orang lain tertular, pengenalan faktor resiko dari penyakit, dan promosi kesehatan (gaya hidup sehat). Pencegahan juga termasuk mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin mempunyai efek terhadap kesehatan emosional pasien dan keluarganya.d. Koordinatif dan KolaboratifDokter keluarga itu seperti orkestrator pelayanan kesehatan bagi pasiennya, yang mengkoordinasi-kan semua pelayanan kesehatan yg dibutuhkan pasien seperti para dokter spesialis, dan pelayanan kesehatan lain diluar praktek dokter keluarga. Dokter keluarga bertanggung jawab dan menjadi guide bagi pasiennya.e. Personal sebagai bagian dari integral dari keluarganyaf. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan linkungang. Menjunjung tinggi etika, moral, dan hukumh. Sadar biaya dan sadar mutui. Dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan

3. Bagaimana perbedaan dokter keluarga dan dokter umum?Jawab:Kedokteran keluarga : Kedokteran Keluarga menekankan bahwa keluarga sebagai unit sosial yang memberikan dukungan kepada individu. Masalah kesehatan pasien sering disebabkan oleh masalah pada keluarga Masalah kesehatan pasien dapat menyebabkan masalah kesehatan keluarga. Bersifat Preventif, pra bayar, promotif, kuratif dan rehaabilitatif, sesuai dg keluhan dan paripurna. Kasus-perkasus berkesinambungandan sepanjang hayat.melibatkan keluarga u/ menyokong kesehatan. Dokter umum : Bersifat kuratif, pasif, pasca bayar, personal.

Tabel Perbedaan Dokter Umum dan Dokter KeluargaLayananDPU( Dokter Praktek Umum)DK (Dokter Keluarga)

CakupanUmumnya kuratifPromotif, preventif, kuratif, rehabilitative

SifatSesuai dengan keluhanMenyeluruh dan paripurna

PendaekatanKasus per kasus, pengamatan sesaatKasus per kasus, bersinambung, pengamatan sepanjang hayat

MisiMengobati penyakit yg ditemukanMenyembuhkan dan menyehatkan

Peran keluargaKurang dipertimbangkanSelalu dipertimbangkan, bahkan dimanfaatkan dan dilibatkan

HubunganDokter dengan pasienDokter-pasien-teman-konsultan

Tabel Perbedaan layanan Dokter Keluarga dan Dokter Umum

4. Apa tujuan dan peran dari dokter keluarga?Jawab: Tujuan Umum adalah terciptanya anggota keluarga yang sehat Tujuan Khusus adalah terpenuhinya pelayanan kedokteran yang efektif dan efisien bagi seluruh lapisan masyarakat5. Bagaimana ruang lingkup dan batasan dokter keluarga?Jawab:Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam.a. Kegiatan yang dilaksanakanPelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi syarat pokok yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh (comprehensive medical services). Karakteristik Comprehensive Medical Services : Jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran yang dikenal di masyarakat. Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun terputus-putus melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan berkesinambungan (continu). Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidak memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yang disampaikan penderita saja, melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya. Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu sisi saja, melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach) yaitu sisi fisik, mental dan sosial (secara holistik).

b. Sasaran PelayananSasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai suatu unit. Pelayanan dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan pengaruhmasalah kesehatan yang dihadapi terhadap keluarga dan harus memperhatikan pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga. Dan menurut Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kontak pertama pasien untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi - tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia dan jenis kelamin sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, berkesinambungan, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika, dan moral. Empat pilar profesional dokter keluarga:a. Perilaku sebagai penyelenggara layanan primer yang baikb. Ilmu ilmu kedokteran layanan primer yang paripurnac. Keterampilan klinis dokter layanan primer paripurnad. Kinerja memp kinerja yg baik sbg penyelenggara layanan primer

6. Apa saja dasar hukum dokter keluarga?Jawab:Landasan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang dipergunakan adalah : Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Keputusan Presiden tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2005 Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 131/II/2004 tetang Sistem Kesehatan Nasional Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Praktek Dokter dan Dokter Gigi. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 920/Menkes/Per/XII/1986 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medis. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 585/1989 tentangPersetujuan Tindakan Medik. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 789~/1989 tentang Rekam Medik. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 916/Menkes/Per/VIII/1997 tentang Ijin Praktik Tenaga Medis. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1170 A/Menkes/Per/SK/1999 tentang Masa Bakti Tenaga Medis. Sedangkan landasan ketentuan dan keputusan Ikatan Dokter Indonesia yang dipergunakan adalah: Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Dokter Indonesia. Kode Etik Kedokteran Indonesia. Keputusan Muktamar XXII Ikatan Dokter Indonesia tahun 1994 di Ujung Pandang. Keputusan Muktamar XXIII Ikatan Dokter Indonesia tahun 1997 di Padang. Keputusan Muktamar XXIV Ikatan Dokter Indonesia tahun 2000 di Malang Keputusan Muktamar VVV Ikatan Dokter Indonesia tahun 2003 di Balikpapan7. Apa saja tugas dan kewajiban dokter keluarga?Jawab:Adapun tugas dan kewajiban dari dokter keluarga adalah: Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan, Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit, Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya, Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan tarafkesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi, Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat, Menangani penyakit akut dan kronik, Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah sakit, Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS, Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan, Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya, Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien, Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar, Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu kedokteran keluarga secara khusus.

8. Apa saja standar kompetensi dokter keluarga?Jawab:Dokterkeluarga harus mempunyai kompetensi khusus yang lebih dari pada seorang lulusan fakultas kedokteran pada umumnya. kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap Dokter Keluarga secara garis besarnya ialah : Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan klinik dalam pelayanan kedokteran keluarga Menguasai ketrampilan berkomunikasi dokter dan pasien

Selain itu Dokter Keluarga juga harus menguasai 7 Area Kompetensi Dokter yaitu:1. Area Komunikasi Efektif: mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan pasien semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain.2. Area Keterampilan Klinis: melakukan prosedur klinis dalam menghadapi masalah kedokteran sesuai dengan kebutuhan pasien dan kewenangannya.3. Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran: mengidentifikasi, menjelaskan, dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran-kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.4. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan: mengelola masalah kesehatan individu, keluarga, maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan primer.5. Area Pengelolaan Informasi: mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer.6. Area Mawas Diri Dan Pengembangan Diri: melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya; mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya; belajar sepanjang hayat; merencanakan, menerapkan, dan memantau perkembangan profesi secara sinambung.7. Area Etika, Moral, Medikolegal Dan Profesionalisme Serta Keselamatan Pasien: berprilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan; bermoral dan beretika serta memahami isu etik maupun aspek medikolegal dalam praktik kedokteran; menerapkan program keselamatan pasien.

9. Bagaimana standar sistem pelayanan dokter keluarga?Jawab:Adapun standar pelayanan dokter keluarga adalah:1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of Clinical Care) a. Standar Pelayanan Kesehatan di Klinik (Standards of Comprehensive of Care)1). Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang2). Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan 3). Pencegahan penyakit dan proteksi khusus 4). Deteksi dini 5). Kuratif medis 6). Rehabilitasi medis dan sosial 7). Kemampuan sosial keluarga 8). Etik medikolegal b. Standar Pelayanan Medis (Standard of Medical Care) 1). Anamnesis 2). Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang 3). Penegakan diagnosis dan diagnosis banding4). Prognosis 5). Konseling 6). Konsultasi 7). Rujukan 8). Tindak lanjut 9). Tindakan 10). Pengobatan rasional 11). Pembinaan keluarga

c. Standar Pelayanan Menyeluruh (Standard of Holistic of Care) 1). Pasien adalah manusia seutuhnya 2). Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya3). Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya d. Standar Pelayanan Terpadu (Standard of Integration of Care) 1). Koordinator penatalaksanaan pasien 2). Mitra dokter pasien3). Mitra lintas sektoral medis 4). Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik e. Standar Pelayanan Bersinambungan (Standard of Continuum Care) 1). Pelayanan proaktif 2). Rekam medis bersinambungan 3). Pelayanan efektif efisien 4). Pendampingan

2. Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of Behavior in Practice) a. Standar Perilaku terhadap Pasien (Patient Physician relationship Standard)1). Informasi memperoleh pelayanan 2). Masa konsultasi 3). Informasi medis menyeluruh 4). Konsultasi efektif 5). Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter b. Standar Perilaku dengan Mitra Kerja di Klinik (Standard of Partners Relationship in Practice) 1). Hubungan profesional dalam klinik 2). Bekerja dalam tim 3). Pemimpin klinik c. Standar Perilaku dengan Sejawat (Standard of Working with Colleagues) 1). Hubungan profesional antarprofesi 2). Hubungan baik sesama dokter 3). Perkumpulan profesi d. Standar Pengembangan Ilmu dan Keterampilan Praktik (Standard of Knowledge and Skill Development) 1). Mengikuti kegiatan ilmiah 2). Program jaga mutu 3). Partisipasi dalam kegiatan pendidikan 4). Penelitian dalam praktik 5). Penulisan ilmiah e. Standar Partisipasi dalam Kegiatan masyarakat di Bidang kesehatan (Standard as Community leader) 1). Menjadi anggota perkumpulan sosial 2). Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat 3). Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnya

3. Standar Pengelolaan Praktik (Standards of Practice Management)a. Standar Sumber Daya Manusia (standard of Human Resources) 1). Dokter keluarga 2). Perawat 3). Bidan 4). Administrator klinik b. Standar Manajemen Keuangan (Standard of Finance Management) 1). Pencatatan keuangan 2). Jenis sistem pembiayaan praktik c. Standar Manajemen Klinik (Standard Management of Clinic for Practice) 1). Pembagian kerja 2). Program pelatihan3). Program kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) 4). Pembahasan administrasi klinik

4. Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities) a. Standar Fasilitas Praktik (Standard of Practice Facilities) 1). Fasilitas untuk praktik 2). Kerahasiaan dan privasi 3). Bangunan dan interior 4). Alat komunikasi 5). Papan nama b. Standar Peralatan Klinik (Standard of Practice Equipments) 1). Peralatan medis 2). Peralatan penunjang medis 3). Peralatan nonmedis c. Standar Proses proses Penunjang Praktik (Standard of Clinical Supports Process) 1). Pengelolaan rekam medis 2). Pengelolaan rantai dingin 3). Pengelolaan pencegahan infeksi 4). Pengelolaan limbah 5). Pengelolaan air bersih ,6). Pengelolaan obat

10. Bagaimana sejarah dokter keluarga?Jawab: Sejarah Perkembangan Kedokteran KeluargaPada awalnya, PDKI ini merupakan sebuah kelompok studi yang bernama Kelompok Studi Dokter Keluarga yang terbentuk pada tahun 1983. Anggotanya beragam, terdiri atas dokter praktik umum dan dokter spesialis. Pada tahun 1990, setelah Kongres Nasional di Bogor, yang bersamaan dengan Kongres Dokter Keluarga Asia-Pasifik di Bali, namanya diubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI), namun tetap sebagai organisasi dokter seminat. Pada tahun 2003, dalam Kogres Nasional di Surabaya, organisasi ini ditasbihkan sebagai perhimpunan profesi, yang anggotanya terdiri atas dokter praktik umum, dengan nama Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI).

Sejarah internasional:1. 1923. Dr.Francis Peabody mulai merasakan bahwa kedokteran modern telah terkotak-kotak sehingga membutuhkan adanya dokter generalist.2. 1950an masa jaya spesialistis, sangat sedikit dokter yang mau menjadi generalist.3. 1960an awal, pemuka-pemuka generalist mulai mendengungkan pentingnya generalist sebagai suatu specialist.4. 1966 dipublikasikannya konsep bahwa generalist merupakan suatu spesialisasi baru di tingkat primer.5. 1969 berdiri American Board of Family Practice yang kemudian berubah menjadi American Board of Family Medicine.

Sejarah organisasi:1. 1978 perwakilan Indonesia berkunjung ke Philippines setelah disana terbentuk Philippines Board of family physician.2. 1979 terbit bunga rampai dokter keluarga Indonesia oleh Kelompok Studi Dokter Keluarga Indonesia.3. 1983 berdiri Kolegium Dokter Keluarga Indonesia.4. 1997 diubah namanya menjadi Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia.5. 2006 berdiri Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga Indonesia.6. 2007 KIKK bergabung dengan Kolegium Dokter Indonesia menjadi Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia atas arahan Ketua IDI yang menganjurkan agar profesi di tingkat primer sebaiknya menjadi satu. 7. 2008 program konversi dokter praktik umum menjadi dokter keluarga dimulai.

11. Apa saja wewenang dari dokter keluarga?Jawab:Adapun wewenang Dokter Keluarga: Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat, Melaksanakan tindak pencegahan penyakit, Mengobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer, Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal, Melakukan perawatan sementara, Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat pascabedah di unit pelayanan primer, Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar, Menerbitkan surat keterangan medis, Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap.

12. Apa saja syarat membuka praktek dari dokter keluarga?Jawab:Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 028/Menkes/Per/I/2011tentangKlinik. Menerangkan bahwa Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan (perawat dan atau bidan) dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis).Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi : Klinik Pratama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar. Klinik Utama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Sifat pelayanan kesehatan yang diselenggarakan bisa beruparawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home care.

Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas:a. ruang pendaftaran/ruang tunggu;b. ruang konsultasi dokter;c. ruang administrasi;d. ruang tindakan;e. ruang farmasi;f. kamar mandi/wc;

Prasarana klinik meliputi:a. instalasi air;b. instalasi listrik;c. instalasi sirkulasi udara;d. sarana pengelolaan limbah;e. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;f. ambulans, untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap; dang. sarana lainnya sesuai kebutuhan.

Selain itu juga, klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan. Syarat peralatan tersebut adalah:a. Memenuhi standar mutu, keamanan, dan keselamatan.b. Memiliki izin edar.c. Harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi penguji dan pengkalibrasi yang berwenang.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 028/Menkes/Per/I/2011tentangKlinik dijelaskan tentang:1. PimpinanKlinik PratamaKlinik Utama

1) Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi.2) Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orangdokter dan/atau dokter gigi.1) Pimpinan Klinik Utama adalah dokter spesialis atau dokter gigispesialis yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya.2) Tenaga medis pada Klinik Utama minimal terdiri dari 1 (satu) orangdokter spesialis dari masing-masing spesialisasi sesuai jenis pelayananyang diberikan.3) Klinik Utama dapat mempekerjakan dokter dan/atau dokter gigisebagai tenaga pelaksana pelayanan medis.

2. Izin Praktik1) Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.2) Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai Surat Izin sebagai tanda registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK) atau Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.3. Perizinan1) Untuk mendirikan dan menyelenggarakan klinik harus mendapat izin dari pemerintah daerah kabupaten/kota setelah mendapatkan rekomendasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota setempat.2) Dinas kesehatan kabupaten/kota mengeluarkan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah klinik memenuhiketentuan persyaratan klinik dalam Peraturan ini.3) Permohonan izin klinik diajukan dengan melampirkan:a. surat rekomendasi dari dinas kesehatan setempat;b. salinan/fotokopi pendirian badan usaha kecuali untuk kepemilikan perorangan;c. identitas lengkap pemohon;d. surat keterangan persetujuan lokasi dari pemerintah daerah setempat;e. bukti hak kepemilikan atau penggunaan tanah atau izin penggunaan bangunan untuk penyelenggaraan kegiatan bagi milikpribadi atau surat kontrak minimal selama 5 (lima) tahun bagi yang menyewa bangunan untuk penyelenggaraan kegiatan;f. dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL);g. profil klinik yang akan didirikan meliputi struktur organisasi kepengurusan, tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, danperalatan serta pelayanan yang diberikan; danh. persyaratan administrasi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.i. Izin klinik diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan perpanjangan 6 (enam) bulan sebelum habis masa berlaku izinnya.4. Pelayanan Rawat Inap1) Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap harusmenyediakan:a. ruang rawat inap yang memenuhi persyaratan;b. tempat tidur pasien minimal 5 (lima) dan maksimal 10 (sepuluh);c. tenaga medis dan keperawatan yang sesuai jumlah dan kualifikasinya;d. tenaga gizi, tenaga analis kesehatan, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan dan/atau tenaga non kesehatan lain sesuaikebutuhan;e. dapur gizi;f. pelayanan laboratorium Klinik Pratama.2) Pelayanan rawat inap hanya dapat dilakukan maksimal selama 5 (lima) hari.5. Laboratorium Klinik1) Klinik dapat menyelenggarakan pelayanan laboratorium klinik.2) Perizinan laboratorium klinik terintegrasi dengan perizinan kliniknya.3) Klinik menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan kefarmasian melalui ruang farmasi yang dilaksanakan oleh apoteker yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk itu.6. KewajibanDalam memberikan pelayanan, klinik berkewajiban:a. memberikan pelayanan yang aman, bermutu dengan mengutamakan kepentingan terbaik pasien sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional;b. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya tanpa meminta uang muka terlebih dahulu atau mendahulukan kepentingan finansial;c. memperoleh persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan (informed consent);d. menyelenggarakan rekam medis;e. melaksanakan sistem rujukan;f. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan;g. menghormati hak-hak pasien;h. melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;i. memiliki peraturan internal dan standar prosedur operasional;j. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun nasional.k. memasang papan nama klinik;l. membuat daftar tenaga medis dan tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik beserta nomor Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) bagi tenaga medis dan surat izin sebagai tanda registrasi atau Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) atau Surat Izin Kerja (SIK) bagi tenaga kesehatan lain;m. melaksanakan pencatatan untuk penyakit-penyakit tertentu dan melaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan program pemerintah sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.7. Tarif dan Biaya1) Besarnya tarif pelayanan klinik berpedoman pada komponen jasa pelayanan dan jasa sarana.2) Komponen jasa pelayanan meliputi:a. jasa konsultasi;b. jasa tindakan;c. jasa penunjang medik;d. biaya pelayanan kefarmasian;e. ruang perawatan (untuk rawat inap);f. administrasi; ataug. komponen lainnya yang menunjang pelayanan.

13. Apa saja manfaat dari dokter keluarga?Jawab:Manfaat pelayanan kedokteran keluarga tidak hanya untuk mengendalikan biaya dan atau meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan tetapi juga dalam rangka turut mengatasi paling tidak 3 (tiga) masalah pokok pelayanan kesehatan lain yakni pendayagunaan dokter pasca PTT, pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, dan menghadapi era globalisasi. 14. Apa saja nilai sentral di dokter keluarga?Jawab:Beberapa nilai utama yang dianut dalam kedokteran keluarga (NUS, 2004):a. Pelayanan berpusat pada pasien (patient centered care) sebagai individu dalam keluarga dan perhatian khusus kepada hubungan dokter pasien b. Pendekatan Holistik: masalah penyakit pasien tidak hanya disebabkan dimensi fisik tetapi juga dari segi psikologi dan sosial (bio-psiko-sosial) dari pasien, keluarga dan komunitasnya.a. Pendekatan holistik sangat penting pada zaman sekarang ketika teknologi tinggi kedokteran telah menyebabkan dehumanisasi pasien dan fragmentasi pelayanan kesehatan. c. Kedokteran Pencegahan: memberikan dampak kepada status kesehatan yang lebih panjang daripada kedokteran kuratif d. Mencakup semua usia (life cycle): melayani pasien segala usia, sehingga disebut specialist in breadth

15. Bagaimana cara menjadi dokter keluarga?Jawab:Untuk menjadi seorang dokter keluarga, seorang dokter yang telah menamatkan studi dan mendapatkan Surat Izin Praktek (SIP), mendaftarkan diri di Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia, dan harus memenuhi dan mengamalkan setiap prinsip-prinsip kedokteran keluarga. Selain itu harus menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga, menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan keterampilan klinik dalam pelayanan kedokteran keluarga, mampu berkomunikasi efektif dengan pasien dan keluarganya, serta memahami 7 area kompetensi dokter.

16. Bagaimana sistem dokter keluarga di Indonesia?Jawab:Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1981 yakni dengan didirikannyaKelompok Studi Dokter Keluarga. Pada Tahun 1990 melalui kongres yang kedua di Bogor, nama organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia(KDKI). Sekalipun organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tapi pelayanan dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan baik dari profesi kedokteran ataupun dari pemerintah.Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama pada tingkat internasional, maka pada tahun 1972 didirikanlah organisasi internasional dokter keluarga yang dikenal dengan namaWorld of National College and Academic Association of General Practitioners / Family Physicians(WONCA). Indonesia adalah anggota dari WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga Indonesia.Perkembangan Pendidikan Kedokteran Keluarga di Indonesia: 1979. FKUI memasukkan materi kedokteran keluarga dalam pendidikan mahasiswa kedokteran. 2001. Semua FK (38) sepakat bahwa materi kedokteran keluarga harus masuk dalam kurikulum. 2003. Terdapat 3 FK yang memiliki kegiatan pendidikan kedokteran keluarga dan dalam lokakarya 38 FK menyepakati materi kedokteran keluarga dalam tahap pre-klinik dan tahap klinik. 2004. Lokakarya perencanaan kepaniteraan kedokteran keluarga untuk mahasiswa kedokteran. 2004. Disusun kurikulum berbasis kompetensi untuk seluruh Indonesia yang bertujuan meluluskan dokter primer dengan pendekatan kedokteran keluarga.

17. Apa saja peran keluarga terhadap kesehatan anggota keluarga?Jawab:Menurut McWhinney (1981) keluarga berpengaruh terhadap: Penyakit keturunan Perkembangan bayi dan anak Penyebaran penyakit Pola penyakit dan kematian Proses penyembuhan penyakitMenurut Teori Lawren Green, Keluarga adalah sebagai faktor pendorong dlm perilaku sehat pasien, seperti kepatuhan dalam minum obat, dan keberhasilan terapi. Peran keluarga sangat besar dalam praktek dokter keluarga, adapun sasarannya adalah1. Pasien yang datang, mempunyai masalah klinis, mental dan sosial yang kompleks yang tidak dapat diselesaikan secara perorangan namun membutuhkan partisipasi keluarga2. Pasien yang datang untuk medical check-up dan ditemukan masalah kesehatan, namun keterbatasan untuk mengatasinya, keluarga sebagai pendukung3. Pasien dan keluarga yang telah mampu, namun masih diperlukan usaha pengayoman untuk menciptakan partisipasi penuh keluarga dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarganya

18. Bagaimana karakteristik dokter 5 bintang (five-star docter)?Jawab:1. Penyelenggara pelayanan kesehatan (Care provider) a. Yang mempertimbangkan pasien secara holistik b. Sebagai seorang individu c. Sebagai bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal e. Berlangsung dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan mempercayai. f. Pelayanan komprehensif yang manusiawi namun tetap dapat dapat diaudit dan dipertangungjawabkan

2. Pembuat Keputusan (Decision Maker)a. Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan teknologi kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan b. Dengan mempertimbangkan harapan pasien, nilai etika, cost effectiveness untuk kepentingan pasien sepenuhnya. c. Membuat keputusan klinis yang ilmiah dan empati

3. Penghubung/penyampai pesan (Communicator)a. Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang efektif sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatannya sendiri. b. Memicu perubahan cara berpikir menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya

4. Pemimpin Masyarakat (Community Leader)a. Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang dilayaninya, yang menyerahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya b. Memberikan nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegaiatan atas nama masyarakat. c. Menjadi panutan masyarakat

5. Manajer Sumber Daya Pelayanan Kesehatan (Manager of Healthcare Resources)a. Yang dapat bekerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di dalam maupun di luar sistem kesehatan, agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada. b. Menjadi dokter yang cakap memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana

Kerangka Konsep

Kedokteran KeluargaPerbedaanDokter UmumDasar hukumKarakteristik Konsep pelayananPrinsip-prinsipNilai sentralSejarah Standar kompetensiRuang lingkupTujuan & manfaatPeran keluargaPDKI

Hipotesisdr. Dona mampu menerapkan prinsip dokter keluarga dan kedokteran keluarga.

Daftar Pustaka1. Yuniar, Tanti. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Agung Media Mulia. 2004.2. Prasetya wati AE. Kedokteran keluarga. Jakarta: Rineka Cipt. 20103. McWhinney, Ian R dkk. Textbook of Family Medicine. Edisi ke 3. 2009. Oxford University. (PDF File) 4. Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Keluarga. 2006 (PDF File)5. Kepmenkes No:812/Menkes/SK/VII/2007 tentang Kebijakan Perawatan Paliatif.6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor :28/Menkes/Per/I/2011tentangKlinik

25